Anda di halaman 1dari 22

Mikologi

Reproduksi
ASEKSUAL& SEKSUAL

A s r i a n t o
Reproduksi Fungi

Fungi dewasa akan membentuk struktur-struktur untuk melakukan


reproduksi agar spesiesnya menyebar dan tidak punah.

Faktor lingkungan sangat menentukan struktur reproduksi apa yang


akan dibentuk, Aseksual atau Seksual
Karakteristik reproduksi aseksual (fase anamorf)

• Melibatkan satu induk

• Offspring/keturunan secara genetik, identik dengan induknya

• Melibatkan sel tubuh

• Proses reproduksinya cepat


• Karakteristik reproduksi seksual (fase
teleomorf)
• Melibatkatkan dua induk ( + dan – atau ♀ dan ♂)
• Genetik keturunannya : gabungan kedua induknya
• Melibatkan sel sex khusus
• Prosesnya lambat
Mana yang lebih baik?i
Asexual Reproduction
Keunggulan
Sexual Reproduction
• Tidak memerlukan sel khusus Keunggulan
atau banyak energi • Mampu hidup dalam berbagai
• Dapat berkembangbiak secara lingkungan yang dikondisikan
cepat • Dapat bertahan hidup ketika
• Dalam lingkungan yang stabil terjadi perubahan lingkungan
menciptakan populasi yang besar Kelemahan
dan berkembang • Butuh waktu dan energi
Kelemahan • Menghasilkan populasi kecil
• Memiliki kemampuan terbatas
untuk beradaptasi
• Banyak yang mati jika terjadi
perubahan lingkungan
Key term
ANAMORF : Tipe reproduksi aseksual fungi
TELEOMORF : Tipe reproduksi aseksual fungi
SPORANGIOFOR : Hifa yang menyangga sporangium
SPORANGIUM : Struktur mirip kantung yang mengandungs porangiospora
SPORANGIOSPORA : Spora aseksual yang dibentuk dalam sporangium
SPOROPOLENIN : Senyawa kimia yang terdapat pada dinding spora untuk
melindungi spora dalam jangka waktu yang lama
KONIDIOFOR : Hifa fertile yang menyangga konidia
KONIDIUM : Mitospora yang non motil yang tidak dibentuk pada sporangium
KARIOGAMI : Peleburan dua inti
PLASMOGAMI : Peleburan sitoplasma dua gamet
Reproduksi aseksual pada fungi
terdiri atas :
1. Pembelahan sel (fission of somatic cell)

Sel induk terbagi menjadi dua bagian yang


sama, masing-masing berkembang menjadi
individu baru,
missal :Saccharomyces pombe.
2. Pertunasan (Budding of somatic cell)
Dalam proses ini, tunas (sel anak) tumbuh pada
permukaan sel atau hifa, dengan sitoplasma yang tidak
bersekat dengan sel induk. Nukleus dari sel induk
kemudian membelah diri, satu inti pindah ketunas dan
satunya tetap pada sel induk : Candida albicans
3. Fragmentasi (Fragmentation or disjoin of hyphae)
Potongan hifa yang terpisahakan tumbuh menjadi
individu baru
4. Bentuk spora aseksual
1. Konidium, misal :
Penicilliumspp.,Aspergillus, dll)
2. Sporangiospora, misal ;Rhizopus spp.,
Mucor spp.)
3. Blastospora, misal ; Saccharomyces
cerevisiae)
4. Artrospora, misal ; Geotrichumc andidum)
5. Bentuk spora aseksual untuk melindungi diri dari kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan :

1. Klamidospora atau resting cell spore


Merupakan sel hifa yang berdinding tebal yang terbentuk
apabila kondisi lingkungan tidak menguntungkan untuk
kehidupan fungi
Missal :Rhizopus spp., Mucor spp. Dan Candida albicans.

2. Sklerotium
Hifa terjalin membentuk massa kompak yang dikelilingi
penutup yang keras, missal :Aspergillus flavus
Konidiospora
Konidium atau konidiospora merupakan sel tunggal, dua sel atau
multi sel yang terbentuk di ujung sisi struktur hifa aerial
Konidiospora
Konidia berbeda dengan sporangiospora karena konidia tidak
terbentuk didalam sporangium
Konidium mempunyai aneka bentuk yang beragam tergantung spesiesnya.
Spora aseksual yang dibentuk dalam struktur
mirip kantung yang disebut sporangium
Sporangiospora
Sporangium dibentuk diujung hifa
Reproduksi seksual pada fungi terdiri
atas :
1. Askospora
Askospora adalah spora seksual jamur Ascomycota
Askos = kantung + spora = benih) suatu meispora yang
terbentuk dalam askus, umumnya 8 per askus
2. Basidiospora

Basidiospora adalah spora seksual jamur Basidiomycota


 Meiospora eksogenus yang dihasilkan pada suatu basidium,
jumlahnya biasanya 4
2. Zigospora

Spora seksual yang terbentuk dari fusi dua gamentangia pada Zigomycota
dan beberapa Chitridiomycota
 Zigot suatu sel diploid yang terbentuk dari fusi dua sel haploid
Pada fungi, perkembangbiakan seksual
mengikuti tiga tahapan berikut :
• Plasmogami
• Kariogami
• Meosis
Life Cycle of Fungi
Key
Haploid (n) Heterokaryotic
Heterokaryotic stage
(unfused nuclei from PLASMOGAMY
different parents) (fusion of cytoplasm)
Diploid (2n)
KARYOGAMY
Spore-producing (fusion of nuclei)
structures Zygote
Spores SEXUAL 2n
ASEXUAL Mycelium REPRODUCTION
REPRODUCTION

MEIOSIS
GERMINATION GERMINATION

Spores
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai