Pria 57 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak, sesak sejak 2 minggu lalu makin hari makin
parah, terutama bila aktivitas, sesak berkurang dengan istirahat. T 150/90 mmHg, N 112 x/mnt,
RR 28 x/mnt, GCS 456, suhu 37,3 0C. pemeriksaan fisik: tampak anemis, fremisment (+), batas
kiri jantung 3 cm lateral MCL sinistra ICS VI, ronchi basal kedua lapangan paru. Gambaran
EKG: gel.R tinggi (35 mm) pada lead V5-V6.
Pertanyaan:
1. Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut
a. Gagal jantung kiri
b. Gagal jantung kanan
c. Gagal jantung congestive
d. Penyakit paru obstruksi menahun
e. Asthma kardiale
2. Gambaran EKG yang ditunjuk diatas menggambarkan adanya
a. Hipertropi ventrikel kanan
b. Hipertropi ventrikel kiri
c. Hipertropi atrium kanan
d. Hipertropi atrium kiri
e. Blok di serabut purkinye
3. Adanya kardiomegali pada kasus diatas dapat dilihat dari
a. Fremisment
b. Murmur
c. Batas jantung
d. Ronchi paru
e. anemis
Seorang laki 53 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri menjalar ke leher dan lengan kiri,
nyeri dirasakan sekitar satu jam lalu. RPD: riwayat hipertensi sejak 5 tahun. Tensi 190/80
mmHg, N: 104 x/mnt, RR: 25 x/mnt. ECG: ST elevasi pada lead II, III, avF
Pertanyaan:
4. Bila melihat hasil ECG diatas, maka letak kelainannya pada
a. Inferior
b. Anteroseptal
c. Anterolateral
d. High lateral
e. Posterior
5. Apa kemungkinan diagnosis pasien tersebut
a. Angina pectoris
b. Unstable angina
c. Infark myokard akut
d. Old myokard infark
e. Myokarditis
Seorang laki 45 tahun datang dengan keluhan dada terasa berat. Gambaran EKG lead II seperti
Wanita 24 tahun, datang ke UGD dengan keluhan BAB cair. BAB cair sejak 2 hari ini, lebih dari
6x/hari, warna kuning encer dan jumlahnya banyak. Pemeriksaan fisik: KU lemah, GCS 456, T
90/50, N 120 x/mnt kecil dan lemah, RR 24 x/mnt, temp: 36,9 0C, BB65 kg, TB 168 cm. Pulmo
dan jantung dalam batas normal, abdomen: BU meningkat.
Pertanyaan:
11. Problem yang dialami penderita ini selain diare adalah
a. Shock hipovolumic
b. Shock cardiogenic
c. Shock neurogenic
d. Shock anafilaktic
e. Shock septik
12. Sebelum terjadi shock, sebenarnya terdapat mekanisme kompensasi pada ginjal, yang
berawal dari
a. Pelepasan angiotensinogen
b. Pelepasan angiotensin I
c. Pelepasan ADH
d. Pelepasan renin
e. Pelepasan aldosteron
13. Sekresi aldosteron sebagai mekanisme kompensasi akan menghasilkan
a. Vasokonstriksi pembuluh darah
b. Retensi air dan Na oleh ginjal
c. Rangsangan angiotensin II
d. Menurunnya resistensi perifer
e. Meningkatnya COP
14. Terapi yang tepat pada kasus diatas adalah
a. Replacement cairan
b. Antibiotika
c. Adrenalin
d. Dopamin
e. Kortikosteroid
Seorang laki 20 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sesak nafas, sesak sejak 2 hari,
bertambah berat dengan aktifitas. RPD: riwayat penyakit jantung rematik sejak 5 tahun, tidak
rutin kontrol. Pemeriksaan fisik: pasien tampak sesak, GCS 456, N: 113 x/mnt, T: 120/80 mmHg,
RR: 28 x/mnt, temp: 37,5 0C, BB 65 kg, TB 165 cm. kepala anemis (-), dyspnue, Paru: rhonki
basal paru kanan dan paru kiri, wh (-), jantung: kardiomegali, murmur (+) di daerah mitral,
abdomen: asites (+), edema tungkai (+). Laboratorium: Hb 10,8 gr%, leukosit 10.500/mm3,
trombosit 200.000/mm3, LED 15/jam, ureum 19 mg/dl, kreatinin 1,0 mg/dl.
Pertanyaan:
15. Sesak nafas yang dialami pasien tersebut, mulanya akibat dari
a. Kelainan katub jantung
b. Kelainan pompa jantung
c. Myopaty otot jantung
d. Kelainan irama jantung
e. Kelainan paru
16. Edema paru yang terjadi pada pasien tersebut terutama akibat dari:
a. Peningkatan venous return
b. Peningkatan resistensi perifer
c. Aliran balik darah dari atrium kiri ke paru
d. Aliran balik darah dari atrium kanan ke paru
e. Kegagalan pompa ventrikel kanan
17. Komplikasi lanjut dari semakin menurunnya COP, pada kasus diatas adalah
a. Shock hipovolumic
b. Shock cardiogenic
c. Shock neurogenic
d. Shock anafilaktic
e. Shock septik
18. Jika dilihat kelainan anatomi jantung yang terjadi pada pasien tersebut, maka akan
mengganggu pengisian darah
a. Dari atrium kiri ke ventrikel kiri
b. Dari ventrikel kiri ke aorta
c. Dari atrium kanan ke ventrikel kanan
d. Dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis
e. Dari paru ke atrium kiri
Seorang wanita 50 tahun MRS oleh karena panas badan, setelah mendapat suntikan obat pertama
kali, pasien tiba-tiba muntah-muntah, sesak nafas, dan tidak sadarkan diri. Pemeriksaan fisik:
kesadaran somnolen, T 70/50 mmHg, N: kecil, cepat dan lemah, RR 24 x/mnt, pupil isokor,
pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.
Pertanyaan:
19. Shock pada pasien ini merupakan efek dari dilepaskannya bahan mediator utama, yaitu
a. Interleukin
b. Bradikinin
c. TNF-alfa
d. Histamin
e. Prostaglandin
20. Akibat dilepaskannya bahan mediator tersebut antara lain
a. Vasokontriksi arteriol
b. Kapasitas vaskuler (vena) menurun
c. Venous return meningkat
d. Tekanan hidrostatik vaskuler meningkat
e. Permeabilitas vaskuler meningkat
21. Terapi yang tepat pada kondisi pasien diatas adalah
a. Replacement cairan
b. Antibiotika
c. Adrenalin
d. Dopamin
e. Kortikosteroid
Seorang wanita 60 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan sering pusing. Pada pemeriksaan
fisik: GCS 456. T 180/100 mmHg, N 100 x/mnt, RR 22 x/mnt, temp: 37,2 0C, pemeriksaan fisik
lain dalam batas normal. Laboratorium: Hb 17 gr%, PCV 65, trombosit 210.000/mm3, leukosit
4.500/mm3.
Pertanyaan:
22. Hipertensi pada pasien ini akibat dari
a. Peningkatan volume darah
b. Peningkatan viskositas darah
c. Kekakuan pembuluh darah
d. Hiperaktif saraf simpatis
e. Peningkatan pompa jantung