Anda di halaman 1dari 13

UPT PUSKESMAS BUNGAH

GRESIK

PEDOMAN PELAYANAN
POLI IVA

Jl. Raya Bungah No. 15 Gresik


Telp. 031 3949600
Email : pkm_bungah@yahoo.co.id

Anda Sehat, Kami Puas


BAB. I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat


pertama di satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang
difungsikan sebagai Gate Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat
memberikan jaminan terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat
dan perorangan yang paripurna, adil, merata, berkualitas dan memuaskan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang
dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai
dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu , maka di
Poli IVA perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua
pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada
umumnya dan khususnya pasien poli IVA Puskesmas Bungah, Berkaitan dengan
hal tersebut diatas maka, dalam melakukan pelayanan poli IVA harus
berdasarkan standar pelayanan di Puskesmas Bungah.

B. TUJUAN
Sebagai bahan pedoman untuk pelaksanaan program Surveylen Poli IVA di
Puskesmas melalui prosedur dan tindakan yang dapat di pertanggung
jawabkan

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Ruang lingkup program Surveylent meliputi
1.Tata laksana pemeriksaan Poli IVA
2.Surveilans Epidemiologi
3.Promosi Kesehatan
4.Pengelolaan Logistik
5.Pemantauan dan Evaluasi
D. BATASAN OPERASIONAL
Kegiatan pelayanan Poli IVA dilakukan pada pasien wanita yang sudah
menikah, usia 30 tahun sampai 50 tahun.

. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
BAB. II
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

Pola ketenagaan dan kualifikasi SDM poli IVA adalah :

No Jenis Kompetens Kompetensi tambahan Jumlah


B. ketenenagaa i (Ijazah) (pelatihan) D
n I
1 Fungsional Dokter Pelatihan IVA 1 S
dokter T
2 Fungsional Bidan Pelatihan IVA 3
R
bidan
I
B
U
S
I
KETENAGAAN
Penanggung jawab Pelayanan Poli IVA berjumlah 4 orang ( empat) orang
dengan standar minimal sudah melaksanakan pelatihan Inspekulo Visual
dengan Asam asetat
Kategori :
1 orang dokter (Dokter bertindak sebagai konsultan dan pelaksana tindakan
Cryo Terapy)
3 orang bidan ( Pelaksana pemeriksaan Poli IVA )

C. JADUAL PELAYANAN

Jam buka pelayanan IVA hari Senin : 07.30 - 11.30


Jam buka pelayanan Cryo Terapy hari kamis : 07.30 - 11.30
BAB. III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

Denah UPT Puskesmas Bungah Lantai 1


B. STANDAR FASILITAS
I. Fasilitas & Sarana

Penanggung jawab Pelayanan bertempat di Poli IVA Puskesmas Bungah

Rincian peralatan di Poli IVA meliputi :

A. Set Pemeriksaan Gynekologi


1. Bed Gynek
2. Bak intrumen stiril
3. Spekulum cocor bebek
4. Lampu sorot

B. Bahan Habis Pakai


1. Masker
2. celemek
3. Sarung tangan
4. Lidi kapas
5. Larutan Asam asetat 3-5%

C. Perlengkapan
1. ATK
2. Bagan pelayanan poli IVA
3.Buku Pedoman Pelayanan IVA

D. Meubelair
1. Kursi kerja 2
2. Kursi pasien 3
3. Lemari arsip
4. Lemari kabinet

E. Pencatatan dan Pelaporan


1. Buku register pelayanan
2. Blangko Pemeriksaan IVA
3. Blangko persetujuan Tindakan
4. Kertas resep
4. Blangko Rujukan antar poli
5. Blangko pemeriksaan laborat
6. Komputer
.
BAB. IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. TATA LAKSANA PELAYANAN POLI IVA

I. Petugas Penanggung Jawab

 Dokter dan bidan

II. Perangkat Kerja

 Rekam Medis

 Meja Gynek

 Bak intrumen

 Spekulum cocor bebek

 Bahan habis pakai

 Komputer

 Jam dinding

 ATK

 Meja dan Kursi

 Lemari Arsip

 Blangko Pemeriksaan IVA

Tata Laksana Pelayanan Poli IVA

1. Petugas menerima rekam medis dari loket pendaftaran/poli lain

2. Petugas memanggil pasien sesuai urutan

3. Petugas melakukan anamnese dan di catat di status pasien dan form


pemeriksaan IVA

4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik gynecologi

5. Petugas mengevaluasi hasil pemeriksaan

6. Petugas melakukan konseling.

7. Petugas memberikan resep obat pada pasien

8. Petugas mengevaluasi pemahaman pasien tentang cara minum obat

9. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di status pasien

10. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku regiter


11. Petugas membuat laporan bulanan

B. TATA LAKSANA SISTEM RUJUKAN

I. Petugas Penanggung Jawab

 Dokter

 Bidan

II. Perangkat Kerja

 Formulir rujukan

III. Tata Laksana Sistim Rujukan

1. Rujukan luar gedung

 Pasien/ keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai

keadaan pasien untuk dirujuk ke RS guna pemeriksaan lebih

lanjut.

 Petugas mengisi form rujukan dengan kelengkapan : asal

puskesmas, poli/ RS tujuan, Identitas pasien, keluhan, diagnosa,

hasil pemeriksaan fisik/laboratorium bila perlu

2. Pemeriksaan Laboratorium

 Pasien / keluarga pasien dijelaskan oleh petugas mengenai tujuan

pemeriksaan laboratorium

 Petugas mengisi formulir pemeriksaan laboratorium

3. Rujukan dalam gedung

 Pasien / keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan

pemeriksaan/ tindakan lanjutan

 Bagi pasien dengan kondisi tertentu perlu di rujuk ke poli KIA

( IMS)

 Petugas mengisi formulir rujukan antar poli


BAB. V

LOGISTIK

A. Obat-Obatan
1. Asam mefenamat
2. Amoxillin
3. Alboyhil Sup
4. Nistatin Sup
BAB. VI

KESELAMATAN PASIEN

 Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana


Puskesmas membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk
asesmen resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
 Tujuan penerapan keslamatan paisen adalah terciptanya budaya
keselamatan pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap
pasien dan masyarakat, menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di
puskesmas, terlaksananya program- program pencegahan sehingga tidak
terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.
 Puskesmas Bungah wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang
meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan
keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk
mencapai keselamatan
Pasien

Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di Puskesmas Bungah


adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselmatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien

BAB. VII
KESELAMATAN KERJA

I. Pendahuluan
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya angka kesakitan diare
hasil survei subdit diare dimana angka kesakitan diare semua umur tahun
2000 adalah 301/1000 penduduk, tahun 2003 sebesar 374/1000
penduduk dan tahun 2006 sebesar 423/1000 penduduk. Kematian diare
pada balita 75,3 per 100.000 balita dan semua umur 23,2 per 100.000
penduduk semua umur (hasil SKRT 2001)

II. Tujuan
a. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
dapat melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penularan
penyakit.
b. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya
mempunyai resiko tinggi tertular penyakit menular dilingkungan
tempat kerjanya, untuk menghindarkan paparan tersebut, setiap
petugas harus menerapkan prinsip “Universal Precaution”.

III. Tindakan yang beresiko terpapar


a. Cuci tangan yang kurang benar.
b. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
c. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
d. Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
e. Tehnik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang tepat.
f. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
g. Memakai APD ( masker)

IV. Prinsip Keselamatan Kerja


Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam kaitan keselamatan
kerja adalah menjaga higiene sanitasi individu, higiene sanitasi ruangan
dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi 5 (lima)
kegiatan pokok yaitu :
a. Cuci tangan guna mencegah infeksi silang
b. Pemakaian alat pelindung diantaranya pemakaian sarung tangan
guna mencegah kontak dengan darah serta cairan infeksi yang lain,
memakai masker untuk menghindari resiko penularan penyakit..
c. Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai
d. Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan
e. Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan.

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Indikator mutu yang digunakan di poli IVA program P2 Surveylen Puskesmas


Bungah adalah :
Target deteksi dini kanker leher rahimn dengan metde IVA dan kanker payudara
di Puskesmas :
Cara menghitungan / rumus :
Jumlah WUS yang di periksa
80% x Jumlah WUS di wilayah Puskesmas X 100%

Target
Tahun 2015
tARGET 35%

Yang dirujuk ke Puskesmas lain / Unit kesehatan Lain

Cara menghitungan / rumus

Jumlah WUS diperiksa dengan indikasi yang di rujuk X 100%


Jumlah WUS yang di periksa dengan indikasi

Target
Tahun 2015
tARGET 100%

Jam buka pelayanan : IVA Senin : 07.30 - 11.30


Cryo Trerapy Kamis : 07.30 – 11.30
BAB IX

PENUTUP

Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan poli IVA P2 Surveylen ini


dibuat sebagai acuan pelayanan bagi petugas di puskesmas Bungah . Mudah -
mudahan dengan adanya pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan
semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan
internal maupun eksternal.

Anda mungkin juga menyukai