Anda di halaman 1dari 34

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa mampu memahami cara melakukan sampling pada suatu
pekerjaan dan bagaimana teknik pelaksanaannya.
2. Mahasiswa dapat menerapkan teknik pengukuran waktu dengan sampling
pekerjaan di dalam dunia nyata.
3. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan beban kerja dan waktu baku
atas suatu pekerjaan dengan menggunakan metode sampling pekerjaan.
4. Mahasiswa mampu melakukan analisis dan memberi saran terhadap sistem
kerja dan lingkungan kerja yang ada sehingga bisa dilakukan perbaikan
terhadap sistem kerja tersebut.

1.2 Latar Belakang


Dalam dunia kerja, seorang pekerja pastinya memiliki sistem kerjanya
sendiri-sendiri. Sistem kerja yang diterapkan oleh seorang pekerja belum
tentu sudah berjalan dengan efektif dan optimal. Maka diperlukanlah
pengamatan atau pemeriksaan terhadap pekerja tersebut. Pelaksana dari
pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh atasan mereka dan dilakukan secara
acak.
Pemeriksaan tersebut biasa dikenal dengan sebutan sampling pekerjaan.
Dimana sebelumnya diperlukan menentukan bilangan random untuk
mendapatkan waktu pengamatan yang akan dilakukan. Sampling dilakukan
secara acak agar pekerja yang diamati tidak mengetahui dan menyadari
adanya sampling ini sehingga pekerja tidak dapat berpura-pura sedang
bekerja dan terlihat produktif.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

Sampling Pekerjaan
Sampling pekerjaan merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk
menginvestigasi proporsi dari waktu yang ditujukan untuk berbagai kegiatan yang
dianggap sebagai perkerjaan. Hasil dari sampling pekerjaan efektif untuk
menentukan tingkat utilitas dari mesin dan operator, kelomggaran dari pekerjaan
praktis, dan standar produksi. Memang informasi serupa dapat diperoleh dengan
prosedur studi waktu, sampling pekerjaan sering kali memberikan informasi
serupa dan tidak membutuhkan banyak biaya. (Niebel, 2003)
Sampling pekerjaan pertama kali diaplikasikan di industri tekstil Inggris.
Kemudian, di bawah dari studi ratio-delay, teknik tersebut dibawa ke Amerika
Serikat (Morrow, 1946). Keakuratan data ditentukan dari sampling pekerjaan
bergantung pada jumlah observasi dan periode ketika pengamatan acak akan
dilakukan. (Niebel, 2003)
Berikut adalah keuntungan penggunaan sampling pekerjaan dibandingkan
dengan studi waktu menggunakan stopwatch: (Niebel, 2003)
1. Sampling pekerjaan tidak membutuhkan pengamatan yang kontinu oleh
penganalisis pada jangka waktu yang lama.
2. Jam kerja kantor yang dikurangi
3. Total waktu kerja yang dialami penganalisis biasanya lebih sedikit
4. Operator tidak dikenai pengamatan dalam waktu yang lama
5. Operasi-operasi dari pekerja dapat dianalisis oleh satu orang saja

Prosedur Pembuatan Studi Sampling Pekerjaan (Barnes, 1980)


1. Definisikan masalah
A. Menyebutkan tujuan utama dari projek yang dilakukan atau
masalah
B. Mendeskripsikan detail dari setiap unsur yang diukur

2
2. Meminta persetujuan dari supervisor atau atasan tiap departemen kerja
yang akan dianalisis. Pastikan juga agar operator mengerti kegunaan
dari studi ini, dan meminta kerja sama dari mereka.
3. Menentukan keakuratan percobaan yang diingingan. Keakuratan biasa
disebut dengan standar error dari persentase atau error absolut. Interval
kepercayaan juga perlu disebutkan.
4. Melakukan estimasi awal dari kejadian atau delay yang diukur. Hal ini
juga bisa berdasarkan pada pengalaman masa lalu, tetapi lebih baik
melakukan pengamatan awal satu atau dua hari pertama
5. Merencanakan studi
A. Menentukan banyak observasi yang akan dilakukan
B. Menentukan banyak pengamat yang dibutuhkan. Pilih orang yang
sesuai dan berikan instruksi yang memadai
C. Menentukan banyak hari atau shift yang dibutuhkan untuk
pengamatan
D. Membuat rencana yang mendetail untuk mengambil pengamatan,
seperti waktu dan rute yang akan diikuti oleh pengamat lain.
E. Merancang form pengamatan
6. Melakukan pengamatan sesuai dengan rencana. Kemudian data
dianalisa dan direkap,
A. Melakukan pengamatan dan mencatat data
B. Rekap data di akhir setiap hari pengamatan
C. Menentukan batas kontrol
D. Melakukan plot data pada peta kontrol pada akhir setiap hari
pengamatan
7. Mengecek keakuratan atau presisi data pada akhir setiap hari
pengamatan
8. Mempersiapkan laporan dan menyebutkan kesimpulan pengamatan.
Membuat rekomendasi jika diminta.

3
BAB 3
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

3.1. Langkah-langkah Sebelum Melakukan Sampling Pekerjaan


TABEL INTERVAL WAKTU
Nama Operator : Bapak Wahono
Jabatan/Nama Pekerjaan : Office Boy Teknik Industri
Nama Perusahaan : Universitas Pelita Harapan
Jam Kerja : pukul 07.00-12.00 dan pukul 13.00-16.00
Jam Istirahat : pukul 12.00-13.00
No. Jam Kunjungan No. Jam Kunjungan No. Jam Kunjungan
0 Pukul 07.00 37 Pukul 10.05 74 Pukul 13.10
1 Pukul 07.05 38 Pukul 10.10 75 Pukul 13.15
2 Pukul 07.10 39 Pukul 10.15 76 Pukul 13.20
3 Pukul 07.15 40 Pukul 10.20 77 Pukul 13.25
4 Pukul 07.20 41 Pukul 10.25 78 Pukul 13.30
5 Pukul 07.25 42 Pukul 10.30 79 Pukul 13.35
6 Pukul 07.30 43 Pukul 10.35 80 Pukul 13.40
7 Pukul 07.35 44 Pukul 10.40 81 Pukul 13.45
8 Pukul 07.40 45 Pukul 10.45 82 Pukul 13.50
9 Pukul 07.45 46 Pukul 10.50 83 Pukul 13.55
10 Pukul 07.50 47 Pukul 10.55 84 Pukul 14.00
11 Pukul 07.55 48 Pukul 11.00 85 Pukul 14.05
12 Pukul 08.00 49 Pukul 11.05 86 Pukul 14.10
13 Pukul 08.05 50 Pukul 11.10 87 Pukul 14.15
14 Pukul 08.10 51 Pukul 11.15 88 Pukul 14.20
15 Pukul 08.15 52 Pukul 11.20 89 Pukul 14.25
16 Pukul 08.20 53 Pukul 11.25 90 Pukul 14.30
17 Pukul 08.25 54 Pukul 11.30 91 Pukul 14.35
18 Pukul 08.30 55 Pukul 11.35 92 Pukul 14.40
19 Pukul 08.35 56 Pukul 11.40 93 Pukul 14.45
20 Pukul 08.40 57 Pukul 11.45 94 Pukul 14.50

4
21 Pukul 08.45 58 Pukul 11.50 95 Pukul 14.55
22 Pukul 08.50 59 Pukul 11.55 96 Pukul 15.00
23 Pukul 08.55 60 Pukul 12.00 97 Pukul 15.05
24 Pukul 09.00 61 Pukul 12.05 98 Pukul 15.10
25 Pukul 09.05 62 Pukul 12.10 99 Pukul 15.15
26 Pukul 09.10 63 Pukul 12.15 100 Pukul 15.20
27 Pukul 09.15 64 Pukul 12.20 101 Pukul 15.25
28 Pukul 09.20 65 Pukul 12.25 102 Pukul 15.30
29 Pukul 09.25 66 Pukul 12.30 103 Pukul 15.35
30 Pukul 09.30 67 Pukul 12.35 104 Pukul 15.40
31 Pukul 09.35 68 Pukul 12.40 105 Pukul 15.45
32 Pukul 09.40 69 Pukul 12.45 106 Pukul 15.50
33 Pukul 09.45 70 Pukul 12.50 107 Pukul 15.55
34 Pukul 09.50 71 Pukul 12.55 108 Pukul 16.00
35 Pukul 09.55 72 Pukul 13.00
36 Pukul 10.00 73 Pukul 13.05

Senin Selasa Rabu


no bil. Random jam no bil. Random jam no bil. Random jam
1 7 07.35 1 3 07.15 1 0 07.00
2 11 07.55 2 9 07.45 2 2 07.10
3 14 08.10 3 21 08.45 3 4 07.20
4 15 08.15 4 24 09.00 4 5 07.25
5 19 08.35 5 25 09.05 5 11 07.55
6 23 08.55 6 26 09.10 6 18 08.30
7 27 09.15 7 29 09.25 7 24 09.00
8 40 10.20 8 31 09.35 8 31 09.35
9 50 11.10 9 32 09.40 9 32 09.40
10 51 11.15 10 35 09.55 10 34 09.50
11 72 13.00 11 37 10.05 11 41 10.25
12 75 13.20 12 47 10.55 12 74 13.10
13 80 13.40 13 54 11.30 13 75 13.15

5
14 85 14.05 14 55 11.35 14 78 13.30
15 89 14.25 15 75 13.20 15 81 13.45
16 92 14.40 16 80 13.40 16 88 14.20
17 101 15.25 17 91 14.35 17 98 15.10
18 103 15.35 18 98 15.10 18 100 15.20
19 105 15.45 19 100 15.20 19 102 15.30
20 108 16.00 20 105 15.45 20 105 15.45

Kamis Jumat
no bil. Random jam no bil. Random jam
1 5 07.25 1 0 07.00
2 11 07.55 2 3 07.15
3 13 08.05 3 16 08.20
4 15 08.15 4 21 08.45
5 20 08.40 5 25 09.05
6 27 09.15 6 29 09.25
7 34 09.50 7 32 09.40
8 35 09.55 8 33 09.45
9 37 10.05 9 41 10.25
10 42 10.30 10 42 10.30
11 46 10.50 11 45 10.45
12 51 11.15 12 47 10.55
13 59 11.55 13 50 11.10
14 75 13.15 14 57 11.45
15 80 13.40 15 86 14.10
16 82 13.50 16 87 14.15
17 84 14.00 17 89 14.25
18 86 14.10 18 99 15.15
19 91 14.35 19 101 15.25
20 101 15.25 20 102 15.30

6
Elemen – elemen pekerjaan :
1 Mengoprasikan komputer
2 Menyiapkan makan siang dosen
3 Dekorasi natal
4 Membuka dan mengunci pintu ruangan/kelas
5 Menyalakan dan mematikan AC dalam kelas
6 Melakukan fotokopi
7 Menempelkan pengumuman
8 Mengantarkan surat
9 Mempersiapkan kertas (lembar jawaban) ujian
10 Menjaga loket (pengambilan KSM,dll.)
11 Mengikuti chapel
12 Mengarsip
13 Menyiapkan absensi untuk dosen dan mahasiswa
14 Mengantarkan minum dan absensi mahasiswa ke ruang kelas
15 Menyiapkan dan membereskan alat bantu mengajar
(proyektor,computer,dll)

7
3.2 Data Hasil Pengamatan
HASIL PENGAMATAN
HARI/ TANGGAL: Senin/7 November 2011

ELEMEN PEKERJAAN
Jam
No.
kunjungan Lain-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
lain
1 07.35  
2 07.55 Pergi

3 08.10 Mengobrol

4 08.15 
5 08.35 
6 08.55 
7 09.15
8 10.20

9 11.10 
10 11.15 
11 13.00 Tidur di

8
538

Duduk di
12 13.20
538

13 13.40 
14 14.05    
15 14.25 
16 14.40 
17 15.25 
18 15.35 
19 15.45 
20 16.00 
TOTAL 2 11 1 4

9
HASIL PENGAMATAN
HARI/ TANGGAL: Selasa/8 November 2011
No. ELEMEN PEKERJAAN
Jam
kunjungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lain-
lain
1 07.15 
2 07.45 
3 08.45 Berdiri di
FTI

4 09.00 Pergi

5 09.05 Pergi

6 09.10 
7 09.25 
8 09.35 
9 09.40 
10 09.55 Pergi

11 10.05 Pergi

10
12 10.55 Pergi

13 11.30 Pergi

14 11.35 
15 13.20 
16 13.40 
17 14.35 
18 15.10 
19 15.20 
20 15.45 
TOTAL 1 7 2 10

11
HASIL PENGAMATAN
HARI/ TANGGAL: Rabu/9 November 2011

ELEMEN PEKERJAAN
Jam
No.
kunjungan Lain-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
lain
1 07.00 
2 07.10  Pergi

3 07.20 
4 07.25 
5 07.55  
6 08.30 
7 09.00 
8 09.35 
9 09.40 
10 09.50 
11 10.25 

12
12 13.10 
13 13.15 
14 13.30 
15 13.45 
16 14.20 
17 15.10  
18 15.20  Pantry

19 15.30 
20 15.45 
TOTAL 1 1 16 2

13
HASIL PENGAMATAN
HARI/ TANGGAL: Kamis/10 November 2011

ELEMEN PEKERJAAN
Jam
No.
kunjungan Lain-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
lain
1 07.25  
2 07.55  
3 08.05 istirahat di
meeting
room

4 08.15 istirahat di
meeting
room

5 08.40 
6 09.15 
7 09.50 
8 09.55 
9 10.05 

14
10 10.30 
11 10.50 
12 11.15  Mengobrol

13 11.55 Pergi

14 13.15 Pergi

15 13.40  
16 13.50    
17 14.00 
18 14.10 
19 14.35 
20 15.25 
TOTAL 3 1 10 1 5

15
HASIL PENGAMATAN
HARI/ TANGGAL: Jumat/11 November 2011
No.
ELEMEN PEKERJAAN
Jam
kunjungan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Lain-
lain
1 07.00 
2 07.15  
3 08.20 Pergi

4 08.45 Mengobrol

5 09.05 Mengobrol

6 09.25 Mengobrol

7 09.40 Pergi

8 09.45 Pergi

9 10.25   
10 10.30   
11 10.45   
12 10.55 

16
13 11.10 Duduk di
meja
tengah

14 11.45 Duduk di
sofa

15 14.10  
16 14.15 Nonton tv

17 14.25 Nonton tv

18 15.15 Nonton tv

19 15.25 Nonton tv

20 15.30 Nonton tv

TOTAL 3 1 2 

*Pergi atau tidak bertemu dianggap data hilang karena tidak diketahui datanya.

17
Penetapan Faktor Penyesuaian (Metode Westinghouse) dan Faktor Kelonggaran
1. Membuka dan megunci pintu ruangan/kelas dan melakukan fotokopi
Faktor penyesuaian :
Keterampilan => excellent (B2) = 0.08
Usaha => good (C1) = 0.05
Kondisi kerja => excellent (B) = 0.04
Konsistensi => excellent (B) = 0.03
P = 1 + 0.08 + 0.05 + 0.04 + 0.03 = 1.2

Faktor kelonggaran :
Tenaga yang dikeluarkan => dapat diabaikan, tanpa beban, pria = 5%
Sikap kerja => berdiri di atas 2 kaki = 2%
Gerakan kerja => normal = 0%
Kelelahan mata => pandangan hampir terus menerus, pencahayaan
baik = 6%
Keadaan suhu tempat kerja => sedang, kelelahan normal = 3%
Keadaan atmosfer => cukup = 3%
Keadaan lingkungan =>bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah =
0%
L = 0.05 + 0.02 + 0.06 + 0.03 + 0.03 = 0.19

2. Dekorasi natal dan menyiapkan makan siang dosen


Faktor penyesuaian :
Keterampilan => good (C2) = 0.03
Usaha => good (C2) = 0.02
Kondisi kerja => excellent (B) = 0.04
Konsistensi => excellent (B) = 0.03
P = 1 + 0.03 + 0.02 + 0.04 + 0.03 = 1.12

Faktor kelonggaran :
Tenaga yang dikeluarkan => dapat diabaikan, tanpa beban, pria = 5%

18
Sikap kerja => berdiri di atas 2 kaki = 2%
Gerakan kerja => normal = 0%
Kelelahan mata => pandangan yang terputus-putus, pencahayaan
baik
= 4%
Keadaan suhu tempat kerja => sedang, kelelahan normal = 3%
Keadaan atmosfer => baik = 0%
Keadaan lingkungan =>bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah =
0%
L = 0.05 + 0.02 + 0.04 + 0.03 = 0.14

3. Mengikuti Chapel dan menjaga loket


Faktor penyesuaian :
Keterampilan => excellent (B1) = 0.11
Usaha => excellent (B1) = 0.10
Kondisi kerja => good (C) = 0.02
Konsistensi => excellent (B) = 0.03
P = 1 + 0.11 + 0.10 + 0.02 + 0.03 = 1.26

Faktor kelonggaran :
Tenaga yang dikeluarkan => dapat diabaikan, pria = 5%
Sikap kerja => duduk = 1%
Gerakan kerja => normal = 0%
Kelelahan mata => pandangan yang terputus-putus, pencahayaan
baik
= 1%
Keadaan suhu tempat kerja => sedang, kelelahan normal = 3%
Keadaan atmosfer => cukup = 3%
Keadaan lingkungan =>bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah =
0%
L = 0.05 + 0.01 + 0.01 + 0.03 + 0.03 = 0.13

19
4. Mengarsip dan mengoprasikan komputer
Faktor penyesuaian :
Keterampilan => excellent (B1) = 0.03
Usaha => good (C1) = 0.06
Kondisi kerja => good (C) = 0.02
Konsistensi => good (C) = 0.01
P = 1 + 0.03 + 0.06 + 0.02 + 0.01 = 1.12

Faktor kelonggaran :
Tenaga yang dikeluarkan => sangat ringan, 0 kg, pria = 7%
Sikap kerja => berdiri di atas dua kaki = 2%
Gerakan kerja => normal = 0%
Kelelahan mata => pandangan yang terputus-putus, pencahayaan
baik
= 1%
Keadaan suhu tempat kerja => sedang, kelelahan normal = 3%
Keadaan atmosfer => cukup = 5%
Keadaan lingkungan =>bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah =
0%
L = 0.07 + 0.02 + 0.01 + 0.03 + 0.05 = 0.18

Rekapitulasi Data Hasil Pengamatan


REKAPITULASI KESELURUHAN DATA
No. Elemen Jumlah OIU Penyesuaian Allowance
Pekerjaan tally Jenis Jumlah
1. Membuka dan 2 Frekuensi 8 1.2 0.19
megunci pintu
ruangan/kelas

20
2. Melakukan 1 Frekuensi 1 1.2 0.19
fotokopi

3. Dekorasi natal 3 Frekuensi 3 1.12 0.14


4. Menyiapkan 1 Frekuensi 1 1.12 0.14
makan siang
dosen
5. Mengikuti 2 Frekuensi 1 1.26 0.13
Chapel
6. Mengarsip 2 Frekuensi 2 1.12 0.18
7. Mengoprasikan 6 Frekuensi 6 1.12 0.18
komputer

8. Menjaga loket 48 Frekuensi 48 1.26 0.13

21
3.3Pengolahan Data

Frekuensi % Menit Jumlah Wb


No Elemen kerja Tally Jenis OIU Ws Penyesuaian Wn Allowance Wb
pengamatan produktif produktif OIU total
Membuka dan
1. megunci pintu 2 87 0,023 55,2 Frekuensi 8 6,9 1,2 8,28 0,19 9,85 78,8
ruangan/kelas
Melakukan
2. 1 87 0,011 27,6 Frekuensi 1 27,6 1,2 33,10 0,19 39,39 39,4
fotokopi
3. Dekorasi natal 3 87 0,034 82,8 Frekuensi 3 27,6 1,12 30,90 0,14 35,22 105,7
Menyiapkan
4. 1 87 0,011 27,6 Frekuensi 1 27,6 1,12 30,90 0,14 35,22 35,2
makan siang dosen
5. Mengikuti Chapel 2 87 0,023 55,2 Frekuensi 1 55,2 1,26 69,52 0,13 78,55 78,6
6. Mengarsip 2 87 0,023 55,2 Frekuensi 2 27,6 1,12 30,90 0,18 36,46 72,9
Mengoprasikan
7. 6 87 0,069 165,5 Frekuensi 6 27,6 1,12 30,90 0,18 36,46 218,7
komputer
8. Menjaga loket 48 87 0,552 1324,1 Frekuensi 48 27,6 1,26 34,76 0,13 39,28 1885,3
total 2514,6

22
TABEL PERHITUNGAN

Perhitungan Proporsi Produktif Rata-Rata dan Rata-Rata Kunjungan per Hari


%produktif per hari (Pi) :
%produktif hari 1 = 16/19 = 0.84
%produktif hari 2 = 13/14 = 0.93
%produktif hari 3 = 18/19 = 0.95
%produktif hari 4 = 15/18 = 0.83
%produktif hari 5 =6/17 = 0.35
%produktif rata-rata (Pr) = (0.84 + 0.93 + 0.95 + 0.83 + 0.35 )/5 = 0.78
jumlah pengamatan rata-rata (Nr) = (19 + 14 + 19 + 18 + 17)/5 = 17.4

Uji Keseragaman Data

UCL = 0.78 + 3 x √[0.78(1-0.78)/17.4] = 1.08

LCL = 0.78 - 3 x √[0.78(1-0.78)/17.4] = 0.482

Karena ada data Pi yang tidak berada dalam interval 1.08 – 0.482 maka data yang
diperoleh belum seragam sehingga kami membuang hari ke 5.
%produktif per hari (Pi) :
%produktif hari 1 = 16/19 = 0.84
%produktif hari 2 = 13/14 = 0.93
%produktif hari 3 = 18/19 = 0.95
%produktif hari 4 = 15/18 = 0.83
%produktif rata-rata (Pr) = (0.84 + 0.93 + 0.95 + 0.83 )/4 = 0.8875
jumlah pengamatan rata-rata (Nr) = (19 + 14 + 19 + 18)/4 = 17.5

Uji Keseragaman Data

UCL = 0.8875+ 3 x √[0.8875 (1-0.8875)/ 17.5] = 1.11

LCL = 0.8875- 3 x √[0.8875 (1-0.8875)/ 17.5] = 0.66

Karena semua Pi berada dalam interval 1.11 – 0.66 maka data yang diperoleh seragam.

23
Peta Kontrol

proportion
0.96

0.94

0.92

0.9

0.88 proportion

0.86

0.84

0.82
0 1 2 3 4 5

Uji Kecukupan Data


tingkat ketelitian (%precision) = 10%
tingkat keyakinan = 95% => z = 2
N’ = [(2/0.1)2 (1-0.8875)]/ 0.8875= 50.704  51
Karena jumlah pengamatan (N) = 87 > jumlah pengamatan minimal = 51 (N’) maka data
yang diperoleh dari work sampling cukup.

Perhitungan Waktu Baku per OIU juga per Elemen Pekerjaan


Total menit pengamatan (T) = 5 x 8 x 60 = 2400 menit

%Produktif setiap elemen pekerjaan (Pn) :


%produktif elemen pekerjaan membuka dan megunci pintu ruangan/kelas (P1) =
2/87 x 100% = 2.3%
%produktif elemen pekerjaan melakukan fotokopi (P2) = 1/87 x 100% = 1.1%
%produktif elemen pekerjaan dekorasi natal (P3) = 3/87 x 100% = 3.4%
%produktif elemen pekerjaan menyiapkan makan siang dosen (P4) = 1/87 x 100%
= 1.1%
%produktif elemen pekerjaan mengikuti chapel (P5) = 2/87 x 100% = 2.3%
%produktif elemen pekerjaan mengarsip (P6) = 2/87 x 100% = 2.3%

24
%produktif elemen pekerjaan mengoperasikan komputer (P7) = 6/87 x 100% =
6.9%
%produktif elemen pekerjaan menjaga loket (P8) = 48/87 x 100% = 55.2%

Jumlah menit pengamatan tiap elemen pekerjaan (Mn) :


M1 = P1 x T = 0.023 x 2400 = 55.2 menit
M2 = P2 x T = 0.011 x 2400 = 27.6 menit
M3 = P3 x T = 0.034 x 2400 = 82.8 menit
M4 = P4 x T = 0.011 x 2400 = 27.6 menit
M5 = P5 x T = 0.023 x 2400 = 55.2 menit
M6 = P6 x T = 0.023 x 2400 = 55.2 menit
M7 = P7 x T = 0.069 x 2400 = 165.5 menit
M8 = P8 x T = 55.2 x 2400 = 1324.1 menit

Waktu siklus per OIU (WS):


WS1 = 55.2/8 = 6.9 menit
WS2 = 27.6/1 = 27.6 menit
WS3 = 82.8/3 = 27.6 menit
WS4 = 27.6/1 = 27.6 menit
WS5 = 55.2/1 = 55.2 menit
WS6 = 55.2/2 = 27.6 menit
WS7 = 165.5/6 = 27.6 menit
WS8 = 1324.1/48 = 27.6 menit

Waktu normal per OIU (WN):


WN1 = 6.9 x 1.2 = 8.28 menit
WN2 = 27.6 x 1.2 = 33.10 menit
WN3 = 27.6 x 1.12 = 30.90 menit
WN4 = 27.6 x 1.12 = 30.90 menit

25
WN5 = 55.2 x 1.26 = 69.52 menit
WN6 = 27.6 x 1.12 = 30.90 menit
WN7 = 27.6 x 1.12 = 30.90 menit
WN8 = 27.6 x 1.26 = 34.76 menit

Waktu baku per OIU (WB):


WB1 = 8.28 x 1.19 = 9.85 menit
WB2 = 33.10 x 1.19 = 39.39 menit
WB3 = 30.90 x 1.14 = 35.22 menit
WB4 = 30.90 x 1.14 = 35.22 menit
WB5 = 69.52 x 1.13 = 78.55 menit
WB6 = 30.90 x 1.18 = 36.46 menit
WB7 = 30.90 x 1.18 = 36.46 menit
WB8 = 34.76 x 1.13 = 39.28 menit

Waktu baku total per elemen pekerjaan (WBTN):


WBTN1 = 9.85 x 8 = 78.8 menit = 1.31 jam
WBTN2 = 39.39 x 1 = 39.4 menit = 0.657 jam
WBTN3 = 35.22 x 3 = 105.7 menit = 1.761 jam
WBTN4 = 35.22 x 1 = 35.2 menit = 0.586 jam
WBTN5 = 78.55 x 1 = 78.6 menit = 1.31 jam
WBTN6 = 36.46 x 2 = 72.9 menit = 1.215 jam
WBTN7 = 36.46 x 6 = 218.7 menit = 3.645 jam
WBTN8 = 39.28 x 48 = 1885.3 menit = 31.422 jam

Waktu baku total (WBT) = 1.31 + 0.657 + 1.761 + 0.586 + 1.31 + 1.215 + 3.645 +
31.422 = 41.9 jam

Perhitungan Beban Kerja


Beban kerja (BK) = 41.9/40 x 100% = 104.75%

26
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Sistem Kerja dan Lingkungan Kerja yang Ada


Pada percobaan ini, kami melakukan work sampling terhadap office
boy Teknik Industri selama 5 hari. Dalam satu hari, terdapat 20 kali
pengamatan yang jamnya diambil secara acak. Office Boy Teknik Industri
mempunyai 11 elemen pekerjaan yang terdiri atas menyiapkan absensi untuk
dosen dan mahasiswa, mengantarkan minum dan absensi mahasiswa ke ruang
kelas, menyiapkan dan membereskan alat bantu mengajar, membuka dan
mengunci pintu ruangan/kelas, menyalakan dan mematikan AC dalam kelas,
melakukan fotokopi, menempelkan pengumuman, mengantarkan surat,
mempersiapkan kertas ujian, menjaga loket, dan mengikuti chapel. Namun,
ketika berjalannya work sampling, kami menemukan 3 elemen pekerjaan
tambahan, yaitu mengoperasikan komputer, menyiapkan makan siang dosen,
serta mendekorasi ruangan FTI untuk perayaan natal. Total elemen
pekerjaannya adalah 14 elemen kerja.
Dari hasil work sampling, dapat dilihat bahwa sebenarnya tidak
semua elemen kerja ditemukan. Ada elemen kerja yang sering ditemukan.
Ada elemen kerja yang tidak pernah ditemukan sama sekali. Hal ini
menunjukkan bahwa frekuensi elemen kerja yang satu dengan yang lain
berbeda jauh. Akibatnya, produktivitas dari masing-masing elemen
mempunyai nilai yang berbeda-beda.
Elemen-elemen kerja yang dapat dikatakan produktif adalah
membuka dan mengunci pintu ruangan/kelas, melakukan fotokopi,
mendekorasi ruang FTI untuk natal, menyiapkan makan siang dosen,
mengikuti chapel, mengarsip, mengoperasikan komputer, serta menjaga loket.
Selain elemen kerja yang telah disebutkan sebelumnya, elemen-elemen kerja
tersebut bersifat nonproduktif. Walaupun 8 elemen kerja yang telah
disebutkan sebelumnya bersifat produktif, setiap elemen tersebut mempunyai
persen produktivitas berbeda. Walaupun dikatakan produktif, melakukan

27
fotokopi, mendekorasi ruang FTI, menyiapkan makan siang dosen, mengikuti
chapel, mengarsip, dan mengoperasikan komputer merupakan elemen kerja
dengan produktivitas rendah. Elemen kerja yang paling sering ditemui adalah
menjaga loket dengan produktivitas lebih dari 50%.
Elemen-elemen kerja yang dianggap tidak produktif sebenarnya bisa
saja produktif. Hanya saja pada saat work sampling, elemen kerja tersebut
tidak ditemukan karena jadwal pengamatan bersifat acak. Namun, walaupun
elemen kerja tersebut ditemukan pada saat work sampling, elemen-elemen
kerja tersebut bisa saja produktif tetapi dengan tingkat produktivitas yang
kecil.
Lingkungan kerja tempat office boy teknik industri bekerja cukup
baik. Elemen-elemen kerja yang harus dilakukan melibatkan jarak yang
cukup dekat. Artinya, ia tidak perlu pergi jauh dari kantornya untuk
melakukan elemen kerja tersebut. Elemen-elemen kerjanya sebagian besar
terdapat di kantor. Beberapa elemen kerja lainnya berada di kelas-kelas yang
hanya berjarak 15-35 meter dari kantor. Sementara, elemen kerja lainnya
seperti mengikuti chapel terletak agak jauh dari kantor.
Selain jarak, kondisi lingkungan kerja juga baik dilihat dari sisi
kebersihan. Lingkungan kerja cukup bersih sehingga office boy dapat dengan
nyaman dalam melakukan kerjanya. Pencahayaan juga baik sehingga tidak
menganggu penglihatan office boy. Namun, temperatur lingkungan kerja agak
rendah sehingga jika office boy tidak dapat menahan dingin, maka ia akan
mengalami sedikit masalah dengan hal tersebut.

4.2. Analisis Proporsi Kerja Produktif Per Hari


Berdasarkan pengolahan data pada bab sebelumnya, dapat dilihat
perhitungan proporsi produktif rata-rata per hari. Pada hari pertama, terdapat
19 kali pengamatan dengan 16 elemen kerja yang bersifat produktif. Pada hari
kedua, terdapat 14 kali pengamatan dengan 13 elemen kerja yang bersifat
produktif. Pada hari ketiga, terdapat 19 kali pengamatan dengan 18 elemen
kerja yang bersifat produktif. Pada hari keempat, terdapat 18 kali pengamatan

28
dengan 15 elemen kerja yang bersifat produktif. Pada hari kelima, terdapat 17
kali pengamatan dengan 6 elemen kerja yang bersifat produktif.
Pada hari pertama, proporsi produktif adalah 0,84. Pada hari kedua,
proporsi produktif adalah 0,93. Pada hari ketiga, proporsi produktif adalah
0,95. Pada hari keempat, proporsi produktif adalah 0,83. Pada hari kelima,
proporsi produktif adalah 0,35.
Jika diamati, proporsi produktif dari hari pertama sampai dengan
hari kelima bermula pada 0,84 kemudian naik (semakin produktif) sampai
hari ketiga. Hari keempat, proporsi produktif mulai turun sampai dengan
proporsi produktif hari kelima yang paling rendah. Hal ini dapat dikarenakan
sisi psikologis manusia ketika berhadapan dengan hari-hari yang berbeda
yaitu Senin sampai dengan Jumat. Ketika memulai hari pertama setelah
menghabiskan akhir pekan, manusia cenderung kurang semangat untuk
memulai hari Senin. Hal ini dapat dilihat bahwa produktivitas kerja
menunjukkan 0,84. Sering dengan bertambahnya hari, produktivitas
bertambah. Ketika mencapai hari Kamis, hari yang telah mendekati akhir
pekan, produktivitas mulai turun. Hari Jumat menunjukkan produktivitas
yang sangat rendah. Hal ini mungkin disebabkan oleh hari yang mendekati
akhir pekan. Selain itu, pada hari tersebut, FTI mengadakan pendekorasian
ruang FTI untuk perayaan natal. Pada sore hari setelah selesai mengerjakan
dekorasi, pertandingan sepak bola SEA GAMES dimulai. Hal ini membuat
hari terakhir mempunyai produktivitas yang rendah.
Namun, selain kemungkinan yang telah disebutkan sebelumnya, nilai
produktivitas dapat menjadi kurang akurat. Hal ini disebabkan adanya
beberapa data yang hilang. Seharusnya, semua hari mempunyai pengamatan
sebanyak 20 kali.

4.3. Analisis Faktor Penyesuaian dan Faktor Kelonggaran


Pada bab sebelumnya, kami telah menghitung besar faktor
penyesuaian dan faktor kelonggaran delapan elemen kerja yang dianggap
produktif. Untuk menentukan besarnya faktor penyesuaian, kami

29
menggunakan metode Westinghouse. Untuk menentukan besarnya
kelonggaran, kami menggunakan tabel Sutalaksana.
Faktor penyesuaian membuka dan mengunci pintu ruangan/kelas
adalah 1,2. Faktor penyesuaian mendekorasi ruang FTI adalah 1,12. Faktor
penyesuaian menyiapkan makan siang untuk dosen adalah 1,12. Faktor
penyesuaian mengikuti chapel adalah 1,26. Faktor penyesuaian melakukan
fotokopi adalah 1,2. Faktor penyesuaian untuk mengarsip adalah 1,12. Faktor
pemyesuaian untuk mengoperasikan komputer adalah 1,12. Faktor
penyesuaian untuk menjaga loket adalah 1,26.
Berdasarkan delapan nilai faktor penyesuaian tersebut, elemen kerja
mengikuti chapel dan menjaga loket mempunyai faktor penyesuaian terbesar
dibandingkan dengan elemen-elemen kerja lainnya. Hal ini berarti kedua
elemen kerja tersebut membutuhkan penyesuaian yang lebih banyak
dibandingankan dengan elemen-elemen kerja lainnya. Dengan melakukan
penyesuaian yang lebih besar, makan waktu normal dapat ditentukan.
Faktor kelonggaran pada mengunci pintu ruangan/kelas adalah 0,19.
Faktor kelonggaran pada melakukan pendekorasian adalah 0,14. Faktor
kelonggaran pada menyiapkan makan siang untuk dosen adalah 0,14. Faktor
kelonggaran untuk mengikuti chapel adalah 0,13. Faktor kelonggaran pada
melakukan fotokopi adalah 0,19. Faktor kelonggaran untuk mengarsip adalan
0,18. Faktor kelonggaran untuk mengoperasikan komputer adalah 0,18.
Faktor kelonggaran untuk menjaga loket adalah 0,13.
Faktor kelonggaran terbesar terletak pada elemen kerja mengunci
pintu ruangan/kelas dan melakukan fotokopi. Hal ini disebabkan bahwa
kondisi elemen kerja tersebut membutuhkan kelonggaran yang besar. Dalam
mengunci pintu ruangan/kelas dan melakukan fotokopi, office boy perlu
berdiri. Dengan berdiri, ia dapat lebih mudah lelah dibandingkan dengan
posisi duduk. Selain itu, mata juga lebih lelah karena harus memperhatikan
lubang kunci ketika mengunci pintu dan tombol-tombol fotokopi ketika
melakukan fotokopi.

30
Untuk mengarsip dan mengoperasikan komputer, office boy perlu
berkonsentrasi yang cukup tinggi sehingga terdapat tenaga yang bersifat
ringan yang dikeluarkan. Untuk mendekorasi natal dan menyiapkan makan
dosen, office boy perlu untuk berdiri ketika memasang dekorasi natal di
langit-langit dan ketika menyiapkan makanan. Ia juga perlu mengeluarkan
tenaga untuk naik dan turun kursi dalam memasang dekorasi. Matanya juga
dapat lelah karena dalam memasang dekorasi, ia harus memasukkan tali
dekorasi ke sangkutan tertentu. Untuk menjaga loket dan mengikuti chapel, ia
harus mengeluarkan tenaga, kemudian melawan suhu tempat kerja yang agak
rendah.

4.4. Analisis Beban Kerja yang Ada Sekarang


Berdasarkan perhitungan pada bab sebelumnya, dapat dilihat bahwa
waktu baku total selama lima hari adalah 41,9 jam. Sedangkan, waktu kerja
selama lima hari adalah 8 jam x 5 hari yaitu 40 jam. Oleh karena itu, beban
kerja office boy teknik industri adalah 104,75%.
Beban kerja yang dialami oleh office boy teknik industri berlebihan
karena telah melewati batas 100%. Waktu kerja secara nyata melebihi waktu
kerja yang telah ditetapkan.
Kelebihan ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam perhitungan
atau pengambilan data. Pada saat pengambilan data, terdapat beberapa data
yang hilang. Selain itu, terdapat beberapa elemen pekerjaan yang tidak
ditemukan. Perhitungan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran sangatlah
relatif karena proporsi faktor-faktor tersebut berbentuk rentang angka.
Kerelatifan tersebut dapat menjadi penyebab beban kerja yang berlebihan.
Semakin besar faktor penyesuaian dan kelonggaran, semakin besar pula
waktu yang diperlukan. Hal ini menyebabkan waktu baku yang semakin
membesar sehingga membuat beban kerja yang berlebihan. Dapat dilihat
bahwa beban kerja lebih 4,75%. Nilai ini dapat diperkecil dengan meninjau
ulang nilai faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran.

31
Selain dalam perhitungan faktor penyesuaian dan kelonggaran, dapat
juga terjadi kesalahan saat pengambilan data. Ketika kita mengamati office
boy yang sedang mengerjakan elemen kerja tertentu, bisa saja ia sebenarnya
sedang mengerjakan elemen kerja tersebut untuk kepentingan pribadinya. Hal
ini menyebabkan elemen kerja yang seharusnya tidak dianggap produktif
dianggap menjadi produktif.

4.5. Analisis Usulan agar Beban Kerja Lebih Ideal


Berdasarkan beban kerja yang diperoleh dari work sampling, kami
melihat bahwa beban kerja hanya melebihi sedikit dari batasnya. Menurut
kami, elemen kerja tidak perlu ditambah atau dikurangi. Setiap elemen kerja
mempunyai cara pengerjaan yang berbeda. Ada elemen kerja yang bersifat
jarang dilakukan karena tidak dibutuhkan dan ada elemen kerja yang sering
dilakukan. Contoh elemen kerja yang jarang dilakukan karena tidak
dibutuhkan adalah mengantarkan surat. Ketika elemen-elemen kerja yang
jarang dilakukan tersebut tidak dilakukan, maka pekerja dapat stand by di
loket untuk menjaga loket. Jadi, tidak perlu ada elemen yang ditambah atau
dikurang.
Oleh karena beban kerja yang melebihi batas tidak besar, maka kami
tidak menyarankan untuk mempekerjakan pekerja baru. Jika pekerja baru
dipekerjakan, UPH akan menghadapi biaya yang lebih besar dengan
perubahan yang tidak signifikan.
Untuk mengurangi beban kerja, waktu baku total harus dikurangi.
Mengurangi waktu baku ini tanpa mengurangi atau menambahkan elemen
kerja dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi dalam melakukan suatu
elemen kerja. Misalnya, dalam melakukan fotokopi. Pekerja akan lebih
terbeban jika ia harus memfotokopi 25 lembar, kemudian 30 lembar, dan
kemudian 45 lembar. Pekerja lebih membutuhkan waktu yang sedikit ketika
memfotokopi sekaligus 100 lembar dalam sekali pengerjaan.

32
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Work sampling dilakukan dengan mengamati subjek dengan waktu yang
bersifat acak yang ditentukan dengan bilangan acak.
2. Waktu baku yang diperoleh adalah 41,9 jam.
3. Beban kerja yang dialami pekerja adalah 104,75%.
4. Untuk mengurangi beban kerja, frekuensi suatu elemen kerja dapat
dikurangi sehingga waktu baku juga berkurang.

5.2. Saran
Work sampling ini akan lebih baik lagi jika tidak ada data yang hilang.
Jika pekerja tidak ditemukan atau sedang pergi, sebaiknya ditelusuri apa yang
ia lakukan. Hal ini membantu dalam menentukan apakah kerjaan pada saat ia
pergi tersebut produktif atau tidak, serta tidak ada data yang hilang.

33
DAFTAR PUSTAKA

Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of
Work. Singapore:

John Wiley & Sons, Inc.

Niebel, Benjamin dan Andris Freivalds. 2003. Methods, Standards, and Work
Design, Eleventh

Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

34

Anda mungkin juga menyukai