Anda di halaman 1dari 5

Visi Kementerian Keuangan:

Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif,
dan berkeadilan di abad ke-21

Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 (lima) misi yaitu :
1. Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima serta pengawasan
dan penegakan hukum yang efektif;
2. Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan;
3. Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum;
4. Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif;
5. Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber Daya Manusia
yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.

Sasaran Strategis Kementerian Keuangan

Tujuan Kementerian Keuangan pada tahun 2015-2019 adalah:


1. Terjaganya kesinambungan fiskal;
2. Optimalisasi penerimaan negara dan reformasi administrasi perpajakan serta reformasi
kepabeanan dan cukai;
3. Pembangunan sistem Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi
penerimaan negara;
4. Peningkatan kualitas perencanaan penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah;
5. Peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan negara dan pembiayaan anggaran;
6. Peningkatan pengawasan di bidang kepabeanan dan cukai serta perbatasan;
7. Kesinambungan reformasi birokrasi, perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan.

Dalam rangka mendukung pencapaian 7 tujuan sebagaimana disebutkan di atas, Kementerian


Keuangan telah menetapkan 16 sasaran strategis yang merupakan kondisi yang diinginkan untuk
dicapai oleh Kementerian Keuangan pada tahun 2019:
1. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan terjaganya kesinambungan fiscal adalah :
a. Meningkatnya tax ratio;
b. Terjaganya rasio utang pemerintah;
c. Terjaganya de!sit anggaran.

2. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan optimalisasi penerimaan Negara dan
reformasi administrasi perpajakan serta reformasi kepabeanan dan cukai adalah:
a. Penerimaan pajak negara yang optimal;
b. Penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai yang optimal;
c. Percepatan waktu penyelesaian proses kepabeanan (customs clearance) untuk mendukung
upaya penurunan rata-rata dwelling time.

3. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan pembangunan sistem Penerimaan Negara
Bukan Pajak (PNBP) yang handal untuk optimalisasi penerimaan Negara adalah PNBP yang
optimal.
4. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas perencanaan
penganggaran, pelaksanaan anggaran, dan transfer ke daerah adalah:
a. Perencanaan dan Pelaksanaan Anggaran yang berkualitas;
b. Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang Adil dan Transparan.

5. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan kualitas pengelolaan kekayaan
negara dan pembiayan anggaran adalah:
a. Pengelolaan kekayaan negara yang optimal;
b. Pembiayaan yang aman untuk mendukung kesinambungan fiskal.

6. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan peningkatan pengawasan di bidang
kepabeanan dan cukai serta perbatasan adalah optimalisasi pengawasan dalam rangka
mendukung fungsi community protection serta melaksanakan fungsi sebagai border
management.

7. Sasaran strategis yang ingin dicapai dalam tujuan kesinambungan reformasi birokrasi,
perbaikan governance, dan penguatan kelembagaan adalah:
a. Organisasi yang fit for purpose;
b. SDM yang kompetitif;
c. Sistem informasi manajemen yang terintegrasi;
d. Peningkatan kepercayaan publik terhadap pengelolaan keuangan kementerian.

Program Kerja Kementrian Keuangan


Dalam rangka mencapai sasaran-sasaran strategis tersebut, telah ditetapkan beberapa Program di
lingkungan Kementerian Keuangan, yaitu sebagai berikut:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian


Keuangan.
Sasaran Program (Outcome):
Tata kelola Kementerian Keuangan yang baik.
Indikator Kinerja Program:
a. Indeks Kesehatan Organisasi Kementerian Keuangan.
b. Persentase Pejabat yang memenuhi Standar Kompetensi Jabatan.
c. Indeks opini BPK atas Laporan Keuangan BA 015.
d. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan (penyedia data).

2. Program Pengelolaan Anggaran Negara.


Sasaran Program (Outcome):
Pengelolaan APBN yang berkualitas dan PNBP yang optimal.
Indikator Kinerja Program:
a. Akurasi perencanaan APBN.
b. Persentase implementasi single source database PNBP
c. Indeks kepuasan pengguna layanan.
3. Program Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak.
Sasaran Program (Outcome):
Penerimaan pajak negara yang optimal.
Indikator Kinerja Program:
a. Persentase realisasi penerimaan pajak terhadap target.
b. Tingkat kepuasan pengguna layanan DJP.
c. Indeks kepuasan pengguna layanan
d. Persentase tingkat kepatuhan formal wajib pajak.

4. Program Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan Cukai.


Sasaran Program (Outcome):
a. Optimalisasi pengawasan dalam rangka mendukung fungsi community protection serta
melaksanakan fungsi sebagai border management.
b. Penerimaan negara di sektor kepabeanan dan cukai yang optimal dan Peningkatan kelancaran
arus barang dalam rangka mendukung Sistem Logistik Nasional.

Indikator Kinerja Program:


a. Persentase tindak lanjut temuan pelanggaran kepabeanan dan cukai.
b. Persentase realisasi penerimaan bea dan cukai terhadap target.
c. Waktu penyelesaian proses kepabeanan (customs clearance).
d. Persentase kepatuhan importir jalur prioritas kepabeanan.
e. Indeks kepuasan pengguna layanan.

5. Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara.


Sasaran Program (Outcome):
Peningkatan kualitas pengelolaan perbendaharaan.
Indikator Kinerja Program:
a. Persentase kinerja pelaksanaan anggaran Kementerian/Lembaga.
b. Indeks jumlah LK-KL dan LK-BUN yang andal dengan opini audit yang baik.
c. Indeks kepuasan pengguna layanan.

6. Program Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara dan


Pelayanan Lelang.
Sasaran Program (Outcome):
Pengelolaan kekayaan negara yang optimal, penyelesaian pengurusan piutang
negara dan pelayanan lelang yang profesional.
Indikator Kinerja Program:
a. Rasio utilisasi aset terhadap total aset tetap.
b. Rasio dana aktif BUMN/lembaga di bawah Kementerian Keuangan terhadap total ekuitas.
c. Jumlah penerimaan kembali (recovery) yang berasal dari pengeluaran pembiayaan APBN.
d. Jumlah piutang negara yang dapat diselesaikan (PNDS).
e. Jumlah pokok lelang.
f. Indeks kepuasan pengguna layanan.

7. Program Peningkatan Kualitas Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah.


Sasaran Program (Outcome):
Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang Adil dan Transparan. Indikator
Kinerja Program:
a. Indeks pemerataan keuangan antar daerah.
b. Rasio PDRD tahun t-1 terhadap PDRB t-1.
c. Indeks kepuasan pengguna layanan.
8. Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.
Sasaran Program (Outcome):
Pembiayaan yang aman dan Risiko yang terkendali untuk mendukung kesinambungan fiskal.
Indikator Kinerja Program:
a. Persentase Realisasi Pengadaan Utang sesuai Kebutuhan Pembiayaan
b. Persentase Pencapaian Tingkat Likuiditas Pasar SBN
c. Persentase Pemenuhan Target Risiko Portofolio Utang
d. Tingkat Akurasi Pembayaran Kewajiban Utang
e. Persentase Rekomendasi Mitigasi Risiko Keuangan yang diterima/ditetapkan Menteri
Keuangan.
f. Persentase Pemenuhan Dukungan Pemerintah Proyek KPS Infrastruktur Prioritas
g. Indeks kepuasan pengguna layanan.

9. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Keuangan.


Sasaran Program (Outcome):
Pengawasan, pengendalian mutu dan penegakan hukum yang efektif.
Indikator Kinerja Program:
a. Rata-rata indeks opini BPK RI atas LK BA 15 dan LK BA BUN.
b. Persentase policy recommendation hasil pengawasan yang ditindaklanjuti.
c. Persentasi investigasi yang terbukti.
d. Tingkat penerapan pengendalian intern.

10. Program Perumusan Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan.


Sasaran Program (Outcome):
Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan yang berkesinambungan serta kerjasama keuangan
internasional yang optimal.
Indikator Kinerja Program:
a. Persentase rekomendasi kebijakan yang ditetapkan dan/atau diterima Menteri Keuangan.
b. Deviasi Proyeksi Indikator Kebijakan Fiskal.
c. Tingkat akurasi proyeksi asumsi makro.
d. Deviasi proyeksi APBN.
e. Persentase usulan kebijakan Indonesia yang diadopsi dalam kerja sama ekonomi dan
keuangan internasional.

11. Program Pendidikan dan Pelatihan Aparatur di Bidang Keuangan Negara.


Sasaran Program (Outcome):
Mengembangkan SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi.
Indikator Kinerja Program:
a. Nilai Peningkatan Kompetensi SDM.
b. Persentase Jam Pelatihan terhadap Jam Kerja Pegawai Kementerian Keuangan.
c. Persentase lulusan diklat dari Kementerian Keuangan dengan predikat minimal baik.
Struktur Organisasi Kementrian Keuangan

Analisis Visi dan Misi

Anda mungkin juga menyukai