Anda di halaman 1dari 12

ICRA RENOVASI

1
KASUS ICRA RENOVASI

1. Saat ini rumah sakit Bhayangkara merupakan RS Kelas D dimana dalam menjalankan
tugas dan fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat harus mengikuti standar dari
kementrian kesehatan RI, diantaranya adalah memiliki ruang sterilisasi tersentral dan
ruang isolasi infeksius

2. Rumah sakit Bhayangkara sebelumnya belum memiliki ruang distribusi dan


penyimpanan khusus untuk alat steril dan belum tersentral artinya masih terpisah pisah
dan berada dalam area kamar operasi,

3. Pembangunan ruang sterilisasi dan isolasi akan menghasilkan dampak negative kepada
petugas, pasien dan pengunjung diantaranya debu, bising dan getaran

2
LAPORAN IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI

(ICRA/ INFECTION CONTROL RISK ASSESMENT)

KONSTRUKSI RUANG STERILISASI TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Infection Control Risk Assesment (ICRA) untuk kontruksi pembangunan merupakan
proses menetapkan risiko potensial dari transmisi udara yg bervariasi dan kontaminasi
melalui air kotor dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance.
Kegiatan tersebut merupakan multidisiplin, proses kolaborasi yang mengevaluasi
jenis/macam kegiatan kontruksi dan kelompok risiko untuk klasifikasi penetapan tingkat
resiko penyebaran infeksi dari kegiatan konstruksi tersebut. Fokus dari kegiatan tersebut
pada pengurangan resiko dari infeksi, melalui tahapan perencanaan fasilitas, desain,
konstruksi, renovasi, pemeliharaan fasilitas
Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi tahun 2012 untuk pencegahan dan pengendalian
infeksi (PPI) perlu dilakukan kajian resiko infeksi untuk menentukan program prioritas
dalam pencegahan infeksi di Rumah Sakit Bhayangkara Aceh. Komite Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi RSBHY Aceh turut berperan dalam memberi masukan terkait
pencegahan dan pengendalian infeksi mulai dari perencanaan, proses sampai finishing
bangunan dengan melampirkan kajian identifikasi resiko infeksi (ICRA) oleh komite PPI
pada saat akan melakukan konstruksi/ renovasi bangunan.

B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang di dapat dan ditularkan
diantara pasien, staf, pengunjung, dan lain-lain
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas dengan mempertimbangkan pasien, staf dan resiko
yang ditimulkannya.

C. PERENCANAAN
1. Tanggal : November 2017
2. Lokasi : di area Kamar Operasi
3. Kegiatan : konstruksi ruang sterilisasi

3
D. ANALISIS ICRA
Aktifitas konstruksi bangunan berdasarkan:
1. Tipe : Tipe C
2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi
3. Level ICRA : III

Kelompok Pasien Resiko Type A Type B Type C Type D


Resiko Rendah I II III III/IV
Resiko Sedang I II III IV
Resiko Tinggi I II III/IV IV
Resiko Sangat Tinggi II III/IV III/IV IV

Tipe proyek konstruksi ruang sterilisasi dan isolasi termasuk dalam level III dimana harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Selama proyek renovasi

- Pindahkan atau isolasi sistem


- HVAC di area kerja untuk mencegah kontaminasi pada sistem saluran
- Lengkapi semua barier kritikal seperti gipsum, triplek, plastik, untuk
menyegel area kerja dari area perawatan atau gunakan metode kubik kontrol
(keranjang dilapisi plastik dan disegel koneksinya dengan area kerja
menggunakan
- HEPA vacum untuk memvacum bila keluar) sebelum konstruksi dimulai
- Pertahankan tekanan udara negatif didalam area kerja menggunakan unit
filtrasi udara dengan HEPA
- Angkut sampah konstruksi di dalam kontainer tertutup rapat
- Pada saat pemindahan, tutupi wadah atau troli, segel dengan tape kecuali
memiliki tutup yang solid.

2. Setelah proyek konstruksi

- Jangan melepas penghalang dari


- area kerja sampai dengan proyek yang sudah selesai diinspeksi oleh Panitia K3
dan Panitia PPI, serta telah dibersihkan seluruhnya oleh Unit Kebersihan

4
- Lepaskan bahan penghalang secara hati-hati untuk meminimalisir penyebaran
debu dan debris sehubungan dengan proyek konstruksi
Sedot area kerja dengan HEPA filter vacum
- Usap permukaan kerja dengan cairan pembersih / desinfektan
- Setelah selesai, perbaiki system HVAC di area kerja

Identifikasi area disekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial

NO KATEGORI NAMA UNIT POTENSI RESIKO INFEKSI


UNIT

1. Depan KAMAR Bising, getaran, debu


OPERASI

2. Belakang HCU Bising, getaran, debu

3. Lateral kanan RUANG ADM Bising, getaran, debu

4. Lateral kiri HALAMAN Bising, getaran, debu

E. HASIL OBSERVASI SELAMA RENOVASI


Foto :
Ruang dekontainasi untuk pengadaan air mengalir

5
Loket terima instrumen steril

F. KESIMPULAN
Proyek konstruksi ruang sterilisasi dan isolasi infeksius bisa tetap dilaksanakan dengan
memperhatikan potensi resiko infeksi terhadap pasien, petugas /staf dan pengunjung.

G. PENUTUP

6
Demikian hasil identifikasi resiko infeksi (ICRA) sebagai upaya Komite PPI dalam
pencegahan infeksi sebelum dilakukan konstruksi/ renovasi.

Banda Aceh, November 2017


Ketua Komite PPI RSBHY

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

PERSETUJUAN IZIN KERJA DARI KOMITE PPI


Izin No :

Lokasi Konstruksi : Ruang Sterilisasi Tanggal Mulai Proyek : November 2017


Rumah Sakit
Bhayangkara Aceh

Koordinator Proyek : Perkiraan durasi : 1 bulan

Pekerjaan Konstruksi : Ruang Sterilisasi ] Tanggal Kadaluarsa :

Supervisor : Telepon :

Ya Tidak Aktifitas Konstruksi Ya Tidak Kelompok Beresiko

7
TIPE A : Inspeksi, aktifitas Kelompok 1 : Resiko rendah
non invasive

TIPE B : Skala Kecil, Kelompok 2 : Resiko Sedang


durasi pendek, tingkat
sedang – tinggi

√ TIPE C : Kegiatan yang √ Kelompok 3 : Resiko Tinggi


menghasilkan debu tingkat
sedang – tinggi,
membutuhkan waktu
penyelesaian lebih dari 1
shift

TIPE D : kegiatan Kelompok 4 : Resiko sangat


konstruksi level tinggi, tinggi
membutuhkan waktu
penyelesaian panjang

KELAS I 1. Lakukan pekerjaan


konstruksi sesuai dengan
metode debu minimal

2. Segera mengganti plafon


yang digunakan untuk
pemeriksaan visual

KELAS II 1. Menyediakan sarana 6. Letakkan limbah konstruksi dalam wadah


aktif (peralatan lengkap) yang tertutup rapat sebelum di buang
untuk mencegah
7. Lakukan pengepelan basah dan atau vakum
penyebaran debu ke
dengan HEPA filter sebelum meninggalkan
udara
area kerja
2. Memberikan kabut air
8. Letakkan dust mat (keset debu) di pintu
pada permukaan kerja
masuk dan keluar area kerja
untuk mengendalikan

8
debu saat memotong 9. Menutup/ isolasi sistem HVAC (heating,
ventilation, air conditioning) di area
3. Menyegel pintu yang
dimana pekerjaan sedang dilakukan,
tidak terpakai dengan
rapikan kembali setelah pekerjaan selesai
lakban

4. Menutup ventilasi udara

5. Bersihkan permukaan
kerja dengan pembersih.
Desinfektan

KELAS III 1. Memperoleh perizinan 6. Vakum area kerja dengan penyaring


dari Komite PPI sebelum HEPA
kegiatan konstruksi
7. Lakukan pengepelan basah dengan
dimulai
pembersih / desinfektan
2. Mengisolasi system
8. Lakukan pembongkaran bahan-bahan
HVAC di area kerja
pembatas area kerja dengan hati-hati
untuk mencegah
untuk meminimalkan penyebaran kotoran
kontaminasi sistem
dan puing-puing konstruksi
saluran
9. Letakkan limbah konstruksi dalam wadah
3. Siapkan pembatas area
yang tertutup rapat sebelum dibuang
kerja atau terapkan
metode control kubus 10. Tutup wadah atau gerobak transportasi
(menutup area kerja limbah
dengan plastic dan
11. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali
menyeel dengan vakum
system HVAC
HEPA untuk menyedot
debu keluar) sebelum
konstruksi dimulai

4. Menjaga tekanan udara


negative dalam tempat
9
kerja dengan
menggunakan unit
penyaringan udara
HEPA

5. Pembatas area kerja


harus tetap dipasang
sampai proyek selesai
diperiksa oleh komite
K3, Komite PPI dan
dilakukan pembersihan
oleh petugas kebersihan

KELAS IV 1. Memperoleh perizinan 7. Semua personil memasuki tempat kerja


dari Komite PPI sebelum diwajibkan memakai penutup sepatu,
kegiatan konstruksi sepatu harus diganti setiap kali keluar area
dimulai kerja

2. Mengisolasi system 8. Vakum area kerja dengan penyaring


HVAC di area kerja HEPA
untuk mencegah
9. Lakukan pengepelan basah dengan
kontaminasi sistem
pembersih / desinfektan
saluran
10. Lakukan pembongkaran bahan-bahan
3. Siapkan pembatas area
pembatas area kerja dengan hati-hati
kerja atau terapkan
untuk meminimalkan penyebaran kotoran
metode control kubus
dan puing-puing konstruksi
(menutup area kerja
dengan plastic dan 11. Letakkan limbah konstruksi dalam wadah
menyeel dengan vakum yang tertutup rapat sebelum dibuang
HEPA untuk menyedot
12. Tutup wadah atau gerobak transportasi
debu keluar) sebelum
limbah
konstruksi dimulai

10
4. Menjaga tekanan udara 13. Setelah pekerjaan selesai, rapikan kembali
negative dalam tempat system HVAC
kerja dengan
menggunakan unit
penyaringan udara
HEPA

5. Menyegel lubang, pipa


dan saluran

6. Membuat anteroom dan


mewajibkn semua
personil untuk melewati
ruangan ini sehingga
mereka dapat disedot
menggunakan vacuum
cleaner HEPA sebelum
meninggalkan tempat
kerja atau mereka bisa
memakai pakaian kerja
yang lepas setiap kali
meninggalkan tempat
kerja

Persyaratan Tambahan : dilarang merokok di lokasi konstruksi

Tanggal dan Paraf Tanggal dan Paraf

Pengecualian/ penambahan izin dicatat pada memorandum


terlampir

11
Permintaan izin oleh : Pemberian Izin oleh :

Tanggal : 2 November 2017 Tanggal : 02 November 2017

12

Anda mungkin juga menyukai