Psikopatologi adalah patologi kelainan jiwa, cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sebab-sebab dan sifat gangguan jiwa. Psikopatologi merupakan suatu studi tentang gangguan mental mencakup pikiran, perasaan dan perilaku yang abnormal. Psikopatologi cenderung menunjukkan penyimpangan dan lebih evaluatif daripada kepribadian.1 Gangguan somatisasi telah dikenal sejak jaman Mesir kuno. Nama awal untuk gangguan somatisasi adalah histeria, suatu keadaan yang secara tidak tepat diperkirakan hanya mengenai wanita, (kata “Histeria” didapatkan dari kata bahasa Yunani untuk rahim, Hystera). Pada tahun 1859 Paul Briquet, seorang dokter Prancis, mengamati banyaknya gejala dan sistem organ yang terlibat dan perjalanan penyakit yang biasanya kronis. Karena pengamatan klinis tersebut maka gangguan ini dinamakan Sindroma Briquet. Akan tetapi sejak tahun 1980 sejak diperkenalkan DSM edisi ketiga, istilah “Gangguan Somatisasi” menjadi standar di Amerika Serikat untuk gangguan yang ditandai oleh banyak keluhan fisik yang mengenai banyak sistem organ.2,3 Dengan dikeluarkannya DSM edisi ke-5, kategori diagnostik yang sebelumnya dikenal sebagai gangguan somatoform (somatoform disorder), sekarang disebut sebagai gejala somatik dangan gangguan terkait (somatic symptom and related disorders).4 Revisi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan relevansinya di lingkungan pelayanan kesehatan primer. Ciri utama gangguan ini adalah kekhawatiran pasien terhadap gejala fisik yang dianggap sebagai penyakit non psikiatrik. Diagnosis yang tepat sangat penting, khususnya bagi dokter layanan primer.5 Gangguan somatisasi biasanya dimulai pada awal masa dewasa. Gangguan somatisasi adalah suatu kelompok gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya, nyeri, mual, dan pusing) dimana tidak dapat ditemukan penjelasan medis yang adekuat. Gejala dan keluhan somatik tersebut cukup serius untuk menyebabkan penderitaan emosional yang bermakna pada pasien atau gangguan pada kemampuan pasien untuk berfungsi didalam peranan sosial atau pekerjaan.5