Anda di halaman 1dari 2

Ibukota Mau Pindah (Lagi)

Guntur Mustikoaji

Muhammad Raditya

Ignatia Andrea

Carissa

Gita

Nakia Melvana

Evelyn

Gagasan pemindahan ibukota yang sejak dahulu hanya menjadi bahan wacana dan perdebatan
semata akhirnya menemui titik terang. Menurut kabar yang santer beredar, Presiden Joko
Widodo secara konkret mengumumkan putusan pemindahan ibukota ke luar Pulau Jawa.
Keputusan ini diambil dari tiga usulan Bappenas yaitu tetap di Jakarta, penggeseran pusat
pemerintahan ke pinggir Jabodetabek, dan ibukota dipindahkan ke luar Pulau Jawa. Seperti yang
telah disebut penulis sebut di awal, pemindahan ibukota negara ini telah memunculkan banyak
pendapat pro dan kontra yang meluncur deras dari berbagai kalangan.

Menurut pihak yang mendukung, jika wacana tersebut benar-benar terealisasi kedepannya,
dampaknya pun pasti akan menguntungkan dan berhasil memecahkan masalah-masalah yang
saat ini masih menghantui negara khususnya bagi Jakarta. Dampak positif tersebut diantaranya
adalah kepadatan penduduk di pulau Jawa khususnya Jakarta yang akan berkurang dan
meratanya wilayah pembangunan di Indonesia. Namun, walaupun dampak-dampak tadi
terdengar sangat menguntungkan dan nampak jelas perwujudannya, pihak kontra pun memiliki
argumen yang tidak kalah meyakinkan dan masuk akal. Menurut mereka, masalah-masalah
yang ada sekarang pun dapat diatasi tanpa dilakukannya pemindahan ibukota. Seperti
kepadatan Jakarta yang menurut mereka sebenarnya disebabkan oleh kurangnya lapangan kerja
di daerah yang menyebabkan membludaknya angka urbanisasi dapat diatasi dengan penyediaan
lapangan kerja di daerah. Hal lain yang tak kalah penting pun pemindahan ibukota
membutuhkan waktu dan biaya yang sangat besar. Jika tidak dilaksanakan dengan dukungan
penuh dan perencanaan yang tidak pasti, bukan tidak mungkin kebijakan pemindahan ibukota
ini malah menimbulkan masalah baru yang lebih runyam.

Dari berbagai pendapat yang telah disebut di atas, penulis berpendapat bahwa pemerintah
seharusnya lebih memprioritaskan pengatasan masalah-masalah yang ada dengan kebijakan
atau solusi yang lebih mudah dan murah dari pemindahan ibukota. Masalah-masalah seperti
penyediaan sarana dan prasarana transportasi yang lebih baik, pembangunan infrastruktur
daerah, hingga masalah lapangan pekerjaan di daerah seharusnya dapat lebih diutamakan
daripada menggunakan anggaran negara untuk pembangunan ibukota baru di luar Jawa yang
jelas membutuhkan biaya dan usaha yang sangat besar namun belum jelas keberhasilannya.

Anda mungkin juga menyukai