Anda di halaman 1dari 1

Kelangkaan Garam

Kelangkaan adalah suatu keadaan dimana alat yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang harus dipenuhi. Saat ini,
kelangkaan garam sedang terjadi di Indonesia. Kelangkaan garam sendiri berarti keadaan dimana
kapasitas garam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan penduduk akan garam.

Banyak faktor yang menyebabkan kelangkaan garam terjadi. Faktor utamanya adalah
menipisnya bahan baku yang disebabkan oleh tidak menentunya musim yang terjadi sejak 2016
silam. Buruknya manajemen petani dalam mengelola tambak juga menyebabkan rendahnya
produktivitas dan kualitas panenan garam sehingga pada kemarau basah seperti sekarang ini,
industri pengilahan garam kelimpungan mendapatkan bahan baku. Sementara itu, permintaan
akan garam terus meningkat dari waktu ke waktu sehingga kelangkaan tidak dapat dihindari.

Cuaca yang tidak menentu membuat para petani garam resah pasalnya musim kemarau
basah seperti sekarang berpengaruh besar pada hasil panen garam. Saat hujan proses
pengkristalan garam harus mulai dari awal lagi. Akhirnya, para petani menerapkan metode
penggunaan terpal walaupun kuantitas dan kualitas garam tetap tidak maksimal, paling tidak
proses panen bisa lebih cepat. Akibat kelangkaan garam, hasil panen garam berkualitas rendah
ini laku dijual seharga 3.500 rupiah hingga 4.000 rupiah perkilogram atau naik sekitar 4 kali lipat
dari harga garam sebelumnya dengan kualitas garam yang lebih baik.

Warga juga diresahan dengan beredarnya garam yang bercapur tawas yang dijual oleh
pedagang garam keliling. Meskipun bercampur tawas, warga masih menggunakannya sebab
tidak ada lagi garam di pasaran. Sementara itu, kerap terjadi sejumlah aksi pencurian garam di
lahan-lahan penggaraman milik petani garam. Polisi meminta agar warga tidak meletakkan
karung karung berisi garam di luar gudang warga juga dihimbau untuk tidak membiarkan garam
curah yang dipanen pada sore hari langsung dikemas di dalam karung dan tidak dibiarkan
menginap di lahan penggaraman.

Pemerintah akan membuka keran impor garam. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi
kelangkaan garam yang terjadi saat ini. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan,
pihaknya sudah menerbitkan izin impor garam untuk industri. Sedangkan masyarakat dihimbau
untuk berhati-hati dalam memilih garam dengan harga yang murah. Dikhawatirkan garam
tersebut mengandung bahan berbahaya.

Kelangkaan garam secara nasional ini tentu menjadi berkah tersendiri bagi para petani
garam. Akibat stok garam yang sulit tersebut membuat para petani garam bisa menjual hasil
panennya dengan harga yang cukup tinggi. Namun lebih banyak kerugian yang dirasakan oleh
masyarakat karena kebutuhan akan garamnya menjadi berkurang.

Anda mungkin juga menyukai