Anda di halaman 1dari 2

Nama : Guntur Mustikoaji Alif Widayadi

Kelas : XII MIPA 1


Absen : 14

Identitas Buku

Judul : Bumi Manusia


Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Halaman : 535
Penerbit : Lentera Dipantara
Cetakan : ke-26, Maret 2018
ISBN : 979-97312-3-2

Sinopsis
Bumi Manusia merupakan novel Pramoedya yang ditulis dalam rangkaian
roman Pulau Buru. Novel ini berkisah tentang kehidupan pemuda bernama Minke,
seorang pribumi yang mendapat pendidikan Eropa di H.B.S. Minke suatu hari
diajak teman sekolahnya berkunjung ke rumah bangsawan Belanda di daerah
Wonokromo. Di rumah itu hidup keluarga Mellema yang terdiri atas tuan Herman
Mellema, gundiknya (Nyai Ontosoroh), dan kedua anaknya (Robert Mellema dan
Annelies Mellema).
Pada kunjungannya itu, Minke disambut dingin oleh Robert Mellema
karena ia tidak suka bergaul dengan orang pribumi. Padahal, ia adalah anak hasil
hubungan orang Indo dan pribumi. Akan tetapi, sambutan berbeda diberikan oleh
Annelies dan ibunya. Kedua perempuan tersebut dengan senang hati menerima
Minke sebagai tamunya. Pertemuan Minke dan Annelies memunculkan perasaan
suka di antara keduanya.
Singkat cerita, Annelies menjadi sangat bergantung dengan Minke. Ia
melalui ibunya, Nyai Ontosoroh, meminta Minke tinggal di rumahnya, Boerderij
Buitenzorg. Minke memutuskan untuk 18 tinggal di rumah itu setelah mendengar
masukan dari sahabatnya, Jean Marais, seorang Perancis yang pernah menjadi
tentara Kompeni. Keputusan itu diambil untuk mengetahui kondisi keluarga
Mellema itu lebih dalam karena ia merasa ada sesuatu yang tersembunyi.
Selama tinggal di Boerderij Buitenzorg, Minke mengetahui kedudukan
Nyai Ontosoroh di rumah itu sebagai kepala rumah tangga yang mengurusi
perusahaan dibantu oleh Annelies, sementara putranya, Robert, tidak ikut
membantu karena ia menganggap tidak sederajat dengan ibunya yang seorang
pribumi. Minke juga mengetahui konflik dalam keluarga tersebut. Nyai Ontosoroh
sangat membenci orang tuanya karena telah menjualnya kepada tuan Mellema, ia
juga membenci tuan Mellema karena telah menyia-nyiakan hidup mereka setelah
dikunjungi putra sahnya, Maurits Mellema, yang menuntut haknya ibu
kandungnya. Annelies di usia belianya harus bekerja keras mengurusi banyak
pekerjaan bersama ibunya, ia juga menyimpan derita karena ia pernah diperkosa
saudaranya.
Setelah tinggal di rumah Nyai Ontosoroh, satu per satu masalah mulai
dialami Minke. Ia dikucilkan dalam pergaulannya di sekolah karena dianggap
telah melakukan tindakan yang tidak senonoh dengan tinggal bersama seorang
Nyai. Nyawanya nyaris terancam karena Robert Mellema berniat membunuhnya.
Hal tersebut dilakukan demi mempertahankan kedudukan Robert di rumah yang
dikhawatirkanya diambil alih Minke. Selain itu, hubungannya dengan Annelies
juga menjadikan sorotan dalam sebuah pengadilan ketika memperkarakan
kematian tuan Herman Mellema di rumah plesiran. Masyarakat mencemooh
Minke sebagai pemuda terpelajar yang tidak bermoral sehingga ia dikeluarkan
dari sekolah karena dikhawatirkan akan mengganggu ketentraman siswa yang
lain.
Akan tetapi, keputusan itu dibatalkan dan Minke diberi kesempatan
melanjutkan studi sampai lulus. Demi mematahkan tuduhan tidak bermoral itu,
setelah lulus sekolah Minke dan Annelies menikah. Pernikahan ini tidak bertahan
lama karena Annelies secara hukum harus berada di bawah pengasuhan Maurits
Mellema, saudara tirinya, setelah Herman Mellema meninggal.

Anda mungkin juga menyukai