Anda di halaman 1dari 3

BAB 2

ILUSTRASI KASUS

Seorang pasien perempuan 53 tahun dirawat di bagian jantung RSUP Dr.


M. Djamil Padang dengan keluhan utama nyeri dada sejak 20 jam sebelum masuk
rumah sakit. Pasien merupakan rujukan RSUD Muaro Labuh dengan diagnosis
STEMI anterior + DM tipe II, mendapat terapi loading aspilet 320 mg, clopidogrel
150 mg, ISDN 5 mg, injeksi OMZ 1 amp IV, ondansetron 3x1, sucralfate 3x1 cth.
Nyeri terasa memberat dan menyesak di ulu hati menjalar ke punggung.
Nyeri dirasakan selama 30 menit. Nyeri dada pertama kali dan dirasakan ketika
istirahat. Saat nyeri pasien berkeringat dingin, mual, tapi tidak sampai muntah.
Riwayat nyeri dada sebelumnya tidak ada. Pasien tidak ada merasakan sesak nafas,
tidak ada riwayat sesak saat aktivitas atau terbangun malam hari karena sesak.
Pasien tidak merasakan jantung berdebar-debar, pusing, maupun pingsan. Faktor
resiko penyakit kardiovaskular yaitu pasien menopause, riwayat hipertensi tidak
ada, riwayat diabetes melitus ada >10 tahun, rutin minum glimepiride 4 mg,
metformin 3x500 mg, riwayat keluarga tidak ada, riwayat dislipidemia tidak ada,
riwayat merokok tidak ada. Pasien tidak memiliki riwayat asma, gastritis serta
stroke.
Keadaan umum pasien tampak sakit sedang dengan kesadaran
komposmentis, tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 75 kali/menit dan
reguler, frekuensi pernafasan 20 kali/menit dan suhu 36,50 C. Konjungtiva tidak
anemis, sklera terlihat tidak ikterik dan tekanan vena jugularis didapatkan 5+0
cmH2O. Pada pemeriksaan jantung didapatkan iktus kordis tidak terlihat, iktus
kordis teraba kuat angkat. Perkusi jantung didapatkan batas jantung kanan pada
linea sternalis dextra, batas atas RIC II dan batas kiri 1 jari medial LMCS di RIC
V. Pada auskultasi ditemukan S1 dan S2 reguler, tidak ditemukan murmur maupun
gallop. Pemeriksaan paru didapatkan inspeksi simetris kiri dan kanan, palpasi
didapatkan fremitus kiri dan kanan sama, perkusi didapatkan sonor kiri dan kanan,
dan auskultasi didapatkan suara nafas vesikuler, tidak ada rhonki -/- dan wheezing
-/-. Pada pemeriksaan abdomen, tidak distensi, hepar dan lien tidak teraba serta
bising usus normal. Ekstremitas hangat dan tidak terdapat edema pada tungkai.

2
Gambar 1. EKG tanggal 24 Juli 2019

Pemeriksaan EKG pada tanggal 24 Juli 2019 (Gambar 1) menunjukkan


SR, QRS rate 78x permenit, axis normal, gelombang P normal, PR interval 0,16s,
T inverted di V1-V4.

Gambar 2. Rontgen thorax tanggal 24 Juli 2019

3
Berdasarkan pemeriksaan rontgen thorax (gambar 2), didapat Cardio
Thoracic Ratio (CTR) sebesar 58%, segmen aorta normal, segmen pulmonal
normal, infiltrat (+) dan kranialisasi (-).
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 13,3 g/dl, leukosit
13.810/mm3, trombosit 357.000/mm3, hematokrit 40%, ureum 14 mg/dl, creatinin
0,7 mg/dl, natrium 143 mmol/l, kalium 4,8 mmol/l, klorida serum 110 mmol/l,
kalsium 8,8 mg/dl, Troponin I 1060,6 u/l, dan gula darah sewaktu 262 mg/dl.
Pemeriksaan laboratorium memberikan kesan leukositosis, gula darah sewaktu
meningkat dan troponin I rule in MCI .

Pada penilaian skor TIMI didapatkan anterior STE / LBBB (1), diabetes
(+), angina (+) (1), time to treatment >4 jam (1) sehingga skor TIMI 3/14.
Pasien ini didiagnosa dengan STEMI anterior extensive onset 20 jam TIMI
3/14 dan DM tipe II. Pasien diberikan tatalaksana berupa IVFD RL 500cc/ 24 jam,
aspilet 160 mg(loading), brilinta 180 mg (loading), atorvastatin 1x40 mg, ramipril
1x2,5 mg, critically ill insulin, KCl 10 mcq, injeksi lovenox 0,6 cc, injeksi ranitidine
2x50 mg, laxadin 1x10 cc. Selanjutnya pasien direncakan untuk early PCI pada
tanggal 25 Juli 2019.
Pasien telah dilakukan PTCA 1 stent di proksimal mid LAD pada CAD 1
VD dengan lesi non signifikan di distal LCX. Pasien diberikan terapi ASA 1x160mg
dan brilinta 2x90mg.
Pada tanggal 26 Juli 2019 pasien sudah tidak merasakan nyeri dada. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit sedang, kesadaraan
komposmentis, tekanan darah 130/70 mmHg, HR 60x permenit, pernafasan 18x
permenit, saturasi 99%. Pasien direncanakan untuk mobilisasi dan rawat jalan
dengan terapi pulang ASA 1x160mg, brilinta 2x90mg, atorvastatin 1x40 mg,
ramipril 1x2,5mg, bisoprolol 1x2,5mg, dan insulin.

Anda mungkin juga menyukai