ILUSTRASI KASUS
2
Gambar 1. EKG tanggal 24 Juli 2019
3
Berdasarkan pemeriksaan rontgen thorax (gambar 2), didapat Cardio
Thoracic Ratio (CTR) sebesar 58%, segmen aorta normal, segmen pulmonal
normal, infiltrat (+) dan kranialisasi (-).
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan Hb 13,3 g/dl, leukosit
13.810/mm3, trombosit 357.000/mm3, hematokrit 40%, ureum 14 mg/dl, creatinin
0,7 mg/dl, natrium 143 mmol/l, kalium 4,8 mmol/l, klorida serum 110 mmol/l,
kalsium 8,8 mg/dl, Troponin I 1060,6 u/l, dan gula darah sewaktu 262 mg/dl.
Pemeriksaan laboratorium memberikan kesan leukositosis, gula darah sewaktu
meningkat dan troponin I rule in MCI .
Pada penilaian skor TIMI didapatkan anterior STE / LBBB (1), diabetes
(+), angina (+) (1), time to treatment >4 jam (1) sehingga skor TIMI 3/14.
Pasien ini didiagnosa dengan STEMI anterior extensive onset 20 jam TIMI
3/14 dan DM tipe II. Pasien diberikan tatalaksana berupa IVFD RL 500cc/ 24 jam,
aspilet 160 mg(loading), brilinta 180 mg (loading), atorvastatin 1x40 mg, ramipril
1x2,5 mg, critically ill insulin, KCl 10 mcq, injeksi lovenox 0,6 cc, injeksi ranitidine
2x50 mg, laxadin 1x10 cc. Selanjutnya pasien direncakan untuk early PCI pada
tanggal 25 Juli 2019.
Pasien telah dilakukan PTCA 1 stent di proksimal mid LAD pada CAD 1
VD dengan lesi non signifikan di distal LCX. Pasien diberikan terapi ASA 1x160mg
dan brilinta 2x90mg.
Pada tanggal 26 Juli 2019 pasien sudah tidak merasakan nyeri dada. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum sakit sedang, kesadaraan
komposmentis, tekanan darah 130/70 mmHg, HR 60x permenit, pernafasan 18x
permenit, saturasi 99%. Pasien direncanakan untuk mobilisasi dan rawat jalan
dengan terapi pulang ASA 1x160mg, brilinta 2x90mg, atorvastatin 1x40 mg,
ramipril 1x2,5mg, bisoprolol 1x2,5mg, dan insulin.