Li L'deo LBM 2 KB
Li L'deo LBM 2 KB
- Definisi
Infertilitas (ketidaksuburan) merupakan kondisi ketidakmampuan
pasangan untuk mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan
seksual secara teratur tanpa menggunakan kontrasepsi selama 1 tahun
atau lebih, atau jika pada wanita berusia ≥ 35 tahun selama 6 bulan atau
lebih.
- Klasifikasi
Faktor Usia
Angka ini akan meningkat tajam menjadi 64% pada usia 35 tahun
Pada Wanita
a. Gangguan organ reproduksi:
Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan
membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat
transportasi sperma ke vagina
Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang
mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks,
perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi
pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks
sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim
Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang
mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang
menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus
dan akhirnya terjadi abortus berulang
Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba
falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat
bertemu
b. Gangguan ovulasi
Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal
seperti adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki
pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya
tumor kranial, stress, dan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan
terjadinya disfungsi hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi
kedua hormon ini, maka folicle mengalami hambatan untuk matang dan
berakhir pada gengguan ovulasi.
c. Kegagalan implantasi
Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam
mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses
nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akiatnya fetus tidak dapat
berkembang dan terjadilah abortus.
d. Endometriosis
Kondisi menebalnya lapisan endometrium di tuba falopii atau ovarium. Kondisi
ini sering menimbulkan kista. Kista dapat mengganggupematangan folikel dan
pelepasan sel telur.
e. Abrasi genetis
Translokasi Robertsonian menyebabkan aborsi spontan atau infertilitas
primer
f. Faktor immunologis
Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu
memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat
menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil.
g. Lingkungan
Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan
pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk
organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan.
h. Usia
Usia 35 tahun peluang seorang wanita akan hamil adalah 95% setelah rutin
melakukan hubungan seks selama 3 tahun, pada wanita 38 tahun peluangnya
akan turun menjadi 75%.
Pada Pria
Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria
yaitu :
Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas
Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia
Abnormalitas ereksi
Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi
Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga
terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital
Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer
Abrasi genetik
3. Apa hubungan pasien dengan riwayat perokok berat, mengkonsumsi
alkohol, dan kebiasaan berendam di pemandian air panas bila lelah
banyak kerjaan?
Suhu testis adalah sekitar 4 – 5 ºC lebih rendah dari suhu tubuh. Sebaiknya
suhu testis ini antara 31 – 32 ºC. Di atas dan di bawah kisaran suhu tersebut
dapat dikatakan kurang baik.
Berendam lama-lama di dalam bathtub dengan air hangat atau mandi sauna dapat
menurunkan jumlah sperma disebabkan karena meningkatkan suhu panas pada testis
dan skrotum.
Sumber : http://prodia.co.id/penyakit-dan-diagnosa/infertilitas
Kebiasaan merokok
wanita
dapat menurunkan kesuburan terutama pada wanita. Setidaknya 60% wanita perokok
mengalami infertilitas. Pengaruh rokok pada kesuburan wanita dipengaruhi oleh jumlah
rokok yang dihisap per hari.
Menghisap rokok kurang dari 20 batang per hari akan menurunkan kesuburan hingga 25
%. Bila lebih dari 20 batang per hari kesuburannya akan menurun hingga 50%.
Pada laki-laki,
rokok dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma, serta meningkatkan jumlah
sperma abnormal. jumlah sperma yang dihasilkan sangat sedikit dan pergerakannya pun
sangat lambat.
Parahnya bahaya akibat rokok tidak hanya mengintai perokok itu sendiri (perokok aktif)
saja, tapi juga orang lain yang ada disekitarnya (perokok pasif). Hal ini disebabkan oleh
kandungan nikotin pada asap rokok yang dihisap baik oleh perokok aktif maupun
perokok pasif.
Konsumsi Alkohol
Sumber : http://www.news-medical.net/health/Infertility-What-is-Infertility-
%28Indonesian%29.aspx
MEROKOK
Merokok sejatinya memang menimbulkan efek negatif pada tingkat
kesehatan mulai dari jenis kanker sampai impotensi. Karena asap rokok yang
terhirup masuk kedalam tubuh akan mengikat oksigen sehingga aliran darah
menjadi terhambat pada paru-paru dan khususnya pada alat vital pria. Hal ini
dipicu karena adanya plak-plak yang menempel pada dinding paru-paru dan
menghalangi aliran darah ke penis sehingga mempengaruhi kualitas dan
kemampuan sperma.
Asap rokok yang merupakan hasil pembakaran dari rokok telah diketahui
mengandung banyak senyawa berbahaya seperti tar, nikotin, dan
nitrosamine. Beberapa bahan karsinogen dan mutagen lain yakni polonium,
benzo(a) pirene, dimetilnitrosamine, naphthalane, CO2,H20x, NOx, SOx dan
CO, merkuri, tembaga (Pb), dan kadmium.
Kelebihan produksi radikal bebas atau oksigen yang reaktif (ROS, reactive
oxygen species) dapat merusak sperma, dan ROS telah diketahui sebagai
salah satu penyebab infertilitas. Diketahui juga bahwa anion superoksida,
radikal hidroksil dan hidrogen peroksida merupakan beberapa ROS utama
yang terdapat pada plasma semen (Agarwal et all., 2003).
ALKOHOL
Apa saja yang dinilai dari sperma laki2 dalam menilai kemampuan utk
fertilisasi??
1. Pemeriksaan Pria
Secara umum :
Sementara pemeriksaan ultrasound bagi pria yaitu transrectal and scrotal ultrasound.
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat adanya retograde ejaculation dan
kerusakan pembuluh ejakulator.
Volume
Normal:
Abnormal:
Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan
Normal:
Abnormal:
Jumlah sperma
Normal:
Jumlah yang rendah kadang masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.
Abnormal:
Sperma yang tidak normal bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini
juga mempersulit kehamilan.
Normal:
Minimal 60% sperma bergerak cepat maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL
bergerak normal maju ke depan.
Abnormal:
Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.
pH
Normal:
Semen pH of 7.1–8.0
Abnormal:
An abnormally high or low semen pH can kill sperm or affect their ability to move or to
penetrate an egg.
Sel darah putih (Leukosit)
Normal:
Abnormal:
Kadar fruktosa
Normal:
Abnormal:
Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya vesikula seminalis atau blokade
pada organ ini.
Aglutinasi
Jika ditemukan jumlah sperma yang rendah atau tingginya abnormalitas, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjutan seperti pengukuran kadar hormon: testosteron, luteinizing
hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), atau hormon prolaktin. Juga
dilakukan biopsi testis (zakar) dalam kondisi yang sangat ekstrim (steril misalnya)
- USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat,
vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
- Biopsi testis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis
memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan
patologi.
4. Apa hubungan BMI suami 30, dan BMI istri 29kg/m2 dg keluhan pasien
yg blm punya keturunan?
berat badan ekstra pada seorang pria dapat menghalangi saluran sperma, dan
penhambatan saluran sperma adalah salah satu alasan paling umum untuk
infertilitas pada pria.
Pada Wanita
Pada seorang wanita yang memiliki berat badan ekstra di sekitar perutnya juga
mungkin memiliki masalah dengan ovulasi, karena ini memberikan tekanan
berlebihan pada saluran tuba. Ini juga menempatkan tekanan ini pada rahim,
menyebabkan ia kontrak tidak wajar. Ketika rahim wanita terganggu, sel telur
yang dibuahi tidak dapat melampirkan sendiri, dan dia akan keguguran sebelum
dia bahkan tahu dia hamil.
Leptin
Leptin adalah hormon yang berpengaruh atau protein dalam tubuh yang dihasilkan
oleh sel lemak manusia. Leptin manusia adalah sebuah protein 167 asam amino.
Yang diproduksi terutama di adipocytes jaringan adiposa putih, dan tingkat
beredar leptin secara langsung proposional dengan jumlah lemak dalam tubuh.
Sumber : http://www.news-medical.net/health/Infertility-What-is-Infertility-
%28Indonesian%29.aspx
Cara kerja pil KB menekan ovulasi untuk mencegah lepasnya sel telur wanita dari
indung telur, mengentalkan lendir mulut rahim sehingga sperma sukar untuk
masuk kedalam rahim, dan menipiskan lapisan endometrium.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Kartika%20Ratna%20Pert
iwi,%20MD,%20M.%20Biomed.%20Sc/KONTRASEPSI.pdf
hasil laboratorium TORCH dapat dilihat dari kadar antibodi IgM dan IgG nya.
Antibodi IgM adalah antibodi yang dibentuk apabila tubuh terinfeksi oleh agen
infeksi, antibodi ini dibentuk pada minggu pertama dan kedua. Antibodi ini akan
turun perlahan dalam periode yang singkat. Sedangkan, antibodi IgG dibentuk
beberapa minggu setelah tubuh terinfeksi, antibodi IgG ini akan bertahan lama
pada tubuh untuk menjaga dari infeksi yang sama, bahkan beberapa orang,
kadar IgG nya tetap bertahan dalam seumur hidupnya. Jadi dapat dikatakan,
antibodi IgM yang tinggi menunjukkan infeksi yang sedang aktif, dan antibodi
IgG menunjukkan bahwa seseorang pernah terinfeksi sebelumnya
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37114/4/Chapter%20II.pdf
Periksalah serum untuk mencari ada tidaknya IgG spesifik untuk parasit/virus
TORCH. Bila hasilnya Negatif, berarti Anda tidak pernah terinfeksi TORCH. Bila
Positif, berarti pernah terinfeksi. Note: [periksa Anti-Toxoplasma IgG, Anti-
Rubella IgG, Anti-CMV IgG, Anti-HSV2 IgG]. Tes IgG itu untuk meriksa apakah
pada masa lalu si pasien pernah kena infeksi.
Bila IgG Positif, maka untuk menentukan kapan infeksi tersebut, Anda harus
melakukan pemeriksaan serum untuk mencari ada tidaknya IgM parasit/virus
TORCH. Tes IgM ini fungsinya untuk memeriksa apakah saat ini si pasien
terinfeksi TORCH.
Bila IgG Positif dan IgM Negatif : Anda telah terinfeksi lebih dari setahun
yang lalu. Saat ini anda mungkin telah mengembangkan kekebalan terhadap
parasit itu. Anda tidak perlu khawatir untuk hamil.
Bila IgG Positif dan IgM juga Positif: Anda tengah mengalami infeksi dalam 2
tahun terakhir, [mungkin pula ada false pada hasil IgM]. Anda harus catat berapa
angka IgM tersebut.
Selanjutnya Anda harus melakukan lagi pemeriksaan IgM [kalau perlu sekalian
IgG] setelah 2 minggu dari pemeriksaan pertama.
Bila IgM tetap Positif atau malah naik angkanya, berarti anda sedang terinfeksi
TORCH. Sebaiknya anda sembuhkan dulu infeksi ini baru kemudian mulai hamil.
Khusus :
Wanita :
1. Px.ovulasi :
- px.suhu basal. Kalau ovulasi biasanya suhu naik 0,2-0,5c
- px.vaginal smear
- px.lendir servix : nilai kekentalan, pH, enzim proteolitik
- px. Endometrium : periksa hormon estrogen, LH, pregnadiol
2. Px. Tuba
- Pertubasi
- Histerosalpingografi
Laki2
1. Px. Sperma : jumlah, bentuk, motilitas sperma
Pemeriksaan Umum
Anamnesa, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara
umum dan khusus.
Anamnesa umum
Berapa lama menikah, umur suami istri, frekuensi hubungan seksual,
tingkat kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, teknik hubungan
seks, riwayat perkawinan yang dulu, apakah dari perkawinan dulu
mempunyai anak, umur anak terkecil dari perkawinan tersebut.
Anamnesa khusus
Istri : Usia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama
terjadi perdarahan/ haid, apakah pada saat haid terjadi gumpalan
darah dan rasa nyeri, adakah keputihan abnormal, apakah pernah
terjadi kontak bleeding, riwayat alat reproduksi (riwayat operasi,
kontrasepsi, abortus, infeksi genitalia).
Suami : Bagaimanakah tingkat ereksi, apakah pernah mengalami
penyakit hubungan seksual, apakah pernah sakit mump (parotitis
epidemika) sewaktu kecil.
Pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik umum meliputi tanda vital
(tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan).
Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan laboratorium dasar, pemeriksaan laboratorium dasar
secara rutin meliputi darah lengkap, urin lengkap, fungsi hepar dan ginjal
serta gula darah.
Etiology Evaluation
Transvaginal sonography
Saline-infusion sonography
Hysteroscopy
Laparoscopy
2. Pemeriksaan Pria
Secara umum :
Sementara pemeriksaan ultrasound bagi pria yaitu transrectal and scrotal ultrasound.
Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat adanya retograde ejaculation dan
kerusakan pembuluh ejakulator.
Volume
Normal:
Abnormal:
Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan
Waktu mencair (Likuifaksi)
Normal:
Abnormal:
Jumlah sperma
Normal:
Abnormal:
Jumlah yang rendah kadang masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.
Abnormal:
Sperma yang tidak normal bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini
juga mempersulit kehamilan.
Normal:
Minimal 60% sperma bergerak cepat maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL
bergerak normal maju ke depan.
Abnormal:
Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.
pH
Normal:
Semen pH of 7.1–8.0
Abnormal:
An abnormally high or low semen pH can kill sperm or affect their ability to move or to
penetrate an egg.
Abnormal:
Kadar fruktosa
Normal:
Abnormal:
Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya vesikula seminalis atau blokade
pada organ ini.
Aglutinasi
Jika ditemukan jumlah sperma yang rendah atau tingginya abnormalitas, perlu dilakukan
pemeriksaan lanjutan seperti pengukuran kadar hormon: testosteron, luteinizing
hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), atau hormon prolaktin. Juga
dilakukan biopsi testis (zakar) dalam kondisi yang sangat ekstrim (steril misalnya)
- pemeriksaan endokrin
Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kembali fungsi hipothalamus,
hipofisis jika kelainan ini diduga sebagai penyebab infertilitas. Uji
yang dilakukan bertujuna untuk menilai kadar hormon tesrosteron,
FSH, dan LH.
- USG
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat,
vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
- Biopsi testis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis
memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan
patologi.
3. Pemeriksaan Wanita
- deteksi ovulasi
1. Meliputi pengkajian BBT (basal body temperature ), suhu
badan sangat dipengaruhi oleh progesterone. Suhu paling
rendah saat terjadi lonjakan LH, kemudia meningkat setelah
ovulasi
- analisa hormon
Mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium – hipofisis –
hipotalamus. Dengan pengambilan specimen urine dan darah
pada berbagai waktu selama siklus menstruasi.
FSH : bila rendah kelainan di aksis hipofisis-hipotalamus
; bila tinggi kelainan di ovarium
LH : LH paling efektif jika diperiksa setiap hari untuk
mengetahui masa ovulasi. Masa ovulasi akan terjadi
peninggian kadar LH yang tajam
Estrogen : dapat digunakan untuk penentuan saat ovulasi
dan aktivitas ovarium
Kadar estrogen urin <10 mikrogram tidak ada aktivitas
ovarium
>15 mikro aktivitas folikuler
Progesteron : menunjukkan adanya ovulasi.
- sitologi vagina
Pemeriksaan usap forniks vagina untuk mengetahui
perubahan epitel vagina
yang dinilai:
1. lendir serviks
a. jumlah
b. viskositas
c. ferning
d. spinnbarkeit
e. selularitas
f. ph
2. spermatozoa
a. jumlah per LPB
b. kuantitas spermatozoa motil
c. kualitas pergerakan spermatozoa
d. arah gerakan spermatozoa
- Histerosalfingografi
Radiografi kavum uteri dan tuba dengan pemberian materi
kontras. Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga
uterus dan tuba uteri, jaringan parut dan adesi akibat
proses radang. Dilakukan secara terjadwal.
dilakukan pada fase dini dari siklus haid- setelah
perdarahan per vaginam berhenti-tetapi sebelum terjadi
ovulasi
- Laparoskopi
Standar emas untuk mengetahui kelainan tuba dan
peritoneum.
dapat dilakukan pada hari ke-26 dari siklus haid-28-hari
- pemeriksaan pelvis ultrasound
Untuk memvisualisasi jaringan pelvis, misalnya untuk
identifikasi kelainan, perkembangan dan maturitas folikuler,
serta informasi kehamilan intra uterin.
12.Terapi :
Infeksi sampai tuba dan vas deferens. Terapi dan prognosa susah
Ovulasi terganggu : Klomiphene diminum hari ke5 haid selama 5hari.
Melancarkan proses ovulasi dg cara meniadakan efek supresi estrogen.