1. Dachlan M uswan, Suryadi A. Kartini, Latief Said A. Petunjuk praktis
anestesiologi: terapi cairan pada pembedahan. Edisi-Kedua. Bagian anestesiologi dan terapi intensif. Jakarta: FKUI. 2002. Hal 133-140 2. Utama Yudha Herry, SP.B, MHKes. Terapi Cairan dan Elektrolit. 2008. Di unduh dari http://wwwherryyudha.com/terapi-cairan-elektrolit.html (Diakses pada tanggal 9 Januari 2013) 3. Dobson MB. Penuntun Praktis Anestesi. Jakarta: EGC. 1994. Hal 41-46 4. Hall Guyton. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: EGC. 1997. Hal 56-69, 375-393 5. Wrobel Marc, Werth Marco. Pokok-Pokok Anstesi, Kompendium untuk Praktik Sehari-hari. Jakarta: EGC. 2010. Hal 57-62 6. Muhiman Muhardi, Thaib Roesli, Sunartio. Anastesiologi: Bagian Anestiologi dan Terapi Intensif. Jakarta: FKUI. Hal 87-92 7. Anuektangse. Terapi Cairan Intravena pada Syok Hipovolemik. 2009. Diunduh dari URL: aneuktangse.multiply.com/journal/item/130. 8. Gwinnutt Carl L. Catatan Kuliah Anastesi Klinis. Edisi ke-3. Jakarta; EGC. 2011. Hal 49-50, 98-102.