Anda di halaman 1dari 10

Makalah

KASUS LEDAKAN PENDUDUK DAN


PENINGKATAN KEGIATAN INDUSTRI DI
KABUPATEN MALANG

DISUSUN

OLEH :

ILYAS MUYASSAR 21-2016-131

M. FIKRI HAEKAL 21-2016-134

DICKRI DWI PUTRA 21-2016-147

Institut Teknologi Nasional

Bandung
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Lingkungan serta membantu
mengembangkan kemampuan pemahaman. Pemahaman tersebut dapat dipahami melalui
pendahuluan, pembahasan masalah, serta penarikan garis kesimpulan dalam makalah ini.
Makalah Indonesia ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana
sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan makalah ini,
diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Kasus ledakan penduduk dan
peningkatan kegiatan industri di dunia.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Ilmu
Lingkungan yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berkarya menyusun
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik sangat saya harapkan dari
seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .

Bandung, 16 oktober 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………....………………..1

BAB II
ISI
2.1 Lokasi dan Peta……………………………………………………………….2
2.2 Jumlah penduduk dan Luas Wilayah………………………………………3-4
2.3 Kerusakan Lingkungan Yang Pernah Terjadi (Lokasi dan Tahun……………5
2.4 Upaya Perbaikan Yang Telah Ada……………………………………………6

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………..7
3.2 Daftar Pustaka………………………………………………………………..7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh semua
negara. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi. Seperti
kematian, kelahiran, dan migrasi. Tetapi, faktor kelahiran yang mempunyai tingkat
kenaikan lebih besar dari faktor kematian. Hal tersebut menyebabkan adanya ledakan
penduduk. Seperti halnya yang akan kita bahas sekarang adalah ledakan penduduk yang
berada di kabupaten Malang. Kabupaten Malang telah mengalami peningkatan
pertumbuhan penduduk pada tahun 2012 dari tahun sebelumnya. Faktor utama penyebab
peledakan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang adalah tingginya angka
pernikahan dini. Menurut Bupati Malang, Tahun 2011 pasangan usia dini (di bawah usia
20 tahun) yang menikah sebanyak 8.250 pasangan, dari 25.330 pasangan (30,5%), dan
pada 2012 sebanyak 8.515 pasangan dari 26.143 pasangan (32,49%). Beliau mengatakan
bahwa angka pernikahan dini harus ditekan, karena sumbangannya terhadap laju
pertumbuhan penduduk. Untuk itu berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam
menanggulangi masalah kependudukan ini.

Penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi peledakan penduduk di


kabupaten Malang diharapkan bisa menjadi pengetahuan bagi masyarakat . Dan bagi
pemerintah untuk mengidentifikasi faktor penyebab agar bisa menemukan cara yang
paling efektif untuk menekan jumlah peledakan penduduk di Kabupaten Malang.

1
BAB II

ISI

2.1 Lokasi Dan Peta

Lokasi : Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia

Luas Wilayah : 3.530,65 km²

Populasi (2012) : 2 490 878 Jiwa

Kabupaten Malang adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten
Malang adalah kabupaten terluas kedua di Jawa Timur setelah Kabupaten Banyuwangi dan
merupakan kabupaten dengan populasi terbesar di Jawa Timur. Kabupaten Malang mempunyai
koordinat 112o17' sampai 112o57' Bujur Timur dan 7o44' sampai 8o26' Lintang Selatan. Kabupaten
Malang juga merupakan kabupaten terluas ketiga di Pulau Jawa setelah Kabupaten Banyuwangi dan
Kabupaten Sukabumi di Provinsi Jawa Barat. Ibu kota Kabupaten Malang adalah Kepanjen.

Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Kota Malang tepat di tengah-tengahnya,


Kabupaten Jombang; Kabupaten Pasuruan; dan Kota Batu di utara, Kabupaten Lumajang dan
Kabupaten Probolinggo di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Blitar dan Kabupaten
Kediri di barat. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan yang berhawa sejuk, Kabupaten
Malang dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata utama di Jawa Timur. Bersama dengan Kota
Batu dan Kota Malang, Kabupaten Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal
dengan Malang Raya (Wilayah Metropolitan Malang).

2
2.2 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
Kabupaten Malang telah mengalami peningkatan pertumbuhan penduduk pada tahun 2012
dari tahun sebelumnya. Faktor utama penyebab peledakan pertumbuhan penduduk di Kabupaten
Malang adalah tingginya angka pernikahan dini. Menurut Bupati Malang, Tahun 2011 pasangan usia
dini (di bawah usia 20 tahun) yang menikah sebanyak 8.250 pasangan, dari 25.330 pasangan (30,5%),
dan pada 2012 sebanyak 8.515 pasangan dari 26.143 pasangan (32,49%). Beliau mengatakan bahwa
angka pernikahan dini harus ditekan, karena sumbangannya terhadap laju pertumbuhan penduduk.
Untuk itu berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam menanggulangi masalah kependudukan ini.

Berikut adalah tabel peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Malang pada tahun 2010-
2012 :

3
Faktor Penyebab Peledakan Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten
Malang

1. Tingkat Kelahiran yang Tinggi

Banyak penyebab atau faktor yang menyebabkan atas tingginya tingkat kelahiran. Faktor utama
adalah dari segi sosial dan budaya. Contoh real dari tingkat kelahiran yang tinggi adalah perkawinan
dini yang masih terjadi. Perkawinan dini adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang anak
perempuan yang masih diusia pubertas yaitu 15 sampai 20 tahun. Perkawinan dini mempunyai
dampak yang besar bagi pertumbuhan penduduk .
Di kabupaten Malang pun, faktor inilah yang paling mempunyai pengaruh besar dalam peledakan
pertumbuhan penduduk.
Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kresna mengakui bahwa angka pernikahan dini di daerahnya dari
tahun ke tahun terus meningkat, yakni mencapai 30,5% pada 2011, dan 32,49% pada 2012. Beliau
juga mengakui jika kejadian kelahiran di Kabupaten Malang dalam beberapa tahun terakhir ini
cenderung meningkat. Pada tahun 2007, bayi yang lahir sebanyak 39.609 jiwa, 2008 dan 2009
masing-masing sebanyak 40 ribu jiwa. Tahun 2010, meningkat lagi menjadi 50 ribu bayi dan 2011
turun menjadi 40 ribu bayi.

2. Pertumbuhan penduduk yang cepat

Pertumbuhan penduduk yang cepat bisa menyebabkan terjadinya peledakan penduduk. Di


kabupaten malang, dari tahun 2011 sampai tahun 2012 peningkatan penduduk terbilang meningkat.
Angka kelahiran bayi pun juga meningkat. Faktor ini mempunyai hubungan yang erat dengan faktor
pertama kita, yaitu tingkat pernikahan dini. Menurut Kepala Badan Keluarga Berencana Kabupaten
Malang, Sukowiyono mengatakan bahwa pernikahan dini tidak dikendalikan, maka kelahiran bayi di
daerah Malang bisa mencapai 45ribu per tahunnya.

3. Program KB tidak terlaksana dengan baik

Tingkat kelahiran yang tinggi serta pertumbuhan penduduk yang cepat itu dikarenakan program
KB yang tidak terlaksana dengan baik. Jumlah penduduk Kabupaten Malang yang mencapai lebih
dari 3 juta jiwa itu, laki-laki sebanyak 1.524.633 jiwa dan perempuan sebanyak 1.518.980 jiwa.Dari
jumlah penduduk tersebut yang masih aktif sebagai akseptor KB sebanyak 408.896 pasangan (78,5%)
dari total jumlah pasangan usia subur sebanyak 520.578 pasangan.

4. Kota Malang sebagai kota atau kabupaten pendidikan

Faktor Malang sebagai kota pendidikan membuat kota malang menjadi kota tujuan bagi para
pelajar. Banyak universitas di Malang yang dijadikan universitas terfavorit oleh pelajar seluruh
Indonesia. Maka banyak transmigran yaitu para pelajar maupun mahasiswa yang membuat kota
Malang mengalami kepadatan penduduk.

4
2.3 Kerusakan Lingkungan
1. Pengalih-fungsian lahan
Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Malang, mengakibatkan masyarakat membutuhkan
tempat tinggal. Sehingga hal ini mengakibatkan banyaknya alih fungsi lahan yang sebelumnya
merupakan lahan hijau menjadi lahan pemukiman. Meski mempunyai luasan kawasan yang sebagian
besar kawasan dataran tinggi, ternyata Malang juga masih kekurangan ruang terbuka hijau.

2. Pencemaran Udara
Pertumbuhan penduduk di kabupaten Malang, mengakibatkan peningkatan volume kendaraan
naik, baik pribadi, maupun umum setiap tahunnya. Secara langsung menjadi sumber polusi bagi
lingkungan. Selain itu pencemaran udara yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang belum
tertangani secara optimal.

3. Pencemaran sumber air


Perilaku masyarakat yang masih memanfaatkan sungai sebagai tempat aktivitas keseharian
menimbulkan dampak negatif bagi kualitas air sungai. Air limbah domestik yang dihasilkan dari
aktivitas masyarakat menambah beban pencemaran bagi sungai.

Seperti pada Kasus yang terjadi pada tahun 2016 yaitu Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupaten Malang menemukan bukti pencemaran limbah PT Greenfields Indonesia. BLH berencana
melayangkan sanksi berupa teguran kepada produsen dan pengolah susu sapi di Desa Babadan,
Kecamatan Ngajum ini. Kabid Pengawasan dan Pengendalian BLH Kabupaten Malang, Ricky
Meinardhy, menegaskan terbukti ada aliran limbah PT Greenfileds ke lingkungan. Selain di area
perkebunan, limbah itu mengalir ke jalan dan bahkan juga masuk ke aliran sungai.

Aliran limbah itu mencemari tiga dusun, yaitu Dusun Maduarjo, Petungroto, dan Jambuwer.
Karena itu, BLH akan melayangkan sanksi berupa teguran. Sebab, BLH menilai ada unsur kelalaian
dalam kejadian ini. Hasil investigasi, kejadian itu karena pipa limbah sengaja dibocorkan. Namun
pelaku pembocoran tidak diketahui secara pasti. Sebenarnya pihak Greenfields telah membangun
lagoon atau penampungan limbah, masing-masing berkapasitas 37.000 meter kubik, 8.000 meter
kubik, dan 12.000 meter kubik. Dari lagoon itu, limbah dimanfaatkan untuk untuk biogas.

Sementara Industrial Relation PT Greenfields Indonesia, Sunarko mengaku tidak keberatan


jika BLH menjatuhkan sanksi. PT Greenfields siap menerima sanksi apapun. “Kami siap saja, apapun
hasil kajian dari BLH,” tegasnya.

Untuk mencegah luberan limbah, PT Greenfields berjanji melakukan evaluasi. Hal sama juga
akan dilakukan Lembaga Pengelola Pupuk Cair yang dikelola masyarakat.

Ke depan, Greenfields berencana mengubah limbah menjadi gas biosel untuk listrik. “Ke
depan limbah yang bisa digunakan warga akan sangat terbatas. Karena kami akan manfaatkan untuk
biodiesel dan listrik,” pungkasnya.

5
2.4 Upaya Perbaikan yang telah ada
Hal yang dilakukan Kabupaten Malang untuk menanggulangi masalah lingkungan :
1. Menganjurkan untuk kawin pada usia yang lebih tua, lebih sedikit anak dan
dengan jarak yang lebih lama.
2. Mengadakan program keluarga berencana, dengan mendirikan klinik khusus
untuk keperluan itu, dilengkapi dengan dokter dan bidan.
Program KB menjadi pilihan yang sangat tepat guna membatasi jumlah anak
dalam suatu keluarga secara umum dan menunda masa perkawinan dini agar dapat
mengurangi jumlah angka kelahiran yang tinggi. Kepala Badan Keluarga Berencana
Kabupaten Malang Sukowiyono menambahkan jika hal yang paling awal
dilakukannya adalah akan terus menggencarkan kampanye KB agar masyarakat yang
belum ber-KB menjadi akseptor baru.

3. Membangun Kampung Mandiri Energi Pro Iklim di Desa Talangagung


Kepanjen.
Kampung ini berdiri Desember 2011. Kawasan ini merupakan pengendalian,
pengembangan dan pemanfaatan gas methane (CH4) sampah dari TPA dengan
memasang sistem jaringan instalasi perpipaan gas methane (CH4) ditransmisi dan
didistribusi langsung ke rumah warga (pengembangan dari sistem ampul yang pernah
dilakukan). Sehingga masyarakat sekitar TPA dapat secara langsung memanfaatkan
gas methane (CH4) sebagai bahan bakar alternatif untuk kompor gas sebagai
kebutauhan memasak sehari-hari dengan efektif, efisien dan aman.

4. Membangun TPA Wisata Edukasi Talangagung Kepanjen.


Di sana Pemerintah Kabupaten Malang telah mengembangkan inovasi
pengelolaan sampah dengan teknologi terapan yang sederhana dan aplikatif berupa
alat AMeG (accumulator of methane gas) yang dapat menangkap, memurnikan dan
memanfaatkan gas methane (CH4) sampah menjadi berbagai energi alternatif seperti
bahan bakar gas methane (CH4), energi listrik, penggerak motor diesel dsb.

5. Membangun taman-taman.
Seperti Taman Kanjuruhan, Taman Metro, Taman TPA Talangagung, Taman
Puspa, dan Taman Kehati.

6. Membentuk Badan Pengelola Sarana Air Bersih dan Sanitasi “Sumber Maron”.
Ini dilatarbelakangi minimnya akses masyarakat untuk mendapatkan
kebutuhan air bersih dan masih belum terjangkau oleh layanan PDAM. Sampai
sekarang telah melayani 1.530 SR, 7.560 jiwa.

6
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
1. Di kabupaten Malang , faktor pernikahan dini menjadi faktor utama yang paling mempunyai
pengaruh besar dalam peledakan pertumbuhan penduduk

2. Angka kelahiran bayi pun juga meningkat yakni mencapai 30,5% pada 2011, dan 32,49%
pada 2012.

3. Tingkat kelahiran yang tinggi serta pertumbuhan penduduk yang cepat itu dikarenakan
program KB yang tidak terlaksana dengan baik

4. Banyak transmigran yaitu para pelajar maupun mahasiswa yang membuat kota Malang
mengalami kepadatan penduduk.

5. Peran pemerintah daerah yang paling awal dilaksanakan adalah menggencarkan kempanye
program Keluarga Berencana bagi masyarakat Malang.

DAFTAR PUSTAKA

https://kbr.id/12-2014/7_masalah_lingkungan_di_kabupaten_malang/30825.html

https://malangkab.bps.go.id/statictable/2017/05/24/620/jumlah-penduduk-menurut-kecamatan-dan-
jenis-kelamin-2010-2017.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Malang

https://www.malangtimes.com/baca/19277/20170709/145021/jumlah-kendaraan-meningkat-kualitas-
udara-di-kabupaten-malang-penuhi-baku-mutu/

https://www.academia.edu/31898808/FAKTOR_PENYEBAB_LEDAKAN_PERTUMBUHAN_PEN
DUDUK_DI_KABUPATEN_MALANG_Studi_Kasus_pada_Masyarakat_Kabupaten_Malang

http://harianbhirawa.com/2018/03/pemerintah-kabupaten-malang-atur-alih-fungsi-lahan-pertanian/

Anda mungkin juga menyukai