1) Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat membuat seseorang menjadi mabuk dan menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri pada bagian tubuh tertentu. 2) Berat badan menjadi naik karena minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan gula yang tinggi. 3) Tekanan darah tinggi karena minuman beralkohol dapat pemicu tekanan darah. 4) Menurunnya kekebalan tubuh dan tubuh dapat dengan mudah terserang infeksi. 5) Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi, semakin besar resiko terjangkit penyakit kanker, penyakit jantung, gangguan pernafasan dan gangguan pada organ hati.
2. Dampak Gangguan Jiwa (Psikologis)
1) Gangguan Daya Ingat. Gangguan ingatan biasanya merupakan ciri awal yang menonjol pada demensia, khususnya pada demensia yang mengenai korteks, seperti demensia tipe Alzheimer. Pada awal perjalanan demensia, gangguan daya ingat adalah ringan dan palingjelas untuk peristiwa yang baru terjadi. 2) Orientasi. Karena daya ingat adalah penting untuk orientasi terhadap orang, waktu dan tempat, orientasi dapat terganggu secara progresif selama perjalanan penyakit demensia. 3) Gangguan Bahasa. Proses demensia yang mengenai korteks, terutama demensia tipe Alzheimer dan demensia vaskular, dapat mempengaruhi kemampuan berbahasa pasien. Kesulitan berbahasa ditandai oleh cara berkata yang samar- samar, stereotipik tidak tepat, atau berputar-putar. 4) Perubahan Kepribadian. Perubahan kepribadian merupakan gambaran yang paling mengganggu bagi keluarga pasien yang terkena. Pasien demensia mempunyai waham paranoid. Gangguan frontal dan temporal kemungkinan mengalami perubahan keperibadian yangjelas, mudah marah dan meledak ledak. 5) Psikosis. Diperkirakan 20-30% pasien demensia tipe Alzheimer, memiliki halusinasi, dan 30-40 % memiliki waham, terutama dengan sifat paranoid atau persekutorik dan tidak sistematik. Cara menghindari perbuatan judi antara lain sebagai berikut: 1) Senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar di setiap kesempatan. 2) Menyosialisasikan dengan jelas tentang bahaya judi. 3) Menindak secara tegas para pelaku perjudian oleh aparat yang berwenang. 4) Berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi dan lebih banyak bergaul dengan orang yangjeias-jelas baik. 5) Senantiasa berusaha mencari rizki yang halal dan qona’ah akan pemberian Allah Swt. 6) Senantiasa beristighfar dan selalu memohon ampunan serta perlindungan dari Allah agar tidak terjerumus perjudian. Dampak Buruk Pertengkaran 1. Timbul fitnah Pertengkaran yang terjadi akan menimbulkan fitnah dalam Islam jika keduanya telah dibakar api kemarahan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Tinggalkanlah perbantahan, karena dengan perbantahan tidak akan di pahami hikmah dan tidak akaan aman dari fitnah.” (H.R. Ath-Thabrani). 2. Tidak mendapat ampunan Rasulullah SAW bersabda : “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka dikatakan: ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.’”(H.R. Bukhari). 3. Akhlak menjadi jelek Seseorang yang sering bertengkar dengan sesamanya sesungguhnya ialah orang yang berakhlak jelek karena lebih mengutamakan nafsunya dibanding kebaikan yang ada dalam dirinya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang lebih berat di dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat, dari akhlak yang baik. Dan sesungguhnya Allah membenci orang yang berakhlak jelek, lagi al-badzii’.” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih”). Akhlak dalam Islam sepatutnya dijaga dengan cara meningkatkan akhlak. Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian, adalah orang yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih.”) 4. Jauh dari surga Seseorang yang suka bertengkar tentunya akan jauh dari surga karena akhlaknya yang buruk. Penghuni surga hanyalah orang yang memiliki akhlak yang baik, sebagaimana sabda Rasul: “Sesungguhnya termasuk orang yang paling saya cintai diantara kalian, dan paling dekat dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan sesungguhnya termasuk orang yang paling saya benci diantara kalian, dan paling jauh dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah tsartsaarun (orang yang banyak bicara dengan berlebih-lebihan dan keluar dari kebenaran), mutasyaddiqun (orang yang banyak bicara dengan tidak hati-hati), dan mutafaihiqun.” Para shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui makna tsartsaarun dan mutasyaddiqun. Apakah makna darimutafaihiqun?” Rasulullah bersabda, “(Mereka adalah) orang-orang yang sombong (yaitu orang yang banyak bicara untuk menunjukkan kefasihan dan keutamaannya -pent).” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan.”) 5. Mendatangkan musibah Pertengkaran yang berkepanjangan hanya akan mendatangkan musibah. Jadikanlah sabar sebagai cara mengatasi pertengkaran dan cara menghadapi musibah dalam Islam. ٍ ت أَيْدي ُك ْم َو َي ْعفُوآ َعن كَث ير َ َ َو َمآ أ َ صٓ َب ُكم من ُّمصي َب ٍة فَب َما َك ْ س َب Artinya: ” Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan- kesalahanmu)” (Q.S. Asy Syuura: 30) 6. Putusnya tali silaturahmi Pertengkaran yang terjadi dapat memutuskan tali silaturahmi jika kedua pihak saling kukuh dengan pendapatnya masing-masing dan tidak mau mengalah. Padahal hukum memutuskan tali silaturahmi adalah dilarang. Sebagaimana sabda Rasul: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR.Bukhari) 7. Menjadi orang yang sesat Rasululla SAW bersabda: “Suatu kaum yang sudah diberi hidayah oleh Allah tidak akan sesat, kecuali bila mereka suka bertengkjar (HR Tirmizi).” 8. Seolah makan bara api Abu Hurairah RA, beliau berkata: “Ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan laki-laki itu berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, aku mempunyai keluarga dan ketika aku berbuat baik kepada mereka, mereka berbuat jelek terhadapku. Mereka acuh terhadapku, padahal aku telah bermurah hati kepada mereka. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Jika demikian, maka seolah-olah kamu memberi makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu senantiasa menyertaimu selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi).” (HR. Muslim) 9. Dibenci Allah Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat sengit dalam bertengkar” (H.R.Bukhari,At tirmidzi dan Nasa’i) 10. Menambah dosa Seseorang yang suka bertengkar, biasanya juga mempunyai perkataan yang buruk. Sungguh bahaya lidah menurut agama Islam sangat banyak. Ada seorang A’rabiy (pedalaman) meminta wasiat kepada Nabi : Sabda Nabi : “Bertaqwalah kepada Allah, jika ada orang yang mencela kekuranganmu, maka jangan kau balas dengan mencela kekurangannya. Maka dosanya ada padanya dan pahalanya ada padamu. Dan janganlah kamu mencaci maki siapapun. Kata A’rabiy tadi : “Sejak itu saya tidak pernah lagi mencaci maki orang”. (HR. Ahmad.) 11. Jauh dari Islam Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, “Umar pernah berkata kepadaku, ‘Tahukah engkau perkara yang merobohkan Islam?’ ‘Tidak! Jawabku.’ Umar berkata, ‘Perkara yang merobohkan Islam adalah ketergelinciran seorang alim, debat orang munafik tentang Al-Qur’an dan ketetapan hukum imam yang sesat’.” (Shahih, HR Ad- Darimi [I/71], al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab al-Faqiih wal Mutafaqqih [I/234], Ibnul Mubarak dalam az-Zuhd [1475], Abu Nu’aim dalam al-Hilyah [IV/196]). 12. Dapat menjerumuskan pada kekufuran Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah “Perdebatan SAW tentang Al- Qur’an dapat menyeret kepada kekufuran.” (HR Abu Daud [4603], Ahmad [II/286, 424, 475, 478, 494, 503 dan 528], Ibnu Hibban [1464]). Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amru r.a., ia berkata, “Pada suatu hari aku datang menemui Rasulullah SAW pagi-pagi buta. Beliau mendengar dua orang lelaki sedang bertengkar tentang sebuah ayat. Lalu beliau keluar menemui kami dengan rona wajah marah. Beliau berkata, ‘Sesungguhnya, perkara yang membinasakan ummat sebelum kalian adalah perselisihan mereka al-Kitab’.” (HR Muslim [2666]). 13. Menjadi orang yang dzholim Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhumaa “Cukuplah engkau sebagai orang zhalim bila engkau selalu mendebat. Dan cukuplah dosamu jika kamu selalu menentang, dan cukuplah dosamu bila kamu selalu berbicara dengan selain dzikir kepada Allah.” (al-Fakihi dalam Akhbar Makkah).