Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PAI

DISUSUN OLEH :
ADEL ALVIRA
KELAS : 8 E

SMP NEGERI 9 KOTA CIREBON


Dampak orang yang meminum minuman beralkohol

1. Aspek Fisik (Kesehatan Fisik/Fisiologis)


1) Mengkonsumsi minuman beralkohol dapat membuat seseorang menjadi mabuk
dan menyebabkan seseorang mengalami sakit kepala, mual, muntah serta nyeri
pada bagian tubuh tertentu.
2) Berat badan menjadi naik karena minuman beralkohol memiliki kadar kalori dan
gula yang tinggi.
3) Tekanan darah tinggi karena minuman beralkohol dapat pemicu tekanan darah.
4) Menurunnya kekebalan tubuh dan tubuh dapat dengan mudah terserang infeksi.
5) Semakin sering dan semakin banyak jumlah alkohol yang anda konsumsi,
semakin besar resiko terjangkit penyakit kanker, penyakit jantung, gangguan
pernafasan dan gangguan pada organ hati.

2. Dampak Gangguan Jiwa (Psikologis)


1) Gangguan Daya Ingat. Gangguan ingatan biasanya merupakan ciri awal yang
menonjol pada demensia, khususnya pada demensia yang mengenai korteks,
seperti demensia tipe Alzheimer. Pada awal perjalanan demensia, gangguan daya
ingat adalah ringan dan palingjelas untuk peristiwa yang baru terjadi.
2) Orientasi. Karena daya ingat adalah penting untuk orientasi terhadap orang, waktu
dan tempat, orientasi dapat terganggu secara progresif selama perjalanan penyakit
demensia.
3) Gangguan Bahasa. Proses demensia yang mengenai korteks, terutama demensia
tipe Alzheimer dan demensia vaskular, dapat mempengaruhi kemampuan
berbahasa pasien. Kesulitan berbahasa ditandai oleh cara berkata yang samar-
samar, stereotipik tidak tepat, atau berputar-putar.
4) Perubahan Kepribadian. Perubahan kepribadian merupakan gambaran yang
paling mengganggu bagi keluarga pasien yang terkena. Pasien demensia
mempunyai waham paranoid. Gangguan frontal dan temporal kemungkinan
mengalami perubahan keperibadian yangjelas, mudah marah dan meledak ledak.
5) Psikosis. Diperkirakan 20-30% pasien demensia tipe Alzheimer, memiliki
halusinasi, dan 30-40 % memiliki waham, terutama dengan sifat paranoid atau
persekutorik dan tidak sistematik.
Cara menghindari perbuatan judi antara lain sebagai berikut:
1) Senantiasa beramar ma’ruf nahi mungkar di setiap kesempatan.
2) Menyosialisasikan dengan jelas tentang bahaya judi.
3) Menindak secara tegas para pelaku perjudian oleh aparat yang berwenang.
4) Berusaha menghindari pergaulan dengan penjudi dan lebih banyak bergaul dengan
orang yangjeias-jelas baik.
5) Senantiasa berusaha mencari rizki yang halal dan qona’ah akan pemberian Allah Swt.
6) Senantiasa beristighfar dan selalu memohon ampunan serta perlindungan dari Allah
agar tidak terjerumus perjudian.
Dampak Buruk Pertengkaran
1. Timbul fitnah
Pertengkaran yang terjadi akan menimbulkan fitnah dalam Islam jika keduanya telah
dibakar api kemarahan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Tinggalkanlah
perbantahan, karena dengan perbantahan tidak akan di pahami hikmah dan tidak akaan
aman dari fitnah.” (H.R. Ath-Thabrani).
2. Tidak mendapat ampunan
Rasulullah SAW bersabda : “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka
akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali
dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka
dikatakan: ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.
Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh
kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.’”(H.R. Bukhari).
3. Akhlak menjadi jelek
Seseorang yang sering bertengkar dengan sesamanya sesungguhnya ialah orang yang
berakhlak jelek karena lebih mengutamakan nafsunya dibanding kebaikan yang ada
dalam dirinya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang lebih berat di
dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat, dari akhlak yang baik. Dan
sesungguhnya Allah membenci orang yang berakhlak jelek, lagi al-badzii’.” (HR.
Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih”). Akhlak dalam Islam sepatutnya
dijaga dengan cara meningkatkan akhlak. Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian, adalah orang yang paling baik
terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih.”)
4. Jauh dari surga
Seseorang yang suka bertengkar tentunya akan jauh dari surga karena akhlaknya yang
buruk. Penghuni surga hanyalah orang yang memiliki akhlak yang baik, sebagaimana
sabda Rasul: “Sesungguhnya termasuk orang yang paling saya cintai diantara kalian,
dan paling dekat dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah orang yang
paling baik akhlaknya.
Dan sesungguhnya termasuk orang yang paling saya benci diantara kalian, dan paling
jauh dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah tsartsaarun (orang yang
banyak bicara dengan berlebih-lebihan dan keluar dari kebenaran), mutasyaddiqun
(orang yang banyak bicara dengan tidak hati-hati), dan mutafaihiqun.”
Para shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui
makna tsartsaarun dan mutasyaddiqun. Apakah makna darimutafaihiqun?”
Rasulullah bersabda, “(Mereka adalah) orang-orang yang sombong (yaitu orang yang
banyak bicara untuk menunjukkan kefasihan dan keutamaannya -pent).” (HR. Tirmidzi,
dan dia berkata, “Hadis ini hasan.”)
5. Mendatangkan musibah
Pertengkaran yang berkepanjangan hanya akan mendatangkan musibah. Jadikanlah sabar
sebagai cara mengatasi pertengkaran dan cara menghadapi musibah dalam Islam.
ٍ ‫ت أَيْدي ُك ْم َو َي ْعفُوآ َعن كَث‬
‫ير‬ َ َ ‫َو َمآ أ‬
َ ‫صٓ َب ُكم من ُّمصي َب ٍة فَب َما َك‬
ْ ‫س َب‬
Artinya: ” Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu)” (Q.S. Asy Syuura: 30)
6. Putusnya tali silaturahmi
Pertengkaran yang terjadi dapat memutuskan tali silaturahmi jika kedua pihak saling
kukuh dengan pendapatnya masing-masing dan tidak mau mengalah. Padahal hukum
memutuskan tali silaturahmi adalah dilarang. Sebagaimana sabda Rasul:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia
memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha
hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi.” (HR.Bukhari)
7. Menjadi orang yang sesat
Rasululla SAW bersabda: “Suatu kaum yang sudah diberi hidayah oleh Allah tidak akan
sesat, kecuali bila mereka suka bertengkjar (HR Tirmizi).”
8. Seolah makan bara api
Abu Hurairah RA, beliau berkata: “Ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan laki-laki itu berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam, aku mempunyai keluarga dan ketika aku berbuat baik kepada mereka,
mereka berbuat jelek terhadapku.
Mereka acuh terhadapku, padahal aku telah bermurah hati kepada mereka. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Jika demikian, maka seolah-olah kamu
memberi makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu senantiasa
menyertaimu selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi).” (HR. Muslim)
9. Dibenci Allah
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah
orang yang sangat sengit dalam bertengkar” (H.R.Bukhari,At tirmidzi dan Nasa’i)
10. Menambah dosa
Seseorang yang suka bertengkar, biasanya juga mempunyai perkataan yang buruk.
Sungguh bahaya lidah menurut agama Islam sangat banyak.
Ada seorang A’rabiy (pedalaman) meminta wasiat kepada Nabi : Sabda Nabi :
“Bertaqwalah kepada Allah, jika ada orang yang mencela kekuranganmu, maka jangan
kau balas dengan mencela kekurangannya. Maka dosanya ada padanya dan pahalanya
ada padamu. Dan janganlah kamu mencaci maki siapapun. Kata A’rabiy tadi : “Sejak
itu saya tidak pernah lagi mencaci maki orang”. (HR. Ahmad.)
11. Jauh dari Islam
Diriwayatkan dari Ziyad bin Hudair, ia berkata, “Umar pernah berkata
kepadaku, ‘Tahukah engkau perkara yang merobohkan Islam?’ ‘Tidak! Jawabku.’ Umar
berkata,
‘Perkara yang merobohkan Islam adalah ketergelinciran seorang alim, debat orang
munafik tentang Al-Qur’an dan ketetapan hukum imam yang sesat’.” (Shahih, HR Ad-
Darimi [I/71], al-Khatib al-Baghdadi dalam kitab al-Faqiih wal Mutafaqqih [I/234], Ibnul
Mubarak dalam az-Zuhd [1475], Abu Nu’aim dalam al-Hilyah [IV/196]).
12. Dapat menjerumuskan pada kekufuran
Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Rasulullah “Perdebatan SAW tentang Al-
Qur’an dapat menyeret kepada kekufuran.” (HR Abu Daud [4603], Ahmad [II/286, 424,
475, 478, 494, 503 dan 528], Ibnu Hibban [1464]). Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin
‘Amru r.a., ia berkata,
“Pada suatu hari aku datang menemui Rasulullah SAW pagi-pagi buta. Beliau
mendengar dua orang lelaki sedang bertengkar tentang sebuah ayat. Lalu beliau keluar
menemui kami dengan rona wajah marah. Beliau berkata, ‘Sesungguhnya, perkara yang
membinasakan ummat sebelum kalian adalah perselisihan mereka al-Kitab’.” (HR
Muslim [2666]).
13. Menjadi orang yang dzholim
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhumaa “Cukuplah engkau sebagai orang zhalim bila engkau
selalu mendebat. Dan cukuplah dosamu jika kamu selalu menentang, dan cukuplah
dosamu bila kamu selalu berbicara dengan selain dzikir kepada Allah.” (al-Fakihi dalam
Akhbar Makkah).

Anda mungkin juga menyukai