Anda di halaman 1dari 4

REARRANGE OUR PRIORITY

Millenial ?
Kalian pasti ngga asing dengan kata ini. Siapa sih Milenial ini?
GAMBAR : WHO IS MILLENIAL
Klo kalian ini apa? Gen-Z, lebih muda lagi daripada milenial
PPT INDONESIA MILLENIAL REPORT 2019
Ada hasil survey tentang Social Behaviour Generasi Milenial >> ............
Bayangkan ternyata kalian ini berpotensi besar untuk menjadi dampak, bahkan kalianlah
yang nanti akan menjadi tonggak supaya bangsa ini bertahan dan semakin maju, apa ngga
bangga kalian?
Ibarat film nih, kalian ini AVENGERS yang sudah ditunggu-tunggu buat ngembaliin orang-
orang yang dihilangkan Thanos, setuju ngga? Ngembalikan jiwa-jiwa yang terhilang
Sebenernya nilai film AVENGERS ENDGAME ini bagus loh, mereka tahu klo jiwa-jiwa itu
berharga dan harus ada harga yang dibayar untuk jiwa-jiwa itu supaya kembali... bahkan
Nyawa yang jadi bayarannya...
Nah Puji Tuhannya, kita ini lo sudah ditebus lunas, sudah diijinkan Tuhan ada di Bumi ini
dengan DIA mati di atas kayu salib sebagai ganti kita, itu harga yang sangat mahal sekali dan
dikasi ke kita Cuma-Cuma, cumaa seringkali barang gratisan itu bkin kita kurang menghargai
hal tersebut? Iyaa apaa iyaa?
Kita cenderung meremehkan. Dan disitu kesalahannya.
Kembali ke topik kita, dari sekian banyak aktivitas kita di sosial media, ternyata fakta ke 8
dari Bilangan research berkata...........(slide fakta 8)
Jadi bukan seberapa sering kita buka sosial media kita tapi apa yang kita follow di sosmed
kita itu yang akan membentuk diri kita, apalagi diusia-usia temen2 ini yang sedang
bertumbuh, peranan sosmed yang kita follow ini besar banget pengaruhnya
Contoh kecil, yang kita follow artis2 yang sering foto OOTD, lama kelamaan pasti kita
terinduksi untuk ikutan bkin foto2 OOTD, trs yang sekarang lagi viral ya FaceApp >>
AgeChallenge
Saya juga ikutan ini sii, karena lucu aja, jadi hiburan tersendiri heheheh
Nah tapi sekarang, apakah yang kita lakukan sekarang di sosmed kita itu sudah benar?
Sudah baik? Berdampak kah? Pada siapa? Apa dampaknya?
Siang ini saya akan bahas ttng REARRANGE OUR DIGITAL LIFE
Beberapa waktu lalu saya & beberapa teman pengurus Pak Johan & Ko Luis juga
berkesempatan ikt conference di Semarang, dan secara pribadi bagi saya sangat
memberkati ya materi-materinya, salah satunya yang akan saya share kan siang ini.
Temen2 disini ngga mungkin ga pnya sosmed kan?
Hari-hari ini sosmed ini jadi kebutuhan, karena semua info bisa kita dpat darisana
Terus terang aja ya, saya klo cari info jual barang misalnya, ato ide kreatif gt larinya juga
masih ke sosmed ... karena mereka “cukup real” dan cepat makanya anak muda skrg lebih
banyak nnton sosmed ato youtube kan dibanding nonton TV?
Bahkan ya, kebutuhan sosmed ini bisa jadi masuk dijajaran elit kebutuhan pokok manusia
lho berada sejajar dengan sandang pangan papan, sadar ngga sih kita klo kita sedang dibawa
kesana? Hayooo...
Sekarang saya tanya, seberapa sering kalian posting di IG, FB, Snap?
Kira-kira apa aja yang kalian posting disana?
Tujuan kalian posting postingan kalian itu apa?
Nah Point pertama yang akan saya bahas adalah REARRANGE OUR PRIORITY
Tujuan awal sosmed diciptakan ssebenrnya utk memudahkan kita berkomunikasi kan ya,
tapi seiring waktu ternyata fungsinya bisa dimaksimalkan bahkan sampai untuk menjangkau
jiwa.
Sekarang tujuan kita buat sosmed apa? Oke awal2 dlu pasti krna biar ikutan hits, biar ga
kamseupay, biar ga kudet, ya kan? Dulu saya juga gt kok tenang aja wkwkw
Tapi sekarang kita bisa menyusun ulang, mengatur ulang PRIORITAS kita dalam
menggunakan sosmed kita, mau kita buat apa, mau memaksimalkan sosmed kita ga sekedar
buat nyenenging pribadi kita tapi bisa kita gunakan utk orang lain juga dan lebih lagi untuk
Pekerjaan Tuhan.
Trs gimana donk caranya nyusun prioritas kita bersosmed?
Kembali ke pertanyaan saya diawal tadi, tujuan kita buat sosmed utk apa?
Dan yang paling penting kita tahu dulu tujuan hidup kita apa, yang simple nya – kita
diciptakan untk jadi DAMPAK, jadi setidaknya prioritas kita adalah berdampak dulu bagi
orang disekitar kita, SOSMED hanya alat, cara, untuk kita bisa jadi DAMPAK
Dampak kesiapa? Kita bertanggung jawab untuk menjadi dampak bagi orang2 yang sudah
follow kita... dampak itu bukan berarti melakukan hal besar, cukup sesimple kita
mengucapkan atau posting hal2 positif daripada kita posting keluhan2 kita,
Jangan sampai hidup kita dikendalikan SOSMED, tapi kita yang harus pegang kendali
terhadap SOSMED itu. Termasuk memilih apa yang kita follow....
Itu point pertama, Prioritas kita di SOSMED adalah MENJADI DAMPAK, dampak apa? POSITIF
donk ya pastinya....
Point kedua,sekaligus yang terakhir... seneng ga klo uda yg terakhir gini? Wkwkwk
Yang kedua REARRANGE OUR RESPONSE
Tantangannya disini ya,
Siapa yang pernah tersinggung sama postingan temennya? Atau malah nyindir temennya
pake status? Hayoo ngakuuuu....
Saya ngaku saya juga peernaha sihh, klo memang kondisinya sudah kebacut ya.. wkwkw
What’s the meaning of kebacut???
Kira2 menurut temen2 itu baik ga? Bener ga? Boleh ga?
Setelah kalian update gitu perasaan kalian gimana? Nyesel ga ato bodo amat emang gue
pikirin?
Ada ga yang uda update gt trs klian mikir seharunya aku ga update gt deh, trs abis itu
kalian hapus deh psotingannya.... ada ga ada ga?
Tapi sayangnya jejak digital iini sangat cepat nyantol dan sulit hilang, ada kalanya sebelum
kalian hapus suda ada orang lain yang save postingan kalian atau capture itu postingan jadi
jejak digital itu ga bener2 ilang.... dan bad news nya hal itu suatu saat bisa jadi boomerang
buat kita kalo kita ga bener2 menyadari dan tahu konsekuensinya.. ya kan?
Sosmed ini dunia bebas, bahkan lebih bebas dari negara merdeka.
Siapa saja bebas bicara apa aja nulis apa aja kapan aja dan dimana aja
Tapi good newsnya, ada 1 filter yang bisa bikin kita tenang... RESPON kita
Respon kita ketika ada tmen kita yang menjelek2n kita misalnya di sosmed, bakalan kita
bales ngga nih? Jadilah perang status
Klo uda gt, nambah musuh ga? Nambah haters ga? Dan itu perbuatan sengaja yang kita
lakukan, nah klo nambah haters bisa ga kita jadi dampak? Sementara prioritas kita tadi
diawal adalah jadi dampak di dunia sosmed....
Nahh jadi sebenernya sebelum kita punya sosmed sebelum kita siap berhadpan dengan
netijen, sebaiknya kita punya hati dulu
RESPON itu bicara bgmna Hati kita, harus yang bener-bener luas seluas-luasnya demi
menampung & menyaring apa yang ada disekitar kita
Seperti yng trtulis dalam Amsal 4:23, Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena
dari situlah terpancar kehidupan...
Hati ini adalah pusat segala perbuatan kita. Bagaimana hati kita akan menunjukkan siapa
sebenarnya kita
Termasuk saat kita posting, SIKAP HATI bagaimana yang memotivasi kita untuk posting,
apakah sikap hati pamer? Sikap hati sok suci? Sikap hati sok baik? Ataukah untuk
menceritakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita, menyatakan kasih Tuhan dalam setiap
persoalan kita?
Semua itu kembali pada diri kita, kita yang paling tahu apa sbnernya motivasi kita dibalik
itu... dan itu sangat mempengaruhi postingan kita.
Dan supaya kita bisa memiliki sikap hati yang benar saat bersosial media adalah:
1. Kita harus punya PENGENDALIAN/PENGUASAN DIRI – kembali pikirkan lagi sebelum
posting, bener ga yang ta posting ini, baik ga, boleh ga ini t posting? Jadi berkat ga
sih? Penguasaan diri ini perlu kedewasaan emosi, yg akan berkembang seiring
dewasanya rohani kita
2. Diperlukan KERENDAHAN HATI – bahwa setiap postingan yang kita upload adalah
untuk memuliakan Tuhan, menceritakan kebaikan, kebesaran Tuhan dan semuanya
hanya untuk Tuhan
Tenang tugas kita bukan menjadikan semua followers kita jadi kristen bukan... tugas kita
cukup sampai mereka baca/ lihat postingan kita, selebihnya adalah bagian Tuhan untuk
mengubahkan hati mereka... jadi jangan pernah merasa terbeban, dan jangan takut klo
waktu kalian posting hal2 yang memberkati lalu mulai ada yang berkata “Ahh lu sok suci”,
“abis makan apa kok sok jadi pendeta gt?”, selama apa yang kalian posting dan yang kalian
lakukan di hidup sehari-hari sesuai, go ahead... tapi memang harus jadi catatan, pastikan
dulu kalian memang benar melakukan apa yang kalian tulis, karena hidupmu adalah
statusmu.
Hidupmu adalah real lifestory dan jauh lebih berdampak daripada sosmedmu.
Saya tutup dengan 1 quote ya.. “Menangkan persahabatan bukan perdebatan”
Dimanapun kalian, seaktif apapun kalian disosmed, jadilah pembawa DAMAI yang
menciptakan kasih satu dengan yang lain. Ingat kita ga bisa menghindari kenyaataan bahwa
ada orang yang membenci kita, memusuhi kita tanpa kita tahu alasannya. Tapi dalam hal
inilah kita diajar untuk meneladani Tuhan Yesus bahwa jangan balas kejahatan dengan
kejahatan (Matius 5:38-39)... Kasihilah Musuhmu....
Karena apa tadi? Prioritas kita adalah MENJADI DAMPAK dan memiliki RESPON HATI YANG
BENAR dalam bersosial media.

GOD BLESS YOU!

Anda mungkin juga menyukai