DEPARTEMEN KOMUNITAS-GERONTIK
PUSKESMAS DAU-MALANG
Disusun Oleh:
Kelompok 8 – Reguler 2
A.A Istri Catur Dyah Ferinasmara 155070201111030
Ni Wayan Manik Ardita Sari 155070201111032
Ni Made Ari Widayani 155070201111034
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
MODEL FRIEDMAN
A. Data umum
1. Nama KK : Rochim
2. Umur KK : 61 tahun
3. Alamat : Desa Gading Kulon, RT 10
4. No. Telepon :-
5. Pekerjaan : Petani
6. Pendidikan : SD
7. Susunan Anggota Keluarga :
Hub dg Sex Tgl Lahir Status
No Nama Pendidikan Pekerjaan
KK (L/P) (umur) Kesehatan
1 Rochim Kepala L 20/11/1958 SD Petani
Keluarga 61 tahun
By. A
Bp. E (23 th) (4 bln)
Keterangan :
: Laki-laki : Perempuan
8. Tipe Keluarga
Extended family (keluarga besar yang terdiri dari ayah, ibu, anak, ditambah dengan
ayah dan ibu mertua yang tinggal bersama mereka)
C. Data Lingkungan
18. Karakteristik rumah
Kondisi Rumah :
Rumah yang ditempati adalah bangunan permanen dengan lantai keramik. Rumah
tersebut merupakan miliki orang tua Bp. E. Terdapat 4 ruangan, dengan 2 kamar tidur
(satu kamar tidur Bp. E dan Ibu K, dan satu kamar tidur Bp. R dan Ibu W), lalu ruang
tamu dan ruang keluarga. Kemudian terdapat 1 dapur dan 1 kamar mandi. Penataan
ruangan cukup bersih, ventilasi udara dan pencahayaan baik, Air berasal dari sumber
mata air. Kondisi kamar mandi bersih dan tidak terdapat jentik nyamuk. Terdapat
televise, kipas angina, sofa dan meja.
Denah rumah
5
6
1 2
Keterangan:
1. Ruang Tamu 4. Ruang Keluarga
2. Kamar Tidur 5. Dapur
3. Kamar Tidur 6. Kamar Mandi
19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
Rumah Bp. E merupakan daerah pedesaan yang masih asri. Rumah warga tampak
berhimpitan tanpa jarak. Di depan rumah Bp. E terdapat sungai kecil dan ada
perkebunan jeruk. Kondisi lingkungan tidak begitu ramai. Kondisi jalan sedikit rusak
dan masih ada beberapa bebatuan yang belum diaspal.
D. Struktur Keluarga
E. Fungsi Keluarga
4. Thoraks dan paru Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk dada Inspeksi: bentuk Inspeksi: bentuk
dada normal dan dada normal dan normal dan payudara dada normal dan dada normal dan
payudara simetris, payudara simetris, simetris, ictus cordis payudara simetris, payudara
ictus cordis tidak ictus cordis tidak tidak tampak ictus cordis tidak simetris, ictus
tampak tampak Palpasi:Taktil fremitus tampak cordis tidak
Palpasi:Taktil Palpasi:Taktil vibrasi dirasakan Palpasi:Taktil tampak
fremitus vibrasi fremitus vibrasi sama disetiap daerah fremitus vibrasi Palpasi:Taktil
dirasakan sama dirasakan sama dada posterior dirasakan sama fremitus vibrasi
disetiap daerah disetiap daerah Perkusi: Resonan disetiap daerah dirasakan sama
dada posterior dada posterior pada setiap daerah dada posterior disetiap daerah
Perkusi: Resonan Perkusi: Resonan punggung klien Perkusi: Resonan dada posterior
pada setiap daerah pada setiap daerah Auskultasi: Tidak ada pada setiap daerah Perkusi: Resonan
punggung klien punggung klien bunyi nafas punggung klien pada setiap
Auskultasi: Tidak Auskultasi: Tidak tambahan, irama Auskultasi: Tidak daerah punggung
ada bunyi nafas ada bunyi nafas pernafasan regular, ada bunyi nafas klien
tambahan, irama tambahan, irama suara jantung normal tambahan, irama Auskultasi: Tidak
pernafasan regular, pernafasan regular, pernafasan regular, ada bunyi nafas
suara jantung suara jantung suara jantung tambahan, irama
normal normal normal pernafasan
regular, suara
jantung normal
5. Abdomen Inspeksi: perut datar Inspeksi: perut datar Inspeksi: perut datar Inspeksi: perut datar Inspeksi: perut
Palpasi: Perut Palpasi: Perut terasa Palpasi: Perut Palpasi: Perut datar
terasa lemas, tidak lemas, tidak terdapat terasa lemas, tidak terasa lemas, tidak Palpasi: Perut
terdapat nyeri tekan, nyeri tekan, hepar terdapat nyeri tekan, terdapat nyeri tekan, terasa lemas
hepar tidak teraba tidak teraba hepar tidak teraba hepar tidak teraba Perkusi: suara
Perkusi: suara Perkusi: suara Perkusi: suara Perkusi: suara timpani
timpani timpani timpani timpani Auskultasi: bising
Auskultasi: bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising Auskultasi: bising usus 7x/m
usus 12x/m usus 10x/m usus 10x/m usus 8x/m
No Jenis pemeriksaan Bp. E Ibu K Ny. W Tn. R By. A
6. Genitalia Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
7. Ekstremitas atas + Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
bawah refleks fisiologis gangguan pada gangguan pada gangguan pada gangguan pada gangguan pada
ekstremitas ekstremitas ekstremitas ekstremitas ekstremitas
Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot Kekuatan otot
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Harapan Keluarga : Keluarga berharap selalu diberi kesehatan, dan Ibu K berharap agar ASI nya keluar tidak sedikit.
ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi Keperawat
an
1. DS: Keluarga tidak mengetahui/ memahami Ketidakcuk
- Ibu K mengatakan manajemen status nutrisi bayi upan
memiliki masalah produksi
↓
dalam asi
pengeluaran ASI. Keluarga tidak mampu memutuskan
ASI yang keluar untuk mengatasi manajemen
hanya sedikit, keberhasilan menyusui yang tepat pada
padahal payudara ibu dan anak
terasa penuh.
↓
Payudara kanan
dan kiri terasa Keluarga tidak mampu memberikan
nyeri dan sedikit dukungan kepada klien terkait
bengkak karena keberhasilan menyusui pada ibu
ASI susah keluar.
↓
- By. A juga tidak
pandai dalam Keluarga tidak mengetahui bagaimana
mencari putting cara untuk merangsang produksi asi
susu, dikarenaka
↓
sudah terbiasa
minum Ketidakcukupan produksi asi
menggunakan
botol susu.
- By. A diberikan
susu formula
walaupun usianya
baru 4 bulan
dikarenakan ASI
Ibu K keluarnya
hanya sedikit.
- Ibu K berharap
agar ASI nya
keluar tidak sedikit
- Pada saat By. A
rewel dan
menangis di
malam hari Bp. E
sedikit cuek dan
kurang tanggap
terhadap tangisan
bayi, sehingga Ibu
K kewalahan dan
menjadi mengomel
sendiri.
- Bapak E masih
belum tau cara
merawat bayi dan
komunikasi
dengan bayinya
DO:
-
2. DS: Tingkat pendidikan rendah Perilaku
- Bp E dan Bp. R kesehatan
merokok didalam Kurang pengetahuan cenderung
rumah. beresiko
- Ibu W memiliki Merokok Ibu W Hipertensi
hipertensi namun
jika sudah baikan Bp.E dan Tn R
maka tidak sering
meminum obat. merokok Tidak patuh
pengobatan
Ingin
DO: berhenti
- TD Ny W = namun
160/100 mmHg sulit
- Bibir Bp. E dan Tn.
R tampak gelap Hambatan gaya hidup/perilaku
- Tn. R, Ny. W, Bp. E memperbaiki kesehatan
dan Ibu K
Pendidikan Perilaku kesehatan cederung beresiko
terakhirnya adalah
tamat SD
Skoring
untuk berhenti
merokok NIC : Bantuan
NIC : Bantuan
Penghentian Merokok
1. R/: agar anggota
keluarga yang
merokok siap dengan
gejala putus rokok
yang mungkin muncul
2. R/: agar anggota
keluarga yang
merokok tidak merasa
cemas akibat gejala
yang timbul setelah
pemutusan nikotin
3. R/: produk pengganti
nikotin dapat menjadi
alternatif jika ada
keinginan untuk
merokok
4. R/: menggunakan
metode praktis seperti
melakukan kegiatan
positif yang disukai
klien sangat
membantu klien
untuk
menolak/berhenti
merokok
5. R/: memberikan
motivasi pada
anggota keluarga
yang merokok untuk
berhenti merokok
sesuai dengan
keputusan yang
dibuat
TUK 4: Keluarga NOC : Dukungan Sosial NIC: Peningkatan
mampu memodifikasi No Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan Sistem Dukungan
lingkungan 1 Orang-orang 1. Tidak adekuat 1. Tentukan kecukupan
yang dapat 2. Sedikit dari jaringan sosial
membantu sesuai adekuat yang ada
kebutuhan 3. Cukup 2. Identifikasi tingkat
2 Jaringan sosial adekuat dukungan keluarga
yang membantu 4. Sebagian dan sumber daya
3 Koneksi besar adekuat lainnya
dukungan sosial 5. Sepenuhnya 3. Anjurkan pasien
adekuat (keluarga) untuk
berpartisipasi dalam
kegiatan sosial
4. Anjurkan hubungan
dengan orang-orang
yang memiliki minat
dan tujuan yang sama
5. Jelaskan pada pihak
penting lainnya
bagaimana mereka
bisa membantu
Rasional
NIC : Peningkatan
sistem dukungan
1. R/: jaringan sosial
yang adekuat
membantu dalam
mencapai tujuan
kesehatan keluarga
2. R/: tingkat dukungan
antar anggota
keluarga dapat
meningkatkan
motivasi dalam
melaksanakan
perubahan perilaku
yang sehat dalam
keluarga
3. R/: kegiatan sosial
dapat meningkatkan
kepercayaan diri
keluarga untuk
berperilaku hidup
sehat
4. R/: berkumpul dengan
orang-orang yang
memiliki tujuan yang
sama sangat
membantu dalam
merubah perilaku
hidup sehat yang
telah diputuskan
5. R/: bantuan dari pihak
lain dalam rangka
meningkatkan derajat
kesehatan keluarga
dapat membantu
keluarga untuk
merubah perilaku
kesehatan menjadi
lebih baik lagi
TUK 5: Keluarga NIC: Rujukan
NOC: Kepuasan Klien: Akses-akses terhadap Sumber-
mampu menggunakan 1. Lakukan pemantaun
sumber Perawatan
fasilitas layanan kondisi klien saat ini.
NO Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
kesehatan 2. Identifikasi kebutuhan
1 Ketersediaan 1. Tidak
perawatan
suplai yang didemonstrasikan
3. Tentukan perawatan
dibutuhkan 2. Jarang
yang supportif
untuk didemontrasikan
tersedia di rumah/
perawatan 3. Kadang
lingkungan terdekat
2 Bantuan didemonstrasikan
4. Mengevaluasi
dengan 4. Sering
kekuatan dan
akses ke didemonstrasikan
kelemahan anggota
layanan 5. Selalu
keluarga yang mana
kesehatan didemonstrasikan
bertanggung jawab
3 Koordinasi
atas perawatan klien
ke sumber-
5. Dorong klien untuk
sumber
selalu segera menuju
kesehatan
ke layanan kesehatan
terdekat apabila
4 Koordinasi keluarga sudah tidak
ke layanan dapat menangani
kesehatan situasi krisis
6. Diskusikan perancaan
kesehatan
selanjutnya.
Rasional
NIC: Rujukan
1. Untuk mengetahui
kondisi klien dan bisa
memberikan
intervensi sesuai
dengan kondisi klien
2. Untuk mengetahui
apa saja intervensi
keperawatan yang
perlu diberikan
kepada klien
3. Untuk memanfaatkan
supportif group
ataupun layanan
kesehatan yang bisa
memberikan
perawatan untuk kline
4. Untuk mengetahui
hasil dan
merencanakan
perawatan lebih lanjut
5. Agar klien segera
mendapatkan
intervensi dan
mencegah terjadinya
hal yang lebih buruk
6. Untuk memberikan
intervensi sesuai
kebutuhan dan
kesepakatan klien
agar bisa berjalan
dengan baik
Diagnosa Tanggal dan Jam Implementasi Evaluasi
Ketidakcukupan 14/05/2019 TUK 1 S: Keluarga mengatakan memahami terkait
produksi ASI b.d 1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien
Pukul 14.00 WIB – penjelasan yang diberikan oleh perawat
perlekatan bayi tidak terkait dengan status nutrisi bayi
efektif 14.30 WIB 2. Memberikan Ibu materi lisan sesuai O: Klien bertanya dan mengeluarkan
dengan kebutuhan pengetahuan pendapat saat berdiskusi
tentang ketidakcukupan produksi asi A: Masalah teratasi sesuai indikator
3. Menginstruksikan ibu untuk memonitor
status pertumbuhan dan perkembangan P: Evaluasi tindakan dan lanjutkan pada
bayi intervensi selanjutnya
TUK 2 S: Ibu K mengatakan dapat memahami dan
1. Menggali konsep menyusui ibu dan
mengambil keputusan untuk meningkatkan
mengkoreksi ketidaktepatan konsep
2. Memberikan konseling terkait posisi produksi ASI dan bersedia melakukan pijat
yang tepat saat menyusui, dan pijat oksitosin
oksitosin untuk membantu O: Ibu K berpartisipasi aktif dalam
memperlancar pengeluaran ASI
3. Memberikan dukungan kepada ibu, dan pengambilan keputusan
meminta keluarga untuk memberi A: Masalah teratasi sesuai indikator
dukungan dalam menyusui bayinya P: Dilanjutkan pada intervensi yang sesuai
4. Membantu posisi kelekatan bayi bayi ke
keputusan keluarga
dada dengan cara yang tepat
5. Menginformasikan hisapan yang
memberikan nutrisi dan yang tidak
memberikan nutrisi
TUK 3 S: Ibu K mengatakan memahami terkait
1. Memberi edukasi kepada ibu tentang makanan yang yang sesuai dengan usia
makanan yang sesuai usia
bayinya
perkembangan anak
2. Menyediakan informasi bagi orangtua O: Ibu K menganggukan kepala dan aktif
mengenai perkembangan anak sesuai bertanya kepada perawat
usianya
A: Masalah masih belum teratasi
3. Menginstruksikan orangtua untuk
melakukan perawatan yang tepat untuk P: Melanjutkan intervensi dan terus
bayi memonitor perilaku pemenuhan nutrisi
terhadap bayi
Nama penyuluhan/ Topik : PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) untuk Keluarga Sehat
Pokok bahasan : PHBS
Sub pokok bahasan : PHBS di dalam Lingkungan Keluarga
Sasaran : Keluarga
Waktu : Jumat, 14 Mei 2019 pukul 14.25-15.00
1. Latar Belakang
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk memelihara dan
mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari ancaman penyakit, serta berperan
aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat (Depkes, 2008). Program pembinaan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang dicanangkan pemerintah sudah berjalan sekitar 15
tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Tahun 2007 menunjukkan bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktekkan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategis (Restra)
Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 mencantumkan target 70% rumah tangga sudah
mempraktekkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pada tahun 2014. Pada pengakjian
yang dilakukan pada rumah Bp. R di Dusun Krajan, Kelurahan Gadingkulon RT 10 RW 2
didapatkan data bayi berumur 4 bulan sudah meminum susu formula, terdapat dua anggota
keluarga yang merokok di dalam rumah, dan hanya membersihkan genengan air saat sudah
mulai ada jentik nyamuknya. Oleh sebab itu penting bagi keluarga Bp. R di Dusun Krajan,
Kelurahan Gadingkulon RT 10 RW 2 untuk mengetahui dan menjalankan program PHBS
dengan baik.
Tujuan
a. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 35 menit keluarga mampu mengetahui dan
memahami tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di dalam keluarga.
b. Tujuan intruksional khusus
- Mengetahui dan memahami pengertian PHBS
- Mengetahui dan memahami indicator perilaku hidup sehat
- Mengetahui dan memahami tujuan serta manfaat dari perilaku hidup bersih dan sehat
2. Materi
a. Definisi PHBS
b. Indikator PHBS dan Tujuannya
4. Kegiatan
No Susunan Kegiatan penyuluh Kegiatan klien Waktu Media
kegiatan
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit -
”Assalamualaikum” ”waalaikumsalam”
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Kontrak waktu 30 menit memperhatikan
4. Menjelaskan 3. Menyetujui kontrak
tujuan pembelajaran waktu yang diajukan
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Isi 1. Menjelaskan mengenai 1. Mendengarkan dan 20 menit Poster
definisi Definisi PHBS memperhatikan
2. Menjelaskan Indikator 2. Mendengarkan dan
PHBS dan Tujuannya memperhatikan
3. Keluarga Bp. R
bertanya materi yang
belum dipahami
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
5. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan
Pembuatan SAP dan poster dikerjakan maksimal 1 hari sebelumnya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
b. Evaluasi Proses
Bp. R dan keluarga sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan
berlangsung
Bp. R dan keluarga mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai
akhir
Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
c. Evaluasi Hasil
Bp. R dan keluarga dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
Bp. R dan keluarga mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
Bp. R dan keluarga terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat
dari kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
DAFTAR PUSTAKA
Andriansyah, Yuli dan Desi Natalia Rahmantari. 2013. Penyuluhan dan Praktik PHBS (Perilaku
Hidup Bersih Sehat) dalam Mewujudkan Masyarakat Desa Peduli Sehat. Seri Pengabdian
Masyarakat 2013: Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 1, Januari 2013 Hal 47-
48.
Gelbert, M., et. al., 1996, Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dan ”Wall Chart”, Buku Panduan
Pendidikan Lingkungan Hidup, PPPGT/VEDC, Malang.
Maharani, Amita. 2016. Evaluasi Data Pelaksanaan Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih
Dan Sehat Di Wilayah Kerja Puskesmas Sigaluh 2 Kabupaten Banjarnegara. Universitas
Diponegoro
Raksanagara, Ardini S dan Ahyani Raksanagara. 2015. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Sebagai
Determinan Kesehatan yang Penting pada Tatanan Rumah Tangga di Kota Bandung. JSK
Vol 1 No 1
Lampiran 2 Materi PHBS
Materi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1. Definisi PHBS
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas
dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran, yang membuat seseorang atau keluarga
dapat membantu diri mereka sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam program
kesehatan masyarakat (Raksanagara, 2015). Program PHBS ini penting dilakukan oleh
masyarakat sebagai upaya dalam mencegah penularan penyakit dan menurunkan angka
kejadian penyakit di lingkungan masyarakat. Dengan peran serta masyarakat itu sendiri dalam
menerapkan pola hidup sehat pada diri sendiri dan lingkungan sekitarnya akan memberikan
dampak yang baik pada diri sendiri dan keluarganya ke depannya. Program PHBS ini dilakukan
untuk menanamkan pola pikir ke masyarakat Indonesia tentang pentingnya perilaku yang
merujuk pada kehidupan yang sehat terutama diawali dari lingkungan keluarganya.
Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan setelah beraktifitas.
Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai sabun menurut Ana
(2015):
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis
lainnya). Setiap persalinan dari ibu hamil harus ditolong oleh tenaga kesehatan
karena:
1) Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinan,
sehingga keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin.
2) Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong oleh atau dirujuk ke
Puskesmas atau Rumah Sakit.
3) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman,
bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.
Apabila terdapat tanda-tanda persalinan seperti ibu mengalami mulas-mulas yang
timbulnya semakin sering dan semakin kuat, rahim terasa kencang bila diraba terutama saat
terasa mulas, keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluar cairan ketuban yang
berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir, merasa seperti mau buang air besar maka harus
segera hubungi tenaga kesehatan (bidan/ dokter), tetap tenang dan tidak bingung, untuk
mengurangi rasa sakit dari mulasnya dapat bernapas panjang melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut.
f. Memberi bayi ASI Eksklusif
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang
cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik.
ASI pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi
karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.
Bayi disusui sesegera mungkin paling lambat 30 menit setelah melahirkan untuk
merangsang agar ASI cepat keluar dan menghentikan pendarahan, berikan ASI dari kedua
payudara secara bergantian. ASI Eksklusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan, hanya diberi
ASI saja tanpa memberikan tambahan makanan atau minuman lain, sementara selain ASI
diberikan pula Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dalam bentuk lumat dan jumlah yang
sesuai dengan perkembangan umur bayi. Pemberian ASI tetap dilanjutkan hingga bayi berusia
2 tahun. Pemberian ASI juga harus memperhatikan bahwa ibu harus yakin mampu menyusui
bayinya dan mendapat dukungan dari keluarga agar upaya pemberian ASI Eksklusif selama
enam bulan bisa berhasil.
Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun
di Posyandu untuk memantau pertumbuhannya setiap bulan. Setelah bayi dan balita
ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju
Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya).
Berat badan naik, bila :
1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna pada KMS.
2) Garis pertumbuhannya pindah ke pita warna di atasnya.
Sementara yang tidak naik, bila :
Setiap anggota keluarga diharapkan melakukan aktivitas fisik secara bertahap sampai
mencapai 30 menit setiap hari, bisa dilakukan sebelum makan atau 2 jam sesudah makan,
berupa kegiatan sehari-hari dan olahraga. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dapat
menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya.
Bahaya merokok di dalam rumah yaitu asap rokok yang mengandung zat-zat nikotin, tar
dan zat berbahaya lainnya terhisap oleh perokok pasif yang dapat menyebabkan berbagai
penyakit antara lain jantung dan pembuluh darah. Menurut Muhibah (2011) racun rokok yang
paling utama adalah sebagai berikut:
1) Nikotin
Nikotin dapat meningkatkan adrenalin yang membuat jantung berdebar lebih cepat dan
bekerja lebih keras, frekuensi jantung meningkat dan kontraksi jantung meningkat
sehingga menimbulkan tekanan darah meningkat.
2) Tar
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru,
mengandung bahan-bahan karsinogen.
Gambar 1 Poster