DEPARTEMEN KOMUNITAS-GERONTIK
PADA NY. W
PUSKESMAS DAU-MALANG
Disusun Oleh:
Kelompok 8 – Reguler 2
A.A Istri Catur Dyah Ferinasmara 155070201111030
Ni Wayan Manik Ardita Sari 155070201111032
Ni Made Ari Widayani 155070201111034
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
FORMAT PENGKAJIAN LANSIA
ADAPTASI TEORI MODEL CAROL A MILLER
1. IDENTITAS KLIEN :
Nama : Ny. W Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun Status Perkawinan : Cerai Mati
Agama : Islam
Alamat asal : RT 7 Kelurahan Gadingkulon Kecamatan Dau, Malang
2. DATA KELUARGA :
Nama : Nn. A
Hubungan : Cucu
Pekerjaan : Swasta
Alamat : RT 7 Kelurahan Karangwidoro Kecamatan Dau, Malang
1. Kondisi Umum
Ya Tidak
Kelelahan : √
Perubahan BB : √
Perubahan nafsu :
√
makan
Masalah tidur : √
Kemampuan ADL : √
KETERANGAN : Klien merasa kelelahan karena berdagang seharian.
Klien mengatakan tidur bisanya jam 8 malam atau setelah
sholat Isya kemudian bangun jam 03.30 pagi untuk memasak
klien mengatakan hal ini sudah biasa.
2. Integumen
Ya Tidak
Lesi / luka : √
Pruritus : √
Perubahan pigmen : √
Memar : √
Pola penyembuhan lesi : √
KETERANGAN : Terlihat kulit tampak keriput, tipis, dan kulit lembab
3. Hematopoetic
Ya Tidak
Perdarahan abnormal : √
Pembengkakan kel. Limfe : √
Anemia : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah yang dialami
4. Kepala
Ya Tidak
Sakit kepala : √
Pusing : √
Gatal pada kulit : √
kepala
KETERANGAN : Klien merasakan sakit kepala dan pusing, kondisi kulit kepala
bersih, rambut sebagian besar berwarna putih
5. Mata
Ya Tidak
Perubahan : √
penglihatan
Pakai kacamata : √
Kekeringan mata : √
Nyeri : √
Gatal : √
Photobobia : √
Diplopia : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Tidak ada gangguan penglihatan, pandangan jelas tidak
kabur, sklera tidak ikterik, konjugtiva tidak anemis, pupil
isokor 3 mm.
6. Telinga
Ya Tidak
Penurunan : √
pendengaran
Discharge : √
Tinitus : √
Vertigo : √
Alat bantu dengar : √
Riwayat infeksi : √
Kebiasaan : √
membersihkan telinga
Dampak pada ADL : Tidak ada
KETERANGAN : Klien tidak dapat mendengarkan dengan
baik apa yang dikatakan orang, mendengar
jika posisi dengan lawan bicara dekat.
7. Hidung sinus
Ya Tidak
Rhinorrhea : √
Discharge : √
Epistaksis : √
Obstruksi : √
Snoring : √
Alergi : √
Riwayat infeksi : √
KETERANGAN : Tidak pilek, hidung bersih tampak hanya ada rambut
halus
8. Mulut, tenggorokan
Ya Tidak
Nyeri telan : √
Kesulitan menelan : √
Lesi : √
Perdarahan gusi : √
Caries : √
Perubahan rasa : √
Gigi palsu : √
Riwayat Infeksi : √
Pola sikat gigi : Dua kali saat mandi pagi dan mandi sore
KETERANGAN : Terdapat gigi yang karies dan keropos. Gigi banyak yang
tanggal, yang utuh hanya beberapa gigi saja.
9 Leher
.
Ya Tidak
Kekakuan : √
Nyeri tekan : √
Massa : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah
10 Pernafasan
.
Ya Tidak
Batuk : √
Nafas pendek : √
Hemoptisis : √
Wheezing : √
Asma : √
KETERANGAN : RR : 22 x/mnt
11 Kardiovaskuler
.
Ya Tidak
Chest pain : √
Palpitasi : √
Dipsnoe : √
Paroximal nocturnal : √
Orthopnea : √
Murmur : √
Edema : √
KETERANGAN : TD : 160/100 mmHg, N : 78 x/mnt Reguler
13. Perkemihan
Ya Tidak
Dysuria : √
Frekuensi : BAK 3-4 kali sehari
Hesitancy : √
Urgency : √
Hematuria : √
Poliuria : √
Oliguria : √
Nocturia : √
Inkontinensia : √
Nyeri berkemih : √
Pola BAK : √
KETERANGAN : Tidak ada masalah
14. Reproduksi
(Perempuan)
Ya Tidak
Lesi : √
Discharge : √
Postcoital bleeding : √
Nyeri pelvis : √
Prolap : √
Riwayat menstruasi : Sudah tidak menstruasi kira-kira sejak 11 tahun yang lalu
Aktifitas seksual : √
Pap smear : √
KETERANGAN : Klien sudah menopouse, suami sudah meninggal, riwayat
melahirkan 3 anak semua normal dan semua masih hidup
dan menikah
15. Muskuloskeletal
Ya Tidak
Nyeri Sendi : √
Bengkak : √
Kaku sendi : √
Deformitas : √
Spasme : √
Kram : √
Kelemahan otot : √
Masalah gaya : √
berjalan
Nyeri punggung : √
Pola latihan : Selalu beraktivitas sehari-hari seperti berjalan dan bertani
Dampak ADL : Tidak ada
KETERANGAN : Klien tampak kuat, jika ada pegal-pegal itu karena
kelelahan berkebun dan teratasi setelah di pijat
16. Persyarafan
Ya Tidak
Headache : √
Seizures : √
Syncope : √
Tic/tremor : √
Paralysis : √
Paresis : √
Masalah memori : √
KETERANGAN : Klien mampu menyebutkan tanggal dan hari saat pengkajian
6. LINGKUNGAN :
Kamar Terdapat satu kamar tidur yang terisi dengan satu tempat tidur
: kapuk, lemari, meja, dan TV, pencahayaan cukup, lantai
berkeramik, kondisi rapi, ukuran kamar cukup luas sekitar ± 3x3
m
Kamar Mandi Cukup luas ukuran ± 1,5x1,5 m, lantai tidak licin, bersih, jamban
: jongkok, pencahayaan cukup, tidak ada pegangan, air bak
mandi jernih
Dalam Rumah Terdiri 1 kamar tidur, 1 ruang tamu, , 1 dapur, 1 kamar mandi
: dan kandang ayam di belakang rumah. Kondisi rapi, tidak ada
tangga, kabel-kabel tidak berserakan, pencahayaan cukup,
lantai tehel tidak licin dan tidak kotor, langit-langit dari genteng di
tutup dengan triplek. Ventilasi cukup.
Luar Rumah Halaman rumah bersih dan rapi.
:
7. FAKTOR-FAKTOR RESIKO
A. Stresor
Stresor fisiologis : tidak ada
Stresor Psikologis : tidak ada
B. Kebiasaan Lansia
Hobi/kegemaran : berkebun
Kebiasaan positif : hanya bertani setiap harinya
Kebiasaan negatif : tidak ada
C. Pengetahuan
Pengetahuan lansia tentang kesehatan : pengetahuan tidak mengetahui terkait
penyakit HT tetapi mengetahui beraktivitas itu penting, namun tidak banyak
mengetahui terkait pantangan makanan.
D. Riwayat Pengobatan dan efek samping
Jenis pengobatan : tidak mengonsumsi obat
Efek samping obat :-
Sko rakhir: Jumlahkan semua skor mulai dari komponen 1 sampai 7 : TOTAL SKOR = 6
Nilai
0 = Sangat baik
1-7 = Baik (√)
8-14 = Kurang
15-21 = Sangat kurang
KEMAMPUAN ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
Skor
Dengan Mandir
No Kriteria Yang
Bantuan i
Didapat
1 Makan 5 10 10
5 Mandi 0 5 5
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
Interpretasi :
Total nilai 30 26
Interpretasi hasil :
24 – 30 : tidak ada gangguan kognitif Kesimpulan:
18 – 23 : gangguan kognitif sedang
Tidak ada Gangguan Kognitif
0 - 17 : gangguan kognitif berat
TES KESEIMBANGAN
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 14 Mei 2019 9,62 detik
(Bohannon: 2006; Shumway-Cook,Brauer & Woolacott: 2000; Kristensen, Foss & Kehlet:
2007: Podsiadlo & Richardson:1991)
GDS
Pengkajian Depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 0
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan kesenangan 1 0 0
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 0
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar melakukan 1 0
0
sesuatu hal
10 Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0
0
.
11 Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1
0
.
12 Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0
0
.
13 Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1
0
.
14 Anda merasa tidak punya harapan 1 0
0
.
15 Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0
0
.
Jumlah 1
(Geriatric Depressoion Scale (Short Form) dari Yesafage (1983) dalam Gerontological
Nursing, 2006)
Interpretasi :
Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka diindikasikan depresi
Total score 4
(American Dietetic Association and National Council on the Aging, dalam Introductory
Gerontological Nursing, 2001)
Interpretasi:
0 – 2 : Good
Kesimpulan :
Alat Skrining yang dapat digunakan untuk mengkaji fungsi sosial lansia
Kesimpulan pemeriksaan :
Fungsi sosial Ny. W dengan fungsi Baik
Inisial
Data Masalah
No. Etiologi & TTD
Keperawatan
perawat
DS:
1. Faktor resiko Resiko
- Klien mengeluh pusing, sakit
Penurunan
kepala dan tengkuknya terasa Usia (65 tahun) Curah Jantung
nyeri. wanita
- Klien mengatakan terasa Proses penuaan
tegang pada punggung dan terjadi
lehernya Perubahan hormonal
(estrogen,
progesteron,
DO: penurunan fungsi)
TD: 160/100
Kekauan
Nadi: 113x/menit Pembuluh
Darah
Resistensi Perifer
Meningkat
TD Meningkat
Beban kerja janung
meningkat
Resiko penurunan
curah jantung
Tanggal Tanggal
No. Diagnosa Keperawatan
Ditemukan Teratasi
No Diagnosa 01
Nama Hambatan Rasa Nyaman
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan tindakan selama 1x24 jam, klien mulai merasa nyaman
dalam beraktivitas sehari-hari
Indikator NOC: Status Kenyamanan: Fisik
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Kontrol terhadap 1. 1. Sangat terganggu
gejala 2. 2. Banyak terganggu
Posisi yang 3. 3. Cukup terganggu
nyaman 4. 4. Sedikit terganggu
5. 5. Tidak terganggu
Nyeri otot 6. 1.Berat
7. 2.Cukup berat
Sakit Kepala
8. 3.Sedang
9. 4.Ringan
10. 5.Tidak ada
Intervensi NIC: Manajemen Nyeri
Pentingnya mengetahui
pengobatan
Manfaat modifikasi gaya
hidup
1. Latar Belakang
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan
atau diastolik lebih besar dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang). Hipertensi didefinisikan oleh Joint
National Committee on Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure
sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 / 90 mmHg.
Menurut American Heart Association {AHA}, penduduk Amerika yang berusia diatas 20
tahun menderita hipertensi telah mencapai angka hingga 74,5 juta jiwa, namun hampir
sekitar 90-95% kasus tidak diketahui penyebabnya. Di Indonesia, Penyakit Hipertensi
memiliki prevalensi yang tinggi, yaitu sebesar 25,8%, sesuai dengan data Riskesdas
2013.
Hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi berbagai faktor
resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi dibedakan menjadi yang tidak
dapat dikontrol seperti riwayat keluarga, jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat
dikontrol seperti obesitas, kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi
makanan yang mengandung natrium dan lemak jenuh.
Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi seperti stroke, kelemahan jantung, penyakit
jantung koroner (PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang berakibat pada kelemahan
fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat kecacatan
bahkan kematian.
Oleh karena itu untuk meningkatkan pentingnya diet hipertensi pada individu dengan
hipertensi khususnya Ibu W maka perlu diadakan penyuluhan dan edukasi mengenai
diet hipertensi.
Tujuan
a. Tujuan instruksional umum
Setelah dilakukan penyuluhan pada Ibu W diharapkan Ibu W mampu meningkatkan
pengetahuan mengenai diet pada Hipertensi
b. Tujuan intruksional khusus
Mengetahui dan memahami definisi Hipertensi
Mengetahui dan memahami factor risiko hipertensi
Mengetahui dan memahami tanda dan gelaja Hipertensi
Mengetahui dan memahami komplikasi Hipertensi
Mengetahui dan memahami Diet pada penderita Hipertensi
2. Materi
a. Definisi Hipertensi
b. Faktor risiko Hipertensi
c. Tanda dan gelaja Hipertensi
d. Komplikasi
e. Diet Hipertensi
4. Kegiatan
No Susunan Kegiatan penyuluh Kegiatan klien Waktu Media
kegiatan
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 5 menit -
”Assalamualaikum” ”waalaikumsalam”
2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri
memperhatikan
3. Kontrak waktu 25 menit
3. Menyetujui kontrak
4. Menjelaskan
waktu yang diajukan
tujuan pembelajaran
4. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Isi 1. Menjelaskan mengenai 1. Mendengarkan dan 15 menit Leaflet
definisi Hipertensi memperhatikan
2. Menjelaskan mengenai 2. Mendengarkan dan
factor risiko Hipertensi memperhatikan
3. Menjelaskan mengenai 3. Mendengarkan dan
tanda dan gejala memperhatikan
hipertensi 4. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan mengenai memperhatikan
komplikasi hipertensi 5. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan mengenai memperhatikan
diet hipertensi 6. Ibu W bertanya materi
6. Memberikan yang belum dipahami
kesempatan Ibu W 7. Mendengarkan dan
bertanya memperhatikan
7. Menjawab pertanyaan
Ibu W
5. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Kontrak waktu dan tempat diberikan 1 hari sebelum acara dilaksanakan
Pembuatan SAP dan leaflet dikerjakan maksimal 1 hari sebelumnya
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan dilaksanakan
b. Evaluasi Proses
Ibu W sangat antusias dan aktif bertanya selama materi penyuluhan berlangsung
Ibu W mendengarkan dan memperhatikan penyuluhan dari awal sampai akhir
Pelaksanaan kegiatan sesuai SAP yang telah dibuat
c. Evaluasi Hasil
Ibu W dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
Acara dimulai tepat waktu tanpa kendala
Ibu W mengikuti kegiatan sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
Ibu W terbukti memahami materi yang telah disampaikan penyuluh dilihat dari
kemampuan menjawab pertanyaan penyuluh dengan benar
DAFTAR PUSTAKA
AHA (American Heart Association). (2013). High Blood Pressure. Amerika: American Heart
Association
Depkes RI. 2014. Hipertensi: Infodatin. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI diakses melalui http://www.depkes.go.id/download.php?file=download/
pusdatin/infodatin/inf odatin-hipertensi.pdf
Lampiran 2 Materi Hipertensi
Materi Hipertensi
a. Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah
yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah, terhambat
sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya (Sustrani,2006). Hipertensi adalah
suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas
normal yang mengakibatkan angka kesakitan atau morbiditas dan angka kematian
atau mortalitas. Hipertensi merupakan keadaan ketika seseorang mengalami
peningkatan tekanan darah di atas normal atau kronis dalam waktu yang lama(
Saraswati,2009). Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan
pembuluh darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World
Health Organization) memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90
mmHg. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin (Marliani, 2007).
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg.
d. Komplikasi Hipertensi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi
adalah:
1) Jantung
- hipertrofi ventrikel kiri
- angina atau infark miokardium
- gagal jantung
2) Otak
- stroke atau transient ishemic attack
3) Penyakit ginjal kronis
4) Penyakit arteri perifer
5) Retinopati
e. Diet Hipertensi
- Diet rendah lemak dengan mengurangi atau menghindari makanan berminyak
seperti gorengan dan daging yang berlemak.
- Diet rendah garam. Batasi pemakaian garam dan makanan yang diasinkan,
seperti ikan asin, telur asin, dan kecap asin.
- Hindari konsumsi daging kambing, dan minum berakohol tinggi.
- Lakukan olahraga secara teratur dan terkontrol, seperti jalan kaki, berlari, naik
sepeda, dan berenang.
Gambar 1 Leaflet
Gambar 2 Pelaksanaan