PENDAHULUAN
STANDAR KETENAGAAN
STANDAR FASILITAS
3.2.1 PERALATAN
III. Perlengkapan
Sesuai
jumlah
tempat
1. Bantal tidur
2. Dorongan untuk tabung oksigen 2 buah
3. Duk biasa,besar (274 x 183 Cm) 3 buah
4. Duk biasa,kecil (91 x 114 Cm) 3 buah
5. Duk biasa,Sedang (91 x 98 Cm) 3 buah
6. Duk bolong,besar (274 x 183 Cm) Letak lubang tengan (23 x 10) 3 buah
7. Duk bolong kecil 3 buah
8. Duk bolong,sedang 3 buah
9. Handuk bayi 3 buah
10. Handuk kecil (60 x 40) 3 buah
11. Kain penutup meja mayo 3 buah
12. Kasur Sesuai
jumlah
tempat
tidur
13. Kursi roda 1 buah
14. Lap untuk mandi pasien 10 buah
15. Pispot anak 1 buah
16. Pispot dewasa 2 buah
17. Pispot Fraktur/Immobilisasi 2 buah
18. Pispot pria/Urinal 1 buah
19. Perlak,Tebal Lunak (200 x 90 Cm) 10 buah
20. Sarung bantal 20 buah
21. Selimut 20 buah
22. Selimut bayi 15 buah
23. Sikat tangan 5 buah
24. Sprei 20 buah
25. Sprei kecil steek laken 15 buah
26. Tempat sampah tertutup dengan injakan 4 buah
IV. Meubelair
1. Kursi 12 buah
Sesuai
jumlah
tempat
2. Lemari kecil untuk perlengkapan pasien tidur
3. Lemari peralatan 1 buah
4. Penyekat ruangan 7 buah
Pelayanan klinis yang diberikan pada kasus rawat inap adalah berdasarkan
Permenkes 75 Tahun 2014 yaitu Rawat inap di Puskesmas hanya
diperuntukkan untuk kasus-kasus yang lama rawatnya paling lama 5 hari.
Pasien yang memerlukan perawatan lebih dari 5 (lima) hari harus dirujuk ke
rumah sakit, secara terencana.Adapun kasus-kasus yang dapat ditangani di
Rawat Inap Puskesmas Medokan Ayu berdasarkan PENETAPAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS MEDOKAN AYU KOTA SURABAYA NOMOR :
440/C.VII.SP.0020.03/436.7.2.34/2019 adalah sebagai berikut berikut
4.3.3.1 Persalinan Normal
4.3.3.2 Hiperemesis Gravidarum
4.3.3.3 Demam Dengue
4.3.3.4 Gastritis (Maagh Akut)
4.3.3.5 Gastroenteritis akut (Diare disertai dehidrasi)
4.3.3.6 Demam Typoid (Typus)
4.3.3.7 Dispepsia.
Faktor Risiko
a) Higiene personal yang kurang baik, terutama jarang mencuci tangan.
b) Higiene makanan dan minuman yang kurang baik, misalnya makanan
yang dicuci dengan air yang terkontaminasi, sayuran yang dipupuk
dengan tinja manusia, makanan yang tercemar debu atau sampah
atau dihinggapi lalat.
c) Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
d) Adanya outbreak demam tifoid di sekitar tempat tinggal sehari-hari.
e) Adanya carrier tifoid di sekitar pasien.
f) Kondisi imunodefisiensi
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah perifer lengkap beserta hitung jenis leukosis
Dapat menunjukkan: leukopenia / leukositosis / jumlah leukosit normal,
limfositosis relatif, monositosis, trombositopenia (biasanya ringan), anemia.
2. Serologi
a. IgM antigen O9 Salmonella thypi (Tubex-TF)®
Hanya dapat mendeteksi antibody IgM Salmonella typhi
Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam
b. Enzyme Immunoassay test (Typhidot®)
Dapat mendeteksi IgM dan IgG Salmonella typhi
Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama demam
c. Tes Widal tidak direkomendasi
Dilakukan setelah demam berlangsung 7 hari.
Interpretasi hasil positif bila titer aglutinin O minimal 1/320 atau
terdapat kenaikan titer hingga 4 kali lipat pada pemeriksaan
ulang dengan interval 5 – 7 hari.
Hasil pemeriksaan Widal positif palsu sering terjadi oleh karena
reaksi silang dengan non-typhoidal Salmonella,
enterobacteriaceae, daerah endemis infeksi dengue dan
malaria, riwayat imunisasi tifoid dan preparat antigen komersial
yang bervariasi dan standaridisasi kurang baik. Oleh karena itu,
pemeriksaan Widal tidak direkomendasi jika hanya dari 1 kali
pemeriksaan serum akut karena terjadinya positif palsu tinggi
yang dapat mengakibatkan over-diagnosis dan over-treatment.
3. Kultur Salmonella typhi (gold standard)
Dapat dilakukan pada spesimen:
Darah : Pada minggu pertama sampai akhir minggu ke-2 sakit, saat
demam tinggi
Feses : Pada minggu kedua sakit
Urin : Pada minggu kedua atau ketiga sakit
Cairan empedu : Pada stadium lanjut penyakit, untuk mendeteksi
carrier typhoid
4. Pemeriksaan penunjang lain sesuai indikasi klinis, misalnya: SGOT/SGPT,
kadar lipase dan amilase
Seftriakson Dewasa:
Dewasa:2-4gr/hari
2-4gr/hari Cepat
Cepatmenurunkan
menurunkan
selama
selama3-5
3-5hari
hari suhu,
suhu,lama
lama
Anak:
Anak:80
80 pemberian
pemberianpendek
pendek
mg/kgBB/hari,
mg/kgBB/hari,IM
IM dan
dandapat
dapatdosis
dosis
atau
atauIV,
IV,dosis
dosis tunggal
tunggalserta
serta
tunggal
tunggalselama
selama55 cukup
cukupaman
amanuntuk
untuk
hari
hari anak.
anak.
Pemberian
PemberianPO/IV
PO/IV
Ampisilin & Dewasa:
Dewasa:(1.5-2)
(1.5-2) Aman
Amanuntuk
untuk
Amoksisilin gr/hr
gr/hrselama
selama7-10
7-10 penderita
penderitahamil
hamil
hari
hari Sering
Seringdikombinasi
dikombinasi
Anak:
Anak:100
100 dengan
dengan
mg/kgbb/hari
mg/kgbb/hariper
per kloramfenikol
kloramfenikolpada
pada
oral
oralatau
atauintravena,
intravena, pasien
pasienkritis
kritis
dibagi
dibagi33dosis,
dosis, Tidak
Tidakmahal
mahal
selama
selama10
10hari.
hari. Pemberian
PemberianPO/IV
PO/IV
4. Gangguan pola nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya edema pada
paru.
Oliguri o TD: N (120/ 180 tinggi KH (mis: pop corn, roti mengidentifikasikan
Haus/ dehidrasi o RR: 16-20 x/ mnt mual berlebihan atau menetap 3. Membantu dalam
dapat dikontrol
(hiperemesis
gravidarum) pada
awalnya muntah dapat
mengakibatkan
alkalosis, dehidrasi dan
ketidak seimbangan
elektrolit. Muntah yang
tidak dapat diatasi atau
yang berat dapat
menimbulkan asidosis,
memerlukan intervensi
lanjut.
4. Menurunkan faktor
4. Kaji hal-hal yang meningkatkan penyebab terjadinya
mual dan muntah. Misalnya mual muntah
bau-bauan yang terlalu,
makanan yang terlalu asin atau
manis. 5. Meningkatkan
5. Kaji hal-hal yang menurunkan kenyamanan dan selera
mual dan muntah missal makan.
makanan diberikan waktu
hangat, suasana yang
menyenangkan.
6. Ajarkan pada ibu waktu bangun 6. –
tidur pagi hari:
Jangan langsung pergi dari
tempat tidur.
Minum air putih.
7. Libatkan keluarga: 7. Menurunkan rasa
Menghadirkan suami dan cemas.
keluarga terdekat klien
ketika klien dirawat
Keluarga/suami berusaha
meyakinkan klien bahwa
klien tidak perlu cemas
menghadapi
kehamilannya.
Kolaborasi:
8. Pantau hasil pemeriksaan
laboratorium sesuai indikasi 8. Indikator dalam
Ht mengevaluasi tingkat
BUN ataukebutuhan
Kelemahan T º: 36-37,5 ºC 2. Catat warna kulit dan adanya menurun bila curah
Kesadaran
membuat kulit pucat
1. Meskipun
Kolaborasi: controversial, steroid
1. Berikan obat-obatan sesuai mungkin diberikan
petunjuk: kortisteroid untuk kepentingan
potensial terhadap
penurunan
permeabilitas kapiler,
peningkatan perfusi
ginjal dan pencegahan
pembentukan
mikroemboli.
2. Perkembangfan
asidosis respiratorik/
metabolic
2. Pantau pemeriksaan merefleksikan
laboratorium misalnya: GDA, kehilangan mekanisme
kadar laktat. kompensasai, misalnya
penurunan perfusi
ginjal/ ekskresi
hydrogen dan
akumulasi asam laktat.
Batuk (sputum) menit. 2. Auskultasi bunyi nafas dan 2. Bunyi nafas menurun/
Data subjektif: catat adanya bunyi nafas tidak ada bila jalan
Kolaborasi: 6. Memaksimalkan
6. Berikan O2 tambahan bernafas dan
menurunkan kerja
nafas.
7. Memberikan
7. Berikan humidifikasi tambahan kelembaban pada
mis: nebuliser ultra sonic. membrane mukosa dan
membantu
mengencerkan sekret
untuk memudahkan
pembrtsihan.
8. Bantu fisioterapi dada (mis: 8. Memudahkan upaya
drainase portural dan perkusi pernafasan dalam dan
area yang tak sakit/ tiupan meningkatkan drainase
botol). sekret dari segmen
paru kedalam bronkus,
dimana dapat lebih
mempercepat
pembuangandengan
batuk/ penghisap.
5. Ganguan integritas Tujuan: 1. mandikan dengan air hangat 1. mempertahankan
kulit berhubungan Integritas kulit kembali dan sabun ringan kebersihan tanpa
dengan penurunan normal mengiritasi kulit
turgor kulit. Kriteria hasil:
Data Objektif: Turgor kulit
Turgor kulit meningkat
menurun Membran mukosa 2. dorong pasien mengubah posisi 2. meningkatkan sirkulasi
Membran mukosa lembab dengan sering dan mencegah tekanan
menurun pada kulit atau jaringan
Data Subjektif: yang tidak perlu
Mengeluh kulit 3. dapat meningkatkan
kering iritasi
3. anjurkan klien untuk
menghindari kering kulit
apapun, kecuali dengan ijin 4. mencegah iritasi dan
dokter terjadinya cidera
4. anjurkan menggunakan pakaian dermal.
lembut dan longgar
mukosa menurun/ kembali makan 3x 2000 ml/hari jus, sup dan memenuhi kebutuhan