Anda di halaman 1dari 9

1.

Di daerah tipenya Quenstedt dan van Buch membagi system Jura menjadi 3 buah jenjang
dengan mendasarkan atas susunan litologinya. Secara stratigrafis dari yang tertua hingga yang
termuda adalah sebagai berikut: bagian bawah terutama tersusun oleh serpih dan batugamping
yang berwarna hitam yang kemudian dikenal sebagai Yura Hitam. Bagian tengah terutama
tersusun oleh batugamping oolit yang berwarna coklat yang kemudian dikenal sebagai Yura
Coklat. Bagian teratas tersusun oleh batugamping halus yang berwarna putih atau di
beberapa tempat batugamping terumbu berwarna putih tidak berlapis, yang kemudian dikenal
sebagai Yura putih.
Ternyata kemudian bahwa kenampakan susunan litologi yang samauntuk seluruh system
Yura menunjukan kemungkinan adanya umur yangberbeda. Oleh sebab itu pembagian jenjang
yang didasarkan atas susunanlitologi yang menghasilkan pembagian Yura Hitam, Yura Coklat,
YuraPutih tidak dapat diterapkan untuk seluruh system Yura di seluruh dunia.Pembagian jenjang
ini kemudian ditinggalkan, kemudian diganti denganpembagian jenjang yang didasarkan atas
kandungan fosilnya. Pembagiantersebut adalah Lias untuk Yura Bawah. Dogger untuk Yura
Tengah danMalm untuk Yura atas. Pembagian tersebut berlaku untuk system Yuradiseluruh
dunia.
2. TAHAP PERKEMBANGAN PANGEA
Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_superbenua#Superbenua_masa_lalu,ada tiga
fase utama dalam pecahnya Pangaea yaitu :
1). Fase pertama dimulai pada masa Permian hingga masa Jurassic (200-135 juta tahun lalu).
Ø Berawal dari zaman Permian 225 juta tahun lalu, bagian selatan Benua Pangaea telah mengalami
pergerakan sehingga mulai terlihat daerah yang kini diyakini Antartika, Australia, dan India.
Ø Kemudian di zaman Triassic 200 juta tahun lalu, keretakan terjadi di timur Tethys Ocean dan
Pasifik Barat. Peristiwa tersebut mengakibatkan terpisahnya bagian yang kini diyakini sebagai
Amerika Utara dan Afrika. Juga, adanya laut baru, yaitu Samudra Atlantik
Ø Berlanjut ke zaman Jurassic Bergerak menuju 135 juta tahun silam, ketika zaman Jurassic dimulai.
Saat itu pergerakan lempeng cukup signifikan sehingga mulai tampak Amerika Utara hendak
melepaskan diri dari Eurasia, sedangkan Amerika Selatan sudah siap-siap untuk hengkang dari
Afrika. Yang terlihat semakin independen adalah India yang terus bergerak ke arah timur.
2). Fase kedua dalam pecahnya Pangaea dimulai pada zaman Cretaceous Awal (150-140 juta tahun
lalu). Saat itu, superbenua kecil, Gondwana, mengalami keretakan yang cukup besar. Yaitu,
dominasi utama Amerika Selatan dan Afrika di Gondwana mulai tak tampak. Amerika Selatan
bergerak searah jarum jam mendekati Antartika dan Australia, sedangkan Afrika semakin lengket
dengan Eurasia. Namun, tidak diikuti pulau besar dari Afrika, yaitu Madagaskar. Pulau tersebut
sudah berdiri sendiri. Bagian utara juga menunjukkan tanda-tanda terpisah. Yaitu, Laurasia,
gabungan antara Amerika Utara dan Eurasia. Tinggal ujung sebelah timur yang masih menyatu
dengan daratan Eurasia.
3). Fase akhir dari pecahnya Pangaea terjadi pada awal Kenozoikum (Paleosen untuk Oligosen).
Amerika Utara atau Greenland melepaskan diri dari Eurasia, membuka Laut Norwegia sekitar 60-
55 juta tahun lalu. Atlantik dan Hindia terus berkembang, menutup Tethys Ocean. Sementara itu,
Australia memisahkan diri dari Antartika dan bergerak cepat ke utara. Baik Australia maupun India
saat ini bergerak di arah timur laut pada 5-6 cm (2-3 inci) per tahun. Antartika telah dekat atau di
Kutub Selatan sejak pembentukan Pangaea sekitar 250 juta tahun lalu. Adanya pergerakan benua
dalam fenomena Pangaea menunjukkan bahwa lempeng-lempeng bumi itu terus bergerak sehingga
saat ini dunia dibagi dalam 8 lempeng besar: Lempeng Afrika, Lempeng Antarktika, Lempeng
Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, dan Lempeng
Pasifik.

3. Periode kepunahan pertama

Memasuki awal hingga pertengahan Zaman Ordovisum, kondisi Bumi saat itu masih hangat
dengan kelembapan atmosfer yang ideal buat kehidupan. Memasuki Zaman Akhir Ordovisium
(sekitar 443 juta tahun yang lalu), semuanya berubah secara ekstrem, ketika benua
tua Gonwanamencapai kutub selatan. Suhu turun secara drastis dan es pun terbentuk di mana-
mana, menurunkan permukaan air laut. Penyebab kepunahan yang terjadi di zaman es ini karena
berkurangnya kandungan karbon dioksida di atmosfer dan lautan. Keadaan ini menyebabkan
jumlah tumbuh-tumbuhan menurun drastis karena kegagalan fotosintesis. Sebagai konsekuensinya
terjadi kekacauan ekosistem, karena tumbuhan sebagai produsen makan lenyap seketika. Sekitar
86% populasi makhluk hidup lenyap dalam kurun waktu 3 hingga 2 juta tahun. Beberapa
organisme yang tinggal di laut dan terkena dampak kepunahan pertama ini adalah Brachiopods,
Conodonts, Acritarchs, Bryozons, dan juga Trilobites.

Periode kepunahan kedua

Masa ini terjadi sekitar 359 juta tahun yang lalu, yang dikenal Zaman Devon. Hujan meteor yang
bertubi-tubi diyakini salah satu penyebab kepunahan massal pada zaman ini selain beberapa
penyebab lainnya seperti global anoxia (menurunnya jumlah oksigen secara drastis),
meningkatnya aktivitas tektonik lempeng, perubahan muka laut, dan juga perubahan iklim. Akibat
perubahan tersebut diperkirakan sekitar 75% makhluk hidup menyerah dan punah.

Kepunahan pada periode ini diyakini lebih memberikan efek bagi kehidupan di laut yang saat itu
didominasi oleh terumbu karang dan stromatoporoids, sejenis binatang laut tak bertulang belakang.

Periode kepunahan ketiga

Ini adalah periode kepunahan terbesar dan terparah yang pernah terjadi di Bumi yang terjadi sekitar
251 juta tahun lalu, disebut Zaman Perm. Pergeseran benua di planet Bumi. Pangaea, Laurasia,
Gondwana, dan benua modern. Munculnya benua super besar Pangea, yang merupakan daratan
luas menyebabkan perubahan geologi, iklim, dan juga lingkungan yang parah. Letusan gunung api
yang berlangsung terus menerus selama 1 juta tahun mengeluarkan lava seluas kira-kira 300 juta
kilometer persegi dan menghasilkan endapan setebal lebih dari 1.750 meter. Endapan ini
terabadikan di Siberian Traps, sekarang Rusia. Periode letusan gunung api ini membakar hutan
seluas empat kali daratan Korea yang ada saat ini, menghasilkan CO2 dalam jumlah yang
signifikan sehingga terjadi pemanasan global. Dampaknya gas metana yang membeku dalam air
laut pun mencair, memberikan dampak pemanasan global 20 kali lebih kuat dari gas CO2. Siklus
ini berlangsung selama kurang lebih 10 juta tahun, sehingga kepunahan massal yang mengerikan
tidak bisa dihindari. Hanya 5% populasi makhluk hidup yang bertahan. Sisanya, 95% musnah
akibat kekeringan yang hebat, kekurangan oksigen, dan hujan asam yang menyebabkan tumbuhan
tidak mampu bertahan.

Periode kepunahan keempat

Periode ini terjadi sekitar 210 juta tahun lalu, yang dikenal Zaman Akhir Trias. Aktivitas gunung
api di Central Atlantic Magmatic Province, mengakibatkan peningkatan gas CO2 secara
signifikan.
Pembentukan gunung api di Central Atlantic Magmatic Province terbentuk akibat pecahnya
Pangea secara perlahan dan pemanasan global pun kembali terjadi pada periode yang cukup
panjang, berlangsung sekitar 600.000 hingga 8 juta tahun ini. Pemanasan global mengakibatkan
terumbu karang dan conodont, binatang purba laut yang bentuknya mirip belut yang ada di lautan
mengalami krisis serius. Makhluk hidup yang bergantung pada keberadaan terumbu karang pun
mulai terganggu dan pada akhirnya punah. Hujan meteor turut mempercepat kepunahan pada
periode ini, sehingga sekitar 80% makhluk hidup punah, terutama reptil dan 20% di antaranya
adalah hidup di laut. Beberapa makhluk hidup di darat yang punah pada periode ini di antaranya
pseudosuchians, crocodylamorphs, therapids, dan juga beberapa amfibi besar.

Periode kepunahan kelima

Kepunahan Zaman Kapur Akhir atau lebih populer dengan sebutan Cretaceous-Tertiary
Exctinction adalah salah satu periode kepunahan tercepat. Kepunahan ini terjadi hanya dalam
rentang waktu 2,5 juta hingga kurang dari 1 juta tahun. Periode ini terjadi sekitar 65 juta tahun
lalu. Tyrannosaurus Rex yang musnah pada periode Kapur Akhir. Ini mungkin periode kepunahan
yang paling populer karena berbarengan dengan punahnya dinosaurus. Tumbukan meteor besar di
Teluk Meksiko (sekarang) dikombinasikan dengan aktivitas gunung api yang memproduksi gas
CO2 dalam jumlah yang signifikan diyakini bertanggung jawab atas punahnya sekitar 50%
populasi makhluk hidup pada saat itu. Rekaman fosil periode ini dicirikan oleh endapan tipis
sedimen marin atau darat tinggi kandungan iridium yang umumnya dijumpai pada asteroid.

4. Semakin panjang semakin cepat jalannya. Lempengan IndoAustalia bergerak dengan kecepatan 7-
8 cm pertahun kle arah Timur laut. sedangkan Eurasia bergerak ke timur.Terlihat bahwa ada
tubrukan kalau arahnya berbeda. Tubrukan lempeng inilah yang menyebabkan gempa.Dengan
bermodalkan rupa bumi saat ini beserta kecepatan gerakan benua-benua masa kini tentunya dapat
dibuat model benua bumi dimasa mendatang.Bumi saat ini tentusaja bisa kita lihat saat ini juga.
Kondisi saat ini merupakan kondisi ideal untuk hidupnya manusia.

Bumi dimasa kini. Daerah yang tektoniknya paling aktif tentusaja Asia Tenggara atau Indonesia.
Bumi masa depan 50 juta tahun lagi
Bumi 50 juta tahun yang akan datang Seandainya gerakan tektonik lempeng yang terjadi saat ini
berlangsung terus hingga 5o juta tahun lagi maka Benua Australia akan menabrak Asia.
Bumi masa depan 150 juta tahun lagi

Bumi 150 juta tahun lagiSamodera Atlantik mulai tertutup. Terkungkung diantara benua-benua
besar. Terbentuk zona penunjaman sepanjang Amerika Utara. Nah saat itu amerika akan gantian
menjadi pusat gempa-gempa. Akibat menunjamnya kerak samodera diantaranya maka daratan
Benua Afrika dan Benua Amerika Utara menjadi saling mendekat. Nah saat itu orang negro akan
bersatu dengan orang putih.
Bumi masa depan 250 juta tahun lagi

Beginilah rupa bumi 250 juta tahun yang akan datang “Pangea Ultima” akan terbentuk setelah
250 juta tahunn lagi. Benua Pangea masa depan, “Pangea Ultima” terbentuk akibat penunjaman
kerak-kerak samodera yang habis menunjam kedalam mantle bumi. Akhirnya mempertemukan
seluruh benua-benua yang ada di Bumi. Dengan “pertemuan” benua-benua ini kemungkinan
akan menyebabkan adanya tubuh air yang “terjebak” diantara benua-benua ini.

Anda mungkin juga menyukai