Anda di halaman 1dari 52

 Hidrogen  atom tersederhana memiliki 1 proton

(penyusun neukleus) dan 1 elektron


 Melimpah dialam yang diikuti dengan helium

 Hidrogen bebas H2 sangat reaktif

 Bentuk hidrogen saat berikatan

1. Melepaskan elektron  proton H+


2. Pemakaian bersama elektron  ikatan kovalen
3. Menangkap elektron  hidrida H-
H2(g) sebagai elektroda negatif
(cathode)

O2(g) sebagai elektroda


positif (anode)

Perbandingan gas yang


dihasilkan 2:1 (H2:O2)

5
Hidrokarbon besar  hidrokarbon kecil
Tritium
dihasilkan dari
penembakan
nitrogen oleh
sinar kosmik

 Hidrogen bereaksi dengan nitrogen, oksigen, halogen


 kovalen
 Hidrogen merupakan agen pereduksi yang akan
mereduksi logam oksida menjadi logam dan
mereduksi senyawa organik yang mengandung rantai
tidak jenuh
Kombinasi unsur dengan hidrogen  hidrida
 Blok s  hidrida ionik (kecuali Be dan Mg)

 Blok p  hidrida kovalen

 Logam transisi dan lantanida  hidrida logam


1. Kombinasi langsung

2. Reduksi halida atau oksida

3. Hidrolisis logam fosfida, karbida, silida, borida

Secara umum
Hidrida dari blok P bertindak sebagai pereduksi, SiH4 terbakar
dengan sendirinya di udara, sementara CH4 membutuhkan api
untuk terbakar
• Hidrogen melepaskan elektron membentuk ptoton
• Proton larut dalam air  ion hidroksonium H3O+
/didronium /oksonium membentuk spesies
[H3O(H2O)3]+

• Ikatan hidrogen berikatan dengan unsur yang


memiliki elektronegatifitas tinggi (F, Cl, O, N)
• Ikatan hidrogen akan mempengaruhi titik didih

• Pada golongan 4 kenaikan titik


didih sebanding dengan berat
molekulnya
• Pada golongan 6 ada anomali pada
Oksigen yang memiliki ikatan
hidrogen
Alkali Metals

Golongan I A dikenal dengan sebutan logam


alkali kecuali hidrogen
Logam alkali dalam sistem periodik termasuk
ke dalam blok s (ns1, n ≥2)

Logam alkali  melepas elektron pada


orbital s sehingga mencapai konfigurasi
gas mulia

Logam memiliki energi ionisasi pertama


rendah dan energi ionisasi kedua tinggi

s-Block Elements
chapter 2 11
 Mempunyai satu elektron valensi ikatan logam lemah
 titik lebur rendah
 Unsur yang berbentuk logam padat
 Lunak (logam Cs dapat meleleh dengan suhu tubuh)
 Kilap logam, penghantar panas dan listrik yang baik,
 spektrum emisinya yang dapat dihasilkan dari
pembakaran garamnya pada nyala api bunsen,
 warna-warna tersebut sangat membantu dalam tes
nyala.Tes ini dapat dipakai untuk menganalisis campuran
yang tidak diketahui penyusunnya.
 logam-logam ini cepat larut di dalam air dan
menghasilkan larutan sangat basa/ alkali
FlameTests

EOS

Chapter 20: s-Block Elements 15


 Daya reduksinya sangat kuat dengan dibuktikan
dengan adanya reaksi reduksi thdp air dengan
pelepasan H
2M + 2H2O  2M+ + 2 OH- + H2
 Potensial reduksi ion-ionnya negatif
M+ + e-  M sangat sukar terjadi
 Pada reaksi oksidasi
M  M++ e- mudah terjadi
 Natrium merupakan senyawa alkali yang sangat
melimpah  dalam natrium klorida
 Di perairan mengandung Na+ 10.800 ppm dan 390 ppm
K+
 Semua isotop fransium adalah radioaktif yang
terbentuk secara alami dari peluruhan aktinium
 Logam litium dan natrium diperoleh dari elektrolisis
lelehan LiCl dan NaCl
NaCl  Na + 0,5 Cl2
 Kalium diperoleh dari reduksi KCl dengan natrium pada
suhu 850C
KCl + Na  NaCl + K
 Logam alkali memiliki bentuk kisi kristal bcc
 Pada fase gas logam alkali membentuk
dimer M2 dengan orbital molekul sbb

 Logam alkali sangat reaktif, bereaksi dengan unsur


lain secara eksplosif
 Hampir semua turunan alkali bersifat ionik (kecuali
senyawa organolitium  kovalen)
 Logam alkali sangat reaktif dan kereaktifannya
bertambah dari atas ke bawah
KEREAKTIFAN LOGAM ALKALI
 Garam logam alkali memiliki kecenderungan larut di
air, terutama litium dan natrium
 Beberaa garam kalium, rubidium dan cesium tidak
larut,, LiF dan LiCO3 agak larut di air
 Kelarutan dipengaruhi oleh energi kisi dan energi
hidrasi
1. Energi kisi adalah proses
M+(g) + X-(g)  MX(s)
Energi kisis sebanding dengan Z+Z-/r dimana Z+ dan Z-
adalah muatan anion dan kation dan r adalah jumlah
jari-jari kation dan anion. Tingginya energi kisi 
titik leleh tinggi
2. Energi hidrasi
M+(g) + nH2O(l)  [M(H2O)n]+(aq)
 Energi kisis dan hidrasi secara umum maksimum pada
kombinasi kation dan anion yang kecil
 LiF sedikit larut karena memiliki energi kisi yang tinggi
 Logam bereaksi dengan air, litium relatif rendah , dalam
satu golongan dari atas ke bawah kereaktifannya semakin
bertambah menghasilkan hidroksida dan gas hidrogen
 Hidroksida  prekursor pembentk garam denga netralisasi
dengan sejumlah asam
 Hidrosida akan menyerap karbondoksida  logam alkali
karbonat M2CO3 atau MHCO3 (hidrogen
karbonat/bikarbonat)
 Hidrogenkarbonat  teruarai jika dipanaskan membentuk
karbonat, apabila kuat peruarainnya maka terbentuk logam
oksida
 Logam bereaksi dengan air, litium relatif rendah , dalam
satu golongan dari atas ke bawah kereaktifannya semakin
bertambah menghasilkan hidroksida dan gas hidrogen
 Hidroksida  prekursor pembentk garam denga netralisasi
dengan sejumlah asam
 Hidrosida akan menyerap karbondoksida  logam alkali
karbonat M2CO3 atau MHCO3 (hidrogen
karbonat/bikarbonat)
 Hidrogenkarbonat  teruarai jika dipanaskan membentuk
karbonat, apabila kuat peruarainnya maka terbentuk logam
oksida
 Nitrat MNO3 (M= Na, K, Rb, Cs) terurai menjadi nitrit
dengan pemanasan, tetapi untuk LiNO3 terurai menjadi
Li2O
2MNO3  2MNO2 + O2
 Halida logam alkali, CsCl, CsBr, dan
CsI memiliki struktur yang sama.
Kation dan anion memiliki bilangan
koordinat 8

 Struktur NaCl memiliki 6 bilangan


koordinasi
 Reaksi logam alkali dengan oksigen akan menghasilkan
senyawa dengan bilangan oksidasi oksigen yang berbeda-
beda

 Litium tidak membentuk superoksida dan peroksida,


peroksida terbentuk dari reaksi litium hidroksida dengan
hidrogen peroksida yang bersifat tidak stabil
 Dalam satu golongan dari atas ke bawah superoksida dan
peroksida menjadi lebih stabil.
 Monoksida dapat terbentuk dari natrium sampai ke
cesium dari reaksi oksigen dan logam yang berlebih
(untuk mencegah terbentuknya superoksida atau
peroksida  kelebihan logam dihilangkan melalui
penguapan
 Untuk meningkatkan sintesis oksida digunakan reaksi
logam dengan logam nitrit
6M + 2MNO2  4M2O + N2
 Reaksi logam alkali dengan ozon (O3) akan menghasilkan
garam ozonida (MO3) yang bersifat paramagnetik.
 Logam alkali beeaksi dengan sulfur membentuk sulfida
dan polisulfida dengan komposisi M2Sx
 Litium merupakan satu-satunya logam alkali yang bereaksi
dengan gas nitrogen membentuk litium nitrida
6 Li + N2  2Li3N
Li3N + 3H2O  3LiOH + NH3
 Apabila logam alkali dilarutkan dalam amonia akan
terbentuk larutan berwarna biru dan larutan yang bisa
menghantarkan arus listrik bertindak sebagai agen
pereduksi
2M + 2NH3  2M+NH2- + H2
 Natrium amida bertindak sebagai basa karena dapat
mendeprotonasi asam menurut reaksi
R-H + NaNH2  NaR + NH3
 Logam alkali bereaksi dengan hidrogen dengan pemanasan
membentuk hidrida ionik,
2M + H2  2M+H-
 Struktur hidrida sama dengan struktur natrium klorida
 Hidrida terhidrolisis jika bereaksi dengan air
Na+H- + H2O  NaOH + H2
 Anion H- merupakan basa kuat dan akan mendeprotonasi
molekul organik yang mengandung gugus asam C-H
menurut persamaan
Na+H- + CH3S(O)CH3  Na+[CH3S(O)CH2]- + H2
 Logam alkali bereaksi dengan etilena (asetilena HC CH)
membentuk logam etinida (etilida) yang mengandung
ikatan tidak jenuh  (M)
2HCCH  2M(CCH)(+H2) 2M2(C C)(+H2)
 Reaksi logam dengan senyawa organik  kimia
organologam, terutama litium), logam litium bereaksi
dengan alkil atau aril klorida dengan pelarut eteer akan
membentuk senyawa organolitium
R-X + 2Li  LiR + LiX
 Komplek stabil terbentuk dari logam dengan ligan
multidentat yang akan membungkus ion logam misalnya
cicin eter dan kriptan
 Lithium  4 bilangan koordinat sedangkan natrium dan
kalium membentuk 6 bilangan koordinat
 Logam alkali mempunyai densitas muatan yang rendah
sehingga membentuk kompleks yang relatif sedikit
dengan ligan netral
 Lithium mempunyai densitas muatan yang tinggi sehingga
membentuk kompleks yang stabil
Dalam beberapa sifat Lithium
memiliki kemiripan dengan Magnesium
dibanding natrium dan kalium
Persamaan sifat antara lithium dan
magnesium adalah
1. Pembentukan nitida dan karbida secara
langsung
2. Reaksi dengan udara membentuk oksdia (Li2O dan MgO,
sedangkan natrium  peroksdia)
3. Pemanasan Li2CO3 dan MgCO3  Li2O dan MgO sedangka
Na2CO3 stabil dengan pemanasan
4. Li+ dan Mg2+ membentuk kompleks yang kuat dengan
amonia atau dengan donor ligan
5. Membentuk senyawa kovalen organologam
30
EOS
Chapter 20: s-Block Elements 31
Some facts…

1) These metals all have ___


electron in their outer shell

2) Reactivity increases as you go _______ the group. This is


because the electrons are further away from the _______
every time a _____ is added, so they are given up more easily.

3) They all react with water to form an alkali (hence their


name) and __________, e.g:
Potassium + water potassium hydroxide + hydrogen
2K(s) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)

Words – down, one, shell, hydrogen, nucleus


GOLONGAN II A ALKALI TANAH
 Unsur golongan II A dalam sistem periodik dikenal
dengan logam-logam alkali tanah
 Konfigurasi elektron ns2, alkali tanah cenderung
melepaskan 2 elektron membentuk bermuatan +2
 Sama dengan logam alkali, alkali tanah bereaksi
dengan air membentuk larutan yang bersifat basa

Potassium + water potassium hydroxide + hydrogen


Ca(s) + 2H2O(l) Ca(OH)2(aq) + 2H2(g)
 Di alam logam alkali tanah ditemukan dalam
senyawanya karena sangat reaktif, tetapi logam
alkali tanah tidak sereaktif logam alkali
 Titik lebur, lebih besar dari gol 1,karena pada gol 2
terdapat 2 elektron yg terlibat dalam ikatan logam.
 penurunan titik lebur gol 2 dari atas kebawah tidak
teratur, karena unsur unsur gol 2 mempunyai stuktur
yang berbeda
 Energi ionisasi pertama dari gol 2 lebih besar tetapi
energi ionisasi ke-2 lebih kecil dari gol 1
 Ukuran ion Li+ dan Mg+ adalah serupa dan sifat ionik
atau kovalen dari Li dan Mg juga serupa

Dalam satu gol dari atas kebawah energi ionisasi berkurang


maka senyawa Ca, Sr, dan Ba umumnya bersifat ionik
 Berilium Sumber kelimpahan adalah mineral Beryl
[Be3Al2(SiO3)6].
 Magnesium di kerak bumi, air laut dan mineral
magnesit, MgCO3, dan dolomit (Ca, Mg)CO3.

 Kalsium terdapat pada limestone, CaCO3


 Stronsium dan barium di alam terdapat dalam
mineral celestine (SrSO4) dan barytes (BaSO4)
 Semua isotop radium adalah radioaktif diperoleh
dari peluruhan uranium
Be: mineral beryl (3 BeO·Al2O3·6 SiO2) diubah menjadi
BeF2 yang direduksi menjadi Be menggunakan magnesium

Ca: diperoleh dari elektrolisis lelehan CaCl2

Sr and Ba: diperoleh dari lelektrolisis pada suhu yang


tinggi menggunakan aluminum sebagai pereduksi
Mg diperoleh dari electrolysis lelehan MgCl2,
Berilium  kovalen

Mg, Ca, Sr, Ba (klorida, bromida, iodida)  ionik larut


dalam air, tetapi fluorida akag susah larut dalam air
disebabkan energi kisi yang tinggi dan ion F- yang kecil

Struktur fluorit CaF2  FCC, ion F- pada Ca2+ mengisi


lubang tetrahedral
 Kalsium, strontium, dan barium

Unsur-unsur ini dapat bereaksi dengan air dingin dengan


pengadukan kuat menghasilkan logam hidroksida dan
hidrogen. Strontium dan barium memiliki reaktivitas
mirip dengan litium di Golongan I.
Persamaan reaksi unsur-unsur ini adalah :
Logam hidroksida yang dihasilkan bersifat tidak larut air,
tetapi kelarutannya meningkat ke bawah golongan. Kalsium
hidroksida yang terbentuk sebagian besar berupa endapan
putih (sebagian kecil larut). Untuk reaksi strontium akan
dihasilkan endapan yang lebih sedikit, dan lebih sedikit
lagi untuk reaksi barium, karena peningkatan kelarutan
logam hidroksida tadi.
 Data Ksp digunakan untuk menganalisis ion-ion
alkali tanah dalam larutan
Dari data diatas larutan contoh mengandung
………………………………………
 Logam alkali tanah + oksigen  monoksida Mo
 Dengan penambahan tekaan SrO dan BaO akan menyerap
oksigen membentuk peroksida MO2
 Peroksida Mg, Ca, Sr atau Ba dapat diperoleh menurut
persamaan

 Peroksida tidak stabil yag terurai menjadi oksida


disebabkan tingginya energi kisi dan titik beku
 Monoksida bersifat basa dan
bereaksi dengan air membentuk
hidroksida
 Ba(OH)2 merupakan basa yang paling stabil di golongan
alkali tanah

 Reaksi pembentukan
nitrida dilakuka dengan
pemanasan

 Logam alkali tanah larut di amonia membentuk larutan


berwarna biru
 Kecuali Berilium dengan hidrogen membentuk dihidrida
ionik MH2 yang dihasilkan dari proses pemaasan logam
dalam hidrogen
 BeH2 stabil disintesis secara lagsung dari
pirolisis di-ter-butylberilium (But2Be)
yang dengan pereaksi Grignard akan
membentuk BeCl2

 BeH2  padatan polimer yang mengandung jembatan


Be-H-Be
 Logam alkali dengan alkali tanah  karbida
 Mg, Ca, Sr dan Ba  etinida (asetilida) MC2, contoh CaC2
= kalsium etinida
 Berilium dan Magnesium  M2C
 Pereaksi penting  reaksi Grignard RMgX dengan X
adalah halida
 Pereaksi Grignard dihasilkan dari halida dan magnesium
dengan pelarut dietil eter
 Organomagnesium R2Mg , Dimetil berilium  struktur
polimer analog dengan berilium hidrida dan berilium
hidrida

 Densitas muatan lebih besar dibanding logam alkali


 Ion logam membentuk komplek koordinasi
 Kecenderungan pembentukan kompleks berkurang dari
atas ke bawahkarena semakin bertambahnya ukuran ion
dan berkurangnya kekuatan interaksi ion –dipol
 Kation M2 komplek dengan oksigen dan nitrogen 
donor ligan
 Berilium memiliki ukuran yang kecil sehingga hanya
memiliki 4 bilangan koordinat
 Magnesium dan Kalsium umumnya memiliki 6 bialngan
koordinat
 Stronsium dan barium mempunyai bilangan oksidasi
yang lebih besar lagi

Anda mungkin juga menyukai