Anda di halaman 1dari 36

Pamsimas Layani Banjir Akibat Sampah:

11 Juta Penduduk Selesaikan Dengan


TPS 3R !
17 26

Edisi 12/Tahun XII/Desember 2014 Karya Cipta Infrastruktur Permukiman

Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh

liputan khusus • Hari Nusantara 2014 di Kotabaru


Infrastruktur Permukiman untuk Bumi Saijaan
daftar isi Edisi 124Tahun XII4Desember 2014

Berita Utama

4 Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh

liputan khusus

9 Hari Nusantara 2014 di


Kotabaru
Infrastruktur Permukiman
untuk Bumi Saijaan

info baru

12 Bantuan
Tanggap Darurat Bencana
Banjarnegara dan Bandung 4
14 Menteri PU-Pera Resmikan
Rusun Mahasiswa UGM
dan Infrastruktur Cipta Karya
di DIY
9
16 Goodhope Asia Holding Ltd
Siap Dukung
Pembangunan Infrastruktur
Cipta Karya melalui CSR

17 Pamsimas
Penduduk
Layani 11 Juta

19 Program KKN
Tematik SPAM Perdesaan
12
Dievaluasi

20 Evaluasi Pembangunan
Infrastruktur CSR
26
PT. Adaro Indonesia
di Kalimantan Selatan

21 Serahterima Rehabilitasi
Aset Pengolahan Sampah
Pasca Tsunami Aceh dan
Sumut
20
inovasi
28
22 Formula
SUPER:
PEMUDA

Yang Muda Yang


Berprestasi (Lagi-Lagi)

26 Banjir Akibat Sampah:


Selesaikan Dengan TPS
3R !

28 Meningkatkan Kualitas
Perencanaan dan
Pemrograman
Bidang Cipta Karya

2
Pelindung
editorial
Pelindung

Tuntaskan
Budi Yuwono P
Imam S. Ernawi
Penanggung Jawab
Antonius Budiono

Kawasan Kumuh,
Penanggung Jawab
Dewan Redaksi
Antonius Budiono
Susmono, Danny Sutjiono,
M. Sjukrul Amin, Amwazi Idrus,

Pemerintah Bisa Jalan


GuratnoRedaksi
Dewan Hartono, Tamin MZ. Amin,
Nugroho
Dadan Tri UtomoMochammad Natsir,
Krisnandar,
M. Maliki Moersid,
Pemimpin RedaksiHadi Sucahyono,
Adjar Prajudi, Tamin MZ. Amin,

Sendiri?
Dian Irawati, Sudarwanto
Nugroho Tri Utomo
Penyunting dan Penyelaras Naskah
T.M. Hasan, Bukhori
Pemimpin Redaksi
Bagian Produksi
Sri Murni Edi K, Sudarwanto
Erwin A. Setyadhi, Djoko Karsono,
Diana Kusumastuti, Bernardi Heryawan,
Pemerintah memanen kritik dalam mencanangkan Indonesia Bebas Kawasan Kumuh
M. Sundoro, Redaksi
Penyunting Chandra RP. Situmorang,
Fajar Santoso, IlhamBuchori
Muhargiady, tahun 2019. Ada yang mengingatkan Pemerintah harus berhati-hati menterjemahkan
Bhima Dhananjaya,
Sri Murni Edi K, Desrah, visi ‘warisan’ pemerintah sebelumnya tersebut ke dalam bahasa program dan target
Wardhiana Suryaningrum, R. Julianto, yang akan dilaksanakan kabinet kerja Presiden Jokowi. Ada yang pesimis karena
Bhima Dhananjaya,
Bagian Produksi Djati Waluyo Widodo, gemanya hanya disuarakan satu instansi saja, sedangkan riilnya kawasan permukiman
Indah Raftiarty,
Elkana Catur H.,Danang Pidekso
Dian Ariani,
Djati Waluyo Widodo banyak unsur yang mendukung di dalamnya, apalagi ditilik dari aspek ekonomi.
Bagian Administrasi & Distribusi
Luargo, Joni Santoso, Nurfathiah
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak bisa bekerja sendirian
untuk mewujudkan program ini dalam kurun waktu lima tahun. Kalau konteksnya
Bagian Administrasi & Distribusi
Kontributor
Luargo,
Dwityo A. Joni SantosoHadi Sucahyono,
Soeranto, menangani fisik, secara perhitungan angka yang disajikan dalam lima tahun, bisa
Nieke Nindyaputri, R. Mulana MP. Sibuea, saja Kementerian PU-Pera mampu memenuhi target itu. Tapi, sekali lagi penanganan
Adjar Prajudi, Rina Farida, Didiet A. Akhdiat, kawasan kumuh tidak semata bicara perbaikan fisik saja, melainkan juga cara menaikkan
Kontributor
RG. Eko Djuli S, Dedy Permadi, Th Srimulyatini
Dwityo taraf hidup masyarakat di kawasan itu.
Respati,A. Soeranto,
Joerni R. MulanaSyamsul
Makmoerniati, MP. Sibuea,
Hadi,
M. Sundoro, Dian Irawati, Nieke Nindyaputri,
Hendarko Rudi S, Iwan Dharma S, Rina Agustin, Beberapa pihak yang bisa bekerjasama dengan Kementerian Pu-Pera terkait
Prasetyo, Oloan MS., Hosen Utama, dengan program ini, misalnya Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial,
Handy B. Legowo, Dodi Krispatmadi,
Aswin G. Sukahar, TM. Hasan, Kusumawardhani,
RudiSyaiful
Ade A. Arifin, Endang Setyaningrum,
Rachman, Aryananda Sihombing, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Kementerian Agraria, dan
Alex A.
Dian Chalik,
Suci Djoko Mursito, N. Sardjiono,
Hastuti. Kementerian Kelautan yang bisa membantu membangun kampung nelayan. Tanpa
Oloan M. Simatupang, Hilwan, Kun Hidayat S,
Deddy Sumantri, Halasan Sitompul, ada kolaborasi lintas kementerian tersebut, program penanganan kawasan kumuh
Sitti Bellafolijani,
Alamat Redaksi M. Aulawi Dzin Nun, dikha­watirkan hanya menjadi program yang mengindahkan kawasan saja. Sedangkan
Ade
Jl. Syaiful Rahman,
Patimura Aryananda
No. 20, Kebayoran Sihombing,
Baru 12110 akar kekumuhannya tidak akan selesai akibat lapangan pekerjaan, taraf hidup, gaya
Telp/Fax.
Agus Achyar,021-72796578
Ratria Anggraini, Dian Suci Hastuti, hidup, dan budayanya tidak ikut dibenahi.
Emah Sudjimah, Susi MDS Simanjuntak,
Didik S. Fuadi, Kusumawardhani, Airyn Saputri, Namun di luar kementerian tersebut, pihak yang mutlak harus dilibatkan adalah
Email
Budi Prastowo, Aswin G. Sukahar, pemerintah kota atau daerahnya. Di era desentralisasi seperti saat ini, pemerintah
publikasi_djck@yahoo.com
Wahyu K. Susanto, Putri Intan Suri, daerah merupakan ujung tombak pembangunan. Selain itu, pihak swasta juga bisa
Siti Aliyah Junaedi diikutsertakan melalui program Corporate Sosial Responsibility (CSR). Saat ini, telah
website
http://ciptakarya.pu.go.id
Alamat Redaksi banyak program CSR yang terjun membenahi kawasan kumuh. Pemerintah, baik pusat
Jl. Patimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 dan daerah mengarahkan swasta untuk masuk ke lokasi-lokasi yang diprioritaskan.
Telp/Fax. 021-72796578 (Teks : Elkana Catur H)
twitter
Email
@ditjenck
publikasi_djck@yahoo.com
Cover :
Permukiman kumuh nelayan di Wakatobi,
Sulawesi Tenggara
(Foto : Elkana Catur)

Buletin ini menggunakan 100%


kertas daur ulang (cyclus paper) Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email publikasi_djck@yahoo.com
atau saran dan pengaduan di www.pu.go.id

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 3


berita utama
Foto : Buchori

Lembaran Baru
Penuntasan Kawasan
Permukiman Kumuh
Lembaran baru program pemerintah untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
tekah dibuka. Lembaran tersebut bernama
“Kota Tanpa Kawasan Kumuh “pada
2019 dengan target mengurangi luasan
kawasan kumuh menjadi nol persen.

D
alam rangka mencapai visi tersebut, pemerintah
memiliki beberapa kebijakan kunci dalam mena­
ngani kawasan permukiman kumuh. Se­ tidaknya
Bappenas menyebut tiga kebijakan utama yang
akan didorong pelaksanaanya hingga ta­hun 2019,
yaitu menciptakan lingkungan yang memampukan (enabling
environment), meningkatkan kualitas lingkungan permukiman ku­
muh, dan mencegah pembentukan kumuh baru.
Kebijakan tersebut diterjemahkan kembali menjadi enam
Foto Atas : Sebuah permukiman di tepi anak sungai Mahakam di Kota Samarinda
masih mengandalkan jamban mengapung.

4
berita utama

strategi pokok, diantaranya; Pertama, menyediakan lahan Bappenas mencatat 9 daerah telah sukses menangani pe­
perumahan untuk MBR. Kedua, meningkatkan kapasitas mu­ kiman kumuh. Daerah-daerah itu adalah Surabaya, Sema­
Pemerintah Daerah. Ketiga, memfasilitasi pembangunan peru­ rang, Banjarmasin, Tangerang, Malang, Makassar, Palembang,
mahan swadaya. Keempat, menangani permukiman kumuh Yogyakarta, dan Pekalongan.
yang komprehensif dan terpadu dengan Rencana Kota. Kelima, Deputi Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas,
memperluas akses pembiayaan perumahan bagi MBR. Keenam, Deddy S Priatna, mengatakan 9 daerah ini akan menjadi per­
menyediakan pelayanan dasar yang terpadu dengan sistem kota. contohan untuk penanganan kawasan kumuh nasional. “Sembilan
Bappenas menyebutkan komponen penanganan kawasan kota ini akan menjadi kota percontohan untuk penanganan
permukiman kumuh ke dalam empat kategori. Pertama, Capacity kumuh di Indonesia,” ungkapnya di Gedung Bappenas, Jakarta,
Building mencakup Pembinaan Pengelolaan Sarana, dan Pelatihan Senin (22/12/2014).
Pemetaan Swadaya. Kedua, Pembangunan Ekonomi, Pelatihan Semua kabupaten/kota akan tergabung dalam rencana besar
Kewirausahaan, dan Pinjaman Modal Usaha. Ketiga, Pembangunan program nasional penanganan wilayah kumuh 2015-2019 oleh
Fisik-Lingkungan, seperti Rusunawa, Air dan Sanitasi, serta Ser­ pemerintah pusat.
tifikasi Lahan. Keempat, Pembangunan Sosial terdiri dari Pen­ Pemerintah Kota Surabaya yang dipimpin Tri Rismaharini
didikan dan Kesehatan. misalnya mengajak masyarakatnya untuk terus meningkatkan
Di atas kertas, angka-angka rencana program, anggaran pembangunan infrastruktur dasar sebagai bagian untuk mengu­
beserta outputnya bisa diatasi dengan hanya satu mufakat, yaitu rangi kawasan atau pemukiman kumuh di wilayahnya. Dalam
kerjasama, kemitraan, komitmen, dan kepedulian bersama. mendukung program tersebut, ujarnya, Pemerintah Kota Surabaya
Beberapa pihak yang haru bekerjasama terkait dengan program secara rutin melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada ma­
ini, adalah Kementerian Pu-Pera, Kementerian Kesehatan, syarakat mengenai pentingnya menciptakan lingkungan yang
Kementerian Sosial, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mene­ sehat dan sejuk.
Untuk menyiapkan program kerja untuk mendukung
target “Kota Tanpa Kawasan Kumuh”, maka Ditjen Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA)
mengacu pada pola penanganan yang diarahkan dalam Undang-
undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman. Dalam UU tersebut, permukiman kumuh adalah
permukiman yang tidak layak huni karena ketidakteraturan
bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi
syarat.
Untuk menanganinya, maka Ditjen Cipta Karya merancang
Foto : Drone DJCK

tiga pola penanganan permukiman kumuh. Pertama dengan


pemugaran, yaitu perbaikan dan pembangunan kembali menjadi
permukiman layak huni. Kedua, peremajaan, yaitu mewujudkan
permukiman yang lebih baik dengan terlebih dahulu menyediakan
tempat tinggal bagi masyarakat. Ketiga, pemindahan masyarakat
Permukiman di dermaga Pulau Sebatik Kalimantan Utara. dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali atau tidak
sesuai dengan rencana tata ruang dan atau rawan bencana serta
ngah (UKM), Kementerian Agraria, dan Kementerian Kelautan menimbulkan bahaya bagi barang atau manusia.
yang bisa membantu membangun kampung nelayan. “Setiap tahun kami juga memiliki program untuk melakukan
Sinergi dan kerjasama perlu dilakukan agar program pena­ pembenahan di 1.000 titik lokasi untuk mengurangi jumlah
nganan kawasan kumuh tidak semata bicara perbaikan fisik saja, kawasan kumuh, dan hal ini rutin dilakukan setiap tahunnya,”
melainkan juga cara menaikkan taraf hidup masyarakat di kawasan tuturnya usai menerima penghargaan atas Penilaian Kinerja
itu. Banyak daerah yang bisa dijadikan contoh dalam kasus ini. Pemerintah Daerah di Bidang Pekerjaan Umum (PKPD-PU) di
Setelah melakukan pemetaan detail kawasan kumuh yang bidang Cipta Karya kepada Kota Surabaya yang diserahkan
menhasilkan luas dan lokasi, jumlah rumah tangga, profil langsung oleh Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono.
ekonomi, dan kondisi infrastruktur dasar pemerintah kemudian Penanganan kawasan kumuh menjadi prioritas pemerintah
merancang rencana investasinya. Rencana Investasi Penanganan sesuai indikasi program dalam rancangan RPJMN 2015-2019 yang
Kumuh yang dimaksud harus disusun oleh Pokja Perumahan menyebutkan target mewujudkan kota tanpa kawasan kumuh
dan Permukiman Daerah (Pokja PKPD) dan disusun berdasarkan di tahun 2019. Secara perlahan, seluas 7.480 Ha kawasan kumuh
strategi pembangunan kota, berskala kota dengan kejelasan setiap tahun hingga 2019, atau sekitar 2% dari yang ada saat ini
prioritas penanganan, demand responsive approach, dan meli­ sebanyak 37.407 Ha, diharapkan mentas.
batkan banyak pihak (multisektor/multistakeholder). Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
Strategi Pembangunan Kumuh Kota tersebut harus meliputi dan Perumahan Rakyat (PUPR), Imam S. Ernawi, mengungkapkan
Rencana Pembangunan Fisik, Rencana Peningkatan Kapasitas, target tersebut sejalan dengan keinginan mewujudkan 100 %
Pembangunan Sosial, dan Pembangunan Ekonomi. Seluruhnya akses aman air minum dan akses sanitasi yang layak atau yang
ha­rus dilengkapi dengan rincian kegiatan, tahapan/waktu, lokasi, dikenal dengan target 100-0-100 yang bermuara pada upaya
besaran, dan sumber dana yang dibutuhkan. mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 5


berita utama

Dari hasil identifikasi yang 8,11 triliun. Rinciannya, Rp


dilakukan oleh Ditjen Cipta 8,861 triliun untuk air minum
Karya pada tahun 2014 telah layak, Rp 6,748 triliun untuk
teridentifikasi 3.286 kawasan
“Meskipun dukungan investasi masih terbatas, peningkatan ka­wasan kumuh
kumuh yang mencakup namun sektor air minum ternyata dapat dan Rp 5,216 triliun untuk
luas 37.407 Ha. Ka­ wasan melampaui target MDGs karena kesadaran sanitasi layak.
ini akan menjadi fokus dari “Dengan alokasi itu, kami
Kementerian Pekerjaan Umum masyarakat untuk mengusahakan akses air juga meningkatkan target
dan Perumahan Rakyat dalam minum mereka sendiri” realisasi pembangunan di
menangani kawasan kumuh tahun 2015. Cakupan akses
tahun 2015-2019. air minum layak menjadi
Lebih lanjut dijelaskan 76,13% dari target sebelumnya
pada tahun 2015, Ditjen Cipta 73%. Kawasan kumuh turun
Karya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 14 Triliun. menjadi 8%, dari sebelumnya 9,6%. Untuk sanitasi lebih tinggi
Dengan anggaran tersebut ditargetkan dapat meningkatkan menjadi 66,4% dari se­belumnya 64%,” paparnya.
capaian air mi­num sebesar 73%, meningkatkan capaian layanan Imam S. Ernawi mengatakan tidak seluruhnya pendanaan
sanitasi layak sebesar 64% dan menurunkan luasan kawasan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
kumuh sebesar 9.6%. “Jadi yang ditanggung pemerintah sekitar 50% lebih, itu belum
Sehubungan dengan kebijakan Pemerintah untuk menye­ termasuk BUMD. Sisanya kemudian dari dukungan dunia usaha
suaikan subsidi BBM, maka Kementerian PUPR mengusulkan dan masyarakat,” katanya.
tambahan dana sebesar Rp. 13 Triliun yang akan difokuskan Direktur Pengembangan Permukiman, Hadi sucahyono me­
kepada upaya meningkatkan kualitas kehidupan terutama di ngatakan, jika hanya bertumpu pada APBN, pemerintah hanya
kawasan kumuh. bisa membenahi 6.700 hektar per tahun. Padahal, pemerintah
“Program 2015, Kementerian PUPR akan melakukan pena­ menargetkan penataan kawasan kumuh seluas 7.000 hektar atau
nganan kawasan kumuh secara terpadu antar sektor. Kami telah 2 persen per tahun, sampai 2019.
melakukan komitmen dengan beberapa Pemerintah Kota/Ka­bu­ Program penanganan menuju “Kota Tanpa Kumuh 2019”
paten untuk sama-sama berkerja mengatasi permasalahan ku­ diawali dengan pengaturan dan perencanaan. Pada tahap pe­
muh,” ungkap Imam. ngaturan, pemerintah membentuk Norma, Standar, Prosedur,
Dengan penambahan ini, maka total anggaran di tiga pos dan Kriteria (NSPK) serta pendampingan penyusunan Rancangan
tersebut menjadi Rp 20,825 triliun dari sebelumnya dalam Rp Peraturan Daerah (Perda) tentang kawasan kumuh.

6
berita utama

Sementara untuk tahap perencanaan, pemerintah pusat


menyusun Rencana Pengembangan dan Pembangunan Peru­
mahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP) di kota/kabupaten dan
Pendampingan Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman (RKP).

Foto : Kemal
Adapun kegiatan progam “Kota Tanpa Kumuh” ini, dibagi
menjadi tiga yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman
kembali. Pada tahap pemugaran, pemerintah memperbaiki dan
membangun kembali menjadi permukiman layak huni. “Saat
pemugaran masyarakat tidak harus pindah,” kata Hadi. Rusunawa Manggar di Kota Balikpapan mengurangi kawasan kumuh tepi sungai.
Adapun pada tahap peremajaan, masyarakat diharapkan
bisa pindah secara temporer, sementara kawasannya diperbaiki. aman air minum pada tahun 2013 adalah 67,7%. Direktur
Tahap terakhir adalah pemukiman kembali jika suatu lokasi tidak Pengembangan Air Minum (PAM) Ditjen Cipta Karya, Mochammad
memungkinkan lagi dipugar atau diremajakan. Ketidakmung­ki­n­ Natsir, meluruskan definisi akses adalah air minum dengan jari­
an ini berdasarkan kriteria lokasi yang tidak sesuai dengan renca­na ngan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan yang terlindungi.
tata ruang atau rawan bencana serta menimbulkan bahaya bagi Se­dangkan yang dimaksud aman yaitu memenuhi pronsip 4K,
barang atau manusianya. yaitu kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan.
Pada tahap pemukiman kembali, pemerintah menyiapkan Indonesia sudah hampir pasti melampaui target Millennium
new site development dan pembangunan rumah susun sederhana. Development Goals (MDGs) yang sejak 20 tahun lalu mentargetkan
Pembenahan permukiman kumuh akan berlangsung di 149 Indonesia memiliki capaian akses aman air minum 68,87% hingga
kabupaten/kota se-Indonesia. Pembenahan pemukiman ku­muh tahun 2015. Jika pada 2013 sudah mencapai 67,7%, maka pada
ini juga termasuk pembangunan kawasan hunian rusun sewa. tahun 2014 ini Indonesia sudah melayani 70% penduduknya
Untuk program ini menggunakan 10% dari total dana pena­ dengan air minum yang aman dan terlindungi.
nganan lingkungan kumuh, maka akan ada Rp 670 miliar untuk “Pada tahun 2015 akan mencapai 73% jika menggunakan
me­muluskan membangun rusun sewa murah. dana reguler tahun 2015 sebesar Rp5,3 triliun. Jika memakai
skenario APBNP 2015 dengan tambahan sekitar Rp3,5 triliun akan
Akses aman air minum 100% meningkatkan capaian sampai 76%,” jelas Natsir.
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), capaian akses Jika melihat ke belakang, capaian lima tahun terakhir menurut

PIMPINAN DAERAH Minimum requirements:


Rincian: 1. Dari,oleh, dan untuk kota
1. Kegiatan • Visi Misi • Tupoksi ybs.
2. Tahapan/Waktu • Mandat • Dukungan Dana 2. Berdasarkan strategi
3. Lokasi • Political Supports pembangunan kota
4. Besaran POKJA PKPD 3. Skala kota dengan kejelasan
5. Sumber Dana prioritas penanganan
4. Demand responsive approach
STRATEGI PENANGANAN (top-down meets bottom-up)
KUMUH KOTA 5. Multi sektor, multi
stakeholder

Pembangunan Fisik

Pembangunan Ekonomi
Program pembangunan
Pengembangan modal Pembangunan Sosial perumahan, prasarana
sosial, pendidikan & dan sarana dasar
kesehatan Memorandum Capacity Building

• Housing micro finance


Program
• Pengembangan
pengembangan
penghidupan
institusi masyarakat
Program-program capacity berkelanjutan
building KK kumuh, • Pendampingan ERT,
KSM, mental wirausaha, UKM, dsb
keterampilan, dsb

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 7


berita utama

Natsir tergolong naik signifikan sekitar 4-6%. Sejak MDGs masih rendahnya komitmen Pemda untuk mengalokasikan APBD
dideklarasikan pada 1993 atau 20 tahun lalu hingga sekarang di sektor ini. Akses pelayanan air limbah sampai tahun 2013
sudah mengcover akses air minum 30% dengan rata-rata kenaikan sebesar 60,91%, tersebar di perkotaan 77% dan perdesaan 44,74%.
pelayanan tiap tahun adaalah 1,5%. Tapi lima tahun belakangan ini Sementara pemerintah mentargetkan akses sanitasi layak
menurut Natsir rata-ratanya meningkat hampir 4,6%, jika ke depan sampai tahun 2019 100% dengan tangga target pencapaian dapat
rata-ratanya mencapai 6% maka target 100% tahun 2019. terlihat dari rencana tahun 2015 sebesar 64%, tahun 2016 sebesar
“Seperti kita tahu bersama investasi di bidang air minum lima 72%, tahun 2017 sebesar 85%, tahun 2019 sebesar 92%, dan tahun
tahun ke belakang yang berseumber dari APBN, APBD, maupun 2019 sebesar 100%.
swasta tidak seperti yang diharapkan. Namun ternyata dapat Tangga target tersebut harus didukung dengan pencapaian
melampaui target MDGs karena kesadaran masyarakat untuk fisik pembangunan 95% Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL)
mengusahakan akses air minum mereka sendiri,” kata Natsir. Setempat di perkotaan dan 100% di perdesaan. Sedangkan SPAL
Tantangan menggapai target universal acces air minum 100% terpusat di perkotaan harus mencapai 5% dari yang ada saat ini
pada tahun 2019 terlihat dari beberapa hal seperti secara teknis kurang dari 3%.
masih banyaknya idle capacity sebanyak 40.000 liter/detik, tingkat Begitu pula dengan target menaikkan komitmen pendanaan
kehilangan air yang masih tinggi 33%, terbatasnya air baku untuk Pemda sebesar 5% anggaran APBD dan diikuti dengan ter­ben­
air minum sebanyak 189 m3/detik. tuknya lembaga pengelola air limbah di kabupaten/kota.
Faktor non teknis juga sepertinya masih muncul sepanjang Ditjen Cipta Karya memiliki strategi pelaksanaan antara lain
tahun, seperti rendahnya komitmen Pemda untuk pendanaan meningkatkan kesadaran masyarakat, kepedulian dan komitmen
air minum yang hanya 0,04% dari total APBD, masih banyaknya Pemda, kelembagaan dan kompetensi SDM, meningkatkan akses
PDAM kurang sehat sebanyak 104 PDAM, dan masih lambatnya air limbah yang layak, kerjasama lintas sektor dan kemitraan,
peningkatan akses air minum per tahun yang masih di kisaran mengembangkan skala penanganan, dan meningkatkan kualitas
rata-rata 4,5%. perencanaan air limbah.
“Tahun 2015 ditargetkan tercapai 64% dengan dukungan
Akses Sanitasi Layak 100% pendanaan dari APBN sebesar Rp1 triliun. Namun jika ditambah
Berbeda dengan sektor air minum yang didukung dengan dengan APBN Perubahan menjadi sebesar Rp5,2 triliun maka
kesadaran masyarakat untuk mendapatkan akses aman air minum, dapat mendongkrak akses sanitasi layak 66,4%,” ujar Direktur
sektor sanitasi masih belum mendapatkan dukungan kesadaran Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, M. Maliki
dari masyarakat secara luas. Hal itu berbanding lurus dengan Moersid. (Teks : bcr/berbagai sumber)

8
liputan khusus

Hari Nusantara 2014 di Kotabaru


Infrastruktur Permukiman
untuk Bumi Saijaan
Seorang nelayan di Kabupaten Kotabaru,
Kalimantan Selatan, Ibramsyah (60),
mengaku tidak pernah bermimpi bisa
ketemu Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo.

R
asanya badan ini gemetar, dan sulit berkata-
kata saat ditanya Presiden Joko Widodo (Jokowi),
tentang nama-nama ikan,” kata Ibramsyah, saat
dipanggil Presiden ke depan undangan saat puncak
peringatan Hari Nusantara ke-14 di Kotabaru, Senin
15 Desember 2014.

Foto Atas : Masyarakat Desa Rampa Pala Kecamatan Pantai Utara Kabupaten Kota
Foto : Manti

Baru saat ini tak lagi resah karena jalan lingkungannya sudah dipaving.
Foto Bawah : Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi KASAL
Laksamana TNI Dr Marsetio dan Kalakhar Badan Keamanan Laut
(Bakamla) Laksamana Madya DA. Mamahit menyaksikan parade kapal
perang di Hari Nusantara 2014.
Foto : Buchori

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 9


liputan khusus

Hari Nusantara 2014 karena kekayaan lautnya yang selaras dengan


arah kebijakan pembangunan nasional untuk memajukan dunia
maritim. Investasi yang digelontorkan pemerintah pusat dan
daerah bersinergi dengan baik untuk menggenjot infrastruktur
yang dipercaya bakal mendulang kue ekonomi. Seperti terlihat
dengan pengaspalan jalan menuju pelabuhan Batu Licin yang
dikebut dan akhirnye menjadi jalan yang mulus dilalui.
Hari Nusantara diperingati setiap tanggal 13 Desember
setiap tahunnya. Peringatan hari ini merupakan perwujudan dari
Deklarasi Djuanda yang dianggap sebagai Deklarasi Kemerdekaan
yang ke-2 (The Second Declaration of Independent) bagi Indonesia,
hal ini dikarenakan dengan deklarasi tersebut, Indonesia merajut
dan mempersatukan kembali wilayah dan lautannya yang luas
Ditjen Cipta Karya percantik kawasan Pantai Siring Laut tempat berlangsungnya Hari dari Pulau Weh di ujung barat hingga Merauke di ujung timur,
Nusantara 2014 di Kotabaru dari Mianggas di ujung utara sampai Pulau Rote di ujung selatan
Indonesia, menyatu menjadi kesatuan wilayah yang utuh dan
berdaulat.
Perayaan Hari Nusantara merupakan penegasan dan pengingat
bahwa Indonesia merupakan Negara Kepulauan terbesar di
dunia yang ditaburi oleh pulau-pulau yang indah, yang memiliki
keberagaman budaya, adat istiadat, serta potensi ekonomi yang
dapat digali secara maksimal.
Seperti pada sektor lain yang digenjot, seperti perbaikan Ban­
dara Setagen Kotabaru, tak ketinggalan infrastruktur di bidang
permukiman pun dikebut. Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat melalui Ditjen Cipta Karya terbukti sukses
mendukung perhelatan Hari Nusantara 2014 di Pantai Siring Laut
Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan, Senin (15/12), berupa
Penataan Kawasan Pantai Siring Laut yang dengan mentereng
menjadi tempat berlangsungnya event tahunan tersebut. Pe­
nataan kawasan pantai siring laut dibiayai APBN TA 2014 sebesar
Rp2,5 miliar.
Pada pelaksanaan puncak peringatan Hari Nusantara 2014,
Ditjen Cipta Karya juga mengerahkan toilet mobile, mobil tangki,
dan bekerjasama dengan dinas setempat menyediakan gerobak
dan bin sampah yang tersebar di setiap sudut.
Presiden Joko Widodo hari itu ditemani Ibu Negara Iriana Joko
Drainase primer kotabaru
Widodo beserta beberapa anggota Kabinet Kerja seperti Menteri
Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti dan Menko Kemaritiman,
Warga Kotabaru Kalimantan Selatan seperti mendapatkan Menkopolhukkam, Menteri Dalam Negeri, Menristek dan Dikti,
anugerah. Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, dan Seskab Andi Wi­
beberapa menteri Kabinet Kerja menyapa langsung mereka dalam dja­janto. Mereka bertandang ke kawasan pantai Siring Laut yang
rangka Hari Nusantara 2014. Baru kali ini Presiden RI menapak di sudah ditata dengan cantik pada puncak perayaan hari Nusantara
pulau terbesar di Kalimantan Selatan yang berjuluk Bumi Saijaan 2014 yang bertemakan Membangun Nusantara Dengan Inovasi
yang artinya semufakat, sehati, dan seiya sekata. Maritim Anak Bangsa.
Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten pertama Selain pada puncak acara, untuk mendukung Kabupaten
dalam sejarah provinsi Kalimantan Lama (Era RIS). Pada masa Kota Baru sebagai KAPET Batulicin, Ditjen Cipta Karya juga
Hindia Belanda Kabupaten ini dikenal merupakan Afdeeling Pasir membangun fasilitas MCK komunal dengan program Sanitasi
en de Tanah Boemboe dengan ibukota Kota Baru. Kabupaten ini Berbasis Masyarakat (Sanimas) di Desa Semayap dan desa nelayan
memiliki luas wilayah 9.482,73 km² dan berpenduduk sebanyak Sarang Tiung. Sementara untuk memberikan akses aman air
369.534 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2012) dengan minum, Ditjen Cipta Karya bersama Pemkab membangun Sistem
profesi nelayan laut sejumlah 15.961 jiwa. Penyediaan Air Minum (SPAM) Gunung Relly, SPAM Gunung Ulin,
Kotabaru dengan masyarakat yang heterogen merupakan SPAM Gunung Sari, SPAM Gunung Pemandangan, dan SPAM
kawasan berbasis maritime yang mendukung Kawasan Pemba­ Gunung Tirawan. Kapasitas terpasang lima SPAM tersebut sebesar
ngunan Ekonomi Terpadu (KAPET) Pelabuhan Samudera Batu Licin 180 liter/detik dan baru diproduksi 75 liter/detik.
Kabupaten Tanah Bumbu. Selain suku asli Banjar, banyak suku “Saat ini kawasan Pantai Laut baru terlayani sekitar 9.000
bugis dan suku bajo yang tinggal di Kotabaru, selain dari etnis Sambungan Rumah (SR). Masalahnya pada air baku yang pada
pendatang lainnya, seperti China dan Jawa. musim kemarau debitnya menurun drastis sehingga perlu disuply
Pantas saja Kotabaru didapuk sebagai tuan rumah peringatan dengan 7 mobil tangki air yang diambil dari sumber air baku untuk

10
liputan khusus

melayani kawasan pantai laut,” kata Kadis Cipta Karya Permukiman lagi, sistem ini mampu mengurangi luas genangan 1,1 ha yang
dan Perumahan Kota Baru, Zuhairil Anwar. terjadi di kawasan Kabupaten Kotabaru.
Sementara Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya, Pembangunan MCK Komunal melalui kegiatan Sanitasi
Antonius Budiono, usai menghadiri peringatan Hari Nusantara Berbasis Masyarakat (SANIMAS) dilakukan di dua lokasi, yaitu
2014 mengungkapkan, Kota Baru tergolong Kawasan Strategis Desa Semayap dan Desa Sarang Tiung. Dengan pendekatan
dalam kebijakan pemrograman Ditjen Cipta Karya. Dukungan pemberdayaan masyarakat, SANIMAS yang hanya mendapatkan
infrastruktur akan terus meningkat jika dibantu dengan komitmen kucuran dana APBN Rp 400 juta per lokasi dapat dibangun dan
Pemda. dijaga masyarakat sampai benar-benar bermanfaat. “Ada sekitar
Dukungan penyediaan air minum dalam rangka Hari Nusantara 90 KK terlayani. Manfaatnya lebih jauh adalah berkurangnya
2014 antara lain, pertama, pembangunan jaringan perpipaan dari praktik Buang Air Besar Sembarangan oleh masyarakat Kabupaten
instalasi Gunung Relly ke lokasi acara dengan menggunakan Kotabaru,” ujar Anwar.
anggaran APBD TA 2014 sebesar Rp. 1,9 Milyar. Kedua, bantuan Saat mengunjungi beberapa lokasi kegiatan tersebut,
5 Mobil Tangki Air dari Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk Antonius Budiono mengungkapkan, dengan event Hari Nusantara
mendukung penyediaan air di lokasi acara. Ini diperlukan apabila ini menunjukkan Kotabaru sebagai salah satu poros kemaritiman
sistem perpipaan tidak berfungsi optimal karena kekurangan air Indonesia. “Kita akan dorong pembangunan bidang permukiman,
bersih. Kota Baru harus membuktikan pemenuhan Standar Pelayanan
“Dengan fasilitasi tersebut diharapkan penyediaan air Minimum (SPM) untuk selanjutnya kita bantu dengan program-
minum untuk acara Hari Nusantara tersebut dapat terpenuhi dan program terpadu di sektor air minum, Sanitasi, dan penuntasan
beberapa hari ini hujan sudah mulai turun, sehingga diharapkan kawasan kumuhnya,” ujarnya.
debit waduk yang ada meningkat,”kata Anwar. Dalam pidatonya Jokowi menegaskan akan menyiapkan
Dukungan infrastruktur bidang Cipta Karya lainnya yaitu infrastruktur untuk kelautan dan membuat konektivitas antar
pembangunan sistem drainase primer melalui normalisasi saluran pulau, serta menyiapkan lebih banyak lagi kapal pengawas dan
625 meter dan perbaikan trotoar di sepanjang jalan Agus Salim sistem monitoring untuk kemaritiman.
Kecamatan Pantai Laut Utara. Sistem drainase tersebut bermanfaat Peringatan Hari Nusantara 2014 di Kabupaten Kotabaru ditutup
untuk menyalurkan air hujan melalui saluran drainase ke badan dengan atraksi seni tari kolosal oleh para penari di Kabupaten
penerima (Laut Jawa), sehingga tidak terjadi genangan. Lebih jauh Kotabaru serta parade kapal perang dan terjun payung TNI AL.
(Teks : Hardian Wahyudi_Randal Kalsel/bcr)
Direktur Bina Program Ditjen Cipta Karya Antonius Budiono meninjau pekerjaan
pavingisasi jalan lingkungan permukiman nelayan di Desa Rampa Pala.
Foto : Manti

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 11


info baru

Bantuan
Tanggap Darurat
Bencana Banjarnegara
dan Bandung
Dalam sepekan, dua bencana terjadi di
Jawa Tengah dan Jawa Barat. Bencana
yang melanda masyarakat di Dusun
Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan
Karangkobar Kabupaten Banjarnegara
menjadi buah bibir di Indonesia.
Foto-foto: Satker PKPAM Jateng

Aksi para Satgas Tanggap Darurat Bencana Ditjen Cipta Karya di tempat pengungsian
korban longsor Banjarnegara.

E
mpat hari kemudian banjir kembali melanda warga
Kabupaten Bandung, seperti tahun-tahun sebe­lum­
nya mereka alami.
Satgas Tanggap Darurat Bencana di Provinsi Jawa
Tengah dan Jawa Barat pun segera bertindak untuk
membantu para korban dan pengungsi yang ada di lokasi tersebut.
Data yang dirilis dari Tim Satgas Tanggap Darurat Ditjen Cipta
Karya hingga minggu pagi (14/12/2014), menyebutkan jumlah
rumah roboh sebanyak 105 unit, jumlah pengungsi sebanyak 577
jiwa yang tersebar di 10 lokasi.
Peralatan yang telah dikirim yaitu 3 Mobil Tanki Air (MTA) dari
PDAM Banjarnegara, 2 MTA dari PDAM Purbalingga, 1 MTA dan 10
Tangki Hidran Umum (HU) dari Satker PKPAM Prov. Jawa Tengah,
dan 30 WC knonck down dari Satker PLP. Untuk personel, telah
dikerahkan 12 personil terlatih dari Satker PKPAM dan Satker PLP
di lokasi.

Sedangkan jumlah korban, sesuai data dari BNPB hingga


minggu sore ini, telah ditemukan 24 korban tewas dan Tim Sar
masih mencari 84 warga yang masih hilang.
Sebelumnya, Sabtu (13/12/2014), Menteri PU-PERA Basuki

12
info baru

Hadimuljono telah mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di


Banjarnegara untuk mengetahui kondisi lokasi dan penanganan
yang harus dilaksanakan. Dalam kesempatan itu Basuki meminta
tambahan peralatan untuk evakuasi korban dan pembersihan
akses jalan yang tertimbun longsor.
Sepekan kemudian, bantuan dari Ditjen Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum menyebar di beberapa titik lokasi
bencana. Hidran Umum yang dipasang bertambah menjadi 17
buah, WC Knock Down 10 buah, Bak Sampah 16 buah dan Truk
Tangki Air sebanyak 4 buah.

Menteri PU-Pera Basuki Hadimoeljono meninjau bencana longsor Banjarnegara

Satgas Tanggap Darurat Bencana di Provinsi Jawa


Tengah dan Jawa Barat pun segera bertindak
untuk membantu para korban dan pengungsi
yang ada di lokasi tersebut.

Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menutup status


tanggap darurat bencana yang sudah dilakukan selama kurang
lebih 2 minggu ini pada Hari Minggu lalu tanggal 21 Desember
2014. Untuk proses pencarian korban sudah dihentikan namun
untuk proses relokasi warga dan bantuan kepada pengungsi
diperpanjang hingga 4 Januari 2015.
Terkait dengan lokasi relokasi, data dari BNPB akan ada 57
kepala keluarga dari dua dusun yakni, 21 KK dari Dusun Jemblung
dan 36 KK dari Dusun Pencil, yang berkemungkinan direlokasi ke
Dusun Karangtengah dan Ambal di Kecamatan Karangkobar.

Bantuan Tanggap Darurat Banjir Bandung


Pada Jumat (26/12/2014), telah dimobilisasi melalui Satgas Tang­
gap Darurat Cipta Karya 1 Mobil Tangki Air (MTA), 1 Toilet Mobile,
10 HU dan 10 WC Knock Down untuk mendukung dan melengkapi
pelayanan kebutuhan air minum dan sanitasi pada bencana banjir
yang telah melanda Kab. Bandung sejak Kamis (18/12/2014)
malam hingga hari ini.
Bantuan ini kemudian diserahkelolakan kepada Dinas Permu­
kiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat c.q. Satker Air Minum
Provinsi Jawa Barat.
Menurut data dari BNPB, banjir yang menggenangi lima ke­ Sedangkan jumlah personel yang ditugaskan sebanyak 4
camatan diakibatkan oleh kondisi topografi Kabupaten Bandung orang dari Satker Air Minum Prov. Jawa Barat, 2 Satgas Tanggap
yang berupa cekungan, serta meluapnya air sungai Citarum Hulu. Darurat Jabar, 5 Satgas Tanggap Darurat Pusat, yang dioperasikan
Jumlah penduduk yang mengungsi sebanyak 14 ribu jiwa atau dibawah komando BNPB dan BPBD Prov. Jawa Barat. Penempatan
sekitar 4.400 KK, yang berasal berasal dari Kecamatan Baleendah peralatan bantuan dan personel Satgas dikoordinasikan dengan
5.365 jiwa, Dayeuhkolot 5.827 jiwa, Bojongsoang 1.680 jiwa, Satlak BPBD Kab. Bandung. (Teks : Marsya Paramitha_Randal
Ketapang 747 jiwa, dan Cicalengka 657 jiwa. Jateng & Adnan Dharmawan_Randal Jabar)

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 13


info baru

Menteri PU-Pera Resmikan


Rusun Mahasiswa UGM
dan Infrastruktur Cipta Karya
di DIY

P
Dalam rangkaian perjalanan dinas Menteri eresmian ini sekaligus sebagai bagian dari rangkaian
acara Dies UGM ke 65. Basuki mengatakan bahwa
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pembangunan Rusun ini dimaksudkan untuk mem­
Basuki Hadimuljono meninjau infrastruktur bantu Pemerintah Kabupaten Sleman dalam men­
cegah dan mengatasi pertumbuhan permukiman
jalan di pulau Jawa, Basuki berkesempatan kumuh sebagai dampak meningkatnya jumlah mahasiswa pen­
meresmikan Rumah Susun Asrama untuk datang dengan kegiatan-kegiatan yang mengikutinya. Disam­
ping itu juga mendukung program UGM dalam pembinaan
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada mahasiswanya.
(UGM) dan sejumlah infrastruktur Cipta Dalam sambutan peresmian perdananya sebagai Menteri
PU, Basuki memotivasi mahasiswa untuk lebih baik dari generasi
Karya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sebelumnya, “Kami berpesan kepada para mahasiswa, mahasiswa
Sabtu (13/12). UGM yang sekarang sudah mendapatkan fasilitas yang lebih
baik dari jaman saya, maka saya minta mahasiswa sekarang bisa
menjadi lebih jadi seorang Menteri,” pesan Basuki.

14
info baru

Gunung Kidul, kapasitas 50 liter/detik senilai Rp4,09 miliar; SPAM


IKK Clereng, di Kab. Kulonprogo, kapasitas kapasitas 50 liter/
detik senilai Rp7,57 miliar; SPAM IKK Lendah di Kab. Kulonprogo,
kapasitas 30 liter/detik senilai Rp14,28 miliar; serta SPAM IKK
Tambakbayan, di Kab. Sleman, kapasitas 20 liter/detik senilai
Rp7,25 miliar.
Di akhir sambutannya, Basuki berpesan kepada seluruh civitas
Foto : Miko

akademika UGM terutama mahasiswa penghuni Rusun untuk


menjaga dan merawat aset yang telah diresmikan. “Membangun
lebih mudah daripada memelihara, saya titip betul agar sarana
Rusun Asrama Mahasiswa UGM. praasrana ini bisa dipelihara dengan baik,” tutup Basuki.
(Teks : bhm)

SPAM IKK Clereng

Rusunawa Bantul

Rusun asrama mahasiswa Kinanti 2 dan 3 adalah Rusun ke-3


dan ke-4 yang dibangun oleh Kementerian PU dan Pera. Dua Rusun
sebelumnya sudah dihuni dan dikelola dengan baik, bahkan status
asetnya pun sudah dialihkan kepada Kementerian Pendidikan dan
Kebudayan.
Rusun Asrama yang diperuntukkan khusus bagi mahasiswa
pria ini dimulai pembangunannnya pada bulan November 2013 SPAM IKK Lendah
dengan ditandai groundbreaking oleh Djoko Kirmanto, Menteri
PU kala itu. Dibangun dengan biaya Rp 26,15 miliar, Rusun ini
memiliki 2 twinblok, dengan 192 unit hunian type 24 m2. Masing-
masing unit hunian menampung 2 mahasiswa. Biaya sewa per­
bulan mulai Rp.350 ribu yang paling murah di lantai 5, sampai
Rp.500 ribu di lantai 2.
Basuki mengungkapkan, tahun ini juga akan segera dimulai
pembangunan 2 twin block asrama mahasiswa di Kampung
Klebengan.
Pada kesempatan ini, beberapa infrastruktur juga diresmikan,
yang telah selesai dibangun dan segera dimanfaatkan di Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu Rusunawa di Kab. Bantul dan
Sleman masing-masing 1 Twin Block dengan nilai total Rp.24,95
miliar. Kedua Rusun ini telah berfungsi dan dimanfaatkan se­
penuhnya oleh masyarakat.
Dalam upaya pemenuhan akses aman air minum di DIY,
diresmikan pula 4 Sistem Penyediaan Air Minum Ibukota Ke­
camatan (SPAM IKK), masing-masing SPAM IKK Seropan di Kab. SPAM IKK Tambakbayang

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 15


info baru

Goodhope Asia Holding Ltd Siap Dukung


Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya
melalui CSR
Ditjen Cipta Karya terus berupaya mencari
sumber pendanaan lainnya dalam
mencapai target 100-0-100 tahun 2019
nanti.

M
enindaklanjuti pelaksanaan FGD di Padang, Ditjen Cipta Karya, Dwityo Akoro Soeranto. “Dengan terbatasnya
Balikpapan dan Makassar dalam rangka men­ pendanaan Pemerintah baik melalui APBN atau APBD, maka
dorong pembangunan infrastruktur bi­ dang diperlukan alternatif sumber pendanaan lainnya yang potensial,
Cipta Karya melalui Program Corporate So­ salah satunya dengan mendorong peran dunia usaha/swasta
cial Responsibility (CSR), Ditjen Cipta Karya, dalam pembangunan infrastruktur Cipta Karya melalui program
Kementerian PU menyelenggarakan Acara Focus Group Discus­sion CSR Perusahaan”, ungkapnya.
(FGD) di Pontianak, Kamis (04/12/14). Dalam pelaksanakan Focus Group Discussion (FGD) tersebut,
FGD ini merupakan tindak lanjut peminatan dari perusahaan Sekretaris Dinas PU Kabupaten Sintang Zulkarnain, yang didam­
yang berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan pingi oleh Bappeda Kabupaten Sintang, menyampaikan usulan
infrastruktur bidang Cipta Karya melalui program CSR. Acara kegiatan potensial bidang Cipta Karya yang telah disusun ber­
tersebut dihadiri oleh perwakilan Direktorat Pengembangan dasarkan Dokumen RPI2JM Kabupaten bidang PU Cipta Karya.
Air Minum, DJCK, Kasatker Randal PIP Kalimantan Barat, Satker Usulan kegiatan tersebut disambut baik oleh PT. Sumber Hasil
PK-PAM Kalimantan Barat, Satker PPLP Kalimantan Barat, Satker Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan dan perusahaan menyatakan
Bangkim Kalimantan Barat, Satker PBL Kalimantan Barat, Dinas siap untuk mendukung kegiatan tersebut melalui program
PU Kabupaten Sintang, Bappeda Kabupaten Sintang, dan CSR CSR-nya, khususnya untuk kegiatan yang berada di wilayah
Manager PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan, yang operasionalnya di Kecamatan Ambalau dan Kecamatan Serawai.
merupakan anak perusahaan Goodhope Asia Holding Ltd, sebuah “Ditjen Cipta Karya mengharapkan agar usulan kegiatan bidang
perusahaan perkebunan dan pengolahan minyak kelapa sawit Cipta Karya tersebut dapat segera dituangkan dan disepakati
yang memiliki perkebunan seluas 156.000 Ha di Kallimantan Barat dalam perjanjian kerjasama yang akan dibahas lebih lanjut dalam
dan Kalimantan Tengah. pertemuan berikutnya”, jelas Dwityo.
PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan menyatakan Berdasarkan hasil dalam Forum ini, terdapat beberapa butir
dukungannya untuk turut berpatisipasi dalam pembangunan penting kesepakatan bersama antara Perusahaan Pemberi CSR
infrastruktur Bidang Cipta Karya melalui program Corporate Social dengan Pemerintah daerah, yaitu kerjasama dan sinergitas dalam
Responsibility (CSR) di Kabupaten Sintang, demikian disampaikan membangun beberapa kegiatan seperti rehabilitasi dan pem­
CSR Manager PT. Sumber Hasil Prima dan PT. Sinar Sawit Andalan, bangunan SPAM perdesaan, MCK (mandi cuci kakus), serta Jalan
Lukita Wardhani, dalam FGD tersebut. dan jembatan Desa. (Teks : Marsel/Randal Kalbar)
Focus Group Discussion (FGD) dipimpin oleh Kasubdit KLN,

16
info baru

Pamsimas Layani 11 Juta Penduduk


Program Penyediaan Air Minum dan
Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)
akan memenuhi akses aman air minum
dan sanitasi layak untuk 11 juta jiwa
penduduk Indonesia di tahun 2016.

Foto: Aji
C
apaian tersebut didapat melalui pembangunan Shahnaz Haque memandu talkshow di Rakornas Pamsimas II di Bali.
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) perpipaan
dan non perpipaan terlindungi, serta prasarana dan sanitasi yang layak. Sedangkan Pamsimas tahap II yang
dan sarana dasar sanitasi berbasis masyarakat di dilaksanakan pada 2013-2016 untuk menunjang pengembangan
perdesaan. permukiman yang berkelanjutan di 219 kabupaten/kota yang
Pada Pamsimas tahap I (2008-2012), sebanyak lebih dari 6 juta tersebar di 32 provinsi. Tahun 2014 ini merupakan tahun kedua
jiwa penduduk di 6.865 desa yang tersebar di 110 kabupaten/ implementasi program Pamsimas–II yang dilaksanakan sejak 2013
kota pada 15 provinsi telah mendapatkan akses aman air minum sampai dengan tahun 2016. Pada tahun 2014 program ini sedang
dilaksanakan di 1.455 desa yang tersebar di 218 kabupaten/kota.
Dirjen Cipta Karya didampingi Direktur PAM M. Natsir dan Kadi PU Provinsi Bali Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga
memukul gong tanda dibukanya Rakornas Pamsimas II.
Foto: Buchori

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 17


info baru

Statistik tahun 2013 menunjukan bahwa 67,7% penduduk telah


mendapatkan layanan air minum layak, baik perpipaan maupun
non perpipaan. Sementara untuk pencapaian di sektor sanitasi
tahun 2013 adalah sebesar 59,7%. “Angka-angka tersebut masih
sedikit di bawah target pencapaian MDGs 2014 yaitu 68,87%
untuk air minum dan sanitasi 62,4%. Pemerintah optimis dapat
mencapai target air minum dan perlu bekerja lebih keras untuk
mencapai target sanitasi,” jelasnya.
Di lain sisi, Imam menekankan aspek yang lebih penting
dari pelaksanaan program, yaitu komitmen untuk penanganan
pascaprogram dan perluasan program pelayanan air minum dan
sanitasi. Komitmen ini dapat diwujudkan melalui implementasi
Rencana Aksi Daerah bidang Air Minum dan Penyehatan
Lingkungan (RAD AMPL) tahun 2015-2019 pada Rencana Kerja
Foto-foto : Buchori

Pemerintah Daerah (RKPD) dan APBD. Komitmen Pemda akan


mendukung tercapainya Universal Access 100% layanan air minum
dan sanitasi layak pada 2019 sesuai amanat RPJMN 2015-2019.
(Teks : Datin CK)

Dirjen Cipta Karya, Ketua Asosiasi SPAM Perdesaan, dan Kepala PMU Pamsimas.

masyarakat kurang terlayani termasuk masyarakat berpenghasi­lan


rendah di wilayah perdesaan dan peri–urban yang dapat meng­
akses pelayanan air minum dan sanitasi. “Selain ini, Pamsimas dapat
meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan
sehat dalam rangka pencapaian target Millennium Development
Goals (bidang air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan
dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat,”
ujar Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat, Imam S. Ernawi, pada Rakornas Pamismas
II di Denpasar (4/12/2014). Rakornas Pamsimas-II ini mengusung
tema ‘Pemberdayaan Masyarakat Menuju Akses Aman Air Minum

Dirjen Cipta Karya meninjau pameran hasil pelaksanaan Pamsimas.

Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan


jumlah warga masyarakat kurang terlayani
termasuk masyarakat berpenghasilan rendah di
wilayah perdesaan dan peri–urban yang dapat
mengakses pelayanan air minum dan sanitasi.

Dirjen Cipta Karya melihat peragaan pompa hydram yang dikelola oleh salah satu
OMS Banjarnegara.

Dirjen Cipta Karya melihat inovasi teknologi IPA perdesaan yang dikembangkan
Pamsimas.

dan Sanitasi yang Layak 100 % tahun 2019 untuk Mewujudkan


Kawasan Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan.
Imam menilai pencapaian bidang air minum dan sanitasi
pada periode 2010-2014 sudah cukup berhasil. Data Badan Pusat

18
info baru

Program KKN
Tematik SPAM Perdesaan
Dievaluasi
Selama dasawarsa terakhir, pembangunan
sarana dan prasarana air minum terus
dilaksanakan, sehingga cakupan
pelayanan air minum Indonesia pada
tahun 2014 telah mencapai 70,5%, yang
terdiri dari 81,1% cakupan pelayanan air
minum perkotaan, dan 59,1% cakupan
pelayanan air minum perdesaan

C
apaian ini telah melampaui target MDG’s 2015 yaitu
68,87%. Melalui program KKN Tematik Pendampingan
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Pengem­
bangan Air Minum Mochammad Natsir, dalam SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat ini,
Lokakarya Evaluasi Program Kuliah Kerja Nyata mahasiswa dapat terlibat dan berperan aktif
Tematik (KKN) Pendampingan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) Perpipaan Berbasis Masyarakat,” di Bali, 4 Desember 2014. dalam melakukan pemberdayaan masyarakat
“Namun demikian, ada tantangan besar di depan kita dimana agar melaksanakan pengelolaan SPAM
sesuai dengan RPJMN 2015-2019, diharapkan pencapaian target
100% akses aman air minum pada Tahun 2019,” ungkap Natsir.
Perdesaan secara lebih efektif.
Natsir menyampaikan untuk mencapai akses air minum
perdesaan 100% pada tahun 2019, dibutuhkan peran serta
semua pihak baik pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat,
dan tentunya perguruan tinggi, dan mahasiswa. Pelibatan civitas
akademika sebagai lompatan besar dalam langkah bersama agar melaksanakan pengelolaan SPAM Perdesaan secara lebih
untuk mewujudkan peningkatan cakupan pelayanan air minum efektif.
bagi masyarakat perdesaan dan sebagai kerjasama nyata dalam “Program KKN Tematik Pendampingan SPAM Perpipaan Ber­
pengabdian kepada masyarakat. basis Masyarakat ini merupakan terobosan yang besar dalam
“Perguruan tinggi merupakan pendidik benih-benih generasi upaya penyediaan air minum bagi masyarakat. Terobosan ini
pembangunan dan penerus bangsa. Perguruan tinggi merupakan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat, yaitu peme­
institusi yang memiliki tugas untuk melakukan pengabdian rintah, perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat,” kata Natsir.
kepada masyarakat, dan untuk itu sangat diharapkan perannya Natsir berharap program ini dapat direplikasi. Sehingga jika
untuk turut serta dalam pembangunan dan penyediaan air minum saat ini hanya Universitas Gajah Mada yang menjadi mentor bagi
bagi masyarakat,” tutur Natsir. universitas lain, diharapkan tujuh universitas yang sekarang telah
Natsir menjelaskan mahasiswa sebagai agen perubahan dan mengikuti program ini dapat menjadi mentor bagi universitas-
pembangunan bangsa dan masyarakat memiliki potensi yang universitas lain di provinsinya atau provinsi lain yang berdekatan.
sangat besar untuk turut terlibat di dalam penyediaan air minum “Sehingga program KKN Tematik SPAM Perpipaan berbasis
bagi masyarakat. Melalui program KKN Tematik Pendampingan masyarakat ini dapat menjadi gerakan masif untuk melakukan
SPAM Perpipaan Berbasis Masyarakat ini, mahasiswa dapat terlibat pen­dampingan pengelolaan SPAM Perdesaan bagi masyarakat,”
dan berperan aktif dalam melakukan pemberdayaan masyarakat tutup Natsir. (Teks : Dit.Air Minum/ari)

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 19


info baru

Evaluasi Pembangunan
Infrastruktur CSR
PT. Adaro Indonesia
di Kalimantan Selatan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
menetapkan target yang ambisius untuk
capaian pembangunan hingga tahun 2019.
Istilah ini dikenal dengan 100-0-100.

S
ampai dengan tahun 2019 capaian akses air minum
dan sanitasi diharapkan dapat mencapai 100% dan
tingkat kekumuhan dapat diturunkan hingga 0%.
Untuk mencapai target tersebut, total dana yang
dibutuhkan diperkirakan sebesar Rp. 834 triliun,
sementara kemampuan pendanaan APBN diperkirakan hanya
10 persen dari total dana yang dibutuhkan, sehingga diperlukan
alternatif pendanaan lain dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan, salah satunya melalui program kemitraan Corporate
Social Responsibility (CSR).
Demikian diungkapkan Evry Biaktama Meliala, Kepala Seksi
Bilateral, Subdit Kerjasama Luar Negeri, Ditjen Cipta Karya pada
acara Rapat Koordinasi Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan
Program CSR PT. Adaro Indonesia, Rabu (17/12/2014). Pertemuan Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. “Peng­
ini dilaksanakan sebagai bagian dari perjanjian kerjasama antara hargaan ini diharapkan dapat menjadi kebanggaan bersama dan
PT. Adaro Indonesia, Ditjen Cipta Karya dan Pemerintah Kabupaten dapat lebih memotivasi PT. Adaro Indonesia untuk dapat lebih
Tabalong, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Hulu Sungai Utara meningkatkan perannya melalui program CSR”, ujar Fajriannur.
yang telah ditandatangani pada tahun 2012 yang lalu. Setelah melakukan Rapat Koordinasi, dilakukan kunjungan
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Eddi Harianto, Kepala Dinas lapangan ke lokasi Infrastruktur permukiman di 3 Kabupaten
PU Kabupaten Balangan, CSR Officer PT.Adaro Indonesia, Direktur tersebut yang dibiayai melalui CSR PT Adaro Indonesia. Infrastruktur
PDAM Kabupaten HSU, perwakilan Satker PKPAM Provinsi Kalsel, yang dikunjungi meliputi pembangunan sarana Biogas di TPA Batu
Satket Randal Provinsi Kalsel, serta perwakilan dari Satker PPLP Merah di Kecamatan Lampihong, Kab. Balangan; Pembangunan
Kalsel. “Kami mengucapkan terimakasih atas fasilitasi Kementerian Pasar Modern Adaro di Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan;
PU dan Perumahan Rakyat sehingga dapat terjalin kerjasama pembangunan SR air minum Kecamatan Juai, Kab. Balangan;
pembangunan infrastruktur melalui CSR PT. Adaro Indonesia, Pembangunan percontohan RTH di Kota Bataman, Kabupaten
harapan kami peran Adaro dapat lebih ditingkatkan lagi, khu­ Tanjung; dan pembangunan IPA Jarang Kuantan dengan kapasitas
susnya dalam pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya 25 liter/detik di Desa Jaranga, Kota Amuntai Kab. HSU.
karena kebutuhan masyarakat akan infrastruktur tersebut masih Melly (45), Salah satu warga Kecamatan Paringin yang
sangat tinggi di 3 kabupaten tersebut,” tutur Eddi. mendapatkan manfaat dalam pembangunan Pasar Modern
Dalam kesempatan tersebut, Fajriannur, CSR Officer PT. Adaro Adaro ketika ditemui pada saat kunjungan lapangan tersebut
Indonesia berkesempatan menyerahkan penghargaan tertinggi menyampaikan terima kasihnya karena pembangunan pasar
level platinum kepada Direktur PDAM Balangan atas program modern dapat memberikan peluang usaha kepadanya. “Sebe­
kerjasamanya dalam peningkatan akses air minum melalui pem­ lumnya saya tidak pernah jualan karena keterbatasan modal
bangunan Sambungan Rumah (SR). Penghargaan ini diraih PT. usaha, namun sekarang dengan mendapatkan kios secara gratis
Adaro Indonesia atas partisipasinya dalam Indonesia CSR Award melalui program CSR ini, saya bisa membuka usaha,” kata Melly.
yang diadakan oleh CFCD bekerjasama dengan Kementerian (Teks : dian/Hardian-Randal Kalsel)

20
info baru

Serahterima Rehabilitasi
Aset Pengolahan Sampah
Pasca Tsunami Aceh dan Sumut
United Nation Development Program
(UNDP) menyerahkan aset Tsunami
Recovery Waste Management Programme
(TRWMP) kepada Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat sekaligus
menyerahkan aset ke Pemerintah Aceh
dan Provinsi Sumatera Utara melalui
Penandatanganan Perjanjian Pinjam Pakai
di Gedung Kementerian PU-Pera, Selasa
(23/12/2014).

D
irjen Cipta Karya Imam S. Ernawi mengatakan,
kegiatan TRWMP di Provinsi Aceh dan Provinsi
Sumatera Utara ini telah dimulai sejak tahun 2011
dan selesai dilakukan pada tahun 2014. TRWMP ini
meliputi serangkaian kegiatan baik fisik maupun
non fisik ditujukan semata-mata untuk meningkatkan sistem Pelayanan persampahan merupakan salah
pengelolaan persampahan melalui peningkatan kapasitas satu pelayanan sanitasi yang sangat penting
pengelola yaitu pemerintah daerah terkait, peningkatan kapa­
sitas masyarakat, hingga peningkatan sarana dan prasarana infra­ demi terwujudnya lingkungan permukiman dan
struktur persampahan. kawasan yang sehat dan layak huni.
Lebih lanjut Imam mengatakan, pelaksanaan serah terima aset
ini juga akan mendukung kebijakan Kementerian PU-Pera yang
telah merancang program permukiman berkelanjutan 100-0-100
yang memberikan 100% akses air minum, mengurangi kawasan
kumuh hingga 0% dan menyediakan 100% akses sanitasi hingga
akhir tahun 2019. Pelayanan persampahan merupakan salah lingkungan permukiman dan kawasan yang sehat dan layak huni.
satu pelayanan sanitasi yang sangat penting demi terwujudnya “Dengan adanya Perjanjian Pinjam Pakai ini nantinya Pemda bisa
segera mengalokasikan pendanaannya untuk mengoperasikan
pengelolaan sampah ke TPA sesuai dengan SOP dan memelihara
infrastruktur yang sudah terbangun. Saya harap Pemda bisa
memaksimalkan hasil dari kegiatan TRWMP yang sudah dilakukan
di masing-masing daerah serta mengoperasikan infrastruktur yang
sudah terbangun sehingga bisa bermanfaat bagi peningkatan
pengelolaan persampahan di daerah,” harap Imam.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Country Director, UNDP
Jakarta, Gubernur Aceh, Walikota Banda Aceh, Bupati Bireun,
Bupati Pidie, Walikota Gunungsitoli dan jajaran Direktur Ditjen
Cipta Karya, Bappenas dan Kawasan Khusus dan Daerah tertinggal.
(Teks : ari)

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 21


inovasi

Formula PEMUDA SUPER:


Yang Muda Yang Berprestasi
(Lagi-Lagi)
Sandhi Eko Bramono *)

“Barangsiapa menginginkan mutiara,


maka ia harus berani terjun ke lautan yang
dalam”.

U
ngkapan mendalam yang dicetuskan oleh Bung Dasar Perhitungan
Karno, Presiden pertama republik ini, sungguh Pemikiran untuk melahirkan formula matematika dalam
menggugah kesadaran kita. Tidak ada keberhasilan menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan sampah, be­
yang akan kita dapatkan, jika kita menjalaninya serta kebutuhan biaya pembangunan dan biaya pengoperasian-
dengan cara-cara yang konvensional saja, tanpa ada pemeliharaan-perawatan, disebabkan oleh masih terbatasnya
suatu gebrakan, inovasi, serta keberanian dalam mewujudkannya. pemahaman pemrograman di tingkat Pemerintah Kabupaten/
Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir ini, Direktorat Kota, yang seharusnya didasarkan pada kebutuhan dalam men­
Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, secara capai suatu target.
spesifik, Subdirektorat Persampahan, mengembangkan lagi for­ Dalam banyak aplikasinya, pemrograman dilakukan secara
mula matematika yang sangat sederhana namun bermanfaat, move backward. Artinya didasarkan pada jumlah dana yang
dalam menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan sampah. tersedia, untuk kemudian ditentukan jumlah dan jenis kegiatannya.
Dari mulai kebutuhan akan gerobak sampah, truk sampah, Tempat Metodologi seperti ini tentu tidak sistematik dan menjadikan
Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R), Fasilitas pemrograman yang tidak berpola, serta tidak memiliki capaian
Pengolahan Sampah Antara (FPSA), dan Tempat Pemrosesan Akhir keluaran (output) dan kebermanfaatan (outcome) yang terukur.
(TPA) sampah. Untuk seluruh sektor, termasuk sektor persampahan, penyu­
Formula matematika ini hanya membutuhkan data jumlah sunan pemrograman harus selalu didasarkan oleh kompetensi
penduduk yang akan dilayani di sebuah kabupaten/kota, untuk keteknikan yang memadai. Sehingga program dapat disusun
kemudian dapat menghitung kebutuhan infrastruktur penanganan secara move forward, yang artinya menghitung kebutuhan infra­
sampah, termasuk kebutuhan biaya pembangunan dan biaya struktur yang dibutuhkan dalam mencapai suatu target, un­
pengoperasian-pemeliharaan-perawatannya. Formula ini akan tuk kemudian diterjemahkan dalam mendistribusikan kegiatan
memudahkan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/ pelaksanaan tahunannya. Selanjutnya dapat dihitung kebutuhan
Kota, dalam menyusun pemrograman dan penganggarannya. biaya pembangunan maupun biaya pengoperasian-pemeliharaan-
Karena formula ini dilahirkan oleh generasi muda di lingkungan perawatannya.
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Dalam upaya menyiapkan pemrograman tersebut, maka
secara spesifik pada Subdirektorat Persampahan, maka formula sejumlah data dibutuhkan, sehingga perhitungan pemrog­
matematika ini dinamakan Formula PEMUDA SUPER (PErhitungan ramannya akan bersifat kuantitatif. Namun, secara faktual di
MUdah DAri SUbdirektorat PERsampahan). Sebelumnya, instansi lapangan, masih ditemui sejumlah keterbatasan untuk mem­
ini juga telah melahirkan Modul SIKIPAS (SIstem Komunal Instalasi peroleh tersedianya data yang sahih di tingkat Pemerintah
Pengolahan Anaerobik Sampah), serta Koefisien GARUDA SUPER Kabupaten/Kota. Hal ini tentunya akan menjadikan pemrograman
(GAs RUmah kaca DAri SUbdirektorat PERsampahan). menjadi sulit untuk dilakukan, sehingga akan berdampak pada

22
inovasi

pemrograman yang move backward untuk kembali terjadi.


Oleh karenanya, dibutuhkan suatu penyederhanaan dalam
melaksanakan pemrograman yang bersifat terukur atau kuantitatif.
Penyederhanaan dilakukan dengan memasukkan seluruh
koefisien yang dapat dikuantifikasikan, untuk kemudian dihitung
menjadi koefisien baru, dengan menyisakan sebuah parameter
saja, yaitu jumlah penduduk. Hal tersebut akhirnya melahirkan
formula baru, dengan satu buah koefisien dan satu buah parameter
jumlah penduduk saja. Tentu hal ini menjadi sangat mudah,
karena pemrograman dapat dilakukan dengan perhitungan
sederhana sekali dan membutuhkan 1 baris perhitungan saja,
dari yang sebelumnya belum tersedia metode perhitungannya. peran alih pengetahuan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota,
Melalui tabulasi koefisien-koefisien ini dengan pengali jumlah terkait bagaimana cara menghitung koefisien-koefisien tersebut.
penduduk, maka akan membantu Pemerintah Kabupaten/Kota Jika diseminasi ini tidak dilakukan, maka tidak akan pernah
dalam melaksanakan pemrograman kegiatannya, termasuk terjadi suatu pembinaan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota,
penganggarannya. yang akhirnya akan berdampak pada minimnya rasa memiliki
Bahkan formulasi ini akan dapat melaksanakan pemrograman pemahaman Pemerintah Kabupaten/Kota untuk dapat menyusun
untuk kegiatan tahunannya, misalnya untuk 5 tahun Rencana program sektor persampahannya dengan benar.
Strategis/Renstra. Dengan proporsi kegiatan dan pendanaan Target 100-0-100 atau universal akses, dimana tingkat
sebanyak 10 %, 20 %, 40 %, 20 %, dan 10 % untuk tahun kesatu, pelayanan pada sektor persampahan diharapkan dapat mencapai
tahun kedua, tahun ketiga, tahun keempat, dan tahun kelima, 100 % pada tahun 2019, telah dijabarkan oleh Direktorat
maka formula tersebut akan menunjukkan hasil perhitungannya Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, dengan
dengan sangat cepat. menggunakan Formula PEMUDA SUPER. Hal ini menjadi suatu bukti
bahwa suatu pemrograman yang dilakukan dengan benar, adalah
Kebermanfaatan Formula PEMUDA SUPER jika ada perubahan atas target atau sasaran yang ingin dituju pada
Formula PEMUDA SUPER dihasilkan dari ketajaman pemikiran, akhir tahun perencanaan, maka jenis, jumlah, maupun kebutuhan
yang didasarkan dari peran utama Pemerintah Pusat, dalam biaya pembangunan serta biaya pengoperasian-pemeliharaan-
hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, perawatannya juga harus berubah. Jika tidak ada perubahan
selaku pembina keteknikan untuk sektor persampahan di tingkat tersebut, maka dapat dipastikan bahwa pemrogramannya tidak
nasional. Pemerintah Kabupaten/Kota “dimanja” untuk dapat kuantitatif, sangat kualitatif, dan tidak terstruktur.
melaksanakan pemrograman dengan baik, karena memperoleh Peran pemuda/i dalam penyusunan Formula PEMUDA SUPER
panduan yang memadai dari Pemerintah Pusat. ini sangat tinggi, khususnya di kalangan generasi muda pada
Hal ini perlu untuk didiseminasikan, dengan tidak melupakan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman,

Formulasi Kebutuhan Infrastruktur

Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 10-3 x JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 1,666 x 10-4 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
(unit) 5 x 10-4 x JP
sedang)
TPS 3R (kota besar dan kota
2,5 x 10-4 x JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,736 x 10-5 x JP
metropolitan)
(hektar unit pengolahan
TPA sampah 8,710 x 10-6 x JP
sampah)
JP= jumlah penduduk (jiwa)

o Gerobak sampah: kapasitas 1 m3, operasi dengan 3 ritasi/hari/unit


o Truk sampah: kapasitas 6 m3, operasi dengan 3 ritasi/hari/unit
o TPS 3R (kota kecil dan kota sedang): menangani 50 % penduduk, kapasitas pelayanan 1.000 jiwa/unit
o TPS 3R (kota besar dan kota metropolitan): menangani 25 % penduduk, kapasitas pelayanan 1.000 jiwa/unit
o FPSA (kota besar dan kota metropolitan): menangani 25 % penduduk, kapasitas pelayanan 14.400 jiwa/unit
o TPA sampah: menangani 50 % penduduk, kapasitas 287.000 jiwa.tahun/hektar unit pengolahan sampah

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 23


inovasi

Formulasi Kebutuhan Biaya Investasi

Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 5 x 10
10-6
-6
xxJP
JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 10-5
8,333 x 10 -5
xxJP
JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
10-4
2,75 x 10 -4
xxJP
JP
sedang)
(Rp milyar)
TPS 3R (kota besar dan kota
1,375 x 10-4
10-4 xxJP
JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,909 x 10-4
10-4 xxJP
JP
metropolitan)

TPA sampah 1,306 x 10-4


10-4 xxJP
JP

JP= jumlah penduduk (jiwa)

o Gerobak sampah: Rp 5.475.000/tahun/unit


o Truk sampah: Rp 197.100.000/tahun/unit
o TPS 3R (kota kecil, kota sedang, kota besar, dan kota metropolitan): Rp 48.180.000/tahun/unit
o FPSA (kota besar dan kota metropolitan): Rp 693.792.000/tahun/unit
o TPA sampah: Rp 754.236.000/tahun/hektar

Formulasi Kebutuhan Biaya Operasi-Pelihara-Rawat

Sistem
Infrastruktur Satuan Formula
Penanganan Sampah
Sistem
Gerobak Sampah 5,475 x 10-6 x JP
Pengumpulan Sampah
Sistem
Truk Sampah 3,283 x 10-5 x JP
Pengangkutan Sampah
TPS 3R (kota kecil dan kota
2,408 x 10-5 x JP
sedang) (Rp milyar/
TPS 3R (kota besar dan kota tahun)
1,204 x 10-5 x JP
Sistem metropolitan
Pengolahan Sampah FPSA (kota besar dan kota
1,204 x 10-5 x JP
metropolitan)

TPA sampah 6,568 x 10-6 x JP

JP= jumlah penduduk (jiwa)


o Gerobak sampah: Rp 5 juta
o Truk sampah: Rp 500 juta
o TPS 3R (kota kecil, kota sedang, kota besar, dan kota metropolitan): Rp 550 juta
o FPSA (kota besar dan kota metropolitan): Rp 11 milyar
o TPA sampah: Rp 15 milyar

secara spesifik pada Subdirektorat Persampahan. Pemuda/i reformasi, hingga animo masyarakat muda yang antusias dalam
inilah yang akan meneruskan perjuangan para pendahulu/ memilih Presiden Indonesia pada pemilihan langsung beberapa
senior, sehingga para junior dapat meneruskan perjuangan para tahun belakangan ini. Oleh karenanya, maju terus, generasi muda
pendahulu dan ikut memberikan kontribusi terbaiknya bagi Indonesia yang berdedikasi tinggi, beretos baja, bersikap ksatria,
pengembangan sektor persampahan Indonesia ke depannya. berperilaku luhur, dan berkompetensi tinggi !
Sejarah dunia, termasuk sejarah bangsa ini, telah menun­
jukkan serta membuktikan, mengenai pentingnya peran pe­ *) Kepala Seksi Wilayah II, Subdirektorat Persampahan, Direktorat
muda/i, seperti peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Direktorat
peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945, jatuhnya rezim Orde Lama Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Kontak dengan
oleh angkatan ’66, jatuhnya rezim Orde Baru oleh gelombang penulis: sandhieb@yahoo.com

24
inovasi

Formulasi Pemrograman Kebutuhan Infrastruktur


Sistem
Penanganan Infrastruktur Satuan Total Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Sampah
Sistem
Pengumpulan Gerobak Sampah 10-3 x JP 10-4 x JP 2 x 10-4 x JP 4 x 10-4 x JP 2 x 10-4 x JP 10-4 x JP
Sampah

Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 1,666 x 10-4 x JP 1,666 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 6,664 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 1,666 x 10-5 x JP
Sampah

TPS 3R
(kota kecil dan (unit) 5 x 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP 10-4 x JP 2 x 10-4 x JP 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP
kota sedang)
TPS 3R
(kota besar
2,5 x 10-4 x JP 2,5 x 10-5 x JP 5 x 10-5 x JP 10-4 x JP 5 x 10-5 x JP 2,5 x 10-5 x JP
Sistem dan kota
Pengolahan metropolitan)
Sampah FPSA (kota
besar dan kota 1,736 x 10-5 x JP 1,736 x 10-6 x JP 3,472 x 10-6 x JP 6,944 x 10-6 x JP 3,472 x 10-6 x JP 1,736 x 10-6 x JP
metropolitan)

(hektar unit
TPA sampah pengolahan 8,710 x 10-6 x JP 8,710 x 10-7 x JP 1,742 x 10-6 x JP 3,484 x 10-6 x JP 1,742 x 10-6 x JP 8,710 x 10-7 x JP
sampah)
JP= jumlah penduduk (jiwa)

Formulasi Pemrograman Kebutuhan Biaya Investasi


Sistem
Penanganan Infrastruktur Satuan Total Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Sampah
Sistem
Pengumpulan Gerobak Sampah 5 x 10-6 x JP 5 x 10-7 x JP 10-6 x JP 2 x 10-6 x JP 10-6 x JP 5 x 10-7 x JP
Sampah

Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 8,333 x 10-5 x JP 8,333 x 10-6 x JP 1,666 x 10-5 x JP 3,332 x 10-5 x JP 1,666 x 10-5 x JP 8,333 x 10-6 x JP
Sampah
TPS 3R
(kota kecil dan 2,75 x 10-4 x JP 2,75 x 10-5 x JP 5,5 x 10-5 x JP 1,1 x 10-4 x JP 5,5 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP
kota sedang) (Rp milyar)
TPS 3R
Sistem (kota besar
1,375 x 10-4 x JP 1,375 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP 5,5 x 10-5 x JP 2,75 x 10-5 x JP 1,375 x 10-5 x JP
Pengolahan dan kota
Sampah metropolitan)
FPSA (kota
besar dan kota 1,909 x 10-4 x JP 1,909 x 10-5 x JP 3,818 x 10-5 x JP 7,636 x 10-5 x JP 3,818 x 10-5 x JP 1,909 x 10-5 x JP
metropolitan)
TPA sampah 1,306 x 10-4 x JP 1,306 x 10-5 x JP 2,612 x 10-5 x JP 5,224 x 10-5 x JP 2,612 x 10-5 x JP 1,306 x 10-5 x JP

JP= jumlah penduduk (jiwa)

Formulasi Pemrograman Kebutuhan Biaya Operasi-Pelihara-Rawat


Sistem
Penanganan Infrastruktur Satuan Total Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Tahun ke-4 Tahun ke-5
Sampah
Sistem
Pengumpulan Gerobak Sampah 5,475 x 10-6 x JP 5,475 x 10-7 x JP 1,095 x 10-6 x JP 2,19 x 10-6 x JP 1,095 x 10-6 x JP 5,475 x 10-7 x JP
Sampah

Sistem
Pengangkutan Truk Sampah 3,283 x 10-5 x JP 3,283 x 10-6 x JP 6,566 x 10-6 x JP 1,313 x 10-5 x JP 6,566 x 10-6 x JP 3,283 x 10-6 x JP
Sampah
TPS 3R
(kota kecil dan 2,408 x 10-5 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 9,632 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP
kota sedang) (Rp milyar/
tahun)
TPS 3R
Sistem (kota besar
1,204 x 10-5 x JP 1,204 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 1,204 x 10-6 x JP
Pengolahan dan kota
Sampah metropolitan)
FPSA (kota
besar dan kota 1,204 x 10-5 x JP 1,204 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 4,816 x 10-6 x JP 2,408 x 10-6 x JP 1,204 x 10-6 x JP
metropolitan)
TPA sampah 6,568 x 10-6 x JP 6,568 x 10-6 x JP 1,313 x 10-5 x JP 2,626 x 10-5 x JP 1,313 x 10-5 x JP 6,568 x 10-6 x JP

JP= jumlah penduduk (jiwa)

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 25


inovasi

Banjir Akibat Sampah:


Selesaikan Dengan TPS 3R !
Sumiaty dan Sari Oktaviani*)

Penanganan sampah perlu untuk


ditangani sedini mungkin. Dengan
pertumbuhan penduduk perkotaan yang
meningkat secara signifikan, maka juga
akan meningkatkan timbulan sampah
secara signifikan pula.

ditempatkan di bantaran sungai, dalam upaya untuk mengurangi


pembuangan sampah ke sungai.
Dalam infrastruktur TPS 3R tersebut, maka sampah organik
diolah secara biologis, untuk menghasilkan produk yang memi­
liki daya cemar lebih rendah kepada lingkungan dan tidak
membahayakan bagi kesehatan manusia, seperti kompos padat,
kompos cair, atau gas bio.
Selain itu, sampah anorganik diolah dengan proses pemilahan,
untuk kemudian dapat dijual melalui pengelolaan Bank Sampah.

S
Selain hal ini akan mengurangi atau bahkan meniadakan sampah
emakin tinggi timbulan sampah, namun tidak diim­
yang dibuang secara sembarangan, maka sistem yang terbangun
bangi dengan peningkatan kinerja pengumpulan
ini akan memperpanjang usia pakai Tempat Pemrosesan Akhir
dan pengangkutan sampah, akan menjadikan sam­
(TPA) sampah yang menggunakan proses pengurugan (landfilling).
pah tersebar di berbagai sudut kota, jalan, dan
Melalui infrastruktur ini pulalah, maka masyarakat yang semula
bahkan “dibuang” sembarang ke sungai. Hal ini ten­
kurang peduli terhadap sampah, akan muncul kesadarannya
tunya berdampak terhadap kelancaran aliran air sungai, serta akan
terkait sistem penanganan sampah yang baik. Semakin banyak
membuat pendangkalan sungai. Hal ini akan menjadi an­caman
masyarakat memahami, bahwa penanganan sampah akan mem­
banjir, khususnya di saat musim penghujan.
berikan pula manfaat secara ekonomi, maka akan timbul kepe­
Curah hujan yang cukup tinggi, membuat sungai tidak sanggup
dulian terhadap sampah.
lagi menampung banjir, hal tersebut akan membuat warga yang
Selain itu, masyarakat perlu menyadari, bahwa apabila sampah
tinggal di daerah bantaran selalu bersiap-siap menyambut tamu
tidak ditangani secara baik dan benar, maka akan timbul bencana
yang tidak diharapkan yaitu banjir kiriman.
banjir atau mungkin juga lautan sampah, sebagaimana yang
Salah satu upaya untuk menangani sampah adalah dengan
pernah terjadi di Kota Bandung pada tahun 2005.
penanganan sampah skala komunal, yaitu melalui infrastruktur
Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).

Kesadaran Masyarakat Masih Terbatas


Untuk kota-kota yang dialiri oleh sungai-sungai, maka kegiatan
penanganan sampah juga harus disinergikan dengan program
penanganan banjir. Untuk mendorong partisipasi masyarakat
yang lebih luas, maka warga di pinggiran bantaran sungai, perlu
untuk diajak duduk bersama, untuk mendengarkan kebutuhan
dan keluhan yang dirasakan oleh warga.
Penempatan infrastruktur TPS 3R merupakan salah satu upaya
untuk menangani sampah secara setempat atau lokal, yang dapat

26
inovasi

menjadi terbuka dengan adanya operator di TPS 3R tersebut.


Industri atau antar instansi Pemerintah Kabupaten/Kota yang
dapat menyerap kompos padat, kompos cair, atau gas bio, akan
meningkatkan kinerja pengelola TPS 3R, sehingga semakin giat
dalam menangani sampah.
Dari kacamata menyeluruh, maka biaya pengangkutan
sampah menjadi jauh lebih hemat, karena sampah ditangani se­

Kinerja TPS 3R
TPS 3R direncanakan dengan luas 200 m2, dengan pengelolaan
berbasis masyarakat. Sarana pengolahan sampah anorganik
adalah penyediaan Bank Sampah, beserta pengelolaannya. Untuk
pengolahan sampah organik, yang saat ini masih umum digunakan
adalah dengan menggunakan proses aerobik sederhana (windrow
composting). Terkait pengolahan sampah organik ini, maka dibu­
tuhkan mesin pencacah sampah organik dan mesin pengayak
kompos padat, untuk mengolah sampah organik tercacah agar
terpapar dengan kehadiran udara atau oksigen bebas.
Terkait pengelolaannya, maka sistem penanganan sampah
berbasis masyarakat merupakan bentuk pemberdayaan kepada
masyarakat, agar dapat mengelola sampah di setiap TPS 3R. Namun
realita saat ini, masih ditemui sejumlah keterbatasan dalam hal
kepedulian Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk mengoptimalkan
kinerja TPS 3R.
TPS 3R yang telah dibangun, umumnya melalui pendanaan

cara setempat. Belum lagi jika menghitung keuntungan finansial


dan keuntungan ekonomi, karena semakin sedikit sampah yang
harus diangkut ke TPA sampah. Banjir yang mengancam di musim
penghujan akibat tidak tertanganinya sampah dan tersumbatnya
aliran sungai, menjadi semakin kecil peluangnya untuk terjadi.
Respon positif dari warga masyarakat dalam penanganan
sampah di bantaran sungai, diharapkan dapat mewujudkan ke­
berlanjutan program Pemerintah, dalam hal menyukseskan TPS
3R, serta mencegah terjadinya banjir. Melalui keberadaan Bank
Sampah pada TPS 3R, maka secara tidak langsung, kita juga telah
menanamkan budaya gemar menabung. Pada akhirnya, sampah
tertangani, banjir terhindarkan, hingga timbul peluang ekonomi
secara positif dari sampah.

*) Penulis adalah staf Seksi Wilayah II, Subdirektorat Persampahan,


Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum.
Kontak dengan penulis: sumiaty3f@yahoo.co.id

secara stimulan oleh Kementerian Pekerjaan Umum selaku


Pemerintah Pusat, diharapkan untuk mendapat pembiayaan
pengoperasian-pemeliharaan-perawatannya oleh Pemerintah Ka­
bu­paten/Kota. Hal ini menjadikan masih terbatasnya kinerja TPS
3R, sehingga perannya masih belum optimal.
Apabila TPS 3R benar-benar dimanfaatkan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota, maka sistem penanganan sampah di kota
tersebut, menjadi sangat beroperasi dengan baik. Lapangan kerja

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 27


inovasi

Meningkatkan Kualitas Perencanaan


dan Pemrograman
Bidang Cipta Karya
R. Doddy Priyono*) & Elkana Catur Hardiansah **)

Era desentralisasi melahirkan tantangan


besar untuk Pemerintah. Pendekatan
pembangunan di era desentralisasi
diarahkan kepada upaya meningkatkan
kemandirian Pemerintah Daerah, terutama
Kabupaten/Kota, dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

TOT Konsultan Randal untuk mempersiapkan Pendampingan Tiap Tahunnya

T
antangan ini dialami pada pembangunan Sektor Pembentukan Satker Randal Provinsi sebagai kepanjangan tangan
Cipta Karya, dimana kewenangan paling besar dan dari pusat diharapkan akan mampu meningkatkan efektivitas
tingkat Pemerintah Daerah dan peran Pemerintah dalam melaksanakan fungsi pembinaan, koordinasi, pengawasan
bertransformasi dari penyedia (provider) menjadi dan fasilitasi pembangunan bidang Cipta Karya di daerah.
enabler. Adapun ruang lingkup pelaksanaan tugas Satker Randal
Menyadari bahwa penyelenggaraan pembangunan bidang meliputi Proses perencanaan dan pengendalian. Tahapan
Cipta Karya yang kewenangan pelaksanaannya ada di daerah, maka perencanaan yaitu kegiatan perencanaan program dengan
Kementerian Pekerjaan Umum khususnya Direktorat Jenderal Cipta keluaran yang dihasilkan adalah dokumen RPIJM Kabupaten/
Karya mengambil inisiatif untuk mendukung Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan kegiatan penyusunan anggaran/penganggaran dengan
Kota agar dapat menyiapkan perencanaan program Bidang melakukan penyusunan dokumen Memorandum Program (MP)
Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan program sebagai keluaran. Sedangkan tahapan pengendalian yaitu berupa
infrastruktur yang lebih luas melalui dokumen Rencana Program proses pemantauan dengan menggunakan sistem e-procurement
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) atau yang kemudian dikenal dan e-monitoring yang menghasilkan laporan progres e-monitoring
dengan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur dan disusunnya laporan SAI. Selain kegiatan pemantauan, di­
Jangka Menengah (RPI2JM) bidang Cipta Karya. lakukan pula kegiatan evaluasi dengan keluaran berupa hasil
Selain itu, Ditjen Cipta Karya juga menyiapkan serangkaian evaluasi pelaksanaan program untuk dijadikan pembelajaran di
instrumen manajemen untuk meningkatkan kualitas pengenda­ ma­sa depan dengan menggunakan instrumen Sistem Informasi
lian pelaksanaan program pembangunan Cipta Karya. Pendekatan Ma­na­jemen Evaluasi Kinerja.
pem­ bangunan yang berlandaskan kemitraan Pemerintah Pu­ Merespon tuntutan Desentralisasi, maka peran Satker Randal
sat-Daerah menyebabkan diperlukan mekanisme koordinasi Provinsi sangat strategis dalam proses peningkatan kapasitas
pengendalian, baik dalam tahap pelaksanaan maupun paska pem­ perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Cipta Karya untuk
bangunan. mempersiapkan kemandirian Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
Agar proses pembangunan tetap berada dalam koridor melaksanakan pembangunan bidang Cipta Karya. Peran strategis
yang telah ditetapkan, dari tahapan perencanaan jangka pan­ tersebut perlu didukung oleh kebijakan yang merujuk kepada
jang, perencanaan jangka menengah, penyusunan program, hasil yang selama ini telah dilaksanakan oleh Satker Randal.
penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, operasi dan
pemeliharaan sampai dengan evaluasi, Direktorat Jenderal Cipta Capaian dan Tantangan
Karya membentuk Unit Perencanaan dan Pengendalian melalui Memperhatikan pelaksanan aspek perencanaan dan pengendalian
Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infra­ pembangunan oleh Satker Randal Provinsi sejak tahun 2011, maka
struktur Permukiman atau yang dikenal sebagai Satker Randal. terdapat beberapa catatan penting yang kiranya bisa menjadi

28
inovasi

Usulan program RPIJM Kabupaten/Kota yang disaring


RPIJM
Perencanaan RPIJM RPIJM
RPIJM RPIJM RPIJM

Disinkronisasi dengan Sasaran


Output Renstra
Ditjen Cipta Karya
Alokasi dan sasaran output
Renstra DJCK distribusikan
Kelayakan disaring
RANDAL MP RKA-K/L Readiness Criteria oleh pusat
SIM-EK
Evaluasi Penganggaran

Memorandum Program

Kerangka Pengeluaran Jangka


Pemantauan 1. Backlog Target output Menengah (KPJM) Ditjen CK
E-mon E-proc SAI Renstra
2. Isi-isu Eksternal :
- Masukan DPR-RI, Rencana Kerja Anggaran-
Media massa Kementerian/Lembaga (RKA-KL)
Sumber : Pedoman Perencanaan dan Pengendalian, 2012
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA)

pembelajaran dalam manajemen pembangunan sektor Cipta Sumber : Dit. Bina Program, 2013
Karya.
1. Peningkatan Kualitas Dokumen RPIJM
RPI2JM merupakan dokumen investasi infrastruktur bidang pembangunan jangka menengah sehingga perencanaan
Cipta Karya dengan prinsip multi tahun, multi sektor dan pembangunan yang dilakukan dengan paradigma tahunan
multi pendanaan yang menjadi acuan bagi Pusat dan daerah bisa dirubah menjadi perencanaan pembangunan yang
dalam penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya. berkesinambungan (kerangka multi tahun). RPI2JM juga
RPIJM menjadi tools bagi Kab/kota dalam perencanaan diharapkan bisa meningkatkan kepedualian (awareness) Kab/

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 29


inovasi

Satgas Randal Konsultan Individual Satgas Randal


Provinsi Perencanaan di Propinsi Kabupaten

Penyampaian Hasil Penilaian


Penetapan Tim Kerja RPIJM
Kelayakan Pusat

Penetapan Skenario Pengembangan


Wilayah dan Sektor

Asistensi Rencana Program Penetapan Rencana Program

Asistensi Dokumen RPIJM Dokumen RPIJM

Asistensi Dokumen RPIJM

Analisasi Dokumen RPIJM

Mekanisme Review RPIJM

Kota pada pembangunan bidang Cipta Karya yang selama ini Kabupaten/Kota dalam penyusunan maupun pemutakhiran
cenderung kurang diprioritaskan oleh daerah. dokumen RPIJM. Acuan yang digunakan adalah buku pedoman
Pada awal penyusunannya di tahun 2008, belum semua yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya. Proses
Kab/Kota mampu menyusun dokumen RPIJM. Hanya 80% ini mendapat dukungan dari Konsultan Individual yang
dari seluruh Kab/Kota yang ada di Indonesia yang mampu dikontrak oleh Satker Randal Provinsi.
menyusun dokumen RPIJM dengan kualitas dokumen sesuai Berdasarkan hasil pengamatan Satker Randal PIP Pusat, maka
harapan. Sebagai upaya meningkatkan kualitas dokumen terlihat bahwasanya terjadi peningkatan kualitas dokumen
RPIJM maka Satker Randal mendampingi masing-masing RPIJM sesuai dengan pedoman yang diberikan dari tahun

350

300

250

200

150 Thn 2011

100 Thn 2012

Thn 2013
50

0
Kurang Memadai Cukup Memadai Sudah Memadai
Thn 2011 277 134 80
Thn 2012 65 305 121
Thn 2013 34 294 163

Sumber Data: Sistem Informasi Perencanaan, 2014

Kualitas dokumen RPIJM Tahun 2011-2013

30
inovasi

2011-2013. Jumlah dokumen RPIJM yang masih belum Karya merupakan perwujudan pendekatan bottom up yang
memadai jumlahnya berkurang sejak tahun 2011-2013. merepresentasikan kebutuhan pembangunan dari perspektif
Beberapa persoalan yang muncul yang mengakibatkan kua­ Kab/Kota. Sehingga keberpihakan anggaran harus mengacu
litas dokumen RPIJM yang beragam diantaranya (i) rotasi di kepada usulan-usulan yang termuat didalam RPI2JM.
tingkat Kabupaten/Kota yang menyebabkan bergantinya Seiring meningkatnya kualitas dokumen RPI2JM, perencanaan
personel yang menangani bidang Cipta Karya; (ii) berkurangnya program dan anggaran bidang Cipta Karya mengacu kepada
komitmen Pemerintah Daerah akibat pengalokasian kegiatan usulan-usulan yang berasal dari Kab/Kota (RPI2JM). Hal ini
bidang Cipta karya tidak sesuai dengan dokumen RPIJM yang didorong oleh peran Satker Randal Provinsi dalam mem­
diusulkan; (iii) pemahaman yang tidak tepat dari aparat bidang fasilitasi Kab/Kota dan Satker Sektor Provinsi dalam ber­
Cipta Karya yang menganggap RPIJM sebagai instrumen koordinasi merencanakan dan menyusun program dan ang­
untuk mendapatkan pembiayaan APBN semata; dan (iv) garan kegiatan-kegiatan bidang Cipta Karya.
kurang memadainya pendampingan yang dilaksanakan oleh Sejak tahun 2011 hingga tahun 2013, persentase kegiatan
Satker Randal Provinsi kepada Kabupaten/Kota. yang berasal dari usulan RPIJM Kabupaten/Kota meningkat
2. Peningkatan Kualitas Pemrograman dan Perencanaan tiap tahunnya. Hal ini merefleksikan semakin meningkatnya
RPI2JM sebagai delivery system pembangunan bidang Cipta komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mengusulkan

100 90
92
90 80

80 79 70

70 60
Jumlah Kab/Kota

60 55 54 50
53
50 40
presentase (%)

39
40 30
29 31
30 20
19
20 15 10
10
10 4 5 5 0 Thn 2011 Thn 2012 Thn 2013
1
0
JAWA KALIBANUSTRA SULAWESI SUMATERA MAMAPAPA Sesuai RPIJM 56 71 77
Revisi Besar Revisi Kecil Revisi Penyempurnaan
Tidak Sesuai RPIJM 44 29 24

Sumber Data: Sistem Informasi Perencanaan, 2014 Sumber Data: Satker Randal Pusat, 2014

Kualitas dokumen RPIJM Tahun 2014 Kesesuaian Kegiatan TA 2011-2013 dengan usulan pada RPIJM

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 31


inovasi

100
100 96 97
91 93 91 92
90 90 89
85 85 85
83
79 80
80
75 76 76
70 71
69 68 68
64
Presentase

60 56 58
53
50
47 48

40

26

20
D
UT

O
LU

M
NG

EL
L
BA

NG

AL
NA

G
N

AR

U
I
NG
I

SE

AR
I

RA
SU L
L
R
M

EL
AU

UT
LU
BI
PR

A
R
M
KU

LT

EN
TE

LS

UK
NT

E
PU

BA

NT
BA
M

BA

PU
E

NT
SU

LB
M
M

TI

LS
B

LB
TE

KA

LT
SU

AL
KE

DI

LT
RI

KA
NG
SU

LT

AL
BA

JA
SU

RO
JA

JA

PA

PA
KA

SU
BA

JA

SU
KA

M
SU
LA

M
BE

GO
Propinsi Sumber Data: Satker Randal Pusat, 2014

Kesesuaian Kegiatan TA 2014 dengan Usulan pada RPI2JM

kegiatan dalam RPIJM yang diikuti dengan kesiapan readiness Pelaksanaan serangkaian tugas itupun sendiri ternyata amat
criteria. Khusus untuk kegiatan tahun 2014, terdapat beberapa beragam kualitasnya. Memperhatikan pengalaman Satker
Provinsi yang alokasi persentase kegiatan yang berasal dari Randal Provinsi dalam melaksanakan tugasnya, maka terdapat
alokasi RPIJM cukup signifikan seperti Provinsi Aceh, Maluku beberapa pembelajaran yang dapat dijadikan pedoman,
Utara, Kalteng, Jateng dan Bali. Sedangkan provinsi yang perlu diantaranya; (i) rendahnya kepedulian aparat Pemerintah
mendapat perhatian adalah Sumatra Utara, Jambi, Papua, Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tata kelola pelak­ sa­
Papua Barat dan Kalimantan Timur. naan pengendalian pembangunan Cipta Karya, seperti ke­
Di masa mendatang, besaran persentase kegiatan tentunya taatan pengisian e-mon, ketaatan mereview RPIJM dan lain
bukan menjadi tujuan akhir dari penyusunan dokumen sebagainya; (ii) komitmen Pemerintah Kabupaten/Kota yang
RPI2JM bidang Cipta Karya, akan tetapi yang diharapkan tidak maksimal mendukung pembangunan sektor Cipta Karya;
adalah bagaimana pendanaan dari pusat merupakan program (iii) komunikasi antar Satker bidang Cipta Karya yang masih
bersama antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan berjalan secara sektoral dan belum bergerak utuh sebagai satu
komitmen dalam dokumen RPIJM dan Memorandum Program. unit Cipta Karya. Hal ini menghambat proses koordinasi yang
3. Meningkatkan Koordinasi Perencanaan dan Pengendalian dipimpin oleh Satker Randal Provinsi; dan (iv) beragamnya
Pembangunan Bidang Cipa Karya kualitas Pejabat Inti Satker dalam memahami pekerjaan
Untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian Satker Randal Provinsi secara untuh sehingga “outcome” yang
bidang Cipta Karya, maka Satker Randal Provinsi melaksanakan diharapkan muncul dalam proses koordinasi tersebut belum
kegiatan-kegiatan strategis yang diharapkan meningkatkan berjalan dengan baik.
kinerja pembangunan bidang Cipta Karya. Kegiatan tersebut
dilaksanakan baik dengan mekanisme kontraktual ataupun Tantangan ke Depan
swa kelola. Selain itu Satker Randal Provinsi mendapatkan Menyikapi perkembangan dan tantangan ke depan dari Ditjen
tugas tambahan sebagai ketua ULP bidang Cipta Karya di Cipta Karya, terutama dalam usaha meningkatkan kualitas peren­
masing-masing Provinsi. canaan dan pengendalian bidang Cipta Karya, maka ter­dapat
Melalui kegiatan-kegiatan tersebut maka terbentuk jejaring beberapa hal yang dapat menjadi isu ke depan dari pengem­
informasi antara Pusat-Provinsi-Kabupaten/Kota mengenai bangan Satker Randal Provinsi
perkembangan kebijakan serta mekanisme pelaksanaan pem­ 1. Peran Satker dalam Melakukan Review RKA-KL
bangunan bidang Cipta Karya. Kegiatan Satker Randal Pro­ Peran ini pertama kali dikemukakan oleh Inspektorat Jenderal
vinsi memungkinkan makin pendeknya rentang komando Kementerian PU. Hal ini memperhatikan karakter organisasi
pelaksanaan kegiatan Sektor Cipta Karya di daerah, baik dalam proyek Sektor Cipta Karya yang tidak memiliki unit struktural
tahapan perencanaan, pemrograman maupun pelaksanaan. seperti Balai di tingkat Provinsi. Untuk itu diperlukan unit yang
Selain itu Satker Randal Provinsi mendapatkan tugas-tugas akan melakukan penelitian terhadap usulan yang diajukan
tambahan sebagai Ketua Unit Layanan Pengadaan untuk sek­ Satker.
tor Cipta Karya serta melaksanakan fungsi publikasi. Peran ini tentunya konsisten dengan logika pendekatan

32
inovasi

pemrograman dan penganggaran, terutama menjaga instrument seperti e-monitoring, e-procurement, Sistem
konsistensi usulan denga kebijakan perencanaan bidang Informasi Perencanaan, SIM-Evaluasi Kinerja dan instrument
Cipta Karya. Satker Randal Provinsi diharapkan tidak hanya lainnya tidak bisa dimaknai sebagai instrument yang terpisah
melakukan review terhadap harga satuan yang mengacu dan bersifat administratif. Satker Randal Provinsi perlu
kepada standar biaya masukan. Review yang dilakukan oleh mengembangkan analisa dan konsolidasi keluaran dari
Satker Randal Provinsi diharapkan dapat menjaga konsistensi masing-masing instrument sebagai dasar dalam pemrograman
antara usulan Satker Sektor dengan kebijakan makro Ditjen di masa mendatang.
Cipta Karya, seperti keterpaduan program, lokasi prioritas dan Peran Satker Randal Provinsi memiliki karakter yang unik dan tidak
lain sebagainya. bisa disamakan dengan struktur seperti Balai di tingkat Provinsi.
Agenda berikutnya tentu agar Ditjen Cipta Karya memper­ Randal Provinsi memiliki fungsi horizontal sebagai koordinator
siapkan SOP yang harus dipedomani oleh Satker Randal satker Sektor di tingkat Provinsi dalam perencanaan dan pengen­
Provinsi dalam melakukan proses review RKA-KL. Peran dalian serta memiliki fungsi Vertikal dalam meningkatkan kapasitas
Satker Randal Provinsi perlu dimaksimalkan dalam ranah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembangunan
penganggaran, sehingga tidak timbul kesan Satker Randal di bidang Cipta Karya. Peran tersebut akan menghadapi banyak
Pro­vinsi sebagai penyampai pesan saja. Peran Randal Provnsi tantangan terutama di masa Pemerintahan saat ini. Untuk itu
seba­gai bagian dari peneliti RKA-KL diharapkan menjadi upaya dibutuhkan para pelaksana ditingkat Daerah yang tidak hanya
baru mengkatkan kualitas perencanaan bidang Cipta Karya memiliki kemampuan administrasi yang mumpuni, akan tetapi
2. Konsolidator Data Perencanaan dan Pengendalian juga memiliki faktor keberterimaan yang tinggi terhadap Satker
Memperhatikan beragamnya instrument yang digunakan oleh Sektor dan Kabupaten/Kota serta kemampuan inovasi manajemen
Ditjen Cipta Karya dalam mengendalian pembangunannya, yang baik. Hal ini diyakini akan memperkuat kinerja Satker Randal
maka Satker Randal Provinsi perlu meningkatkan perannya Provinsi bukan hanya dari segi ketaatan pelaksanaan pekerjaan
dalam mengendalikan proses perencanaan dan pelak­ sa­ semata, akan tetapi berperan penting dalam peningkatan kualitas
naanya. Satker Randal Provinsi perlu memperkuat peran pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
dalam mengkonsolidasikan data Perencanaan dan Pengen­
dalian yang berasal dari berbagai instrumen sebagai landasan *) Kasatker Perencanaan dan Pengendalian PIP Pusat
dalam penyusunan kebijakan bersifat wilayah ataupun masu­ **) PPK Perencanaan, Satker Perencanaan dan Pengendalian PIP
kan kebijakan yang dikeluarkan oleh pusat. Penggunaan Pusat

Edisi 124Tahun XII4Desember 2014 33


seputar kita

Kiprah Duta Sanitasi Tahun


2014 di Daerah
Roadshow ke sekolah-sekolah menjadi agenda rutin yang dilak­
sanakan oleh Duta Sanitasi tingkat nasional tahun 2014 Sabrina
Salwa Sabila serta Duta Sanitasi tingkat Provinsi Kalteng, Rifka. Kini
gi­liran SMPN 2 yang menjadi lokasi roadshow, beberapa waktu
lalu.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kotim melalui Kabid Dikdas
Abung mengatakan, agenda ini sejalan dengan Pemkab Kotim
di bidang kebersihan lingkungan. Apalagi, Kota Sampit sukses
mencetak hat-trick Piala Adipura dimasa kepemimpinan Bupati
Kotim H Supian Hadi. “Kegiatan ini sangat mendukung dalam
upaya Kota Sampit meraih Adipura Kencana tahun 2015 dan
program Adywiyatama serta sekolah sehat, “kata Abung.
(Joko H/Randal Kalteng)

SPAM Regional Pasigala


300 Lt/dt Segera Dibangun
Sedikitnya 120 ribu jiwa penduduk di Kota Palu, Kabupaten
Sigi, dan Kabupaten Donggala (Pasigala) tidak lama lagi akan
mengakses air minum aman perpipaan dari Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) Regional Pasigala Tahap I kapasitas 300 liter/detik.
Penandatanganan Kerjasama (PKS) SPAM ini ditandatangani pada
Rabu (17/12) di Palu.
“SPAM Regional Pasigala direncanakan akan beroperasi pada
tahun 2016 dengan UPT-SPAM Provinsi Sulawesi Tengah sebagai
lembaga pengelola,” tutur Direktur Pengembangan Air Minum
Ditjen Cipta Karya, Mochammad Natsir di Palu. (Dit.PAM)

Cipta Karya
Mensosialisasikan
Program 2015
kepada Awak Media
(PUPR) kepada awak media nasional, baik cetak maupun
elektronik, dalam wadah Media Gathering akhir tahun 2014,
di Bogor (29/12). Acara ini menghadirkan narasumber antara
lain Ketua Badan Pendukung Pengembangan SPAM Tamin MZ.
Amin, Sekretaris Direktur Jenderal Cipta Karya Dadan Krisnandar,
Direktur Pengembangan Air Minum Mochammad Natsir, dan
Pemerintah mentargetkan pengurangan 7.480 Ha kawasan Direktur Pengembangan Permukiman Hadi Sucahyono.
kumuh setiap tahun hingga 2019 atau sekitar 2% dari yang Kegiatan Media Gathering juga diisi dengan kunjungan
ada saat ini sebanyak 37.407 Ha. Penanganan kawasan kumuh ke kantor PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor yang telah mampu
menjadi prioritas pemerintah sesuai indikasi program dalam melayani akses air minum untuk 77% penduduk Kota Bogor dan
rancangan RPJMN 2015-2019 yang menyebutkan target mewu­ ditargetkan pada 2015 nanti melayani 80% penduduk sesuai
judkan kota tanpa kawasan kumuh di tahun 2019. target MDGs. Selain itu, awak media juga mengunjungi Instalasi
Target tersebut disosialisasikan Direktorat Jenderal Cipta Pengolahan Air Dekeng Kota Bogor yang memiliki kapasitas
Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 1.400 liter per detik. (bcr)

34
Segenap Pimpinan dan Karyawan
Direktorat Jenderal Cipta Karya
Mengucapkan

SELAMAT
HARI RAYA NATAL 2014
& TAHUN BARU

Anda mungkin juga menyukai