Anda di halaman 1dari 6

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah

satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah


penderita dan luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring
dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Di Indonesia
Demam Berdarah pertama kali ditemukan di kota Surabaya pada tahun
1968, dimana sebanyak 58 orang terinfeksi dan 24 orang diantaranya
meninggal dunia (Angka Kematian (AK) : 41,3 %). Dan sejak saat
itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh Indonesia.
Berdasarkan wawancara dengan tokoh dusun, kader kesehatan dan
hasil MMD 1 serta MMD 2 didapatkan hasil bahwa tahun lalu, 2016,
terjadi peningkatan jumlah penderita DBD yaitu 26 orang yang
menderita DBD di Dusun Pandes II. Hal tersebut didukung oleh salah
satu petugas KesLing Puskesmas Pleret. Dari hasil survey yang
dilakukan di dusun Pandes II didapatkan hasil 44% masyarakat
Pandes II mengatakan pernah mengalami DBD.
Upaya penanggulangan Demam Berdarah yang tepat guna
adalah dengan cara memberantas nyamuk Aedes aegypti. Untuk
menjaga agar kepadatan nyamuk penular yang sudah menurun
tidak menjadi tinggi lagi, diperlukan upaya pemberantasan
jentik dengan cara meniadakan sarang nyamuk penular
tersebut. Kegiatan ini disebut “Pemberantasan Sarang Nyamuk”
(PSN). PSN ini diperlukan peran aktif keluarga/masyarakat
melalui Kader Pemantau Jentik.
Sebelumnya sudah dilakukan pemeriksaan jentik oleh anak-
anak di dusun Pandes II dan rencana pembentukan kader
pemeriksa jentik sudah sebagian terealisasi. Beberapa rt di
Pandes II sudah membentuk kepengurusan jentik tersendiri,
hanya tinggal pelaksanaan tugas pemeriksaan jentik.
Berdasarkan data dan fakta di atas maka Mahasiswa K3M dan
tokoh masyarakat Pandes II menganggap perlunya menjadwalkan
pelaksanaan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah warga oleh
kader di tiap rt tempat tinggalnya. Pembentukan Kader
Jumantik di Pandes II dan pelaksanaan kegiatan yang
kedepannya diharapkan setiap Kader pemeriksa jentik nyamuk
menjadi sebuah wadah terdepan yang dapat mengenali, mencegah
dan menanggulangi masalah kesehatan khususnya DBD di Pandes
II.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pelaksanaan pemeriksaan jentik nyamuk, kader
mampu melakukan kegiatan pemeriksaan jentik secara rutin.
2. Tujuan Khusus
Setelah pertemuan 1x120 menit, kader dapat :
a. mempraktekkan Cara Kerja Kader jentik
b. melakukan Persiapan Sebelum Pemeriksaan Jentik
c. mempraktekkan cara Memeriksa Jentik
d. melakukan Pencatatan dan Pelaporan Kader jewntik
e. Melaporkan hasil temuan angka bebas jentik di lingkungan
Pandes II
B. Sasaran dan Target
1. Sasaran : warga Pandes II
2. Target : kader remaja warga Pandes II
C. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Demonstrasi dan diskusi
2. Isi/materi penyuluhan
Terlampir
3. Waktu dan tempat
a. Tanggal : Pelaksanaan pemeriksaan jentik oleh kader dilakukan
serentak pada hari minggu tanggal 10 Desember 2017
b. Waktu : sesuai jadwal perkumpulan remaja remaja setiap RT
c. Tempat : di seluruh RT Pandes II
4. Setting Tempat
Setting tempat pemeriksaan merupakan rumah tiap warga rt
setempat. Tempat yang diperiksa meliputi bak mandi, tempat
penampungan air, pot-pot, dll.
5. Media
Alat yang dipersiapkan adalah buku format pelaporan penemuan
jentik nyamuk, bolpoin, senter.
6. Susunan acara
No Waktu Kegiatan Penyampai
1. 07.30-08.00 - Pembukaan Mahasiswa
- Perkenalan dan ketua
kader
- Penyampaian maksud dan tujuan
Jentik
2. 08.05-10.00 - Menjelaskan kembali cara Mahasiswa
Kerja pemantauan jentik dan Ketua
kader
- Menyiapkan alat Sebelum Jentik RT
Pemeriksaan Jentik
- Membagi anggota dalam
kelompok untuk mendatangi
rumah warga
- Mengunjungi rumah warga untuk
Melaksanakan pemantauan
jentik nyamuk.

3. 10.05-10.15 Mencatat pelaporan temuan Kader


jentik Jentik
4. 10.15-10.35 Penutup Ketua
- Menyimpulkan pertemuan hari Kader
ini dan rencana pelaksanaan ke Jentik
depannya
- Salam

7. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi persiapan
1) Satuan Acara Pembelajaran sudah dibuat sebelum kegiatan
dimulai
2) Media telah disiapkan
3) Tempat telah disiapkan
4) Kontrak waktu telah disepakati
b. Evaluasi proses
1) Mahasiswa mengkoordinir kegiatan pelaksanaan pemantauan
jentik nyamuk dibantu ketua kader.
2) Para kader dan anggota mengikuti proses dari awal sampai
selesai
Lampiran
Materi Pemantauan Jentik

A. TUGAS Kader Pemeriksa Jentik


1. Tentukan rumah/keluarga yang akan dikunjungi / diperiksa
2. Melakukan kunjungan rumah
3. Melakukan pemeriksaan jentik
4. Mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jentik
B. PERSIAPAN SEBELUM PEMERIKSAAN JENTIK
1.Mencatat daftar keluarga yang ada.
2.Menyiapkan bahan / peralatan :
 Formulir pemeriksaan jentik
 Senter
 bolpoin
C. CARA MEMERIKSA JENTIK
1. Periksa bak mandi, tempayan, drum & tempat yg lain
2. Jika tidak tampak tunggu ± 1 menit, bila ada akan muncul ke
permukaan
3. Gunakan senter
4. Periksa juga vas bunga, tempat minum burung, kaleng, ban
bekas dll.
 Bila ditemukan jentik:
 tunjukkan jentik kepada KK
 jelaskan jentik akan jadi nyamuk
 beri petunjuk cara mencegah
 usahakan dilakukan PSN / ikanisasi
 anjurkan untuk PSN teratur
 Anjurkan untuk dipertahankan dan
mengajak keluarga yang lain
Jentik A. Aegypti di
 Bila tidak ditemukan jentik
bak penampungan air

 Bila tidak ditemukan jentik


 Sampaikan bahwa pada saat itu
Waspadai Tempat yang jarang terpantau:
• Air yang terjebak di talang air
• Air pada vas bunga, tampungan kulkas dan alat rumah
tangga lainnya yang menampung air
• Pagar rumah yang terdapat air yang terjebak (pagar bambu
dll)
• Rumah kosong dan fasilitas umum yang tidak ada
penghuninya sehingga air tidak pernah diganti.
D. SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN
Cara Mencatat dan Melaporkan Hasil Pemeriksaan Jentik:
 Tulis nama Desa, RT & RW yang akan dilakukan pemeriksaan
jentik
 Tulis nama keluarga
 Bila ditemukan jentik tulislah nama KK dan tempat dimana
ditemukan jentik
 Tulis hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan,
seperti rumah/kavling kosong, penampungan air hujan, dll
 Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ke pertemuan RT
lingkungan setempat.

Anda mungkin juga menyukai