Anda di halaman 1dari 92

BUKU PANDUAN PRAKTIK LABORATORIUM

METODOLOGI PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
TIM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
JL.GANESHA 1 PURWOSARI KUDUS TELP.0291-437218

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 1


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas
terselesaikannya buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan khususnya mata
kuliah Metodologi Penelitian. Buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini
merupakan salah satu metode pembelajaran laboratorium keperawatan jiwa sebagai
pendekatan dalam pencapaian kompetensi hardskill lulusan D3 keperawatan.
Buku panduan pembelajaran laboratorium metodologi penelitian ini menguraikan
konsep dasar penelitian keperawatan serta mengaplikasikan konsep tersebut dalam
penyusunan proposal penelitian. Proses pembelajaran menekankan pada dicapainya
pemahaman mahasiswa tentang konsep penelitian dan penyusunan proposal penelitian.
Kami berharap buku panduan pembelajaran laboratorium Metodologi Penelitian ini dapat
dijadikan petunjuk dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga merasa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan buku panduan pembelajaran laboratorium
keperawatan ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun untuk peningkatan
kualitas buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini sangat kami harapkan.
Semoga buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini dapat
bermanfaat bagi proses pembelajaran laboratorium mahasiswa Prodi D-3 Keperawatan

Kudus, Maret 2019

Tim Penyusun

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................4

A. VISI MISI STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS………………………………………………4


B. VISI MISI D3 KEPERAWATAN………………………………………………………………………….............4
C. PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI D-3 KEPERAWATAN……………………………………….…..5
RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS MATA KULIAH…………………………………………………………………………………………5


B. DESKRIPSI MATA KULIAH………………………………………………………………………………………….6
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN………………………………………………………………………………………..6
D. ALOKASI WAKTU………………………………………………………………………………………………………7
E. PENILAIAN DAN PEMBOBOTAN……………………………………………………………………………….7
MATERI PEMBELAJARAN LABORATORIUM
D. PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN…………………………………………………………………8
E. MASALAH PENELITIAN…………………………………………………………………………………………….16
F. VARIABEL PENELITIAN…………………………………………………………………………………………….25
G. RANCANGAN PENELITIAN………………………………………………………………………………….……35
H. POPULASI PENELITIAN……………………………………………………………………………………….…..46
I. INSTRUMEN PENELITIAN………………………………………………………………………………………..52
J. PENGOLAHAN DATA………………………………………………………………………………….……………54
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................91

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 3


BAB I

PENDAHULUAN

VISI dan MISI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS


a. VISI

Menjadi Universitas yang unggul, menghasilkan lulusan dengan penguasaan Ilmu


Pengetahuan, Teknologi, Keterampilan dan Seni (IPTEKS), di tingkat regional dan
nasional berlandaskan nilai nilai luhur bangsa dan keislaman pada tahun 2020.

b. MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dengan cara mengikuti


perkembangan ilmu pengetahuan yang dilaksanakan secara berkesinambungan,
terpadu, dan mampu memenuhi kebutuhan serta tuntutan ketenagaan kesehatan
pada tingkat regional dan nasional.
2. Mengembangkan kegiatan yang mendorong terwujudnya pendidikan berbasis
research bagi pendidikan melalui pelatihan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
3. Merealisasikan pendidikan dengan menerapkan nilai-nilai Keislaman untuk
menghasilkan lulusan kesehatan yang islami dengan keteladanan
Kemuhammadiyahan dan berwawasan kebangsaan
4. Mengembangkan organisasi sekolah tinggi yang sesuai dengan perkembangan
zaman dan meningkatkan manajemen yang transparan, berkualitas serta
bertanggungjawab
5. Menjalin kerjasama secara sinergi dan berkelanjutan dengan stakeholders,
instansi pemerintah maupun swasta.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 4


VISI, MISI, & PROFIL PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

VISI
Menjadi program studi S-1 Keperawatan yang menghasilkan sarjana keperawatan yang
unggul, humanis, berwawasan global dengan penguasaan IPTEKS, berlandaskan nilai –
nilai islami dan berperan aktif pada pengembangan kesehatan pada tahun 2020.

MISI
1. Menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas bertaraf nasional, berwawasan
global dan berahlakul karimah
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan pengembangan IPTEKS
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan evidence based
practice keperawatan
4. Mengembangkan tatakelola program studi berbasis penjaminan mutu dan TIK
5. Mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi pemerintah/swasta/lembaga
swadaya masyarakat/profesi kesehatan dan perguruan tinggi tingkat ASEAN.

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


1. Care Provider (perawat pelaksana)
2. Marketing Pelayanan kesehatan
3. Comunity Leader
4. Manager
5. Peneliti
6. Enterpreneur

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 5


BAB II

RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. IDENTITAS MATA KULIAH


1. Nama mata kuliah : Metodologi Penelitian
2. Kode mata kuliah :
3. Bobot SKS : 1 SKS
4. Penempatan semester :6
5. Penanggung jawab :
6. Tim pembelajaran laborat : TIM

B. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah Metodelogi Penelitian menguraikan konsep dasar penelitian keperawatan


serta mengaplikasikan konsep tersebut dalam penyusunan proposal. Proses pembelajaran
menekankan pada dicapainya pemahaman mahasiswa tentang konsep penelitian dan
penyusunan proposal penelitian. Mata kuliah ini rupakan mata kuliah utama dengan bobot
2 SKS, penempatan pada semester VI

C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengetahuan
a. Menguasai konsep dasar riset keperawatan dan tahap penelitian keperawatan
b. Mengidentifikasi masalah penelitian keperawatan
c. Menguasai Telaah Literatur
d. Mengidentifikasi variabel penelitian keperawatan
e. Menetapkan hipotesa penelitian keperawatan
f. Menentukan desain penelitian keperawatan
g. Menentukan populasi dan sample penelitian keperawatan
h. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
i. Analisa Data
2. Keterampilan umum
a. Kemampuan Menjelaskan hakekat penelitian dalam keperawatan
b. Menjelaskan pembuatan judul dan sistematika penyusunan proposal
c. Mampu menjelaskan tentang penyusunan latar belakang dan rumusan masalah
penelitian

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 6


d. Menjelaskan teknik penelusuran kepustakaan
e. Menjelaskan penyusunan kerangka konsep, variabel, hipotesis, definisi
operasional
f. Menjelaskan jenis dan design penelitian
g. Menjelaskan tentang populasi dan sampel
h. Menjelaskan teknik pengumpulan dan pengukuran data
i. Menjelaskan teknik analisis data
j. Menjelaskan teknik penulisan laporan penelitian
3. Keterampilan khusus
a. Mampu Membuat judul penelitian
b. Mampu Menyusun sistematika penulisan proposal penelitian
c. Mampu Membuat Latar belakang penelitian
d. Mampu Mencari data yang menunjang latar belakang
e. Mampu Mencari literatur
f. Mampu Membuat tinjauan pustaka
g. Mampu Membuat kerangka teori dan kerangka konsep
h. Mampu Membuat hipotesis
i. Membuat definisi operasional
j. Merumuskan design penelitian
k. Menentukan populasi dan sampel penelitian
l. Memilih dan membuat instrumen yang sesuai
m. Memilih dan makalukan analisis data yang sesuai dengan design penelitian
n. Menyusun proposal penelitian

D. ALOKASI WAKTU
Praktik
1 SKS x 14 minggu efektif x 170 menit= 2380 menit

E. PENILAIAN DAN PEMBOBOTAN


Praktik
a. Ujian kompetensi = 70%
b. Nilai observasi/ project/ partisipasi kuliah = 30%

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 7


BAB III

MATERI PEMBELAJARAN LABORATORIUM

METODOLOGI PENELITIAN

IK.MP UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Ketua
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Metodologi Penelitian
Revisi Tanggal

IK.MP.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 8


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

A. PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN


Penelitian disebut juga riset merupakan terjemahan dari bahasa Inggris research,
yang merupakan gabungan dari kata re (kembali) dan to search (mencari), atau berasal
dari Bahasa Perancis recherche yang berarti “mencari kembali”. Dalam buku yang
berjudul Introduction to Research, pengertian penelitian adalah “studi yang dilakukan

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 8


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah,
sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut”.

Tujuan melakukan penelitian adalah untuk memperoleh pengetahuan, menjawab


pertanyaan penelitian atau memecahkan masalah. Alasan melakukan penelitian adalah
karena dorongan dari keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau
memecahkan masalah dalam kehidupannya sebagai khalifah di muka bumi Allah.

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematik untuk memperoleh data, informasi atau keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran/ketidak benaran suatu asumsi dan atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Metode dalam upaya ilmiah menyangkut cara kerja untuk memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan.

Metodologi berasal dari kata metodos (metode/cara) dan logos (ilmu


pengetahuan). Metodologi penelitian adalah cara mengetahui sesuatu untuk
menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran secara sistematik, logis dan
empiris menggunakan metode ilmiah. Secara singkat dikatakan metodologi penelitian
adalah ilmu yang mempelajari metode (cara) penelitian. Hasil suatu penelitian berupa
karya tulis ilmiah.

Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil penelitian, pengembangan dan atau
pemikiran yang disetujui oleh panitia, penelaah, atau penyunting dalam suatu pertemuan
ilmiah. Bentuknya adalah :

1. Karya Tulis Ilmiah (KTI)


2. Skripsi
3. Tesis
4. Disertasi
5. Laporan penelitian
6. Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi
Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 9
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

ASPEK SKRIPSI TESIS DISERTASI


Permasalahan Pengalaman empirik Pengalaman empirik/ Kajian teoritik diukung
yang tidak spesifik teoritik yang spesifik fakta empirik yang
analitik/ spesifik
Tujuan Mendeskripsikan Mendeskripsikan variabel Mendeskripsikan &
variabel atau hubungan atau hubungan/pengaruh menguji hubungan
2 variabel variabel /pengaruh 3 variabel
atau lebih
Jenis penelitian Historis, deskriptif deskriptif Eksperimen/ kuasi
dan analitik eksperimen
Analisis data Statistik deskriptif dan Statistik deskriptif dan Statistik deskriptif
analitik sederhana analitik analitik dan inferensial
Pembahasan Komparatif dan aplikatif Kritis analitik mengarah Filosofis, multidi-siplin,
pada suatu kesimpulan sumbangan ilmu
pengetahuan

B. MACAM METODE PENELITIAN


Ada empat macam metode penelitian, yaitu:
a. Metode filosofi, yaitu penelitian yang dilakukan melalui perenungan dan pemikiran
yang mendalam, terarah dan mendasar. Data-data yang digunakan bersifat kualitatif
sehingga pemecahan masalahnya bersifat apriori.

b. Metode deskriptif, yaitu prosedur pemecahan masalah dengan menggambarkan


keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya,
kemudian dianalisis dan diintepretasikan. Bentuknya berupa survey, studi kolerasi
dan studi pengembangan.

c. Metode historis, yaitu pemecahan masalah dengan menggunaan data-data masa


lalu. Hasilnya digunakan untuk memahami kejadian sekarang atau memprediksi
keadaan yang akan datang.
d. Metode eksperimen, yaitu cara-cara untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat
dua variabel atau lebih melalui percobaan secara cermat. Bentuknya ada dua yaitu:
ekperimen eksploratif (bertujuan mempertajam masalah dan hipotesis) dan
eksperimen pengembangan (bertujuan membuktikan hipotesis guna membuat
generalisasi umum)

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 10


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

C. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang, dan
dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Penelitian dapat
dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis dan
jenis data.
1. Penelitian Menurut Metode.
Penelitian Survey. Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari popolasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-
hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
Penelitian Ex Post Facto. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi yang kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
Penelitian Eksperimen. Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
Penelitian Naturalistik. Metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
Contoh: sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
Policy Research. Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah
Action Research. Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan biaya
produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim
kerja dan pranata
Penelitian Evaluasi. Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu
untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan Saudarastandar
dan program yang telah ditetapkan.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 11


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Penelitian Sejarah. Berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-


kejadian yang berlangsung dimasa lalu. Sumber datanya bisa primer, yaitu orang
yang terlibat langsung dalam kejadian itu, atau sumber-sumber dokumentasi yang
berkenaan dengan kejadian itu. Tujuan penelitian sejarah adalah untuk
merekonstruksi kejadian-kejadian lampau secara sistematis dan objektif, melalui
pengumpulan, evaluasi verifikasi, dan sintesa data diperoleh, sehingga ditetapkan
fakta-fakta untuk membuat suatu kesimpulan.
2. Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi.
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat
eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel
yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Penelitian Deskriptif, adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai
variabel mandiri, baik suatu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat suatu
perbandingan, atau penghubungan dengan variabel lain.
Penelitian Komparatif. Adalah sesuatu penelitian yang bersifat membandingkan.
Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample
yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.
Penelitian Asosiaif/Hubungan. Merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif
merupakan penelitian dengan tingkatan tertinggi dibanding penelitian deskriptif
dan komparatif. Dengan penelitian asosiatif dapat dibangun suatu teori yang
berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala/ fenomena.
Ada tiga jenis hubungan antar variabel.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 12


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
3. Menurut Caranya.
A. Penelitian Operasional. Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja
pada suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung
tanpa mengubah sistem pelaksanaannya.
B. Penelitian Tindakan. Penelitian yang dilakukan oleh seseorang yang bekerja pada
suatu bidang tertentu terhadap proses kegiatannya yang sedang berlangsung dengan
cara memberikan tindakan/action tertentu dan diamati terus menerus dilihat plus-
minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol sampai pada upaya maksimal
dalam bentuk tindakan yang paling tepat.
C. Penelitian Eksperimen (dari caranya). Penelitian yang dilakukan secara sengaja
oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek
penelitian guan membangkitkan suatu kejadian/ keadaan yang akan diteliti
bagaimana akibatnya.
D. Berdasarkan cara pembahasan
E. Penelitian Deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memaparkan,
melukiskan dan melaporkan segala keadaan objek yang diteliti sebagaimana adanya
tanpa menarik suatu kesimpulan.
F. Penelitian Inferensial, yaitu penelitian yang selain memaparkan keadaan objek juga
menarik kesimpulan umum guna keperluan prediksi. Penelitian jenis ini sering
menggunakan rumus-rumus statistik.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 13


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

D. TAHAPAN PENELITIAN

TAHAP LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN


1. Perencanaan memilih topik merumuskan judul
merumuskan masalah mengumpulkan fakta
menganalisis masalah
merumuskan masalah
merumuskan tujuan merumuskan tujuan umum dan tujuan
khusus
merumuskan manfaat
menyusun hipotesis membuat kerangka konsep
merumuskan hipotesis
menyusun definisi operasional
memilih metode penelitian menentukan rancangan
menentukan pengumpulan data
menentukan pengolahan data
memilih subyek penelitian menentukan populasi target
menetapkan sampel
(kriteria, jumlah dan sampling)
menyusun adminstrasi menyusun tim peneliti, biaya dan
jadwal kegiatan

2. Pelaksanaan mengumpulkan data persiapan lapangan


perijinan lokasi & etika penelitian
ujicoba penelitian
pengumpulan data
pengolahan data editing
coding
data file/program entry
entry data
cleaning data
analisis data univariat dan bivariat
mungkin multivariat
3. Pelaporan penyusunan laporan penelitian menyajikan data
menggunakan referensi
menyesuaikan bentuk dan isi
menuliskan laporan penelitian

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 14


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 8
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Metodologi Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

E. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal adalah suatu rencana kerja tertulis yang disusun secara sistematis, dan
diajukan untuk memperoleh dana. Proposal adalah garis besar (outline) yang
menjelaskan tentang siapa (who), apa (what), mengapa (why), bagaimana (how), di
mana (where), kapan (when), dan untuk siapa (for whom) penelitian itu akan
dilaksanakan. Isi proposal penelitian terdiri dari :
a. Judul penelitian dan indentitas pengusul,
b. Pendahuluan (latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian),
tinjauan pustaka,
c. Kerangka konsep, hipotesis dan variabel (bila diperlukan),
d. Rancangan atau desain penelitian,
e. Populasi, sampel dan sampling,
f. Bahan dan instrument penelitian,
g. Prosedur pengumpulan data,
h. Etika penelitian,
i. Pengolahan data
j. Analisis data,
k. Daftar kepustakaan, dan
l. Lampiran

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 15


F. ALUR PENELITIAN
Dapat digambarkan sebagai berikut

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 16


MASALAH PENELITIAN

IK.MP UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Ketua
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Masalah Penelitian
Revisi Tanggal

IK.MP.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 9


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Latar belakang masalah penelitian adalah penjelasan lengkap tentang apa (what)
topik (subject area) penelitian dan masalah penelitian yang kita pilih, serta mengapa
(why) melakukan penelitian pada topik dan lokasi tersebut. Latar belakang penelitian
(research background) adalah bagian pertama dan sangat penting dalam penyusunan
artikel ilmiah, KTI, skripsi, tesis dan disertasi. Dan mencakup 5W+1H.
Salah satu ciri tulisan yang baik adalah hanya dengan membaca latar belakang,
orang langsung bisa memahami apa yang akan dilakukan pada penelitian. Untuk
mencapai hal tersebut, melalui tinjauan pustaka, maka tulisan pada latar belakang
penelitian harus memuat 6 hal berikut :
1. Obyek penelitian
2. Metode-metode yang ada terkait obyek penelitian
3. Kelebihan dan kelemahan masing-masing metode tersebut
4. Masalah pada metode yang dipilih

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 17


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
5. Rencana pemecahan masalah
6. Rangkuman tujuan penelitian
B. MASALAH PENELITIAN
Sumber masalah penelitian dapat diperoleh dari variabel-variabel yang
berhubungan dengan masalah -masalah yang sering dihadapi manusia. Masalah
penelitian adalah suatu kesenjangan yang yang terjadi, relevan dan terdokumentasi
yang pemecahan atau alternatif pemecahannya memerlukan penelitian. Masalah
penelitian dapat berupa common sense atau intuitif yang identifikasi/pemecahannya
hanya dapat dilakukan melalui penelitian. Kesenjangan dapat berupa belum ada
informasi, informasi bertentangan dengan teori, atau informasi belum lengkap atau
kurang tajam.
Penentuan masalah penelitian harus mengandung unsur FINER
1. Fisibel berdasarkan biaya, waktu, alat, keahlian, subjek penelitian, dan lainnya
o Tersedia biaya yang mencukupi untuk penyusunan proposal, persiapan
penelitian, pengumpulan data, analisis data dan penulisan laporan.
o Tersedia waktu yang memadai untuk penyusunan proposal, pelaksanaan
penelitian dan penulisan laporan penelitian
o Tersedia fasilitas dan peralatan yang sesuai untuk penelitian
o Tersedia keahlian peneliti yang sesuai dengan topik penelitian tersedia subjek
penelitian yang karakteristik dan jumlahnya mencukupi
2. Interesting bagi peneliti, yang umumnya sesuai dengan bidang kepakarannya
3. Novel, yaitu hasil penelitian dapat menguatkan, membantah, melengkapi atau berbeda
dari penelitian sebelumnya
4. Etika penelitian dipenuhi terutama dalam penelitian terhadap manusia
5. Relevan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan mendukung program atau
kebijakan
1) LANGKAH-LANGKAH PERUMUSAN MASALAH
1. Latar belakang masalah berupa analisis situasi yang harus menjelaskan mengapa
penelitian perlu dilakukan.
2. Identifikasi masalah menjelaskan faktor-faktor yang diduga berhubungan/penyebab
terjadinya masalah, yang perlu ditunjang data kuantitatif atau kualitatif yang berasal
dari teori atau penelitian sebelumnya.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 18


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
3. Pembatasan masalah penelitian berdasarkan justifikasi, adekuasi dan fisibilitas
penelitian yang akan dilakukan. Pembatasan masalah adalah upaya
membatasi/memfokuskan masalah dengan formulasi yang memuat antara lain :
a. Kelayakan masalah
b. Besar dan luas masalah
c. Urgensi dari masalah
d. Wilayah geografis yang terpengaruh,
e. Karakteristik populasi/ sampel penelitian,
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah,
g. Upaya yang pernah dilakukan untuk mengatasi masalah, serta keberhasilan
dan kekurangan upaya tersebut.
h. Prediksi terhadap keberhasilan penelitian untuk menjawab masalah
penelitian
i. Perumusan masalah penelitian bisa dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan sebagai dasar dalam pembuatan judul penelitian, contoh :
2) URUTAN MENULIS MASALAH PENELITIAN SEBAGAI BERIKUT
Pada umumnya mahasiswa atau peneliti pemula mendapat kesulitan dalam
menemukan masalah penelitian. Bagi pemula dalam penelitian dapat menggunakan
langkah-langkah yang dapat mempermudah menemukan masalah penelitian yang baik
dan benar.
 Langkah 1. Tentukan Satu Topik
 Langkah 2. Uraikan Topik Tersebut ke Dalam Bentuk Pernyataan
 Langkah 3. Pilih Satu Topik dari Daftar
 Langkah 4. Evaluasi
Contoh :

ANALISIS SITUASI KABUPATEN CIANJUR


BERDASARKAN TAHUN 2007 (DATA FIKTIF)
Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Secara
administratif wilayah Kabupaten Cianjur terbagi dalam 30 Kecamatan, 342 desa dan 6
Kelurahan. Laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2007 sebesar 1,96%. Total penduduk
Kabupaten Cianjur berjumlah 2.098.644 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebesar 570.047
KK, terdiri dari laki-laki sebanyak 1.069.408 jiwa dan perempuan sebesar 1.029.236 jiwa.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 19


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Penduduk Kabupaten Cianjur pada tahun 2007 menurut tingkat pendidikan penduduk
usia 10 tahun ke atas sebagai berikut: tidak/ belum sekolah sebesar 46.708 jiwa (4, 02%), tamat
SD/ MI sebesar 906.228 jiwa (78,10%), tamat SLTP/ MTs 131.578 jiwa (11,34%), tamat
SLTA/ MA 71. 342 jiwa (6,15%) dan tamat D1/ Universitas mencapai 4.444 jiwa (4,41%).

Sedangkan penduduk Cianjur berdasarkan lapangan kerja adalah sebagai berikut:


Pertanian 501.356 jiwa (61,0%), Perdagangan 126.950 jiwa (15,45%), angkutan dan jasa
angkutan 105.732 jiwa (12,86%), Industri 49.960 jiwa (6,07%) dan lain-lain sebesar 38.108
jiwa (4,6%). Dengan meningkatnya laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Cianjur pada tiga
tahun terakhir ini (2010: 1,96%), jumlah penduduk Cianjur yang tidak mempunyai pekerjaan
tetap cenderung meningkat (2005: 5,50%). Sedangkan persentase penduduk yang telah bekerja
ada kecenderungan menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya (2005:
44,44%).

Hasil Susenas 2007 menunjukkan penduduk Indonesia yang mengeluh sakit dalam kurun
waktu sebulan sebelum survey 30,90%. Dari penduduk yang mengeluh sakit, 65,01% memilih
pengobatan sendiri menggunakan obat dan obat tradisional. Pemilihan sumber pengobatan yang
dilakukan oleh penduduk Indonesia yang mengeluh sakit, persentase terbesar (62,65%) adalah
pengobatan sendiri, sisanya ke pengobatan medis, pengobat tradisional dan tidak berobat. Dari
yang melakukan pengobatan sendiri persentase terbesar (91,04%) menggunakan obat, selain
menggunakan obat tradisional dan cara tradisional.

Berdasarkan analisis situasi di Kabupaten Cianjur tahun 2007, salah satu masalah
kesehatan adalah : ”pengobatan sendiri cukup tinggi di masyarakat.” Berdasarkan masalah
tersebut, dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian antara lain
sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi penggunaan oralit pada saat diare oleh ibu di lingkungan RW
03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 ?
2. Bagaimana peran puskesmas dalam mensosialisasikan penggunaan oralit pada ibu
di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
Tahun 2006 ?
3. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam
penggunaan oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Koja Jakarta
Utara Tahun 2006 ?

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 20


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Apabila pertanyaan penelitian yang dipilih Nomor 4, maka :

Judul penelitian Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat


dalam pengobatan sendiri di Kabupaten Cianjur
Judul penelitian lengkap mengandung unsur APA (faktor-faktor
yang berhubungan dengan), SIAPA (masyarakat) dan DIMANA
(kabupaten Cianjur)
Latar belakang Pengertian perilaku
Pengertian pengobatan sendiri
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengobatan sendiri
Alasan memilih penelitian pengobatan sendiri di Kab. Cianjur
Masalah penelitian Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku
masyarakat dalam pengobatan sendiri

Contoh 2 :
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak, khususnya terjadi di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (http://www.pikiran-rakyat.com). Diare
seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta
menunjukkan sebaliknya (http://www.medicastore.com). Diare mungkin bukan penyakit
parah seperti penyakit jantung atau kanker. Namun, diare pada bayi dan balita (bayi bawah
lima tahun) sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Secara umum kematian
akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 per minggu, 6.000 per hari, 4 setiap menit,
dan 1 kematian setiap 14 detik (http://www.pikiran-rakyat.com)
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu
kematian balita di seluruh dunia. Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia
karena Diare (http://www.esp.or.id).

Masalah utama yang ditimbulkan oleh diare adalah terjadinya dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh dalam jumlah besar sehingga sangat mengganggu proses metabolisme. Orang tua
sebagai pihak yang paling dekat dengan anak-anak dan bayi mereka dituntut mengetahui tanda-
tanda diare dan terjadinya dehidrasi pada anak /bayi sehingga kejadian fatal bisa dicegah sedini
mungkin. Menurut Yasmar, sebenarnya pihak orang tua bisa memberikan pertolongan
pengobatan dini jika anak atau bayinya mengalami diare, yakni dengan memberikan cairan
oralit (http://www.pikiran-rakyat.com).

Di sinilah masalahnya. Menurut Badriul, terapi rehidrasi belum dipahami oleh semua
orang. Bahkan, ada anggapan bahwa terapi rehidrasi oral tak perlu. Memang rehidrasi tidak
menyembuhkan, namun sangat penting mengatasi dehidrasi. Banyak kasus kematian terjadi
karena kurang memahami ini untuk menangani dehidrasi.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 21


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Menurut Purbawati, selama ini banyak orang tua cenderung menganggap enteng apabila
bayi atau anaknya mengalami gejala diare (http://www.gizi.net). Jika anak mengalami diare,
mereka kehilangan lebih banyak air dari tubuh tanpa mereka sadari. Gejala-gejala dehidrasi
meliputi lesu, sakit kepala, dan pingsan. Tanda-tanda dehidrasi meliputi kekeringan pada mulut,
ludah yang sedikit, volume urine kurang atau sangat sedikit, serta berwarna gelap, mata cekung,
kehilangan elastisitas kulit, tekanan darah rendah, serta denyut nadi cepat
(http://www.fluwikie.com). Apabila terjadi gejala dehidrasi seperti itu, maka upaya yang
disarankan adalah memberi si anak minum satu gelas air setiap kali buang air besar. Selain
cairan oralit, pengobatan pertama bisa diberikan dengan larutan garam atau larutan air tajin
dicampur garam (http://www.gizi.net).

Berdasarkan survei di lingkungan masyarakat RW 03 Kelurahan Tugu Selatan


Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 terhadap 10 orang ibu-ibu yang mempunyai anak
yang pernah menderita penyakit diare. Hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa hanya 20%
ibu – ibu yang menggunakan oralit sebagai pengobatan diare. Ini menunjukkan bahwa
pengobatan oralit di masyarakat masih sangat rendah, oleh karena itu perlu ditingkatkan
penggunaan oralit di masyarakat untuk pengobatan diare.

Berdasarkan analisis situasi di lingkungan masyarakat RW 03 Kelurahan Tugu Selatan


Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006, salah satu masalah kesehatan adalah :
”Pengetahuan penggunaan oralit pada saat diare masih rendah.” Berdasarkan masalah tersebut,
dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian antara lain sebagai berikut
:

a. Bagaimana deskripsi penggunaan oralit pada saat diare oleh ibu di lingkungan RW 03
Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 ?
b. Bagaimana peran puskesmas dalam mensosialisasikan penggunaan oralit pada ibu di
lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006?
c. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam penggunaan
oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
Tahun 2006 ?

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 22


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Apabila pertanyaan penelitian yang dipilih nomor 3, maka :

Judul penelitian Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam


penggunaan oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan
Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006
Judul penelitian lengkap mengandung unsur APA (Faktor-faktor yang
berhubungan), SIAPA (ibu) dan DIMANA (RW 03 Kelurahan Tugu
Selatan)
Latar belakang Pengertian Pengetahuan
Pengertian diare
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
Alasan memilih penelitian di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan
Kecamatan Koja Jakarta Utara
Masalah penelitian Belum diketahui Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
ibu dalam penggunaan oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu
Selatan

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti,
sering kita jumpai di beberapa skripsi atau penelitian pada mahasiswa bahwa tujuan
penelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan. Tujuan tersebut bukan
merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar
studinya yang disyaratkan untuk melalukan penelitian tersebut
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum penelitian adalah pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang
akan dihasilkan dari penelitian yang diusulkan, dapat bersifat global, jangka panjang dan
lebih abstrak
Tujuan khusus penelitian adalah rincian tujuan untuk mencapai tujuan umum penelitian
dalam waktu yang telah ditentukan. Tujuan khusus dapat dinyatakan dengan tindakan
yang menggunakan kata kerja aktif (to), misalnya mengukur (to assess, to measure),
mengidentifikasi (to identify), menentukan (to determine), membandingkan (to compare),
dan dapat dalam kalimat pasif, misalnya :

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 23


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Kalimat aktif Kalimat pasif


Mengetahui Diketahuinya
mendapatkan informasi didapatkan informasi
mendeskripsikan diketahuinya deskripsi
membuktikan hubungan dibuktikannya hubungan
membuktikan pengaruh dibuktikannya pengaruh
dan sebagainya dan sebagainya
Contoh 1

Tujuan Umum
Diketahuinya peningkatan pengetahuan dan sikap ibu pada swemedikasi nyeri sendi
dengan metode CBIA di Kelurahan Pademangan Barat Jakarta Utara 2012.

Tujuan Khusus
 Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai jenis obat yang diperlukan
pada nyeri sendi.
 Diketahuinya peningkatan pengetahuan mengenai kegunaan dari tiap obat nyeri
sendi.
 Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu dalam cara menggunakan obat pada
nyeri sendi.
 Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai efek samping obat nyeri
sendi.
 Diketahuinya peningkatan sikap ibu pada swamedikasi nyeri sendi.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat penelitian
umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan praktis/pragmatis.
Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan
penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis.
Sedangkan kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang
diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu,
kelompok, maupun organisasi.
Pada sebuah skripsi biasanya sering kita temui manfaat yang terbagi atas peneliti sendiri,
institusi peneliti, tempat penelitian, dan masyarakat. Ini merupakan gabungan dari
akademis dan fragmatis.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 24


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Masalah Penelitian No. Dokumen:
..IK.MP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Contoh :
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan
upaya-upaya pencegahan demam berdarah khususnya di wilayah Jakarta Utara
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan farmasi
khususnya di bidang farmasi komunitas
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Contoh isi ruang lingkup penelitian :
1. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018
2. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara.
3. Ruang lingkup materi
Penelitian ini berkaitan dengan materi keperawatan gerontik khususnya berkaitan
dengan gangguan mental emosional pada lansia.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 25


VARIABEL PENELITIAN

IK.VP UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Pimpinan
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Masalah Penelitian
Revisi Tanggal

IK.VP.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 10


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

A. KERANGKA TEORI

Kerangka teori adalah kerangka yang dibangun dari berbagai teori yang ada dan
saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka konsep. Kerangka teori
perlu diungkapkan, dan merupakan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep,
prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Kerangka teori atau kerangka pikir adalah hubungan antara konstruk
berdasarkan studi empiris.
Prosedur Penyusunan Kerangka Teori
1. Melakukan kajian pustaka.
2. Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang lain.
3. Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional; setelah
mengemukakan beberapa teori tentang variabel yang diteliti.

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 26


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

B. KERANGKA KONSEP
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep adalah suatu
pengertian dasar dari sesuatu yang akan diteliti. Konsep adalah kaidah umum (abstraksi)
mengenai sesuatu himpunan benda-benda atau hal-hal yang biasanya dibedakan dari
penglihatan atau perasaan. Perbedaan kata concept dengan construct adalah concept untuk
sesuatu yang kongkret, misalnya besar upah, usia, jenis kelamin, dan sebagainya.
Sedangkan construct untuk sesuatu yang abstrak misalnya “motivasi”, ”kepuasan”,
“haus”, “citra”, “budaya” dan sebagainya.
Contoh : Sehat adalah konsep: Istilah ini mencakup pengamatan terhadap hal-hal
atau gejala yang mencerminkan keanekaragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk
mengetahui apakah seseorang itu “sehat” atau tidak maka pengukuran konsep “Sehat”
tersebut harus melalui konstruk atau variabel-variabel, misalnya : Suhu badan, tekanan
darah, denyut nadi, Hb darah, kadar kolesterol darah dan sebagainya, ini adalah variabel-
variabel yang digunakan untuk mengobservasi atau mengukur apakah seseorang itu
“sehat” atau “tidak sehat”.
Berdasarkan contoh tersebut menurut Saudara apakah sosial ekonomi itu konsep ? Coba
Anda tuliskan jika memang sosial ekonomi adalah konsep

……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………

……………………………………………………………………………………………
……………………………..………….. ..

Jawabannya adalah :
Sosial-ekonomi adalah suatu konsep karena sosial ekonomi keluarga harus diukur oleh
variabel-variabel :
1. Tingkat pendidikan
2. Pekerjaan dan
3. Pendapatan keluarga

Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 27


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Contoh sederhana :

Skema 1

Kerangka Konsep penelitian Beberapa Faktor


Swamedikasi oleh Ibu ketika Balitanya Demam
Yang Berhubungan dengan Tindakan

Faktor Predisposisi
 Umur
 Jumlah anak
 Pendidikan Sikap
Pengetahuan

Tindakan Swamedikasi
Faktor Pendukung Melakukan
Pendapatan keluarga 

Ketersediaan waktu Tidak melakukan

Faktor Pendorong
Sikap suami
Dukungan 
 Tokoh agama
Tokoh masyarakat





Buku Panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 28


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

C. VARIABEL PENELITIAN
Fenomena yang dihadapi mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian
biasanya berkenan dengan pertanyaan tentang variabel. Karena tanpa jawaban pasti
tentang variabel, penelitian yang dilakukan mahasiswa akan mengalami kesulitan
dalam memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Sugiyono, (2007) mengartikan variabel penelitian pada dasarnya adalah
suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Kelinger (2000) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari, sehingga merupakan representasi konkrit dari konsep abstrak.
Sebagai contoh tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger
menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan
suatu yang bervariasi.
 Jenis Variabel
Ada beberapa jenis variabel, antara lain :
1. Variabel diskrit dan variabel kontinyu. Nilai numerik yang diberikan pada
variabel didasarkan pada sifat yang beragam. Misalnya untuk variabel yang
bersifat dikotomi mempunyai dua nilai yang menunjukkan ada atau tidak
adanya sifat tertentu, contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan
pengangguran. Variabel juga bisa terdiri dari dua kategori, misalnya, suku,
agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua variabel-variabel dalam bentuk
kategori-kategori tersebut disebut variabel diskrit. Sedangkan pendapatan,
suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel kontinyu.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 29


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
2. Variabel bebas (independent) dan variabel tak bebas (dependent). Jenis
variabel ini terutama digunakan dalam menganalisis hubungan antara
variabel, yaitu variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya,
gaya kepemipinan (variabel bebas) akan mempengaruhi kinerja atau kepuasan
kerja (variabel tak bebas).
3. Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio. Pengklasifikasikan ini
didasarkan pada tingkat pengukurannya, yang akan dijelaskan secara lengkap
pada kegiatan belajar berikutnya.

4. Variabel kuantitatif dan kualitatif. Variabel kuantitatif menggunakan skala


numerik atau metrik sehingga bisa ditransformasikan melalui operasi
matematika dan analisis statistika yang lengkap. Sedangkan variabel kualitatif
menggunakan skala non numerik (karakter atau string) atau non metrik.
Teknik analisinya, baik operasi matematika atau teknik statistikanya, relatif
lebih terbatas dibandingkan variabel kuantitatif.
 Macam-macam Variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel pendahulu adalah variabel yang penampilannya mendahului
variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat.
b. Variabel Independen, Sering disebut juga sebagai variabel bebas, variabel
yang mempengaruhi. Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dengan demikian variabel independen mempunyai ciri-ciri :
 Variabel yang menentukan variabel
 Kegiatan stimulus yang dilakukan peneliti menciptakan suatu dampak
pada variabel dependen

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 30


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
 Biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui
hubungannya
c. Variabel Dependen, disebut juga variabel terikat, variabel akibat, variabel
respon, output, konsekuen,. Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini merupakan variabel
terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel indpenden ini, akan
memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar
koefisien (besaran) perubahan dalam variabel indepen. Artinya, setiap terjadi
perubahan sekian kali satuan varibel dependen, diharap akan menyebabkan
variabel depnden berubah sekian satuan juga. sebalikanya jika terjadi
diharapkan akan menyebabkan perubahan (penurunan) variabel dependen
sekian satuan juga. Dengan demikian variabel dependen mempunya ciri-ciri :
 Variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain
 Asepek tingkah laku yang diamati dari suatu organiseme yang dikenai
stimulus
 Faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya
hubungan atau pengaruh dari variabel bebas. Sebagai contoh: Hubungan
umur ibu dengan tindakan swamedikasi
d. Variabel Moderator. Variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
Variabel disebut juga sebagai variabel independen kedua (Sugiyono, 2009).
Analisis hubungan yang menggunakan minimal dua variabel, yakni satu
variabel dependen dan satu atau beberapa variabel independen, ada kalanya
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model
statistik yang kita gunakan.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 31


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
e. Variabel Intervening atau variabel antara adalah. Dalam setiap penelitian
yang dilakukan oleh mahasiswa, biasanya menemukan variabel yang dapat
memperkuat atau memperlemah hubungan antar variabel (variabel
moderator)yang sedang diukur. Secara teori setiap variabel ada sebagian
variabel yang nilainya secara satuan relatif tidak dapat diukur secara pasti.
Misalnya nafsu makan, stress, frustasi dsb. Variabel seperti itu dinamakan
variabel intervening. Contoh : anak yang pandai nilainya akan tinggi, tetapi
dalam kasus tertentu ada anak yang pandai nilainnya rendah, ternyata ia sedang
sakit hati sewaktu mengerjakan soal. Sakit hati, dalam hal ini, merupakan
Variabel Intervening.
f. Variabel Kontrol Variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga
pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh
faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2009). Variabel control sering
digunkaan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat
membandingkan. Variabel yang sering digunakan dalam penelitian
mahasiswa, selain variabel moderator dan variabel intervening aalah variabel
kontrol. Variabel ini (kontrol), kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan
oleh peneliti sesuai dengan waktu dan tempat yang dikehendaki. Biasanya
digunakan penelitian eksperimen. Secara skematis dapat dijelaskan pada bagan
berikut ini. Contoh : Pengaruh relaksasi progresif terhadap penurunan
kecemasan pada pasien pra- operasi. Penelitian ini melihat pengaruh relaksasi
progresif terhadap penurunan kecemasan pada pasien operasi. Maka harus
ditetapkan variabel control berupa pasien yang sama, lingkungan yang sama,
jenis penyakit yang sama, misalnya, seluruh pasien Hernia Inguinalis Lateralis
dan lain-lain

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 32


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

D. HIPOTESIS
Hipotesis berasal dari kata hypo (= di bawah) dan thesis (= kaidah) adalah
suatu pernyataan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya dengan
menggunakan uji statistik yang sesuai. Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan
hubungan antar dua variabel atau lebih yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan
penelitian. Sehingga hipotesis tidak menilai benar atau salah tetapi menguji asumsi
dengan data empiris apakah sahih atau tidak. Hipotesis diperlukan untuk penelitian
eksperimen dan analitik. Hipotesis dalam penelitian ini harus operasional dalam
bentuk narasi (bukan hipotesis nol). Sumber hipotesis :
1. Pengalaman dalam klinik
2. Teori
3. Review literatur
Ciri atau syarat hipotesis yang baik adalah:
 Hipotesis adalah hasil kontruksi dari gagasan-gagasan yang dapat
diterangkan berdasarkan teori-teori atau dibuat berdasarkan kerangka
konsep penelitian
 Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) dan bukan
dalam bentuk pertanyaan
 Hipotesis selalu dikaitkan dengan populasi, sampel penelitan hanya
berfungsi sebagai wahana pengujian hipotesis yang akan digeneralisasikan
pada populasi
 Hipotesis paling sedikit melibatkan dua variabel yang perlu diuji
kebenarannya
 Hipotesis penelitian harus dapat diuji
Kegunaan hipotesis

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 33


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
 Identifikasi variabel independen dan dependen yang akan digunakan
 Menentukan desain penelitian
 Menentukan uji statistik yang akan digunakan
 Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan
 Menguji atau mendorong munculnya teori atau fenomena sosial
Dikenal dua jenis hipotesis, yaitu :
1. Hipotesis nihil/Ho
Hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh, tidak ada hubungan atau tidak
ada perbedaan antara satu variabel dengan variabel lain
2. Hipotesis alternatif/Hα
Hipotesis yang menyatakan ada pengaruh, ada hubungan atau ada perbedaan
antara satu variabel dengan variabel lain
Contoh hipotesis :

Hipotesis nul (Ho) Hipotesis alternatif (Hα)

Ada perbedaan antara nilai A dan nilai B atau


Nilai A sama dengan nilai B Nilai
A lebih besar daripada nilai B
Tidak ada hubungan antara faktor C Faktor C berhubungan dengan faktor D atau
dan faktor D Faktor C berhubungan searah dengan D
Secara bersama-sama A, B, C tidak Secara bersama-sama A, B, C berhubungan
berhubungan dengan D dengan D

Pengujian hipotesis dapat berguna untuk pengambilan keputusan apakah suatu hipotesis
yang diajukan akan diterima atau ditolak. Bentuk uji hipotesis adalah:

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 34


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
1. One tail atau satu sisi, bila hipotesis alternatif menyatakan ada hubungan searah
atau berlawanan, atau salah satu variabel lebih tingi atau rendah daripada variabel
lainnya
2. Two tail atau dua sisi, bila hipotesis alternatif hanya menyatakan ada hubungan
atau ada perbedaan tanpa menyebutkan arahnya hubungan atau perbedaan
E. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Definisi operasional variabel adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang
akan diteliti. Definisi operasional (DO) variabel disusun dalam bentuk matrik, yang
berisi : nama variabel, deskripsi variabel (DO), alat ukur, hasil ukur dan skala ukur
yang digunakan (nominal, ordinal, interval dan rasio). Definisi operasional dibuat
untuk memudahkan dan menjaga konsistensi pengumpulan data, menghindarkan
perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel.
Langkah-langkah mendefinisi operasionalkan variabel :
1. Mencari definisi operasional variabel yang telah ditulis dalam literatur oleh
peneliti sebelumnya. Kalau sudah didapat dan definisi tersebut cukup
operasional, maka dapat langsung untuk dipakai. Kalau definisi tersebut
belum operasional, maka kita harus mendefinisikan variabel tersebut
seoperasional mungkin, sehingga memudahkan dalam penyusunan kuesioner.
2. Kalau dalam literatur belum ada definisi operasional variabel yang
diperlukan, maka harus dibuat definisi opeasional sendiri dan mendiskusikan
dengan sesama peneliti agar lebih operasional, sebelum digunakan.
3. Dengan uji coba kuesioner dengan jawaban terbuka, sehingga bisa dibuat
definisi operasional suatu variabel.
CONTOH :
1. Judul penelitian

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 35


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
“Hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang swamedikasi
pada Balita yang mengalami diare di Kabupaten Ciamis”.
2. Masalah Penelitian
“Belum diketahui apakah ada hubungan antara karakteristik ibu dan
pengetahuan tentang swamedikasi pada Balita yang mengalami diare di
Kabupaten Ciamis”.
3. Tujuan khusus penelitian
a. Mengetahui karakteristik ibu balita
b. Mengetahui pengetahuan ibu balita tentang swamedikasi pada diare
c. Mengetahui hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang
swamedikasi pada Balita yang mengalami diare di Kabupaten Ciamis
4. Manfaat penelitian
“Bahan penyuluhan swamedikasi pada saat diare terhadap ibu yang
mempunyai anak balita di Kabupaten Ciamis”.
5. Tinjauan pustaka mencakup
1. Karakteristik ibu balita
2. Pengetahuan
3. Swamedikasi
4. Diare
6. Kerangka konsep
Berdasarkan teori perilaku Green (1980) dimana pengetahuan seseorang
dipengaruhi oleh karakteristiknya, maka disusun kerangka konsep sebagai
berikut.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 36


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 10 dari 10
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Variabel Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Variabel bebas/ independen variabel terikat/ dependen

Pengetahuan, pendidikan
KARAKTERISTIK

Hipotesis alternatif

i. Ada hubungan antara umur ibu dan pengetahuannya

ii. Ada hubungan antara pendidikan ibu dan pengetahuannya

Definisi operasional variabel :


VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL ALAT UKUR HASIL SKALA
UKUR
Independen
1. Umur Umur dihitung sampai dengan kuesioner Umur dalam rasio
ulang tahun terakhir, tahun
2. Pendidikan Pendidikan dinilai berdasarkan kuesioner 1. tidak ordinal
ijazah tertinggi yang dimiliki lulus
responden 2. SLTP
lulus
SLTP
Dependen
3. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui Kuesioner a. B Interval
ibu tentang penanganan diare.
Dengan memberikan 10
pertanyaan

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 37


RANCANGAN PENELITIAN

IK.RP UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Pimpinan
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Rancangan Penelitian
Revisi Tanggal

IK.RP.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 15


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

A. PENGERTIAN RANCANGAN PENELITIAN


Rancangan penelitian merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan
penelitian, terutama pada jenis penelitian yang bersifat analitis. Rancangan penelitian
yang tepat akan menentukan validitas internal dan eksternal suatu penelitian. Untuk
lebih memahami apa yang dimaksud dengan rancangan penelitian, maka perlu dikaji
pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa sebenarnya hakikat penelitian itu? Mengapa
penelitian perlu dirancang? Apa esensi dari rancangan penelitian?

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 38


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Mengapa suatu penelitian memerlukan rancangan? Karena suatu penelitian
tanpa adanya rancangan sama halnya dengan membangun rumah tanpa gambar. Oleh
sebab itu untuk menjawab dua pertanyaan tersebut yang terkait dengan
keterkaitan data dengan jawaban yang akurat, ada dua hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, ialah masalah keterkaitan atau relevansi data yang diperoleh dengan
masalah penelitian. Kedua, untuk mendapatkan data yang relevan dapat ditempuh
melalui lebih dari satu jalan, sehingga dapat dipilih jalan manakah yang dapat
menjamin data tersebut diperoleh secara

objektif dan memenuhi kriteria validitas dan reliabiltas? Jalan manakah yang
secara teknis lebih efektif dan efisien?

Berdasarkan penjelasan itu, maka dapat disimpulkan terdapat lima kriteria


yang melatarbelakangi mengapa suatu penelitian perlu dirancang. Kelima kriteria
tersebut adalah:
1. Keterkaitan atau relevansi data,
2. Objektivitas,
3. Validitas,
4. Reliabilitas, dan
5. Teknis pelaksanaan yang efektif dan efisien.
B. PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN YANG ADEKUAT
Peneliti harus terlebih dahulu memahami tentang pengertian rancangan/disain
penelitian. Secara operasional, rancangan penelitian disebut adekuat apabila :
1. Dapat menjawab masalah penelitian yang dihadapi atau secara adekuat dapat
menguji kebenaran hipotesis

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 39


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
2. Sejauh mungkin dapat mengendalikan atau mengontrol varians. Varians adalah
salah satu parameter dari distribusi normal suatu data, yang merupakan salah satu
pengukuran penyebaran sejumlah skor yang menunjukkan berapa jauh skor itu
menyebar dan seberapa besar derajat perbedaan antara satu skor dengan skor
lainnya.
Ada tiga cara peneliti melakukan pengendalian varians penelitian yang disingkat
MAKOMIN yaitu:
1. Maksimasi varians penelitian : mengupayakan variabilitas perubahan yang terjadi
pada variabel tergantung sebesar mungkin. Hal ini dapat dicapai apabila perlakuan
pada variabel bebas dan tergantung sama besar.
2. Kontrol Variabel luar : mediadakan pengaruh variabel luar misalnya subyek
penelitian yang homogen, melakukan randomnisasi subyek pada saat melakukan
pengelompokan, dan melakukan pengelompokan secara matching. Matching
technique adalah menyamakan kondisi subyek penelitian atas variable-variabel
tertentu, antara satu kelompok dengan kelompok lain, biasanya digunakan pada
metode penelitian case control atau cohort.
3. Minimasi Varians kesalahan : baik dari segi pengukuran dan mengendalikan
kesalahan pengukuran.

C. KEGUNAAN DISAIN PENELITIAN


Kegunaan disain penelitian adalah:
1. Menjadi sarana peneliti untuk memperoleh jawaban penelitian
2. Merupakan alat bagi peneliti untuk dapat mengendalikan atau mengontrol
berbagai variabel yang berpengaruh atau berperan dalam suatu penelitian
3. Menambah pemahaman peneliti mengenai observasi apa yang harus dilakukan
4.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 40


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

5. Menambah pemahaman peneliti mengenai bagaimana menganalisis data hasil


pengukuran
6. Menambah pemahaman peneliti mengenai mana yang menjadi variabel
independen, dependen, dan mana yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian

D. JENIS RANCANGAN PENELITIAN


Jenis dibagi menurut beberapa klasifikasi yang dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini
enelitian dalam bidang kesehatan secara umum terdiri dari dua jenis penelitian yaitu
penelitian observasional dan penelitian eksperimental. Namun secara rinci, jenis
penelitian dapat klasifikasikan :

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 41


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Tabel 1. Klasifikasi Disain Penelitian Kesehatan /Kedokteran
NO KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN

1. Berdasarkan Ruang Lingkup · Penelitian Klinis


Penelitian · Penelitian Lapangan

· Penelitian Laboratorium

2. Berdasarkan Waktu · Penelitian Transversal : cross sectional, :


prospektif atau retrospektif,
· Penelitian Longitudinal : prospektif atau
retrospektif

3. Berdasarkan pada substansi · Penelitian Dasar


· Penelitian Terapan

4. Berdasarkan pada ada atau · Penelitian Diskriptif


tidaknya analisis hubungan antar · Penelitian Analitik
variabel

5. Disain Khusus · Uji Diagnostik


· Analisis Kesintasan (survival analysis)
· Meta – analisis

Sumber : Sastroasmoro dan Ismael (2011)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 42


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Pembagian jenis penelitian menurut sudut pandang penamaan disain penelitian


dikemukakan oleh Dahlah (2012) dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Pembagian Jenis Penelitian menurut Berbagai Sudut Pandang
No Sudut Pandang Klasifikasi Jenis Penelitian
1. Waktu · Potong Lintang
· Longitudinal Prospektif
· Longitudinal Retrospektif
2. Statistik · Deskriptif
· Analitik
3. Analisis untuk · Insiden
Penelitian Longitudinal · Insiden rate (Survival)
4. Intervensi · Ekperimen
· Observasional
5. Cara Mencari Kausalitas · Eksperimen
· Kohort
· Kasus Kontrol
· Potong Lintang
6. Kerangka Konsep · Ada variabel utama
· Tidak ada variabel utama
7 Substansi · Mencari Besar Masalah
· Diagnostik
· Etiologik
· Terapetik
· Prognostik
· Patofisiologi
Sumber : Dahlan (2012)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 43


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Tabel 3. Pemilihan Disain Penelitian Berdasarkan Masalah Penelitian

No Masalah Disain Penelitian Yang Sesuai


1. Deskriptif (Prevalensi) Potong Lintang
2. Dekskriptif (Insiden) Kohort
3. Hubungan antar Variabel · Eksperimen / uji klinis
· Kohort

· Kasus Kontrol

· Potong Lintang

· Serial Kasus

· Laporan Kasus

4. Uji Klinis · Uji Klinis acak tersamar ganda


· Uji klinis acak tersamar ganda

· Uji klinis acak tidak tersamar

· Uji klinis tidak acak dengan pembanding

· Uji klinis tanpa pembanding

5. Diagnostik · Ootong Lintang


· Kasus Kontrol

6. Survival Kohort
Sumber : Dahlan (2012)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 44


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Selanjutnya jenis penelitian yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah penelitian
observasional dan penelitian eksperimen yang dapat dilihat pada gambar 2 berikut ini.

Gambar 2. Klasifikasi Penelitian Kesehatan / Kedokteran


Sumber : Sastroasmoro dan Ismael (2011)

3) Disain Survei
Rancangan penelitian survei hanya melihat perubahan pada variabel yang diamati,
tanpa memberikan perlakuan (kuasi eksperimen/eksperimen murni). Disain survei
dapat digunakan pada penelitian deskriptif maupun penelitian analitik yang akan
dijelaskan lebih lanjut.
4) Penelitian Survei Diskriptif

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 45


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Survei deskriptif dilakukan pada sekelompok objek yang biasanya bertujuan untuk
melihat gambaran atau fenomena yang terjadi dalam suatu populasi tertentu.
Desain penelitian survei diskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam
masyarakat.
Langkah-langkah membuat survey diskriptif adalah sebagai berikut :
1. Memilih masalah yang diteliti
2. Merumuskan masalah, melakukan studi pendahuluan untuk memperoleh informasi
penelitian sebagai dasar menyusun justifikasi masalah dan kerangka konsep
penelitian
3. Mengidentifikasi variable-variabel yang akan diamati atau dikumpulkan
4. Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data
5. Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data
6. Menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang akan digunakan
7. Melakukan pengolahan dan analisis data
8. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian
5) Penelitian Survei Analitik
Survey analitik adalah penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena
kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena
atau antara faktor risiko dengan faktor efek. Contoh faktor risiko misalnya merokok,
dan contoh faktor efek adalah kanker paru-paru. 8
6) Disain Cross Sectional / potong lintang
Sama halnya dengan disain survei, disain cross sectional atau disain potong lintang
dapat digunakan untuk penelitian deskriptif maupun penelitian analitik. 5 Dalam
literatur lainnya, disain cross sectional/potong lintang, case control/kasus kontrol
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 10 dari 15

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 46


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
dan cohort/kohort digolongkan termasuk pada penelitian survey analitik. 8 Namun
pada tulisan ini akan menjelaskan masing-masing disain secara terpisah.

Rancangan/disain cross sectional adalah disain penelitian yang digunakan untuk


mencari hubungan atau perbedaan antara variabel dependen dengan variabel
independen dengan cara melakukan observasi variabel yang diteliti pada waktu yang
bersamaan (point time). Artinya semua subyek penelitian hanya diobservasi satu kali,
dan pengukuran variabel tersebut dilakukan pada saat pengambilan data. Perlu
diperhatikan bahwa penelitian yang menggunakan disain potong lintang hanya
mengukur prevalensi, bukan insiden, maka studi potong lintang disebut juga studi
prevalens. Penyajian data pada penelitian potong lintang biasanya disajikan dalam table
2 x 2.
Adapun kelebihan dan kekurangan disain penelitian cross sectional dapat di lihat
pada tabel berikut ini.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 47


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 11 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Tabel 5. Kelebihan dan Kekurangan Disain Cross Sectional
NO KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat Sulit untuk menentukan sebab dan akibat
diperoleh. karena pengambilan data risiko dan efek
secara point time.

2. Memungkinkan menggunakan populasi Memungkinkan terjadinya salah


dari masyarakat umum, tidak hanya pasien interpretasi pada penelitian kasus penyakit
yang mencari pengobatan, sehingga yang mempunyai masa sakit yang panjang
generalisasinya cukup memadai dari pada masa sakit yang pendek, karena
subyek dengan masa sakit yang pendek
mempunyai kesempatan lebih sedikit untuk
terjaring.

3. Dapat digunakan untuk meneliti banyak Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup
variabel sekaligus banyak, terutama jika variabel yang
dipelajari banyak.

4. Jarang terjadi loss to follow upkarena Tidak menggambarkan perjalanan


melihat pajanan dan efek secara penyakit, insidens maupun prognosis.
bersamaan /point time
5. Dapat dimasukan ke tahapan pertama Tidak dapat digunakan untuk meneliti
suatu penelitian kohort atau eksperimen, kasus yang sangat jarang.
tanpa atau sedikit menambah biaya

6. Dapat digunakan sebagai dasar untuk Memungkinkan terjadi bias prevalens dan
penelitian selanjutnya yang bersifat bias insidens karena efek suatu faktor
konklusif risiko selama periode tertentu dapat disalah
tafsirkan sebagai penyakit.

Sumber : Sastroasmoro dan Ismael (2011)5

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 48


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 12 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

7) Disain Case Control


Penelitian case control / kasus kotrol adalah suatu penelitian analitik yang dilakukan
dengan menggunakan pendekatan retrospektif yang dimulai dari efek atau suatu
penyakit tertentu pada subyek penelitian. Pada studi kasus kontrol subyek yang
mengalami efek/penyakit tertentu dibandingkan dengan kelompok yang tidak
mengalami efek atau kelompok kontrol. Dalam studi ini di teliti apakah faktor risiko
tertentu berpengaruh terhadap terjadinya efek/penyakit yang diteliti, dengan
membandingkan kekerapan pajanan faktor risiko tersebut pada kelompok kasus dan
kelompok kontrol.
Tabel 8. Kelebihan dan Kekurangan Studi Kasus Kontrol
NO KELEBIHAN KEKURANGAN

1. Merupakan satu-satunya studi yang Data pajanan mengandalkan daya ingat


digunakan untuk meneliti kasus yang sehingga recall biascukup tinggi
sangat jarang
2. Hasil dapat diperoleh secara cepat Validasi informasi kadang sukar diperoleh

3. Biaya yang diperlukan relatif murah Kasus dan kontrol dipilih oleh peneliti
dibandingkan dengan studi kohort karena subyek yang sedikit, sukar
meyakinkan bahwa kedua kelompok
sebanding

4. Memerlukan subyek penelitian yang lebih Tidak dapat memberikan incidence rate
sedikit
5. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi Tidak dapat dipakai untuk menentukan
pelbagai faktor risiko sekaligus dalam satu lebih dari 1 variabel dependen, hanya
penelitian berkaitan dengan satu penyakit atau efek

Sumber : Sastroasmoro dan Ismael (2011)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 49


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 13 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

8) Disain Cohort
Penelitian kohort adalah penelitian yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara faktor risiko dengan efek. Asal kata kohort berasal dari bahasa
Romawi “cohort” yang berarti sekelompok tentara yang berbaris maju ke medan
perang. Model pendekatan yang digunakan dalam studi kohort adalah pendekatan
waktu secara longitudinal atau time – period approach. Jenis – jenis penelitian kohort
adalah sebagai berikut:5
(1) Studi kohort prospektif denga kelompok pembanding internal
(2) Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi kohort
ganda)
(3) Studi kohort retrospektif
(4) Case – cohort study
(5) Nested case – control study
Skema studi kohort dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 50


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 14 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Gambar 5. Skema Penelitian Kohort


Sumber : Sastroasmoro dan Ismael (2011)

9) Disain Eksperimen
Penelitian eksperimen atau percobaan/experimental research adalah penelitian yang
melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh
yang timbul sebagai akibat dari perlakukan yang diberikan. 8
Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dengan cara mengadakan perlakukan / intervensi / percobaan kemudian
hasil / akibat dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak
dikenakan perlakuan. Didunia kesehatan, penelitian eksperimen terdiri dari tiga jenis
yaitu : 8
 Praeksperimen / pre experimental design
 Eksperimen Murni / true experimental design

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 51


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 15 dari 15
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Rancangan Penelitian No. Dokumen:
..IK.VP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
 Eksperimen Semu / quasi experimental designs
10) Rancangan Eksperimen Semu / Quasi Experimental Design
Disain ini tidak mempunyai pembataasn terhadap randomisasi, dan pada saat yang
sama dapat mengontrol ancaman – ancaman validitas. Disebut eksperimen semu karena
disain ini tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen sebenarnya, karena variable –
variable
yang seharusnya dikontrol atau di manipulasi sulit dilakukan, validitas penelitian
menjadi kurang untuk disebut eksperimen yang sebenarnya.
Jenis rancangan kuasi eksperimen:
 Rancangan Rangkaian waktu / Time Series Design
Sama dengan rancangan eksperimen pretest posttest, tetapi pengukuran dilakukan
secara berulang seperti ilustrasi di bawah ini.

Pretest Perlakukan Posttest


01 02 03 04 X 05 06 07 08

Kelebihan :

 Memungkinkan validitas lebih tinggi


 Memungkinkan hasil 02 dipengaruhi dari factor luar sangat besar, tetapi Karena
observasi dilakukan lebih dari satu kali baik pada pre maupun posttest maka
pengaruh factor luar dapat dikurangi.
 Rancangan rangkaian waktu dengan kelompok pembanding / Control Time Series
Design ini.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 52


POPULASI PENELITIAN
IK.P UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT
MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Pimpinan
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Populasi
Revisi Tanggal

IK.P.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 9


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

1) PENGERTIAN POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90)
Dalam suatu penelitian mungkin hanya terdapat satu macam unit analisis,
namun bisa juga lebih. Populasi dapat dibedakan lagi menjadi populasi studi dan
populasi sasaran atau target. Populasi studi atau populasi sampel adalah kumpulan
dari satuan atau unit tempat kita mengambil sampel. Populasi target atau sasaran

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 53


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
adalah kumpulan dari satuan atau unit yang ingin kita buat inferensi atau
generalisasi-nya dalam suatu penelitian atau sering disebut juga sebagai sasaran
penelitian.
2) PENGERTIAN SAMPEL
Sampel merupakan bagian populasi penelitian yang digunakan untuk
memperkirakan hasil dari suatu penelitian. Sedangkan teknik sampling adalah bagian
dari metodologi statistika yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan sampel.
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan
memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang
representatif. (Margono, 2004)
3) TUJUAN PENGAMBILAN SAMPEL
1. Populasi terlalu banyak atau jangkauan terlalu luas sehingga tidak
memungkinkan dilakukan pengambilan data pada seluruh populasi.
2. Keterbatasan tenaga, waktu, dan biaya.
3. Adanya asumsi bahwa seluruh populasi seragam sehingga bisa diwakili oleh
sampel.
4) TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL
1. Mendefinisikan populasi yang akan diamati
2. Menentukan kerangka sampel dan kumpulan semua peristiwa yang mungkin
3. Menentukan teknik atau metode sampling yang tepat
4. Melakukan pengambilan sampel (pengumpulan data)
5. Melakukan pemeriksaan ulang pada proses sampling
5) TEHNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 54


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Cara Pengambilan Sampel bermacam-macam tergantung jenis penelitian
yang akan dilakukan. Secara garis besar, metode pengambilan sampel terdiri
dari 2 kelas besar yaitu :
 Probability Sampling (Random Sample)
 Non- Probability Sampling (Non-Random Sample).
Kedua jenis tersebut terdiri dari pengambilan secara acak dan pengambilan
sampel tidak acak. Kedua jenis ini juga memiliki sub – sub lain yang
diantaranya adalah purposive sampling, snowball samping, cluster
sampling dll.

A. PROBABILITY SAMPLING

Probability sampling adalah Metode pengambilan sampel secara random atau


acak. Dengan cara pengambilan sampel ini. Seluruh anggota populasi
diasumsikan memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel
penelitian. Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis yang lebih spesifik, antara
lain:
1. Pengambilan Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 9

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 55


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Pengambilan sampel acak sederhana disebut juga Simple Random
Sampling. teknik penarikan sampel menggunakan cara ini memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya menggunakan nomor undian.
Terdapat 2 pendapat mengenai metode pengambilan sampel acak sederhana.
Pendapat pertama menyatakan bahwa setiap nomor yang terpilih harus
dikembalikan lagi sehingga setiap sampel memiliki prosentase kesempatan
yang sama. Pendapat kedua menyatakan bahwa tidak diperlukan
pengembalian pada pengambilan sampel menggunakan metode ini. Namun,
metode yang paling sering digunakan adalah Simple Random
Sampling dengan pengembalian.

Kelebihan metode ini yaitu dapat mengurangi bias dan dapat


mengetahui standard error penelitian. Sementara kekurangannya yaitu tidak
adanya jaminan bahwa sampel yang terpilih benar-benar dapat
merepresentasikan populasi yang dimaksud.

Contoh Pengambilan Sampel Metode Acak Sederhana:


Dalam suatu penelitian dibutuhkan 30 sampel, sedangkan populasi
penelitian berjumlah 100 orang. Selanjutnya peneliti membuat undian untuk
mendapatkan sampel pertama. Setelah mendapatkan sampel pertama, maka
nama yang terpilih dikembalikan lagi agar populasi tetap utuh sehingga
probabilitas responden

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 9

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 56


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
berikutnya tetap sama dengan responden pertama. Langkah tersebut kembali
dilakukan hingga jumlah sampel memenuhi kebutuhan penelitian.

2. Pengambilan Sampel Acak Sistematis (Systematic Random Sampling)


Metode pengambilan sampel acak sistematis menggunakan interval dalam
memilih sampel penelitian. Misalnya sebuah penelitian membutuhkan 10
sampel dari 100 orang, maka jumlah kelompok intervalnya 100/10=10.
Selanjutnya responden dibagi ke dalam masing-masing kelompok lalu
diambil secara acak tiap kelompok. Contoh Sampel Acak Sistematis adalah
pengambilan sampel pada setiap orang ke-10 yang datang ke puskesmas.
Jadi setiap orang yang datang di urutan 10,20,30 dan seterusnya maka itulah
yang dijadikan sampel penelitian.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel berdasar
tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi kerja pada
manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan manajer tingkat bawah.
Proses pengacakan diambil dari masing-masing kelompok tersebut.
4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)
Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok. Pengambilan
sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area tertentu. Tujuan
metode Cluster Random Sampling antara lain untuk meneliti tentang suatu
hal pada bagian-bagian yang berbeda di dalam suatu instansi.
Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap, ruang
IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.
5. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)
Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat. Baik itu
bertingkat dua, tiga atau lebih.
Misalnya -> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW – RT
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 9

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 57


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
B. NON- PROBABILITY SAMPLING / NON RANDOM SAMPLE
1. Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan.
Metode ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam
memilih sampel. Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi
dan eksklusi.
Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti
berdasarkan tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan
kriteria khusus yang menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria
inklusi harus dikeluarkan
dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami penyakit
penyerta atau gangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes
mellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang
dipakai antara lain:
1. Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai
kaki)
2. Usia 18-59 tahun

3. Bisa membaca dan menulis

Kriteria eksklusi:
1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya
seperti gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 9

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 58


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan
wawancara atau korespondensi. Metode ini meminta informasi dari sampel
pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian secara terus
menerus hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian dapat terpenuhi.
Metode pengambilan sampel Snowball atau Bola salju ini sangat cocok
untuk penelitian mengenai hal-hal yang sensitif dan membutuhkan privasi
tingkat tinggi, misalnya penelitian tentang kaum waria, penderita HIV, dan
kelompok khusus lainnya.
3. Accidental Sampling
Pada metode penentuan sampel tanpa sengaja (accidental) ini, peneliti
mengambil sampel yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian ini
cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka yang sampelnya sulit
didapatkan.
Contoh penggunan metode ini, peneliti ingin meneliti tentang penyakit
Steven Johnson Syndrom yaitu penyakit yang merusak seluruh mukosa atau
lapisan tubuh akibat reaksi tubuh terhadap antibiotik.
Kasus Steven Johnson Syndrome ini cukup langka dan sulit sekali
menemukan kasus tersebut. Dengan demikian, peneliti mengambil sampel
saat itu juga, saat menemukan kasus tersebut. Kemudian peneliti
melanjutkan pencarian sampel hingga periode tertentu yang telah ditentukan
oleh peneliti.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 59


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 9
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Populasi No. Dokumen:
..IK.P.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Tehnik pengambilan sampel dengan cara ini juga cocok untuk penelitian
yang bersifat umum, misalnya seorang peneliti ingin meneliti kebersihan
Kota Bandung. Selanjutnya dia menanyakan tentang kebersihan Kota
Bandung pada warga Bandung yang dia temui saat itu.
4. Quota Sampling
Metode pengambilan sampel ini disebut juga Quota Sampling. Tehnik
sampling ini mengambil jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah
ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode ini yaitu praktis karena sampel
penelitian sudah diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya yaitu bias
penelitian cukup tinggi jika menggunakan metode ini.
Teknik pengambilan sampel dengan cara ini biasanya digunakan pada
penelitian yang memiliki jumlah sampel terbatas. Misalnya, penelitian pada
pasien lupus atau penderita penyakit tertentu. Dalam suatu area terdapat 10
penderita lupus, maka populasi tersebut dijadikan sampel secara keseluruhan
, inilah yang disebut sebagai Total Quota Sampling.
5. Teknik Sampel Jenuh
Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel yang menjadikan
semua anggota populasi sebagai sampel. dengan syarat populasi yang ada
kurang dari 30 orang.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 60


INSTRUMEN PENELITIAN

IK.IP UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Pimpinan
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Instrumen Penelitian
Revisi Tanggal

IK.IP.UMKUDUS.LAB Pimpinan

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 3


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Instrumen Penelitian No. Dokumen:
..IK.IP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

A. PENGERTIAN INSTRUMEN PENELITIAN


1. Menurut Suharsimi Arikunto
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih & digunakan oleh peneliti
dalam melakukan kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis & dipermudah olehnya.
2. Menurut Ibnu Hajar

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 61


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 3
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Instrumen Penelitian No. Dokumen:
..IK.IP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter & objektif. Adapun
jenis data yang dimaksud diantaranya :
 Data Kuantitatif : Merupakan jenis data yang berkaitan dengan jumlah
atau kuantitas yang dapat dihitung atau disimbolkan dengan ukuran-
ukuran kuantitas.

 Data Kualitatif : Merupakan jenis data yang berkaitan dengan nilai


kualitas seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang dan lain-lain.
 Data nominal, ordinal, interval atau data rasio.
 Data primer atau sekunder
B. JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN
1. Tes
Kumpulan pertanyaan atau soal yg bermanfaat juga sebagai sarana ukur
kepada variabel-variabel tertentu yg berupa kapabilitas, ketrampilan,
intelegensi, sikap atau bakat yg dipunyai oleh individu atau kelompok/grup.
2. Kuesioner (Angket)
Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden berupa
laporan tentang pribadinya, atu hal-hal yang ia ketahui.
3. Wawancara (Interview)
Instrument penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan
seseorang.
4. Observasi
Pengamatan serta pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang
diselidiki.

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 3


MUHAMMADIYAH

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 62


Disetujui oleh: Instrumen Penelitian No. Dokumen:
..IK.IP.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
5. Skala Bertingkat (Ratings)
Suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala.
6. Dokumentasi
Suatu bentuk dari pengabadian, arsip ataupun barang-barang peninggalan
yang diabadikan

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 63


PENGOLAHAN DATA

IK.PD UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Ketua
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Pengolahan Data
Revisi Tanggal

IK.PD.UMKUDUS.LAB Ketua

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 4


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Pengolahan Data No. Dokumen:
..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Ketua

A. PENGERTIAN PENGOLAHAN DATA DENGAN KOMPUTER


Data merupakan bentuk jamak dari kata datum yang berarti himpunan
angka. Data merupakan kumpulan angka/hurup hasil dari penelitian terhadap
sifat/karakteristik yang kita teliti. Data menurut sumbernya dibedakan antara data
primer dan data sekunder.
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumber data atau responden.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 64


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 3
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Pengolahan Data No. Dokumen:
..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Ketua
2. Data sekunder adalah data yang telah tersedia hasil pengumpulan data untuk
keperluan tertentu, yang dapat digunakan sebagian atau seluruhnya sebagai
sumber data penelitian.
Pengolahan data adalah suatu cara atau proses dalam memperoleh data ringkasan
atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus tertentu
(Hasan,2002).

Upaya mengubah data yang telah dikumpulkan menjadi informasi yang


dibutuhkan. Bagan pengolahan dan analisis data sebagai berikut :

Sebelum data dikumpulkan terlebih dahulu kita mempersiapkan rencana


manajemen data. Data dikumpulkan, mencakup penggunaan perangkat lunak,
perangkat keras dan analisis data, misalnya secara manual atau menggunakan
komputer. Proses manajemen data dimulai dari verifikasi dan editing data (untuk
mengecek kelengkapan dan konsistensi data yang dikumpulkan), entri data,
pembersihan data (data cleaning) sampai data siap untuk diolah dan dianalisis.
1. Editing
Merupakan kegiatan untuk melakukan pemeriksaan, pengecekan atau koreksi isian
kuesioner isian formulir apakah jawaban kuesioner sudah :
a. Lengkap: semua jawaban responden pada kuesioner sudah terjawab
b. Keterbacaan tulisan: apakah tulisannya cukup terbaca jelas
c. Relevan : apakah ada kesesuaian antara pertanyaan dan jawaban
d. Konsistensi jawaban : apakah tidak ada hal-hal yang saling bertentangan
antara pertanyaan yang saling berhubungan. Misal pertanyaan status
perkawinan tidak kawin tetapi pada pertanyaan jumlah anak memiliki dua
anak.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 65


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 3
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Pengolahan Data No. Dokumen:
..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Ketua
Pengeditan dilakukan karena kemungkinan data yang masuk (raw data)
tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan kebutuhan. Kesalahan data
dapat dihilangkan dengan cara membuang kuesioner yang berisi data tidak
memenuhi syarat untuk analisis.
2. Coding
Adalah kegiatan merubah data berbentuk huruf pada kuesioner menjadi bentuk
angka/bilangan dalam upaya memudahkan pengolahan/analisis data di
komputer.Misalnya untuk variabel pendidikan dilakukan koding 1= Tidak sekolah,
2 = SD, 3 = SMP, 4 =SMA, 5 = D3 dan 6 = PT. Untuk Status perkawinan dilakukan
koding 1 = tidak kawin dan 2 = kawin.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 66


SISTEMATIKA DAN TATA LETAK PENULISAN

IK.PD UNIVERSITAS LAB KODE NO. URUT


MUHAMMADIYAH
KUDUS
Revisi :
Tanggal :
Dikaji ulang oleh :
Dikendalikan oleh : Pusat Laboratorium
Disetujui oleh : Pimpinan
© UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH, 2019 – All Right Reserved
UNIVERSITAS Instruksional Kerja Disetujui oleh:
MUHAMMADIYAH Sistematika dan tata letak
Revisi Tanggal penulisan

Pimpinan
IK.PD.UMKUDUS.LAB

UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 1 dari 23


MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
A. SISTEMATIKA PROPOSAL
Sistematika proposal skripsi terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. Bagian awal
2. Bagian inti
3. Bagian akhir
1. BAGIAN AWAL PROPOSAL
Bagian awal proposal terdiri dari :

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 67


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 2 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
A. Halaman judul/sampul depan Contoh : (lampiran
1).
B. Halaman persetujuan pembimbing. (form 8)
C. Halaman Kata Pengantar
D. Halaman daftar isi.
Memuat nomor urutan bab, sub bab dan anak bab. Contoh : (lampiran
3)

E. Halaman daftar tabel.


Memuat nomor urut tabel, judul tabel dan halaman. Contoh : (lampiran
4)

F. Halaman daftar gambar/grafik/skema.


Memuat nomor urut gambar/grafik/skema, judul gambar/grafik/skema
dan halaman.

Contoh : (lampiran 5)

G. Halaman daftar lampiran.


Memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan halaman.

Contoh : (lampiran 6)

H. Halaman daftar singkatan (bila ada)


BAGIAN INTI PROPOSAL
Bagian inti proposal skripsi terdiri dari :

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 68


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 3 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup waktu
Ruang lingkup temapt
Ruang lingkup materi
Bab II. Tinjauan Pustaka

Uraian teori yang mendasari penyusunan konsep masalah penelitian


diawali dengan variable terikat baru variable bebas
Penelitian terkait dengan penelitian mahasiswa
Kerangka teori.
Bab III. Metodologi Penelitian

A. Variabel Penelitian
B. Hipotesis Penelitian (khusus untuk penelitian lebih dari 2 variabel)
C. Kerangka Konsep Penelitian
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian (Observasional-Eksperimental, dst)
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data (Retrospective-Cross
Sectional-Prospective)
3. Metode Pengumpulan Data (Kuantitatif-
Kualitatif)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 69


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 4 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
4. Populasi Penelitian
5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian
6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
7. Instrumen Penelitian dan cara penilaian data Penelitian.
8. Teknik Pengolahan data dan analisa. E. Jadwal
Penelitian

KETERANGAN :

BAB I. PENDAHULUAN

Paling atas ditulis BAB I dengan huruf kapital. Satu setengah spasi
dibawahnya ditulis PENDAHULUAN. Spasi untuk alenia baru sebanyak 7
ketuk dari tulisan paling kiri atau 1 Tab. Bab I Pendahuluan terdiri dari :

A. Latar belakang, berisi data dari gejala, rumusan masalah dan fenomena
yang hendak diteliti, alasan pemilihan judul dan pentingnya masalah yang
akan dibahas dalam skripsi.
B. Perumusan masalah, berisi penjelasan mengenai masalah yaitu dari gejala
yang perlu dijelaskan keberadaannya dan sifat-sifatnya yang merupakan
TEMA UTAMA SKRIPSI diakhiri dengan pertanyaan Penelitian.
C. Tujuan Penelitian, merupakan jawaban dari Pertanyaan Penelitian berisi
tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian, meliputi tujuan umum
dan tujuan khusus.

D. Ruang lingkup, berisi pembatasan wilayah dalam skripsi, meliputi


wilayah ilmu, metodologi, dan waktu.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 70


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 5 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
E. Manfaat Penelitian, berisi kegunaan penelitian atau sumbangan yang
diberikan oleh penelitian untuk kepentingan bersama.
F. Keaslian penelitian, mengungkapkan bahwa penelitian yang dilakukan
belum pernah dilakukan oleh orang lain dengan cara menuliskan bebrapa
hasil penelitian dan temuan penelitian.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan rincian secara teori, fakta maupun hasil penelitian
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber bisa diambil dari buku,
majalah, jurnal, internet maupun koran edisi terbaru yang bisa
dipertanggungjawabkan keabsahannya. Disarankan untuk menggunakan sumber
dari jurnal ilmiah internasional. Teori ini ditulis secara sistematis sehingga bisa
dibuat suatu kerangka teori yang merupakan intisari dari seluruh tinjauan pustaka
yang ditulis, yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka konsep penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. VARIABEL PENELITIAN
Dipilih dari KERANGKA TEORI yang telah disusun dari telaah tinjauan
pustaka dan sesuai dengan komponen yang berada pada PERTANYAAN
PENELITIAN.

B. HIPOTESIS PENELITIAN

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 71


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 6 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Merupakan jawaban sementara dari Pertanyaan Penelitian disusun dari
variabel penelitian.

C. KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Kerangka Konsep Penelitian dibuat berdasarkan kerangka teori tetapi
dengan menggunakan variabel-variabel terpilih yang telah digunakan dalam
menyusun Hipotesis. Kerangka Konsep Penelitian menggambarkan hubungan
logis antar variabel-variabel terpilih untuk diteliti sesuai Hipotesis yang sudah
dibuat. Susunan hubungan antar variabel dalam Kerangka Konsep Penelitian
menjadi acuan umum dalam menyusun Metodologi Penelitian. Kerangka
konsep Penelitian pada dasarnya berisi susunan hubungan antara variabel
bebas dan terikat serta

variabel control. Pada Penelitian Khusus yang tidak dapat


menspesifikasi variabel bebas dan terikat maupun variabel control maka
secara umum disebut

D. VARIABEL PENELITIAN.
Dapat berupa sebagai hubungan alur maupun model.

E. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan Penelitian meliputi :
1. Jenis Penelitian
Dalam bagian ini menjelaskan jenis penelitian misalnya Observasional
atau Eksperimental, yang dilanjutkan apakah penelitian yang dilakukan
bersifat deskriptif, analitik, atau kualitatif.

2. Pendekatan Waktu Pengunpulan Data

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 72


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Dalam bagian ini dapat disebutkan pendekatan waktu Retrospective,
Cross sectional atau Prospective.

3. Metode Pengumpulan Data


Menjelaskan tentang cara pengumpulan data yang dilakukan secara
jelas (observasi atau wawancara). Pada bagian ini dapat dijelaskan
sumber data yang digunakan primer atau sekunder.

4. Populasi Penelitian
Populasi penelitian dapat dijelaskan untuk penelitian yang bertujuan
generalisasi. Pada studi kasus tidak perlu menggunakan populasi.

5. Prosedur Sampel dan Sampel Penelitian Menjelaskan prosedur dan


teknik pengambilan sampel. Untuk studi kasus, sampel disebut
subyek dan obyek penelitian.
6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukur.
Menjelaskan prosedur dan penggunaan alat pengukur variabel
penelitian, pengukuran variabel dilakukan berdasarkan definisi yang
dibuat peneliti. Skala pengukuran disebutkan untuk setiap variabel
sebagai acuan dalam analisis data dalam rangka menguji hipotesis.

7. Instrumen Penelitian dan cara Penelitian. Menjelaskan tentang


spesifikasi alat yang digunakan dalam pengumpulan data dan
pengukuran data yaitu

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 73


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 7 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
8. kuesioner (disertai uji validitas dan reliabilitas, bila kueiner tersebut
belum merupakan kuesioner baku untuk data kuantitatif), pedoman wawancara
mendalam/FGD, pedoman observasi, dan alat lain yang sesuai dengan penelitian
(timbangan, pengukuran debu, kebisingan dsb).
Cara penelitian menguraikan langkah-langkah penelitian yang akan
dilakukan sesuai dengan jenis penelitian).

9. Teknik Pengolahan dan Cara Penelitian. Mengungkapkan teknik atau


cara yang digunakan dalam analisis data disertai alasan penggunaan
cara analisis tersebut untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan
penelitian.
Teknik pengolahan data kuantitatif mulai dari editing, koding,
tabulating dan deskripsi data. Untuk data kualitatif muali dari
penyuntingan sampai kepada pengelompokan.

E. JADWAL PENELITIAN
Menjelaskan rencana waktu yang akan diperlukan untuk
menyelesaikan penelitian yang dilakukan meliputi penelitian pendahuluan,
pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan skripsi/proposal.

3. BAGIAN AKHIR PROPOSAL


Bagian akhir proposal terdiri dari :
1. Daftar Pustaka
c. Menyebutkan daftar pustaka yang dipakai oleh peneliti sebagai sumber
kutipan dalam penyusunan proposal/skripsi.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 74


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 8 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
d. Penulisan daftar pustaka sesuai pedoman (Vancover)
e. Disarankan menggunakan edisi/tahun terbaru (maksimal 10 tahun)
dengan perincian 30% jurnal dan 70 % buku acuan.
2. Lampiran (bila ada)
Merupakan seluruh lampiran yang diperlukan antara lain : perijinan
penelitian, kuesioner (pedoman FGD, pedoman wawancara mendalam,
pedoman observasi, transkip hasil FGD dan wawancara mendalam), peta,
penghitungan statistic termasuk hasil uji validitas dan reliabilitas, foto (bila
ada).

3. Ralat (bila ada) Keterangan :


1. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halamn kosong yang ditandai kata
LAMPIRAN di tengah bidang pengetikan. Halaman uini tidak diberi
nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam lampiran disajikan keterangan-
keterangan yang dianggap penting untuk skripsi.

Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Arab dan diketik sebelah


kanan atas pengetikan.

2. Ralat
Apabila seluruh isi proposal/skripsi ternyata terdapat beberapa
kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 75


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 9 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

B. SISTEMATIKA SKRIPSI
Ada 3 bagian utama dalam skripsi yaitu :

1. Bagian Awal
2. Bagian Inti sesuai dengan proposal

3. Bagian akhir
1. BAGIAN AWAL
a. Halaman sampul dengan judul skripsi

b. Halaman judul

c. Halaman pengesahan

d. Halaman pernyataan

e. Riwayat hidup

f. Kata pengantar Keterangan

g. Daftar isi lihat sub

h. Daftar table bab tentang

i. Daftar gambar tata letak

j. Daftar lampiran penulisan

k. Daftar singkatan

l. Abstrak
(bahasa Indonesia)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 76


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 10 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

2. BAGIAN INTI

1. Bab I. Pendahuluan
2. Bab II. Tinjauan Pustaka keterangan rinci
3. Bab III. Metodologi Penelitian sesuai proposal

4. Bab IV. Hasil Penelitian

5. Bab V. Pembahasan
6. Bab VI. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
Keterangan :

1. Pendahuluan : Bab ini memaparkan latar belakang dan alas an mengapa


permasalahan akan diteliti, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup dan keaslian penelitian.
2. Tinjauan Pustaka : Bab ini menjelaskan secara rinci berbagai teori atau konsep
yang melatar belakangi penyusunan kerangka teori.
3. Metodologi Penelitian : Bab ini menjelaskan kerangka konsep, variabel
penelitian, hipotesis (bila ada), populasi dan sampel, metode pengumpulan dan
analisis data.
4. Hasil Penelitian

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 77


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 11 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Hasil penelitian memaparkan hasil penelitian dan mengemukakan
pemikiran penulisan yang relevan dengan masalah dan tujuan penelitian,
hindarkan membuat asumsi terhadap hasil penelitian.
Hasil pengolahan data statistic dibahas pada bab ini. Cantumkan juga
semua analisa statistic dari univariat, bivariat dan multivariate (kalau ada). Hasil-
hasil yang
diperoleh kemudian dikaitkan dengan hipotesis (hasil uji statistic/
pengujian hipotesa dilampirkan). Gambar, grafik atau table dapat dimasukkan
pada bab ini dengan memperhitungkan tempat yang tersedia. Untuk studi
kualitatif, pada bab ini dituliskan berbagai narasi, table, skema dan cara
penyajian lainnya.
5. Pembahasan
Bagian ini merupakan pembahasan hasil pengujian hipotesis dan penjelasan
pemecahan masalah. Pada bab ini dilakukan perbandingan hasil penelitian dengan
teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang ditulis dalam tinjauan pustaka.
Peneliti melakukan pembandingan antara masalah yang ditemukan di lapangan
dengan teori dan hasil penelitian terdahulu dengan mencantumkan sumber
pustaka rujukan.
6. Simpulan
Berisi ringkasan/kesimpulan hasil penelitian sesuai rumusa, tujuan
penelitian secara sistematis dan ringkas. Penulisan kesimpulan mangacu pada
rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dituliskan pada Bab I.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 78


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 12 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
7. Saran
Berisi saran-saran yang diusulkan sesuai manfaat penelitian (pada Bab I)
berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian/ dampak hasil penelitian
terhadap pengembangan ilmu dan kegunaan praktis. Saran dapat berupa
kebijakan, upaya praktis pemecahan masalah dan bahan masukan yang dapat
diteliti lebih lanjut.
Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat dan bisa
dilakukan bagi penerima saran tersebut.
3. BAGIAN AKHIR
1. Daftar Pustaka
a. Menyebutkan daftar pustaka yang dipakai oleh peneliti sebagai sumber
kutipan dalam penyusunan proposal/skripsi.
b. Penulisan daftar pustaka sesuai pedoman.
c. Disarankan menggunakan edisi/tahun terbaru (maksimal 10 tahun)
tetapi lebih baik yang 5 tahun terakhir.
2. Lampiran (bila ada)
Merupakan seluruh lampiran yang diperlukan antara lain :
kuesioner, peta, penghitungan-penghitungan statistic, surat ijin, foto (bila
ada), uji validitas dan reliabilitas, pedoman FGD/wawancara mendalam dan
transkipnya.

3. Ralat (bila ada)

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 79


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 13 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
C. TAMPILAN DAN TATA LETAK PENULISAN

TAMPILAN
a. Kertas
Kertas yang dipakai untuk hasil akhir penulisan skripsi adalah kertas HVS
putih dengan berat 80 gram dan berukuran kwarto (A4).

b. Bidang Pengetikan
Pengetikan dilakukan pada bidang pengetikan dengan aturan margin kanan
3 cm, margin kiri 4 cm, margin atas dan bawah sebesar 3 cm. pengetikan
hanya dilakukan pada satu muka, tidak bolak balik.

Setiap bab dimulai pada halaman baru. Judul bab diketik pada batas atas
bidang pengetikan, disusun secara rata tengah (center). Huruf pada judul
bab adalah capital. Jarak antara judul bab dengan kalimat naskah adalah 1,5
spasi.

c. Bentuk dan Ukuran Huruf


Bentuk huruf yang digunakan adalah Arial dengan style normal,
ketentuan ukuran font sebagai berikut :

• Naskah: 11
• Judul bab: 14
• Judul skripsi: 14-16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
• Untuk bentuk huruf pada istilah-istilah khusus disesuaikan dengan cara
penulisan istilah khusus tersebut. pada bahasa asing digunakan style
italic (cetak miring).

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 80


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 14 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

d. Jarak Antarbaris

Jarak antarbaris yang digunakan adalah 1,5 spasi. Kecuali jarak antara judul
table dengan table adalah 1 spasi. Tulisan dalam table menggunakan huruf
arial ukuran 10 spasi 1. Jarak anatarbaris yang digunakan pada abstrak adalah
1 spasi.

e. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam skripsi adalah Bahasa Indonesia yang baku
sesuai ejaan yang disempurnakan. Kecuali pada istilah-istilah khusus yang
masih diperlukan untuk menggunakan bahasa aslinya maka penulisannya
dilakukan sesuai aturan bahasa aslinya dan dicetak miring (italic).

f. Indentasi
Indentasi pada awal paragraph/alenia adalah 7 ketuk dari tepi kiri bidang
pengetikan. Pada sub bab, awal alenia diketik 7 ketuk dari huruf pertama sub
bab yang bersangkutan.

g. Penomoran Halaman
Nomor halaman skripsi menggunakan huruf Arab dimulai dari 1 (satu) dan
seterusnya. Nomor halaman diletakkan pada bagian kanan-atas halaman.
Sedangkan untuk halaman yang mempunyai judul bab diletakkan pada bagian
tengah-bawah halaman.kecuali romawi kecil dan diletakkan pada bagian
tengah-bawah halaman.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 81


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 15 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Lampiran tidak diberi nomor halaman, cukup diberi nomor lampiran.

h. Penomoran pada Sub bab


Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub bab atau anak sub bab harus
konsisten. Cara yang lazim digunakan adalah sebagai berikut :

I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)

2. PENATAAN SKRIPSI
Secara umum sebuah skripsi terdiri dari 3 bagian. Bagian tersebut adalah
Bagian Pendahuluan, Bagian Utama dan Bagian Akhir. Secara rinci adalah
sebagai berikut :

BAGIAN AWAL SKRIPSI

a. Halaman sampul
Halaman sampul skripsi menggunakan model hardcover dengan warna
ungu muda. Unsur-unsur yang ditulis di halaman sampul secara berturut-
turut adalah sebagai berikut :

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 82


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 16 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

1) Judul skripsi
2) Logo Universitas Muhammadiyah Kudus
3) Kata “SKRIPSI” Diikuti dibawahnya kata-kata “Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan/Farmasi (S-1).
Sesuai jurusannya, seperti S1 Keperawatan, Farmasi, dll.)
4) Nama penulis dan diikuti dibawahnya Nomor Induk Mahasiswa.
5) Pembimbing, terdiri Pembimbing 1 dan 2
6) Kemudian tulisan secara berturut-turut ke bawah
: JURUSAN…… UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
dan tahun penulisan.

7) Sampul skripsi dicetak dengan cetak timbul. Warna sampul


disesuaikan dengan jurusan masing-masing.
8) Tulisan disamping skripsi dicetak memanjang searah dengan panjang
skripsi.
b. Halaman Judul
Halaman judul skripsi isinya sama dengan halaman sampul, tetapi
halaman judul dicetak diatas kertas HVS putih.

c. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat unsur-unsur sebagai berikut ditulis
secara berurutan ke bawah :

a. Judul skripsi
b. Kata-kata “ Disusun Oleh”
c. Nama Penulis

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 83


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 17 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

d. Kalimat “ Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal (tanggal


persetujuan)
e. Nama Pembimbing Utama dan Pembimbing Anggota
f. Mengetahui Ketua STIKES Muhammadiyah Kudus

d. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat unsur-unsur sebagai berikut ditulis secara
berurutan ke bawah :

a. Judul skripsi
b. Kata-kata “ Disusun Oleh”
c. Nama Penulis
d. Kalimat “ Telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal (tanggal
ujian) dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
e. Nama Penguji (Penguji Utama dan Penguji Anggota)
f. Mengetahui Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus
e. Pernyataan
Berisi pernyataan bahwa yang dikerjakan merupakan hasil karya sendiri.
Contoh lihat pada lampiran.
f. Riwayat Hidup
Berisi tentang identitas diri, riwayat sekolah, pekerjaan dan keterlibatan
dalam Organisasi. Contoh lihat pada lampiran.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 84


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 18 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

g. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih kepada semua pihak
yang dianggap berjasa dalam proses penyusunan skripsi. Kata pengantar
maksimal sebanyak 2 halaman.

h. Daftar Isi
Pada halaman ini ditulis semua judul bab beserta sub judul beserta nomor
halamannya yang ditulis secara vertikal. Nomor halaman tersebut diletakkan
pada tepi kanan bidang pengetikan. Daftar isi maksimal berjumlah

3 halaman.

i. Daftar Tabel
Daftar tabel dan gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yang
sama. Daftar ini dituliskan secara vertikal disesuaikan dengan nomor urut

tabel dan gambar. Yang dimaksud gambar adalah bagan, grafik, peta dan
foto. Keterangan :

Pembuatan tabel harus memperhatikan bebarapa hal yaitu :

a. Judul Tabel
Judul tabel diletakkan simetris kiri dan kanan tabel serta diletakkan
di atas tabel. Tabel merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk
menyajikan data secara jelas dan menyeluruh, disamping memungkinkan
pembandingan secara tepat. Untuk itu tabel hendaknya dirancang dengan
baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana. Tabel dapat disusun
memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya gambar.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 85


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 19 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

b. Penulisan table
Penulisan tabel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Jarak antara teks dengan judul tabel adalah 2


spasi.

2) Judul tabel ditulis di tengah halaman dengan spasi 1 dan nomer


tabel.
Contoh :

Tabel 2.3. Daftar Angka Kecukupan Gizi yang


dianjurkan.

4) Dari judul tabel ke garis tepi tabel berjarak 2 spasi Tepi tabel
diberi sumber data bila isi tabel bukan merupakan data primer
dengan jarak 1 spasi.
5) Jarak antara sumber dengan teks berikutnya\ adalah 2 spasi.
Bila besar tabel lebih dari setengah halaman tulisan, maka tabel dibuat
tersendiri dalam satu halaman diletakkan di tengah halaman.

Bila tabel melebihi satu halaman, dapat dilanjutkan pada halaman


berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut :

dibatas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel diikuti


keterangan (lanjutan), yaitu dalam tanda kurung, diketik secara
simetris. Dua spasi dibawahnya diketikkan keterangan kolom-kolom
tabel, seperti tercantum pada awal dihalaman sebelumnya. Cara
demikian diulang pada tiap halaman baru yang melanjutkan tabel yang

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 86


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 20 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
sama. Garis penutup tabel diberikan hanya bila tabel sudah selesi
seluruhnya. Nomor tabel dinyatakan dengan angka Arab. Judul dan
keterangan tabel diketik dengan huruf kecil, satu spasi, kecuali awal
keterangan dan kata nama yang diketik dengan huruf besar. Lebar
keterangan tidak melebihi batas kiri-kanan bingkai tabel. Baris
keterangan tabel berjarak 1 cm dari batas atas tabel.

c. Daftar Gambar
Daftar gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yang sama
dengan daftar tabel. Daftar gambar ditulis secara vertikal disesuaikan

dengan nomor urut gambar. Yang dimaksud gambar adalah bagan, grafik,
peta dan foto.

Keterangan :

Gambar yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian dilipat.
Melipat halaman lebar tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga
sepertiga bagian ujung tabel terlipat membuka pada arah pembaca.
Sekalipun demikian dianjurkan, agar memperkecil gambar, sehingga dapat
dimuat pada lembar hasil pengecilan, agar berukuran sama dengan judul dan
keterangan gambar. Bilamana ada gambar/grafik yang dikutip dari literatur,
hendaknya pengacuan sumber disesuaikan dengan cara pengacuan dalam
teks skripsi.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 87


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 21 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
d. Pembuatan Gambar

Gambar, garfik, lukisan grafis ataupun foto hendaknya dirancang untuk


memberikan pengertian yang lebih baik terhadap keterangan yang
diberikan pada teks skripsi. Sebaiknya gambar dibuat dengan tinta cina
pada kertas kalkir, agar dapat diproduksi dengan jelas dan baik.
Sebaiknya tidak menggunakan gambar ataupun grafik yang dibuat pada
kertas milimeter atau reproduksinya. Penggunaan scanning foto

diperbolehkan.

Bila dua gambar atau lebih berdekatan letaknya, untuk


memudahkan perbandingan hendaknya berjarak antara sekurang-
kurangnya 0,5 cm. Gambar harus diletakkan memanjang, bagian atas

gambar hendaknya diarahkan pada sisi penjilidan (dalam hal demikian maka
pencantuman nomor halaman tetap sama seperti pada halaman lainnya). Tiap
gambar hendaknya diberi garis bingkai.

Judul dan keterangan ditempatkan 1 cm dibawah bingkai. Semua


keterangan ditulis dengan huruf kecil, kecuali awal kata “Gambar” awal
keterangan, dan kata nama yang ditulis dengan huruf besar.

e. Penomoran Gambar
Pedoman gambar dinyatakan dengan angka Arab. Gambar yang
merupakan kelompok ditandai dengan huruf a, b, c dan seterusnya.

Cara penomoran gambar adalah : Gambar (nomor bab) (nomor


urut tabel pada bab yang bersangkutan).

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 88


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 22 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan

Contoh : Gambar 2.3. maksudnya adalah tabel ini terletak di bab 2 dan
merupakan tabel yang ke 3 pada bab tersebut.

f. Daftar Lampiran
Daftar lampiran mmuat judul-judul lampiran yang ada secara
berurutan. Daftar ini ditulis secara vertikal.
g. Daftar Istilah/singkatan
Daftar istilah ini berisi istilah atau singkatan yang sering digunakan dalam
naskah skripsi. Hanya istilah-istilah atau singkatan yang perlu mendapatkan
penjelasan khusus saja yang dicantumkan disini.

h. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi skripsi tanpa adanya

tambahan penafsiran dan kritikan dari penulis. Dalam abstrak berisi 1).
Masalah utama, tujuan yang diteliti dan ruang lingkupnya 2). Metode yang
digunakan 3). Hasil yang diperoleh 4). Kesimpulan dan saran yang
diajukan.

Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesai dan bahasa Inggris. Masing-


masing diletakkan pada halaman yang berbeda secara berurut-urut.
Masing-masing halaman abstrak sebanyak maksimal 1 halaman dan ditulis
tidak lebih dari 250 kata. Abstrak diketik dengan font Arial Italic size 10
dengan baris satu spasi termasuk judul dan mempunyai batas yang sama
seperti isi naskah. Abstrak dimulai dengan menuliskan judul skripsi diikuti
nama penulis dan pembimbing yang diberikan penomoran atas (superscript).

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 89


UNIVERSITAS Instruksional Kerja Halaman 23 dari 23
MUHAMMADIYAH
Disetujui oleh: Sistematika dan tata letak No. Dokumen:
penulisan ..IK.PD.UMKUDUS/2019
Berlaku:
Pimpinan
Setelah itu ditulis jurusan dan alamat email penulis, disusul dengan
tulisan “Abstrak”. Pada akhir abstrak dicantumkan kata kunci dan jumlah
pustaka.

BAGIAN AKHIR

Bagian akhir memuat :

a. Daftar Pustaka
Secara rinci cara penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 10.
secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

Buku : nama belakang pengarang, tahun penerbitan, judul buku, jilid,


terbitan ke, halaman yang diacu, nama penerbit, kota tempat penerbitan.

Majalah/jurnal : nama pengarang, tahun penerbitan, judul artikel, nama


majalah/jurnal, volume, nomor, nomor halaman yang diacu.

b. Lampiran
Lampiran ini tidak diberi nomor halaman, namun diberi nomor
lampiran dan judul lampiran

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 90


DAFTAR PUSTAKA

Burns. 1993. The Practice Nursing Researc. WB Saunder Compan


Calton, T. Statistik Kedokteran. Yogyakarta : UGM Press.
Consuelo G. Sevila, JA Ochave, TG Punsalan, BP Regala, Gabriel G. Uriarte.
PengantarMetodePenelitian (terjemahan). UI Press, Jakarta, 1993.
Dharma, Kelanan Kusuma, 2011, Metodelogi Penelitian Keperawatan, Trans Info
Media, Jakarta,
Donald R. Cooper & C. William Emory.Business Research Methods (5thed). Richard
D. Irwin, Inc, USA, 1998.
Fred N. Kerlinger. Asas-asasPenelitian Behavioral(edisiketiga). GadjahMada
University Press, Yogyakarta, 2002.
Fred N. Kerlinger. Asas-asasPenelitian Behavioral(edisiketiga). GadjahMada
University Press, Yogyakarta, 2002.
Hastono SP, 2006, Statistik kesehatan. Jakarta : Radja Grafindo persada.
Julia Brannen. Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Pustaka Pelajar,
Yogyakarta, 1997.
Kusma, Jan.W, 1995, Basic statistic for The Health Science.
Lembaga Administrasi Negara. 1996. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta : STIA
LAN Press.
Mantra.FilsafatPenelitian&MetodePenelitianSosial.PustakaPelajar, Yogyakarta,
2004.
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (editor). Metode PenelitianSurvai(edisi
revisi). LP3ES Jakarta, 1991
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999.
Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001.
MudradjatKuncoro. MetodeRisetuntukBisnis&Ekonomi. Erlangga, Jakarta, 2003

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 91


Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis : Untuk
Akuntansi & Manajemen (edisi pertama). BPFE, Yogyakarta, 1999.

Pagono M., Gouvreau K, 1992, Principles of Biostatistics. Duxbury Press, Belmont,


California.
Polit & Hungler. 1999. Nursing Reseach : Prinsiple and Methode. JB Lippicotd Co:
Philadelphia
RhenaldKasali. SuksesMelakukanPresentasi. PT. GramediaPustakaUtama, Jakarta,
2004.
Sabri, L, 2000, Biostatistik & Statistic Kesehatan, FKM,UI.
Saifuddin Azwar, 1999, Metode Penelitian, Percetakan Pustaka Pelajar:Yogyakarta
Santoso,S., 2001, Buku latihan Statistik non parametrik, Jakarta, BU
Singarimbun, 1995. Metodelogi Penelitian Survey. Pustaka LP3ES. Indonesia. Jakarta
Sugiarto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryanto, Deny S. Oetomo. Tehnik
Sampling. PT GramediaPustakaUtama, Jakarta, 2001.
Sugiyono, 2005, Statistik untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung, 2000.
Sukardi, 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan, Percetakan Bumi Aksara: Jakarta.
Sumanto, 1990, Metodologi Penelitian Sosial dan PendidikAN, Percetakan Andi
Offset : Yogyakarta
Tatang M. Amirin. Menyusun Rencana Penelitian. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2000.
Uma Sekaran. Research Methods For Business : A Skill-Building Approach (3rd).
JohnWilley& Sons, Inc, 2000.

Buku panduan Metodologi Penelitian S1 Keperawatan 92

Anda mungkin juga menyukai