METODOLOGI PENELITIAN
DISUSUN OLEH :
TIM
Alhamdulillah, Puji syukur tim penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas
terselesaikannya buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan khususnya mata
kuliah Metodologi Penelitian. Buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini
merupakan salah satu metode pembelajaran laboratorium keperawatan jiwa sebagai
pendekatan dalam pencapaian kompetensi hardskill lulusan D3 keperawatan.
Buku panduan pembelajaran laboratorium metodologi penelitian ini menguraikan
konsep dasar penelitian keperawatan serta mengaplikasikan konsep tersebut dalam
penyusunan proposal penelitian. Proses pembelajaran menekankan pada dicapainya
pemahaman mahasiswa tentang konsep penelitian dan penyusunan proposal penelitian.
Kami berharap buku panduan pembelajaran laboratorium Metodologi Penelitian ini dapat
dijadikan petunjuk dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Kami juga merasa masih
banyak kekurangan dalam pembuatan buku panduan pembelajaran laboratorium
keperawatan ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun untuk peningkatan
kualitas buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini sangat kami harapkan.
Semoga buku panduan pembelajaran laboratorium keperawatan ini dapat
bermanfaat bagi proses pembelajaran laboratorium mahasiswa Prodi D-3 Keperawatan
Tim Penyusun
PENDAHULUAN
b. MISI
VISI
Menjadi program studi S-1 Keperawatan yang menghasilkan sarjana keperawatan yang
unggul, humanis, berwawasan global dengan penguasaan IPTEKS, berlandaskan nilai –
nilai islami dan berperan aktif pada pengembangan kesehatan pada tahun 2020.
MISI
1. Menyelenggarakan proses pendidikan yang berkualitas bertaraf nasional, berwawasan
global dan berahlakul karimah
2. Menyelenggarakan penelitian yang menghasilkan pengembangan IPTEKS
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan evidence based
practice keperawatan
4. Mengembangkan tatakelola program studi berbasis penjaminan mutu dan TIK
5. Mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi pemerintah/swasta/lembaga
swadaya masyarakat/profesi kesehatan dan perguruan tinggi tingkat ASEAN.
RANCANGAN PEMBELAJARAN
C. CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Pengetahuan
a. Menguasai konsep dasar riset keperawatan dan tahap penelitian keperawatan
b. Mengidentifikasi masalah penelitian keperawatan
c. Menguasai Telaah Literatur
d. Mengidentifikasi variabel penelitian keperawatan
e. Menetapkan hipotesa penelitian keperawatan
f. Menentukan desain penelitian keperawatan
g. Menentukan populasi dan sample penelitian keperawatan
h. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
i. Analisa Data
2. Keterampilan umum
a. Kemampuan Menjelaskan hakekat penelitian dalam keperawatan
b. Menjelaskan pembuatan judul dan sistematika penyusunan proposal
c. Mampu menjelaskan tentang penyusunan latar belakang dan rumusan masalah
penelitian
D. ALOKASI WAKTU
Praktik
1 SKS x 14 minggu efektif x 170 menit= 2380 menit
METODOLOGI PENELITIAN
IK.MP.UMKUDUS.LAB Pimpinan
Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah
secara sistematik untuk memperoleh data, informasi atau keterangan yang berkaitan
dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran/ketidak benaran suatu asumsi dan atau
hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta menarik kesimpulan ilmiah
bagi keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Metode dalam upaya ilmiah menyangkut cara kerja untuk memahami objek
yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Metode penelitian adalah cara yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang
diajukan.
Karya tulis ilmiah adalah tulisan hasil penelitian, pengembangan dan atau
pemikiran yang disetujui oleh panitia, penelaah, atau penyunting dalam suatu pertemuan
ilmiah. Bentuknya adalah :
C. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian sangat beragam macamnya, disesuaikan dengan cara pandang, dan
dasar untuk memberikan klasifikasi akan jenis penelitian tersebut. Penelitian dapat
dikelompokkan menurut: Tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi, dan analisis dan
jenis data.
1. Penelitian Menurut Metode.
Penelitian Survey. Penelitian yang dilakukan pada popolasi besar maupun kecil,
tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari popolasi
tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-
hubungan antar variabel sosilogis maupun psikologis.
Penelitian Ex Post Facto. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi yang kemudian menurut ke belakang untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut.
Penelitian Eksperimen. Yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara
ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti.
Penelitian Naturalistik. Metode penelitian ini sering disebut dengan metode
kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
objek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.
Contoh: sesaji terhadap keberhasilan bisnis.
Policy Research. Yaitu suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis
terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat
direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam
menyelesaikan masalah
Action Research. Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan
metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan biaya
produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah
mengubah situasi, perilaku, organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim
kerja dan pranata
Penelitian Evaluasi. Merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan, yaitu
untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan Saudarastandar
dan program yang telah ditetapkan.
D. TAHAPAN PENELITIAN
E. PROPOSAL PENELITIAN
Proposal adalah suatu rencana kerja tertulis yang disusun secara sistematis, dan
diajukan untuk memperoleh dana. Proposal adalah garis besar (outline) yang
menjelaskan tentang siapa (who), apa (what), mengapa (why), bagaimana (how), di
mana (where), kapan (when), dan untuk siapa (for whom) penelitian itu akan
dilaksanakan. Isi proposal penelitian terdiri dari :
a. Judul penelitian dan indentitas pengusul,
b. Pendahuluan (latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian),
tinjauan pustaka,
c. Kerangka konsep, hipotesis dan variabel (bila diperlukan),
d. Rancangan atau desain penelitian,
e. Populasi, sampel dan sampling,
f. Bahan dan instrument penelitian,
g. Prosedur pengumpulan data,
h. Etika penelitian,
i. Pengolahan data
j. Analisis data,
k. Daftar kepustakaan, dan
l. Lampiran
IK.MP.UMKUDUS.LAB Pimpinan
Hasil Susenas 2007 menunjukkan penduduk Indonesia yang mengeluh sakit dalam kurun
waktu sebulan sebelum survey 30,90%. Dari penduduk yang mengeluh sakit, 65,01% memilih
pengobatan sendiri menggunakan obat dan obat tradisional. Pemilihan sumber pengobatan yang
dilakukan oleh penduduk Indonesia yang mengeluh sakit, persentase terbesar (62,65%) adalah
pengobatan sendiri, sisanya ke pengobatan medis, pengobat tradisional dan tidak berobat. Dari
yang melakukan pengobatan sendiri persentase terbesar (91,04%) menggunakan obat, selain
menggunakan obat tradisional dan cara tradisional.
Berdasarkan analisis situasi di Kabupaten Cianjur tahun 2007, salah satu masalah
kesehatan adalah : ”pengobatan sendiri cukup tinggi di masyarakat.” Berdasarkan masalah
tersebut, dirumuskan masalah penelitian dalam bentuk pertanyaan penelitian antara lain
sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi penggunaan oralit pada saat diare oleh ibu di lingkungan RW
03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 ?
2. Bagaimana peran puskesmas dalam mensosialisasikan penggunaan oralit pada ibu
di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
Tahun 2006 ?
3. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam
penggunaan oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Koja Jakarta
Utara Tahun 2006 ?
Contoh 2 :
Diare masih merupakan masalah kesehatan utama pada anak, khususnya terjadi di
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia (http://www.pikiran-rakyat.com). Diare
seringkali dianggap sebagai penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta
menunjukkan sebaliknya (http://www.medicastore.com). Diare mungkin bukan penyakit
parah seperti penyakit jantung atau kanker. Namun, diare pada bayi dan balita (bayi bawah
lima tahun) sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Secara umum kematian
akibat diare pada anak di dunia mencapai 42.000 per minggu, 6.000 per hari, 4 setiap menit,
dan 1 kematian setiap 14 detik (http://www.pikiran-rakyat.com)
Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), Diare adalah penyebab nomor satu
kematian balita di seluruh dunia. Sementara UNICEF (Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa
untuk urusan anak) memperkirakan bahwa, setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia
karena Diare (http://www.esp.or.id).
Masalah utama yang ditimbulkan oleh diare adalah terjadinya dehidrasi atau kehilangan
cairan tubuh dalam jumlah besar sehingga sangat mengganggu proses metabolisme. Orang tua
sebagai pihak yang paling dekat dengan anak-anak dan bayi mereka dituntut mengetahui tanda-
tanda diare dan terjadinya dehidrasi pada anak /bayi sehingga kejadian fatal bisa dicegah sedini
mungkin. Menurut Yasmar, sebenarnya pihak orang tua bisa memberikan pertolongan
pengobatan dini jika anak atau bayinya mengalami diare, yakni dengan memberikan cairan
oralit (http://www.pikiran-rakyat.com).
Di sinilah masalahnya. Menurut Badriul, terapi rehidrasi belum dipahami oleh semua
orang. Bahkan, ada anggapan bahwa terapi rehidrasi oral tak perlu. Memang rehidrasi tidak
menyembuhkan, namun sangat penting mengatasi dehidrasi. Banyak kasus kematian terjadi
karena kurang memahami ini untuk menangani dehidrasi.
a. Bagaimana deskripsi penggunaan oralit pada saat diare oleh ibu di lingkungan RW 03
Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006 ?
b. Bagaimana peran puskesmas dalam mensosialisasikan penggunaan oralit pada ibu di
lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara Tahun 2006?
c. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pengetahuan ibu dalam penggunaan
oralit di lingkungan RW 03 Kelurahan Tugu Selatan Kecamatan Koja Jakarta Utara
Tahun 2006 ?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan apa yang ingin dicapai oleh peneliti dalam
melakukan penelitiannya. Tujuan dari penelitian tidak sama dengan tujuan peneliti,
sering kita jumpai di beberapa skripsi atau penelitian pada mahasiswa bahwa tujuan
penelitian adalah sebagai salah satu syarat lulus pendidikan. Tujuan tersebut bukan
merupakan tujuan penelitian tetapi merupakan tujuan peneliti untuk mendapatkan gelar
studinya yang disyaratkan untuk melalukan penelitian tersebut
Tujuan penelitian terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum penelitian adalah pernyataan spesifik yang menggambarkan luaran yang
akan dihasilkan dari penelitian yang diusulkan, dapat bersifat global, jangka panjang dan
lebih abstrak
Tujuan khusus penelitian adalah rincian tujuan untuk mencapai tujuan umum penelitian
dalam waktu yang telah ditentukan. Tujuan khusus dapat dinyatakan dengan tindakan
yang menggunakan kata kerja aktif (to), misalnya mengukur (to assess, to measure),
mengidentifikasi (to identify), menentukan (to determine), membandingkan (to compare),
dan dapat dalam kalimat pasif, misalnya :
Tujuan Umum
Diketahuinya peningkatan pengetahuan dan sikap ibu pada swemedikasi nyeri sendi
dengan metode CBIA di Kelurahan Pademangan Barat Jakarta Utara 2012.
Tujuan Khusus
Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai jenis obat yang diperlukan
pada nyeri sendi.
Diketahuinya peningkatan pengetahuan mengenai kegunaan dari tiap obat nyeri
sendi.
Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu dalam cara menggunakan obat pada
nyeri sendi.
Diketahuinya peningkatan pengetahuan ibu mengenai efek samping obat nyeri
sendi.
Diketahuinya peningkatan sikap ibu pada swamedikasi nyeri sendi.
D. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Manfaat penelitian
umumnya dipilah menjadi dua kategori, yaitu teoritis/akademis dan praktis/pragmatis.
Kegunaan teoritis/akademis terkait dengan kontribusi tertentu dari penyelenggaraan
penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademis.
Sedangkan kegunaan praktis/fragmatis berkaitan dengan kontribusi praktis yang
diberikan dari penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian, baik individu,
kelompok, maupun organisasi.
Pada sebuah skripsi biasanya sering kita temui manfaat yang terbagi atas peneliti sendiri,
institusi peneliti, tempat penelitian, dan masyarakat. Ini merupakan gabungan dari
akademis dan fragmatis.
Contoh :
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka meningkatkan
upaya-upaya pencegahan demam berdarah khususnya di wilayah Jakarta Utara
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan farmasi
khususnya di bidang farmasi komunitas
E. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Contoh isi ruang lingkup penelitian :
1. Ruang lingkup waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2018
2. Ruang lingkup tempat
Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Donorojo Kabupaten Jepara.
3. Ruang lingkup materi
Penelitian ini berkaitan dengan materi keperawatan gerontik khususnya berkaitan
dengan gangguan mental emosional pada lansia.
IK.VP.UMKUDUS.LAB Pimpinan
A. KERANGKA TEORI
Kerangka teori adalah kerangka yang dibangun dari berbagai teori yang ada dan
saling berhubungan sebagai dasar untuk membangun kerangka konsep. Kerangka teori
perlu diungkapkan, dan merupakan kerangka acuan komprehensif mengenai konsep,
prinsip, atau teori yang digunakan sebagai landasan dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Kerangka teori atau kerangka pikir adalah hubungan antara konstruk
berdasarkan studi empiris.
Prosedur Penyusunan Kerangka Teori
1. Melakukan kajian pustaka.
2. Melakukan sintesa atau modifikasi antara teori yang satu dengan yang lain.
3. Menyusun sendiri kerangka pemikiran secara logis, runtut, dan rasional; setelah
mengemukakan beberapa teori tentang variabel yang diteliti.
B. KERANGKA KONSEP
Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat
dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep adalah suatu
pengertian dasar dari sesuatu yang akan diteliti. Konsep adalah kaidah umum (abstraksi)
mengenai sesuatu himpunan benda-benda atau hal-hal yang biasanya dibedakan dari
penglihatan atau perasaan. Perbedaan kata concept dengan construct adalah concept untuk
sesuatu yang kongkret, misalnya besar upah, usia, jenis kelamin, dan sebagainya.
Sedangkan construct untuk sesuatu yang abstrak misalnya “motivasi”, ”kepuasan”,
“haus”, “citra”, “budaya” dan sebagainya.
Contoh : Sehat adalah konsep: Istilah ini mencakup pengamatan terhadap hal-hal
atau gejala yang mencerminkan keanekaragaman kondisi kesehatan seseorang. Untuk
mengetahui apakah seseorang itu “sehat” atau tidak maka pengukuran konsep “Sehat”
tersebut harus melalui konstruk atau variabel-variabel, misalnya : Suhu badan, tekanan
darah, denyut nadi, Hb darah, kadar kolesterol darah dan sebagainya, ini adalah variabel-
variabel yang digunakan untuk mengobservasi atau mengukur apakah seseorang itu
“sehat” atau “tidak sehat”.
Berdasarkan contoh tersebut menurut Saudara apakah sosial ekonomi itu konsep ? Coba
Anda tuliskan jika memang sosial ekonomi adalah konsep
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………..………….. ..
Jawabannya adalah :
Sosial-ekonomi adalah suatu konsep karena sosial ekonomi keluarga harus diukur oleh
variabel-variabel :
1. Tingkat pendidikan
2. Pekerjaan dan
3. Pendapatan keluarga
Contoh sederhana :
Skema 1
Faktor Predisposisi
Umur
Jumlah anak
Pendidikan Sikap
Pengetahuan
Tindakan Swamedikasi
Faktor Pendukung Melakukan
Pendapatan keluarga
Ketersediaan waktu Tidak melakukan
Faktor Pendorong
Sikap suami
Dukungan
Tokoh agama
Tokoh masyarakat
C. VARIABEL PENELITIAN
Fenomena yang dihadapi mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian
biasanya berkenan dengan pertanyaan tentang variabel. Karena tanpa jawaban pasti
tentang variabel, penelitian yang dilakukan mahasiswa akan mengalami kesulitan
dalam memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Sugiyono, (2007) mengartikan variabel penelitian pada dasarnya adalah
suatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Kelinger (2000) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat
yang akan dipelajari, sehingga merupakan representasi konkrit dari konsep abstrak.
Sebagai contoh tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis
kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger
menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari
suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan
suatu yang bervariasi.
Jenis Variabel
Ada beberapa jenis variabel, antara lain :
1. Variabel diskrit dan variabel kontinyu. Nilai numerik yang diberikan pada
variabel didasarkan pada sifat yang beragam. Misalnya untuk variabel yang
bersifat dikotomi mempunyai dua nilai yang menunjukkan ada atau tidak
adanya sifat tertentu, contohnya pria-wanita, pengangguran-bukan
pengangguran. Variabel juga bisa terdiri dari dua kategori, misalnya, suku,
agama, jenis perusahaan, dan lain-lain. Semua variabel-variabel dalam bentuk
kategori-kategori tersebut disebut variabel diskrit. Sedangkan pendapatan,
suhu, umur, nilai ujian adalah contoh-contoh variabel kontinyu.
D. HIPOTESIS
Hipotesis berasal dari kata hypo (= di bawah) dan thesis (= kaidah) adalah
suatu pernyataan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya dengan
menggunakan uji statistik yang sesuai. Hipotesis adalah suatu asumsi pernyataan
hubungan antar dua variabel atau lebih yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan
penelitian. Sehingga hipotesis tidak menilai benar atau salah tetapi menguji asumsi
dengan data empiris apakah sahih atau tidak. Hipotesis diperlukan untuk penelitian
eksperimen dan analitik. Hipotesis dalam penelitian ini harus operasional dalam
bentuk narasi (bukan hipotesis nol). Sumber hipotesis :
1. Pengalaman dalam klinik
2. Teori
3. Review literatur
Ciri atau syarat hipotesis yang baik adalah:
Hipotesis adalah hasil kontruksi dari gagasan-gagasan yang dapat
diterangkan berdasarkan teori-teori atau dibuat berdasarkan kerangka
konsep penelitian
Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan (statement) dan bukan
dalam bentuk pertanyaan
Hipotesis selalu dikaitkan dengan populasi, sampel penelitan hanya
berfungsi sebagai wahana pengujian hipotesis yang akan digeneralisasikan
pada populasi
Hipotesis paling sedikit melibatkan dua variabel yang perlu diuji
kebenarannya
Hipotesis penelitian harus dapat diuji
Kegunaan hipotesis
Pengujian hipotesis dapat berguna untuk pengambilan keputusan apakah suatu hipotesis
yang diajukan akan diterima atau ditolak. Bentuk uji hipotesis adalah:
Pengetahuan, pendidikan
KARAKTERISTIK
Hipotesis alternatif
IK.RP.UMKUDUS.LAB Pimpinan
objektif dan memenuhi kriteria validitas dan reliabiltas? Jalan manakah yang
secara teknis lebih efektif dan efisien?
· Penelitian Laboratorium
· Kasus Kontrol
· Potong Lintang
· Serial Kasus
· Laporan Kasus
6. Survival Kohort
Sumber : Dahlan (2012)
3) Disain Survei
Rancangan penelitian survei hanya melihat perubahan pada variabel yang diamati,
tanpa memberikan perlakuan (kuasi eksperimen/eksperimen murni). Disain survei
dapat digunakan pada penelitian deskriptif maupun penelitian analitik yang akan
dijelaskan lebih lanjut.
4) Penelitian Survei Diskriptif
1. Relatif mudah, murah, dan hasilnya cepat Sulit untuk menentukan sebab dan akibat
diperoleh. karena pengambilan data risiko dan efek
secara point time.
3. Dapat digunakan untuk meneliti banyak Dibutuhkan jumlah subyek yang cukup
variabel sekaligus banyak, terutama jika variabel yang
dipelajari banyak.
6. Dapat digunakan sebagai dasar untuk Memungkinkan terjadi bias prevalens dan
penelitian selanjutnya yang bersifat bias insidens karena efek suatu faktor
konklusif risiko selama periode tertentu dapat disalah
tafsirkan sebagai penyakit.
3. Biaya yang diperlukan relatif murah Kasus dan kontrol dipilih oleh peneliti
dibandingkan dengan studi kohort karena subyek yang sedikit, sukar
meyakinkan bahwa kedua kelompok
sebanding
4. Memerlukan subyek penelitian yang lebih Tidak dapat memberikan incidence rate
sedikit
5. Dapat digunakan untuk mengidentifikasi Tidak dapat dipakai untuk menentukan
pelbagai faktor risiko sekaligus dalam satu lebih dari 1 variabel dependen, hanya
penelitian berkaitan dengan satu penyakit atau efek
8) Disain Cohort
Penelitian kohort adalah penelitian yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara faktor risiko dengan efek. Asal kata kohort berasal dari bahasa
Romawi “cohort” yang berarti sekelompok tentara yang berbaris maju ke medan
perang. Model pendekatan yang digunakan dalam studi kohort adalah pendekatan
waktu secara longitudinal atau time – period approach. Jenis – jenis penelitian kohort
adalah sebagai berikut:5
(1) Studi kohort prospektif denga kelompok pembanding internal
(2) Studi kohort prospektif dengan kelompok pembanding eksternal (studi kohort
ganda)
(3) Studi kohort retrospektif
(4) Case – cohort study
(5) Nested case – control study
Skema studi kohort dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
9) Disain Eksperimen
Penelitian eksperimen atau percobaan/experimental research adalah penelitian yang
melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh
yang timbul sebagai akibat dari perlakukan yang diberikan. 8
Tujuan penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dengan cara mengadakan perlakukan / intervensi / percobaan kemudian
hasil / akibat dari intervensi tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak
dikenakan perlakuan. Didunia kesehatan, penelitian eksperimen terdiri dari tiga jenis
yaitu : 8
Praeksperimen / pre experimental design
Eksperimen Murni / true experimental design
Kelebihan :
IK.P.UMKUDUS.LAB Pimpinan
1) PENGERTIAN POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono. 2005 : 90)
Dalam suatu penelitian mungkin hanya terdapat satu macam unit analisis,
namun bisa juga lebih. Populasi dapat dibedakan lagi menjadi populasi studi dan
populasi sasaran atau target. Populasi studi atau populasi sampel adalah kumpulan
dari satuan atau unit tempat kita mengambil sampel. Populasi target atau sasaran
A. PROBABILITY SAMPLING
Kriteria eksklusi:
1. Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya
seperti gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.
2. Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling
IK.IP.UMKUDUS.LAB Pimpinan
IK.PD.UMKUDUS.LAB Ketua
Pimpinan
IK.PD.UMKUDUS.LAB
1. Bagian awal
2. Bagian inti
3. Bagian akhir
1. BAGIAN AWAL PROPOSAL
Bagian awal proposal terdiri dari :
Contoh : (lampiran 5)
Contoh : (lampiran 6)
Bab I. Pendahuluan
A. Variabel Penelitian
B. Hipotesis Penelitian (khusus untuk penelitian lebih dari 2 variabel)
C. Kerangka Konsep Penelitian
D. Rancangan Penelitian
1. Jenis Penelitian (Observasional-Eksperimental, dst)
2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data (Retrospective-Cross
Sectional-Prospective)
3. Metode Pengumpulan Data (Kuantitatif-
Kualitatif)
KETERANGAN :
BAB I. PENDAHULUAN
Paling atas ditulis BAB I dengan huruf kapital. Satu setengah spasi
dibawahnya ditulis PENDAHULUAN. Spasi untuk alenia baru sebanyak 7
ketuk dari tulisan paling kiri atau 1 Tab. Bab I Pendahuluan terdiri dari :
A. Latar belakang, berisi data dari gejala, rumusan masalah dan fenomena
yang hendak diteliti, alasan pemilihan judul dan pentingnya masalah yang
akan dibahas dalam skripsi.
B. Perumusan masalah, berisi penjelasan mengenai masalah yaitu dari gejala
yang perlu dijelaskan keberadaannya dan sifat-sifatnya yang merupakan
TEMA UTAMA SKRIPSI diakhiri dengan pertanyaan Penelitian.
C. Tujuan Penelitian, merupakan jawaban dari Pertanyaan Penelitian berisi
tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penelitian, meliputi tujuan umum
dan tujuan khusus.
Pada bab ini dijelaskan rincian secara teori, fakta maupun hasil penelitian
yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber bisa diambil dari buku,
majalah, jurnal, internet maupun koran edisi terbaru yang bisa
dipertanggungjawabkan keabsahannya. Disarankan untuk menggunakan sumber
dari jurnal ilmiah internasional. Teori ini ditulis secara sistematis sehingga bisa
dibuat suatu kerangka teori yang merupakan intisari dari seluruh tinjauan pustaka
yang ditulis, yang nantinya akan dipakai sebagai kerangka konsep penelitian.
A. VARIABEL PENELITIAN
Dipilih dari KERANGKA TEORI yang telah disusun dari telaah tinjauan
pustaka dan sesuai dengan komponen yang berada pada PERTANYAAN
PENELITIAN.
B. HIPOTESIS PENELITIAN
D. VARIABEL PENELITIAN.
Dapat berupa sebagai hubungan alur maupun model.
E. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan Penelitian meliputi :
1. Jenis Penelitian
Dalam bagian ini menjelaskan jenis penelitian misalnya Observasional
atau Eksperimental, yang dilanjutkan apakah penelitian yang dilakukan
bersifat deskriptif, analitik, atau kualitatif.
4. Populasi Penelitian
Populasi penelitian dapat dijelaskan untuk penelitian yang bertujuan
generalisasi. Pada studi kasus tidak perlu menggunakan populasi.
E. JADWAL PENELITIAN
Menjelaskan rencana waktu yang akan diperlukan untuk
menyelesaikan penelitian yang dilakukan meliputi penelitian pendahuluan,
pengumpulan data, pengolahan data dan penyusunan skripsi/proposal.
2. Ralat
Apabila seluruh isi proposal/skripsi ternyata terdapat beberapa
kesalahan, maka dapat dibuat suatu ralat.
B. SISTEMATIKA SKRIPSI
Ada 3 bagian utama dalam skripsi yaitu :
1. Bagian Awal
2. Bagian Inti sesuai dengan proposal
3. Bagian akhir
1. BAGIAN AWAL
a. Halaman sampul dengan judul skripsi
b. Halaman judul
c. Halaman pengesahan
d. Halaman pernyataan
e. Riwayat hidup
k. Daftar singkatan
l. Abstrak
(bahasa Indonesia)
2. BAGIAN INTI
1. Bab I. Pendahuluan
2. Bab II. Tinjauan Pustaka keterangan rinci
3. Bab III. Metodologi Penelitian sesuai proposal
5. Bab V. Pembahasan
6. Bab VI. Kesimpulan Dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
Keterangan :
TAMPILAN
a. Kertas
Kertas yang dipakai untuk hasil akhir penulisan skripsi adalah kertas HVS
putih dengan berat 80 gram dan berukuran kwarto (A4).
b. Bidang Pengetikan
Pengetikan dilakukan pada bidang pengetikan dengan aturan margin kanan
3 cm, margin kiri 4 cm, margin atas dan bawah sebesar 3 cm. pengetikan
hanya dilakukan pada satu muka, tidak bolak balik.
Setiap bab dimulai pada halaman baru. Judul bab diketik pada batas atas
bidang pengetikan, disusun secara rata tengah (center). Huruf pada judul
bab adalah capital. Jarak antara judul bab dengan kalimat naskah adalah 1,5
spasi.
• Naskah: 11
• Judul bab: 14
• Judul skripsi: 14-16 (tergantung pada panjang pendeknya judul)
• Untuk bentuk huruf pada istilah-istilah khusus disesuaikan dengan cara
penulisan istilah khusus tersebut. pada bahasa asing digunakan style
italic (cetak miring).
d. Jarak Antarbaris
Jarak antarbaris yang digunakan adalah 1,5 spasi. Kecuali jarak antara judul
table dengan table adalah 1 spasi. Tulisan dalam table menggunakan huruf
arial ukuran 10 spasi 1. Jarak anatarbaris yang digunakan pada abstrak adalah
1 spasi.
e. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam skripsi adalah Bahasa Indonesia yang baku
sesuai ejaan yang disempurnakan. Kecuali pada istilah-istilah khusus yang
masih diperlukan untuk menggunakan bahasa aslinya maka penulisannya
dilakukan sesuai aturan bahasa aslinya dan dicetak miring (italic).
f. Indentasi
Indentasi pada awal paragraph/alenia adalah 7 ketuk dari tepi kiri bidang
pengetikan. Pada sub bab, awal alenia diketik 7 ketuk dari huruf pertama sub
bab yang bersangkutan.
g. Penomoran Halaman
Nomor halaman skripsi menggunakan huruf Arab dimulai dari 1 (satu) dan
seterusnya. Nomor halaman diletakkan pada bagian kanan-atas halaman.
Sedangkan untuk halaman yang mempunyai judul bab diletakkan pada bagian
tengah-bawah halaman.kecuali romawi kecil dan diletakkan pada bagian
tengah-bawah halaman.
I
A
1
a
1)
a)
(1)
(a)
2. PENATAAN SKRIPSI
Secara umum sebuah skripsi terdiri dari 3 bagian. Bagian tersebut adalah
Bagian Pendahuluan, Bagian Utama dan Bagian Akhir. Secara rinci adalah
sebagai berikut :
a. Halaman sampul
Halaman sampul skripsi menggunakan model hardcover dengan warna
ungu muda. Unsur-unsur yang ditulis di halaman sampul secara berturut-
turut adalah sebagai berikut :
1) Judul skripsi
2) Logo Universitas Muhammadiyah Kudus
3) Kata “SKRIPSI” Diikuti dibawahnya kata-kata “Diajukan Sebagai
Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan/Farmasi (S-1).
Sesuai jurusannya, seperti S1 Keperawatan, Farmasi, dll.)
4) Nama penulis dan diikuti dibawahnya Nomor Induk Mahasiswa.
5) Pembimbing, terdiri Pembimbing 1 dan 2
6) Kemudian tulisan secara berturut-turut ke bawah
: JURUSAN…… UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
dan tahun penulisan.
c. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan memuat unsur-unsur sebagai berikut ditulis
secara berurutan ke bawah :
a. Judul skripsi
b. Kata-kata “ Disusun Oleh”
c. Nama Penulis
d. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat unsur-unsur sebagai berikut ditulis secara
berurutan ke bawah :
a. Judul skripsi
b. Kata-kata “ Disusun Oleh”
c. Nama Penulis
d. Kalimat “ Telah dipertahankan di depan Penguji pada tanggal (tanggal
ujian) dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
e. Nama Penguji (Penguji Utama dan Penguji Anggota)
f. Mengetahui Rektor Universitas Muhammadiyah Kudus
e. Pernyataan
Berisi pernyataan bahwa yang dikerjakan merupakan hasil karya sendiri.
Contoh lihat pada lampiran.
f. Riwayat Hidup
Berisi tentang identitas diri, riwayat sekolah, pekerjaan dan keterlibatan
dalam Organisasi. Contoh lihat pada lampiran.
g. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan syukur dan terima kasih kepada semua pihak
yang dianggap berjasa dalam proses penyusunan skripsi. Kata pengantar
maksimal sebanyak 2 halaman.
h. Daftar Isi
Pada halaman ini ditulis semua judul bab beserta sub judul beserta nomor
halamannya yang ditulis secara vertikal. Nomor halaman tersebut diletakkan
pada tepi kanan bidang pengetikan. Daftar isi maksimal berjumlah
3 halaman.
i. Daftar Tabel
Daftar tabel dan gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yang
sama. Daftar ini dituliskan secara vertikal disesuaikan dengan nomor urut
tabel dan gambar. Yang dimaksud gambar adalah bagan, grafik, peta dan
foto. Keterangan :
a. Judul Tabel
Judul tabel diletakkan simetris kiri dan kanan tabel serta diletakkan
di atas tabel. Tabel merupakan alat bantu visual yang bermanfaat untuk
menyajikan data secara jelas dan menyeluruh, disamping memungkinkan
pembandingan secara tepat. Untuk itu tabel hendaknya dirancang dengan
baik dan cermat, susunannya logis dan sederhana. Tabel dapat disusun
memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya gambar.
b. Penulisan table
Penulisan tabel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
4) Dari judul tabel ke garis tepi tabel berjarak 2 spasi Tepi tabel
diberi sumber data bila isi tabel bukan merupakan data primer
dengan jarak 1 spasi.
5) Jarak antara sumber dengan teks berikutnya\ adalah 2 spasi.
Bila besar tabel lebih dari setengah halaman tulisan, maka tabel dibuat
tersendiri dalam satu halaman diletakkan di tengah halaman.
c. Daftar Gambar
Daftar gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yang sama
dengan daftar tabel. Daftar gambar ditulis secara vertikal disesuaikan
dengan nomor urut gambar. Yang dimaksud gambar adalah bagan, grafik,
peta dan foto.
Keterangan :
Gambar yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian dilipat.
Melipat halaman lebar tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga
sepertiga bagian ujung tabel terlipat membuka pada arah pembaca.
Sekalipun demikian dianjurkan, agar memperkecil gambar, sehingga dapat
dimuat pada lembar hasil pengecilan, agar berukuran sama dengan judul dan
keterangan gambar. Bilamana ada gambar/grafik yang dikutip dari literatur,
hendaknya pengacuan sumber disesuaikan dengan cara pengacuan dalam
teks skripsi.
diperbolehkan.
gambar hendaknya diarahkan pada sisi penjilidan (dalam hal demikian maka
pencantuman nomor halaman tetap sama seperti pada halaman lainnya). Tiap
gambar hendaknya diberi garis bingkai.
e. Penomoran Gambar
Pedoman gambar dinyatakan dengan angka Arab. Gambar yang
merupakan kelompok ditandai dengan huruf a, b, c dan seterusnya.
Contoh : Gambar 2.3. maksudnya adalah tabel ini terletak di bab 2 dan
merupakan tabel yang ke 3 pada bab tersebut.
f. Daftar Lampiran
Daftar lampiran mmuat judul-judul lampiran yang ada secara
berurutan. Daftar ini ditulis secara vertikal.
g. Daftar Istilah/singkatan
Daftar istilah ini berisi istilah atau singkatan yang sering digunakan dalam
naskah skripsi. Hanya istilah-istilah atau singkatan yang perlu mendapatkan
penjelasan khusus saja yang dicantumkan disini.
h. Abstrak
Abstrak merupakan ringkasan isi skripsi tanpa adanya
tambahan penafsiran dan kritikan dari penulis. Dalam abstrak berisi 1).
Masalah utama, tujuan yang diteliti dan ruang lingkupnya 2). Metode yang
digunakan 3). Hasil yang diperoleh 4). Kesimpulan dan saran yang
diajukan.
BAGIAN AKHIR
a. Daftar Pustaka
Secara rinci cara penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 10.
secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :
b. Lampiran
Lampiran ini tidak diberi nomor halaman, namun diberi nomor
lampiran dan judul lampiran