Anda di halaman 1dari 4

BLUD RSU SIGLI STANDAR PERESEPAN OBAT NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA UNTUK PASIEN

KABUPATEN PIDIE RAWAT JALAN


PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Peresepan obat narkotika/psikotropika adalah tata cara dalam menuliskan resep
yang berisi obat-oabat narkotika dan psikotropika
TUJUAN Tercapainya tertib pelaksanaan dan pelayanan terhadap resep-resep narkotika
dan psikotropika
KEBIJAKAN SK Direktur BLU RSUD TGK. CHIK DitiroNo……………. 2013 tentang pedoman Tata
cara penyelenggaraan Organisasi Instalasi Farmasi BLUD RSU Sigli, Kabupaten
pidie

P 1. Dokter menuliskan resep narkotika/psikotropika di ruang


R perawatan/instalasi dan menyerahkan kepada pasien/keluarga pasien
O 2. Pasien menerima resep dan membawa ke apotek
S 3. Petugas apotek menerima dan memeriksa kelengkapan resep, meliputi :
E tanggal resep, nama dokter, tanda tangan dokter, nama obat, jumlah
D obat, petunjuk pemakaian, nama pasien, umur pasien, alamat pasien,
U jumlah obat selain ditulis dengan angka juga ditulis dengan huruf latin
R 4. Jika apotek memiliki persediaan obat maka obat dapat dilayani
5. Jika apotek tidak memiliki persediaan obat, maka resep diserahkan
kembali pada pasien/keluarga pasien
6. Apabila petugas apotek menemukan masalah maka petugas melakukan
konfirmasi
7. Petugas apotek menanyakan kembali pada dokter penulis resep tentang
masalah yang ada pada resep
8. Resep dibawa kembali ke apotek untuk disiapkan apabila masalah yang
ada telah selesai
9. Petugas menginformasikan harga pada pasien/keluarga pasien, jika
pasien adalah pasien program petugas langsung meracik obat
10. Petugas apotek menyiapkan obat dan menyerahkan obat kepada
pasien/keluarga pasien setelah pasien membayar harga obat

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik umum dan spesialis


2. Ruang IGD
3. Instalasi farmasi BLUD RSU Sigli
BLUD RSU SIGLI PELAYANAN OBAT NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA DI RUANG OK
KABUPATEN PIDIE
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Pelayanan obat narkotika/psikotropika adalah tata cara dalam menuliskan
resep yang berisi oabt-obat narkotika/psikotropika
TUJUAN Semua pihak yang berhubungan dengan obat-obatan narkotika dan
psikotropika dapat melakukan fungsinya dengan baik guna kelancaran
pelayanan

KEBIJAKAN SK Direktur BLU RSUD TGK. CHIK Ditiro no…………….. tahun 2013 tentan
pedoman tata cara penyelenggaraan organisasi instalasi farmasi BLU RSUD
TGK. CHIK DITIRO Sigli, Kabupaten Pidie

1. Dokter menuliskan resep narkotika/psikotropika di ruang


operasi(OK)
2. Resep diserahkan pada perawat di ruangan operasi(OK)
3. Perawat menyerahkan resep ke Depo Farmasi yang ada di OK.
P 4. Petugas depo memeriksa kelengkapan resep meliputi; nama ruang
R rawatan, no CM, nama dokter penulis resep, tanggal resep, nama
O obat, jumlah obat dan aturan pakai, nama pasien, umur pasien,
S alamat pasien, umur pasien, alamat pasien, tanda tangan dokter
E dan fotokopi KTP pengambil obat
D 5. Apabila petugas menemukan masalah maka petugas apotek
U melakukan konfirmasi ulang pada petugas ruang operasi
R 6. Apabila masalah telah selesai maka petugas apotek menyiapkan
obat dan menyerahkan obat kepada perawat untuk dibawa ke
ruang OK untuk diserahkan ke dokter Anastesi.

UNIT TERKAIT 1. Poliklinik umum dan spesialis


2. IGD
3. Instalasi Farmasi RSU Sigli
BLUD RSU SIGLI PELAYANAN NARKOTIKA/PSIKOTROPIKA
KABUPATEN PIDIE
KEBIJAKAN
RUANG LINGKUP Instalasi farmasi
TANGGUNG JAWAB Kepala Instalasi farmasi

KEBIJAKAN 1. Pengadaan narkotika dan psikotropika harus dipesan langsung oleh


apoteker yang mempunyai surat ijin kerja
2. Untuk menghindari penyalahgunaan, narkotika/psikotropika harus
disimpan pada lemari khusus yang kuncinya dipegang oleh apoteker
3. Resep yang mengandung narkotika harus ditulis oleh dokter dengan
membubuhkan tanda tangan(bukan paraf)
4. Resep yang mengandung narkotika harus asli, tidak boleh salinan
resep
5. Pelayanan narkotika/psikotropika hanya untuk pasien yang betul-
betul membutuhkan guna penyembuhan

UNIT TERKAIT 1. Klinik terkait


2. Instalasi farmasi
BLUD RSU SIGLI SOSIALISASI DAN MONITORING EFEK SAMPING OBAT
KABUPATEN PIDIE
PROSEDUR TETAP
PENGERTIAN Berbagai upaya yang dilakukan lewat berbagai cara agar staf farmasi
mengerti, memahami dan melaksanakan ketentuan-ketentuan yang berlaku
di instalasi farmasi

TUJUAN Untuk menyampaikan kepada staf farmasi dan unit kerja lain tentang
monitoring efek samping obat

KEBIJAKAN Setiap individu dilingkungan Farmasi Rumah Sakit harus mengetahui masalah
yang berkaitan dengan monitoring efek samping obat

PROSEDUR 1. Kepala Instalasi farmasi menerima pelaporan mengenai kasus-kasus


yang berkaitan dengan efek samping obat
2. Kasus-kasus yang berhubungan dengan efek samping obat akan
didata untuk selanjutnya dibuatkan laporan tertulis yang akan
disampaikan ke Komote Medik

UNIT TERKAIT Unit kerja lain di lingkungan Rumah Sakit Umum Sigli

Anda mungkin juga menyukai