I. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Memonitor pertumbuhan bakteri dalam media yang ditunjukkan dengan
kekeruhan media.
2. Mempelajari cara menghitung jumlah sel mikroorganisme menggunakan
metode counting chamber.
A. Pengenceran 10.000x
Tabel II.2 Hasil Perhitungan Jumlah Sel pada Pengenceran 10.000x
Jadi, jumlah sel ragi pada pengenceran 10.000x adalah 5883,3x103 sel/ml
sampel
B. Pengenceran 100.000x
Tabel II.3 Hasil Perhitungan Jumlah Sel pada Pengenceran 100.000x
Jumlah Sel /
Kotak
Run Total Kotak
A B C D E
9,4
1 10 8 10 8 11 47
10
2 12 7 11 9 11 50
9,2
3 10 11 8 8 9 46
∑ = 28,6
∑ = 133
Jadi, jumlah sel ragi pada pengenceran 100.000x adalah 2383,3x103 sel/
ml sampel
C. Pengenceran 1.000.000x
Tabel II.4 Hasil Perhitungan Jumlah Sel pada Pengenceran 1.000.000x
Kotak Jumlah
Run Total
A B C D E Sel / Kotak
1 3 3 2 3 3 14 2,8
2 2 1 2 2 3 10 2
3 2 1 2 3 2 10 2
∑ = 34 ∑ = 6,8
Jadi, jumlah sel ragi pada pengenceran 1.000.000x adalah 566.6 x103 sel/
ml sampel
III. Pembahasan
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur
pertumbuhan bakteri melalui jumlah bakteri secara kuantitatif, antara lain
metode hitungan mikroskopik ( counting chamber ), hitungan cawan,
membran atau filter molekular, pengukuran kekeruhan ( turbidimetri ),
penentuan nitrogen, penentuan berat dan pengukuran aktivitas biokimiawi.
Dalam percobaan ini digunakan metode turbidimetri dan metode counting
chamber.
(Pelzcar,2008,153)
III.1 Metode Turbidimetri
Percobaan ini bertujuan untuk memonitor pertumbuhan bakteri dalam
media yang ditunjukkan dengan kekeruhan media.
Metode turbidimetri adalah metode perhitungan jumlah sel dengan
menggunakan alat spektrofotometer berdasarkan prinsip kerapatan atau
konsentrasi suatu materi atau sel-sel pada larutan yang diberi cahaya.
Sedangkan spektrofotomer adalah suatu instrument untuk mengukur
transmitan atau absorbansi suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Pada percobaan ini digunakan sumber cahaya dengan panjang gelombang
686 nm, dimana panjang gelombang ini termasuk dalam rentang panjang
gelombang yang bisa digunakan untuk menembus partikel suspensi koloid
yang berisi media nutrient broth dan bakteri Escherichia coli untuk
mengetahui konsentrasi sel yang ada dalam suspensi tersebut. Pengukuran
dengan metode turbidimetri berdasarkan prinsip bahwa partikel seperti
mikroorganisme pada suatu larutan memancarkan sinar ketika seberkas
cahaya ditransmisikan melalui larutan tersebut dimana cahaya tersebut akan
diserap oleh mikroorganisme yang berada dalam sampel. Hal ini disebut
dengan absorbansi atau juga sering dikenal dengan optical density.
Sedangkan %T adalah persen fraksi cahaya masuk yang diteruskan oleh
sampel.
(Day, R.A. dan Underwood, 2002,396)
Metode analisis menggunakan turbidimetri merupakan metode yang
cepat, tidak merusak, murah serta mudah dilakukan namun mempunyai
sensitifitas yang rendah. Pada metode turbidimetri semua sel terdeteksi baik
yang hidup maupun sel yang mati dan hanya terdeteksi pada bagian atas
(tersuspensi), sehingga memerlukan kalibrasi yang mengkorelasikan
kekeruhan dengan sel hidup yang ditumbuhkan pada medium agar.
(www.tekpan.unimus.ac.id)
A B
C DD
Gambar III.7 Grafik Hubungan antara Jumlah Sel dengan Kali Pengenceran
Grafik di atas adalah grafik hubungan antara pengenceran dengan
jumlah sel. Sumbu x menunjukkan pengenceran sedangkan sumbu y
menunjukkan jumlah sel. Grafik yang diperoleh berupa garis linear yang
diagonal menurun ke arah kanan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
faktor pengenceran maka semakin kecil jumlah sel yang didapat.
(Harley,2012,119)
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
1
= 588.33 sel/ mm2 : mm-1 = 5883.3 sel/mm3
10
Jumlah sel ragi pada pengenceran 10.000x = 5883.3 sel/mm3 x 103 mm3/ml
=5883.3 x 103sel/ ml sampel
Jumlah sel ragi pada sampel adalah =
5883.3 x 103 sel/ml x Faktor Pengenceran
10.000
= 5883.3 x 103 sel/ml x = 5883.3 x 107 jumlah sel/ml
1
Pengenceran 100.000x
Hasil Perhitungan Jumlah Sel pada Pengenceran 100.000x
Kotak Jumlah
Run Total
A B C D E Sel / Kotak
1 10 8 10 8 11 47 9.4
2 12 7 11 9 11 50 10
3 10 11 8 8 9 46 9.2
∑ = 133 ∑ = 28.6
1
= 238.33 sel/ mm2 : mm-1= 2383.3 sel/mm3
10
Jumlah sel ragi pada pengenceran 100.000x = 2383.3 sel/mm3 x 103 mm3/ml
= 2383.3 x 103 sel/ml sampel
Jumlah sel ragi pada sampel adalah =
2383.3 x 103 sel/ml x Faktor Pengenceran
100.000
= 2383.3 x 103 sel/ml x = 2383.3 x 108 jumlah sel/ml
1
Pengenceran 1.000.000x
Hasil Perhitungan Jumlah Sel pada Pengenceran 1000.000x
Kotak Jumlah
Run Total
A B C D E Sel / Kotak
1 3 3 2 3 3 14 2.8
2 2 1 2 2 3 10 2
3 2 1 2 3 2 10 2
∑ = 34 ∑ = 6.8
1
= 56.66 sel/ mm2 : mm-1= 566.6 sel/mm3
10
Jumlah sel ragi pada pengenceran 1.000.000x = 566.6 sel/mm3 x 103 mm3/ml
= 566.6 x 103 sel/ ml sampel
Jumlah sel ragi pada sampel adalah :
566.6 x 103 sel/ml x Faktor Pengenceran =
1.000.000
= 566.6 x 103 sel/ml x = 566.6 x 109 jumlah sel/ml
1
Jadi, jumlah sel rata – rata pada 1 ml sampel tersebut adalah =
(5883.3 x 107 jumlah sel/ml + 2383.3 x 108 jumlah sel/ml + 566.6 x 109 jumlah
sel/ml) / 3 = 2879.21 x 108 jumlah sel/ml