LAPORAN RESMI
PEMBUATAN TEMPE KEDELAI DAN TAPE SINGKONG
I.
Tujuan
I.1 Pembuatan Tempe Kedelai
Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut untuk mengetahui bahwa
jamur dapat memfermentasikan suatu bahan sehingga mudah dicernakan
oleh usus.
I.2 Pembuatan Tape Singkong
Tujuan percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara penerapan bioteknologi dengan fermentasi
tape.
2. Untuk mengetahui peranan organisme Saccharomyces cereviceae
dalam peragian.
Hasil Pengamatan
Terbuka
Penyimpanan
Tertutup
Petridish
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Bau:
Bau tempe
Bau tempe
Tekstur:
Kurang padat
Kurang padat
Rasa
Plastik
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Kuning
Bau:
Bau tempe
Bau kedelai
Tekstur:
Padat
Renggang
Rasa
Daun Pisang
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak terkontaminasi
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Putih
Bau:
Bau tempe
Bau tempe
Tekstur:
Padat
Rasa
Hasil Pengamatan
Terbuka
Tertutup
Petridish
Kondisi jamur
Terkontaminasi/
Tumbuh, terkontaminasi
Tumbuh,tidak kontaminasi
tidak:
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Bau:
Bau tempe
Bau tempe
Tekstur:
Padat
Padat
Rasa
Rasa Tempe
Plastik
Kondisi Jamur
Terkontaminasi/
tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Tidak Tumbuh,tidak
kontaminasi
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Kuning
Bau:
Bau tempe
Bau kedelai
Tekstur:
Padat
Tidak padat
Rasa
Rasa tempe
Rasa Kedelai
Daun Pisang
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tempe
Warna:
Putih
Putih
Bau:
Bau tempe
Bau tempe
Tekstur:
Padat
Padat
Rasa
Rasa tempe
Rasa tempe
Hasil Pengamatan
Terbuka
Penyimpanan
Tertutup
Plastik
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Kondisi tape
Warna:
Kuning
Kuning
Bau:
Bau tape
Tidak berbau
Tekstur:
Lembek
keras
Daun Pisang
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tape
Warna:
Kuning
Bau:
Bau tape
Tidak berbau
Tekstur:
Agak keras
Sedikit lembek
Rasa:
Manis
Hasil Pengamatan
Penyimpanan
Terbuka
Tertutup
Plastik
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tape
Warna:
Kuning
Kuning
Bau:
Bau tape
Bau tape
Tekstur:
Lembek
Keras
Rasa:
Manis
Pahit
Daun Pisang
Kondisi jamur
Terkontaminasi
/tidak:
Tumbuh,tidak kontaminasi
Tumbuh,tidak kontaminasi
Kondisi tape
Warna:
Kuning
Kuning
Bau:
Bau tape
Bau tape
Tekstur:
Lembek
Agak keras
Rasa:
Manis
Manis
III. Pembahasan
III.1 Pembuatan Tempe Kedelai
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bahwa jamur dapat
memfermentasikan suatu bahan sehingga mudah dicernakan oleh usus. Pada
percobaan ini, kedelai difermentasi oleh jamur Rhizopus oryzae menjadi
tempe.
Tempe adalah suatu makanan yang popular dari Indonesia, dimana
merupakan hasil fermentasi dari kacang kedelai lembut yang telah dimasak
( kadang- kadang dari jenis kacang kacangan lainnya, biji bijian, butir
butir sereal, maupun kelapa ) terikat bersamaan oleh miselium jamur
Rhizopus sp. yang padat
(Shurtleff,2001,8)
Gambar III.1
Tempe
Kadar
54,9
199
19
7.7
1.11
1.7
4.3
17
4.8
1.4
53
93,0
2.3
70
206
367
6
1.81
0.67
1.43
8.8
0,131
0.11
4.63
0.36
0,299
52,0
69
Satuan
g
kkal
g
g
g
g
g
g
g
g
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
mg
g
mg
mg
mg
mg
mg
g
g
(www.tempeh.info)
10
11
Gambar III.6 Tempe pada wadah daunGambar III.7 Tempe pada wadah daun
pisang
dengan lubang
tidak terjadi
pisang Pada
terbukadaun
selama
22 jam
pisangtumbuh
tertutupjamur
selamadan
22 jam
terkontaminasi. Tempe berwarna putih dan berbau tempe serta bertekstur
padat. Sedangkan pada wadah daun pisang tanpa lubang, jamur tumbuh dan
tidak terjadi kontaminasi, berwarna putih, berbau tempe dan bertekstur
sedikit padat.
Pada pengamatan setelah masa inkubasi 46 jam, didapatkan hasil
sebagai berikut,
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
12
13
anaerob
fakultatif
dimana
mikroorganisme
tetap
14
fermentasi
tape
dan
mengetahui
peranan
mikroorganisme
15
yaitu
anabolisme
dan
katabolisme.
Anabolisme
berarti
Kadar
146
1,2
0,3
34,7
33
40
0,7
0
0,06
30
62,5
75
Satuan
kal
gr
gr
gr
mg
mg
mg
S.I
mg
mg
gr
%
(Depkes RI, 1992)
16
proses
fermentasi.
Singkong
yang
terlalu
besar
17
18
(Hasanah,2008)
Fermentasi alkohol biasanya diawali dengan proses glikolisis dari
molekul glukosa menghasilkan 2 molekul asam piruvat dan 2 molekul ATP.
Pada rekasi selanjutnya, 2 molekul asam piruvat berubah menjadi 2 molekul
asetaldehida dan 2 molekul CO2. 2 molekul asetaldehida selanjutnya
direduksi oleh 2 molekul NADH membentuk 2 molekul etanol. Fermentasi
alkohol adalah proses yang menghasilkan energi yang kecil karena
kebanyakan energi mengandung molekul glukosa mula-mula dan menyisakan
etanol sebagai produk akhir. Fermentasi alkohol dilakukan oleh sejumlah
bakteri dan ragi. Etanol dan CO2 dihasilkan oleh Saccharomyces. Jika
dituliskan reaksi lengkapnya adalah sebagai berikut:
Reaksi glikolisis : C6H12O6
Gambar III.15 Tape pada wadah daun Gambar III.16 Tape pada wadah daun
pisang terbuka selama 22 jam
pisang tertutup selama 22 jam
Berdasarkan pengamatan pada percobaan ini, didapatkan data
pengamatan tape hasil inkubasi selama 22 jam, warna tape pada wadah daun
pisang terbuka adalah tumbuhnya jamur, tidak terjadi kontaminasi, berwarna
19
Sedangkan tape hasil inkubasi selama 46 jam pada wadah daun pisang
terbuka, jamurnya tumbuh dan tidak terjadi kontaminasi, bertekstur lembek,
berbau khas tape singkong, berwarna kuning, rasanya manis. Sedangkan
untuk wadah daun pisang tertutup, terlihat jamur tumbuh dan tidak terjadi
20
Dan pada wadah plastik terbuka dengan inkubasi selama 46 jam terlihat
bahwa jamur tumbuh dan tidak terjadi kontaminasi, berwarna kuning, berbau
seperti tape, memiliki tekstur lembek dan memiliki rasa yang manis.
Sedangkan untuk wadah plastik tertutup, terlihat jamur tumbuh dan tidak
terjadi kontaminasi, berwarna kuning, berbau seperti tape, bertekstur keras
dan memiliki rasa yang pahit. Rasa pada produk tape ditentukan oleh bahan,
formula yang digunakan. Rasa tape merupakan kontribusi dari rasa asam
organis, manis dari gula dan alkoholik sebagai hasil proses fermentasi dari
mikrobia ragi yang ditambahkan. Secara normal rasa tape sedikit manis, asam
dan beraroma khas tape yaitu alkoholik.
(Santosa,2010,63)
Hal ini sesuai dengan literatur dimana fermentasi yang dilakukan oleh
Saccharomyces cerevisiae dapat terjadi pada kondisi anaerob maupun aerob.
Jika proses fermentasi dilakukan pada kondisi anaerob maka proses
fermentasi
berlangsung
lambat.
Sebaliknya,
jika
proses
fermentasi
21
22
2C2H5OH
(Etanol)
2CO2
(Karbon dioksida)
(Hasanah,2008)
2.Apa kegunaan ragi dalam proses pembuatan tape singkong?
Jawab:
Zat pati yang ada dalam bahan makanan diubah menjadi bentuk
yang sederhana yaitu gula, dengan bantuan ragi atau khamir.
(Hasanah,2008)
3. Sebutkan mikroorganisme yang biasa digunakan dalam proses
pembuatan tape?
Laboratorium Mikrobiologi Teknik
Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS
23
24
Daftar Pustaka
Babu, P. Dinesh, R. Hbakyaraj dan R. Vindhyalakshmi. 2009. A Low Cost
Nutrious Food Tempeh. Tamilnadu: Department Biotechnolokgy, Anna
University.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1992. Kandungan Gizi Singkong.
Esvandiari,Megia.2010.Studi Kinerja Adsorpsi Arang Aktif-Bentonit pada
Aroma Susu Kedelai.
Hasanah, Hafidatul.2008.Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Alkohol
Tape Ketan Hitam dan Tape Singong. Malang : UIN Malang.
Karmini, Mien, Djoko Sutopo dan Hermana.1999.Aktivitas Enzim Hidrolitik
Kapang Rhizopus sp. pada Proses Fermentasi Tempe.
Madigan, Michael T. dan Martinko, John M. 2012. Brock Biology of
Microorganism. New York: Benjamin Cummings.
Santosa, Agus dan Cucut Prakosa.2010.Karakteristik Tape Buah Sukun Hasil
Fermentasi Penggunaan Konsentrasi Berbeda.
Shurtleff, William dan Akiko Aoyagi.2001.Book of Tempeh. California: Ten
Speed Press.
Suprihatin. 2010.Teknologi Fermentasi. Surabaya : UNESA Press.
Tortora, Gerard J., Funke, Berdell R., dan Case, Christine L. 2010.
Microbiology: An Introduction. San Francisco: Pearson Education Inc.
www.nursingtime.net diakses pada tanggal 18 April 2016 pukul 19:12 WIB.
http://www.binasyifa.com/309/43/26/klasifikasi-dari-jamur-tempe.htm
diakses