Anda di halaman 1dari 2

INFORMASI SEBELUM TES HIV DAN

PERSETUJUAN PASIEN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN PUSKESMAS
CIREBON BABAKAN
H. Makmud,S.Sos, M.Si
NIP. 19650517 198412 1 001

Sesuai dengan kondisi setempat, informasi sebelum tes dapat


diberikan secara individual, pasangan atau kelompok. Persetujuan
1. Pengertian
untuk menjalani tes HIV harus selalu diberikan secara individual
dengan kesaksian petugas kesehatan.
2. Tujuan Agar pasien mengerti manfaat dari pemeriksaan HIV
Persetujuan Tindakan Kedokteran atau Kedokteran Gigi diberikan
3. Kebijakan
setelah pasien mendapatkan penjelasan secara lengkap
1. Undang-Undang Praktek Kedokteran No. 29 Tahun 2004 pasal
45
4. Referensi
2. Pedoman penerapan Tes HIV dan Konseling Atas Inisiasi
Petugas Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tahun 2011
Informasi minimal yang perlu disampaikan oleh petugas
kesehatan ketika menawarkan tes HIV kepada pasien adalah
sebagai berikut :
1. Alasan menawarkan tes HIV
2. Manfaat tes HIV dalam penanganan klinis pasien.
3. Jaminan konfidensialitas.
4. Layanan yang tersedia bagi pasien baik dengan hasil tes HIV
reaktif, rencana pengobatan untuk infeksi oportunistik dan ART.
5. Konfidensialitas. Artinya bahwa status HIV tidak akan
diungkapkan kepada orang lain tanpa seizin pasien. Informasi
5. Prosedur hanya akan diberikan kepada petugas kesehatan yang terkait
langsung atau rujukan untuk perawatan pasien.
6. Informasikan bahwa pasien mempunyai hak untuk menolak
menjalani tes HIV dan penolakannya tidak akan mempengaruhi
akses pasien terhadap layanan lain.
7. Dalam hal hasil tes HIV reaktif, maka sangat dianjurkan untuk
mengungkapkannya kepada orang lain yang berisiko untuk
tertular HIV dari pasien tersebut sebagai bentuk dari tanggung
jawab.
8. Kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada petugas
kesehatan.
INFORMASI SEBELUM TES HIV DAN
PERSETUJUAN PASIEN
UPT No. Dokumen :
H. Makmud,
Puskesmas No. Revisi :
SOP S.Sos, M.Si
Babakan
Tanggal Terbit :
Halaman :

9. Perhatian khusus bagi perempuan hamil harus meliputi


risiko penularan HIV kepada bayi yang dikangungnya,
rencana penanganan yang jelas guna mengurangi risiko
penularan dari ibu ke anaknya dengan menggunakan ARV
sebagai profilaksis baik bagi ibu dan anaknya.
10. Pada bayi, anak dan remaja dengan usia < 18 tahun,
informed consent diberikan dan ditandatangani oleh orang
tua / wali.
11. Pasien dengan penyakit berat yang mengalami kondisi kritis
atau tidak sadarkan diri, tentu tidak mampu untuk
persetujuan, maka dimintakan kepada
keluarga/wali/pengampu
12. Penolakan untuk menjalani tes HIV tidak boleh mengurangi
kualitas layanan lain yang tidak terkait dengan status HIV
nya.
1. Tim HIV
2. KIA-PONED
6. Unit Terkait 3. Pelayanan BP
4. Pelayanan Gigi

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
1 Kop SOP Penambahan Logo Pemkab Februari 2016

Anda mungkin juga menyukai