Anda di halaman 1dari 11

Nama : Vahria Bella Audina

Nim : 06101181621003

Ujian Mid Semester


Penelitian Pendidikan
Prodi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Mipa
Fkip Unsri

1. Judul Penelitian
Coba Anda tulis judul penelitian yang mengungkapkan keinginan seorang dosen
dari Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Unsri untuk meneliti sejauhmana
pengaruh penerapan suatu metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa-
siswa jenjang SMA di kota Palembang.

Jawab : Pengembangan Modul Kimia Berbasis Problem Based Learning Pada


Materi Stokiometri Di SMAN 1 Palembang

2. Masalah Penelitian
Apakah hakikat masalah penelitian? Coba Anda rumuskan minimal tiga masalah
penelitian yang berhubungan dengan judul penelitian pada soal nomer 1 di atas!

Jawab : Madrie dalam Sudjarwo (2001:1) menyatakan bahwa hakikat masalah itu
adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Pada hakikatnya masalah
penelitian merupakan suatu pertanyaan yang perlu dicari jawabannya, atau segala
bentuk hambatan, kesulitan atau rintangan yang muncul dalam suatu bidang yang
diteliti yang perlu dihindari dan disingkirkan untuk dicari solusi atau jawabannya.
Keberadaan suatu masalah merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar-
tawarkan dalam melakukan penelitian.
3 masalah penelitian berkaitan dengan judul penelitian pada soal nomor 1
1. Adakah pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap minat
belajar pada mata pelajaran kimia materi stokiometri?
2. Adakah pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap sikap
siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri?

1
3. Adakah pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian.


Apakah hubungan antara masalah, tujuan, dan manfaat penelitian secara umum!
Apakah setiap penelitian harus mempunyai tujuan dan manfaat penelitian? Coba
Anda tulis masing-masing tiga tujuan dan manfaat penelitian dari judul penelitian
yang terdapat pada soal nomer 1
Jawab : Rumusan tujuan mengungkapkan keinginan peniliti untuk memperoleh
jawaban atas permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh karena itu, rumusan
tujuan harus relevan dengan identitas masalah yang ditemukan, rumusan masalah
dan mencerminkan proses penelitian. Dalam beberapa penelitian dimana
permasalahannya sangat sederhana terlihat bahwa tujuan sepertinya merupakan
pengulangan dari rumusan masalah, hanya saja rumusan masalah dinyatakan
dengan pertanyaan, sedangkan tujuan dituangkan dalam bentuk pernyataan yang
biasanya diawali dengan kata ingin mengetahui. Manfaat penelitian merupakan
dampak dari pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian, tujuan dapat
tercapai dan rumusan masalah dapat dipecahkan secara tepat dan akurat, maka apa
manfaatnya secara praktis maupun secara teoritis. Kegunaan penelitian mempunyai
dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu
mengatasi, memecahkan dan mencegah masalah yang ada pada objek yang diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap
minat siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
2. Mengetahui pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap
sikap siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
3. Mengetahui berapa besar pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis
masalah terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia.

Manfaat dari penelitian ini adalah


1) Bagi peneliti Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah
wawasan dan pengalaman peneliti tentang pengembangan modul kimia berbasis

2
masalah serta dapat digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan penelitian
selanjutnya.
2) Bagi guru Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan
bagi guru dalam meningkatkan kemampuan guna kegiatan pembelajaran serta
sebagai referensi penggunaan metode dalam proses kegiatan pembelajaran.
3) Bagi siswa Dengan adanya metode Pembelajaran Berbasis Masalah dapat
meningkatkan hasil belajar siswa serta memberikan pengaruh sikap siswa terhadap
kegiatan pembelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran kimia.

4. Tinjauan Pustaka.
Apakah setiap penelitian harus ada tinjauan pustaka? Coba anda paparkan
beberapa tinjauan pustaka sesuai dengan permasalahan penelitian seperti pada soal
nomer 2!

Jawab : "Tinjauan Pustaka" mempunyai arti: peninjauan kembali pustaka-pustaka


yang terkait (review of related literature). Sesuai dengan arti tersebut, suatu tinjauan
pustaka berfungsi sebagai peninjauan kembali (review) pustaka (laporan penelitian,
dan sebagainya) tentang masalah yang berkaitan, tidak selalu harus tepat identik
dengan bidang permasalahan yang dihadapi, tetapi termasuk pula yang seiring dan
berkaitan (collateral). Fungsi peninjauan kembali pustaka yang berkaitan
merupakan hal yang mendasar dalam penelitian, seperti dinyatakan oleh Leedy
(1997) bahwa semakin banyak seorang peneliti mengetahui, mengenal dan
memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya (yang
berkaitan erat dengan topik penelitiannya), semakin dapat dipertanggung jawabkan
caranya meneliti permasalahan yang dihadapi.

Tinjauan Pustaka :
Pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran melalui permasalahan-
permasalahan praktis yang diajukan guru untuk memotivasi siswa, mengaitkan
pengalaman siswa dengan materi baru yang dipelajari dan sekaligus merangsang
siswa berpikir (Widodo, 2011:47). Tujuan utama dari proses pembelajaran berbasis
masalah adalah untuk mengenali kemampuan siswa untuk memecahkan masalahdan
3
mengembangkan keterampilan belajar dan motivasi mereka (Jacob & Cherian,
2012).
Pada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan
pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi
sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisa dan dicari solusi dari permasalahan yang
ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang
benar, artinya siswa dituntut untuk belajar secara kreatif. Siswa diharapkan menjadi
individu yang berwawasan luas serta mampu melihat hubungan pembelajaran
dengan aspek-aspek yang ada dilingkungannya. Pembelajaran berbasis masalah
membuat perubahan dalam proses pembelajaran khususnya dalam peranan guru.
Pembelajaran tidak bersifat teacher center tetapi guru berperan sebagai fasilitator
dalam diskusi, pemandu dalam penyelesaian masalah dengan memberikan langkah-
langkah penyelesaian, memberikan pertanyaan, dan membantu siswa untuk lebih
terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut : 1) Belajar dimulai
dengan suatu permasalahan. 2) Memastikan bahwa permasalahan yang diberikan
berhubungan dengan dunia nyata siswa. 3) Mengorganisasikan pelajaran di sekitar
permasalahan, bukan diseputar disiplin ilmu. 4) Memberikan tanggung jawab
sepenuhnya kepada siswa dalam mengalami secara langsung proses belajar mereka
sendiri. 10 5) Menggunakan kelompok kecil. 6) Menuntut siswa untuk
mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari

5. Hipotesis Penelitian.
Tulis minimal tiga hipotesis sesuai dengan masalah penelitian pada soal nomer 2.
Apakah fungsi dari hipotesis nol dalam penelitian? Ubah hipotesis Anda menjadi
hipotesis nol dan hipotesis alternative!
Jawab :
Hipotesis berfungsi untuk memberikan batasan serta memperkecil ruang lingkup
penelitian, untuk mempermudah pengumpulan dan pengolahan data, untuk
mengetahui macam, jumlah dan hubungan variable penelitian, untuk mengetahui
variable tak bebas yang harus di kontrol.
*hipotesis nol

4
1. Tidak ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap
minat siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
2. Tidak ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap
sikap siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
3. Tidak ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.

*hipotesis alternative
1. ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap minat
siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
2. ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap sikap
siswa pada mata pelajaran kimia materi stokiometri.
3. ada pengaruh pengembangan Modul Kimia berbasis masalah terhadap hasil
belajar siswa pada mata pelajaran kimia.

6. Variabel Penelitian
Mengapa variable penelitian harus ada dalam suatu penelitian? Apakah mungkin
suatu penelitian hanya terdiri dari satu variable saja? Tulis variabel-variabel
penelitian sesuai dengan masalah penelitian pada soal nomer 2!
Jawab : Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh seorang peneliti dengan tujuan untuk dipelajari sehingga didapatkan
informasi mengenai hal tersebut dan ditariklah sebuah kesimpulan. Variabel
merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian, karena sangat tidak
memungkinkan bagi seorang peneliti melakukan penelitian tanpa variabel. Sebagian
besar ahli mendefinisikan variabel penelitian sebagai kondisi-kondisi yang telah
dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi oleh seorang peneliti dalam sebuah
penelitiannya. Sebagian ahli juga mendefiniskan bahwa yang dinamakan variabel
adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan dalam sebuah
penelitian.
Dari pengertian di atas, bisa diartikan bahwa variabel penelitian meliputi faktor-
faktor yang berperan ketika proses penelitian itu sendiri.
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: a) Variabel bebas
(variabel independen) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
5
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini
variabel bebasnya adalah model pembelajaran PBL (Problem Based Learing) b)
Variabel terikat (variabel dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi atau
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini variabel
terikatnya adalah hasil belajar siswa.

7.Populasi dan Sampel


Kenapa sample harus representative? Sebutkan dan jelaskan minimal lima cara
melakukan sampling! Dalam penelitian seperti pada soal nomer 1, bagaimana
populasi dan dan sampelnya? Jelaskan dengan singkat!
Jawab :
*Sampel ialah contoh atau sesuatu yang ingin diteliti.
Representatif merupakan sesuatu yang mewakili
Jika sesuatu yang ingin diteliti tak dapat mewakili dalam artian dia tidak bisa
menjadi kesimpulan untuk sesamanya, maka hal tersebut tak bisa disebut sampel.
Dan representative juga merupakan syarat dari suatu sampel tersebut.
a. Teknik Pengambilan Sampel Nonprobability Sampling
Nonprobability Sampling atau Definisi Nonprobability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Sampling
Nonprobality ini meliputi :Sampling Sistematis, Sampling Kuota, Sampling
Insidental, Purposive Sampling, Sampling Jenuh, Snowball Sampling.
1. Sampling Sistematis Pengertian Sampling Sistematis atau Definisi Sampling
Sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota
populasi yang telah diberi nomor urut.Contoh Sampling Sistematis, anggota populasi
yang terdiri dari 100 orang, dari semua semua anggota populasi itu diberi nomor
urut 1 sampai 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan mengambil nomor
ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari
bilangan lima. Untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor urut 1, 5,
10, 15, 20 dan seterusnya sampai 100.
2. Sampling Kuota Pengertian Sampling Kuota atau Definisi Sampling Kuota
adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan.Contoh Sampling Kuota, akan

6
melakukan penelitian tentang Karies Gigi, jumlah sampel yang ditentukan 500 orang,
jika pengumpulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai. Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang
terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat
menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari
data dari 500 anggota sampel.
3. Sampling Insidental Pengertian Sampling Insidental atau Definisi Sampling
Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
4. Purposive Sampling Pengertian Purposive Sampling atau Definisi Purposive
Sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Contoh
Purposive Sampling, akan melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka
sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Sampel ini lebih cocok
digunakan untuk Penelitian Kualitatif atau penelitian yang tidak melakukan
generalisasi.
5. Sampling Jenuh (Sensus) Pengertian Sampling Jenuh atau Definisi Sampling
Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang
dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil.
6. Snowball Sampling Pengertian Snowball Sampling atau Definisi Snowball
Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,
kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi
besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel,
tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa lengkap terhadap data
yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan
dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu
seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak. Pada penelitian kualitatif
banyak menggunakan sampel Purposive dan Snowball. Contohnya akan meneliti
siapa provokasi kerusuhan, maka akan cocok menggunakan Purposive
Sampling dan Snowball Sampling.
7
b. Cara Pengambilan Sampel dengan Probabilitas Sampling
Ada empat macam teknik pengambilan sampel yang termasuk dalam teknik
pengambilan sampel dengan probabilitas sampling. Keempat teknik tersebut, yaitu
cara acak, stratifikasi, klaster, dan sistematis.
1. Sampling Acak Ada beberapa nama untuk menyebutkan teknik pemilihan sampling
ini. Nama tersebut termasuk di antaranya: random sampling atau teknik acak. Apa
pun namanya teknik ini sangat populer dan banyak dianjurkan penggunaannya
dalam proses penelitian. Pada teknik acak ini, secara teoretis, semua anggota dalam
populasi mempunyai probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi
sampel. Untuk mendapat responden yang hendak dijadikan sampel, satu hal penting
yang harus diketahui oleh para peneliti adalah bahwa perlunya bagi peneliti untuk
mengetahui jumlah responden yang ada dalam populasi.
2. Teknik Stratifikasi Dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial lainnya,
sering kali ditemui kondisi populasi yang ada terdiri dari beberapa lapisan atau
kelompok individual dengan karakteristik berbeda. Di sekolah, misalnya ada kelas
satu, kelas dua, dan kelas tiga. Mereka juga dapat dibedakan menurut jenis kelamin
responden menjadi kelompok laki-laki dan kelompok perempuan. Di masyarakat,
populasi dapat berupa kelompok masyarakat, misalnya petani, pedagang, pegawai
negeri, pegawai swasta, dan sebagainya. Keadaan populasi yang demikian akan
tidak tepat dan tidak terwakili; jika digunakan teknik acak. Karena hasilnya mungkin
satu kelompok terlalu banyak yang terpilih sebagai sampel, sebaliknya kelompok lain
tidak terwakili karena tidak muncul dalam proses pemilihan.
3. Teknik Klaster Teknik klaster merupakan teknik memilih sampel lainnya dengan
menggunakan prinsip probabilitas. Teknik ini mempunyai sedikit perbedaan jika
dibandingkan dengan kedua teknik yang telah dibahas di atas. Teknik klaster atau
Cluster Sam¬pling ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual, tetapi
lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami
berkumpul bersama. Teknik klaster sering digunakan oleh para peneliti di lapangan
yang wilayahnya mungkin luas. Dengan menggunakan teknik klaster ini, mereka
lebih dapat menghemat biaya dan tenaga dalam menemui responden yang menjadi
subjek atau objek penelitian.
4. Teknik Secara Sistematis Teknik memilih sampel yang keempat adalah teknik
sistematis atau systematic sampling. Teknik pemilihan ini menggunakan prinsip
8
proporsional. Caranya ialah dengan menentukan pilihan sampel pada setiap 1/k, di
mana k adalah suatu angka pembagi yang telah ditentukan misalnya 5,6 atau 10.
Syarat yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah adanya daftar atau list
semua anggota populasi. Untuk populasi yang didaftar atas dasar urutan abjad
pemakaian metode menggunakan teknik sistematis juga dapat diterapkan. Walaupun
mungkin saja terjadi bahwa suatu nama seperti nama yang berawalan su, sri dalam
bahasa Indonesia akan terjadi pengumpulan nama dalam awalan tersebut.
Sisternatis proporsional k dapat memilih dengan baik.

Populasi dan Sampel. Populasi Menurut Arikunto (2010) populasi adalah


keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Kota Palembang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2012). Untuk menentukan
sampel, maka dilakukan uji homogenitas terhadap populasi. Uji homogenitas
dilakukan untuk menentukan kelas yang memiliki kemampuan yang sama dalam
pelajaran kimia. Dalam penelitian ini sampelnya diambil secara random dari
populasi yang homogen

8. Instrumen Penelitian.
Apakah ada penelitian tanpa instrument? Kenapa instrument harus valid dan harus
reliable? Dalam penelitian seperti pada soal nomer 1, instrument apa yang
digunakan? Jelaskan!

Jawab : Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya. Dalam kaitannya dalam pengumpulan data, seorang
peneliti haruslah membuat dan atau memiliki instrumen penelitian yang berfungsi
sebagai alat untuk mengumpulkan data. Tanpa instrumen penelitian, peneliti
dianggap gagal dalam penelitian ilmiah. Bagaimana bisa seorang peneliti
tanpa instrumen penelitian dapat memperoleh data yang akurat? Tentunya hal ini
tidak mungkin. Penelitian sebagai suatu cara ilmiah dalam menyelesaikan masalah,
akan selalu berhubungan dengan instrumen pengumpulan data. Tanpa instrumen
yang tepat, penelitian tidak akan menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Mengapa
9
demikian? Karena penelitian membutuhkan data empiris, dan data tersebut hanya
mungkin diperoleh melalui instrumen dan teknik pengumpulan data yang tepat.
Dengan demikian instrumen penelitian dapat menentukan kualitas penelitian itu
sendiri. Oleh sebab itu, instrumen penelitian harus disusun dengan baik sesuai
dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapakan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud. Pengertian umum menyatakan bahwa instrumen
penelitian harus reliabel. Dengan pengertian ini sebenarnya kita dapat salah arah
(miss leading). Yang diusahakan dapat dipercaya adalah datanya, bukan semata-
mata instrumenya. Ungkapan yang mengatakan bahwa instrumen harus reliabel
sebenarnya mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu
mengungkapkan data yang bisa dipercaya.

9. Teknik pengolahan dan analisis data.


Dalam penelitian seperti judul penelitian pada soal nomer 1, apakah digunakan uji
statistic? Uji statistic apa? Jelaskan!
Jawab : dalam penelitian seperti judul penelitian pada soal nomer 1, digunakan uji
statistic, yaitu uji t bebas.

10. Generalisasi.
Sampai sejauh mana batas-batas generalisasi yang harus dilakukan oleh seorang
peneliti dalam penelitiannya? Apakah penelitian seperti pada soal nomer 1 perlu
generalisasi? Jelaskan dengan ringkas!
Jawab : ditinjau dari perspektif ilmu penelitian (metodologi penelitian), generalisasi
biasanya diberlakukan dalam penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini perlu
generalisasi karena pada penelitian ini data yang diapat dalam bentuk angka, yaitu
data nilai siswa yang merupakan hasil belajar siswa dalam menggunakan modul
kimia berbasis PBL.

10
11

Anda mungkin juga menyukai