Anda di halaman 1dari 13

FORMAT PENGKAJIAN

TANGGAL MASUK : 4 MARET 2017


RUANG/ KELAS : 105 ? KELAS II
DIAGNOSA MEDIS : KANKER PROSTAT
SUMBER INFORMASI : KLIEN DAN KELUARGA
TANGGAL PENGKAJIAN : 5 MARET 2017
I .PENGKAJIAAN
A. IDENTITAS

Nama : Tn. I.
Umur : 62 tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Pensiunan Depdiknas.
Pendidikan : SMA.
Alamat : Jl. Raja bobihoe .

B. PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny.Rm
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : PNS
Hubungan dengan klien : anak pasien

Alasan Dirawat :
BAK tidak lancar dan terasa nyeri, disertai darah merah sejak 1 minggu yang lalu.
Keluhan Utama Sebelumnya:
Mulai 1 minggu yang lalu kencing hanya bisa menetes, tidak dapat tuntas, terasa ada sisa,
pancaran tidak jauh , terasa nyer/panas, serta disertai darah merah.
Saat Pengkajian :
Nafsu makan menurun dan pasien sering bertanta keadaan penyakit yang di derita

II. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)


 Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Klien ada riwayat kencing tidak lancar + 3 tahun yang lalu dan 1 minggu yang lalu ada
kencing darah, terasa nyeri/panas, terasa ada sisa, pancaran tidak jauh dan klien merasa
ada benjolan diperut bagian bawahnya.
 Riwayat Penyakit Sekarang:
BAK tidak lancar, terasa nyeri dan panas, terasa ada sisa, sifatnya terus menerus sejak 1
minggu yang lalu. Klien juga merasa kesulitan dalam BAB, konsistensi keras dan lama baru
keluar.
 Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh klien
sekarang ini.
 Keadaan Kesehatan Lingkungan:
Klien tinggal dirumah milik sendiri yang kondisinya sangat sederhana.
 Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada.

III. RIWAYAT KELUARGA


III.OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1.Keadaan Umum:
Klien pucat (-), melakukan aktivitas seperlunya. Tidur kurang, sering terbangun tengah
malam.

2.Tanda-tanda Vital:
Suhu 36,2oC/axilla, nadi kuat dan teratur, 80x/menit, tensi diukur dengan klien berbaring
pada lengan kiri, hasilnya= 120/80 mmHg, pernafasan normal, 20x/menit.

3. SISTEM TUBUH (BODY SYSTEMS):

A. PERNAFASAN (B1: BREATHING)


Hidung : tidak ada kelainan.
Trachea : letaknya normal.
Bentuk dada: kanan dan kiri simetris.

B. CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)


Nyeri dada : tidak ada.
Suara jantung: normal.
Edema : tidak ada.

C. PERSYARAFAN (B3: BRAIN)


Kesadaran: compos mentis.
GCS : E= 4 V=5 M= 6. Total nilai: 15
Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan : normal.
Mata:
- Sklera : tak icterus.
- Conjunctiva : tak anemis.
- Pupil : isokor.
Leher: tekanan vena jugularis normal.
Persepsi Sensori
Pendengaran : tidak ada kelainan.
Penciuman : tidak ada kelainan.
Pengecapan : tidak ada kelainan.
Penglihatan : ada kelainan, mata kanan mengalami penurunan lapangan pandang
dan menggunakan kaca mata.
Perabaan : tidak ada kelainan.

D. PERKEMIHAN- ELIMINASI URI (B4: BLADDER)


Produksi urine: dalam 24 jam 600 – 700 ml, keluar sedikit-sedikit, menetes, sering
dan terasa nyeri. Kadang ada retensi urine.
Warna : merah. Bau: agak amis.
Lainnya : teraba massa pada rectal toucher.

E. PENCERNAAN – ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)


Mulut dan tenggorok: kering, agak merah (iritasi).
Abdomen : tak ada kelainan.
Rectum : tidak ada kelainan.
BAB : 1x/hari, kadang-kadang 2 – 3 hari baru BAB.
Konsistensi : keras. Ada konstipasi.
Berat Badan (BB) : tanggal 3 Mei 1999 = 78 kg.
tanggal 24 Agustus 2002 = 60 kg, TB 159.
Diet : TKTP.
Klien tidak memiliki kebiasaan minum kopi sejak muda, makan tidak habis ½
porsi.
F. TULANG – OTOT – INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi : bebas.
Tidak ada parese, paralise maupun hemiparese.
Extremitas:
- Atas : tidak ada kelainan.
- Bawah : tidak ada kelainan.
Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
Kulit:
- Warna kulit : tidak anemis.
- Akral : hangat.
- Turgor : baik.

4. SISTEM ENDOKRIN
Terapi hormon: tidak ada.

5. SISTEM HEMATOPOIETIK:
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu:
- Tanpa anemia.

6. REPRODUKSI.
Skrotum/Testis tak ada kelainan, hanya setelah operasi sering keluar
gumpalan merah kehitaman dan pasien setelah operasi kelaki-lakianya merasa
berkurang.

IV. PSIKOSOSIAL

Konsep diri:
Identitas
Status klien dalam keluarga: suami.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
Peran
Tanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan klien melaksanakan perannya: sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
Tugas/pekerjaan: dapat pulang dengan cepat agar dapat ketemu pada anak/cucunya.
Tempat/lingkungan kerja: dapat kembali dilingkungan keluarga seperti semula.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya:
Klien berharap agar segera cepat sembuh.
Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi maka ia akan
sembuh total.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien lain : baik.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: sangat mendukung.
Reaksi saat interaksi kontak mata.
Konflik yang terjadi terhadap: peran.

SPIRITUAL
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: sholat.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang
diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal : 24 Agustus 2002.
- Hb : 15,1 g/dl.
- PCV : 0,47 %
- MCV : 75 FL
- LED : 102 mm/jam.

Pemeriksaan mikrobiologi tanggal 9-September-2002.


Bahan urine:
Kultur/biakan: * mikroba pseudomonas Aerugenesa.
* jumlah kuman > 10.000/ml.
Test kepekaan antibiotika (sensitivity test).
DAM 10 test = 3 sensitive : 7 resistent.

Bahan Urine : Laporan pemeriksaan Mikroskopik terima bahan urine.


Kesimpulan : sediaan hanya mengandung sedikit sel epitel squamouse, sel transitional
dan sel radang mononuclear, sel ganas tidak ada

Pemeriksaan Radiologi
- IVP/BOP tanggal 28 September 2001
Kesimpulan: kronik non obstruktic Pyelonephritis Bilateral.
- USG Ren / Buli urologis tanggal 1 Oktober 2002.
Kesimpulan:
Ren : Besar normal, intensitas echokorteks normal, batas sinu korteks jelas, tampak
ectasis ringan pelviocalyceal, Tak tampak kiste atau abses.
Buli-Buli : Besar normal, dinding tidak menebal, tidak tampak batu, tampak Blood Cloth.
Laporan Endoskopi (tanggal 3 Oktober 2002).
Indikasi : Ca Prostat.
Tectal Toucher : BPH Jr II
TUR-P (Prostat):
- Irigan : Glicine/H2O : 10 liter.
- Berat Spesiment : 25 gram.
- Waktu : 30 menit.

Terapi:
Infus RL : D5= 2 : 3 20 tetes/menit.
Amoksicillin 3 x 500 mg.
Calnex 3 x 2 tablet
Ciprofloxacin 500mg 2 x 1
Diit: TKTP
ANALISA DATA

PENGELOMPOKAN KEMUNGKIAN DIAGNOSA


MASALAH
DATA PENYEBAB KEPERAWATAN
S: Klien Intake yang Gangguan Gangguan nutrisi:
mengatakan tidak adekuat. nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuhnya lemah & kurang dari berhubungan dengan
selera makannya kebutuhan. intake yang tidak
berkurang, rasa adekuat.
mual dan rasanya
ingin minum terus.
Klien mengatakan
badan lemah.
O: Berat badan 60
kg.
Porsi makan tak
habis ½ porsi.

S: Pasien berpikir Kurangnya Kurang


bahwa dengan informasi. pengetahuan Kurang pengeta-huan
operasi maka dia tentang tentang penyakit,
pasti sembuh total. penyakit, prognosis & pengobatan
Pasien sering prog-nosis & berhubungan dengan
bertanya tentang pengobatan. kurangnya informasi.
keadaan
penyakitnya.
O:
O : O: -

Db

S : S : klien Pembesaran prostat


mengatakan ia Nyeri saat Prostat. Nyeri berhubungan
kesulitan dalam BAK BAK karna dengan penyumbatan saluran
pembesaran kencing sekunder terhadap
Ooo O : - prostat pelebaran.
RENCANA TINDAKAN PERAWATAN

N TGL DIAGNOSA RENCANA TINDAKAN RASIONAL


O KEPERAWATAN
& HASIL YANG
DIHARAPKAN
1 8 Gangguan nutrisi a. Monitor intake a.Memberikan informasi tentang
MRT (kurang dari makanan setiap status gizi klien.
2017 kebutuhan tubuh) hari.
berhubungan dengan b. Timbang BB, b. Memberikan intormasi
intake yang tidak ukuran lengan tentang penam bahan &
adekuat. (triceps) serta penurunan BB.
amati penurunan
Tujuan: BB.
-Klien menunjukkan c. Anjurkan klien c. Kalori merupakan sumber
ti-dak ada tanda- untuk energi.
tanda mal-nutrisi. mengkonsumsi
-Klien menyatakan makanan tinggi
pengertiannya kalori-inta-ke cairan
terhadap perlunya yang adekuat. d.Mencegah mual muntah,
intake yang adekuat. d. Anjurkan pula klien distensi berlebihan serta dis-
untuk sering pepsia yang menyebabkan
Kriteria Hasil: mengkonsumsi penurunan nafsu makan serta
-Peningkatan maka-nan kecil. mengurangi stimulus berbahaya
masukan makanan. e. Kontrol faktor yang dapat meningkatkan
-Tidak ada penurunan lingkungan seperti ansietas
BB lebih lanjut. bau busuk, bising.
-Nutrisi yang cocok & Hindari makanan
adekuat serta kalori yang manis,
yang cukup. berlemak & pedas.

2. Kurang pengetahuan a. Review pengertian


tentang penyakit & klien & keluarga a. Menghindari dupli-kasi
pe-ngobatan tentang diagnosa & pengulangan
berhubungan dengan pengo-batan & terhadap pengetahuan
kurangnya informasi. akibatnya. klien.
b. Tentukan persepsi
Tujuan: klien tentang
b. Memungkinkan di
-Klien dapat kanker &
lakukan pembinaan
mengatakan secara pengobatannya.
terhadap kesalahan
akurat tentang
persepsi & konsepsi
diagnosa & c. Berikan bimbingan serta pengertian.
pengobatan pada kepada klien
tingkatan siap. sebelum mengikuti
-Mempunyai inisiatif c. Membantu klien dalam
prosedur
dalam perubahan memahami proses
pengobatan, terapi
gaya hidup & penyakit &
yang lama,
berpartisipasi dalam pengobatannya
komplikasi.
pengobatan. Jujurlah kepada
-Mengikuti prosedur klien. d. Mengetahui sampai
pengobatan & d. Anjurkan klien sejauhmana
bekerjasama dengan untuk memberikan pemahaman klien &
perawat/dokter. umpan balik verbal keluarga.
& meng-koreksi mis
komunikasi tentang
Kriteria Hasil: penyakitnya.
-Klien menerima e. Anjurkan klien
keadaanya , baik untuk memelihara e. Meningkatkan integritas
secara fisik maupun kebersihan kulit & kulit & rambut.
mental. rambut.
-Klien mau f. Jelaskan kepada
f. Sebagai upaya percepatan
berpartisipasi dalam klien /keluarga
penyembuhan & pencegahan
perubahan gaya hi- tentang pentingnya
infeksi.
dup. status nutrisi yang
optimal.

3. Prostat. Nyeri 1.memberi informasi


berhubungan dengan - Kaji nyeri,perhatikan
untuk membantu dalam
penyumbatan saluran lokasi,intensitas (skala
menentukan pilihan
kencing sekunder 1-10) dan lamanya
terhadap pelebaran. intervensi
- Beri tindakan
kenyamanan 2.meningkatkan
Tujuan : relaksasi,memfokuskan
Contoh : relaksasi
Klien menunjukkan
bebas dari nafas dalam kembali perhatian dan
ketidaknyamanan. - Beri kateter jikn dapat meningkatkan
diinstruksikan untuk kemampuan koping
Kriteria hasil : retensi urin yang
3.retensi urin
- Klien akut: mengeluh ingin
melaporkan menyebabkan infeksi
kencing tpi tdak bisa
nyeri saluran kemih ,hidro
- Observasi tanda-
hilang/terkont
tanda vital ureter dan hidro
rol
- Ekspresi - Kolaborasi dengan nefrosis
wajah klien dokter untuk 4.untuk menghilangkan
rileks pemberian obat nyeri
- Klien mampu
untuk hebat,memberikan
istirahat relaksasi mental dan
dengan cikup fisik
- Tanga-tanda
vital dalam
batas normal
TINDAKAN KEPERAWATAN

TGL JAM TINDAKAN KEPERAWATAN


8Oktober 0825 wib 1. Membersihkan/mengganti alas tidur.
20017 s/d - 2. Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/80 mmHg, nadi=
08450 wib 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36,2oC.
- 3. Menggali pengetahuan klien tentang penyakitnya.
- 4. Menjelaskan tentang penyakitnya, pengobatan &
prognosisnya.
- 5. Menganjurkan istri klien untuk selalu mendampingi &
0845wib memberikan support pada suaminya.
s/d - 6. Memberi semangat & dukungan pada klien.
0925 wib. 7. Membantu klien makan & minum.
- 8. Menganjurkan klien agar menghabiskan diet yang
diberikan atau menambahkannya sendiri.
- 9. Menanyakan kembali pada klien & keluarganya tentang
1015 wib keadaan kesehatan/keluhan pagi ini serta kesiapannya untuk
s/d menjalani perawatan & pengobatan.
1035wib - 10. Membantu klien makan & minum, menganjurkan klien
untuk menghabiskan diet.
11. Menimbang BB= 60 kg, TB= 159 cm.
- 12 Menganjurkan klien untuk memelihara kebersihan kulit.
- 13. Memberikan motivasi agar klien sabar menunggu dengan
sabar proses penyembuhan penyakitnya.
14 Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/80 mmHg, nadi=
1245wib 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36oC
- 15. Menganjurkan klien untuk istirahat & banyak minum air
putih.

EVALUASI

NO. TANGGAL DIAGNOSA EVALUASI


1. 8 MARET 1 - 1.Klien mau menghabiskan diet & makanan tambahan
20017 yang diberikan.
- 2. BB= 60 kg; TB= 159 cm.
- 3. Klien mau menghabiskan diet yang diberikan.

1.Pengetahuan klien akan penyakit & prosedur pengobatan


serta prognosenya masih perlu diluruskan.
2 - 2. Klien masih bertanya keadaan penyakitnya.
- 3. Klien & istrinya mengeluh bila terlalu lama menunggu.
- 4. Keluarga klien sudah mengurus Askes kelengkapan
persiapan pulang.

3 1.Klien melaporkan nyeri hilang/terkontrol


2.Ekspresi wajah klien rileks
3.Klien mampu untuk istirahat dengan cikup
4.Tanga-tanda vital dalam batas normal
CATATAN PERKEMBANGAN

NO. TANGGAL/jam DIAGNOSA CATATAN PERKEMBANGAN


1. 8 MARET 1 S: - Klien mengatakan tubuhnya masih lemah.
20017 O: - BB=60 kg.
- Klien mau menghabiskan
Jam makanan/minuman-nya.
1325 A: - Masalah belum teratasi.
P: - Intervensi tidak diteruskan oleh karena
2 pasien rencana pulang.

S: Klien mengatakan siap & pasrah dalam


menghadapi penyakitnya.
O: - Klien masih bertanya-tanya tentang
keadaan penyakitnya.
- Klien mau mendengarkan & melaksanakan
saran untuk makan & beristirahat yang cukup.
A: Masalah belum teratasi.
P: Intervensi tidak diteruskan oleh karena pasien
rencana pulang.
LAPORAN PENDAHULUAN

A.DEFINISI

Carsinoma prostat atau kanker prostat adalah pertumbuhan dan pembelahan sel
khususnya sel pada jaringan prostat yang tidak normal/abnormal yang merupakan kelainan atau
suatu keganasan pada saluran perkemihan khususnya prostat pada bagian lobus perifer sehingga
timbul nodul-nodul yang dapat diraba.
Kanker prostat adalah penyakit kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam
sistem reproduksi lelaki. Hal ini terjadi ketika sel prostat mengalami mutasi dan mulai
berkembang di luar kendali. Sel ini dapat menyebar secara metastasis dari prostat ke bagian
tubuh lainnya, terutama tulang dan lymph node. Kanker prostat dapa menimbulkan rasa sakit,
kesulitan buang air kecil, disfungsi erektil dan gejala lainnya.
Kanker Prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar prostat.

B. ETIOLOGI dan FAKTOR RESIKO


Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca prostat ;
tetapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan Beberapa
hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca mammmae adalah:
1. Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut.

2. Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma
kelenjar prostat.
3. Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati
4. Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga
menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan.

Faktor resiko

 Laki-laki usia >55 tahun yang mempunyai riwayat famili menderita kanker prostat
 Makanan terbiasa mengandung asam lemak jenuh.
 Kontak dengan logam berat seperti cadmium.
 Ras Afrika yang tinggal di Amerika.
 Kebiasaan hidup kurang melakukan gerakan fisik atau olah raga
Kebiasan merokok

C.PATOFISIOLOGI
Penyebab Ca Prostat hingga kini belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hipotesa
menyatakan bahwa Ca Prostat erat hubungannya dengan hipotesis yang disuga sebagai penyebab
timbulnya Ca Mammae adalah adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan
estrogen pada usia lanjut, hal ini akan mengganggu proses diferensiasidan proliferasi sel.
Difsreniasi sel yang terganggu ini menyebabkan sel kanker, penyebab lain yaitu adanya faktor
pertumbuhan yang stroma yang berlebihan serta meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena
berkurangnya sel-sel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya perubahan materi genetik.
Perubahan prolife sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat
menjadi berlebihan sehingga terjadi Ca Prostat (Price, 1995)
Kanker akan menyebakan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat
aliran urin,. Keadaan ini menybabkan penekanan intraavesikal, untuk dapat mengeluarkan
urinbuli-buli harus dapat berkontraksi kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus-
menerus menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi detrusor, trabekulasi,
terbentuknya selula, sakula, dan divetikel buli-buli. Fase penebalan ototdetrusor ini disebut fase
kompensasi (Purnomo,2000)
Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih
sebelah bawah atau lower urinary track symptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejal-
gejal prostatismus, dengan semakin meningkatnya retensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam
fase dekompensaasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksisehingga terjadi retensi
urin. Tekanan intravsikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli ke
ureter atau terjadi refluk vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan
hidroureter, hidronefrosis,bahkan akhirnya akan dapat jatuh kedalam gagal ginjal (Price, 1995).
Berkemgangnya tumor yang terus menerus dapat terjadi perluasan langsung ke uretra, leher
kandung kemih dan vesika semmininalis. Ca Prostat dapat juga menyebar melalui jalur
hematogen yaitu tulang –tulang pelvis vertebra lumbalis, femur dan kosta. Metastasis organ
adalah pada hati dan paru (Purnomo,2000)
Proses patologis lainnya adalah penimbunan jaringan kolagen dan elastin diantara otot polos
yang berakibat melemahnya kontraksi otot. Selain tu terdapat degenerasi sel syaraf yang
mempersarafi otot polos. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya hipersensitivitas pasca
fungsional, ketidakseimbangan neurotransmiter, dan penurunan input sensorik, sehingga otot
detrusor tidak stabil. Karena fungsi otot vesika tidak normal, maka terjadi peningkatan residu
urin yang menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas. (Purnomo,2000)

D.MANIFESTASI KLINIS
Gangguan pola perkemihan baik frekuensi, adanya desakan, nokturia akibat
membesarnya ukuran kelenjar yang mendesak urethra. Terjadinya obstruksi urethra
mengganggu perkemihan, Lama-kelamaan berkembang terjadinya anemi.
Masalah kelenjar prostat,baik karena membesar atau karena mengalami perdangan,boleh
dikatakan menimbulkan gejala yang serupa,yaitu :
 Mengalami kesulitan dalam buang air kecil
 Buang air kecil lebih sering ,terutama kalau pada malam hari.
 Mengalami kesulitan memulai pancaran air seni .
 Mengalami kesulitan juga dalam mengakhiri aliran air seni
 Pancaran aliran air seni lemah
 Merasa kandung kencing tidak kosong sempurna
 Jika disertai infeksi timbul keluhan nyeri waktu buang air kecil,atau waktu mengeluarkan air
mani selesai bersetubuh.
 Kadang-kadang,aliran air seni berhenti sendiri.
 Makin ada darah di dalam air seni atau air mani
 Pada kanker prostat,selain keluhan tersebut diatas juga disertai :
 Perasaan nyeri pada daerah bawah pinggang.
 Mengalami kesulitan memulai dan mempertahankan ereksi penis.
 Keluhan nyeri pada pangkal paha dan daerah tulang pinggul.
 Mungkin air seni berdarah.

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada hipertropi prostat adalah. Retensi kronik dapat
menyebabkan refluks vesiko-ureter, hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal.b. Proses kerusakan
ginjal dipercepat bila terjadi infeksi pada waktu miksic. Hernia / hemoroidd. Karena selalu
terdapat sisa urin sehingga menyebabkan terbentuknya batue. Hematuriaf. Sistitis dan
Pielonefritis.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Inspeksi buli-buli: ada/ tidaknya penonjolan perut di daerah supra pubik ( buli-buli penuh
/ kosong )
2. Palpasi buli-buli: Tekanan didaerah supra pubik menimbulkan rangsangan ingin kencing
bila buli-buli berisi atau penuh.Terasa massa yang kontraktil dan “Ballottement”.
3. Perkusi: Buli-buli yang penuh berisi urin memberi suara redup.
4. Colok dubur.

Pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfingter anus, mukosa rektum,
kelainan lain seperti benjolan di dalam rektum dan prostat. Pada perabaan melalui colok dubur
harus di perhatikan konsistensi prostat (pada pembesaran prostat jinak konsistensinya kenyal),
adakah asimetris adakah nodul pada prostat , apa batas atas dapat diraba.
Dengan colok dubur besarnya prostat dibedakan :
 Grade 1 : Perkiraan beratnya sampai dengan 20 gram.
 Grade 2 : Perkiraan beratnya antara 20-40 gram.
 Grade 3 : Perkiraan beratnya lebih dari 40 gram.

5. Laboratorium.

 Darah lengkap sebagai data dasar keadaan umum penderita .


 Gula darah dimak sudkan untuk mencari kemungkinan adanya penyakit diabetus militus yang
dapat menimbulkan kelainan persarafan pada buli-buli (buli-buli nerogen).
 Faal ginjal (BUN, kreatinin serum) diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit
yang mengenai saluran kemih bagian atas .
 Analisis urine diperiksa untuk melihat adanya sel leukosit, bakteri, dan infeksi atau inflamasi
pada saluran kemih.
 Pemeriksaan kultur urine berguna dalam mencari jenis kuman yang menyebadkan infeksi dan
sekligus menentukan sensitifitas kuman terhadap beberapa anti mikroba yang diujikan.

6. Flowmetri.

Flowmetri adalah alat kusus untuk mengukur pancaran urin dengan satuan ml/detik. Penderita
dengan sindroma protalisme perlu di periksa dengan flowmetri sebelum dan sesudah terapi.
Penilaian :

Radiologi.
 Foto polos abdomen, dapat dilihat adanya batu pada traktus urinarius, pembesaran ginjal atau
buli-buli, adanya batu atau kalkulosa prostat dan kadang kadang dapat menunjukkan bayangan
buli-buli yang penuh terisi urine, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine.
 Pielografi intra vena, dapat dilihat supresi komplit dari fungsi renal, hidronefrosis, dan
hidroureter, fish hook appearance ( gambaran ureter berkelok kelok di vesikula ) inclentasi pada
dasar buli-buli, divertikel, residu urine atau filling defect divesikula.
 Ultrasonografi (USG), dapat dilakukan secara transabdominal atau trasrektal (trasrektal
ultrasonografi = TRUS) Selain untuk mengetahui pembesaran prostat < pemeriksaan USG
dapatpula menentukan volume buli-buli, meng ukur sisa urine dan keadaan patologi lain seperti
divertikel, tumor dan batu .Dengan TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis
terapi yang tepat. Perkiraan besar prostat dapat pula dilakukan dengan USG suprapubik.
 Cystoscopy (sistoskopi) pemeriksaan dengan alat yang disebut dengan cystoscop. Pemeriksaan
ini untuk memberi gambaran kemungkinan tumor dalam kandung kemih atau sumber perdarahan
dari atas bila darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen didalam vesika. Selain itu
dapat juga memberi keterangan mengenahi besarprostat dengan mengukur panjang uretra pars
prostatika dan melihat penonjalan prostat kedalam uretra.

8. Kateterisasi.

Mengukur “rest urine “ Yaitu mengukur jumlah sisa urine setelah miksi sepontan dengan cara
kateterisasi . Sisa urine lebih dari 100 cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk
melakukan intervensi pada hiper tropi prostat.

G. PENATALAKSANAAN
Hanya dengan dilakukan prostatektomi yang merupakan reseksi bedah bagian prostat yang
memotong uretra untuk memperbaiki aliran urin dan menghilangkan retensi urinaria akut, ada
beberapa alternatif pembedahan meliputi :
1. Transsurethral resection of prostate (TURP)
Dimanan jaringan prostat obstruksi dari lobus medial sekitar uretra diangkat dengana
sistoskop/resektoskop dimasukkan melalui uretra
2. Suprapubic /open prostatektomi
Dengan diindikasikan untuk massa lebih dari 60 g/60 cc. penghambat jaringan prostat diangkat
melalui insisi garis tengah bawah dibuat melalui kandung kemih,pendekatan ini lebih ditujukan
bila ada batu kandung kemih. Pedekatan ini lebih ditujukan bila ada batu kandung kemih.
3. Retropubic prostatektomi
Massa jairingan prostat hipertropi (lokasi tinggi dibagian pelvis) diangkat melalui insisi abdomen
bawah tanpa pembukaan kandung kemih
4. Perineal prosteatektomi
Massa prostat besar dibawah area pelvis diangkat melalui insisi diantara skrotum dan rektum,
prosedur radikal ini dilakukan untuk kanker dan dapat mengakibatkan impotensi.

Anda mungkin juga menyukai