Anda di halaman 1dari 13

Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ...

(Septiyani Nur Khasanah) 1

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI


SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN KESADARAN WAJIB
PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR
WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA TAHUN 2013
THE EFFECT OF TAX KNOWLEDGE, MODERNIZATION IN TAXATION
ADMINISTRATION SYSTEM, AND TAXPAYER AWARENESS ON TAXPAYER
COMPLIANCE AT THE REGIONAL OFFICE OF THE DIRECTORATE GENERAL OF TAX
YOGYAKARTA SPECIAL REGION IN 2013

Oleh : Septiyani Nur Khasanah


Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
septiyaninurkhasanah09@gmail.com

Amanita Novi Y.
Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta

Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2013. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik, regresi linier
sederhana, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengetahuan Perpajakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak yang ditunjukkan dengan koefisien
regresi bernilai 0,936 dan sig t 0,000 < 0,050 serta thitung 9,157 > t ttabel 1,655; Modernisasi Sistem
Administrasi Perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,467dan sig t 0,000 < 0,050 serta thitung 10,449 > ttabel
1,655; Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 0,756 dan sig t 0,000 < 0,050 serta thitung 7,631> ttabel 1,655;
Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak secara simultan dibuktikan dengan
Fhitung 57,233 > Ftabel 3,91dan sig F 0,000 < 0,050.

Kata Kunci: Kepatuhan Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi Sistem Administrasi
Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak

Abstract
The purpose of this research is to find out the influence of tax knowledge, modernization in taxation
administration system and Taxpayer Awareness on Taxpayer Compliance in Special Region of
Yogyakarta in 2013. Data analysis techniques applied are classic assumption test, simple linear
regression, and multiple linear regression. The results of the research show that Knowledge of Taxation
has positive and significant influence shown by coefficients regression value 0.936, sig t 0.000 < 0.050,
and tcount absolute 9.157 > ttable 1.655; Modernization in Taxation Administration System has positive
and significant influence shown by coefficient regression value 0.467, sig t 0.000 < 0.050 and tcount
absolute 10.449 > ttable 1.655; Taxpayer Awareness has positive and significant influence shown by
coefficient regression value 0.756, sig t 0.000 < 0.050 and and tcount absolute 7.631 > ttable 1.655;
Knowledge of Taxation , Modernization in Taxation Administration System and Taxpayer Awareness
have positive and significant influence shown by Fobtained 57.233 > Ftable 3.91 and sig F 0.000 < 0.050.

Keyword: Taxpayer Compliance, Knowledge of Taxation , Modernization in Taxation Administration


System, Taxpayer Awareness
2 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

PENDAHULUAN persentase penyampaian SPT Tahunan PPh


Seiring dengan perkembangan yang diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
perekonomian Indonesia akan diikuti pula Pada tahun 2012 persentase tingkat
dengan kebijakan-kebijakan di bidang kepatuhan wajib pajak masih tergolong
pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan sangat rendah. Masalah lainnya adalah
fenomena yang selalu berkembang di wajib pajak, baik WP Orang Pribadi
masyarakat. Pajak digunakan sebagai salah maupun WP Badan juga masih kesulitan
satu usaha yang digunakan oleh pemerintah dalam pengisian Surat Pemberitahuan
untuk mewujudkan kemandirian suatu (SPT).
bangsa atau negara dalam pembiayaan Banyak faktor yang dapat
pembangunan yang berguna bagi mempengaruhi wajib pajak dalam
kepentingan bersama. meningkatkan kepatuhan tersebut, di
Masalah perpajakan tidaklah antaranya yaitu pengetahuan para wajib
sederhana hanya sekedar menyerahkan pajak, kurangnya kesadaran wajib pajak
sebagian penghasilan atau kekayaan dalam melaporkan dan membayar pajak
seseorang kepada negara, tetapi coraknya terutang sehingga berusaha untuk
terlihat bermacam-macam bergantung membayar kewajiban pajaknya lebih kecil
kepada pendekatannya. Hal inilah dapat dari yang seharusnya, dan adanya sistem
menunjukkan bahwa pajak dapat didekati administrasi perpajakan yang selalu
atau ditinjau dari berbagai aspek, di mengalami modernisasi di mana
antaranya adalah aspek ekonomi, hukum, masyarakat selalu dituntut untuk
keuangan, dan sosiologi (Waluyo, 2010: 3). beradaptasi.
Permasalahan yang sering muncul Kurangnya sosialisasi mungkin
adalah tingkat kepatuhan masyarakat dalam berdampak pada rendahnya pengetahuan
melaksanakan kewajiban perpajakan. masyarakat tentang pajak yang
Wajib pajak patuh bukan berarti wajib menyebabkan ketidakmengertian
pajak yang membayar pajak dalam nominal masyarakat tentang pentingnya peranan
besar dan tertib melaporkan pajaknya pajak dalam kehidupan berbangsa dan
melalui SPT, melainkan wajib pajak yang bernegara yang pada akhirnya membuat
mengerti, memahami dan mematuhi hak masyarakat enggan memberikan kontribusi
dan kewajibannya dalam bidang yang semestinya dan menyebabkan
perpajakan. Untuk mengukur tingkat rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak.
kepatuhan wajib pajak dapat melalui Hal ini dapat menyebabkan kesadaran
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 3

wajib pajak untuk mengisi dan melaporkan Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
SPT dengan benar dan tepat waktu pun Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP DIY).
rendah.
Selain itu, saat ini belum semua 1. Waktu dan Tempat
wajib pajak bisa memahami mengenai Penelitian
sistem administrasi yang dipakai oleh Penelitian ini dilaksanakan di
Direktorat Pajak misalnya dikarenakan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
wajib pajak masih menganggap bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil DJP
penggunaan sistem komputer dalam DIY) yang meliputi: Kantor Pelayanan
pelaporan SPT sangat membingungkan dan Pajak Pratama Sleman, Wates, Yogyakarta,
menyulitkan. Oleh karena itu, perlu adanya Wonosari, dan Bantul. Waktu penelitian
upaya-upaya strategis untuk dilaksanakan pada bulan Januari sampai
memaksimalkan penerimaan pajak dengan Maret 2014.
mengingat begitu pentingnya peranan pajak
bagi masayarakat. Populasi dan Sampel
Sesuai dengan perumusan masalah Populasi dalam penelitian ini adalah
di atas, penelitian ini bertujuan untuk wajib pajak, baik wajib pajak orang pribadi
menemukan bukti empiris mengenai maupun wajib pajak badan yang terdaftar
adanya “Pengaruh Pengetahuan pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perpajakan, Modernisasi Sistem Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta yang
Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran terdiri dari lima Kantor Pelayanan Pajak
Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib (KPP) Pratama yaitu KPP Pratama
Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Yogyakarta, KPP Pratama Bantul, KPP
Jenderal Pajak Daerah Istimewa Pratama Sleman, KPP Pratama Wonosari,
Yogyakarta Tahun 2013.” dan KPP Pratama Wates. Sampel dalam
penelitian ini adalah wajib pajak yang
METODE PENELITIAN memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Jenis Penelitian (NPWP) yang terdaftar di kelima KPP
Jenis penelitian ini adalah penelitian Pratama wilayah Daerah Istimewa
kausal komparatif (causal comparative Yogyakarta. Teknik sampling yang
research) dengan unit analisis yang diteliti digunakan pada pengambilan sampel
adalah wajib pajak orang pribadi maupun adalah dengan teknik Cluster (Area)
wajib pajak badan yang terdaftar di Kantor Sampling.
4 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

Penentuan jumlah sampel yang akan rentang nilai 1 (sangat tidak setuju) sampai
digunakan dalam penelitian ini dengan 4 (sangat setuju).
menggunakan rumus Paul Leedy sebagai Uji coba instrumen dilakukan
berikut: terlebih dahulu sebelum pengujian lain
𝑍 2 dengan menggunakan uji validitas butir
𝑛 = ( ) (𝑃)(1 − 𝑃)
𝑒 instrumen dan reliabilitas ini data yang
1,96 2
= (0,05) (0,1)(0,9) diambil sebanyak 30 responden di luar
sampel.
= 138,2976 ≈ 139
1) Uji Validitas
Maka, jumlah sampel yang
Teknik analisis yang digunakan
ditetapkan sebanyak 139 respoden yang
adalah koefisien korelasi Product Moment
kemudian diacak dan disebar di tiap kantor
dari Pearson sebagai berikut:
pelayanan pajak.
n ∑ XY − ∑ X ∑ Y
𝑟=
√[n ∑ X 2 − (∑ X)2 ][n ∑ Y 2 − (∑ Y)2 ]
Data, Intrumen, dan Teknik
Setelah r hitung ditemukan, r hitung
Pengumpulan
tersebut kemudian dikonsultasikan dengan
Metode pengumpulan data yang
tabel untuk mengetahui butir yang valid dan
digunakan dalam penelitian ini adalah
tidak valid. Dengan pedoman bila r hitung
penelitian lapangan (field research) atau
≥ r tabel pada signifikansi 5% maka butir
survei. Instrumen yang digunakan dalam
item dianggap valid, sedangkan bila r
penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
hitung < r tabel maka item itu dianggap
tersebut berisi daftar pertanyaan ataupun
tidak valid. Butir yang digunakan dalam
pernyataan kepada responden yaitu wajib
pengumpulan data adalah butir yang valid
pajak yang terdaftar pada Kantor Wilayah
(Ghozali, 2011: 53). Hasil dari uji ini adalah
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa
terdapat butir pernyataan yang valid dan
Yogyakarta di masing-masing Kantor
digunakan adalah sebanyak 34 butir
Pelayanan Pajak Pratama. Kuesioner dibuat
pernyataan.
berdasarkan indikator atau kriteria pada
2) Uji Reliabilitas
setiap variabel yang digunakan dalam
Pada penelitian ini digunakan
penelitian ini dengan jumlah 39 item
metode pengukuran reliabilitas
pernyataan. Metode pengukuran dalam
Cronbanch’s Alpha. Pengujian reliabilitias
penelitian ini menggunakan skala model
dengan teknik Cronbanch’s Alpha ini
Likert. Skala Likert yang digunakan adalah
biasanya dilakukan untuk jenis data
interval/essay (Sugiyono, 2007: 365).
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 5

Rumus koefisien reliabilitas Alpha homoskesdatisitas atau tidak terjadi


Cronbach: heteroskedastisitas (Ghozali, 2011: 139).
2 3) Uji Normalitas
𝑘 ∑𝑠
𝑟= {1 − 2 }
(𝑘 − 1) 𝑠 Uji normalitas bertujuan untuk
Jika koefisien korelasi positif dan menguji apakah dalam sebuah model
signifikan maka instrumen tersebut sudah regresi, variabel dependen, variabel
dapat dinyatakan reliabel (Sugiyono, 2007: independen atau keduanya mempunyai
354). Reliabilitas suatu konstruk variabel distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2011:
dikatakan reliabel jika memiliki nilai 160). Untuk mengetahui data normal atau
Cronbanch’s Alpha > 0,60. Hasil dari uji ini tidak salah satunya dengan uji statistik non-
adalah masing-masing variabel memiliki parametrik Kolmogrov Smirnov Test (K-S).
nilai Cronbanch’s Alpha > 0,60 yaitu 0,679 4) Uji Linearitas
untuk Pengetahuan Perpajakan; 0,819 Uji ini digunakan untuk melihat
untuk Modernisasi Sistem Administrasi apakah spesifikasi model yang digunakan
Perpajakan; 0,773 untuk Kesadaran Wajib sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang
Pajak; dan 0,747 untuk Kepatuhan Wajib digunakan dalam suatu studi empiris
Pajak. berbentuk linear, kuadrat atau kubik
(Ghozali, 2011: 166).
Teknik Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik Uji Hipotesis
1) Uji Multikolinieritas 1) Regresi Linear Sederhana
Uji multikolinieritas bertujuan H1: Pengetahuan perpajakan
untuk menguji apakah dalam persamaan berpengaruh positif terhadap kepatuhan
regresi ditemukan adanya korelasi antara wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa
variabel bebas (independen). Model regresi Yogyakarta tahun 2013.
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi H2: Modernisasi sistem
di antara variabel independen (Ghozali, administrasi perpajakan berpengaruh
2011: 105). positif terhadap kepatuhan wajib pajak di
2) Uji Heteroskedastisitas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
Uji heteroskedastisitas bertujuan tahun 2013.
menguji apakah dalam model regresi terjadi H3: Kesadaran wajib pajak
kesamaan variance dari residual satu berpengaruh positif terhadap kepatuhan
pengamatan ke pengamatan yang lain. wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa
Model regresi yang baik adalah yang Yogyakarta tahun 2013.
6 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

2) Regresi Linear Berganda


H4: Pengetahuan
perpajakan,modernisasi sistem administrasi
perpajakan, dan kesadaran wajib wajak
berpengaruh positif terhadap kepatuhan
wajib pajak di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2013.

HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik Dari grafik scatterplots terlihat
a. Uji Multikolinearitas bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas tersebar di atas maupun di bawah angka 0
Variabel Tolerance VIF (nol) pada sumbu Y. Hal ini dapat
X1 0,632 1,583
X2 0,624 1,604 disimpulkan bahwa tidak terjadi
X3 0,691 1,447 heteroskedastisitas.

Hasil nilai Tolerance menunjukkan b. Uji Normalitas

tidak ada variabel independen yang


memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10
yang berarti tidak ada kolerasi antar
variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%. Perhitungan nilai Variance
Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan
nilai VIF kurang dari 10. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 7

Besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov model regresi dalam penelitian ini


adalah 0,927 dan signifikan pada 0,357 >  berbentuk linear.
(nilai  adalah 5%), maka data berdistribusi
normal. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 2. Uji Statistik Non-Parametrik Tabel 4. Ringkasan Regresi Linier
Kolmogrov-Smirnov untuk Uji Sederhana
Normalitas: Keterangan X1 – Y X2 – Y X3 – Y
Konstanta 10,470 14,989 15,452
Unstandardiz Koefisien 0,936 0,467 0,756
ed Residual Regresi
N 139 r 0,616 0,666 0,546
2
Normal Mean 0,0000000 r 0,380 0,444 0,298
Parametersa,,b thitung 9,157 10,449 7,631
Std. 2,34626429 ttabel 1,655 1,655 1,655
Deviati
on
Tabel 5. Ringkasan Regresi Linier
Most Extreme Absolut 0,079 Berganda
Differences e Keterangan X1, X2, X3 terhadap Y
Positive 0,035 Konstanta 6,214
Negativ -0,079 Koefisien 0,445 X1 ; 0,281 X2 ; 0,284
e Regresi X3
Kolmogorov-Smirnov Z 0,927 R 0,748
2
R 0,560
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,357 Fhitung 57,233
a. Test distribution is Normal. Ftabel 23,91
b. Calculated from data.
Pembahasan
c. Uji Linearitas a. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan
Tabel 3. Hasil Uji Linearitas terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Model Summaryb Nilai t hitung lebih besar daripada
Mod R Adjusted Std. Error of nilai t tabel (9,157 > 1,655) dengan nilai
el R Square R Square the Estimate
signifikansi 0,000 < 0,050. Nilai
1 0,748 0,560 0,550 2,37219
a signifikansi Pengetahuan Perpajakan
a. Predictors: (Constant), Kesadaran, terhadap tersebut menunjukkan bahwa
Pengetahuan, Modernisasi
variabel Pengetahuan Perpajakan
b. Dependent Variable: Kepatuhan
berpengaruh signifikan terhadap

Pengujian linearitas ini Kepatuhan Wajib Pajak. Nilai koefisien

menggunakan uji Lagrange Multiplier. determinasi sederhana (r²) yang diperoleh

Hasilnya adalah nilai c2 hitung lebih kecil sebesar 0,380 yang berarti bahwa

dari c2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh
8 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

variabel Pengetahuan Perpajakan sebesar sebesar 0,467 menunjukkan bahwa setiap


38%. Nilai konstanta sebesar 10,470 kenaikan 1 poin Modernisasi Sistem
menunjukkan bahwa jika variabel Administrasi Perpajakan akan menaikkan
Pengetahuan Perpajakan dianggap konstan, nilai Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,467
maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak akan dan ini yang menyebabkan hubungan yang
menjadi sebesar 10,470. Nilai koefisien positif antara Modernisasi Sistem
regresi sebesar 0,936 menunjukkan bahwa Administrasi Perpajakan terhadap
setiap kenaikan 1 poin Pengetahuan Kepatuhan Wajib Pajak.
Perpajakan akan menaikkan nilai
Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,936 dan c. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak
ini yang menyebabkan hubungan yang terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
positif antara Pengetahuan Perpajakan Nilai t hitung lebih besar daripada
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. nilai t tabel (7,631 > 1,655) dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,050 yang
b. Pengaruh Modernisasi Sistem menunjukkan bahwa variabel Kesadaran
Administrasi Perpajakan terhadap Wajib Pajak berpengaruh signifikan
Kepatuhan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Nilai
Nilai t hitung lebih besar daripada koefisien determinasi sederhana (r²) yang
nilai t tabel (10,449 > 1,655) dengan nilai diperoleh sebesar 0,298 yang berarti bahwa
signifikansi 0,000 < 0,050 yang Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh
menunjukkan bahwa variabel Modernisasi variabel Kesadaran Wajib Pajak sebesar
Sistem Administrasi Perpajakan 29,8%. Nilai konstanta sebesar 15,452
berpengaruh signifikan terhadap menunjukkan bahwa jika variabel
Kepatuhan Wajib Pajak. Nilai koefisien Kesadaran Wajib Pajak dianggap konstan,
determinasi sederhana (r²) yang diperoleh maka nilai Kepatuhan Wajib Pajak akan
sebesar 0,444 yang berarti bahwa menjadi sebesar 15,452. Nilai koefisien
Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh regresi sebesar 0,756 menunjukkan bahwa
variabel Modernisasi Sistem Administrasi setiap kenaikan 1 poin Kesadaran Wajib
Perpajakan sebesar 44,4%. Nilai konstanta Pajak akan menaikkan nilai Kepatuhan
sebesar 14,989 menunjukkan bahwa jika Wajib Pajak sebesar 0,756 dan ini yang
variabel Modernisasi Sistem Administrasi menyebabkan hubungan yang positif antara
Perpajakan dianggap konstan, maka nilai Kesadaran Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak akan menjadi Kepatuhan Wajib Pajak.
sebesar 14,989. Nilai koefisien regresi
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 9

d. Pengaruh Pengetahuan Perpajakan, konstanta sebesar 6,214 menunjukkan


Modernisasi Sistem Administrasi bahwa jika variabel Pengetahuan
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak Perpajakan, Modernisasi Sistem
secara Bersama-sama terhadap Kepatuhan Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran
Wajib Pajak Wajib Pajak dianggap konstan, maka nilai
Variabel Pengetahuan Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak akan menjadi
Modernisasi Sistem Administrasi sebesar 6,214. Jadi, hipotesis keempat
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak dalam penelitian ini diterima.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini dapat SIMPULAN DAN SARAN
dilihat dari nilai koefisien regresi yang Simpulan
bernilai positif yaitu 0,445; 0,281; 0,284 a. Pengetahuan Perpajakan
dan nilai F hitung lebih besar daripada nilai berpengaruh positif dan signifikan terhadap
F tabel (57,233 > 3,91) pada tingkat Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor
signifikansi 5%. Selain itu, nilai Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
signifikansi Pengetahuan Perpajakan, Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Hal ini
Modernisasi Sistem Administrasi ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak yang bernilai positif yaitu 0,936 dan nilai t
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak lebih kecil hitung lebih besar daripada nilai t tabel
daripada nilai signifikansi α = 5% (0,000 < (9,157 > 1,655) serta nilai signifikansi yang
0,050) yang menunjukkan bahwa variabel lebih kecil daripada nilai signifikansi 5%
Pengetahuan Perpajakan, Modernisasi (0,000 < 0,050).
Sistem Administrasi Perpajakan, dan b. Modernisasi Sistem Administrasi
Kesadaran Wajib Pajak berpengaruh Perpajakan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kepatuhan Wajib signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Pajak. Nilai koefisien determinasi ganda pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
(R²) yang diperoleh sebesar 0,560 yang Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun
berarti bahwa Kepatuhan Wajib Pajak 2013. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
dipengaruhi oleh variabel Pengetahuan koefisien regresi yang bernilai positif yaitu
Perpajakan, Modernisasi Sistem 0,467 dan nilai t hitung lebih besar daripada
Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran nilai t tabel (10,449 > 1,655) serta nilai
Wajib Pajak sebesar 56% dan 44% sisanya signifikansi yang lebih kecil daripada nilai
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak signifikansi 5% (0,000 < 0,050).
dijelaskan dalam penelitian ini. Nilai
10 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

c. Kesadaran Wajib Pajak menambah intensitas sosialisasi kepada


berpengaruh positif dan signifikan terhadap masyarakat.
Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor b. Penyuluhan pajak oleh DJP masih
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah perlu ditingkatkan. Penyuluhan tersebut
Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Hal ini sebaiknya difokuskan pada pemahaman
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi mengenai hal-hal mendasar seperti hak dan
yang bernilai positif yaitu 0,756 dan nilai t kewajiban wajib pajak.
hitung lebih besar daripada nilai t tabel c. Tingkat kesadaran wajib pajak
(7,631 > 1,655) serta nilai signifikansi yang dalam membayar pajak dan melaporkan
lebih kecil daripada nilai signifikansi 5% SPT tergolong masih rendah sehingga perlu
(0,000 < 0,050). ditingkatkan lagi. DJP disarankan secara
d. Pengetahuan Perpajakan, konsisten untuk melakukan upaya-upaya
Modernisasi Sistem Administrasi untuk mendekatkan pelayanan
Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak perpajakannya, misalnya dengan pojok
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor d. Tingkat kepatuhan wajib pajak
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah dalam pendaftaran NPWP atas dasar
Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Hal ini kemauan sendiri yang juga masih rendah
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sehingga perlu untuk ditingkatkan lagi.
yang bernilai positif yaitu 0,445; 0,281; Pihak DJP disarankan untuk lebih
0,284 dan nilai F hitung lebih besar meningkatkan peran Account
daripada nilai F tabel (57,233 > 3,91) serta Representative (AR).
nilai signifikansi yang lebih kecil daripada e. Kepatuhan Wajib Pajak
nilai signifikansi 5% (0,000 < 0,050). dipengaruhi oleh variabel Pengetahuan
Perpajakan, Modernisasi Sistem
Saran Administrasi Perpajakan, dan Kesadaran
a. Pengetahuan perpajakan mengenai Wajib Pajak sebesar 56% dan 44% sisanya
tarif pajak yang berlaku di Indonesia dirasa dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
masih kurang sosialisasi karena sebagian dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk itu
besar masyarakat masih belum paham cara perlu adanya penelitian lebih lanjut
penghitungan tarif pajak tersebut. Oleh mengenai faktor-faktor lain yang
karena itu, disarankan kepada pihak mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk f. Bagi peneliti selanjutnya dapat
menggunakan variabel lainnya sehingga
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 11

untuk selanjutnya dapat ditemukan variabel Direktorat Jenderal Pajak Kementerian


Keuangan Republik Indonesia.
baru yang akan mempengaruhi tingkat
(2013). Ketentuan Umum dan Tata
kepatuhan wajib pajak. Selain itu, Cara Perpajakan. DJP: Jakarta
disarankan untuk melakukan observasi
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
penelitian yang lebih banyak sehingga data Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Edisi ke-4. Gramedia:
yang dihasilkan akan lebih akurat dan
Jakarta
memungkinkan untuk dilakukan
Fidel. (2010). Cara Mudah dan Praktis
generalisasi.
Memahami Masalah-masalah
Perpajakan. Jakarta: Murai Kencana
DAFTAR PUSTAKA
Imam Ghozali. (2011). Aplikasi Analisis
Afid Burhanuddin. (2012). “Populasi dan Multivariate dengan Program SPSS.
Sampel”. Diambil dari: Semarang : BP Undip
http://afidburhanuddin.files.wordpres
s.com/2012/11/populasi-dan- Imam Mulyan. (2012). “Pengaruh
sampel.pdf, pada tanggal 23 Januari Pengetahuan Pajak dan Sanksi
2014 ) Perpajakan terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak (Survey pada WP Badan
Agus Nugroho. (2006). “Pengaruh Sikap KPP Pratama Cianjur”. Skripsi.
Wajib Pajak pada Pelaksanaan Sanksi Universitas Komputer Indonesia
Denda, Pelayanan Fiskus dan
Kesadaran Perpajakan terhadap Keputusan Menteri Keuangan Republik
Kepatuhan Wajib Pajak (Studi IndonesiaNo. 235/KMK.03/2003.
Empiris terhadap Wajib Pajak Orang Diambil dari:
Pribadi di Kota Semarang)”. Tesis (http://www.kanwiljogja.pajak.go.id/
Magister Akuntansi. Program ppajak.php?id=390), pada tanggal 12
Pascasarjana Universitas Diponegoro Mei 2014)

Artiningsih. (2013). “Pengaruh Kesadaran Lind Douglas A., William G. Marchal &
Wajib Pajak Badan dan Pelayanan Samuel A. Wathen. (2007). Teknik-
Perpajakan terhadap Kepatuhan teknik Statistika dalam Bisnis dan
Wajib Pajak di KPP Pratama Ekonomi Menggunakan Kelompok
Sleman”. Skripsi. Program Studi Data Global. Jakarta: Salemba Empat
Akuntansi-S1 Universitas Negeri
Yogyakarta Manurung, Suryo. (2013). Kompleksitas
Kepatuhan Pajak. Diambil dari:
Banu Witono. (2008). “Peranan http://www.pajak.go.id/content/articl
Pengetahuan Pajak pada Kepatuhan e/kompleksitas-kepatuhan-pajak,
Wajib Pajak”. Jurnal Akuntansi dan pada tanggal 23 Januari 2014)
Keuangan, vol. 7, no.2
Darmin Nasution. (2007). “Modernisasi Mardiasmo. (2009). Perpajakan.
Administrasi Pajak”. Laporan Yogyakarta: Andi
Tahunan. Direktorat Jenderal Pajak Mohammad Zain (2008). Manajemen
Departemen Keuangan RI Perpajakan. Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat
12 Jurnal Profita Edisi 8 Tahun 2016

Mulyadi. (2008). Sistem Akuntansi. Jakarta: Safri Nurmantu. (2010). Pengantar


Salemba Empat Perpajakan. Jakarta: Kelompok
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. Yayasan Obor
(2002). Metodologi Penelitian Bisnis Soemarso. (2010). Asas dan Dasar
untuk Akuntansi dan Manajemen. Perpajakan I. Bandung: PT. Refika
Yogyakarta: BPFE Aditama

Pandiangan, Liberti. (2007). Modernisasi Siti Kurnia Rahayu. (2010). Perpajakan


& Reformasi Pelayanan Perpajakan. Indonesia, Yogyakarta: Graha Ilmu
Penerbit, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Siti Resmi. (2003). Perpajakan Teori dan
Kasus. Yogyakarta: Salemba Empat
Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 181/PMK.03/2007 Sony Devano dan Siti Kurnia Rahayu.
tentang Bentuk dan Isi Surat (2006). Perpajakan: Konsep, Teori
Pemberitahuan, serta Tata Cara dan Isu. Jakarta: Kencana
Pengambilan,
Pengisian, Penandatanganan, dan Sri Rahayu dan Ita Salsalina Lingga.
Penyampaian Surat Pemberitahuan. (2009). “Pengaruh Modernisasi
Diambil dari: Sistem Administrasi Perpajakan
(http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/20 terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
07/181~PMK.03~2007Per.htm), (Survei atas Wajib Pajak Badan pada
pada tanggal 1 Mei 2014) KPP Pratama Bandung ”X”)”. Jurnal
Akuntansi, vol.1, no.2, hlm. 119-138
R. Santoso Brotodiharjo. (1991).
Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Sugiyono. (2007). Statistika untuk
Bandung: Eresco NV Penelitian. Bandung: Penerbit
Alfabeta
Rahman. (2010). “Pengaruh Persepsi Tatiana Vanessa Rantung dan Priyo Hari
tentang Sanksi Perpajakan, Adi. (2009). “Dampak Program
Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Sunset Policy Terhadap Faktor –
Fiskus pada Kepatuhan Wajib Pajak”. Faktor yang Mempengaruhi
Tesis Magister Manajemen. Kemauan Membayar”. Makalah.
Universitas Muhammadiyah Simposium Nasional Perpajakan II.
Surakarta
Tomi Sujatmiko. (2012). Kepatuhan Wajib
Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Pajak DIY Tinggi. Diambil dari:
Variabel-variabel Penelitian. http://krjogja.com/read/143620/page/
Bandung: Alfabeta tentang_kami, pada tanggal 30
Oktober 2013)
Ritonga, Pandapotan. (2011). “Analisis
Pengaruh Kesadaran dan Kepatuhan Veronica Carolina. (2009). Pengetahuan
Wajib Pajak terhadap Kinerja Kantor Pajak. Diambil dari:
Pelayanan Pajak (KPP) dengan http://www.google.com, pada tanggal
Pelayanan Wajib Pajak sebagai 24 April 2012 oleh Artiningsih)
Variabel Intervening di KPP Medan
Timur”. Tesis S2 Magister Akuntansi. Waluyo. (2010). Perpajakan Indonesia.
Universitas Sumatera Utara Jakarta: Salemba Empat
Pengaruh Pengetahuan Perpajakan ... (Septiyani Nur Khasanah) 13

Widayati dan Nurlis. (2010). “Faktor-faktor


yang Mempengaruhi Kemauan untuk
Membayar Pajak Wajib Pajak Orang
Pribadi yang Melakukan Pekerjaan
Bebas (Studi Kasus pada KPP
Pratama Gambir Tiga”. Jurnal.
Publikasi SNA XIII Purwokerto

Yadnyana, I Ketut. (2009). “Pengaruh


Moral dan Sikap Wajib Pajak pada
Kepatuhan Wajib Pajak Koperasi di
Kota Denpasar”. Skripsi. Denpasar:
Fakultas Ekonomi Universitas
Udayana

Anda mungkin juga menyukai