Anda di halaman 1dari 11

AUDIT SISTEM INFORMASI

“AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM (PERSERO) TBK


MENGGUNAKAN PENDEKATAN CobIT”

Disusun Oleh:

1. Lusiana Permata Dewi 11160000002


2. Sani Ernadi 11160000029
3. Gita Sari 11160000

Mata Kuliah : Audit Sistem Informasi


Kelas / Ruang : Kamis 18.30 WIB / B.
Dosen :

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI)


Jl. Kayu Jati Raya 11 Rawamangun Jakarta Timur 13220
AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM
(PERSERO) TBK MENGGUNAKAN
PENDEKATAN CobIT

Masalah
Secara keseluruhan Tata Kelola di PT ANTAM (Persero) Tbk memperoleh level 3,9 (Defined), dimana
terdapat 29 proses CobIT yang harus diperhatikan oleh perusahaan dengan opini umum untuk unqualified
karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu berpengaruh besar terhadap proses lainnya.
Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi perusahaan juga sudah cukup baik namun masih perlu
dilakukan beberapa perbaikan agar lebih efektif dan efisien lagi dalam pelaksanaanya. (WT)

Penyelesaian

Seiring dengan berkembangnya zaman, pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis
organisasi menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Penerapan teknologi informasi
pada proses bisnis suatu perusahaan dipandang sebagai suatu solusi yang nantinya dapat meningkatkan
kemampuan perusahaan di dalam persaingan. Hal ini menyebabkan pentingnya peningkatan peran teknologi
informasi agar selaras dengan investasi yang telah dikeluarkan, sehingga dibutuhkan perencanaan secara
implementasi yang optimal.

Peranan Sistem Informasi yang signifikan ini tentu harus diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan
yang tepat, sehingga kerugian-kerugian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud dapat
timbul dari masalah-masalah, seperti adanya kasus kehilangan data, kebocoran data, informasi yang tersedia
tidak akurat yang disebabkan oleh pemrosesan data yang salah sehingga integritas data tidak dapat
dipertahankan, penyalahgunaan komputer, serta pengadaan investasi Teknologi Informasi (TI) yang bernilai
tinggi namun tidak diimbangi dengan pengembalian nilai yang sesuai. Hal-hal tersebut tentunya sangat
mempengaruhi pengambilan keputusan, termasuk mempengaruhi efektifitas dan efisiensi di dalam pencapaian
tujuan dan strategi organisasi.

Sehubungan dengan alasan tersebut diperlukan adanya sebuah mekanisme kontrol audit sistem informasi
atau audit terhadap pengelolaan teknologi informasi. Audit SI/TI dalam kerangka kerja CobIT , yang lebih
sering disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan hanya dapat memberikan evaluasi terhadap keadaan tata
kelola Teknologi Informasi di PT ANTAM (Persero) Tbk, tetapi dapat juga memberikan masukan yang dapat
digunakan untuk perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang.
Penelitian ini mengangkat kasus pada PT ANTAM (Persero) Tbk dimana saat ini Perusahaan ini sedang
dalam tahap menerapkan tata kelola TI. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah menerapkan TI sebagai salah satu
cara untuk mencapai tujuan bisnis agar investasi yang dikeluarkan sebanding dengan tujuan yang akan dicapai
perusahaan, oleh karenanya penegakan IT Governance menjadi sebuah keharusan. Selama ini PT ANTAM
(Persero) Tbk terus melakukan pengembangan di dalam pengelolaan IT nya, namun hal tersebut belum
menjamin bahwa perusahaan sudah betul-betul menerapkan tata kelola TI nya dengan baik. Atas dasar tersebut,
penulis ingin menilai penerapan tata kelola TI yang selama ini sudah berjalan pada PT ANTAM (Persero) Tbk
dengan melakukan penelitian yang berjudul “AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM
(PERSERO) TBK MENGGUNAKAN PENDEKATAN COBIT”

HASIL AUDIT DAN PEMBAHASAN


Audit Atas Pengendalian Umum
Audit atas pengendalian umum adalah audit sistem informasi pada lingkungan ICT perusahaan yang
terdiri dari pengendalian manajemen, pengendalian fisik, pengendalian lingkungan dan akses logis ke dalam
sistem dan aplikasi.

Hasil dari audit atas pengendalian umum pada PT Antam Persero (Tbk) Adalah:

No. Pengendalian Umum Simpulan Keterangan

1. Pengendalian manajemen Cukup a. Sudah terdapat IT strategy, kebijakan


dan prosedur tertulis.

b. Arah kebijakan TI sudah didefinisikan


dengan jelas dan sudah
dikomunikasikan kepada staff.

c. Sudah terdapat keseragaman arsitektur


informasi.

d. Tenaga kerja bagian TI sudah cukup


dalam hal jumlah dan kompetensi.

e. Sudah terdapat monitoring atas kinerja


bagian TI.

f. Sudah ada quality assurance dan analisa


resiko.

g. Sudah terdapat manajemen proyek.

h. Dokumentasi sudah lengkap dan sudah


memenuhi standar.
2. Pengendalian fisik Cukup Sudah terdapat auto lock dan auto logout.

3. Pengendalian lingkungan Cukup a. Sudah ada peraturan tertulis


mengenai persyaratan ruang server.

b. Sudah terdapat peralatan yang cukup


untuk menjaga kondisi ruangan
server.

c. Sudah ada Disaster Recovery


Planning (DRP) dan Disaster
Recovery Center (DRC).

4. Akses logis kedalam sistem Cukup Sudah terdapat aturan pembatasan


dan aplikasi akses logis ke dalam sistem dan
aplikasi walaupun terbatas.

Identifikasi Maturity Level menggunakan pendekatan CobIT 4.1


Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi Maturity Level pada perusahan
menggunakan pendekatan CobIT 4.1. Diantaranya adalah mengidentifikasi business goals perusahaan, lalu
menghubungkan business goals perusahaan dengan business goals CobIT 4.1, setelah itu medeteksi IT goals
perusahaan, lalu menghubungkan IT goals perusahaan dengan IT goals CobIT 4.1, setelah itu baru dapat
terdeteksi IT process CobIT 4.1 mana saja yang terdeteksi pada perusahaan.

Setelah melakukan tahapan tersebut, hasil IT process CobIT 4.1 yang terdeteksi pada PT ANTAM (Persero)
Tbk adalah sebagai berikut:

IT Domain IT Process

Plan and Organise PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8,
PO10

Acquire and Implementation AI1, AI2, AI3, AI4, AI5, AI6, AI7

Deliver and Support DS1, DS2, DS3, DS4, DS6, DS7, DS8, DS9,
DS10, DS12, DS13

Monitor and Evaluation ME1, ME4

TOTAL: 29/34 proses CobIT

Sedangkan hasil perhitungan dari Maturity Level atas IT process yang terdeteksi tersebut adalah:

Domains Level
PO (Plan and Organise) 3,6
AI (Acquire and Implement) 4
DS (Deliver and Support) 4
ME (Monitor and Evaluate) 4,
Rata-rata 3,9

Hasil opini audit menggunakan CobIT 4.1adalah:

Opinion Total

Unqualified 9

Qualified 25

Disclaimer 0

Adverse 0

Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari perbandingan perolehan opini tersebut, bahwa opini umum
untuk PT ANTAM (Persero) Tbk adalah Qualified, yaitu sudah menemukan pola pengembangan yang terarah
dan berjalan dengan pola yang sama.

Pengendalian Aplikasi
Dalam hal ini penulis melakukan audit atas pengendalian aplikasi yang terdiri dari audit atas
pengendalian batasan (Boundary Controls), pengendalian masukan (Input Controls), pengendalian proses
(Process Controls) dan pengendalian keluaran (Output Controls).

Hasil dari masing-masing pengendalian aplikasi adalah sebagai berikut:

1. Pengendalian batasan (Boundary Controls)


Kendali batasan meyakinakan bahwa Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa password
dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses aplikasi.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Batasan (Boundary Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi
Dengan tidak adanya batasan sistem kesalahan Sebaiknya Sistem Aplikasi memberikan batasan

dalam penginputan login akses (password dan sistem dalam penginputan login akses (password dan

username), hal ini akan memberikan kemudahan username). Kesalahan penginputan sebaiknya

bagi orang-orang yang tidak memiliki otoritas untuk dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas tersebut

mengakses ke sistem aplikasi. maka sistem secara otomatis akan keluar dari

aplikasi.

2. Pengendalian masukan (Input Controls)


Kendali input meyakinkan bahwa transaksi di-input ke dalam dan diterima oleh computer diproses

hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Masukan (Input Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi

Akibat tidak adanya perubahan warna pada tampilan Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi dengan

layar, jika terjadi kesalahan penginputan data maka fasilitas perubahan warna pada tampilan layar jika

user tidak mengetahui adanya kesalahan pada saat terjadi kesalahan penginputan, tidak hanya

penginputan, sehingga mengurangi keefektifan kerja menampilkan error message saja agar lebih efektif

user lagi.

Petugas entri data tidak selalu membubuhkan tanda Sebaiknya petugas entri data mulai membiasakan

check ( ) setelah dokumen sumber selesai di input, memberikan tanda check ( ) setelah dokumen

sehingga terdapat kemungkinan terjadinya sumber selesai di input agar dapat menghindari

penginputan yang berulang kali penginputan yang berulang kali

3. Pengendalian proses (Process Controls)

Kendali pemrosesan meyakinkan bahwa transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan logika yang
valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Proses (Process Controls) adalah:
Resiko Rekomendasi

Ketidakefektifan Sistem aplikasi yang tidak dapat Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat mencegah

mencegah atau mendeteksi data masukan yang tidak atau mendeteksi data masukan yang tidak valid

valid. dengan management user agar lebih efektif dalam

pelaksanaanya.

Kesalahan dalam pemrosesan tidak selalu dengan Sebaiknya apabila terdapat kesalahan dalam

segera diperbaiki dengan cepat. pemrosesan dapat dengan segera diperbaiki dengan

cepat agar lebih efektif dan efisien dalam

pelaksanaanya.

4. Pengendalian keluaran (Output Controls)


Kendali output meyakinkan bahwa data output: dilaporkan dengan cara yang benar, dapat dilihat/tersedia
hanya untuk personil yang memiliki otoritas serta ditahan atau dihancurkan secara wajar/memadai.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Keluaran (Output Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi

Tidak selalu terdapat contact person tertentu apabila Sebaiknya ditentukan dengan jelas contact person

terjadi sesuatu atas laporan yang dihasilkan yang dapat dihubungi apabila terjadi sesuatu atas

menyebabkan ketidakefektifan dalam pelaksanaanya. laporan yang dihasilkan agar lebih efektif.

Dengan tidak adanya end of page untuk laporan yang Sebaiknya laporan yang lebih dari 1 (satu) halaman

lebih dari 1 (satu) halaman, kemungkinan akan diberi end of page.

menyebabkan kekeliruan atau kebingungan.

Tidak terdapat batas waktu penyimpanan laporan Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan

sehingga menyebabkan ketidaefisienan dalam laporan agar lebih efisien.

pelaksanaannya.
SIMPULAN DAN SARAN
a. Berdasarkan hasil analisis pengendalian umum pada PT ANTAM (Persero) Tbk secara keseluruhan

pengendalian umum sudah cukup, karena:

1. Pada pengendalian manajemen sudah terdapat:

a) IT strategy jangka pendek dan janga panjang, kebijakan dan prosedur tertulis.

b) Arah kebijakan TI sudah didefinisikan dengan jelas dan sudah dikomunikasikan kepada staff.

c) Sudah terdapat keseragaman arsitektur informasi

d) Tenaga kerja bagian TI sudah cukup dalam hal jumlah dan kompetensi.

e) Sudah terdapat monitoring atas kinerja bagian TI,

f) Sudah terdapat quality assurance dan analisa resiko.

g) Sudah terdapat manajemen proyek.

h) Dokumentasi sudah lengkap dan sudah memenuhi standar.

2. Pada pengendalian fisik sudah terdapat:

a) Auto lock dan auto logout.

3. Pada pengendalian lingkungan sudah terdapat:

a) Peraturan tertulis mengenai persyaratan ruang server.

b) Sudah terdapat peraturan peralatan yang cukup untuk menjaga kondisi ruangan server.

c) Sudah terdapat 99 Disaster Ranning (DRP) dan Disaster Recoventer (DRC).


e
c
o
4. Pada akses logis ke dalam sistem dan aplikasi sudah terdapat:
v
e
a) Aturan pembatasan akses logis ke dalamr sistem dan aplikasi walaupun terbatas.
y
b) Berdasarkan hasil analisis CobIT penerapan
P proses CobIT pada perusahaan berada pada level rata-
rata 3,9. Pada level kematangan ini, secara
l keseluruhan proses TI di PT ANTAM (Persero) Tbk
berada pada skala rata-rata 3, yaitu Defined, yang berarti bahwa seluruh proses telah
didokumentasikan dan telah dikomunikasikan, serta dilaksanakan dengan pengembangan sistem
komputerisasi yang baik, namun proses evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh, ssehingga
masih ada kemungkinan dapat terjadinya penyimpangan.
c) Di PT ANTAM (Persero) Tbk, terdapat 8 proses berada pada level optimised, 18 proses pada level
managed and measured dan 8 proses pada level defined
d) Berdasarkan hasil mapping antara business goals PT ANTAM (Persero) Tbk dan CobIT
framework 4.1 terdapat 29 proses control objectives yang harus diperhatikan perusahaan
e) Secara keseluruhan berdasarkan 29 proses CobIT yang terdeteksi dalam perusahaan, opini umum
untuk perusahaan adalah qualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu
berpengaruh besar terhadap proses lainnya.
f) Tidak semua rekomendasi proses menurut CobIT dapat diterapkan, perusahaan dapat mencari dan
mengkaji tools- tools lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
g) Berdasarkan hasil analisis pengendalian aplikasi dapat disimpulkan bahwa:

5. Pengendalian Batasan (Boundary Controls)

Sudah cukup memadai, karena Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa password dan
username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses aplikasi.

6. Pengendalian Masukan (Input Controls)

Sudah cukup memadai, karena transaksi diinput ke dalam dan diterima oleh komputer, diproses
hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.

7. Pengendalian Proses (Process Controls)

Sudah cukup memadai, karena pemrosesan transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan
logika yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.

8. Pengendalian Keluaran (Output Controls)

Sudah cukup memadai, namun tidak terdapat contact person apabila terjadi sesuatu atas laporan
yang dihasilkan, tidak terdapat end of page yang menyatakan bahwa laporan lebih dari satu halaman
dan tidak terdapat batas waktu penyimpanan terhadap laporan sehingga membuat pelaksanaannya
menjadi kurang efektif dan efisien.
Saran
a. Secara umum, proses operasional TI telah berjalan dengan baik dan handal, akan tetapi perbaikan-
perbaikan baik teknis maupun nonteknis masih terus ditingkatkan. PT ANTAM (Persero) Tbk juga
harus memperhatikan ancaman- ancaman bisnis yang mungkin muncul dimasa yang akan datang dan
semakin kompleks, terutama dalam masalah pengamanan, jaringan, serta sumber daya manusia yang
dimiliki, dengan mengikuti perkembangan isu di industri lainnya. Hal ini dikarenakan semakin
tingginya kecenderungan proses bisnis yang kian tergantung dengan TI.

b. Sistem Aplikasi perlu dibuat batasan sistem dalam penginputan login akses (password dan
username). Kesalahan penginputan sebaiknya dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas tersebut
maka sistem secara otomatis akan keluar dari aplikasi.

c. Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas perubahan warna pada tampilan layar, jika
terjadi kesalahan penginputan agar dapat memudahkan user dalam pelaksanaanya

d. Sebaiknya petugas entri data mulai membiasakan memberikan tanda check ( ) setelah dokumen
sumber selesai di input agar dapat menghindari penginputan yang berulang kali

e. Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat mencegah atau mendeteksi data masukan yang tidak valid
dengan management user agar lebih efektif dalam pelaksanaanya

f. Sebaiknya ditentukan contact person yang dapat dihubungi apabila terjadi sesuatu atas laporan
yang dihasilkan agar lebih efektif

g. Sebaiknya laporan yang lebih dari 1 (satu) halaman diberi end of page agar tidak menyebabkan
kekeliruan atau kebingungan.

h. Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan laporan agar lebih efisien

i. Tidak semua proses TI dapat diuraikan secara detail sehingga hanya berupa aktivitas inti, perlu
kajian lebih lanjut secara lengkap dan komprehensif.
REFERENSI
Ariyanto, Stefanus. (2008). Audit Sistem Infor masi Pada PT Pelangi Haurgeulis Resources:Thesis di

Universitas Indonesia, Depok.

Bodnar, George H., Hopwood, William S. terjemahan A.A Jusuf. (2000). Sistem Informasi
Akuntansi.
Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Bodgan, Robert C. and Taylors K.B. (1992). Qualitatif Research for


Education: An Intruduction to Theory and Methods. Boston:
Ally and Bacon Inc.

Drs. Sanyoto Gondodiyoto SE., MKom.,MComm.(IS)., MM(SI)., PIA., Akuntan. (2007). Audit Sistem
Informasi + Pendekatan CobIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hall, James A. (2001). Terjemahan A.A. Jusuf. Edisi Indonesia, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat

Kesumawardhani, Dwi Rizki. (2012). Evaluasi IT Governance Berdasarkan COBIT 4.1 (Studi Kasus di

PT Timah (Persero) Tbk):Skripsi di Universitas Indonesia, Depok.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, 31 Maret 2011,
Jakarta: Salemba Empat

IT Governance Institute. (2007). COBIT ver 4.1: Framework, Control Objectives, Management
Guidelines, Maturity Models. Rolling Meadow

McLeod, Raymond. Jr. & Schell, George. (2007). Management Information Sistem, 10th edition.

Romney, Marshal B. and Steinbart, Paul John. (2010). Accounting Information System, 10th edition,
Prentice Hall Inc. USA.

Weber, Ron. (2000). Information System Cntrol and Audit.PretinceHall,Inc,New Jersey.

Wijaya, Lina. (2012). Audit Sistem Informasi Pada PT Duta Semesta Raya (DSR Incurance
Broker): Skripsi di Binus University, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai