Artikulasi berarti bahwa neraca dan laporan laba rugi didefinisikan secara matematis sehingga laba

bersih sama dengan perubahan dalam ekuitas pemilik untuk satu periode, akan tetapi dengan
asumsi tidak ada transaksi modal atau penyesuaian sebelumnya. Sedangkan non artikulasi
memisahkan hubungan matematis antara neraca dan laporan laba rugi dan setiap pernyataan
didefinisikan dan diukur secara independen dari yang lain.

Asset – Liability Approach mendefinisikan pendapatan komprehensif sebagai perubahan dalam

aktiva bersih perusahaan dari sumber yang bukan pemilik. Laporan laba rugi hanya dianggap sebagai
cara mengklasifikasikan dan melaporkan perubahan tertentu yang terjadi dalam aset bersih
perusahaan. Karena aset dan kewajiban itu nyata, tampaknya logis bahwa pengukuran harus fokus
pada mereka. Asset – Liability Approach berfokus pada pengukuran asset bersih.

Revenue - Expense Approach Penghasilan diperoleh dengan mencocokkan biaya termasuk alokasi
sewenang-wenang seperti depresiasi ke pendapatan yang diakui. Baik laporan laba rugi dan neraca
terutama diatur oleh aturan akuntansi pengakuan pendapatan dan penyesuaian biaya dan aturan ini
mewakili orientasi pendapatan - pengeluaran. Salah satu konsekuensi dari pendekatan pendapatan -
pengeluaran adalah membebani neraca dengan produk aturan pengukuran pendapatan. Akibatnya,
neraca tidak hanya berisi aset dan liabilitas tetapi juga debet dan kredit yang ambigu disebut biaya
yang ditangguhkan dan kredit yang ditangguhkan. Barang-barang ini tidak sesuai dengan arus definisi
aset dan kewajiban, namun mereka dimasukkan dalam neraca karena pengakuan ditangguhkan
dalam laporan laba rugi.