Anda di halaman 1dari 11

PROFESIONAL

TUGAS AKHIR MODUL 6

PEMODELAN MATEMATIKA DAN METODE NUMERIK

DISUSUN OLEH:

CANDRA ADI SAPUTRA, S.Pd


19300518010109

PPG DALAM JABATAN ANGKATAN 5

PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2019
TUGAS
1. Carilah sebuah artikel jurnal internasional (3 tahun terakhir) yang menggunakan
pemodelan matematika. Buatlah resume artikel tersebut dengan menyebutkan
langkah-langkah pemodelan sesuai yang telah Anda pelajari.
2. Lingkungan sekitar dapat menjadi inspirasi dalam mendesain soal matematika,
termasuk lingkungan sekolah.
a. Dengan mengacu pada kriteria yang telah dibahas pada modul 6.2, buatlah sebuah
soal bertipe pemodelan matematika sederhana untuk pembelajaran matematika di
sekolah.
b. Dengan mengikuti model siklus pemodelan matematika yang telah dibahas dalam
modul, selesaikan soal yang telah didesain pada poin a.
c. Masing-masing siswa mungkin akan memberikan jawaban yang bermacam-macam
dan perlu diprediksi sebelum menggunakan soal tersebut dalam proses
pembelajaran. Oleh karena itu, berikan beberapa alternatif lain cara menyelesaikan
soal tersebut, gunakan juga software matematis jika memungkinkan.
3. Nilai Viskositas air dapat ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini:
T(
0 1,792
10 1,308
30 0,801
50 0,549
70 0,406
90 0,317
100 0,284
Perkirakan harga viskositas air pada temperature menggunakan polinom
Newton

JAWABAN!
1. Contoh artiket jurnal internasional yang menggunakan pemodelan matematika

Application of Linear Programming Model to Refugee


Judul
Migrating Problem
Jurnal Journal of Applied Mathematics and Physics

Link http://file.scirp.org/pdf/JAMP_2016053116175709.pdf

Volume dan
Volume 4, 967-977
Halaman

Tahun 2016

Penulis Chongyu Jiang, Xiaorong Li, Yandong Li

Tanggal 11 Januari 2017

Masalah pengungsi imigrasi dapat dianggap sebagai masalah


transportasi khusus. Model Pemograman Linear dibangun
dimana dua tujuan dengan berat pada fungsi tujuan untuk rute
terpendek yang dilalui oleh pengungsi dan jumlah minimum dari
Abstrak pengungsi yang tinggal ditiap-tiap negara. Contohnya, Uni Eropa
diperkenalkan dan dihitung pada perangkat Lingo. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model tersebut dapat
memecahkan permasalahan pengungsi imigrasi pada skala
berbeda.

Tujuan Memberikan solusi untuk meminimasi waktu perjalanan dan


Jurnal meminimasi angka kematian diantara seluruh pengungsi.

Dalam beberapa tahun terakhir, konflik suku, etnis dan agama


yang terus menerus di Asia Barat dan Afrika Utara. Konflik ini
membawa pengungsi yang cukup besar yang harus bermigrasi ke
negara-negara lain. Menurut laporan dari Komisi Tinggi PBB
untuk Pengungsi (UNHCR), jumlah pengungsi mencapai sekitar
59 juta di seluruh dunia, dan mencapai yang tertinggi setelah
Perang Dunia II. Pada tahun 2014, jumlah pengungsi telah
Latar meningkat 8,3 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Data terbaru
Belakang dari UNHCR menunjukkan bahwa sekitar 380 ribu pengungsi
telah tiba di Eropa, yang telah melampaui total tahun lalu.
Mediterania menempatkan antara Eropa, Afrika dan benua Asia,
sehingga saluran penting bagi para pengungsi untuk mencapai
Italia, Yunani dan Spanyol melalui Mediterania. Karena hubungan
geografi proksimat antara Eropa dan Timur Tengah, semakin
banyak pengungsi Timur Tengah menyeberangi Mediterania
dengan perahu untuk mencapai Eropa. Menurut tanggal
organisasi internasional untuk migrasi (IOM), sekitar 70% dari
para pengungsi melintasi Mediterania untuk mencapai Yunani,
sekitar 28% untuk mencapai Italia. Setelah pengungsi tiba di
benua Eropa, mereka melakukan perjalanan ke Jerman, Swedia,
Perancis dan Inggris negara-negara Eropa yang kaya tersebut.
Sejak 2014, sekitar sepuluh ribu pengungsi Timur Tengah terus
masuk negara-negara Eropa, masalah pengungsi secara bertahap
memasukkan visi pemerintah Eropa dan PBB. Pada 2015, sekitar
1,08 juta pengungsi mengajukan permohonan suaka di Eropa,
Jerman menerima 420 ribu aplikasi suaka yang paling. Swedia
adalah negara dengan permintaan suaka yang paling sesuai
dengan proporsi penduduk, setiap 1000 Swedia akan mengambil
hampir 8 aplikasi suaka. Abstrak dan memecahkan masalah,
model matematika harus membangun berdasarkan informasi dari
masalah pengungsi yang ditunjukkan di atas. Karena ini, jaringan
aliran pengungsi dipelajari dan ditunjukkan pada Gambar 1. Dari
topologi dari masalah, para pengungsi migrasi dapat dianggap
sebagai masalah transportasi khusus. negara asal pengungsi
‘dapat dilihat sebagai “asal” dalam masalah transshipment, dan
negara-negara suaka dianggap sebagai “marketing”. Masalah
transportasi yang pertama kali dipelajari oleh Hitchcock F. L.
pada tahun 1941 telah prihatin bertahun-tahun. Sebuah metode
untuk memecahkan masalah transportasi biaya minimum dengan
waktu terbatas diberikan oleh Li et al. Zeng membuat permintaan,
harga pengiriman dan pasokan kuantitas jumlah antardaerah
untuk ketidakpastian. Han ditransfer masalah transportasi ke
jenis integer programming linear dan terbukti secara teoritis. Hu
diperkenalkan dan masalah transportasi optimasi kepuasan
dimodelkan dalam rangka memaksimalkan kesamaan-kesamaan
relatif antara anggota. Wu membahas multi-tujuan masalah
transportasi kabur dengan tiga jenis transshipment. Rani
mengusulkan metode untuk memecahkan masalah transportasi
tidak seimbang sepenuhnya kabur di mana total produksi
ketersediaan lebih dari total permintaan. Aizemberg
mengusulkan kolom generasi berbasis heuristik untuk
menemukan solusi layak baik dari masalah transportasi minyak
mentah oleh tanker. Zhenping Li mempelajari masalah bagaimana
mengatur rencana transportasi untuk meminimalkan total biaya
ketika total volume pasokan tidak cukup. Namun, para pengungsi
yang bermigrasi berbeda dari masalah transportasi tradisional
untuk transshipment beberapa, sehingga untuk membangun
sebuah model yang kira-kira dapat mengatur pengungsi di
keselamatan Timur Tengah dan efektif untuk paling sejauh.
Dalam jurnal tersebut, para pengungsi bermigrasi masalah
dipelajari. Sebuah model matematika untuk meminimalkan angka
kematian dan menghabiskan waktu perjalanan dari pengungsi,
dan simulasi relasional dilakukan pada contoh.

Berdasarkan uraian jurnal “Application of Linear Programming


Model to Refugee Migrating Problem” dapat dilihat pembahasan
yang diuraikan untuk memecahkan permasalahan pengungsi
imigrasi adalah mencari tahu apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi arus pengungsi. Kemudian menguraikan secara
jelas permasalahan beserta asumsi-asumsinya dan merumuskan
permasalahan tersebut ke dalam model matematis. Setelah itu
langkah selanjutnya adalah mencari data aktual krisis pengungsi
Pembahasan untuk menguji model dan menyelesaikan masalah. Masalah
Pemrograman linear dengan 20.996 variabel dan 22.496 kendala
karena mengatur periode waktu atau bulan di cakrawala
perencanaan atau satu tahun. Banyak algoritma polinomial
diperkenalkan untuk memecahkan masalah, seperti metode
simpleks dan metode titik interior. Namun demikian, karena
jumlah besar variabel dan kendala maka disusunlah sebuah
program dengan LINGO untuk memecahkan. Solusi Masalah bisa
diperoleh dengan LINGO dalam waktu 20 detik.

Berdasarkan pembahasan jurnal tersebut, dapat disimpulkan


bahwa dengan menggunakan software Lingo dengan
Kesimpulan
merumuskan permasalahan ke dalam model matematis dapat
memecahkan masalah pengungsi imigrasi di berbagai skala.

1. Teori yang digunakan tepat berdasarkan permasalahan


migrasi pengungsi
2. Terdapat kesimpulan sehingga memudahkan pembaca untuk
memahami keseluruhan materi.
Kelebihan 3. Pembahasan yang diuraikan penulis lengkap dari mulai
Jurnal menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi aliran pengungsi,
menguraikan permasalahan beserta asumsi-asumsi dan simbol
yang digunakan, merumuskan permasalahan ke dalam model
matematis, dan terdapat simulasi berdasarkan data aktual
sehingga pembaca jelas dalam memahami permasalahan.

Penulis tidak memberikan penjelasan secara lengkap mengenai


Kekurangan teori pemograman linear beserta bagaimana cara mengolah data
Jurnal atau model matematis dari permasalahan yang ada
dengan software LINGO.
2. Contoh pemodelan matematika di sekolah
Seorang penjahit pakaian mempunyai persediaan 16 m kain sutera, 11 m kain wol, 15
m kain katun yang akan dibuat 2 model pakaian dengan ketentuan berikut ini:
Model A membutuhkan 2 m sutera, i m wol, dan 1 m katun per unit.
Model B membutuhkan 1 m sutera, 2 m wol, dan 3 m katun per unit.
Jika keuntungan pakaian model A Rp 30.000/unit dan keuntungan pakaian model B Rp
50.000/unit. Tentukan banyaknya masing-masing pakaian yang harus dibuat agar
diperoleh keuntungan maksimum.
Jawab:
Misalkan: x = jumlah pakaian model A
y = jumlah pakaian model B
Bahan Model A (x) Model B (y) Tersedia
Sutera 2 1 16
Wol 1 2 11
Katun 1 3 15
Keuntungan 30.000 50.000
Model matematika yang terbentuk:
Memaksimumkan fungsi tujuan . .
Kendala:

Gambar di bawah ini menunjukkan daerah penyelesaian dari kendala masalah


program linear.
 Penentuan titik pojok daerah penyelesaian
i. A(0,5), perpotongan garis dengan sumbu Y.
ii. B(3,4), perpotongan garis dengan garis .
Penentuan titik B:

B(3,4)
iii. C(7,2), perpotongan garis dan garis .
Penentuan titik C:

C(7,2)
iv. D(0,8), perpotongan garis dengan sumbu X.

B(3,4)

C(7,2)
A(0,5)
X

D(8,0) 19
 Penentuan nilai maksimum fungsi tujuan z dengan uji titik potong daerah
penyelesaian kendala:
Fungsi Tujuan: z = 30.000x + 50.000y
Titik pojok Nilai z
A(0,5) Z = 0 + 250.000 = 250.000
B(3,4) Z = 90.000 + 2000.000 = 290.000
C(7,2) Z = 210.000 + 100.000 = 310.000
D(8,0) Z = 240.000 + 0 = 240.000

Jadi, banyaknya pakaian yang harus dibuat adalah 7 unit model pakaian A dan 2 unit
model pakaian B dengan keuntungan 310.000.
Alternative jawaban dengan menggunakan aplikasi geogebra
Misalkan:
= pakaian pesta model A
= pakaian pesta model B
Fungsi tujuan . .
Fungsi kendala:




Langkah selanjutnya dapat dilakukan dengan geogebra
a. Masukkan pertidaksamaan di atas pada kolom input, kemudian tekan enter.
Masukkan berulang untuk pertidaksamaan yang lain, maka akan muncul
gambar seperti berikut ini:

Pada gambar diatas, daerah himpunan penyelesaiannya adalah daerah yang


memuat lima kali arsiran pertidaksamaan.
b. Untuk membuat titik pojok, masukkan masing-masing pertidaksamaan dalam
bentuk persamaan pada kolom input. Kemudian cari perpotongan dua garis
dengan cara ketik intersect dimana a, b merupakan dua buah garis yang
dicari perpotongannya atau klik pada icon kemudian klik pada setiap
perpotongan grafik sehingga diperoleh koordinat titik perpotongan. Maka akan
tampil seperti gambar berikut:
Pada gambar di atas, masing-masing titik potong secara otomatis mempunyai
nama O (0,0), A(7,2), B(3,4), C(8,0) dan D(0,5) pada tampilan aljabar. Terurur
T tergantung titik potong yang lebih dahulu dicari.
c. Diperoleh lima titik pojok, dengan nilai optimum, . .
diperoleh:
Titik . .
0(0,0) 0
A(7,2) 3.100.000
B(3,4) 2.900.000
C(8,0) 2.400.000
D(0,5) 2.500.000

Jadi, banyak pakaian yang harus dibuat agar memperoleh keuntungan maksimum
adalah 7 buah pakaian pesta model A dan 2 buah pakaian pesta model B dengan
keuntungan Rp.3.100.000,00

3. Interpolasi Kuadrat
Dipilih titik , dan

.
. .
.

. .
.

. .

.
. . .
. . .
. . .
. . . .
. . .
. . .
. . . .

Anda mungkin juga menyukai