Anda di halaman 1dari 8

Kami berencana membuat dua kolam.

Setiap kolam dibuat dengan ukuran 50 m2 dan


kedalaman 1 meter. Lalu kami membat pagar sekeliing kolam dengan tinggi diatas tanah ½ meter. Pagar
dibuat dengan bahan bambu dan kayu. Lalu memasang terpal khusus kolam untuk melapisi kolam agar
tdiak kontak langsung dengan tanah.

Dalam perencanaan kami akan memanen ikan dalam kurun waktu 3 bulan.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan ikan lele untuk dilakukan budidaya :
 Ikan lele sangat cepat dalam hal pertumbuhannya.
 Ikan lele dapat hidup di berbagai jenis kondisi air, sekalipun air itu kurang dalam hal
perputarannya, tetapi ikan lele dapat tetap hidup
 Ikan lele mampu bertahan hidup walaupun ada diluar air dalam beberapa waktu
 Ikan lele mudah untuk dijual karena banyak masyarakat yang memiliki minat yang tinggi
terhadap ikan lele, seperti banyaknya rumah makan yang membutuhkan pasokan ikan
lele.
Beberapa contoh diatas adalah beberapa kelebihan dari ikan lele yang dapat dijadikan
sebagai patokan dan alasan anda hendak melakukan budidaya terhadap ikan lele. Berikut
adalah kelebihan dan kekurangan ikan lele khususnya untuk kekurangannya :
 Ikan lele mengalami pertumbuhan yang cepat sehingga membutuhkan makan yang
banyak pula
 Ikan lele dapat melompat sehingga kemungkinan untuk keluar dari kolamnya juga cukup
besar terutama ketika musim hujan tiba
 Ikan lele akan mengandung bahan yang berbahaya jika perawatan dan pemberian
makanannya tidak tepat.
Karena ikan lele dapat berkembang di perairan yang cukup kotor dan mengandung sedikit
oksigen, hal ini yang membuat ikan lele dapat mengandung banyak bakteri yang berbahaya
bagi kesehatan manusia yang memakannya.

Di beberapa daerah pemiliknya tidak begitu memperhatikan kebersihan dari ikan lelenya
seperti misalnya menyatukan tempat untuk buang air besar dengan kolam ikan lele
sehingga ikan lele dapat memakan kotoran manusia, atau juga kotoran lainnya sehingga
yang membuat ikan lele dapat mengandung beberapa bakteri yang berhaya.

Kelebihan Kolam Terpal


Keunggulan kolam terpal untuk budidaya ikan seperti lele dan gurami diantaranya :
Kolam Terpal Dapat Diaplikasikan Pada Daerah Kurang Air
Bagi anda yang tinggal di pesisir pantai yang notabene tanahnya berpasir dan kurang
mampu menahan air (porous), kolam terpal merupakan pilihan yang tepat untuk
budidaya ikan. Budidaya ikan pada kolam tanah di daerah pesisir pantai atau daerah
lain yang tanahnya porous akan menemui kendala karena air akan terus berkurang
karena langsung meresap ke tanah. Kolam terpal inilah solusi yang ciamik jika anda
ingin mencoba usaha budidaya ikan.
Suhu Air di Kolam Terpal Lebih Stabil
Pengalaman pembudidaya gurame di Kulon Progo membuktikan kolam terpal mampu
menahan fluktuasi suhu kolam yang biasanya terjadi saat perubahan musim.
Rahasianya terletak pada alas sekam yang ditebar sebelum terpal di pasang. Pada
musim kemarau alas sekam tersebut disiram air agar cepat busuk. Proses pembusukan
sekam ini kemudian menghasilkan panas yang pada akhirnya mampu menjaga suhu air
di kisaran ideal untuk budidaya gurame.
Ikan Kolam Terpal Tidak Berbau Tanah
Berbeda dengan budidaya di kolam tanah yang biasanya ikan hasil panenan masih
berbau lumpur, ikan hasil budidaya di kolam terpal sama sekali tidak berbau lumpur.
Ikan yang tidak berbau lumpur relatih lebih disukai oleh para konsumen.
Panen Ikan Lebih Mudah
Karena ukurannya yang umumnya tidak terlalu besar, panen ikan di kolam terpal relatif
lebih mudah dilakukan. Selain itu dasaran kolam terpal biasanya hanya terdapat sedikit
lumpur atau malah tidak ada sama sekali sehingga panen ikan di kolam terpal lebih
mudah untuk dilakukan.
Pengolahan Kolam Terpal Lebih Cepat
Proses pembersihan dan pengeringan kolam terpal sebelum digunakan kembali jelas
lebih cepat dibanding dengan kolam tanah. Proses pembersihan dan pengeringan ini
lazim dilakukan para pembudidaya ikan untuk memutus mata rantai bibit penyakit.
Kolam tanah umumnya memerlukan waktu 2-7 hari untuk proses pengeringan. Kolam
terpal hanya memelukan waktu beberapa jam saja atau paling lambat 1-2 hari untuk
proses pengeringan.
Padat Tebar Benih Ikan Lebih Tinggi
Pada budidaya ikan di kolam tanah umumnya jarang dilakukan pembersihan kotoran
ikan dan sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam. Penumpukan sisa pakan dan
kotoran ikan ini kemudian akan menghasilkan amonia dan hidrogen sulfida yang
bersifat racun bagi ikan. Ikan pun kemudian ogah untuk berenang di dasar kolam.
Akibatnya ruang gerak ikan menjadi terbatas.
Lain halnya jika budidaya ikan dilakukan pada kolam terpal. Kotoran ikan dan sisa
pakan yang menumpuk di dasar kolam lebih mudah dibersihkan dengan cara disedot
(shift pond). Ruang gerak ikan menjadi lebih luas karena ikan dapat berenang di dasar
kolam tanpa takut teracuni amonia.
Jarang Ditemui Hama & Penyakit
Hama yang memangsa ikan khususnya benih jarang ditemui di kolam terpal. Selain itu
ikan yang di budidayakan pada kolam terpal relatif jarang terserang penyakit.
Kelangsungan Hidup Ikan Lebih Tinggi
Karena kualitas air yang lebih terkontrol serta minimnya serangan hama dan penyakit
maka kelangsungan hidup (survival rate) ikan ikan yang dibudidayakan lebih tinggi.
Pengalaman pembudidaya lele sangkuriang pada kolam terpal, kelangsungan hidup
ikan lele yang dipelihara bisa mencapai 95 %.
Demikian beberapa keunggulan kolam terpal untuk budidaya ikan, meskipun memiliki
beragam keunggulan, bukan berarti kolam terpal merupakan cara terbaik untuk
membudidaya ikan air tawar. Khususnya jika anda ingin membudidaya ikan dalam
jangka panjang. Kolam yang lebih permanen akan lebih cocok untuk anda yang ingin
menjadikan bisnis budidaya ikan sebagai pemasukan utama anda.

Kekurangan Kolam Terpal


Berikut beberapa kelemahan kolam terpal dibandingkan dengan kolam tanah maupun
kolam beton:
Rawan bocor
Lahan tempat meletakkan kolam terpal harus bebas dari sudut-sudut lancip. Hati-hati
juga dalam memberikan pakan tambahan untuk ikan, karena terkadang makanan juga
dapat menyebabkan kebocoran pada terpal. Hewan pengerat seperti tikus juga senang
mengunyah terpal sehingga tikus juga merupakan salah satu penyebab utama
bocornya kolam terpal. Terpal juga mungkin tertusuk kawat atau paku dari bambu
penegak dinding kolam.
Mudah lapuk karena hujan
Peternak juga harus mencari cara agar bagian luar kolam terpal tidak sering terkena
hujan, karena dapat menyebabkan terpal lapuk. Hal ini juga akan mengakibatkan
rusaknya terpal sebelum waktunya.
Tidak awet
Usia rata-rata kolam terpal hanya sekitar 2 tahun. Sementara kolam tanah dan kolam
beton dapat berusia hingga puluhan tahun selama dijaga agar tidak terlalu berlumut.
Miskin ion-ion dan mineral dari tanah
Salah satu keunggulan kolam tanah adalah karena tanah banyak mengandung mineral
renik yang penting bagi nutrisi ikan. Tanah juga berfungsi sebagai penstabil ion dalam
air. Ketika air kekurangan ion, tanah akan memberikannya. Ketika air kelebihan ion,
tanah akan mengikatnya. Ikan yang dibiakkan di kolam terpal mungkin tidak tumbuh
sebesar dan secepat ikan yang dibiakkan di kolam tanah kecuali jika pemilik
menambahkan zat tambahan seperti mineral ke dalam air kolam terpal.
Air kolam terpal lebih cepat bau
Hal ini disebabkan karena kolam terpal tidak memiliki bakteri yang dimiliki oleh kolam
tanah yang berfungsi sebagai perombak bahan organik dan penyuplai mineral bagi
bakteri. Perombakan bahan organik yang cepat akan membantu mengurai pakan ikan
yang tidak habis sehingga tidak berada terlalu lama di dalam air. Kolam terpal akan
lebih cepat bau karena proses pembusukan pakan ikan yang tidak habis akan
memakan waktu lebih lama dan dapat mengurangi kadar oksigen dalam air karena
proses pembusukan (oksidasi) membutuhkan oksigen.
Pemilihan jenis kolam tentu akan sangat bergantung pada tujuan anda beternak ikan.
Jika anda mempertimbangkan masalah biaya, mobilitas, dan kemudahan
pengembangan, tentu anda akan memilih kolam terpal.
Namun jika prioritas anda adalah kualitas ikan, penggunaan kolam dalam jangka
panjang, dan anda tipe orang yang tidak mau repot mengganti kolam tiap tahun, dan
memiliki budget, maka tentunya anda akan memilih kolam yang lebih permanen seperti
kolam beton atau kolam tanah.
Berbagai manfaat ikan lele
1. Rendah kalori dan lemak

Dalam 100 gram porsi ikan lele hanya mengandung sekitar 122 kalori dan 6,1 gram lemak.
Meski rendah kalori dan lemak, penting bagi Anda untuk memperhatikan porsi makan sekaligus
cara mengolahnya. Jika tidak, kadar kalori, lemak, serta kolesterol dalam ikan lele justru
meningkat.

Untuk mencegah hal tersebut, hindari mengolah ikan lele dengan cara digoreng. Sebagai
gantinya, cobalah metode masak dikukus, direbus (dijadikan sup), dibakar atau dipanggang.
Selain itu, ada baiknya Anda memvariasikan pilihan lauk pauk Anda setiap hari. Semakin
bervariasi, semakin kaya dan seimbang pula asupan nutrisi bagi tubuh keluarga Anda.

2. Sumber protein lengkap

Ikan lele mengandung protein berkualitas tinggi sebanyak 15,6 gram dalam tiap ekornya
sehingga mampu memenuhi kebutuhan asam amino yang dibutuhkan tubuh Anda. Protein
berkualitas tinggi tersebut membantu tubuh Anda membangun massa otot tanpa lemak. Tidak
hanya itu, kandungan protein dalam ikan lele juga membantu meningkatkan efektivitas
fungsi kekebalan tubuh Anda.

3. Sumber vitamin B-12

Ikan lele mengandung kadar vitamin B-12 yang sangat tinggi. Satu ekor ikan lele saja diketahui
mengandung 40 persen asupan vitamin B-12 yang direkomendasikan setiap hari. Sebagai
bagian dari vitamin B, vitamin B-12 pada ikan lele sangat penting untuk membantu memecah
makanan yang Anda konsumsi sebagai energi. Tidak hanya itu, vitamin yang larut dalam air
juga berperan penting untuk fungsi otak, sistem saraf, serta pembentukan darah.

4. Rendah merkuri

Hampir semua ikan mengandung merkuri. Merkuri adalah sejenis logam berat hasil buangan
dari limbah pabrik dan rumah tangga. Di dalam air, merkuri berubah menjadi zat yang disebut
dengan metilmerkuri yang berikatan dengan protein dalam otot ikan.

Jika Anda mengonsumsi ikan atau makanan laut lainnya yang mengandung merkuri, maka
kandungan merkuri dalam daging ikan akan masuk ke dalam tubuh Anda. Penumpukan merkuri
dalam tubuh dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
seperti keracunan merkuri hingga bahkan kerusakan saraf, terutama pada bayi dan anak-anak.

Kabar baiknya, Environmental Protection Agency mencantumkan ikan lele sebagai salah satu
ikan yang paling banyak dikonsumsi dan rendah merkuri.

Meski demikian, membatasi konsumsi ikan lele dianjurkan untuk mengurangi risiko Anda
terkena paparan merkuri. Terutama apabila Anda sedang hamil, karena kadar merkuri yang
tinggi dapat membahayakan janin Anda. Pada umumnya, ikan lele aman untuk dikonsumsi
sebanyak dua sampai tiga kali dalam seminggu.

5. Mengandung asam lemak sehat

Rutin makan ikan lele adalah cara mudah untuk meningkatkan asupan asam lemak omega-
3 dan omega-6 dalam tubuh. Hal ini karena satu ekor ikan lele menyediakan 220 mg asam
lemak omega-3 dan 875 mg asam lemak omega-6. Kedua nutrisi ini berperan dalam kesehatan
jantung dan fungsi kognitif.

Meski demikian, penelitian mengungkap, asam omega 6 dapat memengaruhi proses


pembekuan darah dan rentan terhadap proses oksidasi. Karena hal tersebut, asam omega 6
meningkatkan risiko penggumpalan darah.

Itu sebabnya, untuk mengambil manfaat ikan lele sekaligus menekan risikonya, sebaiknya
batasi konsumsi ikan lele sewajarnya saja.
Menurut Stanton (1978) Bauran pemasaran (marketing mix) adalahkombinasi dari 4 variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk, harga, kegiafan promosi
dan sistem distribusi.
Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat)
faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion” (cited in Kotler, 1992:92).

Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai


berikut:
1. Product (produk) adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada
masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk
dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name,
packaging, sizes, services, warranties, and returns.

2. Price (harga), yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk


membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last
price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail
price.

3. Place (tempat), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat


produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar
sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments,
locations, inventory, and transport.

4. Promotion (promosi), yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk


mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran.
Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising,
sales force, public relation, and direct marketing.

Produk dari perusahan kami yakni ikan lele.


Perusahaan kami berlokasikan di kota Indralaya, tepatnya di gang buntu. PT. Kolam Bersama
memiliki gedung

Anda mungkin juga menyukai