Anda di halaman 1dari 40

2019

Laporan Biologi
Faktor – Faktor yang memengaruhi
Kerja Enzim Katalase

Disusun Oleh :
Destriana
Fachrul Amirrul Mukminin
Fifi Amalia
Firda Haryati
Fitra Berlian
Gebby Novalisza

Kelompok III
Kelas : XII IPA 3
SMA Negeri 2 Prabumulih

Tahun Ajaran 2019/2020


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan yang Mahakuasa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, tim peneliti dapat menyelesaikan penyusunan laporan
Biologi mengenai “Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase”
kelompok III kelas XII IPA 3 SMA Negeri 02 Kota Prabumulih sebagai tugas
proyek Biologi kedua dari Pak Mat Asan, S.Pd, M.Sn. Laporan ini merupakan
tindak lanjut dari eksperimen yang telah tim peneliti lakukan sebelumnya dan
disusun secara sistematis sesuai dengan tahapan metode ilmiah yang mengacu
pada data hasil analisis penelitian dan informasi dari berbagai referensi pustaka
terpercaya.
Tim peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pak
Mat Asan, S.Pd, M.Sn sebab telah senantiasa membimbing tim peneliti dalam
kegiatan belajar mengajar, proses eksperimen dan penyusunan laporan ini.
Dalam proses eksperimen dan penyusunan laporan Biologi ini, tim peneliti
seringkali menemukan kesulitan dan hambatan. Namun, tim peneliti telah
berusaha menyelesaikan proses penelitian dan penyusunan laporan ini sebaik
mungkin dengan harapan laporan ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mengenai faktor – faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase.
Oleh karena itulah, tim peneliti mengharapkan kritik dan saran sebagai
bahan masukan agar dapat menyempurnakan dan memperbaiki eksperimen dan
laporan yang disusun di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi berbagai pihak yang membacanya

Prabumulih, 17 Agustus 2019

Tim Peneliti

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
1
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
Bab II Landasan Teori…................................................................................. 6
13
2.1 Objek Penelitian………...…………………………………………….….
13
 Enzim Katalase…………………………………………………...
 Hidrogen Peroksida……………………………………………… 15
Bab III Metodologi Penelitian............................................................................ 17
3.1 Tempat Penelitian…………..………………………………...………….. 17
3.2 Waktu Penelitian………………………………………………..……….. 17
3.3 Variabel Penelitian………………………………………………..…....... 17
3.4 Alat dan Bahan……………………………………………………...…… 18
3.5 Cara Kerja……………..……………………………………………….. 19
Bab IV Hasil Penelitian...................................................................................... 22
4.1 Hati Ayam + H2O2 ……….……………….…………………………...... 23
4.2 Hati Ayam + H2O2 Dipanaskan…………………………………………. 23
4.3 Hati Ayam + H2O2 Didinginkan………………………………………… 23
4.4 Hati Ayam + H2O2 + HCl……………………………………………….. 24
4.5 Hati Ayam + H2O2 + Asam Cuka……………………………………….. 24
4.6 Hati Ayam + H2O2 + NaOH…………………………………………….. 24
Bab V Penutup.................................................................................................. 26
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 26
5.2 Saran........................................................................................................... 26
Daftar Pustaka...................................................................................................... 27

Lampiran.............................................................................................................. 28

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
2
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Enzim adalah suatu sekret atau getah berupa protein yang
berfungsi mempercepat reaksi kimia dalam tubuh namun tidak ikut
bereaksi. Enzim memiliki dua fungsi pokok yaitu mempercepat atau
memperlambat reaksi kimia dan mengatur sejumlah reaksi berbeda dalam
waktu yang sama. Ada berbagai jenis enzim yang terdapat di dalam tubuh
makhluk hidup. Salah satunya adalah enzim katalase yang diproduksi oleh
organ hati. Enzim ini dapat menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) yang
bersifat sebagai racun bagi tubuh.
Dalam kinerjanya sendiri, ada beberapa faktor yang memengaruhi
kerja enzim. Faktor – faktor yang tersebut yaitu suhu, pH (Derajat
Keasaman), Konsentrasi, dan zat penghambat (Inhibitor). Perubahan yang
terjadi pada faktor – faktor ini dapat mempercepat ataupun memperlambat
reaksi kimia yang terjadi akibat kinerja enzim katalase.
Sehubungan dengan hal tersebut, tim peneliti dari kelompok III
kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih ditugaskan untuk melakukan
eksperimen mengenai “Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim
Katalase”.

1.2 Rumusan Masalah


Eksperimen mengenai Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja
Enzim Katalase dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan
komprenhensif mengenai pengaruh beberapa faktor tersebut terhadap
kinerja enzim katalase dalam menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) di
dalam tubuh.
Eksperimen yang dilakukan mencakup dua hal penting meliputi
pengaruh suhu dan pH (Derajat keasaman) terhadap kinerja enzim

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
3
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
katalase. Eksperimen yang dilakukan dimaksudkan untuk mengamati
perbedaan pada tiap sampel percobaan yang telah diberikan variabel bebas
yang berbeda yaitu suhu dan pH (Derajat Keasaman).
Berdasarkan uraian singkat tersebut, masalah yang akan dijadikan
fokus penelitian ini ialah :
a. Bagaimana perbedaan kinerja enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 (Hidrogen peroksida) pada suhu yang dingin dan panas ?
b. Bagaimana pengaruh suhu terhadap kinerja enzim katalase dalam
menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) ?
c. Bagaimana perbedaan kinerja enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 (Hidrogen peroksida) pada suasana yang netral, asam, dan
basa ?
d. Bagaimana pengaruh pH (Derajat keasaman) terhadap kinerja
enzim katalase dalam menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) ?

1.3 Tujuan Penelitian


a. Mengetahui perbedaan kinerja enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 (Hidrogen peroksida) pada suhu yang dingin dan panas.
b. Mengetahui pengaruh suhu terhadap kinerja enzim katalase dalam
menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida).
c. Mengetahui perbedaan kinerja enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 (Hidrogen peroksida) pada suasana yang netral, asam, dan
basa.
d. Mengetahui pengaruh pH (Derajat keasaman) terhadap kinerja
enzim katalase dalam menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida).

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
para siswa SMA Negeri 02 Prabumulih, terutama siswa kelas XII IPA 3
dalam mengetahui pengaruh suhu dan pH (Derajat keasamaan) terhadap
kinerja dalam menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) sehingga para

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
4
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
siswa dapat benar – benar mengetahui kebenaran fakta tersebut melalui
proses penelitian yang telah dilakukan, tidak hanya sebatas pemahaman
teori yang tercetak pada buku teks pelajaran. Hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi landasan bagi guru dalam mengajarkan materi
pelajaran pada para siswa dengan lebih efektif dan sebagai sarana dalam
memberikan penilaian terhadap kinerja siswa dalam proses pembelajaran
baik secara individu maupun berkelompok.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
5
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
BAB II

LANDASAN TEORI

Kata enzim berasal bahasa Yunani “enzyme” yang berarti “di dalam sel”.
Tahun 1978, Wilhem Kuhne yang merupakan psikolog asal Jerman
mendeskripsikan enzim sebagai “proses”. Kemudian, istilah enzim digunakan
menjadi biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi biologis tanpa
ikut bereaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu percepatan
reaksi biologis.
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen
protein dan juga katalitik yang mempunyai nilai guna untuk mempercepat suatu
proses metabolisme pada tubuh organisme. Sifat katalitik yaitu ciri khas enzim
yang membedakan antara enzim dengan protein lainnya. sifat katalitik tersebut
diperoleh dari gugus kofaktor yang dapat berupa senyawa organik (koenzim serta
gugus prostetik), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim
meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk
dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks
baru dengan substrat yang lain.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
a. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
b. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian
diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang
disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya
untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini
disebut zimogen.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
6
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Enzim tersusun atas dua bagian. Apabila enzim dipisahkan satu sama
lainnya menyebabkan enzim tidak aktif. Namun keduanya dapat digabungkan
menjadi satu, yang disebut holoenzim. Kedua bagian enzim tersebut yaitu
apoenzim dan koenzim.

1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan
panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari
substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari
enzimnya.

2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada
apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan
dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung
ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya,
Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka
reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai
akseptor hidrogen. Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor
hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti AT P
(Adenosin Tri Phosfat).

Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai
katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat
elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif
sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul
dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat
bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
7
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok
dan anak kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Emil Fischer menemukan teori ini pada 1984. Menurut beliau, enzim
tidak akan berikatan dengan substrat yang memiliki bentuk yang sama
(spesifik) dengan sisi aktif dari enzim. Dengan kata lain, hanya substrat
yang punya bentuk yang cocok secara spesifik yang dapat berhubungan
dengan enzim tersebut.
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti
kunci yang masuk dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat
bereaksi dengan energi aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks
lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.

b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)


Daniel Koshland adalah sosok yang menemukan teori ini pada
1958. Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel. Ketika substrat memasuki sisi aktif
enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat membentuk
kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif
menjadi bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi
dengan enzim tersebut.
Adapun sifat – sifat dari enzim antara lain sebagai berikut :
a. Biokatalisator
Enzim bersifat biokatalisator artinya enzim adalah sebuah senyawa
katalis yaitu sebuah senyawa yang mempercepat sebuah reaksi kimia tanpa
ikut bereaksi. Karena enzim ini berasal dari organisme, maka enzim
disebut juga adalah sebagai senyawa biokatalisator.

b. Termolabil
Sebagian struktur enzim adalah sebuah senyawa protein. Oleh
sebab itu, enzim juga memiliki sifat termolabil artinya enzim ini sangat

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
8
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
dipengaruhi oleh suhu. Enzim memiliki suhu optimum untuk dapat
menjalankan fungsinya. Secara garis besar, enzim bekerja optimum pada
suhu hingga 37ºC. Apabila pada suhu ekstrim dapat merusak kerja enzim.
Enzim tersebut akan menjadi inaktif jika disuhu dibawah 10 ºC, sementara
akan mengalami denaturasi jika pada suhu di atas 60 ºC.
Oleh sebab itu, proses pendinginan adalah salah satu proses
pengawetan makanan sebab enzim – enzim dari bakteri pembusuk tidak
mampu mencerna makanan. Sementara, proses pemanasan atau
pembakaran dengan suhu tinggi dapat merusak struktur enzim atau enzim
akan mengalami denaturasi.

c. Spesifik
Seperti yang sudah diuraikan dalam 2 teori cara kerja enzim
tersebut, enzim ini bersifat spesifik yang artinya disini, enzim akan dapat
mengikat suatu substrat yang mampu untuk berikatan dengan sisi aktif
enzim. Substrat tersebut mempunyai titik pengikatan yang sama yang
dapat menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim
tersebut juga dijadikan adalah sebagai dasar penamaan.
Nama enzim ini juga umumnya diambil dari jenis substrat yang
diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yaitu enzim
yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida
(gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.

d. Bekerja Bolak Balik


Enzim yang memecah senyawa A menjadi B, juga enzim yang
dapat membantu reaksi pembentukan senyawa B dari senyawa A. Hal
inilah mengapa disebut jika enzim itu bekerja dengan secara bolak balik.

e. Tidak Menentukan Arah Reaksi


Perubahan senyawa A menjadi B atau dibalik bukanlah enzim yang
dapat menentukan kemana arah reaksi tersebut akan berjalan. Senyawa

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
9
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
yang lebih dibutuhkan adalah poin dari arah sebuah reaksi kimia.
Contohnya yaitu tubuh kekurangan glukosa maka akan dapat memecah
gula cadangan (glikogen) serta juga sebaliknya.
Kerja dari suatu enzim juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang
dapat mempercepat maupun menghambat proses metabolisme atau reaksi
kimia, diantaranya :
a. Suhu (Temperatur)
Enzim bersifat termolabil, artinya aktivitas enzim dipengaruhi oleh
suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai batas suhu
tertentu. Batas suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Jika enzim
berada di bawah suhu optimum maka kerja enzim akan terhambat.
Enzim pada suhu 0oC atau di bawahnya bersifat nonaktif. Akan tetapi
pada suhu tersebut enzim tidak rusak.
Kenaikan suhu dapat meningkatkan akivitas enzim. Namun, jika
suhu melebihi batas optimum enzim dapat mengalami denaturasi atau
kerusakan. Hal ini, akan mengakibatkan enzim tidak dapat berfungsi
sebagai katalis lagi. Contoh, enzim manusia memiliki suhu optimum
35oC – 40oC, enzim pada bakteri yang hidup di air panas memiliki
suhu optimum 70oC atau lebih.

b. Derajat Keasaman (pH)


Karena molekul enzim pada umumnya adalah protein globular,
bentuk dan fungsinya dapat dipengaruhi oleh perubahan pH cairan di
sekitarnya. Enzim memiliki pH optimum yang dapat bersifat basa
maupun asam. Sebagian besar enzim memiliki pH optimum antara 6 –
8. Perubahan pH mengakibatkan sisi aktif enzim berubah
keefektifannya dalam membentuk kompleks enzim – substrat,
sehingga dapat menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif enzim.
Selain itu, perubahan pH juga mengakibatkan proses denaturasi
(kerusakan) pada enzim. Denaturasi oleh pH yang ekstrim biasanya
bersifat bolak-balik, tetapi tidak bolak-balik pada denaturasi yang

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
10
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
terjadi karena suhu panas. Peningkatan suhu akan meningkatkan laju
tumbukan antara enzim dan molekul substrat, sehingga akan
meningkatkan laju pembentukan kompleks enzim-substrat dan
meningkatkan keceptan reaksinya.
Hal ini bertentangan dengan peningkatan denaturasi enzim pada
suhu optimum karena reaksi itu teralampaui. Akhirnya reaksi itu
berhenti, kadang – kadang hanya pada temperatur lebih dari 100oC.
Contoh enzim ptialin di mulut hanya dapat bekerja pada pH netral,
enzim pepsin di lambung bekerja pada pH asam, sedangkan enzim
tripsin di usus bekerja pada pH basa.

c. Konsentrasi Enzim dan Substrat


Semakin besar konsentrasi enzim akan meningkatkan kecepatan
reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus bertambah hingga
tercapai kecepatan konstan yakni jika semua substrat sudah terikat
oleh enzim. Konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan
reaksi.
Bertambahnya konsentrasi substrat dalam suatu reaksi akan
meningkatkan kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi
tersebut tetap. Namun, ketika semua sisi aktif enzim sedang bekerja,
penambahan konsentrasi substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan
reaksi. Keadan demikian menunjukkan bahwa kecepatan reaksi telah
mencapai titik maksimum. Peningkatan kecepatan reaksi akan terus
bertambah hingga tercapai kecepatan konstan yakni jika semua enzim
mengikat substrat.

d. Zat – zat Penggiat (Aktivator)


Aktivator merupakan zat atau molekul yang berfungsi untuk
memacu atau mempercepat reaksi enzim. Contoh dari aktivator antara
lain garam – garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2% – 5%),

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
11
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
dan ion logam seperti Ca, Mg, Ni, Mn, dan Cl. Dan ini juga
merupakan Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim.

e. Zat – zat Penghambat (Inhibitor)


Inhibitor merupakan sutau molekul yang dapat menghambat
aktivitas enzim. Terdapat dua macam inhibitor enzim, yaitu inhibitor
kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.
 Inhibitor Kompetitif
Inhibitor kompetitif (inhibitor irreversible)
merupakan molekul penghambat kerja enzim yang bekerja
dengan cara bersaing dengan sisi aktif enzim. Inhibitor
kompetitif (inhibitor irreversible) berikatan secara kuat
pada sisi aktif enzim. Pengikatan ini berlangsung bolak-
balik sehingga persentase penghambatan untuk tingkat
inhibitor yang tetap menjadi berkurang kalau substratnya
ditambah.
Jadi, inhibitor kompetitif ini dapat dihilangkan
dengan cara menambah konsentrasi substrat. Contoh yang
teramat penting dari pengikatan ini adalah melibatkan
enzim yang paling berlimpah, ribulose bifosfat
karboksilase, enzim –penambat CO2 pada C3 fotosintesis,
dalam proses ini molekul – molekul O2 bersaing dengan
molekul – molekul CO2 untuk sisi aktif dan contoh lainnya
adalah sianida yang terlarut dalam darah bersaing dengan
oksigen untuk berikatan dengan sisi aktif hemoglobin.

 Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim
(selain sisi aktif enzim) disebut inhibitor nonkompetitif.
Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat kerja

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
12
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
enzim yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada luar
sisi aktif enzim, yang dapat menyebabkan sisi aktif enzim
berubah dan tidak dapat berfungsi lagi. Sehingga substrat
tidak dapat berikatan dengan sisi aktif enzim. Inhibitor ini
tidak dapat dihilangkan walaupun dengan menambahkan
substrat. Contoh inhibitor nonkompetitif yaitu Ag+, Hg2+,
dan Pb2+.

2.1 Objek Penelitian


 Enzim Katalase

Enzim katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme


pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati. Aktivitas enzim ditemukan
dalam mitokondria, sitoplasma dan peroksosom. Katalase memiliki empat
rantai polypeptide, masing-masing terdiri dari 500 lebih asam amino.
Katalase juga memiliki empat grup heme yang dibentuk dari cincin
protoporphyrin yang mengandung atom besi tunggal. Berat molekulnya:
118.054,25 gram/mol. Struktur sekunder: 31% helical (22 helik; 161
residu) 16% beta sheet (19 strands; 82 residu. Ensim Katalase termasuk
enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-
senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida
dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak
membran sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
arterosklerosis. Memiliki kemampuan untuk inaktivasi hidrogen peroksida.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
13
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase, H2O2 berpotensi
menimbulkan radikal karena membentuk OH*. Katalase merupakan
hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Adapun aktivitas katalase dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan
substrat
H2O2 + H2A → 2H2O + A2
b. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul
H2O2 sebagai subtrat atau donor elektron dan molekul H2O2 yang
lain sebagai oksidan atau akseptor elektron.
2H2O2 → 2H2O + O2
Katalase ditemukan di darah, sumsum tulang, membran mukosa,
ginjal dan hati. di dalam organel sel yaitu peroksisome kaya akan enzim
katalase.
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan
dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang
secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2.
Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus dalam reaksi
dekomposisi hydrogen peroksida menjadi oksigen dan air. Enzim ini
mampu mengoksidasi 1 molekul hydrogen peroksida menjadi oksigen.
Kemudian secara simultan juga dapat mereduksi molekul hydrogen
peroksida kedua menjadi air. Reaksi dapat berjalan bila terdapat senyawa
pemberi ion hydrogen (AH2) seperti methanol, etanol dan format. Peran
katalase dalam mengkatalis H2O2 relatif lebih kecil dibandingkan dengan
kecepatan pembentukannya. Sel-sel yang mengandung katalase dalam
jumlah sedikit sangat rentan terhadap peroksida. Oleh karena itu katalase
berperan penting dalam mekanisme pertahanan sel darah merah terhadap
serangan oksidator hidrogen peroksida.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
14
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
 Hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan
oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Bahan baku pembuatan
hidrogen peroksida adalah gas hidrogen (H2) dan gas oksigen (O2).
Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat
oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Oleh karena itu,
senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Dan enzim katalase
mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai
dengan timbulnya gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2 → 2H2O + O2
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air
dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut.
H2O2 tidak berwarna, berbau khas agak keasaman, dan larut
dengan baik dalam air. Dalam kondisi normal (kondisi ambient),
hidrogen peroksida sangat stabil dengan laju dekomposisi yang
sangat rendah, kira-kira kurang dari 1% per tahun. Mayoritas
pengunaan hidrogen peroksida adalah dengan memanfaatkan dan
merekayasa reaksi dekomposisinya, yang intinya menghasilkan
oksigen. Pada tahap produksi hidrogen peroksida, bahan stabilizer
kimia biasanya ditambahkan dengan maksud untuk menghambat
laju dekomposisinya. Termasuk dekomposisi yang terjadi selama
produk hidrogen peroksida dalam penyimpanan. Selain
menghasilkan oksigen, reaksi dekomposisi hidrogen peroksida juga
menghasilkan air (H2O), dan panas. Reaksi dekomposisi
eksotermis yang terjadi adalah sebagai berikut:
H2O2 → H2O + O2 + 23.45 kcal/mol + kalor (panas)

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi dekomposisi


hidrogen peroksida adalah:

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
15
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
a. Bahan organik tertentu, seperti alkohol dan bensin
b. Katalis, seperti Pd, Fe, Cu, Ni, Cr, Pb, Mn
c. Temperatur, laju reaksi dekomposisi hidrogen peroksida naik
sebesar 2.2 x setiap kenaikan 10oC (dalam range temperatur
20-100oC)
d. Permukaan container yang tidak rata (active surface)
e. Padatan yang tersuspensi, seperti partikel debu atau pengotor
lainnya
f. Makin tinggi pH (makin basa) laju dekomposisi semakin tinggi
g. Radiasi, terutama radiasi dari sinar dengan panjang gelombang
yang pendek

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
16
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami menggunakan metode eksperimental dengan


tujuan menyelidiki kinerja enzim katalase akibat bentuk perlakuan yang berbeda
(variabel bebas) yaitu suhu dan pH (Derajat keasaman).
Data penelitian ini kami peroleh dengan melakukan eksperimen terhadap
enam sampel hati ayam yang diberi H2O2 (Hidrogen peroksida) dengan variabel
bebas yang berbeda. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 2
hal yaitu banyak O2 yang dihasilkan dan perubahan pH serta suhu setelah dan
sebelum eksperimen.
Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh gambaran yang jelas dan
komprehensif terhadap pengaruh suhu dan pH (Derajat keasaman) terhadap
kinerja enzim katalase dalam menguraikan H2O2 (Hidrogen peroksida) sehingga
para siswa kedepannya dapat mengetahui dan memahami faktor yang
mempengaruhi enzim dengan baik melalui proses penelitian ini. Adapun beberapa
hal penting lain terkait proses penelitian ini adalah :

3.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini dilakukan di ruang kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2
Kota Prabumulih.

3.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2019.

3.3 Variabel Penelitian


Penelitian ini dilakukan menurut tahapan metode ilmiah sehingga
dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan beberapa variabel atau bentuk
perlakuan yang akan memberikan dampak bagi proses penelitian
kedepannya. Variabel penelitian tersebut antara lain :

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
17
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
1. Variabel terikat adalah bentuk perlakuan yang harus dilakukan
dalam suatu percobaan. Yang termasuk dalam kategori ini ialah
alat – alat percobaan yang meliputi pipet tetes, tabung reaksi,
gunting, kertas lakmus, indikator pH universal, dan termometer,
lidi dan korek api.
2. Variabel bebas adalah bentuk perlakuan yang tidak harus dilakukan
dalam suatu percobaan. Artinya dalam sampel percobaan, variabel
ini dapat dilakukan secara berbeda. Yang termasuk dalam kategori
ini ialah massa hati ayam, pengendali suhu berupa es batu dan
pembakar bunsen, dan pengendali pH berupa HCl, asam cuka
(Asam asetat), dan NaOH, serta air.
3. Variabel kontrol adalah bentuk perlakuan yang dikendalikan dalam
suatu percobaan. Yang termasuk dalam kategori ini ialah jumlah
H2O2 (Hidrogen peroksida).
4. Variabel penganggu adalah bentuk perlakuan yang menghambat
suatu percobaan. Yang termasuk dalam kategori ini ialah
ketidakakuratan dalam pengukuran suhu dan pH.

3.4 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam proses penelitian adalah :
1. Air suling.
2. Asam cuka (CH3COOH).
3. Asam klorida (HCl).
4. H2O2 (Hidrogen Peroksida).
5. Hati ayam.
6. Korek api.
7. Natrium hidroksida (NaOH).
8. Pembakar Bunsen.
9. Pipet tetes dan Termometer.
10. Potongan es batu.
11. Tabung reaksi, gelas kimia, dan gelas ukur.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
18
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
3.5 Cara Kerja
a. Tugas A
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi.
3. Tambahkahkan beberapa tetes air.
4. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
5. Sementara itu, ambillah 2 ml H2O2 (Hidrogen peroksida).
6. Kemudian tuangkan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalam tabung
reaksi berisi hati ayam dan secara cepat tutup dengan sumbat
tabung reaksi.
7. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
8. Ukurlah suhu dan pH setelah reaksi.
9. Amatilah perubahan yang terjadi.

b. Tugas B
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Siapkan 250 ml air pada gelas kimia kemudian panaskan sampai
suhu 40oC selama 1 menit.
5. Masukkan tabung rekasi ke dalam air yang telah dipanaskan tadi.
Ukurlah suhu hati ayam dengan termometer.
6. Ketika hati ayam di dalam tabung reaksi sudah mencapai suhu
40oC, teteskan 10 tetes H2O2 (Hidrogen peroksida).
7. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
8. Ukurlah suhu dan pH setelah reaksi.
9. Amatilah perubahan yang terjadi.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
19
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
c. Sampel C
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Siapkan es batu pada gelas kimia, kemudian masukkan tabung
reaksi ke dalam gelas kimia tersebut. Ukurlah suhunya.
5. Ketika suhunya sudah mencapai 0oC, teteskan H2O2 (Hidrogen
peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah suhu dan pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.

d. Sampel D
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Tuangkan HCl ke dalam tabung reaksi dan tunggu hingga satu
menit.
5. Teteskan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
20
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
e. Sampel E
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Tuangkan asam cuka (CH3COOH) ke dalam tabung reaksi dan
tunggu hingga satu menit.
5. Teteskan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.

f. Sampel F
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Tuangkan NaOH ke dalam tabung reaksi dan tunggu hingga satu
menit.
5. Teteskan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
21
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
BAB IV
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah tim peneliti lakukan pada tanggal 15


Agustus 2019. Hasil penelitian yang diamati ialah jumlah gelembung gas yang
dihasilkan dari proses penelitian setelah diberi perlakuan yang berbeda dan nyala
api ketika disulut ke dalam tabung reaksi. Tabel berikut menyajikan sejumlah data
penting hasil penelitian ini
Banyak Kondisi Bara
No Perlakuan pH Suhu
Gelembung Api
1 Hati Ayam + H2O2 7 30oC Banyak (+++) Menyala
2 Hati Ayam + H2O2 dipanaskan 7 40oC Banyak (++) Menyala
3 Hati Ayam + H2O2 didinginkan 7 0oC Sedikit Menyala
4 Hati Ayam + H2O2 + HCl 4 31oC Tidak Ada Tidak Ada
5 Hati Ayam + H2O2 + Asam Cuka 4 35oC Banyak (++) Menyala
6 Hati Ayam + H2O2 + NaOH 4 35oC Sedikit Tidak Ada

Dari tabel yang disajikan tersebut, terlihat bahwa pemberian H2O2 ke


ayam menyebabkan senyawa ini diuraikan oleh enzim katalase yang diproduksi
oleh hati ayam. Reaksi kimia yang terjadi ialah :
2H2O2 → 2H2O + O2
Pemberian perlakuan yang berbeda tentunya membawa dampak terhadap
jumlah gelembung yang dihasilkan. Gelembung tersebut ialah gas O2 yang
dihasilkan dari penguraian hidrogen peroksida oleh enzim katalase.untuk menguji
keberadaan gas tersebut, gelembung tadi disulut dengan api. Bila bara api masih
hidup ketika disulut ke gelembung, hal tersebut menandakan bahwa gas tersebut
adalah oksigen. Hal tersebut karena gas oksigen ini memiliki karakteristik mudah
terbakar.
Berikut ini pemaparan mengenai kondisi dan hasil penelitian setiap sampel
tanpa dan setelah diberi perlakuan berbeda.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
22
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
4.1 Hati Ayam + H2O2
Ketika sampel A penelitian diberi H2O2 terbentuklah
gelembung – gelembung udara yang banyak. Hal tersebut
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat pada hati ayam
mampu menguraikan H2O2 menjadi air. Sedangkan ketika disulut
dengan api, bara api pada lidi masih menyala. Hal tersebut
membuktikan bahwa gelembung tersebut merupakan gas O2. Hal ini
membuktikan bahwa hati ayam mengandung enzim katalase yang
mampu menguraikan H2O2 yang bersifat toksik dalam tubuh.
Hal tersebut sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
Katalase + 2H2O2 → 2H2O + O2

4.2 Hati Ayam + H2O2 dipanaskan


Pada sampel B penelitian, dihasilkan banyak gelembung gas
dan nyala api mash menyala ketika disulut pada gelembung
tersebut. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase masih bekerja
pada suhu 30oC - 40oC karena suhu tersebut masih termasuk suhu
optimal bagi enzim untuk bekerja secara normal. Suhu yang lebih
tinggi dari 40oC akan memungkinkan terjadinya denaturasi atau
kerusakan pada enzim sehingga reaksi kimia akan terhambat atau
tidak berjalan dengan normal.

4.3 Hati Ayam + H2O2 didinginkan


Pada sampel C penelitian, setelah sampel penelitian
didinginkan hingga suhunya mencapai 0oC kemudian diberi tetesan
H2O2 dan disulut dengan api. Hasilnya, gelembung yang dihasilkan
cenderung sedikit dibandingkan pada sampel A dan B namun bara
api masih menyala. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada suhu
0oC masih terjadi reaksi kimia oleh enzim katalase namun
cenderung terhambat dan tidak seoptimal pada suhu normal. Hal

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
23
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
tersebut membuktikan bahwa pengaruh suhu yang terlalu dingin
akan menghambat kinerja enzim.

4.4 Hati Ayam + H2O2 + HCl


Pada sampel D penelitian, tidak terbentuk gelembung gas dan
bara api yang disulut ke dalam tabung reaksi tidak menyala. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tidak dihasilkan O2 dan proses
penguraian oleh enzim tidak optimal karena produk (Hasil reaksi)
yang dihasilkan tidal lengkap. Di sisi lain, hal tersebut turut
menunjukan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja pada
suasana yang terlalu asam (pH rendah).
Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
Katalase + 2H2O2 + HCl → 2H2O + Cl

4.5 Hati Ayam + H2O2 + Asam Cuka


Pada sampel E penelitian, terbentuk gelembung gas dalam
jumlah yang banyak namun relatif sedikit bila dibandingkan
dengan sampel A yang tidak diberikan perlakuan apapun dan bara
api pun masih menyala. Kinerja enzim katalase cenderung tidak
optimal. Hal tersebut menunjukkan bahwa enzim katalase masih
dapat bekerja namun cenderung terhambat karena suasana yang
cenderung asam.
Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
Katalase + 2H2O2 + CH3COOH → 2H2O + O2 + CH3COOH

4.6 Hati Ayam + H2O2 + NaOH


Pada sampel F penelitian, terbentuk sedikit gelembung gas
dan bara api masih menyala. Hal tersebut menandakan bahwa
kinerja enzim katalase terhambat atau kinerjanya berlangsung
dengan tidak optimal akibat kondisi lingkungan yang terlalu basa.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
24
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi berikut :
Katalase + 2H2O2 + NaOH → 2H2O + O2 + NaOH

Dari pemaparan tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa suhu dan pH
(Derajat keasaman) memberikan pengaruh terhadap kinerja suatu enzim.
Sebagaimana pada hewan, enzim katalase juga diproduksi pada hati
manusia. Selain itu, terlihat dengan jelas bahwa keberadaan enzim katalase sangat
dibutuhkan oleh manusia. Tanpa adanya enzim katalase pada tubuh manusia,
maka proses penguraian H2O2 yang berisfat racun bagi tubuh tidak akan terjadi
sehingga racun akan terakumulasi dalam tubuh manusia dan mengakibatkan
manusia akan terjangkit berbagai penyakit.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
25
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian “Faktor – Faktor
yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase” adalah bahwa suhu dan pH
(Derajat keasaman) memberikan pengaruh terhadap kinerja enzim
katalase. Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan
menghambat kinerja enzim tersebut. Begitupula, pH atau derajat
keasaman. Suasana lingkungan yang terlalu asam dan basa pun akan
menghambat kinerja enzim katalase. Akibatnya, enzim katalase tidak akan
berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan enzim katalase bekerja
secara optimal pada suhu normal yaitu 30oC – 40oC dan pH Netral yaitu +
7. Selain itu, ternyata enzim katalase memiliki peranan yang sangat
penting bagi tubuh manusia karena enzim ini berperan dalam penguraian
hidrogen peroksida (H2O2) sehingga tubuh manusia tidak akan terserang
berbagai jenis penyakit.

5.2 Saran
Saran yang dapat tim peneliti sampaikan terkait penelitian yang
dilakukan kedepannya adalah sebaiknya ketika pengukuran suhu harus
sangatlah teliti sehingga data yang diperoleh akurat. Selain itu, sebaiknya
dalam mengukur pH gunakan pH meter. Hal ini karena pengukuran
menggunakan pH meter, ketelitian dan keakuratan data yang diperoleh
lebih terjamin dibandingkan indikator pH universal dan kertas lakmus.
Peneliti juga disarankan menggunakan sarung tangan dari karet ketika
melakukan eksperimen karena akan berinteraksi dengan bahan – bahan
kimia berbahaya yang kaustik (merusak kulit) seperti asam dan basa pekat.
Setelah melakukan eksperimen, buanglah bahan kimia yang telah
digunakan dan sampel penelitian pada tempat yang telah disediakan.

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
26
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
DAFTAR PUSTAKA

http://www.akacn.ac.id/artikel/tahukah-anda-apa-itu-enzim

http://www.jendelasarjana.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-
enzim.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Enzim

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase

https://kitchenuhmaykoosib.com/cara-kerja-enzim/

https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/pengertian-dan-sifat-sifat-
enzim%3fhs_amp=true

https://www.google.com/amp/s/dosenbiologi.com/biologi-dasar/faktor-yang-
mempengaruhi-kerja-enzim/amp

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
27
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
LAMPIRAN
Berikut ini tim peneliti lampirkan dokumentasi selama proses eksperimen
berlangsung. :
A. Alat dan Bahan

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
28
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
B. Proses Eksperimen

Laporan Biologi mengenai


Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
29
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
30
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
31
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
32
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
33
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
34
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
35
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
36
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
37
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih
Laporan Biologi mengenai
Faktor – Faktor yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase
38
Kelompok III Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 2 Prabumulih

Anda mungkin juga menyukai