Laporan Biologi
Faktor – Faktor yang memengaruhi
Kerja Enzim Katalase
Disusun Oleh :
Destriana
Fachrul Amirrul Mukminin
Fifi Amalia
Firda Haryati
Fitra Berlian
Gebby Novalisza
Kelompok III
Kelas : XII IPA 3
SMA Negeri 2 Prabumulih
Tim Peneliti
Kata Pengantar.................................................................................................... 1
Daftar Isi............................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan......................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 4
Bab II Landasan Teori…................................................................................. 6
13
2.1 Objek Penelitian………...…………………………………………….….
13
Enzim Katalase…………………………………………………...
Hidrogen Peroksida……………………………………………… 15
Bab III Metodologi Penelitian............................................................................ 17
3.1 Tempat Penelitian…………..………………………………...………….. 17
3.2 Waktu Penelitian………………………………………………..……….. 17
3.3 Variabel Penelitian………………………………………………..…....... 17
3.4 Alat dan Bahan……………………………………………………...…… 18
3.5 Cara Kerja……………..……………………………………………….. 19
Bab IV Hasil Penelitian...................................................................................... 22
4.1 Hati Ayam + H2O2 ……….……………….…………………………...... 23
4.2 Hati Ayam + H2O2 Dipanaskan…………………………………………. 23
4.3 Hati Ayam + H2O2 Didinginkan………………………………………… 23
4.4 Hati Ayam + H2O2 + HCl……………………………………………….. 24
4.5 Hati Ayam + H2O2 + Asam Cuka……………………………………….. 24
4.6 Hati Ayam + H2O2 + NaOH…………………………………………….. 24
Bab V Penutup.................................................................................................. 26
5.1 Kesimpulan................................................................................................. 26
5.2 Saran........................................................................................................... 26
Daftar Pustaka...................................................................................................... 27
Lampiran.............................................................................................................. 28
LANDASAN TEORI
Kata enzim berasal bahasa Yunani “enzyme” yang berarti “di dalam sel”.
Tahun 1978, Wilhem Kuhne yang merupakan psikolog asal Jerman
mendeskripsikan enzim sebagai “proses”. Kemudian, istilah enzim digunakan
menjadi biokatalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi biologis tanpa
ikut bereaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu percepatan
reaksi biologis.
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen
protein dan juga katalitik yang mempunyai nilai guna untuk mempercepat suatu
proses metabolisme pada tubuh organisme. Sifat katalitik yaitu ciri khas enzim
yang membedakan antara enzim dengan protein lainnya. sifat katalitik tersebut
diperoleh dari gugus kofaktor yang dapat berupa senyawa organik (koenzim serta
gugus prostetik), ataupun senyawa anorganik (ion logam).
Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim
meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang
diperlukan untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk
dihasilkan, kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks
baru dengan substrat yang lain.
Enzim mempunyai dua fungsi pokok sebagai berikut.
a. Mempercepat atau memperlambat reaksi kimia.
b. Mengatur sejumlah reaksi yang berbeda-beda dalam waktu yang sama
Enzim disintesis dalam bentuk calon enzim yang tidak aktif, kemudian
diaktifkan dalam lingkungan pada kondisi yang tepat. Misalnya, tripsinogen yang
disintesis dalam pankreas, diaktifkan dengan memecah salah satu peptidanya
untuk membentuk enzim tripsin yang aktif. Bentuk enzim yang tidak aktif ini
disebut zimogen.
1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dari enzim, bersifat tidak tahan
panas, dan berfungsi menentukan kekhususan dari enzim. Contoh, dari
substrat yang sama dapat menjadi senyawa yang berlainan, tergantung dari
enzimnya.
2. Koenzim
Koenzim disebut gugus prostetik apabila terikat sangat erat pada
apoenzim. Akan tetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudah dipisahkan
dari apoenzim. Koenzim bersifat termostabil (tahan panas), mengandung
ribose dan fosfat. Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya. Misalnya,
Apabila koenzim NADP (Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat) maka
reaksi yang terjadi adalah dehidrogenase. Disini NADP berfungsi sebagai
akseptor hidrogen. Koenzim dapat bertindak sebagai penerima/akseptor
hidrogen, seperti NAD atau donor dari gugus kimia, seperti AT P
(Adenosin Tri Phosfat).
Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai
katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat
elektrofilik sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif
sangat spesifik sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul
dengan bentuk tertentu yang dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat
bereaksi, enzim dan substrat harus saling komplementer.
b. Termolabil
Sebagian struktur enzim adalah sebuah senyawa protein. Oleh
sebab itu, enzim juga memiliki sifat termolabil artinya enzim ini sangat
c. Spesifik
Seperti yang sudah diuraikan dalam 2 teori cara kerja enzim
tersebut, enzim ini bersifat spesifik yang artinya disini, enzim akan dapat
mengikat suatu substrat yang mampu untuk berikatan dengan sisi aktif
enzim. Substrat tersebut mempunyai titik pengikatan yang sama yang
dapat menyebabkan substrat dapat diikat oleh enzim. Sifat spesifik enzim
tersebut juga dijadikan adalah sebagai dasar penamaan.
Nama enzim ini juga umumnya diambil dari jenis substrat yang
diikat atau jenis reaksi yang berlangsung. Contohnya amylase yaitu enzim
yang berperan dalam memecah amilum yang merupakan polisakarida
(gula kompleks) menjadi gula yang lebih sederhana.
Inhibitor Nonkompetitif
Inhibitor yang terikat pada sisi alosetrik enzim
(selain sisi aktif enzim) disebut inhibitor nonkompetitif.
Inhibitor nonkompetitif adalah molekul penghambat kerja
b. Tugas B
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Siapkan 250 ml air pada gelas kimia kemudian panaskan sampai
suhu 40oC selama 1 menit.
5. Masukkan tabung rekasi ke dalam air yang telah dipanaskan tadi.
Ukurlah suhu hati ayam dengan termometer.
6. Ketika hati ayam di dalam tabung reaksi sudah mencapai suhu
40oC, teteskan 10 tetes H2O2 (Hidrogen peroksida).
7. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
8. Ukurlah suhu dan pH setelah reaksi.
9. Amatilah perubahan yang terjadi.
d. Sampel D
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Tuangkan HCl ke dalam tabung reaksi dan tunggu hingga satu
menit.
5. Teteskan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.
f. Sampel F
1. Ambillah sepotong hati ayam dan masukkan ke dalam tabung
reaksi. Kemudian, lumatkan hingga halus.
2. Tambahkan beberapa tetes air.
3. Ukurlah suhu dan pH sampel sebelum reaksi.
4. Tuangkan NaOH ke dalam tabung reaksi dan tunggu hingga satu
menit.
5. Teteskan H2O2 (Hidrogen peroksida) ke dalamnya.
6. Lalu masukkan lidi yang ujungnya telah dibakar dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.
7. Ukurlah pH setelah reaksi.
8. Amatilah perubahan yang terjadi.
Dari pemaparan tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa suhu dan pH
(Derajat keasaman) memberikan pengaruh terhadap kinerja suatu enzim.
Sebagaimana pada hewan, enzim katalase juga diproduksi pada hati
manusia. Selain itu, terlihat dengan jelas bahwa keberadaan enzim katalase sangat
dibutuhkan oleh manusia. Tanpa adanya enzim katalase pada tubuh manusia,
maka proses penguraian H2O2 yang berisfat racun bagi tubuh tidak akan terjadi
sehingga racun akan terakumulasi dalam tubuh manusia dan mengakibatkan
manusia akan terjangkit berbagai penyakit.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian “Faktor – Faktor
yang Memengaruhi Kerja Enzim Katalase” adalah bahwa suhu dan pH
(Derajat keasaman) memberikan pengaruh terhadap kinerja enzim
katalase. Suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah akan
menghambat kinerja enzim tersebut. Begitupula, pH atau derajat
keasaman. Suasana lingkungan yang terlalu asam dan basa pun akan
menghambat kinerja enzim katalase. Akibatnya, enzim katalase tidak akan
berfungsi secara optimal. Hal ini dikarenakan enzim katalase bekerja
secara optimal pada suhu normal yaitu 30oC – 40oC dan pH Netral yaitu +
7. Selain itu, ternyata enzim katalase memiliki peranan yang sangat
penting bagi tubuh manusia karena enzim ini berperan dalam penguraian
hidrogen peroksida (H2O2) sehingga tubuh manusia tidak akan terserang
berbagai jenis penyakit.
5.2 Saran
Saran yang dapat tim peneliti sampaikan terkait penelitian yang
dilakukan kedepannya adalah sebaiknya ketika pengukuran suhu harus
sangatlah teliti sehingga data yang diperoleh akurat. Selain itu, sebaiknya
dalam mengukur pH gunakan pH meter. Hal ini karena pengukuran
menggunakan pH meter, ketelitian dan keakuratan data yang diperoleh
lebih terjamin dibandingkan indikator pH universal dan kertas lakmus.
Peneliti juga disarankan menggunakan sarung tangan dari karet ketika
melakukan eksperimen karena akan berinteraksi dengan bahan – bahan
kimia berbahaya yang kaustik (merusak kulit) seperti asam dan basa pekat.
Setelah melakukan eksperimen, buanglah bahan kimia yang telah
digunakan dan sampel penelitian pada tempat yang telah disediakan.
http://www.akacn.ac.id/artikel/tahukah-anda-apa-itu-enzim
http://www.jendelasarjana.com/2013/09/faktor-yang-mempengaruhi-kerja-
enzim.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Enzim
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Enzim_katalase
https://kitchenuhmaykoosib.com/cara-kerja-enzim/
https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/pengertian-dan-sifat-sifat-
enzim%3fhs_amp=true
https://www.google.com/amp/s/dosenbiologi.com/biologi-dasar/faktor-yang-
mempengaruhi-kerja-enzim/amp