Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS DISCOVERY

LEARNING PADA SUB MATERI RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS KELAS VII SMP

Izzah Fatimah Azzahro1), Raharjo2), dan Elok Sudibyo3)


Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Sains, FMIPA, UNESA. e-mail: aqq.izza@gmail.com
Dosen S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNESA. e-mail: raharjoraharjo@gmail.com
Dosen S1 Prodi Pendidikan Sains, FMIPA, UNESA. E-mail: elok.sudibyo@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan perangkat pembelajaran yang meliputi kesahihan
(validitas), hasil belajar siswa, dan respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berbasis discovery
learning pada materi respirasi dan fotosintesis. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan
model pengembangan perangkat yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (1974) yakni
model 4-D (define, design, develop, dan desseminate), tetapi penelitian ini hanya terbatas sampai pada
tahap develop. Sasaran penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang meliputi, RPP, LKS, handout,
dan soal evaluasi pada materi respirasi dan fotosintesis. Metode pengumpulan data menggunakan angket
validasi dengan model check list (√), metode observasi, tes dan angket respon siswa. Hasil penelitian
menunjukkan kelayakan perangkat dengan rata-rata total sebesar 3,2 dengan kriteria baik. Hasil belajar
siswa diperoleh rata-rata nilai sebesar 2,9 dengan predikat Baik (B), hasil belajar selama proses
pembelajaran berlangsung yaitu penilaian sikap diperoleh presentase 93,75% berpredikat Sangat Baik dan
hanya 6,25% berpredikat Baik, dan penilaian keterampilan diperoleh rata-rata presentase 90% dengan
predikat Sangat Baik (SB). Respon siswa terhadap kelayakan perangkat mendapat hasil rata-rata total
presentase 94,9% dengan kriteria “sangat kuat”.
Kata Kunci: perangkat pembelajaran, model pengembangan perangkat 4-D, respirasi dan fotosintesis.

Abstract
This research aimed to describe the feasibility of learning instruments that include validity, student learning
outcomes, and the students' response to the learning instrument based on the discovery learning at
respiration and photosynthesis. This research is the development of the software development models
suggested by Thiagarajan, Semmel and Semmel (1974) model of the 4-D (define, design, develop, and
disseminate), but this study is limited to the stages develop. Objectives of this research include a learning
instrument, lesson plans, worksheets, handouts, and evaluation questions. Data collection methods used
were questionnaire with the model validation check list (√), observation, tests and student questionnaire
responses. The results showed that the feasibility of instruments with a total average of 3.2 with good
criteria. Student learning outcomes, the assessment based on a percentage of 93.75% was obtained
predicated very good and good predicated only 6.25%, assessment of knowledge gained an average value
of 2.9 to the predicate good, and social judgment obtained average the average percentage of 90% with a
predicate very good. Student’s response to the feasibility of the instruments gets an average percentage of
94.9% with very strong criteria.
Keywords: Learning Instrument, Instrument Development 4-D, Respiration and Photosynthesis.

1
Surabaya baru akan (learning events) yang
PENDAHULUAN discovery (penemuan) dimulai pada semester terdapat pada Kurikulum
Berdasarkan pedoman kegiatan atau genap tahun ajaran 2013- 2013 dan materi tersebut
Kurikulum 2013, pembelajaran yang 2014. penguasaan waktu di
dikembangkan dua modus dirancang sedemikian rupa Pembelajaran IPA sekolah lebih mudah dari
proses pembelajaran yaitu sehingga siswa dapat berkaitan dengan cara materi lainnya. Materi ini
proses pembelajaran menemukan konsep- mencari tahu tentang alam memiliki kompetensi
langsung (direct teaching) konsep dan prinsip-prinsip secara sistematis, sehingga dasar pada kelas VII yaitu
dan proses pembelajaran melalui proses mentalnya IPA bukan hanya mengenal konsep energi,
tidak langsung (indirect sendiri. Menurut penguasaan kumpulan berbagai sumber energi,
teaching). Proses Budiningsih (2005) pengetahuan yang berupa energi dari makanan,
pembelajaran langsung discovery learning adalah fakta-fakta, konsep- transformasi energi,
adalah proses pendidikan memahami konsep, arti, konsep, atau prinsip- respirasi, sistem
di mana peserta didik dan hubungan, melalui prinsip saja tetapi juga pencernaan makanan, dan
mengembangkan proses intuitif untuk merupakan suatu proses fotosintesis. Kompetensi
pengetahuan, kemampuan akhirnya sampai kepada penemuan (Mitarlis, dan dasar tersebut dapat
berpikir dan keterampilan suatu kesimpulan. Dalam Mulyaningsih, 2009). dikembangkan menjadi
psikomotorik melalui menemukan konsep, siswa Pada hakikatnya, IPA beberapa indikator dan
interaksi langsung dengan melakukan pengamatan, dapat dipandang dari tujuan pembelajaran yaitu
sumber belajar, dirancang menggolongkan, membuat ketiga segi yaitu produk, siswa diharapkan
dalam silabus dan RPP dugaan, menjelaskan, proses dan dari segi menjelaskan, menyelidiki
berupa kegiatan-kegiatan menarik kesimpulan dan pengembangan sikap. proses, dan faktor
pembelajaran. Dalam sebagainya untuk Ketiga segi tersebut bernapas pada manusia
pembelajaran langsung menemukan beberapa bersifat saling terkait, hal dan hewan, serta
tersebut peserta didik konsep atau prinsip. ini berarti proses belajar mekanisme proses
melakukan lima Berdasarkan hasil mengajar IPA seharusnya fotosintesis. Selain itu
pembelajaran pokok yaitu, wawancara dengan guru mengandung ketiga siswa diharapkan dapat
mengamati, menanya, IPA SMP Negeri 24 dimensi IPA tersebut mengembangkan perilaku
mengumpulkan informasi, Surabaya, guru IPA kelas (proses, produk, dan ilmiah meliputi teliti dan
mengasosiasi atau VIII mengungkapkan mengembangkan sikap tanggung jawab dalam
menganalisis, dan pernah menggunakan ilmiah) (Sulistyorini, belajar dan bersyukur akan
mengkomunikasikan apa perangkat pembelajaran 2007). Alternatif model tanda kebesaran Tuhan.
yang sudah ditemukannya berdasarkan inkuiri pada pembelajaran IPA merujuk Karateristik materi
dalam kegiatan analisis. beberapa waktu yang lalu, pada model-model respirasi dan fotosintesis
Untuk menunjang namun hasil materi yang pengolahan informasi, cocok menggunakan
pembelajaran langsung, diperoleh siswa hanya antara lain adalah: model model pembelajaran
memperkuat pendekatan sampai pada memori berfikir induktif, inkuiri, berbasis discovery
ilmiah (scientific), tematik jangka pendek saja. discovery, dan pemecahan learning. Model
terpadu (tematik antarmata Menurut keterangan salah masalah. pembelajaran tersebut
pelajaran), dan tematik satu guru IPA kelas VII Respirasi dan cocok digunakan untuk
(dalam suatu mata perangkat pembelajaran fotosintesis merupakan menunjang pembelajaran
pelajaran) perlu diterapkan yang sering digunakan materi yang mudah langsung pada Kurikulum
pembelajaran berbasis adalah model cooperative dikenali siswa namun 2013 dimana siswa
penyingkapan/penelitian learning tipe Student hanya sampai pada konsep dituntut melakukan lima
(discovery/inquiry Teams Achievement dasar, siswa belum pembelajaran pokok (5M)
learning). Division (STAD), selain sepenuhnya mengetahui yaitu mengamati,
Discovery Learning model pembelajaran secara mandiri bagaimana menanya, mengumpulkan
ialah suatu cara mengajar langsung. Dalam model proses dan hasil yang informasi, mengasosiasi,
yang melibatkan siswa cooperative learning tipe diberikan dari proses dan mengkomunikasikan.
dalam proses kegiatan STAD siswa antusias respirasi dan fotosintesis Perangkat pembelajaran
mental melalui tukar belajar karena model itu sendiri. Materi ini juga Kurikulum 2013 berbasis
pendapat, dengan diskusi, tersebut memberikan merupakan salah satu discovery learning pada
seminar, membaca sendiri, kesempatan belajar dan materi IPA dimana dalam materi respirasi dan
agar anak dapat belajar praktikum. Pelaksanaan proses pembelajarannya fotosintesis belum tersedia
sendiri (Roestiyah, 1991). implementasi Kurikulum menerapkan kelima di sekolah.
Dalam pembelajaran 2013 di SMP Negeri 24 pembelajaran pokok

2
Beberapa hasil dan dapat menerapkan dan dengan sendirinya kompetensi, penilaian, dan
penelitian yang relevan pengetahuan, mereka memberi hasil yang paling sumber belajar dalam satu
dengan penelitian ini harus bekerja baik. keutuhan pengalaman
adalah penelitian Lestari memecahkan masalah, Berangkat dari belajar.
(2013) menyatakan bahwa menemukan segala permasalahan tersebut Lembar kegiatan
perangkat pembelajaran sesuatu untuk dirinya, maka peneliti akan siswa (student work sheet)
IPA Terpadu strategi mind berusaha dengan susah mengembangkan adalah lembaran-lembaran
mapping sangat layak payah dengan ide-ide. perangkat pembelajaran berisi tugas yang harus
digunakan dalam Teori ini berkembang dari IPA dengan judul dikerjakan oleh peserta
pembelajaran, hal ini kerja Piaget, Vygotsky, “Pengembangan didik. Lembar kegiatan
ditunjukkan dari teori-teori pemrosesan Perangkat Pembelajaran biasanya berupa petunjuk
ketercapaian indikator informasi, dan teori Berbasis Discovery atau langkah-langkah
sebesar 84,65%. Firdaus psikologi kognitif yang Learning pada Sub Materi untuk menyelesaikan
(2014) menyatakan bahwa lain, seperti teori Bruner Respirasi dan Fotosintesis suatu tugas, dan tugas
perangkat pembelajaran (Slavin dalam Nur, 2002: Kelas VII SMP”. tersebut haruslah jelas
IPA Terpadu Berorientasi 8). Perangkat kompetensi dasar yang
Pendekatan SAVI sangat Menurut Piaget pembelajaran yang akan dicapai. Menurut
layak digunakan dalam (dalam Trianto, 2009: 30), dikembangkan meliputi Mohammad (2010)
pembelajaran, hal ini perkembangan kogntif Rencana Pelaksanaan memaknai handout
ditunjukkan dari sebagian besar bergantung Pembelajaran (RPP), sebagai selembar (atau
ketercapaian indikator kepada seberapa jauh anak Lembar Kerja Siswa beberapa lembar) kertas
sebesar 85%. Berdasarkan aktif memanipulasi dan (LKS), handout, dan soal yang berisi tugas atau tes
penelitian-penelitian yang aktif berinteraksi dengan evaluasi. Berdasarkan yang diberikan pendidik
pernah dilakukan, dapat lingkungannya. Implikasi Salinan Lampiran kepada peserta didik.
diketahui bahwa kegiatan penting dalam model Permendikbud RI Nomor Dengan kata lain, apabila
pembelajaran di kelas pembelajaran dari teori 65 Tahun 2013 Tentang pendidik membuat
dengan model, strategi, Piaget, yaitu: memusatkan Standar Proses Pendidikan ringkasan suatu topik,
dan pendekatan perhatian pada berfikir Dasar Dan Menengah, makalah suatu topik,
pembelajaran membuat atau proses mental anak, Rencana Pelaksanaan lembar kerja siswa,
siswa memiliki respon tidak sekedar pada Pembelajaran (RPP) RPP petunjuk praktikum, tugas,
yang tinggi terhadap hasilnya, memerhatikan dikembangkan dari silabus atau tes, dan diberikan
materi yang diajarkan oleh peranan pelik dari inisiatif untuk mengarahkan kepada peserta didik
guru pada saat kegiatan anak sendiri, keterlibatan kegiatan pembelajaran secara terpisah-pisah,
belajar mengajar aktif dalam kegiatan peserta didik dalam upaya (tidak menjadi suatu
berlangsung di dalam pembelajaran, dan mencapai Kompetensi kumpulan lembar kerja
kelas. memaklumi akan adanya Dasar (KD). Dalam siswa, misalnya) maka
Teori yang perbedaan individual menyusun RPP hendaknya pengemasan materi
mendukung pembelajaran dalam hal kemajuan memperhatikan prinsip- pembelajaran tersebut
berbasis discovery perkembangan. Teori prinsip, yaitu: perbedaan termasuk dalam kategori
learning meliputi teori Piaget mengasumsikan dari kemampuan handout.
konstuktivisme, kognitif bahwa seluruh siswa individual peserta didik, Menurut Oemar
piaget, model pengajaran tumbuh melewati urutan berpusat pada peserta Hamalik (2011), hasil
John Dewey, dan perkembangan yang sama, didik untuk mendorong belajar adalah
penemuan Jerom Bruner. namun pertumbuhan itu semangat belajar, kemampuan-kemampuan
Teori konstruktivisme berlangsung pada pemberian umpan balik yang dimiliki siswa
mengemukakan kecepatan yang berbeda. dan tindak lanjut RPP setelah menerima
menyatakan bahwa siswa Model Pengajaran memuat rancangan pengalaman belajarnya.
harus menemukan sendiri John Dewey, program pemberian Hasil belajar digunakan
dan mentransformasikan mengemukakan metode umpan balik positif, oleh guru untuk dijadikan
informasi kompleks, reflektif di dalam penguatan, pengayaan, ukuran atau kriteria dalam
mengecek informasi baru memecahkan masalah. dan remedi, penekanan mencapai suatu tujuan
dengan aturan-aturan lama Menurut teori penemuan pada keterkaitan dan pendidikan. Hal ini dapat
dan merevisinya apabila Jerom Bruner, belajar keterpaduanantara KD, tercapai apabila siswa
aturan-aturan itu tidak lagi penemuan sesuai dengan materi pembelajaran, sudah memahami belajar
sesuai. Bagi siswa agar pencarian pengetahuan kegiatan pembelajaran, dengan diiringi oleh
benar-benar memahami secara aktif oleh manusia, indikator pencapaian perubahan tingkah laku

3
yang lebih baik lagi. Hasil discovery learning pada menggunakan angket Tabel 1 Hasil Validasi
belajar adalah suatu materi respirasi dan validasi dengan model Perangkat Berbasis
penilaian akhir dari proses fotosintesis. check list (√), metode Discovery Learning
dan pengenalan yang telah Diharapkan melalui observasi, tes dan angketPerangkat Rata-rata Skor Kriteria
dilakukan berulang-ulang. penelitian ini, dapat respon siswa. Instrumen Validasi
Serta akan tersimpan digunakan guru untuk yang digunakan dalam RPP 3,3 Baik
dalam jangka waktu lama alternatif perangkat penelitian ini meliputi: LKS 3,2 Baik
atau bahkan tidak akan pembelajaran IPA yang lembar telaah dan validasi Handout 3,0 Baik
hilang selama-lamanya dapat digunakan untuk perangkat, lembarSoal Evaluasi 3,3 Baik
Rata-rata Total 3,2 Baik
karena hasil belajar turut melatihkan ketrampilan observasi aktivitas siswa,
Keterangan:
serta dalam membentuk proses sains dalam lembar hasil belajar dan
1,0 – 1,5 Tidak
pribadi individu yang kegiatan belajar mengajar, lembar angket respon
Baik
selalu ingin mencapai bagi siswa untuk siswa.
1,6 – 2,5 Kurang
hasil yang lebih baik lagi melatihkan dan Analisis data yang
Baik
sehingga akan merubah mempelajari ketrampilan digunakan dalam
2,6 – 3,5 Baik
cara berpikir serta proses sains, dan bagi penelitian ini yakni:
3,6 – 4,0 Sangat
menghasilkan perilaku peneliti lain, dapat analisis hasil telaah
Baik
kerja yang lebih baik. menjadi bahan masukan perangkat, analisis validasi
Berdasarkan teori dan referensi dalam pakar, analisis hasil
Hasil pengembangan
Taksonomi Bloom hasil mengadakan penelitian belajar, dan analisis respon
perangkat pembelajaran
belajar dalam rangka studi lebih lanjut mengenai siswa.
divalidasi oleh dua dosen
dicapai melalui tiga perangkat pembelajaran.
ahli dan satu praktisi.
kategori ranah diantaranya HASIL DAN
Pada RPP terdapat aspek
yakni ranah kognitif, METODE PEMBAHASAN
kelengkapan komponen,
afektif, dan psikomotor. Penelitian ini Hasil penelitian ini
penulisan indikator secara
Tipe hasil belajar kognitif mengembangkan meliputi kegiatan telaah
operasional, kelengkapan
lebih dominan daripada perangkat pembelajaran dan validasi serta uji coba
rumusan tujuan
afektif dan psikomotor dengan mengacu terbatas terhadap
pembelajaran, kegiatan
karena lebih menonjol, penelitian model perangkat pembelajaran
pembelajaran melakukan
namun hasil belajar pengembangan perangkat berbasis discovery
lima pembelajaran pokok,
psikomotor dan afektif yang disarankan oleh learning di kelas VII SMP
kesesuain sumber belajar
juga harus menjadi bagian Thiagarajan, Semmel, dan Negeri 24 Surabaya. Pada
dengan tingkat
dari hasil penilaian dalam Semmel (1974) yakni telaah akan mendapatkan
perkembangan siswa,
proses pembelajaran di model 4-D (define, design, masukan atau saran dari
materi, dan lingkungan
sekolah. develop, dan desseminate) dua dosen ahli untuk
kontekstual siswa. Pada
Adapun tujuan dari yang terdiri dari 4 tahap menghasilkan perangkat
LKS terdapat aspek
penelitian ini yaitu untuk: berikut: 1) Tahap define yang layak. Hasil telaah
didaktik, konstruksi,
mendeskripsikan (pendefinisian), 2) Tahap kemudian direvisi dan
penyajian tulisan dan
kelayakan perangkat design (perencanaan), 3) divalidasi. Selanjutnya,
gambar. Pada handout
pembelajaran berbasis Tahap develop revisi berdasarkan hasil
terdapat aspek relevansi,
discovery learning pada (pengembangan), dan 4) validasi digunakan untuk
sistematika sajian,
materi respirasi dan Tahap disseminate uji coba terbatas.
keakuratan, kesesuaian
fotosintesis yang meliputi, (penyebaran), (Trianto, Setelah perangkat
sajian dengan tuntunan
kesahihan (validitas) 2009). Sasaran penelitian ditelaah, perangkat
pembelajaran yang
perangkat pembelajaran perangkat pembelajaran divalidasi oleh dua dosen
berpusat pada siswa, dan
berbasis discovery berbasis discovery ahli dan satu praktisi atau
kesesuaian bahasa.
learning pada materi learning ini adalah 16 guru IPA SMP Negeri 24
Sedangkan pada soal
respirasi dan fotosintesis, orang siswa kelas VII Surabaya. Validasi
evaluasi terdapat
hasil belajar siswa dengan SMP Negeri 24 Surabaya meliputi RPP, LKS,
kelayakan materi,
menggunakan perangkat pada tahun ajaran 2013- handout, dan soal
konstruksi, dan
pembelajaran berbasis 2014. evaluasi. Hasil validasi
kebahasaan.
discovery learning pada Metode pengumpulan dapat dilihat secara
Adapun hasil rata-rata
materi respirasi dan data dalam penelitian ini ringkas pada Tabel 1
skor validasi terhadap
fotosintesis, dan respon diperoleh dengan cara sebagai berikut:
perangkat pembelajaran
siswa terhadap sebagai berikut: Metode
yang telah dikembangkan
pembelajaran berbasis pengumpulan data
yaitu RPP dikategorikan

4
baik dengan nilai rata-rata keterampilan dilakukan teknik penilaian diri
total sebesar 3,2 dengan pada saat selama proses dimana siswa diminta
presentase sebesar 82,4%, pembelajaran berlangsung. untuk menilai dirinya
Lembar Kerja Siswa Hasil penilaian sikap sendiri secara jujur dan Tabel 3 Hasil Penilaian
(LKS) mendapat nilai rata- meliputi dua hal, yakni sesuai dengan yang telah Pengetahuan Siswa
rata total sebesar 3,2 sikap spiritual dan sosial. dilakukan. Penilaian sosial Nama Nilai Predikat Kategori
dengan presentase sebesar Penilaian sikap spiritual menggunakan Siswa
teknik
80,9% dikategorikan baik, diperoleh dengan teknik penilaian Siswa 1
observasi 2.38 B- Tuntas
sedangkan handout penilaian diri, sedangkan dengan dibantu Siswa
para 2 2.94 B Tuntas
dikategorikan baik dengan hasil penilaian sosial observer. Dari Siswa
hasil 3 3.22 B+ Tuntas
Siswa 4 2.17 C+ Tidak Tunta
mendapat nilai rata-rata diperoleh dengan teknik analisis data diperoleh 15
Siswa 5 2.33 C+ Tidak Tunta
total sebesar 3,0 dengan observasi tidak langsung siswa mendapatkan hasil Siswa 6 2.55 B- Tuntas
presentase sebesar 86,3%, dengan meminta bantuan dengan predikat sangat Siswa 7 3 B Tuntas
dan soal evaluasi juga tenaga pendidik lain dan baik, tetapi ada satu siswa Siswa 8 2.67 B Tuntas
dikategorikan baik dilakukan selama berpredikat baik. Hal Siswa 9 3.22 B+ Tuntas
mendapat nilai rata-rata pembelajaran berlangsung tersebut terjadi karena Siswa 10 2.94 B Tuntas
total sebesar 3,3 dengan pada uji coba terbatas siswa tersebut dinilai Siswa 11 3.17 B+ Tuntas
presentase sebesar 83,3%. dengan menggunakan rendah pada Siswa 12
aspek 3 B Tuntas
Berdasarkan hasil validasi perangkat discovery Siswa
penilaian sosial teliti, dan 13 3.33 B+ Tuntas
tersebut perangkat learning. Hasil nilai sikap ketekunan Siswa
dan 14 3.17 B+ Tuntas
Siswa 15 2.77 B Tuntas
pembelajaran dinilai layak merupakan rerata tanggungjawab oleh
Siswa 16 3.33 B+ Tuntas
untuk digunakan pada uji gabungan nilai sikap observer,ini dikarenakan
Rata-rata Total 2.9 B Tuntas
coba terbatas. spiritual dan sosial yang siswa tersebut kurang Hasil penilaian
Berdasarkan pada diperoleh. Siswa dapat teliti, dan tekun dalam ketrampilan diperoleh
hasil validasi diperoleh dikategorikan “Tuntas” pengaamatan selama dengan teknik observasi
rata-rata skor handout apabila mencapai nilai ≥ percobaan, dan kurangnya tidak langsung dengan
lebih rendah dari rata-rata Baik (B). Hasil penilaian tanggungjawab pada alat meminta bantuan tenaga
skorperangkat yang lain. sikap siswa dapat dilihat praktikum sehingga alat pendidik lain dan
Hal tersebut terjadi karena pada Tabel 2. yang dibawa pecah karena dilakukan selama
menurut salah satu terlalu banyak bercanda pembelajaran berlangsung
validator, handout dinilai dengan teman. pada uji coba terbatas
masih kurang Hasil penilaian dengan menggunakan
menampilkan sisi Tabel 2 Hasil Penilaian pengetahuan berdasarkan perangkat discovery
sistematika sajian, Sikap Siswa ketercapaian indikator learning. Penilaian ini
keakuratan dalam hal Nama Nilai Predikat yang dijabarkan pada soal digunakan untuk menilai
materi yang disajikan Siswa evaluasi yang diberikan ketercapaian kompetensi
sesuai denganSiswa 1 3.54 SB pada siswa di akhir yang menuntut peserta
perkembangan mutakhir, Siswa 2 3.69 SB pembelajaran Hasil nilai
Siswa 3 3.77 SB didik dalam melakukan
dan relevansi dalam pengetahuan siswa praktikum urut sesuai
Siswa 4 3.54 SB
kedalaman uraian sesuai merupakan nilai yang dengan prosedur kerja,
Siswa 5 3.30 B
dengan tingkat
Siswa 6 3.38 SB diperoleh dari hasil penggunaan alat
perkembangan siswa. Siswa 7 3.54 SB mengerjakan 11 soal praktikum, dan
Hasil penelitian
Siswa 8 3.38 SB pilihan ganda, dan 4 soal pengamatan. Siswa dapat
empirik meliputi hasil Siswa 9 3.69 SB uraian. Siswa dapat dikategorikan “Tuntas”
belajar siswa dan respon Siswa 10 3.85 SB dikategorikan “Tuntas” apabila mencapai nilai ≥
siswa terhadap perangkat Siswa 11 3.77 SB apabila mencapai nilai ≥ 2,66 (B-). Hasil penilaian
yang dikembangkan. Hasil Siswa 12 3.69 SB 2,66 (B-). Hasil penilaian keterampilan siswa dapat
belajar siswa dilihat dariSiswa 13 3.85 SB pengetahuan siswa dapat
Siswa 14 3.54 SB dilihat pada Tabel 4.
tiga penilaian meliputi dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan hasil
Siswa 15 3.69 SB
penilaian sikap, analasis data hasil belajar
Siswa 16 3.85 SB
pengetahuan, dan pengetahuan siswa
keterampilan siswa. Penilaian sikap diperoleh 14 siswa
Penilaian pengetahuan meliputi dua penilaian, mendapat hasil dengan
dilakukan pada saat yakni penilaian spiritual kategori tuntas, dan dua
pembelajaran berakhir, dan social. Penilaian siswa mendapatkan hasil
dan penilaian sikap dan spiritual menggunakan dengan kategori tidak

5
tuntas. Hal tersebut terjadiNama Nilai Predikat sikap, pengetahuan, dan
karena siswa tersebut Siswa keterampilan. Penilaian
mengerjakan butir soal Siswa 12 3.7 A sikap atau afektif, dan
pada tujuan pembelajaran Siswa 13 3.5 A- keterampilan atau
dengan kurang Siswa 14
teliti 3.7 A psikomotor dilakukan
Siswa 15 3.8 A
melihat pilihan jawaban pada saat selama proses
Siswa 16 3.4 A-
yang homogen sehingga Rata-rata 90 SB pembelajaran
jawaban butir soal pilihan
Presentase berlangsung, sedangkan
ganda meleset dari dugaan Dari hasil data di penilaian pengetahuan
siswa itu sendiri, sehingga atas, hasil belajar Grafik 1 Persentase atau kognitif dilakukan
skor yang diperoleh siswa penilaian sikap diperoleh Ketuntasan Hasil pada saat pembelajaran
kurang. Beberapa hal yang data jumlah siswa yang Belajar Siswa berakhir melalui metode
dapat diindikasikan tuntas dalam Berdasarkan tes yang terdiri soal
mengapa siswa tersebut pembelajaran sebesar kriteria perangkat pilihan ganda, dan uraian.
kurang teliti membaca 100%, berdasarkan data pembelajaran berbasis Hal tersebut sesuai dengan
diantaranya 1) siswa penilaian pengetahuan discovery learning teori Taksonomi Bloom
mengalami kesulitan siswa diperoleh 85,7% dikatakan layak apabila dalam Oemar Hamalik
dalam menyelesaikan soal, siswa tuntas dan siswa dalam penilaian sikap (2011), hasil belajar dalam
kesulitan tersebut dapat yang tidak tuntas dalam siswa mencapai nilai rangka studi dicapai
berasal dari dalam dan pembelajaran sebesar <2,33 kriteria Baik (B), melalui tiga kategori
luar diri siswa. 2) soal 14,3%, serta berdasarkan apabila dalam penilaian ranah diantaranya yakni
yang diberikan pemateri data penilaian ketrampilan pengetahuan siswa rata- ranah kognitif, afektif, dan
merupakan konsep baru siswa diperoleh data rata nilai dari seluruh psikomotor. Tipe hasil
bagi siswa. Hal tersebut jumlah siswa yang tuntas siswa >2,66 dengan belajar kognitif lebih
sesuai dengan implikasi dalam pembelajaran predikat B- dan apabila dominan daripada afektif
penting dalam model sebesar 100%. dalam penilaian dan psikomotor karena
pemelajaran dari teori Penilaian keterampilan siswa lebih menonjol, namun
Piaget, bahwasannya keterampilan ini mencapai skor indikator hasil belajar psikomotor
memaklumi akan adanya dilakukan dengan dengan rata-rata dan afektif juga harus
perbedaan individual menggunakan teknik presentase ≥ 61% dengan menjadi bagian dari hasil
dalam hal kemajuan observasi oleh observer. kriteria Baik (B). Dari penilaian dalam proses
perkembangan. Teori Berdasarkan hasil analisis hasil analisis data, pembelajaran di sekolah.
Piaget mengasumsikan data, terdapat 14 siswa pengembangan perangkat Respon siswa
bahwa seluruh siswa berpredikat ≥ A- dan dua pembelajaran berbasis merupakan salah satu
tumbuh melewati urutan siswa berpredikat B+. discovery learning parameter untuk
perkembangan yang sama, Pada dua siswa tersebut dikatakan layak melalui mengetahui tanggapan
namun pertumbuhan itu dinilai rendah oleh hasil belajar penilaian siswa terhadap
berlangsung pada observer dalam aspek sikap diperoleh 15 siswa penggunaan perangkat
kecepatan yang berbeda penilaian kurang berhati- mendapat kriteria Sangat pembelajaran yang telah
(Trianto, 2009). hati dalam menggunakan Baik (SB) dan hanya 1 dikembangkan dan
alat praktikum, dan siswa mendapat kriteria digunakan pada uji coba
melakukan pengamatan. Baik (B). Berdasarkan terbatas. Respon siswa
Tabel 4 Hasil Penilaian Pada saat pelaksanaan data penilaian diperoleh dnegan
Keterampilan Siswa praktikum, dua siswa ini pengetahuan siswa memberikan angket
No Nama Nilai Predikat banyak bergurau sehingga diperoleh rata-rata nilai kepada siswa yang berisi
Siswa menyebabkan alat 14 poin dalam hal
dari seluruh siswa sebesar
1 Siswa 1 3.6 A- praktikum tabung kegiatan pembelajaran
2,9 dengan kriteria Baik
2 Siswa 2 3.8 A berbasis discovery
respirometer pecah, dan (B). Berdasarkan data
3 Siswa 3 3.8 A learning.
kurang melakukan penilaian ketrampilan
4 Siswa 4 3.5 A-
5 Siswa 5 3.2 B+ partisipasi pengaamtan siswa diperoleh skor
6 Siswa 6 3.6 A- dalam kelompok. indikator dengan rata-rata
7 Siswa 7 3.7 A Presentase presentase 90% dengan
8 Siswa 8 3.1 B+ ketuntasan siswa dapat kriteria Sangat Baik (SB).
9 Siswa 9 3.8 A dilihat dari diagram Penilaian hasil
10 Siswa 10 3.9 A batang berikut ini. belajar siswa meliputi tiga
11 Siswa 11 3.9 A
penilaian yaitu: penilaian

6
Uraian Pendapat Presentase siswa. Hal tersebut sesuai predikat Baik (B), hasil
Kelayakan dengan studi pendahuluan belajar selama proses
kehidupan sehari-hari dan
memotivasi saya untuk
wawancara denga guru pembelajaran berlangsung
belajar. IPA, bahwa pembelajaran yaitu penilaian sikap
Saya lebih semangat 92.9% yang sering digunakan diperoleh presentase
dalam mengikuti proses adalah pembelajaran 93,75% berpredikat
pembelajaran di kelas.
Selama mengikuti 100% langsung, atau kooperatif Sangat Baik, dan penilaian
Tabel 5 Hasil Responkegiatan pembelajaran, tipe STAD. Pembelajaran keterampilan diperoleh
Pembelajaran Berbasismenjadikan saya discovery ini, siswa juga rata-rata presentase 90%
Discovery Learning memiliki rasa selalu diberikan kesempatan dengan predikat Sangat
bersyukur atas karunia
No Uraian Pendapat Presentase
dan nikmat Tuhan yang belajar dan praktikum Baik (SB). Respon siswa
Kelayakan
telah diberikan dalam dalam kelompok, terhadap kelayakan
1. Kegiatan pembelajaran 100%
hidup ini.
yang saya ikuti
sehingga siswa antusias perangkat pembelajaran
Selama mengikuti 100%
merupakan hal yang baru belajar membuat berbasis discovery
kegiatan pembelajaran,
bagi saya. menjadikan saya pertanyaan, merumuskan learning mendapat hasil
2. Kegiatan pembelajaran 100%
memiliki rasa tanggung hipotesis, melakukan kerja rata-rata total persentase
yang saya ikuti menarik jawab terhadap tugas
dan menyenangkan. ilmiah, bertanya, 94,9% dengan kriteria
yang telah diberikan.
3. Kegiatan pembelajaran Rata-rata 85.7% Total 94.9% menyampaikan pendapat, “sangat kuat”.
yang saya ikuti dapat semangat dalam
menimbulkan keinginan mengikuti proses
Keterangan:
untuk menyelidiki
sendiri. 0,01% - 20,99% pembelajaran, memiliki Saran
4. Kegiatan pembelajaran 85.7% Sangat Kurang rasa bersyukur kepada Diperlukan
yang saya ikuti Kuat Tuhan, dan penelitian lebih lanjut
melatihkan untuk
21,00% - 40,99% tanggungjawab terhadap pada tahap penyebaran
membuat pertanyaan.
5. Pembelajaran yang 71.4% Kurang Kuat tugas yang diberikan. (dessiminate) untuk
dilakukan dikaitkan 41,00% - 60,99% kesempurnaan penelitian
dengan hal-hal yang saya Cukup Kuat PENUTUP dan menghasilkan
lihat, pikirkan, dan hal-
hal yang saya alami 61,00% - 80,99% Simpulan perangkat pembelajaran
dalam kehidupan sehari- Kuat Penelitian ini yang dapat diguanakan
hari. 81,00% - 100,00% menghasilkan perangkat secara luas dan lebih baik
6. Pembelajaran yang 100% Sangat Kuat lagi, karena penelitian ini
dilakukan memberikan
pembelajaran berbasis
kesempatan pada saya discovery learning pada hanya dilakukan sampai
untuk mengidentifikasi Berdasarkan sub materi respirasi dan pada tahap pengembangan
masalah yang sesuai hasil analisis angket fotosintesis kelas VII SMP (develop). Selama
dengan bahan pelajaran respon siswa terhadap yang layak secara teoritis pelaksanaan uji coba
dan merumuskan dalam
bentuk hipotesis. perangkat berbasis dan empiris. Perangkat terbatas, perlu
7. Melalui LKS yang 100% discovery learning yang pembelajaran berbasis memperhatikan
diberikan, saya dapat dikembangkan 94,9% kemampuan penguasaan
discovery learning pada
melakukan kerja ilmiah
siswa menjawab ya, sub materi respirasi dan kelas sehingga dapat
melalui percobaan
sederhana dalam dengan demikian respon fotosintesis ini dinyatakan mengantisipasi gangguan-
kelompok. siswa terhadap sangat layak secara teoritis gangguan yang terjadi di
8. Dengan dibentuk 92.9% pelaksanaan kegiatan uji dalam kelas
kelompok, saya bisa
dengan rata-rata total
coba terabatas perangkat sebesar 3,2 dengan kriteria
saling bertanya dan
berani berbasis discovery “baik” berdasarkan DAFTAR PUSTAKA
menyampaikan/menyang learning yang telah penilaian kelayakan
gah pendapat. Azzahro, Izzah. 2014.
dikembangkan perangkat yang dinilai
9. Melalui LKS yang 100% Pengembangan
diberikan, saya bisa memperoleh respon oleh para validator. Perangkat
membuktikan benar atau sangat kuat. Perangkat pembelajaran Pembelajaran
tidaknya suatu hipotesis. Berdasarkan Berbasis Discovery
berbasis discovery
10. Handout yang diberikan 100% analisis data angket Learning pada Sub
dapat membantu saya learning pada sub materi
diperoleh semua siswa Materi Respirasi
dalam mengembangkan respirasi dan fotosintesis
memberikan respon setuju dan Fotosintesis
keterampilan menemukan ini dinyatakan sangat
konsep sendiri berfikir Kelas VII SMP.
bahwasannya layak secara empiris
kritis dan kreatif. Skripsi. Tidak
pembelajaran discovery dengan memperoleh rata- dipublikasikan.
11. Handout yang diberikan 100%
dapat membantu saya merupakan hal yang baru, rata nilai dari seluruh Surabaya:
dalam mengaitkan materi dan menyenangkan bagi siswa sebesar 2,9 dengan
yang dipelajari dengan

7
Universitas Negeri Mitarlis, dan
Surabaya. Mulyaningsih.
2009.
Belawati, Tian, dkk. 2003.
Pembelajaran IPA
Pengembangan
Terpadu. Unesa:
Bahan Ajar.
Unesa University
Jakarta: Pusat
Press.
Penerbitan
Universitas Mulyasa. 2013.
Terbuka. Pengembangan
dan Implementasi
Budiningsih. Asri C.
Kurikulum 2013.
2005. Belajar dan
Bandung: PT
Pembelajaran.
Remaja
Jakarta: Rineka
Rosdakarya
Cipta.
Prastowo, Andi. 2013.
Cahyo, Agus N. 2013.
Panduan Kreatif
Panduan Aplikasi
Membuat Bahan
Teori-Teori Belajar
Ajar Inovatif.
Mengajar
Jogjakarta: DIVA
Teraktual dan
press.
Terpopuler.
Jogjakarta: DIVA Roestiyah. 1991. Strategi
press. Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka
Hamalik, Oemar. 2011.
Cipta.
Proses Belajar
Mengajar. Sudjana, Nana. 2005.
Bandung: Bumi Penilaian Hasil
Aksara. Proses Belajar
Mengajar.
Ibrahim, Muslimin, dkk.
Bandung: PT
2010. Dasar-
Remaja
Dasar Proses
Rosdikarya.
Belajar Mengajar.
Unesa: Unesa Sulistyorini, Sri, dan
University Press. Supartono (Ed).
2007.
Kardi, S. Dan Nur, M.
Pembelajaran IPA
2000. Pengajaran
Sekolah Dasar
Langsung.
Dan
Surabaya:
Penerapannya
University Press.
Dalam KTSP.
Lestari, Nani Dwi. 2013. Yogyakarta: Tiara
Pengembangan Wacana.
Perangkat IPA
Syah, Muhibin. 2004.
Terpadu Tema
Psikologi
Makanan dengan
Pendidikan dengan
Strategi Mind
Pendekatan Baru.
Mapping di Kelas
Bandung:
VIII SMP Negeri 1
Rosdakarya.
Jetis Mojokerto.
Skripsi. Tidak Trianto. 2007. Model
dipublikasikan. Pembelajaran
Surabaya: Terpadu dalam
Universitas Negeri Teori dan Praktek.
Surabaya. Jakarta: Prestasi
Pustaka Publisher.
Nur, M. 2002. Psikologi
Pendidikan: Trianto. 2009. Mendesain
Fondasi untuk Model
Pengajaran. Pembelajaran
Surabaya: PSMS Inovatif-Progresif.
Program Jakarta: Kencana
Pascasarjana Prenada Media
Unesa. Group.

Anda mungkin juga menyukai