Anda di halaman 1dari 8

Lampiran 6

SOP Tindakan Keperawatan,


SOP Nurse Station dan
SOP Cuci Tangan

229
SOP
PERAWATAN
LUKA BAKAR

No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Terbit ke :1 Kepala Puskesmas
Rancamanyar
PUSKESMAS
RANCAMANYAR
Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar
2. Tujuan 1. mencegah inmfeksi pada luka
2. mempercepat penyembuhan luka

3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit dan
Pelayanan Kesehatan lainnya.Perhimpunan Pengendalian Infeksi
Indonesia Tahun 2009
5. Persiapan Alat 1. Set balutan steril
2. Sarung tangan bersih sekali pakai
3. Cairan NaCl 0,9 %
4. Plester
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Kantong sampah
8. Salep obat tipikal sesuai indikasi
6. Prosedur 1. Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien
2. Menjaga privasi
3. Mengatur posisi pasien sehingga luka terlihat jelas
4. Membuka set peralatan
5. Memakai sarung tangan
6. Membuka balutan dengan hati-hati
7. Membersihkan luka dengan NaCl
8. Melakukan debridement, bila terdapat jaringan nekrotik(bila
ada bula jangan dipecah tapi dihisap dengan spuit steril
setelah hari ke-3)
9. Membersihkan luka dengan NaCl
10. Mengeringkan luka dengan kasa kering
11. Memberikan obat topkal sesuai pada luka
12. Menutup luka dengan kasa steril kemudian dipasang
verband dan diplester
13. Merapikan pasien
14. Membereskan alat
15. Perawat cuci tangan
7. Unit terkait IGD dan Apotek

230
SOP
PEMASANGAN KATETER URIN

No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Terbitke : 1 Kepala Puskesmas Rancamanyar

PUSKESMAS
RANCAMANYAR
Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Tata cara melakukan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air kencing
2. Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemasangan kateter untuk mengeluarkan air
kencing
3. Kebijakan
4. Referensi Permenkes No.5 tahun 2014
Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
4. Persiapan Alat 1. slang kateter (ukuran sesuai kebutuhan)
2. Aqua jelly
3. Sarung tangan
4. Aquadest dalam kom
5. Spuit 10 cc
6. Plester
7. Gunting
8. Kasa dalam tempatnya
9. Betadine
10. Urinebag
11. Bengkok
12. Perlak
5. Prosedur 1. memberikan penjelasan pada keluarga dan pasien
2. mendekatkan peralatan di samping pasien
3. memasang perlak dan petugas mencuci tangan
4. memakai sarung tangan
5. mengatur posisi pasien
PADA LAKI-LAKI
6. mengolesi selang kateter dengan aqua jelly
7. tangan kiri dengan kasa memegang penis sampai tegak ±60 º
8. tangan kanan memasukan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
PADA WANITA
9. jari tangan kiri dengan kapas cebok membuka labia
10. tangan kanan memasukkan ujung kateter dan mendorong secara
pelan-pelan sampai urine keluar
11. bila urine telah keluar, pangkal kateter dihubungkan dengan urine bag
12. kunci kateter dengan larutan aqua/NaCl (20-30 cc) sesuai ukuran
kateter
13. mengobservasi respon pasien
14. memfiksasi kateter dengan plester pada paha bagian atas
15. pasien dirapikan
16. alat-alat dibersihkan dan dirapikan
17. perawat cuci tangan
18. mengevaluasi pasien
19. mendokumentasikan tindakan
6. Unit terkait IGD

231
SOP
PERAWATAN
LUKA BERSIH
No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

Terbitke : 1 Kepala Puskesmas


Rancamanyar
PUSKESMAS
RANCAMANYAR

Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Suatu tindakan keperawatan dalam merawat luka dengan teknik
septik dan antiseptic
2. Tujuan 1. mencegah inmfeksi pada luka
2. mempercepat penyembuhan luka
3. memberikan rasa nyaman
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit
dan Pelayanan Kesehatan lainnya.Perhimpunan Pengendalian
Infeksi Indonesia Tahun 2009
4. Persiapan Alat 1. Set balutan steril
2. Sarung tangan bersih sekali pakai
3. Cairan NaCl 0,9 %
4. Plester
5. Perlak dan pengalas
6. Bengkok
7. Kantong sampah
8. Botol berisi betadine
5. Prosedur 1. Menjelaskan prosedur tindakan kepada pasien
2. Menjaga privasi
3. Mengatur posisi pasien sehingga luka terlihat jelas
4. Membuka set peralatan
5. Memakai sarung tangan
6. Membuka balutan dengan hati-hati
7. Membersihkan luka dengan NaCl
8. Mengeringkan luka dengan kasa kering
9. Memberikan kompres betadin pada luka
10. Menutup luka dengan kasa steril kemudian dipasang
verband dan diplester
11. Merapikan pasien
12. Membereskan alat
13. Perawat cuci tangan
6. Unit terkait IGD

232
SOP
NURSE STATION

No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Terbitke : 1 Kepala Puskesmas
Rancamanyar
PUSKESMAS
RANCAMANYAR

Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Adalah tempat dimana petugas melakukan pemeriksaan tanda vital,
anamnesa pasien dan mencatat dalam lembar rekam medis
2. Tujuan Mengetahui kondisi tanda vital dan keluhan pasien sebelum
pemeriksaan Dokter
3. Kebijakan

1. Referensi
4. Persiapan Alat a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Jam Tangan
e. Timbangan Berdiri
f. Alat pengukur tinggi Badan
g. microphone
h. Alat Tulis

5. Prosedur a. Petugas mempersiapkan peralatan yang diperlukan seperti


Tensimeter, thermometer, timbangan berdiri, pengukur tinggi
badan dan microphone
b. Petugas memanggil Pasien sesuai no. urut
c. Petugas menimbang berat badan Pasien
d. Petugas mengukur tinggi Badan Pasien
e. Petugas menanyakan keluhan pasien
f. Petugas mengukur tekanan darah Pasien
g. Petugas mengukur suhu tubuh Pasien
h. Petugas menghitung nadi dan respirasi Pasien
i. Petugas mencatat hasil anamnesa dan hasil pemeriksaan (BB,
TB, Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Suhu) pada lembar status
Rekam Medis
6. Unit terkait Balai Pengobatan Umum

233
SOP
CUCI TANGAN

No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Terbitke : 1 Kepala Puskesmas
Rancamanyar
PUSKESMAS
RANCAMANYAR

Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan
handrub(antiseptic berbasis alcohol) dan sabun antiseptik
2. Tujuan 1. menghilangkan kotoran dan menghambat atau membunuh
mikroorganisme pada kulit tangan
2. mencegah penyebaran mikro organisme penyebab infeksi
yang ditularkan melalui tangan
3. Kebijakan
3. Referensi Pedoman pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah Sakit
dan Pelayanan Kesehatan lainnya.Perhimpunan Pengendalian
Infeksi Indonesia Tahun 2009
4. Persiapan Alat 1. Handrub(antiseptic berbasis alcohol)
2. Wastafel/Kran air mengalir
3. Sabun Antiseptik
5. Prosedur 1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap
dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan
arah memutar
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara
bersamaan
3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi
saling mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok
perlahan

6. Unit terkait Balai Pengobatan Umum

234
235
SOP
EKSTRAKSI SERUMEN

No. Dokumen :
No.Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :
Terbitke : 1 Kepala Puskesmas Rancamanyar

PUSKESMAS
RANCAMANYAR
Dr.Penie Ariestia WA
NIP. 198203192010012018
1. Pengertian Suatu usaha atau tindakan mengeluarkan kotoran telinga dengan
menggunakan pengait serumen yang terbuat dari besi
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan ekstraksi serumen
3. Kebijakan
4. Referensi Christ Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Keempat. Jilid
I.Penerbit Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2014
4. Persiapan Alat a. Pengait Serumen
b. Cotton bud
c. Carbo glyserin
d. Bengkok
e. Senter/ Lampu Sorot
f. Handscoon
g. Tissue
5. Prosedur a. Petugas mengidentifikasi keadaan serumen dengan
memeriksa telinga pasien
b. Petugas memberitahu Pasien tentang kondisi serumen yang
perlu diambil dan prosedur tindakan
c. Petugas memasang lampu sorot
d. Petugas mencuci tangan kemudian menggunakan handscoon
e. Petugas mengatur posisi Pasien
f. Petugas menarik daun telinga ke atas dank e belakang
g. Petugas mengarahkan lampu sorot ke lubang telinga Pasien
h. Bila serumen sedikit, lunak dan cair serta kental gunakan
cotton bud untuk membersihkannya
i. Bila serumen padat dan lunak gunakan pengait serumen. Bila
perlu petugas menetesi carbo glyceril terlebih dahulu dengan
memiringkan kepala pasien kea rah telinga yang tidak ditetesi
cairan pelunak hingga beberapa saat, agar dapat meresap ke
dalam telinga pasien, sehingga serumen mudah dikeluarkan
6. Unit terkait IGD

236

Anda mungkin juga menyukai