RELEVANSI KURIKULUM
PROGRAM STUDI KEPENDIDIKAN DI FISE UNY
DENGAN KEBUTUHAN SEKOLAH
Oleh
MUHYADI, DKK
2009
Lembar Pengesahan Laporan Penelitian
Halaman
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana dipaparkan di atas maka permasalahan
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Akses pendidikan masih belum merata.
2) Daya saing pendidikan masih rendah terutama menghadapi persaingan global.
3) Mutu pendidikan di Indonesia umumnya belum memenuhi standar yang ditentukan
oleh dunia kerja
4) Pendidikan di Indonesia belum mampu menghasilkan lulusan yang mandiri.
5) Lembaga pendidikan kurang memahami kebutuhan lapangan.
6) Program-program studi yang diselenggarakan dunia pendidikan tidak sepenuhnya
mengacu pada kebutuhan dunia kerja.
7) Lembaga pendidikan umumnya tidak memiliki jalinan kerjasama yang sinergis
dengan dunia kerja.
8) Kebijakan pemerintah terkait dengan penyelenggaraan pendidikan belum
sepenuhnya mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
9) Perolehan belajar peserta didik, baik dalam bentuk penguasaan materi maupun
pengalaman belajar yang lain kurang memadai.
10) Sumber belajar sangat terbatas.
11) Kurikulum yang digunakan lembaga pendidikan tidak/belum mampu membekali
lulusan dengan kompetensi yang diperlukan dunia kerja.
3. Pembatasan Masalah
Berbagai masalah yang teridentifikasi di atas, tidak mungkin semuanya terpecahkan
melalui satu kali penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini masalahnya dibatasi pada
persoalan rendahnya tingkat relevansi dunia pendidikan dengan dunia kerja khususnya antara
kurikulum yang digunakan oleh prodi-prodi kependidikan yang ada di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ekonomi (FISE) UNY dengan kebutuhan sekolah sebagai pengguna lulusan FISE.
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah sebagaimana
dikemukakan di atas, maka masalah yang ingin dipecahkan melalui penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Seberapa tinggi relevansi muatan kurikulum Prodi Kependidikan FISE UNY dengan
kompetensi dasar pada kurikulum sekolah menengah?
5. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
a. Substansi materi yang dimuat dalam kurikulum prodi-prodi kependidikan di FISE
UNY.
b. Kompetensi yang diperlukan oleh guru-guru sekolah menengah yang mengajar pada
jurusan/bidang yang relevan dengan prodi pendidikan di FISE UNY.
c. Tingkat kesesuaian antara muatan kurikulum prodi-prodi kependidikan di FISE
UNY dengan kurikulum sekolah menengah.
d. Kendala yang dihadapi FISE UNY dalam memenuhi tuntutan relevansi antara
LPTK dengan kebutuhan guru di lapangan.
6. Manfaat Penelitian
Secara secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berfungsi sebagai bahan
kajian dalam rangka pengembangan kurikulum, khususnya bagi LPTK. Sementara itu
secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi FISE UNY dalam
menyusun struktur kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lapangan, yaitu kurikulum
yang mampu menyiapkan calon-calon guru yang memiliki kompetensi sesuai dengan
kebutuhan sekolah menengah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang berguna bagi individu, masyarakat, bangsa, dan negara. Sementara itu,
penyelenggaraan pendidikan merupakan suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik yang berlangsung sepanjang hayat. Dalam proses tersebut diperlukan keberadaan pendidik
yang memberikan keteladanan dan mampu membangun kemauan, serta mengembangkan potensi
peserta didik secara optimal.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menjelaskan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi, dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan
global. Untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi, serta
tata kelola yang baik dan akuntabel, perlu dilakukan pemberdayaan dan peningkatan mutu guru
secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru
dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam pembangunan
nasional dalam bidang pendidikan sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi yang
bermartabat. Guru dituntut memiliki sejumlah kompetensi yang memungkinkan baginya untuk
melaksanakan tugas sebagai pendidik yang baik. Kompetensi merupakan seperangkat
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai dalam
melaksanakan tugas keprofesionalan. Ciri-ciri kompetensi sebagian dapat diamati langsung dan
sebagian lainnya tidak, karena merupakan jalinan integratif dari berbagai dimensi seperti
pengetahuan, keterampilan, keyakinan, nilai-nilai, konsep diri/jati diri, dan sikap. Bagian yang
teramati dari kompetensi adalah pengetahuan dan keterampilan yang terefleksi dalam perilaku
seseorang yang relatif dapat diukur. Konstruksi standar kompetensi jauh lebih kompleks daripada
yang dapat diamati.
Sebagai tenaga pendidik profesional, guru bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran. Guru berkewajiban: a) menciptakan suasana
pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis, b) mempunyai
komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan, serta c) memberi teladan
dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang
diberikan kepadanya.
Berdasarkan peraturan Mendiknas RI Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru, guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus
memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)
program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu, dan diperoleh dari
program studi yang terakreditasi. Sedangkan kompetensi profesional guru mencakup hal-hal
berikut:
Penguasaan terhadap materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu.
Penguasaan standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
Pemahaman standar kompetensi mata pelajaran yang diampu.
Pemahaman kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.
Pemahaman tujuan pembelajaran yang diampu.
Pengembangan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Memilih materi pembelajaran yang diampu sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
Mengolah materi pelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan
reflektif.
Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus.
Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan.
Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan.
Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.
3. Kurikulum Sekolah
Dalam mencapai visi, misi, dan tujuan yang sudah ditentukan, setiap lembaga pendidikan
berkepentingan untuk menentukan dan melaksanakan kurikulum. Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan terkait dengan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan yang sudah ditetapkan. Setiap satuan pendidikan memiliki visi, misi, dan
tujuan tertentu yang umumnya berbeda satu sama lain. Oleh karena itu kurikulum harus disusun
oleh satuan pendidikan agar sesuai dengan tujuan, kekhususan, dan potensi daerahnya masing-
masing. Kurikulum seperti itulah yang lazim disebut dengan ‟kurikulum tingkat satuan
pendidikan‟ atau KTSP. Penekanan KTSP terletak pada pengembangan peserta didik agar
memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan jenjang pendidikan dan spesifikasi lembaga
pendidikan yang bersangkutan.
Nana Syaodih (2002: 150-154) mengemukakan bahwa pengembangan kurikulum
berpedoman pada dua prinsip sebagai berikut:
4. Evaluasi Program
Pelaksanaan program, termasuk program pembelajaran, harus dievaluasi untuk melihat
keefektifan proses dan ketercapaian hasil yang diharapkan. Worthen & Sander (1973: 13)
mengemukakan bahwa evaluasi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan menentukan nilai
sesuatu. Secara agak rinci evaluasi dimaknai sebagai berikut: “Evaluation is the determination
on the worth of a thing. It includes obtaining information for use in judging the worth of a
program, product, procedure or objective, or the potential utility of alternative approaches
designed to attain specified objective”.
Senada dengan pendapat di atas, Kaufman & Thomas (1980: 10) mengemukakan bahwa
evaluasi merupakan kegiatan untuk memperkirakan kualitas proses yang sedang berlangsung.
Kualitas dalam konteks ini sepadan dengan nilai sebagaimana dimaksudkan Worthen. Dari segi
tujuan yang ingin dicapai, Weiss (1972: 4) berpendapat bahwa evaluasi bertujuan untuk
mengukur efek atau hasil dari suatu program menggunakan kriteria tertentu. Dalam hal ini
diperlukan perangkat yang berfungsi sebagai acuan untuk menentukan tingkat keberhasilan
program yang dilaksanakan. Sudarsono (1993: 6) mengemukakan bahwa kegiatan evaluasi
dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang penampilan (performance) kebijakan dalam
memenuhi kebutuhan, nilai, atau pemecahan masalah. Titik berat kegiatan evaluasi adalah dalam
rangka pengembangan, sebagaimana dikemukakan Stufflebeam dan Skinkfield (1985: 165)
sebagai berikut: “ …the most important purpose of evaluation is not to prove, but to improve.”
Terkait dengan tujuan evaluasi sebagai kegiatan dalam rangka pengembangan tersebut, Isaac and
Michael (1984: 12) mengemukakan:
In other words, the term evaluation typically is associated with how effective or ineffective,
how adequate or inadequate, how good or bad, how valuable or invaluable, and how
appropriate or inappropriate a given action, process, or product is in terms of perceptions
of the individual who makes of information provided by an evaluator.
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian terhadap teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti, maka
dapat dikemukan pertanyaan penelitian sebagai berikut.
2. Seberapa tinggi tingkat relevansi muatan kurikulum prodi Pendidikan Geografi dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sebagaimana tercantum pada kurikulum
SMA/MA?
5. Seberapa tinggi tingkat relevansi muatan kurikulum prodi Pendidikan Sejarah dengan
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sebagaimana tercantum pada kurikulum
SMA/MA?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY dan
sejumlah sekolah yang merupakan „user‟ dari FISE UNY, yaitu sekolah-sekolah yang
mengajarkan materi pelajaran/diklat yang relevan dengan bidang-bidang yang ada di FISE
UNY. Bidang-bidang tersebut mencakup: ekonomi, akuntansi, administrasi, sosiologi, sejarah,
geografi, dan pendidikan kewarganegaraan. Sekolah yang menggunakan lulusan FISE yang
mengajarkan bidang-bidang tersebut mencakup: SMA, MA, SMK, dan SMP.
B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian content analysis (analisis isi) terhadap kurikulum
prodi-prodi kependidikan di FISE UNY dikaitkan dengan isi kurikulum sekolah menengah
yang merupakan „user‟ lulusan FISE yaitu kurikulum SMA, SMK, dan MA bidang ekonomi,
geografi, sejarah, sosiologi, akuntansi, administrasi perkantoran, dan PKn.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah: (1) materi kurikulum program studi kependidikan di FISE
UNY, (2) materi kurikulum pada jurusan-jurusan di sekolah yang relevan dengan program
studi kependidikan yang ada di FISE UNY.
D. Kriteria Evaluasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji tingkat kesesuaian atau relevansi antara
substansi kurikulum program studi kependidikan di FISE UNY dengan substansi materi yang
diajarkan oleh sekolah-sekolah yang relevan dengan prodi kependidikan FISE UNY.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, oleh karena itu diperlukan kriteria yang
jelas agar dapat disimpulkan hasilnya. Menggunakan acuan yang dikembangkan oleh Dunn
(1988: 614), kriteria hasil evaluasi program dikelompokkan menjadi tiga: efektif, cukup,
kurang efektif. Terkait dengan substansi penelitian ini, ketiga level keberhasilan tersebut
disesuaikan/dimodifikasi menjadi: sangat relevan, cukup relevan, dan kurang relevan. Oleh
karena data yang diperoleh dari lapangan berupa data kuantitatif dalam bentuk persentase,
maka skor tersebut kemudian dikonversi ke dalam krieria kualitatif sebagaimana
dikemukakan Joko Widodo (2001: 236) sebagai berikut:
Reduksi
Data Penarikan
Kesimpulan
Data lengkap tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMK dengan muatan kurikulum
Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran termuat pada lampiran 1 halaman ....
Tabel 2
Tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan kurikulum
Prodi Pendidikan Geografi FISE UNY
NO TINGKAT KESESUAIAN F % KETER
1 Sangat Sesuai 13 72,22
2 Sebagian Besar Sesuai 5 27,07
3 Sebagian Kecil Sesuai 0 0,00
4 Tidak Sesuai 0 0,00
JUMLAH 18 100,00
Data lengkap tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan
kurikulum Prodi Pendidikan Geografi termuat pada lampiran 2 halaman ....
Tabel 3
Tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan kurikulum
Prodi Pendidikan Kewarganegaraan FISE UNY
Data lengkap tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan
kurikulum Prodi Pendidikan Kewarganegaraan termuat pada lampiran 3 halaman ....
Data lengkap tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan
kurikulum Prodi Pendidikan Ekonomi termuat pada lampiran 4 halaman ....
Tabel 5
Tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan kurikulum
Prodi Pendidikan Sejarah FISE UNY
Data lengkap tingkat kesesuaian kompetensi dasar kurikulum SMA/MA dengan muatan
kurikulum Prodi Pendidikan Sejarah termuat pada lampiran 5 halaman ....
C. Analisis Data
Menggunakan kriteria penilaian sebagaimana dikemukakan pada bab III, maka data
tentang tingkat tingkat kesesuaian antara muatan kurikulum prodi Kependidikan FISE UNY
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sekolah menengah dapat dianalisis sebagai
berkut.
1. Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran
Data lapangan menunjukkan 76,92% kompetensi dasar pada kurikulum SMK Bidang
Administrasi Perkantoran sepenuhnya sesuai dengan muatan kurikulum Prodi Pendidikan
Administrasi Perkantoran dan 23,08% masuk kriteria sebagian besar sesuai. Tidak ada
kompetensi dasar yang tingkat keseuaiannya hanya sebagian kecil atau tidak sesuai sama
sekali. Ini berarti bahwa kurikulum Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran relevan
dengan kurikulum SMK Bidang Bisnis Manajemen karena memiliki tingkat kesesuaian di
atas 70%.
2. Prodi Pendidikan Geografi
Data lapangan menunjukkan 72,22% kompetensi dasar pada kurikulum SMA/MA
sepenuhnya sesuai dengan muatan kurikulum Prodi Pendidikan Geografi dan 27,07%
masuk kriteria sebagian besar sesuai. Tidak ada kompetensi dasar yang tingkat
kesesuaiannya hanya sebagian kecil atau tidak sesuai sama sekali. Ini berarti bahwa
kurikulum Prodi Pendidikan Geografi relevan dengan kurikulum SMA/MA karena
memiliki tingkat kesesuaian di atas 70%
3. Prodi Pendidikan Kewarganegaraan
Data lapangan menunjukkan 80,00% kompetensi dasar pada kurikulum SMA/MA
sepenuhnya sesuai dengan muatan kurikulum Prodi Pendidikan Kewarganegaraan dan
20,00% masuk kriteria sebagian besar sesuai. Tidak ada kompetensi dasar yang tingkat
kesesuaiannya hanya sebagian kecil atau tidak sesuai sama sekali. Ini berarti bahwa
kurikulum Prodi Pendidikan Kewarganegaraan relevan dengan kurikulum SMA/MA
karena memiliki tingkat kesesuaian di atas 70%.
4. Pendidikan Ekonomi
Data lapangan menunjukkan 91,30% kompetensi dasar pada kurikulum SMA/MA
sepenuhnya sesuai dengan muatan kurikulum Prodi Pendidikan Ekonomi dan 8,70%
masuk kriteria sebagian besar sesuai. Tidak ada kompetensi dasar yang tingkat
kesesuaiannya hanya sebagian kecil atau tidak sesuai sama sekali. Ini berarti bahwa
kurikulum Prodi Pendidikan Ekonomi relevan dengan kurikulum SMA/MA karena
memiliki tingkat kesesuaian di atas 70%
5. Pendidikan Sejarah
Data lapangan menunjukkan 46,51% kompetensi dasar pada kurikulum SMA/MA
sepenuhnya sesuai dengan muatan kurikulum Prodi Pendidikan Sejarah dan 48,84%
masuk kriteria sebagian besar sesuai, dan 4,65% masuk kriteria sebagian kecil sesuai.
Tidak ada kompetensi dasar yang tidak sesuai sama sekali. Ini berarti bahwa kurikulum
Prodi Pendidikan Sejarah relevan dengan kurikulum SMA/MA karena memiliki tingkat
kesesuaian di atas 70% akan tetapi masih ada sebagian kecil kompetensi dasar yang
memiliki tingkat kesesuaian srendah.
D. Pembahasan
Kajian terhadap kompetensi dasar pada kurikulum sekolah menengah atas (SMA/MA/SMK)
dengan muatan kurikulum Prodi Kependidikan FISE UNY menunjukkan adanya kemiripan
antara prodi yang satu dengan yang lain. Data yang sedikit berbeda terlihat pada prodi
Pendidikan Sejarah, yang menunjukkan adanya 2 kompetensi dasar SMA/MA yang tingkat
kesesuaiannya sedikit. Keempat prodi yang lain, kesesuaiannya berada pada tingkat ‟sepenuhnya
sesuai‟ dan ‟sebagian besar sesuai‟. Namun demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan
bahwa kelima prodi pendidikan di FISE UNY tersebut telah menerapkan kurikulum yang
memiliki tingkat kecocokan yang tinggi dengan kompetensi dasar pada kurikulum sekolah
menengah, yang berarti sudah sesuai dengan tuntutan pengguna. Data ini juga menunjukkan
adanya keeratan hubungan antara UNY sebagai lembaga penyedia calon guru dengan sekolah
sebagai pengguna. Secara teoritk temuan ini sudah sesuai dengan tuntutan pengembangan
kurikulum sebagaimana dikemukakan oleh Nana Syaodih (2002: 150) yang mengharuskan
dipenuhinya prinsip relevansi antara muatan kurikulum dengan kebutuhan lapangan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari kajian terhadap muatan kurikulum prodi-prodi kependidikan FISE UNY dengan
muatan kurikulum SMA/MA/SMK (yang tercermin dari kompetensi dasar), dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berkut.
2. Kurikulum prodi Pendidikan Geografi FISE UNY memiliki tingkat relevansi yang
tinggi dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sebagaimana tercantum
pada kurikulum SMA/MA
4. Kurikulum prodi Pendidikan Ekonomi FISE UNY memiliki tingkat relevansi yang
tinggi dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sebagaimana tercantum
pada kurikulum SMA/MA
5. Kurikulum prodi Pendidikan Sejarah FISE UNY memiliki tingkat relevansi yang
tinggi dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa sebagaimana tercantum
pada kurikulum SMA/MA
B. Saran
Berdasarkan stemuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada bab IV dapat
dikemukakan saran sebagai berikut.
1. Prodi Pendidikan Sejarah FISE UNY perlu mengkaji lagi muatan kurikulum yang
digunakan karena masih ada 4,65% kompetensi dasar pada kurikulum SMA/MA yang
tingkat relevansinya masih tergolong rendah.
2. Prodi-prodi yang lain, meskipun telah menerapkan kurikulum yang memiliki
relevansi tergolong tinggi dengan kurikulum SMA/MA/SMK namun disarankan
secara berkala mengkaji ulang muatan kurikulumnya karena sangat mungkin
kurikulum sekolah menengah mengalami perubahan sewaktu-waktu disesuaikan
tuntutan lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Bell-Gredeer, M.E. 1986. Learning and Instruction: Theory into Practice. New York: Macmillan
Publishing Company.
Dedi Supriyadi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.
Dunn, William, N. 1988. Analisis Kebijakan Publik: Kerangka Analisa dan Prosedur
Perumusan Masalah (Diindonesiakan oleh Muhadjir Darwin), Yogyakarta: PT Hanin Dita
Dwiyanto, Agus. 1995. “Penilaian Kinerja Publik”, Makalah disampaikan pada Seminar Kinerja
Organisasi Publik di UGM. Mei 1995.
Enco Mulyasa. 2004. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Konsep, Karakteristik, dan
Implementasi. Bandung: ERemaja Rosda Karya.
Isaac S. and Michael, W.B. 1984. Handbook in Research and Evaluation. California: EdITS
Publishing.
Joko Widodo. 2001. Good Governance, Akuntabilitas, dan Kontrol Birokrasi. Surabaya: Insan
Cendekia.
Miles, M.B., & Huberman, A.M. 1984. Analisis Data Kualitatif (terjemahan Tjetjep Rohidi).
Jakarta: Universitas Indonesia.
Weiss, C.R. 1972. Evaluation Research. Method of Assessing Program Effectiveness. Englewood
Cliffs: N.J. Prentice Hall.
Worthen, B.R. & Sanders James R. 1987. Educational Evaluation: Theory and Practice. Ohio:
Charles A. Jones Publishing Company.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1.
Tingkat Keseuaian Kurikulum Prodi Pendidikan Administrasi Perkantoran dengan Kurikulum
SMK Bisnis Manajemen Bidang Keahlian Admnistrasi Perkantoran
TINGKAT
KESESUAIAN
KURIKULUM PRODI
KOMPETENSI DASAR SMK PDDK. ADMINISTRASI
DASAR KOMPETENSI PERKANTORAN
KEJURUAN FISE UNY SS SBS SKS TS
1 Hakekat Perkantoran Manajemen Perkantoran
Teknologi Perkantoran dan
2 Pengetahuan Mesin Kantor K3
3 Manajemen Perkantoran Manajemen Perkantoran
Pengorganisasian Personal Manajemen SDM
4 Kantor Organisasi
KKL Adm. Perkantoran
5 Pekerjaan Kantor Kesekretariatan
Pengelolaan Perbekalan Manajemen Perbekalan
6 Kantor
Hubungan Administrasi, Manajemen
organisasi dan Organisasi
7 manajemen Dasar-dasar Administrasi
Ruang Lingkup Manajemen
8 Manajemen
9 Fungsi-fungsi Manajemen Manajemen
Penerapan fungsi-fungsi Manajemen
Manajemen serta
hubungannya dalam
10 kegiatan
11 Kepemimpinan Kepemimpinan
Manajemen
Manfaat motivasi dalam
Kepemimpinan
12 manajemen
Komunikasi
Hubungan antar manusia Komunikasi Inter Personal
13 dalam organisasi Organisasi
KOMPETENSI KEJURUAN
Berkomunikasi di tempat Komunikasi Inter Personal
14 kerja
Menyediakan bantuan Public Relations
kepada pelanggan didalam
15 dan diluar perusahaan
16 Memelihara Standar Etika Administrasi
Presentasi Pribadi
17 Bekerja dalam satu Tim Organisasi
Mengikuti Prosedur Teknologi Perkantoran dan
Keamanan, keselamatan, K3
18 dan kesehatan kerja
Menghadapi situasi-situasi Teknologi Perkantoran dan
19 darurat/ emergency K3
Menjaga standar Teknologi Perkantoran dan
keamanan penampilan K3
20 pribadi
Memberikan umpan balik Teknologi Perkantoran dan
mengenai keamanan, K3
kesehatan, dan
21 keselamatan kerja
Respon untuk panggilan Kesekretariatan
22 telepon masuk
Melakukan panggilan Kesekretariatan
23 telepon
Teknologi Perkantoran dan
24 Memilih peralatan kantor K3
Menggunakan peralatan Teknologi Perkantoran dan
25 kantor K3
Memelihara peralatan Teknologi Perkantoran dan
26 kantor K3
Merencanakan Kesekretariatan
mempersiapkan pertemuan
27
Menyelenggarakan Kesekretariatan
28 pertemuan
Menggandakan dan Kesekretariatan
mendistribusikan hasil
29 pertemuan
30 Proses dokumen kantor Manajemen Kearsipan
31 Dasar surat-menyurat Korespondensi Indonesia
Mengurus dan menjaga Manajemen Kearsipan
32 sistem dokumen
Mengenali prosedur kerja Sistem Analisis Administrasi
33 Manajemen Lab. ADP
34 Memberikan saran Kesekretariatan
Komunikasi Inter Personal
35 Memelihara prosedur kerja Sistem Informasi Manajemen
Mendukung perbaikan Sistem Analisis Administrasi
36 yang berkesinambungan
Memelihara prosedur Manajemen Kearsipan
37 pencatatan
38 Pengenalan dalam Korespondensi Bahasa
penulisan surat Inggris
(Intoduction to letter
writing)
Surat Penjualan (Sales Korespondensi Bahasa
39 Letter) Inggris
Letter of Complaint & Korespondensi Bahasa
40 Letter of Adjustment Inggris
Korespondensi Bahasa
41 Letter of Refference Inggris
Korespondensi Bahasa
42 Remittance Lette Inggris
Korespondensi Bahasa
43 Personal Letter Inggris
Korespondensi Bahasa
44 Letter of Application Inggris
Menerima dan Manajemen Kearsipan
Mendistribusikan Surat
45 Masuk
Menerima dan Manajemen Kearsipan
Mendistribusikan Surat
46 Keluar
Mengelola Surat Penting Manajemen Kearsipan
dan yang Harus Diterima
47 pada Hari yang Sama
Melola dan Mengirim Komputer
48 Email
Menetapkan kebutuhan Manajemen Kearsipan
49 bahan dan alat kearsipan
Memilih sistim yang Manajemen Kearsipan
sesuai
50
Mengimplementasikan Manajemen Kearsipan
51 sistim kearsipan
Mengetik Elektronik
52 Mencatat Stenografi Bhs. Inggris
Mendikte naskah untuk Stenografi Bhs. Indonesia
53 catatan Stenografi Bhs. Inggris
Menggunakan praktek Teknologi Perkantoran dan
54 kerja yang aman K3
Memastikan akan Manajemen Kearsipan
55 kebutuhan dokumen
56 Memproduksi Dokumen Manajemen Kearsipan
Merencanakan perjalanan Kewirausahaan
57 bisnis
58 Mengatur perjalanan bisnis Kewirausahaan
59 Membuat laporan Kewirausahaan
perjalanan bisnis
Identifikasi kebutuhan Kewirausahaan
60 pelanggan
Penyampaian pelayanan Kewirausahaan
61 pada pelanggan
Identifikasi proses Korespondensi Indonesia I
komunikasi di tempat Komunikasi Inter Personal
62 kerja
Korespondensi Indonesia I
63 Menulis Konsep Informasi Komunikasi Inter Personal
Proses penerimaan uang Manajemen Keuangan
64 dan pembayaran Perpajakan
65 Melakukan rekonsiliasi Public Relations
JUMLAH
LAMPIRAN 2.
Tingkat Kesesuaian kurikulum Prodi Pendidikan Geografi dengan kurikulum SMA/MA
TK KESESUAIAN
2 Mendeskripsikan hakikat
negara dan bentuk-bentuk
kenegaraan
3 Menjelaskan pengertian,
fungsi dan tujuan NKRI
Pengantar Ilmu Hukum dan
4 Menunjukkan semangat
Pengantar Tata Hukum
kebangsaan, nasionalisme
Indonesia
dan patriotisme dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
5 Mendeskripsikan
pengertian sistem hukum
dan peradilan nasional
Hukum Acara Pidana
6 Menganalisis peranan
lembaga-lembaga
peradilan
Hukum Acara Pidana
7 Menunjukkan sikap yang
sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku
Hukum Internasional
8 Menganalisis upaya
pemberantasan korupsi di
Indonesia
12 Mendeskripsikan
instrumen hukum dan
peradilan internasional
HAM
13 Mendeskripsikan
Hukum Tata Negara
hubungan dasar negara
dengan konstitusi
14 Menganalisis substansi
konstitusi negara
15 Menganalisis kedudukan
pembukaan UUD 1945
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
18 Menganalisis persamaan
kedudukan warga negara
dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa
dan negara
19 Menghargai persamaan
kedudukan warga negara
tanpa membedakan ras,
agama, gender, golongan,
budaya, dan suku
25 Mendeskripsikan
pentingnya sosialisasi
pengembangan budaya
politik
26 Menampilkan peran
serta budaya politik
partisipan
27 Mendeskripsikan
pengertian dan prinsip-
prinsip budaya demokrasi
28 Mengidentifikasi ciri-ciri
masyarakat madani
29 Menganalisis pelaksanaan
demokrasi di Indonesia
sejak orde lama, orde baru,
dan reformasi
30 Menampilkan perilaku
budaya demokrasi dalam
kehidupan sehari-hari
31 Mendeskripsikan
pengertian dan pentingnya
keterbukaan dan keadilan
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
32 Menganalisis dampak
penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak
transparan
33 Menunjukkan sikap
keterbukaan dan keadilan
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
35 Menjelaskan tahap-tahap
perjanjian internasional
36 Menganalisis fungsi
Perwakilan Diplomatik
37 Mengkaji peranan
organisasi internasional
(ASEAN, AA, PBB)
dalam meningkatkan
hubungan internasional
38 Menghargai kerja sama
dan perjanjian
internasional yang
bermanfaat bagi Indonesia
39 Mendeskripsikan sistem
hukum dan peradilan
internasional
40 Menjelaskan penyebab
timbulnya sengketa
internasional dan cara
penyelesaian oleh
Mahkamah Internasional
41 Menghargai putusan
Mahkamah Internasional
46 Menganalisis pelaksanaan
sistem pemerintahan
Negara Indonesia
47 Membandingkan
pelaksanaan sistem
pemerintahan yang berlaku
di Indonesia dengan
negara lain
53 Membandingkan
pelaksanaan sistem
pemerintahan yang
berlaku di Indonesia
dengan negara lain
54 Mendeskripsikan Pendidikan HAM
pengertian, fungsi dan
peran serta perkembangan
pers di Indonesia
55 Menganalisis pers yang
bebas dan bertanggung jawab
sesuai kode etik jurnalistik
dalam masyarakat
demokratis di Indonesia
56 Mengevaluasi kebebasan
pers dan dampak
penyalahgunaan kebebasan
media massa dalam
masyarakat demokratis di
Indonesia
Perspektif Global
57Me Mendeskripsikan proses,
aspek, dan dampak
globalisasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
58 Mengevaluasi pengaruh
globalisasi terhadap
kehidupan Bangsa dan
Negara Indonesia
Sejarah Lokal
Sejarah Amerika
Sejarah Asia
Sejarah Asia
Sejarah Afrika
Sejarah Australia
JUMLAH
LAMPIRAN 6
BIODATA
a. Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta
(2004-2007)
b. Sekretaris Prodi PEP & PTK Program Pascasarajana UNY (2003)
c. Pembantu Dekan II Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial IKIP
YOGYAKARTA (1997-1999)
d. Ketua Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial IKIP YOGYAKARTA (1992-1995)
9. Pengalaman Mengajar:
a. Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (1979
– sekarang /2009)
b. Dosen pada Program Pascasarjana di Universitas Negeri Yogyakarta (1997 –
sekarang/2009)