Disusun Oleh :
Kelompok 6 XI MIPA 1 :
-Muhammed Khatami Q.M.I (21)
-Nadhifah Damayanti (22)
-Nadiah Maimunah (23)
-Novardana Satrio W (24)
Kata Kunci: Jenis larutan, Konsentrasi Larutan, Kenaikan titik didih, Termometer
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ......................................................................................................... i
Abstrak ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Hipotesis .................................................................................................... 2
D. Tujuan Percobaan ...................................................................................... 2
E. Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II Kajian Teori
A. Kenaikan Titik Didih................................................................................. 3
B. Hukum Raoult ........................................................................................... 3
BAB III Metode Percobaan
A. Alat dan Bahan .......................................................................................... 6
B. Variabel yang Digunakan .......................................................................... 6
C. Alur Percobaan .......................................................................................... 7
D. Langkah Percobaan ................................................................................... 8
BAB IV Data dan Analisis
A. Data ......................................................................................................... 10
B. Analisis .................................................................................................... 11
C. Pembahasan ............................................................................................. 11
BAB V Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................ 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 14
Lampiran
Foto .............................................................................................................. 15
Perhitungan .................................................................................................. 18
Laporan Sementara....................................................................................... 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu dimana cairan mendidih dinamakan titik didih. Titik didih adalah temperatur dimana
tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer. Suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat
cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Berdasarkan nilai titik didih zat
terlarut, larutan dapat dibagi dua yaitu titik didih zat terlarut lebih kecil dari pelarutnya sehingga
zat terlarut lebih mudah menguap , dan yang kedua zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya
sehingga apabila dipanaskan pelarut yang lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan
bergantung pada jenis zat terlarut, konsentrasi larutan, serta eletrolit atau non elektrolit zat
terlarut. Untuk membuktikan pengaruh ketiga faktor tersebut terhadap kenaikan titik didih maka
perlu dilakukan percobaan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada percobaan ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih larutan?
2. Bagaimana hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih larutan?
3. Bagaimana pengaruh antara larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap kenaikan titik didih
larutan?
C. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih larutan.
2. Mengidentifikasi hubungan antara konsentrasi larutan dengan kenaikan titik didih larutan.
3. Mengidentifikasi pengaruh larutan elektrolit dan non elektrolit terhadap titik didih larutan.
D. Hipotesis
1. Jika jenis suatu zat terlarut adalah non volatile maka menyebabkan kenaikan titik didih,
jika jenis suatu zat terlarut adalah volatile maka tidak terjadi kenaikan titik didih.
2. Jika konsentrasi zat terlarut tinggi maka kenaikan titik didih semakin besar.
3. Jika larutan adalah elektrolit maka menyebabkan kenaikan titik didih, jika larutan adalah
nonelektrolit maka tidak terjadi kenaikan titik didih.
E. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat membuktikan secara langsung pengaruh jenis zat
terlarut (volatile dan non volatile), konsentrasi larutan, serta jenis larutan (elektrolit dan non
elektrolit) terhadap kenaikan titik didih suatu zat. Sehingga akan dapat menambah pemahaman
mengenai kenaikan titik didih zat.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
5
Gambar diagram tekanan suhu untuk titik didih dan titik beku dari pelarut dan
larutan
ΔTb = Kb . m
ΔTb = Tb – Tbº
Hal yang berpengaruh pada kenaikan titik didih adalah harga kb dari zat pelarut. Kenaikan
tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut, tapi oleh jumlah partikel/mol terlarut khususnya
yang terkait dengan proses ionisasinya.
Untuk zat terlarut yang bersifat elektrolit persamaan untuk kenaikan titik didik harus
dikalikan dengan faktor ionisasi larutan, sehingga persamaannya menjadi :
Dimana :
n = jumlah ion-ion dalam larutan
α = derajat ionisasi
6
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gelas kimia 100 mL 2 buah
b. Termometer 1 buah
c. Pembakar spiritus 1 buah
d. Kaki tiga 1 buah
e. Kasa 1 buah
f. Gelas ukur 1 buah
g. Spatula 1 buah
h. Korek api 1 buah
2. Bahan
a. Garam Dapur (NaCl) 10 gram
b. Gula pasir (C12H22O12) 49 gram
c. Akuades secukupnya
B. Variabel yang Digunakan
1. Variabel kontrol: Jenis zat pelarut
Definisi operasional: Jenis zat pelarut yang digunakan untuk semua percobaan sama,
yaitu air.
2. Variabel manipulasi:
a. Jenis zat terlarut
Definisi operasional: Untuk percobaan pertama, jenis zat terlarut yang digunakan
berbeda, yaitu nonvolatile (NaCl) dan volatile (air).
b. Konsentrasi zat terlarut
Definisi operasional: Untuk percobaan kedua, konsentrasi yang digunakan
berbeda dengan menggunakan massa yang berbeda.
3. Variabel respon:
a. Suhu
Definisi operasional: Suhu diukur menggunakan thermometer pada semua
percobaan.
b. Waktu
Definisi operasional: Waktu dihitung menggunakan stopwatch pada semua
percobaan.
c. Kenaikan titik didih
Definisi operasional: Kenaikan titik didih dilihat dari suhu dan waktu.
7
C. Alur Percobaan
1. Pengaruh jenis zat terlarut terhadap kenaikan titik didih
- dibandingkan
8
Suhu & waktu
Suhu & waktu Suhu & waktu
- dibandingkan
D. Langkah Kerja
1. Siapkan gelas kimia 100 mL sebanyak 9 buah Siapkan gelas kimia 100 ml sebanyak
9 buah dan masing-masing diisi aquades sebanyak 50 ml
2. Panaskan salah satu gelas kimia tersebut hingga akuadesnya mendidih kurang lebih
4 menit lalu catat suhunya
3. Empat gelas kimia yang lain yang lain berturut-turut dilarutkan gula masing-masing
3,42 gram; 6,84 gram; 10,26 gram; dan 13,68 gram gula hingga semua gula melarut
4. Empat gelas kimia yang lain berturut-turut dilarutkan garam dapur masing-masing
sebanyak 0,585 gram; 1,7 gram; 17 1,755 gram; dan 2,345 gram hingga semua
garam dapur melarut
5. Panaskan masing-masing larutan gula dan larutan garam dapur dalam gelas kimia
hingga mendidih lalu catat suhunya
E. Tabel Pengamatan
No. Larutan
Molalitas Titik Didih Beda titik didih larutan dan aquades
1. Aquades 0 92 ᵒC -
2. Gula 0,2 95 ᵒC 95-92= 3 ᵒC
3. Gula 0,4 94 ᵒC 94-92=2 ᵒC
4. Garam Dapur 0,2 94 ᵒC 93-92=1 ᵒC
5. Garam Dapur 0,4 95 ᵒC 95-92=3 ᵒC
9
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
A. Analisis
Dari tabel pengamatan pertama, dapat diketahui bahwa ketika aquades dipanaskan,
air tersebut memiliki titik didih 92 ˚C, sedangkan ketika ditambahkan gula ke air tersebut
titik didihnya naik mencapai angka 95 ˚C. Sedangkan dalam tabel 2 dapat dilihat bahwa air
gula jika dipanaskan memiliki nilai yang variatif tergantung dengan banyaknya zat terlarut
didalamnya, yakni ketika gula yang dimasukkan adalah 3,42 gr maka titik didihnya adalah
93˚C
B. Pembahasan
Dari data yang ada pada tabel dan analisis dapat dilihat bahwa nilai dari titik didih
dari larutan garam dan larutan gula memiliki nilai yang berbeda yakni 94 ˚C dan 93 ˚C.
Hal tersebut dikarenakan larutan NaCl merupakan larutan elektrolit yang dipengaruhi
dengan factor Van’t hoff sehingga titik didih larutan elektrolit lebih besar daripada larutan
non elektrolit. Kemudian, titik didih air murni pertama (50 mL). Selain itu, semakin
banyak massa gula yang dilarutkan, seharusnya semakin tinggi pula titik didihnya. Namun,
pada percobaan yang kami lakukan terjadi penurunan nilai kenaikan titik didih pada saat
gula yang dilarutkan bermassa 6,84 gr setelah sebelumnya naik dari yang bermassa 3,42
gr. Ketidaksesuaian hasil dengan teori ini disebabkan karena ketidaktelitian dan kelalaian
yang dilakukan saat pelaksanaan percobaan misalnya kesalahan dalam membaca skala
yang ditunjukkan oleh termometer, api dari spiritus yang tidak konstan dikarenakan
spiritusnya akan habis, pemegangan termometer yang tidak konstan, serta suhu
dipengaruhi oleh lingkungan.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan “Kenaikan Titik Didih” dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh jenis zat terlarut (volatile dan nonvolatile). Jenis zat
terlarut yang non volatile menyebabkan kenaikan titik didih, sedangkan pada jenis zat
terlarut yang volatile tidak terjadi kenaikan titik didih.
2. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh konsentrasi larutan. Semakin besar konsentrasi
larutan (molalitas), maka semakin besar kenaikan titik didih larutan.
3. Kenaikan titik didih dipengaruhi oleh jenis zat terlarut (elektrolit dan non elektrolit).
Kenaikan titik didih larutan elektrolit lebih besar dari kenaikan titik didih larutan non
elektrolit.
B. Saran
Adapun saran untuk percobaan “Kenaikan Titik Didih” adalah sebagai berikut:
1. Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam membaca skala yang ditunjukkan oleh termometer.
2. Seharusnya sebelum memulai praktikum, dalam penggunaan pembakar spiritus hendaknya
melihat jumlah spiritusnya apakah cukup atau tidak untuk semua percobaan, agar tidak
terjadi perbedaan nyala api yang dihasilkan untuk setiap percobaan sehingga tidak
mempengaruhi hasil percobaan.
3. Praktikan diharapkan dapat menjaga posisi termometer dalam keadaan konstan, karena
pemegangan termometer yang tidah konstan mempengaruhi hasil percobaan.
4. Diusahakan jika berada dalam ruangan ber-AC, lakukan percobaan sejauh mungkin dengan
sumber AC, agar meskipun suhunya terpengaruh tapi tetap seminimal mungkin.
11
Lampiran Foto
Gambar 5. Gambar 2.
Gelas kimia 100mL. Kaki tiga dan kasa.
Gambar 8.
Memanaskan air 50 mL dengan
pembakar spiritus.
12