Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN BISNIS

SYARIAH
~ Implentasi Bisnis Syariah~

Dipresentasikan oleh:

Rakhmat Hidayat Kurniawan, S.E., MM.


untuk perkuliahan Etika Bisnis Syariah di FEB Universitas Wijaya Putra
oleh Frans Francois Design
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi PRODUK dan JASA yang
dijual dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:

➢ Memproduksi dan atau menjual Produk atau Jasa yang Benar


Produk yang dinyatakan benar dalam syariah adalah produk-produk atau jasa yang tidak mengandung unsur maksiat
dan haram, seperti produk minuman beralkohol, perjudian, riba, syirik, berhala, makanan yang mengandung unsur
babi, bangkai atau tidak disembelih serta jasa penipuan, perdukunan, pelacuran dan unsur-unsur yang mirip
dengannya. Bahkan barang atau jasa yang cenderung memiliki resiko untuk digunakan dalam perbuatan maksiat juga
dilarang.
➢ Menjual Produk dan Jasa yang benar-benar ada
Menjual produk atau jasa yang tidak jelas baik bentuknya, fungsinya, akadnya atau keberadaan bahkan asal-usulnya
adalah dilarang. Sifat ketidak jelasan ini disebut gharar.
➢ Menjual Produk dan Jasa dengan harga yang benar
Dalam al-Quran disebutkan agar kita tidak mencurangi neraca. Meskipun pada abad modern ini secara literal masih
berlaku, namun dapat juga ditafsirkan bahwa kita tidak diperbolehkan untuk memberi harga lebih tinggi dibanding
dengan ongkos, kualitas produksi beserta manfaatnya.
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi PEMASARAN dan
PENJUALAN dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
➢ Menjual produk dan jasa secara benar
Baik dalam memasarkan maupun dalam menjual (hard selling) produk atau jasa harus menghindarkan unsur
penipuan, membesar-besarkan manfaat apalagi memaksa.
➢ Jangan melakukan Akad Ganda
Allah membenci sebuah perdagangan yang bersifat dualisme. Kita membayar toko untuk memajang produk kita
dengan syarat bahwa si pemilik toko akan menyingkirkan /memindah produk saingan kita lebih tersembunyi.
➢ Jauhi Monopoli
Adanya persaingan dalam bisnis berarti bisnis tersebut berjalan dengan wajar. Dengan adanya pesaing, kita dituntut
untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa kita lebih baik. Monopoli selain membuat produk atau jasa kita tidak
inovatif, juga memberikan kesempatan bagi penguasa pasar untuk semena-mena menetapkan harga atau syarat
pembelian.
➢ Jangan mudahb mengucapkan Janji dan Sumpah
Allah membenci orang-orang yang tidak menepati janji dan bersaksi dusta melalui sumpah dalam Nama Allah. Dalam
setiap sumpah dan janji terdapat unsur harapan dari penerima janji, dan apabila tidak terpenuhi akan muncul
kekecewaan. Dalam al-Quran dinyatakan bahwa atas setiap janji yang diingkari maka akan dimintakan balasannya
yang diambilkan dari pahala si pengucap janji.
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi KEUANGAN dapat dilakukan
antara lain sebagai berikut:
➢ Jauhi Riba
Rasulullah saw menyatakan bahwa dosa riba adalah sama seperti dosa meniduri ibu kandung. Oleh karena itu jauhilah
riba baik dalam rupa pinjaman, leasing maupun dalam piutang.

➢ Pencatatan Utang Piutang


“Hai orang-orang yang beriman, kalau kalian berutang-piutang dengan janji yang ditetapkan waktunya, hendaklah
kalian tuliskan. Dan seorang penulis di antara kalian, hendaklah menuliskannya dengan jujur. Janganlah penulis itu
enggan menuliskannya, sebagaimana telah diajarkan oleh Allah kepadanya.” (QS al-Baqarah [2] : 282)

➢ Segeralah membayar Hutang


Unsur utama hutang adalah janji, janji untuk mengembalikan uang. Selain pemotongan pahala atas setiap ingkar kita,
uang hutang tersebut hakikatnya adalah hak milik dari pemberi hutang, kita hanya meminjam. Kewajiban kita adalah
mengembalikan hak pemiliknya

➢ Kelonggaran dalam piutang


Berkebalikan dengan poin di atas. Ketika kita adalah pemberi hutang, Allah justru mengharapkan kita untuk tidak
memberatkan beban si peminjam, baik dengan tidak memberikan bunga (riba) maupun kelonggaran dalam
pengembalian, bahkan Allah sangat mencintai umatnya yang menghapuskan hutang sesame saudara seimannya.
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi SDM dapat dilakukan antara lain :
➢ Perekrutan SDM
Al-Quran menyarankan agar kita saling menolong sesama muslimin. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh mempekerjakan
orang kafir, namun sebisa mungkin bantulah terlebih dahulu sesama saudara seiman dalam hal pekerjaan. Selain itu juga untuk
menghindari terpilihnya orang kafir sebagai pemimpin dalam perusahaan maupun dalam unit-unit atau divisi-divisi di dalam
perusahaan.
➢ Beri Tanggung jawab sesuai kemampuannya
Rasulullah menyarankan agar kita memberikan tanggung jawab sesuai kemampuan karyawan, apabila ternyata tanggung jawab
tersebut lebih berat, adalah kewajiban kita atau rekan keja yang ditunjuk untuk membantunya (konsep teamwork dan
pendelegasian).
➢ Bayarlah Upahnya
al-Quran menyarankan agar kita membayarkan upah berdasarkan produktivitasnya, dan hindari untuk menunda pengupahan.
➢ Nasihati dengan Baik
Al-Quran menyarankan apabila seseorang berbuat salah, maka kita wajib mengingatkan /menasehati secara pribadi, bukan di
depan khalayak karena dapat membangkitkan malu dan amarah. SP adalah konsep kinerja kafir.
➢ Ajak dan Bantulah menjalankan Rukun Islam
Berikan waktu untuk menunaikan shalat, atau pada saat puasa longgarkanlah aktivitas dengan tingkat produktivitas seoptimal
mungkin.
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi CSR (Corporate Social
Responsibility) dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
➢ Lakukan Zakat
Al-Quran mewajibkan agar umatnya melakukan zakat. Dari sudut pandang rohani zakat diwajibkan sebesar 2,5% dari
pendapatan kotor kita, sedangkan secara duniawi dapat diartikan sebagai kewajiban kita membayar pajak pada
pemerintah, karena keduanya secara hakikat adalah untuk digunakan mensubsidi masyarakat.

➢ Lakukan Sedekah secara Kontinyu


Sedangkan sedekah tidak diatur seberapa besarnya dan tidaklah wajib, namun al-Quran menyarankan umatnya untuk
bersedekah secara kontinyu. Program CSR yang telah diatur oleh Undang-Undang sesungguhnya adalah sebuah
tindakan sedekah, di mana perusahaan meluangkan sebagian pendapatannya untuk membantu masyarakat yang kurang
mampu, misalnya di desa yang kekurangan air, atau pembangunan jalan di wilayah yang tidak terjangkau atau
perbaikan sarana pendidikan, dan lain sebagainya.

➢ Pertimbangkan EPOC
EPOC adalah sebuah program di mana karyawan diberi kesempatan untuk membeli saham perusahaan. Secara
langsung berarti karyawan ikut memiliki perusahaan, namun di balik itu karyawan dapat merasakan efek
produktivitasnya dalam bentuk sisa hasil usaha. Saham ini apabila dipertahankan dapat menjadi sebuah pension plan
bagi purna-karya.
Bisnis yang Be bas dari Dosa
Implementasi sehari-hari sistem syariah dalam bisnis konvensional dalam segi CSR (Corporate Social
Responsibility) dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
➢ Berikan Bonus Religius
Alangkah indahnya apabila setahun sekali kita memberikan sebuah refreshing activity bagi karyawan, dapat dalam
bentuk darmawisata bersama ataupun dalam rupa ziarah wali. Pencapaian-pencapaian tertentu dapat diberikan reward
berupa Umrah atau naik Haji.

➢ Pertimbangkan Fasilitas Makan Siang gratis


Salah satu hal yang mendatangkan pahala adalah apabila seorang muslim memberikan makanan kepada saudaranya
seiman. Di samping pahala tersebut akan bertambah apabila makanan yang disediakan berasal dari catering rumahan,
penjual gerobak (yang di rolling) atau bahkan masakan para janda di lingkungan sekitar. Dengan demikian Anda telah
membantu orang lain di luar usaha Anda untuk mendapatkan rezeki.

➢ Bekerjasama dengan Badan Amal dan Zakat


Dengan memberikan kebebasan bagi karyawannya untuk berzakat melalui fasilitas pemotongan gaji otomatis yang akan
disalurkan ke Badan Amal dan Zakat berarti seorang pemimpin mempermudah karyawannya untuk menjalankan rukun
Islam.
MUDAH KAN ?
Apabila masih ada beban atau Anda merasa cara-cara tersebut sulit, maka cobalah:
➢ Ubah Pola Pikir Anda tentang “Hasil”
Memang yang Anda keluarkan ekstra dalam rupa uang adalah sebagian dari penghasilan Anda, namun manfaat
yang didapat sebagai imbalannya dapat berupa loyalitas pegawai, disungkani kolega bisnis (derajat Anda
ditinggikan oleh Allah swt) dan yang paling penting adalah pahala.
➢ Ubah Pola Pikir Anda tentang “Kesempatan”
Aturan-aturan Syariat terasa melemahkan posisi kita dalam kesempatan mendapatkan rezeki. Namun ingatlah
bahwa rezeki kita dapat dari Allah swt, bukan dari konsumen atau dari pembayaran agen /distributor atau dari
peguasaan pasar. Mereka hanyalah alat yang dipakai Allah swt untuk menyalurkan rezeki kita.
➢ Ubah Pola Pikir Anda tentang konsep “Rezeki”
Konsep “rupa rezeki adalah harta” adalah konsep yang diserap dari budaya kafir. Masih banyak rezeki Allah
yang tidak terpikirkan. Pernahkah Anda berpikir bahwa “mungkin” karena sedekah yang anda berikan terus
menerus, Allah swt menangguhkan penyakit kanker, yang seharusnya Anda “terima” tahun ini menjadi mundur
5 tahun lagi ? Atau Anda yang seharusnya mengalami kecelakaan saat ini, karena tadi di jalan Anda berhenti
sebentar untuk menyeberangkan orang tua, maka Anda melewatkan “peristiwa” kecelakaan tersebut ?

Anda mungkin juga menyukai