Anda di halaman 1dari 27

POLRIDAERAH JAWATIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

PEDOMAN
PENGORGANISASIAN KOMITE
PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI


TAHUN 2018
i
DAFTAR ISI

Daftar isi Halaman


1
PENDAHULUAN
BAB I ,.. .

A, LATAR BELAKANG .........


1

B. TUJUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ,,,,,.......,...... 3
BAB III VISI, MISI, BUDAYA DAN MOTTO RUMAH SAKIT
A. VtSt ........
B. MtSt ........ 6
C. BUDAYA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI .-........... 6
D, MOTTO 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI ., 6
BAB V STRUKTUR ORGANISAS KOMITE PMKP I
BAB VI URAIAN TUGAS .......... ... 10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIIIPOLA KETEGANAAN OAN KUALIFIKASI PERSONIL ....--..... 19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI 20
A. PENGERTIAN ............. 20
B. TUJUAN 20
BABX PERTEMUAN /RAPAT 21
A. PENGERTIAN .............
B TUJUAN 21
C. KEGIATAN RAPAT .... 21
BAB Xt PELAPORAN ..................
A PENGERTIAN
B. JENIS LAPOMN
BAB XII PENUTUP 24
1

POLRIDAERAH JAWATIMUR LAMPIRAN KEPUTUSAN KARUMKIT


BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN NOMOR : 88 TAHUN 2018
RUMAH SAKIT BHAYANGIGRA KEDIRI TANGGAL : ll MEI 201s

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pelayanan di Rumah Sakit adalah pelayanan yang sarat dengan risiko dan
harus memenuhi syarat mutu pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi serta era BPJS,
kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan ikut meningkat, sehingga tuntutan
masyarakat berkembang juga. Serta dengan pesatnya perkembangan tehnologi
kesehatan dan kedokteran, Rumah Sakit harus mengikuti pula untuk meningkatkan
mutu pelayanan. Tetapi hal ini juga membawa akibat meningkatnya risiko baik
terhadap pasien, keluarga maupun staf.
Untuk memperbaiki mutu pelayanan secara menyeluruh, manajemen Rumah
Sakit harus secara terus menerus mengurangi risiko dari pelayanan yang diberikan
baik risiko terhadap pasien, keluarga pasien maupun staf. Risiko dapat terjadi dalam
proses klinis,manajerial maupun lingkungan fisik Rumah Sakit.
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan harus dijalankan oleh suatu Rumah
Sakit sesuai dengan UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permenkes No.
1691/Menkes/PERA/ll/2011tentang Keselamatan Pasien, Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1333/Menkes/SKD(l/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
Dan berdasarkan Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1994.

Tujuan
1. Tercapainya satu pengertian tentang upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kadiri.

2. Mengetahui konsep dasar dan upaya peningkatan mutu dan keselamatan


pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.
3. Menjamin pemberian pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan
kebutuhan pasien.
4. Termonitoringnya pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri melalui
indikator mutu pelayanan Rumah Sakit.
3

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Bhayangkara Kediri merupakan unsur pelaksana di bawah Bidang


jawab
Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur yang bertugas dan bertanggung
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Polri dan masyarakat
umum.
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri merupakan rumah sakit tingkat ll atau tipe B
dengan kapasitas 296 tempat tidur (TT), kekuatan personel sebesar 730 orang, 20
pelayanan spesialis dan 2 pelayanan sub spesialis serta didukung oleh fasiltas kesehatan
dan sarana prasarana yang lengkap sesuai dengan kemampuan rumah sakit kelas ll
atau tipe B.
Adapun secara rinci kekuatan personel, jenis pelayanan dan fasilitas yang ada di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri adalah sebagai berikut:

Rumah Sakit Bhayangkara Kediri adalah sebagai berikut:


Kekuatan Personil
Jumlah personel atau karyawan yang bekerja di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
adalah 630 orang. Apabila dirinci berdasarkan golongan dan kualifikasi pendidikan
adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1
Data kekuatan personel berdasarkan golongan dan kualifikasi pendidikan

KUALIFIKASI STATUS KEPEGAWAIAN JML


NO.
PENDIDIKAN POLRI PNS KONTRAK MITRA
1. Dokter Spesialis 6 2 0 33 41

2. Dokter Umum 0 4 0 12
I
1 1
3. Dokter Gigi Umum 0 0 0

4. Apoteker 3 0 11 0 14
4. Perawat / Bidan 8 73 241 0 322
1
5. Paramedis non perawat 11 110 0 121
6. Non Medis 13 61 144 0 218
TOTAL 31 151 515 33 730
4

b. Pelayanan Klinik Rawat Jalan


1. Klinik Umum
2. Klinik Rehab Medik
3. Klinik Akupunktur
4. Klinik Gigi dan Mulut
5. Klinik Spesialis Gigi Bedah Mulut
6. Klinik Spesialis Anak
7. Klinik Spesialis Bedah Umum
8. Klinik Spesialis Penyakit Dalam
9. Klinik Spesialis Jantung
10. Klinik Spesialis Kandungan
11. Klinik Spesialis Syaraf
12. Klinik Spesialis Orthopedi dan Spine
13. Klinik Spesialis Paru
14. Klinik Spesialis Psikiatri
15. Klinik Spesialis THT
16. Klinik Spesialis Urologi
17. Klinik Spesialis Mata
18. Klinik Spesialis Bedah Plastik
19. Klinik Onkology
20. Layanan Haemodialisis
21. Layanan Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy
22. Layanan Cath Lab

c. Pelayanan Ruang Rawat Inap


Tabel 2.2
Data Ruang Rawat Inap

NO RUANG ∑ TT KETERANGAN
1 VVIP + 1 R. Anggrek
2 VVIP 4 R. Anggrek, R. Dahlia, R. Teratai

3 VIP 71 R. Anggrek, R. Dahlia, R. Tulip, R. Sekar, R. Teratai,


R. Sakura, R. Edelwais, R. Mawar, R. Wijaya kusuma,
R. Melati, R. Flamboyan
4 KELAS I 44 R. Sekar, R. Anggrek, R. Dahlia, R.Melati, R. Tulip, R.
Wijaya kusuma

5 KELAS II 61 R. Anggrek, R. Melati, R. Sekar, R.flamboyan, R.


Sakura, R. Tulip, R. Tanjung, R.asoka
5

NO RUANG ∑ TT KETERANGAN
6 KELAS III 83 R. Anggrek, R. Bougenvile, R. Cempaka, R.
Flamboyan, R. Melati, R. Tanjung

7 KELAS KHUSUS 22 ICU, R. ISOLASI, R. PERINATOLOGI

TOTAL 286

d. Pelayanan Penunjang
1. Instalasi Narkoba
2. Instalasi Laboratorium & Bank Darah
3. Depo Obat
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Kedokteran Kepolisian (DOKPOL)
6. Instalasi Laundry
7. Instalasi Gizi
8. IPPRS
9. IPAL
10. Instalasi CSSD (Central Supply Steril Departement)
11. Ambulan 24 Jam

e. Pelayanan Unggulan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Layanan Haemodialisis
4. Layanan Forensik
5. CT Scan
6

BAB III
VISI, MISI, BUDAYA DAN MOTTO RUMAH SAKIT

A. VtSl
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Rumah Sakit Bhayangkara Kediri mempunyai
visi sebagai berikut :
'Menjadi Rumah Sakit Kepolisian Terbaik "

B. MtSl
Untuk mewujudkan visi diatas, Rumah Sakit Bhayangkara Kediri telah menyusun
langkah-langkah yang tercakup dalam misi sebagai berikut:
1 . Menyelenggarakan Pelayanan Kedokteran Kepolisian secara profesional dan
paripurna dalam rangka mendukung tugas operasional Polri
2. Menyelenggarakan kesehatan Kepolisian secara prosedural, profesional dan
paripurna kepada masyarakat Polri dan masyarakat umum
3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional,
sarana prasarana yang modem dan canggih, serta sistem yang terintegrasi
menuju pencapaian standar pelayanan yang terakreditasi

C. BUDAYA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI


Rumah Sakit Bhayangkara Kediri memiliki nilai dan budaya kinerja yang selalu
dikembangkan yaitu :

1. Profesional adalah Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dalam melayani penderita


dengan profesional sesuai dengan keilmuan masing-masing.
2. Prosedural adalah Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan mekanisme dan tata cara sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan,
3. Kebersamaan adalah bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Kediri untuk
mencapai kinerja yang optimal mengutamakan kebersamaan atau kerjasama
yang baik antar karyawan dan tidak menggantungkan pada perorangan saja.
4. Sepenuh Hati adalah bahwa Rumah Sakit Bhayangkara Kediri dalam melayani
penderita selalu ikhlas dan sepenuh hati.
7

D, MOTTO
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri memiliki Motto :
'MelayaniDengan Sepenuh Hati"
I
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

STRUKTUR ORGAilISASI
RUTAH SAKIT BHAVANGI(ARA TI(. II KEDIRI
(PERI(AP rr TAHUN 2|J111

KARUMKIT ,

DEWAI'IPE]IIGAWAS
WAKARUMKIT
UllSUR PlMPlllAl'l
KASUBBAG WASII{TERN / SPI XASUABAG REIIIIIN KASUBEAC AIXFUXG

rAIJ KAUi atr e nm


x ui nEr

UXEUR PETBAI{TU PITPIIIAJI


DAII PEI.II(3AIIA STAF

t----*--*.--"-..:--
i* 1

JAX6UI

l3t 0f,3Tl|.llt LAUl{ONY


Btoafi clLTia|.l

PAI']TI
ETrt I HUXUil

U||SUR PELAKSAI{'I UTATSA


I
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PMKP

KETUA KETUA
SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE
KESELAMATAN PASIEN

UNIT - UNIT KERJA

PIC UNIT KERJA


10

BAB VI
URAIAN TUGAS
A. Komite PMKP
1. Sebagai motor penggerak penyusun program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien rumah sakit
2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program Peningkatan Mutu
dan Keselamaian Pasien di unit kerja
3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan
dalam memilih priodtas perbaikan, pengukuEn mutu/indikator mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator

4. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pernilihan prioritas program di


tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit secara
keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus terkoordinasi dengan
baik dalam pelaksanannya
5. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan validasi data dari data
indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja di rumah sakit

6. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis data, serta


bagaimana alur datia dan pelaporan dilaksanakan
7. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak terkait serta
menyampaikan masalah terkait pelaksanaan program mutu dan keselamatan

Pasien
8. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien
L Bertanggungjawab untukmengomunikasikan masalah-masalah mutu secara
rutin keDada semua staf
10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program
Peningkatan Mutu dan Keselamaian Pasien
B. Ketua Komite PMKP
1. Menyusun dan merencanakan program kegiatan PMKP bersama Kepala
Rumah Sakit
2. Menyusun dan merencanakan pelaksanakan kegiatan program PMKP
11

3. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan operasional


PMKP secara efektif, efisien dan bermutu
4. Menganalisis data indikator mutu pelayanan baik Indikator Mutu Klinis
Rumah Sakit maupun lndikator Mutu monitoring dan evaluasi pelaksanaan
program PMKP
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PMKP
6. Melaksanakan analisis terhadap data yang dikumpulkan dan diubah menjadi
informasi
7. Melakukan validasi data PMKP secara internal dan dilakukan secara periodik
L Menyebarkan informasi tentang peningkatan mutu dan keselamatan pasien
secara regular melalui papan pengumuman, bulletin atau rapat staf
(informasi mencakup proyek baru, kemajuan penc€rpaian sasaran
keselamatan pasien internasional, hasil riset terkini atau program
percontohan)
9. Meningkatkan pengetahuan anggotia dengan memberikan pelatihan terhadap
staf yang ikut serta dalam program PMKP

10. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan PMKP kepada Kepala


Rumah Sakit
C. Ketua Sub Komite Mutu
'1.Membuat perencanaan program kegiatan peningkatan mutu Rumah Sakit
2. Membuat panduan peningkatan mutu Rumah Sakit
3. Menentukan indikator mutu Rumah Sakit bersama Kepala Rumah Sakit dan
unit kerja
4. Membuat panduan pencatatan dan pelaporan indikator mutu Rumah Sakit
(klinis, manajemen, dan sasaran keselamatan pasien)
5. Memimpin pertemuan berkala dengan anggota Sub Komite Mutu
6. Membuat panduan analisa dan validasi
7. Membuat panduan clinical pathway bersama komite medis
8. Melaksanakan program kegiatan peningkatan mutu Rumah Sakit
9. Membuat dan melakukan evaluasi kebijakan peningkatan mutu Rumah Sakit
.la

10. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan peningkatan mutu


Rumah Sakit dan unit kerja
11. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu kepada Kepala
Rumah Sakit
12. Menyampaikan rekomendasi dari Kepala Rumah Sakit kepada anggota
Komite PMKP dan unit yang terkait

13. Melakukan pertemuan berkala dengan Ketua PMKP


D. Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien
1. Membuat perencanaan program kegiatan keselamatan pasien Rumah Sakit
2. Membuat panduan keselamatan pasien Rumah Sakit
3. Membuat panduan pencatatan dan pelaporan insiden keselamatan pasten
(lKP) Rumah Sakit
4. Membuat panduan manajemen risiko
5. Membuat panduan FMEA dan RCA
6. Memimpin pertemuan berkala dengan anggota Sub Komite Keselamatan
Pasien
7. Membuat SPO yang terkait dengan program keselamatan pasien Rumah
Sakit
8. Melaksanakan program keselamatan pasien Rumah Sakit
9. Melaksanakan pengukuran budaya keselamatan Rumah Sakit
10. Membuat dan melakukan evaluasi kebijakan keselamatan pasien Rumah
Sakit
11. Melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan keselamatan pasien
Rumah Sakit
12. Bersama Karumkit dan unit yang terkait melakukan RCA
13. Melakukan koordinasi tentang laporan insiden keselamatan pasien dengan
Kepala unit terkait untuk menentukan risk grading dan tindak lanjut
14. Membuat laporan insiden keselamatan pasien kepada Kepala Rumah Sakit,
Wakil Kepala Rumah Sakit dan Ketua PMKP dalam rapat kerja bulanan
15. Melakukan pertemuan berkala dengan Ketua PMKP
'13

E. Sekretaris
1. Membuat dokumen Komite PMKP
2. Merencanakankegiaianpertemuan
3. Membuat Notulen pertemuan Komite PMKP
4. Menyiapkan keperluan yang terkait dengan kegiatan PMKP
5. Merencanakan anggaran kegiatan Komite PMKP
6. Membuat laporan kegiatan dan laporan program kerja Komite PMKP
F. Anggota Tim
1. Membantu Ketua Sub Komite Mutu dan Sub Komite Keselamatan Pasien
dalam pembuatan kebijakan, program kerja, panduan dan SPO yang terkait
dengan kegiatan PMKP Rumah Sakit

2. Membantu KeDala Rumah Sakit dan Ketua Sub Komite Mutu dalam
menentukan lndikator mutu Rumah Sakit
3. Menerima data indikator mutu Rumah Sakit
4. Membantu Ketua Sub Komite Mutu membuat analisa indikator mutu Drioritas
Rumah Sakit, unit kerja dan indikator mutu nasional

5. Menerima dan merekapitulasi laporan Insiden Keselamatan Pasien (lKP)


6. Membantu Ketua Sub Komite Mutu dan Sub Komite Keselamatan Pasien
dalam melakukan evaluasi pelaksanaan program kegiatan PMKP Rumah
Sakit
7. Membantu Ketua Sub Komite Mutu dan Sub Komite Keselamatan Pasien
dalam membuat laporan pelaksanaan kegiatan PMKP Rumah Sakit
L Membantu Ketua Sub Keselamatan Pasien dalam menganalisa dan
membuat matrix risk grading laporan insiden keselamatan pasien (lKP)
9. Membantu Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien dalam investigasi Insiden
Keselamatan Pasien (lKP)
10. Membantu Kegiatan Ketua Sub Komite Keselamatan Pasien dalam
melakukan RCA
11. Menghadiri pertemuan-pertemuan komite PMKP baik yang rutin maupun
insidentil
14

PIC Data Komite PMKP


1. Menerima pengumpulan data indikator mutu prioritas, indikator mutu unit,
indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien (lKP) dari unit kerja
2. Mengolah data indikator mutu prioritas Rumah Sakit, indikator mutu unit,
indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien (lKP) menjadi suatu
informasi yang dapat disampaikan kepada seluruh karyawan Rumah Sakit
3. Membuat laporan indikator mutu prioritas Rumah Sakit indikator mutu unit,
indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien (lKP) Rumah Sakit
4. Menyimpan file dokumen kegiatan Komite PMKP

H. PIC Data Unit Kerja


1. Melakukan pengumpulan data indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas
Rumah Sakit yang berasal dari unitnya melalui pengisian formulir sensus
harian dan memasukkan data ke software
2. Merekap data sensus harian ke data sensus bulanan
3. Melaporkan data indikator mutu prioritas Rumah Sakit, indikator mutu unit,
indikator mutu nasional dan insiden keselamatan pasien (lKP) Rumah Sakit
kepada PIC Data Komite Peningkatan Mutu Keselamatan Pasien (PMKP)
4. Bersama Kepala Unit Kerja melakukan analisa data indikator mutu unit kerja
setiap bulan dan membuat story boardnya
5. Membuat laporan pelaksanaan program PMKP unit kerja dan pencapaian
indikator mutu unit kerja setiap 3, 6 bulan dan 1 tahun kepada Kepala Rumah
Sakit melalui Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
6. Membuat identifikasi risiko dan risk register unit kerja setiap tahun
15

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

PENUNJANG MEDIS(DEPO
FARMASI,RADIOLOGI,
LABORATORIUM}
16

UNIT TATA HUBUNGAN KERJA


Gizi ungan kerja dengan Instalasi gizi terkait
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Komite Medis Xomite ptUfp rnemiliki hubungan kerja dengan Komite Medis terkail
dengan rekomendasi hasil evaluasi kepatuhan Clinical pathway, laporan
insiden dan manajemen risiko klinis.

K3RS Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit terkait dengan pencatatan indikatot
mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
IPPRS Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit terkait dengan pencatatan indikator mutu,
pelaporan insiden dan manajemen risiko
Komite Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite keperawatan
Keperawatan terkait dengan penilaian kinerja tenaga klinis
Bagian Umum Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan bagian umum terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen
risiko
Laboratorium Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi laboratoriurn
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Farmasi Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi farmasi terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen
risiko
Radiologi Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Radiologi
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Diklat Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Diklat terkait dengan
program diklat PMKP, pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
17

UNIT TATA HUBUNGAN KERJA


Hemodialisa Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan bagian Hemodialisa
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dar
manajemen risiko
CSSD Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan CSSD terkait dengar
pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
LAUNDRY Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Laundry terkait dengar
pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajenlen risiko
Instalasi Bedah Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Bedah Sentra
Sentral terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dar
manajemen risiko
rcu Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan ICU terkait
pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
Keuangan Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan unit Keuangan terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemer
risiko
DOKPOL Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan instalasi DOKPOL
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dar
manajemen risiko
Rekam Medik Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Rekam Medik
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Instalasi Rawat Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Rawat Inap
Inap terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
URMIN Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan unit URMIN terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen
risiko
Komite PPI Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite PPI terkail
dengan pencatatan surveilans, indikator mutu dan manajemen risiko
18

UNIT TATA HUBUNGAN KERJA


SPI Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan unit SPI terkait dengan
pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
IGD Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan IGD terkait dengan
pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
lnstalasi Rawat Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan instalasi rawat jalan
Jalan terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
19

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

No Jabatan Kualifikasi Pendidikan Kebutuhan


1 Ketua Komite PMKPa. Tenaga 1

Medis I S2 Tentang
Perumahsakitan
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
2 Ketua Sub Komite Mutu a. Tenaga medis
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
3 Ketua Sub Komite KP a. Tenaga medis
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
1
4 Sekretaris Tenaga berpendidikan minimal
SLTA
7
5 Anggota Tim a. Tenaga berpendidikan minimal
D-3 / S-1
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
1
6 PIC Komite Mutu a. Tenaga berpendidikan minimal
D3
b. Pelatihan pengumpulan,
pencatatan, analisa dan validasi
data indikator mutu
42
7 PIC Unit Kerja a. Tenaga berpendidikan minimal
SLTA/ yang sederajat
b. Pelatihan tentang pemilihan,
pengumpulan, pencatatan,
analisa dan validasi data
indikator mutu
20

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan
pemahaman mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem
kerjanya. Kegiatan Pengembangan dan pendidikan tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien diberikan kepada seluruh karyawan dan mahasiswa praktik di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Keseluruhan informasi tentang peningkatan
Mutu dan keselamatan pasien serta kegiatannya diberikan secara terencana,
sistematik dan berkelanjutan.

B. Tujuan
. Tujuan umum
1

Agar dapat mengenal dan memahami program Komite PMKP dan


kegiatannya dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
2. Tujuan khusus
a) Mengetahui dan memahami fungsi, struktur organisasi dan tata
hubungan kerja Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
b) Mengetahui dan memahami program upaya peningkatan mutu
pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
c) Turut berperan serta aktif dalam kegiatan upaya peningkatan mutu
pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
d) Mengembangkan tanggung jawab pribadi dan rasa memiliki di Rumah
Sakit Bhayangkara Kedirin
e) Membangun budaya keselamatan dalam setiap diri karyawan Rumah
Sakit Bhayangkara Kediri
21

BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dan dihadiri oleh anggota Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang
hadir wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan
ditindaklanjuti dan dievaluasi pada pertemuan berikutnya.

Tujuan
1 . Tujuan umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
2. Tujuan khusus
a) Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b) Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit

c. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatian Pasien yang
dipimpin oleh Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Rapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien setiap satu bulan sekali sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Ketua Komite Peningkata Mutu dan Keselamatan Pasien
at)

Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di
pelayanan yang berhubungan dengan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
23

BAB XI
PELAPORAN

Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri

B. Jenis laooran
Laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri meliputi :
't
. Laporan bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh kepala unit kerja bersama
PIC unit tentang capaian indikator mutu unit. Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien memfasilitasi pelaporan tersebut kepada Karumkit

2. Laporan triwulan
Laporan triwulan adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien tentang capaian indikator mutu prioritas Rumah
Sakit, indikator mutu unit, indikator mutu nasional, kepatuhan DPJP terhadap
PPK dan CP kepada Karumkit dan Dewan Pengawas / pemilik Rumah Sakit
(Kapusdokkes)
3. Laporan tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien tentang capaian indikator mutu prioritas Rumah
Sakit, indikator mutu unit, indikator mutu nasional, kepatuhan DPJP terhadap
PPK dan CP serta kegiatan lain yang terdapat pada program PMKP kepada
Karumkit dan Dewan Pengawas / pemilik Rumah Sakit (Kapusdokkes)
4. Laporan insidentil
Laporan insidentil adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien bila ada hal-hal atau permasalahan tertentu yang
pertu
segera disampaikan kepada Karumkit
24

BAB XII
PENUTUP

Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan hal penting dalam
juga
manajemen Rumah Sakit saat ini.Rumah Sakit Bhayangkara Kediri berupaya
yang
melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai standar
yang
ditetapkan.Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan sesuai
dan
dengan visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta berdasarkan budaya
pasien
motto Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Peningkatan mutu dan keselamatan
pengembangan
juga merupakan bagian dari rencana dan strategi Rumah Sakit dalam
pelayanan Rumah Sakit.

Mutu dan
Dengan terbentuknya pedoman pengorganisasian Komite Peningkatan
peningkatan
Keselamatan pasien diharapkan menjadi motor penggerak upaya
mutu Kediri.
dan keselamatan pasien di Rumah sakit Bhayangkara

,YANGKARA KEDIRI

POLISI NRP 67110448

Anda mungkin juga menyukai