PEDOMAN
PENGORGANISASIAN KOMITE
PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN
B. TUJUAN 1
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ,,,,,.......,...... 3
BAB III VISI, MISI, BUDAYA DAN MOTTO RUMAH SAKIT
A. VtSt ........
B. MtSt ........ 6
C. BUDAYA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI .-........... 6
D, MOTTO 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI ., 6
BAB V STRUKTUR ORGANISAS KOMITE PMKP I
BAB VI URAIAN TUGAS .......... ... 10
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIIIPOLA KETEGANAAN OAN KUALIFIKASI PERSONIL ....--..... 19
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI 20
A. PENGERTIAN ............. 20
B. TUJUAN 20
BABX PERTEMUAN /RAPAT 21
A. PENGERTIAN .............
B TUJUAN 21
C. KEGIATAN RAPAT .... 21
BAB Xt PELAPORAN ..................
A PENGERTIAN
B. JENIS LAPOMN
BAB XII PENUTUP 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelayanan di Rumah Sakit adalah pelayanan yang sarat dengan risiko dan
harus memenuhi syarat mutu pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
Dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi serta era BPJS,
kesadaran masyarakat akan pelayanan kesehatan ikut meningkat, sehingga tuntutan
masyarakat berkembang juga. Serta dengan pesatnya perkembangan tehnologi
kesehatan dan kedokteran, Rumah Sakit harus mengikuti pula untuk meningkatkan
mutu pelayanan. Tetapi hal ini juga membawa akibat meningkatnya risiko baik
terhadap pasien, keluarga maupun staf.
Untuk memperbaiki mutu pelayanan secara menyeluruh, manajemen Rumah
Sakit harus secara terus menerus mengurangi risiko dari pelayanan yang diberikan
baik risiko terhadap pasien, keluarga pasien maupun staf. Risiko dapat terjadi dalam
proses klinis,manajerial maupun lingkungan fisik Rumah Sakit.
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan harus dijalankan oleh suatu Rumah
Sakit sesuai dengan UU no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permenkes No.
1691/Menkes/PERA/ll/2011tentang Keselamatan Pasien, Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1333/Menkes/SKD(l/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
Dan berdasarkan Buku Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Tahun 1994.
Tujuan
1. Tercapainya satu pengertian tentang upaya peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kadiri.
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Tabel 2.1
Data kekuatan personel berdasarkan golongan dan kualifikasi pendidikan
2. Dokter Umum 0 4 0 12
I
1 1
3. Dokter Gigi Umum 0 0 0
4. Apoteker 3 0 11 0 14
4. Perawat / Bidan 8 73 241 0 322
1
5. Paramedis non perawat 11 110 0 121
6. Non Medis 13 61 144 0 218
TOTAL 31 151 515 33 730
4
NO RUANG ∑ TT KETERANGAN
1 VVIP + 1 R. Anggrek
2 VVIP 4 R. Anggrek, R. Dahlia, R. Teratai
NO RUANG ∑ TT KETERANGAN
6 KELAS III 83 R. Anggrek, R. Bougenvile, R. Cempaka, R.
Flamboyan, R. Melati, R. Tanjung
TOTAL 286
d. Pelayanan Penunjang
1. Instalasi Narkoba
2. Instalasi Laboratorium & Bank Darah
3. Depo Obat
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Kedokteran Kepolisian (DOKPOL)
6. Instalasi Laundry
7. Instalasi Gizi
8. IPPRS
9. IPAL
10. Instalasi CSSD (Central Supply Steril Departement)
11. Ambulan 24 Jam
e. Pelayanan Unggulan
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Layanan Haemodialisis
4. Layanan Forensik
5. CT Scan
6
BAB III
VISI, MISI, BUDAYA DAN MOTTO RUMAH SAKIT
A. VtSl
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Rumah Sakit Bhayangkara Kediri mempunyai
visi sebagai berikut :
'Menjadi Rumah Sakit Kepolisian Terbaik "
B. MtSl
Untuk mewujudkan visi diatas, Rumah Sakit Bhayangkara Kediri telah menyusun
langkah-langkah yang tercakup dalam misi sebagai berikut:
1 . Menyelenggarakan Pelayanan Kedokteran Kepolisian secara profesional dan
paripurna dalam rangka mendukung tugas operasional Polri
2. Menyelenggarakan kesehatan Kepolisian secara prosedural, profesional dan
paripurna kepada masyarakat Polri dan masyarakat umum
3. Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan profesional,
sarana prasarana yang modem dan canggih, serta sistem yang terintegrasi
menuju pencapaian standar pelayanan yang terakreditasi
D, MOTTO
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri memiliki Motto :
'MelayaniDengan Sepenuh Hati"
I
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
STRUKTUR ORGAilISASI
RUTAH SAKIT BHAVANGI(ARA TI(. II KEDIRI
(PERI(AP rr TAHUN 2|J111
KARUMKIT ,
DEWAI'IPE]IIGAWAS
WAKARUMKIT
UllSUR PlMPlllAl'l
KASUBBAG WASII{TERN / SPI XASUABAG REIIIIIN KASUBEAC AIXFUXG
t----*--*.--"-..:--
i* 1
JAX6UI
PAI']TI
ETrt I HUXUil
KETUA KETUA
SUB KOMITE MUTU SUB KOMITE
KESELAMATAN PASIEN
BAB VI
URAIAN TUGAS
A. Komite PMKP
1. Sebagai motor penggerak penyusun program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien rumah sakit
2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program Peningkatan Mutu
dan Keselamaian Pasien di unit kerja
3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan
dalam memilih priodtas perbaikan, pengukuEn mutu/indikator mutu, dan
menindaklanjuti hasil capaian indikator
Pasien
8. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien
L Bertanggungjawab untukmengomunikasikan masalah-masalah mutu secara
rutin keDada semua staf
10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program
Peningkatan Mutu dan Keselamaian Pasien
B. Ketua Komite PMKP
1. Menyusun dan merencanakan program kegiatan PMKP bersama Kepala
Rumah Sakit
2. Menyusun dan merencanakan pelaksanakan kegiatan program PMKP
11
E. Sekretaris
1. Membuat dokumen Komite PMKP
2. Merencanakankegiaianpertemuan
3. Membuat Notulen pertemuan Komite PMKP
4. Menyiapkan keperluan yang terkait dengan kegiatan PMKP
5. Merencanakan anggaran kegiatan Komite PMKP
6. Membuat laporan kegiatan dan laporan program kerja Komite PMKP
F. Anggota Tim
1. Membantu Ketua Sub Komite Mutu dan Sub Komite Keselamatan Pasien
dalam pembuatan kebijakan, program kerja, panduan dan SPO yang terkait
dengan kegiatan PMKP Rumah Sakit
2. Membantu KeDala Rumah Sakit dan Ketua Sub Komite Mutu dalam
menentukan lndikator mutu Rumah Sakit
3. Menerima data indikator mutu Rumah Sakit
4. Membantu Ketua Sub Komite Mutu membuat analisa indikator mutu Drioritas
Rumah Sakit, unit kerja dan indikator mutu nasional
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
PENUNJANG MEDIS(DEPO
FARMASI,RADIOLOGI,
LABORATORIUM}
16
K3RS Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit terkait dengan pencatatan indikatot
mutu, pelaporan insiden dan manajemen risiko
IPPRS Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Pemeliharaan
Sarana Rumah Sakit terkait dengan pencatatan indikator mutu,
pelaporan insiden dan manajemen risiko
Komite Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Komite keperawatan
Keperawatan terkait dengan penilaian kinerja tenaga klinis
Bagian Umum Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan bagian umum terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen
risiko
Laboratorium Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi laboratoriurn
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Farmasi Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi farmasi terkail
dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan manajemen
risiko
Radiologi Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Instalasi Radiologi
terkait dengan pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
Diklat Komite PMKP memiliki hubungan kerja dengan Diklat terkait dengan
program diklat PMKP, pencatatan indikator mutu, pelaporan insiden dan
manajemen risiko
17
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
Medis I S2 Tentang
Perumahsakitan
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
2 Ketua Sub Komite Mutu a. Tenaga medis
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
3 Ketua Sub Komite KP a. Tenaga medis
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
1
4 Sekretaris Tenaga berpendidikan minimal
SLTA
7
5 Anggota Tim a. Tenaga berpendidikan minimal
D-3 / S-1
b. Pelatihan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien,
manajemen risiko, patient
safety
1
6 PIC Komite Mutu a. Tenaga berpendidikan minimal
D3
b. Pelatihan pengumpulan,
pencatatan, analisa dan validasi
data indikator mutu
42
7 PIC Unit Kerja a. Tenaga berpendidikan minimal
SLTA/ yang sederajat
b. Pelatihan tentang pemilihan,
pengumpulan, pencatatan,
analisa dan validasi data
indikator mutu
20
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pengertian
Kegiatan orientasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengenalan dan
pemahaman mengenai situasi dan kondisi lingkungan tertentu beserta sistem
kerjanya. Kegiatan Pengembangan dan pendidikan tentang peningkatan mutu dan
keselamatan pasien diberikan kepada seluruh karyawan dan mahasiswa praktik di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Keseluruhan informasi tentang peningkatan
Mutu dan keselamatan pasien serta kegiatannya diberikan secara terencana,
sistematik dan berkelanjutan.
B. Tujuan
. Tujuan umum
1
BAB X
PERTEMUAN / RAPAT
Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu
masalah tertentu. Pertemuan dipimpin oleh Ketua Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien dan dihadiri oleh anggota Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien. Hasil pertemuan ditulis oleh notulen rapat dan peserta yang
hadir wajib mengisi daftar hadir yang disediakan. Hasil dari pertemuan
ditindaklanjuti dan dievaluasi pada pertemuan berikutnya.
Tujuan
1 . Tujuan umum
Dapat membantu terselenggaranya program kerja Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
2. Tujuan khusus
a) Dapat menggali segala permasalahan yang terkait dengan program
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
b) Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan program Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
guna peningkatan mutu pelayanan rumah sakit
c. Kegiatan Rapat
Rapat diadakan oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatian Pasien yang
dipimpin oleh Ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien. Rapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Rapat Rutin
Rapat rutin adalah rapat yang diadakan oleh Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien setiap satu bulan sekali sesuai dengan perencanaan
yang telah dibuat selama 1 (satu) tahun serta agenda rapat yang telah
ditentukan oleh Ketua Komite Peningkata Mutu dan Keselamatan Pasien
at)
Rapat Insidental
Rapat insidental adalah rapat yang sifatnya insidental dan diadakan oleh
Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien untuk membahas atau
menyelesaikan permasalahan yang mungkin timbul secara insidental di
pelayanan yang berhubungan dengan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien
23
BAB XI
PELAPORAN
Pengertian
Pelaporan merupakan suatu sistem atau metode yang dilakukan untuk
melaporkan segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan program Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Kediri
B. Jenis laooran
Laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien di
Rumah Sakit Bhayangkara Kediri meliputi :
't
. Laporan bulanan
Laporan bulanan adalah laporan yang dibuat oleh kepala unit kerja bersama
PIC unit tentang capaian indikator mutu unit. Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien memfasilitasi pelaporan tersebut kepada Karumkit
2. Laporan triwulan
Laporan triwulan adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien tentang capaian indikator mutu prioritas Rumah
Sakit, indikator mutu unit, indikator mutu nasional, kepatuhan DPJP terhadap
PPK dan CP kepada Karumkit dan Dewan Pengawas / pemilik Rumah Sakit
(Kapusdokkes)
3. Laporan tahunan
Laporan tahunan adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien tentang capaian indikator mutu prioritas Rumah
Sakit, indikator mutu unit, indikator mutu nasional, kepatuhan DPJP terhadap
PPK dan CP serta kegiatan lain yang terdapat pada program PMKP kepada
Karumkit dan Dewan Pengawas / pemilik Rumah Sakit (Kapusdokkes)
4. Laporan insidentil
Laporan insidentil adalah laporan yang dibuat oleh Komite Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien bila ada hal-hal atau permasalahan tertentu yang
pertu
segera disampaikan kepada Karumkit
24
BAB XII
PENUTUP
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan hal penting dalam
juga
manajemen Rumah Sakit saat ini.Rumah Sakit Bhayangkara Kediri berupaya
yang
melakukan peningkatan mutu dan keselamatan pasien sesuai standar
yang
ditetapkan.Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan sesuai
dan
dengan visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta berdasarkan budaya
pasien
motto Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. Peningkatan mutu dan keselamatan
pengembangan
juga merupakan bagian dari rencana dan strategi Rumah Sakit dalam
pelayanan Rumah Sakit.
Mutu dan
Dengan terbentuknya pedoman pengorganisasian Komite Peningkatan
peningkatan
Keselamatan pasien diharapkan menjadi motor penggerak upaya
mutu Kediri.
dan keselamatan pasien di Rumah sakit Bhayangkara
,YANGKARA KEDIRI