Anda di halaman 1dari 4

LO 2.

2 Memahami dan menjelaskan jenis kelainan geneti

Kelainan manusia akibat perubahan jumlah kromosom:


- sindrom turner

Syndrome dengan kariotipe (22AA + X0). Kelainan genetic pada sindrom turner terletak
pada adanya satu kromosom X sehingga susunan kromosom ialah 44 otosom dan 1
kromosom X (45-XO). Sindrom turner adalah satu-satunya monosomi yang masih
memungkinkan kehidupan.

Ciri-ciripenderita Turner syndrome :


 Pasien dengan sindrom Turner perempuan, tapi tidak berkembang ovumnya
(disgenesis gonad).
 Penderita sindrom Turner cenderung berciri fisik tertentu seperti bertubuh pendek,
kehilangan lipatan kulit di sekitar leher, pembengkakan pada tangan dan kaki, wajah
menyerupai anak kecil, dan dada berukuran kecil. Beberapa penyakit cenderung
menyerang penderita sindrom ini, di antaranya adalah penyakit kardiovaskular,
penyakit ginjal dan tiroid, kelainan rangka tulang seperti skoliosis danosteoporosis,
obesitas, serta gangguan pendengaran dan penglihatan.
 Sebagian besar penderita sindrom ini tidak memiliki keterbelakangan intelektual,
namun dibandingkan wanita normal, penderita memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk menderita keterbelakangan intelektual. Sebagian penderita sindrom
Turner memiliki kesulitan dalam menghafal, mempelajari matematika, serta
kemampuan visual dan pemahaman ruangnya rendah. Perbedaan fisik dengan wanita
normal juga membuat penderita sindrom Turner cenderung sulit untuk bersosialisasi.

Sekitar 55 % wanita yang terkena bersifat monosomik untuk X dan badan kromatin negative
karena nondisjunction. Pada 80% dari para wnaita ini, penyebabnya adalah nondisjunction
pada gamet pria. Pada wanita sisanya, penyebabnya adalah kelainan structural kromosom X
atau nondisjunction mitosis yang menyebabkan mosaikisme.

- sindrom klinefelter
sel-sel memiliki 47 kromosom dengan satu komplemen kromosom seks tipe XXY, dan satu
badan kromatin seks (badan barr yang deibentuk oleh pemadatan kromosom seks yang
mengalami inaktivasi; badan barr juga terdapat pada wanita normal) ditemukan pada 80%
kasus. Kadang-kadang pasien dengan sindrom ini memiliki 48 kromosom: 44 otosom dan 4
kromosom seks (XXXY).
Ciri fisik penderita sindrom ini :
 gambaran klinis dari sindrom klinefelter yang ditemukan hanya pada pria dan
biasanya terdeksi saat pubertas. Ditandai dengan strelitas, atrofi testis, hialinisasi
tubulus seminiferous, dan ginekomastia.
 Testis yang kecil diakibatkan oleh sel germinal testis dan sel selitan (interstital cell)
gagal berkembang secara normal. Sel selitan adalah sel yang ada di antara sel gonad
dan dapat menentukan hormon seks pria.
 Selain itu, penderita sindrom ini juga mengalami defisiensi atau kekurangan hormon
androgen, badan tinggi, peningkatan level gonadotropin.
 Penderita klinefelter akan mengalami ganguan koordinasi gerak badan, seperti
kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan gerakan motor tubuh yang
melambat
 Dilihat dari penampakan fisik luar, penderita klinefelter memiliki otot yang kecil,
namun mengalami perpanjangan kaki dan lengan

- Sindrom Super Female

Sindrom Triple-X adalah satu jenis variasi kromosom disebabkan oleh perwujudan 3
kromosom X (trisomi) dalam gamet. Penderita mempunyai fenotip perempuan. Sindrom
Triple-X terjadi terjadi akibat abnormalitas pembelahan kromosom menjadi gamet semasa
meiosis. Kariotip penderita sindrom Triple-X mempunyai 47 kromosom.

Ciri fisik penderita sindrom ini :


 Individu ini jelas mempunyai fenotip perempuan, tetapi pada umur 22 ia mempunyai
alat kelamin luar seperti kepunyaan bayi.
 Alat kelamin dalam dan payudara tidak berkembang dan ia sedikit mendapat
gangguan mental.
 Menstruasi sangat tidak teratur.
 Tes seks kromatis menunjukkan bahwa pasien itu mempunyai 2 buah seks kromatin.
 Umumnya penderita lebih tinggi dari perempuan umunya tetapi berat badan penderita
tersebut tidak sebanding dengan tingginya

- Trisomy 21 (sindrom down)

Sindrom Down (bahasa Inggris: Down syndrome) disebabkan oleh tambahan salinan
kromosom 21 (trisomy 21). Pada sekitar 4% kasus sindrom Down terjadi translokasi tak-
seimbang antara kromosom 21 dan kromosom 13,14, atau 15. Sisa 1% disebabkan oleh
mosaikisme yang ditimbulkan oleh non disjunction mitotic.

Ciri-ciri penderita syndrome ini adalah :

 Penampilan fisik yang menonjol berupa bentuk kepala yang relatif kecil dari normal
(microchephaly) dengan bagian anteroposterior kepala mendatar.
 Pada bagian wajah biasanya tampak sela hidung yang datar, mulut yang mengecil dan
lidah yang menonjol keluar (macroglossia).
 Seringkali mata menjadi sipit dengan sudut bagian tengah membentuk lipatan
(epicanthal folds). Tanda klinis pada bagian tubuh lainnya berupa tangan yang pendek
termasuk ruas jari-jarinya serta jarak antara jari pertama dan kedua baik pada tangan
maupun kaki melebar.
 Sementara itu lapisan kulit biasanya tampak keriput (dermatoglyphics). Kelainan
kromosom ini juga bisa menyebabkan gangguan atau bahkan kerusakan pada sistem
organ yang lain.
 Pada bayi baru lahir kelainan dapat berupa congenital heart disease. kelainan ini yang
biasanya berakibat fatal karena bayi dapat meninggal dengan cepat. Pada sistim
pencernaan dapat ditemui kelainan berupa sumbatan pada esofagus (esophageal
atresia) atauduodenum (duodenal atresia).
 Hampir semua memperlihatkan tanda-tanda penyakit Alzheimer setelah usia 35 tahun.

Pada 95% kasus, sindrom ini disebabkan oleh trisomy 21 karena nondisjunction
meiotic, dan pada 75% dari kasus-kasu ini, nondisjunction terjadi sewaktu
pembentukan oosit.

- Sindrom Edward (trisomi 18)

Figure 30.2: Chromosome picture (karyotype) from a boy with trisomy 18.
In this cell, there are 47 chromosomes including three copies of chromosome
18 instead of the usual two. Other cells in this boy’s body may have the
right chromosome number, 46 (SEALS Genetics, Prince of Wales Hospital,Randwick).

http://www.genetics.edu.au/Information/Genetics-Fact-
Sheets/Trisomy18EdwardsSyndromeFS30

Trisomi 18 (juga dikenal sebagai sindrom Edward) adalah suatu kondisi di mana semua
kromosom atau bagian dari kromosom 18 yang hadir dalam sel-sel tubuh tiga kali (trisomi)
dari pada dua kali dalam sel-sel tubuh.

ciri-ciri penderita sindrom Edward :

 Retardasi mental
 Cacat jantung kongenital
 Telinga letak rendah
 Fleksi jari tangan dan tangan
 Pasien sering mengalami mikrognatia, anomaly ginjal, sindaktili dan malformasi
system rangka.

* 85% meninggal pada usia kehamilan antara 10 minggu dan aterm, sedangkan mereka yang
lahir biasanya meninggal pada usia 2 bulan.

- Trisomi 13 (sindrom patau)

kelainan utama pada trisomy 13 adalah retardasi mental, holoprosensefalus, cacat jantung
kongenital, tuli, bibir dan langit-langit sumbing, dan cacat mata, misalnya mikroftalmia,
anoftalmia, dan koloboma. Insidens kelainan ini adalah sekitar 1 dari 20.000 kelahiran hidup,
dan lebih dari 90% bayi ini meninggal pada bulan pertama setelah lahir.

Kelainan yang Disebabkan oleh Perubahan Struktur Kromosom

Banyak delesi pada kromosom manusia, bahkan dalam kondisi heterozigot,


menyebabkan gangguan parah. Salah satu sindrom semacam itu, dikenal sebagai cri du chat
(‘tangisan kucing’), disebabkan oleh suatu delesi spesifik pada kromosom 5. Anak yang
terlahir dengan delesi ini mengalami keterbelakangan mental, memiliki kepala yang kecil
dengan ciri-ciri wajah yang tak umum, dan suara tangisannya mirip suara kucing marah.
Individu semacam ini biasanya meninggal dunia saat bayi atau balita.

Translokasi kromosom terbukti menyebabkan beberapa kanker, termasuk leukemia


mielogen kronik (chronic myelogenus leukemia, CML). Penyakit ini timbul ketika translokasi
respirokal terjadi selama mitosis pada sel-sel yang akan menjadi sel darah putih.

Sumber :

Sadler, T.W. (2009). Embriologi Kedokteran Langman Edisi Kesepuluh. Jakarta: EGC

Campbell, N, et al. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga

http://www.genetics.edu.au/Information/Genetics-Fact
Sheets/Trisomy18EdwardsSyndromeFS30

Anda mungkin juga menyukai