103 200 1 SM PDF
103 200 1 SM PDF
Endang Martini*1 2 3
Sumardiyono4
1
*e-mail: endmartini@gmail.com
speech ability development. Unlike the other disability, hearing disability in children is not clearly visible.
the examination of ear function among school children and to educate healthy behaviors in children.
the ear canal by 33% of the total number of children examined. For education, the children followed a
Gangguan fungsi pendengaran pada anak perlu dideteksi sedini mungkin mengingat peranan
fungsi pendengaran sangat penting dalam proses perkembangan bicara. Berbeda dengan keadaan
cacat tubuh yang lain, cacat dengar pada anak tidak terlihat dengan jelas. Cacat dengar pada anak dapat
menyebabkan gangguan dalam berbahasa, baik untuk menerima maupun menyampaikan pesan yang
mendeskripsikan hasil pemeriksaan telinga pada anak-anak sekolah dan memberikan edukasi perilaku
hidup bersih dan sehat pada anak-anak. Metode penelitian menggunakan jenis observasional deskriptif
wawancara, sedangkan penilaian kesehatan telinga dilakukan pemeriksaan serumen pada liang telinga
secara keseluruhan ditemukan serumen pada liang telinga sebesar 33% dari total anak yang diperiksa.
I. PENDAHULUAN
Gangguan pendengaranmasih merupakan terbaru yang dimiliki oleh Kementerian Kesehatan
masalah kesehatan yang belum mendapat RI.
perhatian serius dari masyarakat karena Gangguan pendengaran mengakibatkan
gejalanya tidak tampak dari luar.Gangguan ini
produktivitas menurun dan biaya hidup tinggi. Ini
penderitanya terisolasi dari lingkungan. Pada dikarenakan telinga mempunyai peranan yang
besar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut
mempengaruhi perkembangannya hingga
lebih besar dari membaca yang hanya menyerap
penurunan pendengaran lebih dari 40 desibel
(dB) pada dewasa dan lebih dari 30 dB pada anak usia anak sekolah sebagian besar diakibatkan
(http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs300/ oleh adanya sumbatan kotoran telinga (serumen
en/ prop). Survei yang dilakukan oleh Profesi Perhati
FK UI di beberapa sekolah di 6 kota di Indonesia
(WHO) memperkirakan terdapat 278 juta orang di menunjukkan prevalensi serumen prop pada anak
http://www.depkes.go.id/
75-140 juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. pdf.php? id=840
Masalah gangguan pendengaran pada
anak sekolah ini perlu diatasi dengan memberikan
pelayanan kesehatan indera pendengaran yang
(183 juta laki-laki dan 145 juta perempuan) dan optimal sebagai upaya kuratif dan rehabilitatif
terhadap anak usia sekolah. Selain itu perlu pula
jumlah penderita gangguan pendengaran ternyata dilakukan upaya preventif dan promotif dengan
cukup banyak. Kementerian Kesehatan pada melakukan skrining gangguan pendengaran dan
1993 – 1996 pernah mengadakan Survei Nasional edukasi tentang higiene telinga yang benar dan
Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran upaya perubahan perilaku.
di 7 propinsi di Indonesia. Hasilnya menemukan Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
bahwa jumlah penderita gangguan pendengaran kejadian ganguan pendengaran dan kebiasaan
pembersihan telinga pada anak-anak sekolah
dasar.
mengalami ketulian sebanyak 850.000 jiwa atau
(http://www.depkes.
go.id/pdf.php?id=840
digunakan ketika membersihkan liang telinga? Gambar 2. Wawancara sambil Siswa mengikuti
lomba mewarnai
Apakah sudah pernah merasakan gangguan
Jumlah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan Tabel 3. Alat yang Digunakan Untuk Membersihkan
penelitian ini berjumlah 205 orang dengan Telinga Pada Siswa 1 SD Swasta dan 1 SD Negeri
perincian laki-laki berjumlah 116 orang dan di Surakarta
perempuan 89 orang. Dari sejumlah siswa yang Jumlah
No. Variabel
n
memiliki kebiasaan membersihkan telinga dalam 1. Cotton bud 143 90
2. 3 2
3. Peniti 8 4
yang tidak memiliki kebiasaan membersihkan
4. 8 4
telinga sejumlah 41 orang. Dari siswa-siswa yang Jumlah 205 100
memiliki kebiasaan membersihkan telinga tersebut
menggunakan alat berupa lidi kapas sejumlah 143
Tabel 4. Riwayat Sakit Telinga Sebelumnya Pada
Siswa 1 SD Swasta dan 1 SD Negeri di Surakarta
Jumlah
No. Variabel
n
dari 205 orang siswa merasakan gangguan
1. Mempunyai riwayat sakit 25 12
telinga sebelumnya sejumlah 25 orang dan yang telinga sebelumnya
2. Tidak mempunyai riwayat 180 88
tidak merasakan gangguan telinga sebelumnya
sakit telinga sebelumnya
Jumlah 205 100
IV. PEMBAHASAN
1. Jenis kelamin subjek penelitian menunjukkan sedikit perbedaan dengan
Gambaran umum dari siswa- penelitian sebelumnya pada permasalahan
siswi yang dilakukan skrining gangguan adanya riwayat ganguan sakit telinga yang
pendengaran secara keseluruhan masing-masing dialami oleh anak laki-laki
dalam penelitiannya diperoleh informasi riwayat sakit telinga antara siswa laki-laki
bahwa gngguan pendengaran berdasarkan
jenis kelamin tidak terdapat perbedaan yang yang ditunjukkan oleh hasil uji statistik Chi
(X
sebab kedua-duanya mengalami gangguan jenis kelamin mempengaruhi riwayat sakit
sedangkan yang menjawab tidak sejumlah maka justru kotoran yang akan terdorong
masuk ke dalam telinga sehingga menjadi
bahwa sebagian besar siswa membersihkan Serumen obturans. Seperti apa yang
telinga dalam seminggu terakhir. Hal disampaikan oleh Al-Maqassary (2013),
ini perlu menjadi catatan tersendiri bagi yang mengatakan serumen obturans adalah
serumen yang tidak berhasil dikeluarkan
telinga supaya agar orang tua siswa dan menyebabkan sumbatan pada kanalis
lebih memperhatikan/ mambantu anak akustikus eksternus. Serumen obturans
membersihkan liang telinga secara rutin. merupakan masalah yang cukup tinggi di
Sebagian besar siswa memiliki kebiasaan dunia. Pada bulan November 2011 – April
membersihkan telinga ini sesuai dengan 2012 di RSUD Raden Mattaher Jambi
penelitian sebelumnya oleh terdapat 337 penderita serumen obturans.
dalam Sumbatan serumen dapat mengakibatkan
penderita serumen obturans membersihkan
telinga dengan menggunakan cotton bud.
dan vertigo. Serumen obturans
mengedukasi penderita tentang perilaku disebabkan oleh kebiasaan yang tidak
membersihkan telinga yang benar sehingga benar. Kebiasaan membersihkan telinga
kejadian serumen obturans menurun. dengan menggunakan cotton bud dapat
Gangguan
pada pemeriksaan skrining pendengaran Pendengaran di Kawasan Kebisingan
ditemukan kasus yang perlu tindakan Tingkat Tinggi (Suatu Kasus pada
Anak SDN 7 Tibawa). http://kim.
2. Anak laki-laki lebih berisiko mengalami ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/ article/
infeksi telinga daripada anak perempuan. download/10543/10422.
SARAN Kesehatan Telinga Dan
1. Kebiasaan membersihkan telinga yang Pendengaran Pada Murid SD/MI Kelas IV,
V, VI di Desa Sebani, Kecamatan Sumobito,
perlu berhati-hati dalam menggunakan Kabupaten Jombang. Artikel Penelitian.
alat pembersih supaya tidak mendorong h t t p : / / p e ne l i t i a n . u n a i r. a c. i d/ ar t i k e l_
serumen masuk lebih dalam ke liang telinga.
2. Bagi siswa yang tidak merasakan adanya
SUMOBIT_395_2606.
memeriksakan diri ke dokter spesialis THT-
2010. Telinga Sehat Pendengaran Baik.
lanjut. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=840
(diakses pada 15 Februari 2016).
DAFTAR PUSTAKA Gejala Serumen Obturans
Al-Maqassary . Gejala Serumen Obturans dan Perilaku Penderita Terhadap
dan Perilaku Penderita Terhadap Membersihkan Telinga di Poliklinik THT
Membersihkan Telinga di Poliklinik Tht RSUD Raden Mattaher Jambi.
.
http://online-journal.unja.ac.id/index.php/
kedokteran/article/view/991.
Early Detection on Cochlear
Impairment Based on Otoacoustic
Emissions on Neonatus. Media Jurnal
Angka
Kejadian Disertai
Gangguan Pendengaran pada Anak yang
Menjalani Pemeriksaan Pendengaran di
Bagian Neurootologi IKTHT-KL RSUP
Dr.Moh. Hoesin.
.
Jurnal Psikiatri Surabaya