Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL)


PT National Label
Tangerang – Banten

PENGAWASAN K3 : BIDANG KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN

PEMBINAAN CALON AHLI K3 UMUM

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Abdul Hakim
2. Durniyanti
3. Herilda Mahessa Ramadhan
4. M Helmy Ilhamsyah
5. M Iqbal Ramadhan
6. Nabilla Nur Aufa
7. Syarief Darmawan
8. Yogi Adi Pratima

PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU KATIGA
JAKARTA, 9-23 APRIL
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dan
menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan dengan judul “Pengawasan K3
Bidang Kelembagaan dan Keahlian”. Dalam penyusunan laporan ini, kami
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah terlibat.
Seluruh manajemen PT. National Label, para trainer dan fasilitator dari
Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman – teman pelatihan
calon Ahli K3 Umum yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian
laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini kami menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.

Jakarta, April 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................4
DAFTAR TABEL...................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................6
1.1 Latar Belakang....................................................................................................6
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan.............................................7
1.3 Ruang Lingkup....................................................................................................7
1.4 Dasar Hukum.......................................................................................................7
BAB II KONDISI PERUSAHAAN................................................................................9
2.1 Profil Perusahaan................................................................................................9
2.2 Organisasi Perusahaan....................................................................................10
2.3 Produk dan Jasa................................................................................................10
2.4 Visi dan Misi......................................................................................................10
2.5 Kelembagaan, Keahlian K3..........................................................................11
BAB III ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH.........................................12
3.1 Analisa dan Pemecahan Masalah................................................................12
3.1.1 Temuan Positif................................................................................................13
3.1.2 Temuan Negatif..............................................................................................19
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................20
4.1 Simpulan.............................................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................................22

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Observasi Kelembagaan dan Keahlian K3.....................................11


Tabel 3.1 Temuan Positif di PT. National Label.........................................................13
Tabel 3.2 Temuan Negatif di PT. National Label.......................................................18

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PT. National Label..........................................................................................9


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................10
Gambar 3.1 Struktur P2K3................................................................................................13
Gambar 3.2 Program Kegiatan P2K3............................................................................13
Gambar 3.3 Kebijakan K3 oleh P2K3...........................................................................14
Gambar 3.4 Sertifikat Ahli K3 Umum...........................................................................14
Gambar 3.5 Data Record K3............................................................................................15
Gambar 3.6 Safety Induction............................................................................................15
Gambar 3.7 Safety sign di tempat kerja.........................................................................16
Gambar 3.8 Penempatan UUD No. 1 tahun 1970 di tempat kerja........................16
Gambar 3.9 SOP di tempat keja.......................................................................................17
Gambar 3.10 Operator Forklift........................................................................................17
Gambar 3.11 Lisensi K3 Operator Pesawat Uap........................................................18
Gambar 3.12 Assembly Point............................................................................................19

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam operasi dan produksi barang dan jasa khususnya di sebuah
perusahaan, pencegahan kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja merupakan
upaya perlindungan bagi tenaga kerja dan juga merupakan salah satu tujuan
utama dalam mewujudkan visi perusahaan. Memasuki era globalisasi menjadi
tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk mewujudkan visinya dikarenakan
perkembangan teknologi yang semakin tinggi, penggunaan bahan yang beraneka
ragam, serta penggunaan peralatan yang semakin kompleks. Sehingga diperlukan
tenaga kerja yang ahli dan terampil dan harus didukung dengan lingkungan kerja
yang aman dan nyaman bagi tenaga kerja.
Terjadinya resiko kerja seperti kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan, dan pencemaran lingkungan dapat diakibatkan karena dua
hal yaitu tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak aman (unsafe
condition). Semua itu dapat dicegah dengan memahami keselamatan dan
kesehatan kerja. Dalam melindungi tenaga kerja di Indonesia, pemerintah
Indonesia telah mengamanatkan di dalam UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Untuk menerapkan isi amanat Negara tersebut diperlukan
seorang Ahli K3 Umum yang bertugas mengawasi ditaatinya undang – undang
tersebut. Untuk itu perusahaan perlu membentuk lembaga K3 yang disebut Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). Adapun P2K3 merupakan
wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan
kesehatan kerja.
PT. National Label yang bergerak di bidang industri label dan label satin
memproduksi berbagai macam jenis label dan label satin terbesar dan terkemuka
di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dan kapasitas produksi yang
mencapai 30 juta label per bulan. Oleh karena itu, dalam proses produksi PT.
National Label ada beberapa potensi bahaya yang perlu diidentifikasi dan
dikendalikan dengan SMK3.

6
1.2 Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ke PT.
National Label adalah sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
mendapatkan sertifikasi calon Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja RI
yang diselenggarakan oleh PT. Mutiara Mutu Katiga, kegiatan tersebut juga untuk
menambah pengalaman dan pengetahuan bagi peserta untuk menjadi seorang Ahli
K3 Umum. Adapun tujuan – tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan
tersebut antara lain :
a. Memperkenalkan peserta calon AK3U kepada kondisi real di perusahaan
b. Mengobservasi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. National
Label
c. Untuk memperdalam teori dan praktik dengan harapan dapat di
implementasikan di dunia pekerjaan
d. Untuk mengetahui kelembagaan, keahlian, dan system manajemen K3 yang
terdapat pada PT. National Label

1.3 Ruang Lingkup


Adapun yang menjadi objek pengawasan kami yakni mengenai
kelembagaan dan keahlian K3 di PT. National Label yang dilaksanakan pada hari
Kamis, 19 April 2018 pukul 09.00 – 12.00.
Ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan yang dilakukan di PT. National
Label antara lain :
a. Gambaran umum Perusahaan PT. National Label
b. Struktur organisasi perusahaan PT. National Label
c. Aspek – aspek umum yang berkaitan dengan K3
d. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan kelembagaan dan keahlian
K3.

1.4 Dasar Hukum


Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan kami terkait pada dasar hukum dan
peraturan perundang – undangan sebagai acuan topik pembahasan. Adapun dasar
hukum yang kami gunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:
a. UUD 1945 Pasal 27 ayat 2, terkait dengan peghidupan yang layak bagi
tenaga kerja.

7
b. UU RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. UU RI No. 01 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
d. Permenakertrans RI No. 04 tahun 1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan
Ahli Keselamatan Kerja.
e. Permenakertrans RI No. 02 tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan,
Kewajiban, dan Wewenang Ahli K3.

8
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

PT. National Label adalah salah satu member dari Gunung Sewu Group yang
bergerak di bidang industri label dan label satin memproduksi berbagai macam jenis
label dan label satin terbesar dan terkemuka di Indonesia. Luas area PT National Label
adalah 11.295 m² dengan luas bangunan 5.318 m². Dengan pengalaman lebih dari 30
tahun dan kapasitas produksi yang mencapai 30 juta label per bulan.
Jumlah karyawan keseluruhan di PT National Label sebanyak 321 orang,
dengan rincian; karyawan laki-laki sebanyak 239 orang, karyawan perempuan
sebanyak 82 orang, dan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing. PT. National Label
memiliki waktu operasional 7 hari kerja dan memiliki tiga shift.

Gambar 2.1 PT. National Label

Nama Perusahaan PT. National Label


Bidang Usaha Bergerak di bidang industri label dan label satin
Head Office & Factory Jl. Raya Serang KM 8, Kadu Jaya, Curug
Tangerang, Banten
Telepon (021) 59302323

9
2.2 Organisasi Perusahaan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Perusahaan

2.3 Produk dan Jasa


PT. National Label merupakan perusahaan manufaktur pertama yang
memproduksi label-label di Indonesia. Produk yang diproduksi oleh PT. National
Label adalah label-label yang terdapat di baju, sepatu dan handuk pada merk-merk
ternama seperti Nike, Adidas, Calvin Klein, dan Gucci.

2.4 Visi dan Misi


Berikut ini adalah visi dan misi PT. National Label:
Visi:
1. menjadi produsen/ pemasok lebeling dan peackaging yang dapat diandalkan
oleh semua pelanggan dalam hal kualitas produk dan pelayanan.
2. menjadi tempat berkarya yang dapat di banggakan dan mampuh memberikan
penghidupan yang layak bagi karyawan beserta segenap keluarga
3. Memberikan tingkat penggembalian yang memadai atas investasi bagi
pemegang saham
Misi:
1. Merealisasikan targrt perusahaan.
2. Menambah pelanggan dari segmen garmen/ sepatu export, local branded dan
packaging, sekaligus mempertahankan pelanggan lama yang bernilai tinggi.

10
2.5 Kelembagaan dan Keahlian K3

Temuan Positif Temuan Negatif


Ada struktur P2K3 Sebagian pekerja dari kontraktor
Perusahaan yang belum menggunakan
APD Secara menyeluruh

Ada program kegiatan P2K3


Safety Board belum ada

Kebijakan K3 oleh P2K3


Safety Line Belum Ada
Belum adanya
K3 ahli
Ada satu orang Ahli K3 Umum bidang

Adanya program P2K3

Belum adanya
Surat Ijin
Operator (SIO)
dan Surat Ijin
Adanya accident data record K3 Alat (SIA)

Adanya safety induction

Adanya safety sign di tempat kerja

Tersosialisasinya UU no 1 tahun 1970 di


tempat
Kerja

Penerapan SOP di tempat kerja Paramedis belum dilengkapi dengan sertifikat


hiperkes
Tersedianya APD untuk seluruh pekerja
P
Tersedianya Klinik P3K dan tenaga r
paramedic a
m
Identifikasi bahaya (HIRAC) sudah
dibuat dan dilaporkan ke DISNAKER
secara berkala (3 bulan sekali)
Adanya organisasi 5R yang membantu
penerapan kegiatan P2K3 perusahaan
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

3.1 Analisa dan Pemecahan Masalah


Berdasarkan peninjauan dan evaluasi lapangan, terdapat beberapa faktor
penyebab perusahaan tersebut belum sepenuhnya memperhatikan keselamatan
kerja, diantaranya:
a. PT. National Label memiliki karyawan sebanyak 321 orang dengan rincian
karyawan laki-laki sebanyak 293 orang, karyawan perempuan sebanyak 82
orang, dan tidak ada pekerja asing. PT National Label memiliki potensi
risiko bahaya yang tinggi sehingga memerlukan Ahli K3 Umum, Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja namun penerapan Sistem
Manajemen K3 masih belum maksimal.
b. Pelaksanaan Sistem Manajemen K3 di PT National Label
c. Terdapat kontraktor atau instansi lain yang memiliki hubungan kerja sama
dengan PT. National Label namun belum menerapkan dan memperhatikan
keselamatan dan kesehatan kerja.

3.1.1 Temuan Positif


Beberapa temuan positif yang ditemukan pada area PT. National
Label dapat dilihat pada table 3.1

3.1.2 Temuan Negatif


Beberapa temuan negatif yang ditemukan pada area PT. National
Label dapat dilihat pada table 3.2
Tabel 3.1 Temuan Positif di PT. National Label

No Temuan Temuan Positif


Peraturan Perundangan
Analisis Dampak Positif Rekomendasi

1. Dengan adanya P2K3 • P2K3 agar selalu Permenaker No.4 Tahun


perusahaan dapat menjalankan melaksanakan tugas dan 1987 tentang P2K3 serta
program-program dan kegiatan programnya sesuai dengan Tata Cara Penunjukan Ahli
K3 secara efektif peraturan K3, Pasal 3 ayat 1,2 dan
• Struktur P2K3 sebaiknya pasal 2 ayat 1,2
Gambar 3.1 Struktur P2K3 selalu diperbarui satu tahun
sekali

2. Program kegiatan P2K3 rutin • Perusahaan membuat target Permenakertrans No. 4


yang dilakukan mulai dari tahunan terkait program Tahun 1987 tentang P2K3
pembinaan, pelatihan, simulasi kegiatan P2K3 serta Tata Cara Penunjukan
dan evaluasi akan • P2K3 mengadakan rapat Ahli K3 pasal 4 ayat 1,2
meningkatkan kesadaran dan rutin setiap tiga bulan sekali
Pengetahuan tenaga kerja
mengenai pentingnya K3
Gambar 3.2 Program
Kegiatan P2K3
3. Kebijakan K3 yang diterapkan Perusahaan konsisten dan terus Permenakertrans No. 4
Menjamin keselamatan dan melakukan evaluasi kebijakan Tahun 1987 tentang P2K3
Kesehatan kerja pada tenaga K3 sesuai dengan perkembangan serta Tata Cara Penunjukan
kerja, Pihak ketiga maupun perusahaan Ahli K3 pasal 4 ayat 2
kesehatan lingkungan
Gambar 3.3 Kebijakan K3
oleh P2K3
4. Ahli K3 Umum adalah orang Perusahaan harus Permenaker No. 2 Tahun
yang berkompeten dan mengajukan Surat 1992 tentang Tata Cara
mengetahui hal-hal yang Keputusan Penunjukan AK3U Penunjukan, Kewajiban
berkaitan dengan K3 sehingga dan Wewenang AK3 Pasal
telah Sesuai dengan peraturan 2
yang berlaku
Gambar 3.4 Sertifikat Ahli
K3 Umum
Penggu
Ahli K3 Umum PT. National naan
5. Label • Mensosialisasikan APD Permenakertrans No. 2
sudah melaksanakan tugas dan , melakukan evaluasi Tahun 1992 tentang Tata
Program Ahli K3 Umum kewajibannya melalui program rutin terhadap program K3 Cara Penunjukan,
Ringkas
5R yaitu: , Rapi, yang sudah diterapkan Kewajiban dan Wewenang
Resik ,rawat,Rajin. • Melakukan simulasi bahaya AK3 Pasal 9
dapat meningkatkan kesadaran di tempat kerja
pekerja akan pentingnya K3 di
tempat kerja

8. Setiap Pihak yang memasuki Mempertahankan dan menjaga Undang-undang Republik


tempat Kerja mengerti risiko konsistensi dalam pemberian Indonesia No. 1 Tahun
bahaya yang ada dan mengerti safety induction kepada setiap 1970 tentang Keselamatan
tindakan Apa yang dilakukan pihak yang memasuk tempat Kerja Pasal 9 ayat 1
Gambar 3.6 Safety Induction jika terjadi kondisi darurat kerja

15
9. Pekerja mengetahui hal-hal • Merawat dan mengganti Undang-undang Republik
yang harus dilakukan dan safety sign jika sudah rusak Indonesia No. 1 Tahun
dilarang serta APD yang perlu atau sulit dilihat 1970 tentang Keselamatan
digunakan di tempat kerja • Memberikan penjelasan Kerja Pasal 14 poin (b)
kepada pihak luar mengenai
safety sign di tempat kerja
Gambar 3.7 Safety Sign

10. Para pekerja mengetahui Para pekerja diberi pembinaan Undang-undang Republik
kewajiban dan hak mereka dan penyuluhan terkait Undang- Indonesia No. 1 Tahun
sebagai pekerja terkait Undang No. 1 Tahun 1970 agar 1970 tentang Keselamatan
keselamatan kerja yang sesuai mereka memahami isi dari Kerja Pasal 14 poin (a)
dengan undang-undang yang Undang-Undang tersebut
berlaku

Gambar 3.8 Penempatan


UUD No. 1 tahun 1970 di
tempat kerja

16
Para pekerja juga diberikan contohUndang-undang Republik
Para pekerja mengetahui aturan, pelaksanaan dan pengawasanIndonesia No.1 Tahun 1970
SOP di tempat Keja tata cara dan proses yang mengenai aturan, tata cara dantentang Keselamatan Kerja
11. benar dan aman dalam bekerja proses bekerja Pasal 4 ayat 2
Terdapat APD untuk seluruh
12. pekerja Setiap Pihak yang memasuki Menyediakan APD yang Undang-undang Republik
tempat kerja dapat memperoleh memadai baik secara kuantitas Indonesia No. 1 Tahun
rasa aman dan nyaman atas dan kualitas kepada setiap pihak 1970 tentang Keselamatan
Keselamatan dan kesehatan yang memasuki tempat kerja Kerja Pasal 13 & 14
mereka khususnya tamu dan kontraktor

13.

Tersedianya Klinik P3K dan sarana pelayanan bagi tenaga


tenaga paramedic kerja sudah terpenuhi
17
Membantu Menurunkan tingkat
Idendifikasi HIRAC sudah Dapat mengevaluasi bahaya yang bahaya di lingkungan kerja yang
dibuat dan dilaporkan ke terjadi sehingga dapat bias mengakibatkan penyakit
DISNAKER secara berkala (3 mengurangi terjadinya bahaya akibat kerja dan menggagu PP 50 Tahun 2012 Pasal 9
14.Bulan Sekali) yang sama perosen kerja Ayat 3b
Menerapkan undang undang yang
Penerapan Kegiatan P2K3 Membantu menerapkan peraturan berlaku dan meng Permenaker No 04 tahun
16. Perusahaan undang-undang no 1 tahun 1970 implementasikan 1987

18
Tabel 3.2 Temuan Negatif di PT. National Label
Temuan negatif
No Temuan Peraturan Perundangan
Analisis Dampak Negatif Rekomendasi

Pengusaha wajib UU no.1 tahun 1970 pasal 14


Sebagian pekerja dari perusahaan Dapat menyebabkan memberikan APD point C
1
belum menggunakan APD. kecelakaan kerja dan PAK. kepada tiap-tiap Permenaker
pekerja dan no.8/MEN/VIII/2010 pasal 2
disosialisasikan ayat 1
Diadakannya HSE
Para pekerja tidak board dan
2 Safety Board belum ada mendapatkan update perihal diletakkan di
informasi seputar HSE tempat mudah UU No.1 tahun 1970 pasal 9
terlihat ayat 1
Perlu adanya Ahli K3
Listrik untuk
Ahli K3 Listrik pengawasan dan Keputusan Dirjen pembinaan
pengoperasian instalasi pengawasan ketenagakerjaan
listrik no. kep-89/PPK/XII/2012
Perlu adanya Ahli K3
3 Belum adanya Ahli K3 Spesialis Kebakaran untuk
mentagwasi
pelaksanaan peraturan
Ahli K3 Kebakaran perundang-undangan
bidang
penanggulangan Keputusan Menaker no. KEP-
kebakaran. 186/MEN/1999 pasal 10
Perlu adanya
4 Paramedis belum dilengkapi dengan Paramedis diperusahaan belum sertifikasi bagi para Permenakertrans nomor:
sertifikat hyperkes melakukan sertifikasi hyperkes medis 01/MEN/1979 pasal 1
Tidak adanya tolak ukur dalam Dibuatnya
5 perbaikan dan tindak lanjut dokumentasi safety PP no.50 th 2012 pasal 15 ayat
Safety patrol tidak terdokumentasi perihal K3 patrol secara rutin. 3
*Note : belum di edit & lengkapi kolom yang kosong, serta bukti foto

19
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapangan pada PT.National
Label dapat disimpulkan, sebagai berikut :
a. Peserta Calon Ahli K3 Umum mengetahui kondisi real di PT. National Label.
b. Peserta Calon Ahli K3 Umum menemukan temuan positif dan negatif dari
hasil observasi di PT. National Label.
c. Peserta Calon Ahli K3 Umum mengetahui kelembagaan dan keahlian K3
yang ada di PT. National Label.

4.2 Saran
Setelah menemukan temuan positif dan negatif dari hasil observasi di
PT. National Label kami memiliki saran sebagai berikut:
a. P2K3 agar selalu melaksanakan tugas dan programnya sesuai dengan
peraturan dan dilaksanakannya program tersebut secara berkala
b. P2K3 perlu melakukan pendokumentasian dalam setiap pelaksanaan
kegiatan K3
c. Perusahaan perlu meningkatkan kompetensi tenaga ahli dalam bidang
kelistrikan dan penanggulangan kebakaran
d. Perusahaan perlu melibatkan tenaga paramedis perusahaan yang memiliki
sertifikat hiperkes
e. AK3U mensosialisasikan setiap program, melakukan evaluasi rutin
terhadap program K3 yang sudah diterapkan
f. Merawat dan meningkatkan safety sign di kawasan perusahaan

g. Memperketat pengawasan penggunaan APD seluruh pekerja di area


produksi
h. Menyediakan titik kumpul yang lebih steril agar proses evakuasi
dapat berjalan lancar.

20
DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Modul Pembinaan Ahli K3 Umum Kementrian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Peraturan Perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

21
LAMPIRAN

1. Dari kedua sistem WISE2, Sistem WISE2 apa yang paling


riskan? Jawab:
Sistem WISE2 yang paling riskan adalah safety behaviour/ perilaku selamat.
Dengan adanya safety behaviour, maka setiap tenaga kerja akan semakin
peduli dan sadar akan pentingnya penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerja. Sehingga keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
tanggung jawab semua pihak baik top management maupun seluruh tenaga
kerja.

2. Bagaimana cara membaca papan informasi safety di PT. National


Label? Jawab:
Per tanggal 23-02-2018 Fatality (F) di PT. National Label adalah 0 (tidak
terdapat fatality/ kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa). Jumlah
hari yang hilang akibat kecelakaan (LTI) setelah terjadi kecelakaan terakhir
pada tanggal 18-11-2016 adalah 0, Jumlah hari tanpa kecelakaan (NLTI)
setelah terjadi kecelakaan terakhir pada tanggal 18-11-2016 adalah 0, luka
ringan yang membutuhkan pertolongan pertama (FA) ada sebanyak 2 kasus,
insiden yang hampir terjadi (NM) ada sebanyak 4 kasus, Unsafe act and
unsafe condition setelah terjadi kecelakaan terakhir pada tanggal 18-11-2016
ada sebanyak 100 kasus.

3. Di temuan negatif, kelompok 1 mencantumkan bahwa letak assembly point


tidak strategis. Sebagai saran, letak assembly point di PT. National Label
sudah strategis hanya saja perlu diperhatikan agar assembly point tersebut
tetap steril dari kendaraan bermotor sehingga apabila terjadi kecelakaan kerja,
maka proses evakuasi dapat dijalankan dengan baik.

4. Sebagai tambahan untuk direvisi, objek pengawasan kelembagaan dan


keahlian K3 meliputi P2K3, PJK3, AK3U, AK3 bidang Listrik, AK3 bidang
kimia, Teknisi dan operator.

22

Anda mungkin juga menyukai