Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN UPAYA PENINGKATAN

PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN PENDIDIKAN


KESEHATAN TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI
PADA IBU HAMIL DAN IBU POST PARTUS
DI RUANG BERSALIN RSD. dr. SOEBANDI JEMBER

oleh
Erik Verawati, S.Kep
Nim 182311101157

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN UPAYA PENINGKATAN
PEMELIHARAAN KESEHATAN DENGAN PENDIDIKAN
KESEHATAN TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BAYI
PADA IBU HAMIL DAN IBU POST PARTUS
DI RUANG BERSALIN RSD. dr. SOEBANDI JEMBER

Disusun guna memenui tugas praktik profesi keperawatan Maternitas

oleh
Erik Verawati, S.Kep. NIM 182311101157

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan tali pusat


Sasaran : Pasien di ruang bersalin
Waktu : WIB - selesai
Hari/Tanggal : kamis, 4 Juli 2019
Tempat : Ruang kamar bersalin RSD dr.Soebandi Jember

A. Latar Belakang
Tujuan Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dam kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal di seluruh
wilayah Indonesia.
Pada tahun 2007 Angka Kematian Bayi, 34/1000 kelahiran hidup.
(Depkes, 2007).
Guna mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu dan Kematian Bayi,
Departemen Kesehatan telah melaksanakan berbagai program yang berhubungan
dengan kesehatan ibu dan anak dan salah satunya pencegahan tetanus neonatorum.
Upaya ini dilaksanakan dengan pencegahan infeksi pada persalinan dan perawatan
tali pusat (Depkes, 2007). Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan
pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan
kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan bersih dan terhindar dari infeksi tali
pusat. Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan “puput” pada hari ke-5 sampai hari ke-7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar
adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian (Depkes, 2007).
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat yang tidak steril,
pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat
sehingga dapat mengakibatkan infeksi (Depkes RI, 2005). Kasus kesakitan dan
kematian neonatal yang berhubungan dengan infeksi tali pusat masih banyak
ditemukan. Pada tahun 2000, WHO (Word Hearth Organisation) menemukan
angka kematian bayi sebesar 560.000, yang disebabkan oleh infeksi tali pusat,
Negara Asia Tenggara diperkirkan ada 220.000 kematian bayi yang disebabkan
karena perawatan tali pusat yang kurang bersih (Astuti, 2003).
Menurut data Departemen Kesehatan, 75% kematian bayi terjadi pada
masa perinatal. kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah
infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia, diare), proporsi
kematian karena tetanus neonatorum yaitu 9,5% (Depkes RI, 2008).
Menurut data Dinas kesehatan Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2007
kematian Bayi di Jawa Barat sebesar 39/1000 kelahiran hidup.kasus kematian
neonatal memiliki proprsi sebesar 68% dari keamtian bayi dan 56% disebabkan
karena infeksi pada masa perinatal ( Dinkes Jabar, 2008).
Menurut laporan dari dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya kematian
bayi pada tahun 2008 sebanyak 24/1000 kelahiran hidup, 56,78% disebabkan oleh
infeksi terutama pada masa neonatal dengan penyebab terbanyak adalah infeksi
saluran pernapasan akut, dan sepsis. ( DKK Kab Tasikmalaya, 2008). Hasil studi
pendahuluan di Puskesmas Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, jumlah kasus
infeksi pada masa neonatal tahun 2010 sebanyak 5 kasus, 3 diantaranya adalah
infeksi pada tali pusat. Hasil wawancara dengan 5 orang ibu nifas di sariwangi, 3
orang tidak dapat menyebutkan cara cara merawat tali pusat dengan benar dan 2
orang tidak dapat menyebutkan tanda tanda infeksi pada tali pusat. Fakta diatas
menggambarkan adanya masalah dalam perawatan tali pusat dan masalah dalam
pengetahuan ibu nifas mengenai perawatan tali pusat pada bayi baru lahir.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka
kesakitan (Morbilitas) dan angka kematian (mortalitas) adalah dengan
memberikan pelayanan kesehatan yang efektif pada masyarakat tentang perawatan
tali pusat bayi, dalam melaksanakan upaya tersebut diperlukan sumberdaya
manusia yang mempunyai kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
berkualitas yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang kesehatan kepada
masyarakat sehingga pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat diharapkan
dapat mempengaruhi perilaku masyarakat terhadap kesehatan.
Kemampuan hidup sehat dimulai sejak bayi karena pada masa ini terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang menentukan kualitas otak pada masa
dewasa. Supaya terciptanya bayi yang sehat maka dalam perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir dilakukan dengan benar – benar sesuai dengan prosedur
kesehatan.
Perawatan tali pusat adalah melakukan pengobatan dan peningkatan tali
pusat yang menyebabkan pemisahan fisik ibu dengan bayi, dan kemudian tali
pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih dan terhindar dari infeksi tali pusat.
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak
positif yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke 5 dan hari ke 7 tanpa ada
komplikasi, sedangkan dampak negative dari perawatan tali pusat yang tidak
benar adalah bayi akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat
mengakibatkan kematian.
Tujuan Perawatan Tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir penyakit ini disebabkan karena masuknya spora
kuman tetanus kedalam tubuh melalui tali pusat, baik dari alat steril, pemakaian
obat – obatan, bubuk atau daun – daun yang ditaburkan ketali pusat sehingga
dapat mengakibatkan infeksi..

B. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diadakan penyuluhan pada ibu-ibu hamil dan ibu-ibu post
partum di ruang bersalin RSD dr.Soebandi jember, diharapkan ibu-ibu mendapat
tambahan pengetahuan yang lebih dan mampu mampu memberikan penanganan
tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lahir..

C. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil di Poli Hamil
RSD dr.Soebandi dapat:
1. Dapat menjelaskan pengertian perawatan tali pusat
2. Dapat menyebutkan tujuan dari perawatan tali pusat
3. Dapat menjabarkan cara perawatan tali pusat
4. Dapat menyebutkan tanda- tanda infeksi tali pusat
5. Dapat menyebutkan yang perlu diperhatikan dalam perawatan tali pusat

D. Garis Besar Materi


Materi yang akan disampaikan pada penyuluhan pendidikan kesehatan di
Ruang bersalin RSD dr.Soebandi Jember menjelaskan mengenai pengertian
perawatan tali pusat , tujuan perawatan tali pusat ,cara perawatan tali pusat ,waktu
perawatan,tanda tanda infeksi tali pusat ,hal- hal yang perlu diperhatikan saat
perawatan tali pusat

Metode

1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media
1. Leaflet
.

F. Proses Kegiatan
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Kegiatan peserta 5 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi Memperhatikan, 10 menit
tentang : menanggapi dengan
a. Pengertian pertanyaan
perawatan tali
pusat.
b. Perawatan tali
pusat.
c. Cara perawatan
tali pusat.
d. Tanda - tanda
infeksi tali pusat
6. Hal 2 perlu
diperhatikan
dalam perawatan
tali pusat
2. Memberikan
kesempatan pada
audience untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan audience
4. Memberikan
kesempatan kepada
perwakilan audience
untuk menjelaskan
kembali materi yang
sudah disampaikan.
Penutup 1. Menyimpulkan materi Memperhatikan dan 5 menit
yang telah diberikan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
3. Memberikan Leaflet
perawatan tali pusat.
4. Salam penutup

G. Evaluasi:
1. Evaluasi struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan (Leaflet )
b. Persiapan tempat yang digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Evaluasi proses
a. Selama penyuluhan kesehatan, peserta memperhatikan penjelasan
yang disampaikan
b. Selama penyuluhan kesehatan, peserta aktif bertanya tentang
penjelasan yang disampaikan.
c. Selama penyuluhan kesehatan, peserta aktif menjawab pertanyaan
yang diajukan.
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta pendidikan kesehatan dapat :
a. Dapat mengetahui pengertian perawatan tali pusat
b. Dapat menyebutkan tujuan dari perawatan tali pusat
c. Dapat menjabarkan cara perawatan tali pusat
d. Dapat menyebutkan tanda- tanda infeksi tali pusat
e. Dapat menyebutkan hal –hal yang perlu diperhatikan dalam
perawatan tali pusat

Daftar Pustaka
Arikunto, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,

Erlangga.

Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta,

Erlangga.

Coory Matondang, 2007, Diagnosis Fisis Pada Anak, Jakarta, CV. Sagung Seto

Depkes, 2007, Pelatihan Asuhan Normal Bahan Tambahan Inisiasi Menyusui

Dini, Jakarta, Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.

Ferry Efendi, 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas, Jakarta, Salemba

Medika.

Helen Varney, 2007, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4, Jakarta, EGC.
Lampiran 1. Materi

Perawatan Tali Pusat

A. Pengertian
Tali pusat dalam istilah medisnya disebut dengan umbilical cord.
Merupakan saluran kehidupan bagi janin selamadi dalam kandungan,sebab se
lama dalam rahim, tali pusat ini lah yang menyalurkan oksigendan makanan
dari plasenta ke janin yang berada di dalam nya. Begitujanin dilahirkan, ia t
idak lagi membutuhkan oksigen.dari ibunya, karenabayi mungil ini sudah da
pat bernafas sendiri melalui hidungnya. Karena sudah tak diperlukan lagi maka
saluran ini harus dipotong dan dijepit, atau diikat (Wibowo, 2008).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat (Hidayat,2007)

B. Tujuan Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat dapat mencegah terjadinya penyakit
tetanus pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak
masuk sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit
tetanus ini disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin (Racun), yang masuk melalui luka tali pusat,
karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih (Sudarti, 2010)
Tujuan dari perawatan tali pusat adalah untuk mencegah infeksi dan
mempercepat permasalahan tali pusat dari perut. Dalam upaya mencegah infeksi
dan mempercepat pemisahan, ada berbagai substansi dan ritual yang telah
digunakan untuk perawatan tali pusat, hanya beberapa diantaranya yang sudah
diteliti. Substansi seperti pewarna tripel, alkohol, dan larutan klorheksidin dahulu
dianggap dapat mencegah infeksi tetapi efektivitasnya belum terbukti. Tali pusat
puput sehari lebih cepat pada kelompok, dimana tali pusat dibiarkan mengering
secara alami (Riksani, 2012).

C. Teknik dan Cara Perawatan Tali Pusat pada Bayi Baru Lahir
Menurut Riksani (2012), ada beberapa cara dalam merawat tali pusat :
1. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusat.
2. Saat memandikan bayi, usahakan agar anda tidak menarik tali pusat.
3. Bungkus longgar tali pusat menggunakan kassa steril atau tali pusat dapat
dibiarkan terbuka (tanpa dibungkus kassa) dan tanpa dibubuhi apa pun (obat
antiseptik atau alkohol), serta bahan-bahan lain di atas tali pusat.
4. Tali pusat sebaiknya tidak tertutup dengan rapat karena akan membuatnya
menjadi lembab yang bias meningkatkan resiko tumbuhnya bakteri.
5. Tali pusat akan lepas sendirinya, sehingga sangat tidak dianjurkan untuk
mermegang atau menarik-narik tali pusat.

D. Waktu perawatan tali pusat


1. Sehabis mandi pagi atau sore.
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing atau kotoran
bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat puput atau kering
E. Tanda- tanda infeksi tali pusat
1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah atau bengkak
2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah
3. Ada darah yang keluar terus menerus
4. Kejang
5. Bayi mengalami demam

F. Hal-hal yang diperhatikan dalam perawatan tali pusat


1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi karena dapat
menyebabkan iritasi sekitar daerah tali pusat.
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih,
3. Jangan mengoleskan alkohol atau betadine pada tali pusat karena akan
menyebabkan tali pusat menjadi lembab.
4. Lipatlah popok di bawah puntung tali pusat.
5. Bila terdapat tanda-tanda infeksi pada tali pusat, seperti kemerahan atau
mengeluarkan nanah atau darah dan berbau segera hubungi petugas
kesehatan.
6. Jangan membungkus pusat atau mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke
puntung tali pusat.

G. Dampak Dari Tali Pusat Yang Tidak Dirawat Dengan Baik Dan Benar
Timbulnyainfeksipadatalipusat, hal ini disebabkan karena tindaka
n atau perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya p
emotongan tali pusat dengan bambu/ gunting yang tidak steril, atau
setelah dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak, daun-daunan, kopi
dan sebagainya (Wawan, 2009).
Tali pusat yang tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan resiko
infeksi, dengan tanda-tanda seperti: pangkal tali pusat, dan daerah
sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah yang
keluar terus-menerus, dan/atau bayi demam tanpa sebab yang jelas
(Irawan, 2011).
Apabila tali pusat tidak dirawat dengan baik, kuman-kuman bisa
masuk sehingga terjadiinfeksi yang mengakibatkan penyakit Tetanus
Neunatorum. Penyakit ini adalah salah satu penyebab kematian bayi
yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah 220.000 kematian bayi,
sebab masih banyak masyrakat yang belum mengerti tentang cara
perawatan tali pusat yang baik dan benar.
Resiko infeksi yang sangat dikhawatirkan adalah infeksi oleh
clostridium tetani yang masuk melalui luka tali pusat karena tindakan atau
perawatan yang tidak memenuhi syarat kebersihan, misalnya pemotongan
tali pusat dengan bambu atau gunting yang tidak steril, atau setelah
dipotong tali pusat dibubuhi abu, tanah, minyak dedaunan, kopi, dan
sebagainya (Ellen, 2009).
Tetanus adalah salah satu penyakit yang paling berisiko mengakibatkan
kematian akibat neurotoksin yang dihasilkan clostridium tetani. Penyakit ini tidak
menyebar dari orang ke orang tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka
yang dalam, misalnya luka pada tali pusat bayi baru lahir. Gejala awal penyakit
adalah kaku otot pada rahang disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku
otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat gejala berhenti menetek
antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan
tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang,
pneumonia, dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian. (Arin, 2009).

Lampiran 2. Leaflet
Lampiran 3. Berita Acara dan Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari kamis , 4 Juli Pukul -selesai WIB bertempat di Ruang bersalin
RSD dr. Soebandi Jember Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Pendidikan Kesehatan tentang Perawatan tali pusat pada Ibu Hamil dan post
partum oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh……orang (daftar hadir
terlampir)

Jember, Juli 2019


Mengetahui,

Pembimbing Klinik Penanggung Jawab Mata Kuliah


Ruang bersalin Stase Keperawatan Maternitas
RSD dr. Soebandi Jember FKEP Universitas Jember

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Tentang Perawatan tali pusat di Ruang bersalin
RSD dr. Soebandi Kab. Jember oleh Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Pada hari kamis, 4Juli
2019 jam -selesai WIB bertempat di Ruang bersalin RSD dr. Soebandi Kab.
Jember.
No. NAMA ALAMAT TANDA TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
Jember, Juli 2019
Mengetahui,

Pembimbing Klinik Penanggung Jawab Mata Kuliah


Ruang bersalin Stase Keperawatan Maternitas
RSD dr. Soebandi Jember FKEP Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai