No. Test : 1808/DS-SBY/63/D3-KIM/02474 Proyeksi Jabatan : Junior Engineer K3L Lokasi OJT : PT PLN (Persero) UP3 Samarinda
Nama Unit Memahami Pengawasan Pelaksanaan K2/K3 Bidang Distribusi
Kode Unit K3 Disstribusi Okupasi Jabatan K3 Distribusi Rencana / Realisasi 15 Juli 2019 Elemen Kompetensi Memahami Perencanaaan pengawasan K2/K3 pekerjaan Bidang Distribusi) KUK Peraturan K2/K3 Bidang Distribusi dipelajari dan dipahami sesuai jenis pekerjaan. Workplan memahami peraturan k2/k3 bidang distribusi sesuai stndart pln
Standar Pekerjaan dalam keadaan bertegangan bag 1 : Peraturan umum SPLN
_82_1_1991 Ketentuan bekerja dalam keadaan bertegangan yaitu mempunyai 1. Kepala operasi Kepala operasi ditunjuk sebagai penanggung jawab atas satu atau sejumlah instalasi . Setiap instalasi harus ditempatkan di bawah tanggung jawab kepala operasi. 2. Pengawas pekerjaan bertergangan 3. Pengawas pekerjaan bertegangan adalah seorang pegawai yang secara efektif memimpin pekerjaan bertanggung jawab atas tindakan tindakan mengenai keselamatan di lokasi. Warna helm yan digunakan dibedakan dari pegawai lainnya warna helm yang digunakan adalah warna merah. Pegawai tersebut dipilih dari pegawai PLN atau pegawai kontraktor 4. Surat penunjukan pengawas pekerjaan bertegangan (SP3B) surat penunjukan yang digunakan untuk pengawas pekerja . 5. Surat perintah melaksanakan pekerjaan bertegangan (sp2b)surat perintah melaksanakan pekerjaan bertegangan adalah dokumen tetap tertulis yang dibuat oleh kepala operasi untuk digunakan oleh pegawai yang diserahi pekerjaan. Standart keadaan cuaca dalam pedoman ini : 1. Cuaca basah dibedakan menjadi 2 yaitu Cuaca sedikit basah : keadaan cuaca tidak menghalangi pengliahatan pekerja Cuaca sangat basah : apabila keadaan cuaca menghalangi penglihatan pekerja 2. Kabut cuaca dianggap berkabut apabila penglihatan terhalang sehingga mengancam keselamatan . 3. Badai petir : cuaca dianggap badai petir apabila cahaya kilat dapat dilihat, guruh dapat didengar. Pelatihan dan Kewenagan pegawai Pegawai yang ditugaskan untuk melaksanakan pekerjaan bertegangan harus memenuhi syarat: 1. Lulus pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, LAPORAN AKTIVITAS SISWA OJT ANGKATAN 67 Nama : Manik Retno No. Test : 1808/DS-SBY/63/D3-KIM/02474 Proyeksi Jabatan : Junior Engineer K3L Lokasi OJT : PT PLN (Persero) UP3 Samarinda
2. Pernah mengikuti pelatihan mengenai cara melaksanakan pekerjaan bertegangan
3. Telah membuktikan pengetahuan dan kemampuannya Perlengkapan dan perkakas yang khusus dirancang untuk pekerjaan dalam keadaan bertegangan Perlengkapan berisolasi harus diperiksa atau diuji secara teratur sesuai dengan cara yang ditetapkan. Pemeriksaan dan pengujian tersebut harus dilakukan disebuah laboratorium. Sebelum memasuki lokasi atau memulai pekerjaan di lokasi, pengawas pekerjaan harus dapat memastikan sendiri terlebih dahulu, bahwa semua perlengkapan dan perkakas yang diperlukan untuk pekerjaan yang akan dilakukan dalam keadaan baik. Pekerjaan pada instalasi tegangan rendah Penerapan cara kerja di keaaan cuaca, para pekerja harus paham misal untuk cuaca sedikit basah maka jika menggunakan kerja sentuhan, maka perkejaan dapat dilaksanaka sampai selesai. Namun jika kondisi cuaca sangat basah, maka pekerjaan tidak boleh dilaksanakan tetapi tahapan pekerjaan yang sedang dilaksanakan harus diselesaikan. Apabila keadaan cuaca mengakibatkan dihentikannya pekerjaan yang dilkasanakan, para petugas haruslah meninggalkan pekerjaan dan memastikan bahwa lokasi kerja aman terhadap keselamatan masyarakat umum. Perlengkapan dan Perkakas 1. Perlengkapan dam perkakas biasa Bahan isolasi dan perkakas berisolas harus disimpan dan diangkut dalam kondisi sebagimana ditetapkan 2. Perlengkapan dan perkakas perorangan Setiap pekerja yang bekerja dalam keadaan bertegangan , berhak menerima peralatan perorangan. Peraturan Direksi 0251 Pedoman Keselamatan Instalasi Suatu kasus dinyatakan kecelakaan instalasi apabila terjadi kerusakan pada instalasi tenaga listrik, sehingga mengakibatkan terhentinya penyaluran/ penyediaan tenaga listrik untuk sementara dan berpotensi menimbulkan bahaya bagi lingkungan. Penyebab internal Kecelakaan Instalasi a. Tidak melakukan inpeksi instalasi tenaga listrik b. Tidak melakukan pemeliharaan instalasi tenaga listrik secara berkala c. Tidak melakukan ertifikasi laik operasi (SLO) bagi instalasi tenaga listrik d. Tidak memasang ambu rambi tanda bahaya pada instalasi tenaga listrik e. Tidak memasang kunci pengaman pada instalasi tenaga listrik f. Tidak melengkapi perlatan/ sistem protelsi kebakaran bagi instalasi tenaga listrik LAPORAN AKTIVITAS SISWA OJT ANGKATAN 67 Nama : Manik Retno No. Test : 1808/DS-SBY/63/D3-KIM/02474 Proyeksi Jabatan : Junior Engineer K3L Lokasi OJT : PT PLN (Persero) UP3 Samarinda
g. Tidak melakukan identifikasi bahaya pada instalasi tenaga listrik
Penyebab Eksternal terjadinya kecelakaan akibat adanya kondisi berbahaya unsafe action yaitu : 1. Melakukan kegiatan tidak aman dengan sengaja 2. Melakukan kegiatan/ tindakan tidak aman dengan sengaja menggunakan tenaga listrik secara tidk sah 3. Mendirikan bangunan/ aktifitas lain dekat dengan instalasi 4. Bermain layang-layang dekat dengan jaringan transmisi saluran udata tegangan ekstra tinggi atau sutm 5. Merusak/menabrak/membongkar aktifitas pembakaran dekat dengan instalasi Penyebab eksternal terjadinya kecelakaan instalasi akibat adanya kondisi berbahaya (unsafe condition) A. Tidak antisipasi terhadap binatang atau manusia asing yang masuk ke daerah instalasi tenaga listrik B. Tidak antisipasi terhadap terjadinya bencana alam seperti longsor, banjir, gempa bumi
Pencegahan Terjadinya Kecelakaan Instalasi
A. Manajemen wajib melakukan inspeksi instalasi tenaga listrik dan atau bangunan/sarana/prasarana secara berkala B. Wajib melakukan pemeliharaan instalasi tenaga listrik C. Wajib melakukan sertifikasi laik operasi bagi instalasi tenaga listrik D. Wajib mengganti peralatan instalsi yang tidak layak pakai E. Wajib melengkapi peralatan/sistem proteksi kebakaran bagi instalasi tenaga listrik bangunan/sarana/prasarana
Perdir 0252 Pedoman keselamatan Umum
Penyebab dsar terjadinya kecelakaan masyrakat umum 1.Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap bahaya listrik 2. Penggunaan /kepemilikan produk pemanfaatan tenaga listrik tidak dilengkapi dengan sertifikat keselematan yang memenuhi stndart SNI Pencegahan Terjadinya kecelakaan 1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat umum tentang bahaya listrik