Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19 yaitu di masa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi
liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan
jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah
penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau dengan kata
lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan,
sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya hukum tambahan hasil
yang semakin berkurang (low of diminishing returus) karena sumber daya alam itu terbatas.
Teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya adalah : Adam
Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, dan John Stuart Mill.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tokoh- tokoh Mazhab Ekonomi Klasik


1. John Adam Smith (1723-1790)
Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 dan wafat di Edinburgh
Skotlandia, 17 Juli 1790 dalam umur 67 tahun adalah seorang filsuf berkebangsaan
Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern. Karyanya yang terkenal adalah buku
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of
1
Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan
perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme.
Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme.
2. Jean Baptiste Say (1767-1832),
Maestro Ekonomi yang satu ini, merupakan tokoh yang teramat penting dalam skrip
drama sejarah pemikiran ekonomi Perancis bahkan dunia. JB-Say lahir di kota Lyon, Perancis
pada 5 Januari 1767, dia adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Ia dilahirkan dan
dibesarkan dari keluarga saudagar yang ber latar agama protestan yang taat. Jean-Baptiste
Say kecil memang sudah menampakan sisi-sisi kecerdasannya, dengan melihat potensi yang
dimiki oleh Say, maka ayahnya (Jean-Etienne Etienne Say) berusaha memberikan arahan agar
ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Maka pada usia 9 tahun Jean-Etienne
Etienne Say mendaftarkan putranya Say pada sebuah sekolah asrama, yang dikelola oleh dua
imigran italia yaitu Giro dan Gorati, upaya ayahnya tersebut bertujuan agar, ia memiliki
dedikasi dalam pendidikan dan keilmuan, sebagai upaya untuk mengimbangi studi tentang
pemahaman agama yang terkenal kolot pada masa itu. Ruang pendidikan formal itulah yang
membuat Say menemukan sebuah kedalaman pemahaman dan ketertarikannya terhadap
science. Namun karena kesulitan ekonomi, maka dengan sangat terpaksa dia harus keluar dari
pendidikan formalnya.
3. David Ricardo (1722-1823)
David Ricardo lahir pada 19 April 1772 di London. Ia adalah putra ketiga dari seorang
Yahudi Belanda yang telah membuat uang di London Stock Exchange. Ketika ia berusia 14,
Ricardo bergabung dengan ayah bisnisnya dan menunjukkan baik pegang urusan ekonomi.
Pada 1793 ia menikah dengan seorang Quaker disebut Priscilla Anne Wilkinson; Ricardo
kemudian dikonversi menjadi Kristen, menjadi Unitarian. Hal ini menyebabkan sengketa
dengan ayahnya dan berarti bahwa Ricardo harus mendirikan usaha sendiri. Dia melanjutkan
sebagai anggota bursa efek, di mana kemampuannya memenangkan dukungan dari rumah
perbankan terkemuka. Dia baik sehingga pada beberapa tahun ia memperoleh keberuntungan.
Ini memungkinkan dia untuk mengejar kepentingan dalam sastra dan ilmu pengetahuan,
khususnya di bidang matematika, kimia, dan geologi.

4. Thomas Robert Malthus (1766-1834),

Thomas Robert Malthus lahir di Surrey, Inggris, 13 Februari 1766 – meninggal di


Haileybury, Hertford, Inggris, 23 Desember 1834 pada umur 68 tahun, yang biasanya dikenal
sebagai Thomas Malthus, meskipun ia lebih suka dipanggil "Robert Malthus", adalah seorang
pakar demografi Inggris dan ekonom politk yang paling terkenal karena pandangannya yang
2
pesimistik namun sangat berpengaruh tentang pertambahan penduduk. Malthus dilahirkan
tahun 1766 dekat Dorking di Surrey Inggris dalam sebuah keluarga yang kaya. Ayahnya,
Daniel, adalah sahabat pribadi filsuf dan skeptik David Hume dan kenalan dari Jean-Jacques
Rousseau. Malthus muda dididik di rumah hingga ia diterima di Jesus College, Cambridge
pada 1784. Dia bersekolah di Jesus College di Universitas Cambridge selaku mahasiswa yang
cemerlang. Di sana ia belajar banyak pokok pelajaran dan memperoleh penghargaan dalam
deklamasi Inggris, bahasa Latin dan Yunani. Mata pelajaran utamanya adalah matematika.
Dia tamat tahun 1788 dan ditugaskan sebagai pendeta Anglikan pada tahun itu juga. Dan di
tahun 1791 dia peroleh gelar "master" dan tahun 1793 dia menjadi kerabat Jesus College. Ia
memperoleh gelar magister pada 1791 dan terpilih menjadi fellow dari Jesus College dua
tahun kemudian.

5. John Stuart Mill (1806-1873)


Jhon Stuart Mill dilahirkan di Rodney Street di Pentonville daerah London , anak
sulung dari Skotlandia filsuf, sejarawan dan imperialis James Mill dan Harriet Burrow. John
Stuart dididik oleh ayahnya, dengan saran dan bantuan dari Jeremy Bentham dan Francis
Place . Dia diberikan pendidikan yang sangat ketat, dan sengaja terlindung dari asosiasi
dengan anak-anak seusianya selain saudaranya. John Stuart Mill adalah seorang filsuf empiris
dari Inggris. Ia juga dikenal sebagai reformator dari utilitarianisme sosial. Ayahnya, James
Mill, adalah seorang sejarawan dan akademisi. Ia mempelajari psikologi, yang merupakan
inti filsafat Mill, dari ayahnya. Sejak kecil, ia mempelajari bahasa Yunani dan bahasa Latin.
Pada usia 20 tahun, ia pergi ke Perancis untuk mempelajari bahasa, kimia, dan matematika. 1

B. Konsep Pemikiran Ekonomi Politik Mazhab Klasik


1. Konsep Adam Smith
Division of Labor
Smith memulai analisisnya dengan division of labor karena dia berharap menemukan
dasar transformasi yang tepat dari bentuk konkret pekerja, yang memproduksi barang yang
tepat (berguna), kepada pekerja sebagai elemen sosial, yang menjadi sumber kemakmuran
dalam bentuk abstrak (nilai pertukaran). Divisions of labor dijadikan dasar oleh Smith karena
meningkatkan produktivitas pekerja. Setelah memberikan pengetahuannya mengenai
perhitungan qualitas dan konsekuensi, Smith memproses penyelidikan terhadap penyebabnya.

1
http://aliridhoeconomicdevelopment.blogspot.com/2017/02/mazhab-klasik.html. Diakses 18 Maret 2019 Pukul
10.30 WIB
3
Division of labor bergantung pada propensity to exchange, yang Smith hormati
sebagai salah satu motif dasar dari human conduct. Ada sesuatu kebingungan dalam satu
point Smith mengenai hal ini yaitu tentang sebab dan akibat. Mungkin suatu yang benar jika
perdagangan tidak dapat exist tanpa divisions of labor, ini tidak benar, paling tidak dalam
teori, divisions of labor memerlukan existensi dari private exchange. Secara logis
didemonstrasikan ketika pada suatu organisasi sosial tertentu yang menerapkan divisions of
labor tanpa perdagangan. Dalam komunitas ini dapat ditunjukkan keberadaannya. Smith
bersalah karena membuat karakteristik masyarakat pada zamannya untuk segala zaaman, dia
dihormati sebagai manusia biasa dan dibuat kedalam penjelasan dasar yang universal, fitur
dari sosial kontemporer yang dikondisikan scara historis.
2. Konsep JB. Says
Karyanya yang terkenal adalah theorie des debouchees (teori tentang pasar dan
pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand
tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian
bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya
menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut
Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya
terbatas (pengangguran friksi).
3. Konsep David Ricardo
David Ricardo menyatakan bahwa perekonomian secara umum bergerak ke arah
terhenti. Analisisnya berakar dalam versi modifikasi dari teori nilai kerja. Dia mengulurkan
keyakinan bahwa tingkat keuntungan bagi masyarakat secara keseluruhan bergantung pada
jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk mendukung para pekerja yang peternakan "paling
tanah tandus yang masih dapat mempertahankan pertanian" istirahat ini model tanah ke
dalam kategori berdasarkan kesuburan rata-rata tukar. Tanah yang paling subur secara alami
menghasilkan lebih banyak makanan dari tanah kualitas rendah. Akibatnya perintah sewa
yang lebih tinggi. Termiskin tanah pertanian digunakan untuk menerima sewa tidak, dengan
semua pendapatannya akan menutupi biaya tenaga kerja dan modal.

Perbedaan antara output dari tanah paling subur yang masih dapat dibudidayakan dan
memiliki kualitas yang lebih tinggi merupakan sumber sewa tanah yang lebih baik. Sebagai
penduduk tumbuh, tanah miskin harus dibudidayakan untuk memenuhi meningkatnya
permintaan. Biaya sewa tanah yang baik lalu meningkat. Ini, ditambah dengan kenyataan
bahwa lahan yang buruk memerlukan input tenaga kerja meningkat untuk mempertahankan

4
hasil output minimal di tingkat laba jatuh. Seperti kenaikan harga sewa, keuntungan jatuh.
Pada dasarnya, biaya sewa melahap keuntungan dengan meningkatnya populasi. Sejak
keuntungan mengakibatkan pertumbuhan investasi ulang dan dengan demikian biaya sewa
meningkat secara tidak langsung mencegah kemajuan ekonomi.

4. Konsep Thomas Robert Malthus

Pokok tesis konsep Malthus adalah pemikiran bahwa pertumbuhan penduduk


cenderung melampui pertumbuhan persediaan makanan. Dia punya esai yang orisinal,
Malthus menyuguhkan idenya dalam bentuk yang cukup kaku. Dia bilang, penduduk
cenderung tumbuh secara "deret ukur" (misalnya, dalam lambang 1, 2, 4, 8, 16 dan
seterusnya) sedangkan persediaan makanan cenderung bertumbuh secara "deret hitung"
(misalnya, dalam deret 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan seterusnya). Dalam terbitan belakangan Malthus
menekankan lagi tesisnya tetapi tidak sekaku semula dengan hanya berkata bahwa penduduk
cenderung bertumbuh secara tak terbatas hingga mencapai batas persediaan makanan. Dari
kedua bentuk uraian tesis itu Malthus berkesimpulan bahwa kuantitas manusia akan kejeblos
ke dalam kemiskinan dan kelaparan. Dalam jangka panjang tak ada kemajuan teknologi yang
dapat mengalihkan keadaan itu karena kenaikan suplai makanan terbatas sedangkan
"pertumbuhan penduduk tak terbatas dan bumi tak mampu memprodusir makanan buat
menjaga eksistensi manusia." Perang, wabah penyakit atau lain-lain malapetaka sering
mampu mengurangi penduduk. Tetapi, penderitaan macam ini hanya menyuguhkan keredaan
sementara sedangkan ancaman kebanyakan penduduk masih tetap mengambang di atas
kepala dengan ongkos yang tidak menyenangkan.

5. Konsep John Stuart Mill

Principles of Political Economy pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah
ekonomi sebagai suatu masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut
ambil bagian dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan
terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah distribusi
melalui instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).Dalam hal pemikirannya mengenai
ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi
selalu diliputi dengan tekanan jumlah penduduk dengan sumber yang tetap. Prinsip tersebut
memang cukup relevan dalam hal aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas
Adam Smith, namun usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal
persaingan ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung

5
bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai moralitas
bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap pemain pasar, pelaku usaha,
produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar bebas memang cenderung melahirkan
kondisi menang-kalah, namun diantara dua belah pihak diharapkan harus tetap mampu
menjalin hubungan yang kelak melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan
konsekuensi atas universalisme etis ala John Stuart Mill.2

C. Teori Ekonomi Politik Keynesian

Ekonomi keynesian adalah nama suatu teori ekonomi yang diambil dari John
Maynard Keynes, seorang ekonom Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau
dikenal sebagai orang pertama yang mampu menjelaskan secara sederhana penyebab dari
Great Depression. Teori ekonominya berdasarkan atas hipotesis siklus arus uang, yang
mengacu pada ide bahwa peningkatan belanja (konsumsi) dalam suatu perekonomian, akan
meningkatkan pendapatan yang kemudian akan mendorong lebih meningkatnya lagi belanja
dan pendapatan. Teori Keynes ini menelurkan banyak intervensi kebijakan ekonomi pada era
terjadinya Great Depression.

Pada Teori Keynes, konsumsi yang dilakukan oleh satu orang dalam perekonomian
akan menjadi pendapatan untuk orang lain pada perekonomian yang sama. Sehingga apabila
seorang membelanjakan uangnya, ia membantu meningkatkan pendapatan orang lain. Siklus
ini terus berlanjut dan membuat perekonomian dapat berjalan secara normal. Ketika Great
Depression melanda, masyarakat secara alami bereaksi dengan menahan belanja dan
cenderung menimbun uangnya. Hal ini berdasarkan Teori Keynes akan mengakibatkan
berhentinya siklus perputaran uang dan selanjutnya membuat perekonomian lumpuh.

Solusi Keynes untuk menerobos hambatan pereknomian ini adalah dengan campur
tangan dari sektor publik dan pemerintah. Ia berpendapat bahwa pemerintah harus campur
tangan dalam peningkatan belanja masyarakat, baik dengan cara meningkatkan suplai uang
atau dengan melakukan pembelian barang dan jasa oleh pemerintah sendiri. Selama terjadi
Great Depression, hal ini bagaimanapun merupakan solusi yang tidak populer. Namun

2
https://www.academia.edu/29512900/SEJARAH_PEMIKIRAN_EKONOMI_KLASIK Diakses 16 Maret 2019
Pukul 09.30 WIB
6
demikian, belanja pertahanan pemerintah yang dicanangkan oleh Presiden Franklin Delano
Roosevelt membantu pulihnya perekonomian Amerika Serikat.

Aliran Ekonomi Keynesian, menganjurkan supaya sektor publik ikut campur tangan
dalam meningkatkan perekonomian secara umum, dimana pendapat ini bertentangan dengan
pemikiran ekonomi yang populer saat itu laizes-faire capitalism (teori kapitalisme).
Kapitalisme murni merupakan teori yang menentang campur tangan sektor publik dan
pemerintah dalam perekonomian. Teori ini percaya bahwa pasar yang bebas campur tangan
akan mencapai keseimbangannya sendiri. Keynes berpendapat bahwa dalam perekonomian,
fihak swasta tidak sepenuhnya diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena
pada umumnya seperti yang dikatakan oleh pemikir beraliran sosialis, pihak swasta bertujuan
utama untuk mencari keuntungan untuk dirinya sendiri dan apabila hal itu dibiarkan maka
perekonomian akan menjadi tidak kondusif secara keseluruhan. Oleh karena itu, agar
kegiatan swasta dapat terjamin berada pada jalur yang tepat, maka harus ada satu otoritas
yang mengendalikan dan mengatur perekonomian tersebut. Otoritas tersebut tentu saja adalah
pemerintah.

Teori Keynes mengecam kebijakan pemerintah yang terlalu mendorong tabungan dan
tidak mendorong konsumsi. Keynes juga mendukung pendistribusian kekayaan secara
terkendali ketika diperlukan. Teori Keynes kemudian menyimpulkan bahwa ada alasan
pragmatis untuk pendistribusian kemakmuran: jika segment masyarakat yang lebih miskin
diberikan sejumlah uang, mereka akan cenderung membelanjakannya daripada
menyimpannya; yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi. Ide pokok dari teori
Keynes ini adalah “Peranan Pemerintah” yang tadinya diharamkan dalam Teori Ekonomi
Klasik. John Meynard Keynes menjelaskan teori ekonominya dalam buku karangannya
berjudul “THE GENERAL THEORY OF EMPLOYMENT, INTEREST AND MONEY”.3

3
Sadono Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1994), Hlm. 79
7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tokoh-tokoh ekonomi politik klasik yaitu :

1. John Adam Smith (1723-1790)


Adam Smith lahir di Kirkcaldy, Skotlandia, 5 Juni 1723 dan wafat di Edinburgh
Skotlandia, 17 Juli 1790 dalam umur 67 tahun adalah seorang filsuf
berkebangsaan Skotlandia yang menjadi pelopor ilmu ekonomi modern.

2. Jean Baptiste Say (1767-1832),


Maestro Ekonomi yang satu ini, merupakan tokoh yang teramat penting dalam
skrip drama sejarah pemikiran ekonomi Perancis bahkan dunia.

3. David Ricardo (1722-1823)

David Ricardo lahir pada 19 April 1772 di London. Ia adalah putra ketiga dari
seorang Yahudi Belanda yang telah membuat uang di London Stock Exchange.
Ketika ia berusia 14, Ricardo bergabung dengan ayah bisnisnya dan menunjukkan
baik pegang urusan ekonomi.

8
4. Thomas Robert Malthus (1766-1834),

Thomas Robert Malthus lahir di Surrey, Inggris, 13 Februari 1766 – meninggal di


Haileybury, Hertford, Inggris, 23 Desember 1834 pada umur 68 tahun, yang
biasanya dikenal sebagai Thomas Malthus.

5. John Stuart Mill (1806-1873)

Jhon Stuart Mill dilahirkan di Rodney Street di Pentonville daerah London , anak
sulung dari Skotlandia filsuf, sejarawan dan imperialis James Mill dan Harriet
Burrow.

Tokoh ekonomi politik keynesian yaitu : John Maynard Keynes, seorang ekonom
Inggris yang hidup antara tahun 1883 sampai 1946. Beliau dikenal sebagai orang pertama
yang mampu menjelaskan secara sederhana penyebab dari Great Depression.

Anda mungkin juga menyukai