Anda di halaman 1dari 3

SK DI UKP BAB 7 , 8 , 9

No BAB NAMA SK
1 7 SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
 tercantum keharusan praktisi klinis untuk tidak melakukan
pengulangan yang tidak perlu baik dalam pemeriksaan
penunjang maupun pemberian terapi
 kebijakan koordinasi dan komunikasi antar praktisi klinis)
 jika diperlukan pananganan secara tim wajib dibentuk tim
kesehatan antar profesi
 Kebijakan pemeliharaan sarana dan peralatan, dan kebijakan
menjamin keamanan peralatan yang digunakan termasuk tidak
boleh menggunakan ulang (reuse) peralatan yang disposable.
 Kebijakan penyusunan rencana layanan.
 proses penyusunan rencana layanan dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial,
spiritual dan tata nilai budaya pasien
 hak dan kewajiban pasien yang di dalamnya memuat hak untuk
memilih tenaga kesehatan jika dimungkinkan
 kewajiban melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi
pada pasien
 mewajibkan dilakukan pendidikan/penyuluhan pasien.
 kebijakan tentang penanganan pasien gawat darurat,
 kebijakan tentang penanganan pasien berisiko tinggi.
 penggunaan dan pemberian obat dan/atau cairan intravena
 identifikasi keluhan pasien dan penanganan keluhan
 kewajiban untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu,
antara lain melalui: penulisan lengkap dalam rekam medis:
semua pemeriksaan penunjang diagnostik tindakan dan
pengobatan yang diberikan pada pasien dan kewajban perawat
dan petugas kesehatan lain untuk mengingatkan pada dokter jika
terjadi pengulangan yang tidak perlu
 kewajiban untuk menjamin kesinambungan dalam pelayanan.
 hak dan kewajiban pasien yang didalamnya memuat hak untuk
menolak atau tidak melanjutkan pengobatan
 jenis-jenis sedasi yang dapat dilakukan di Puskesmas.
 tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan melakukan
sedasi
 pemberian anestesi lokal dan sedasi di Puskesmas

8 SK tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia


Kebijakan pelayanan laboratorium
Kebijakan pelayanan lab (didalamnya termasuk kebijakan pemeriksaan
lab yang berisiko tinggi)
Kebijakan pelayanan lab (didalamnya termasuk kebijakan keselamatan
kerja, dan kewajiban penggunaan APD)
Kebijakan pelayanan lab memuat waktu penyampaian laporan hasil
pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lab cito
Kebijakan pelayanan lab memuat pelaporan hasil lab kritis
No BAB NAMA SK
8 Kebijakan pelayanan lab memuat juga tentang menyatakan kapan
reagensia tidak tersedia (batas buffer stock untuk melakukan order)
Kebijakan pelayanan lab juga memuat rentang nilai yang menjadi rujukan
hasil pemeriksaan laboratorium
Kebijakan pelayanan lab memuat ketentuan tentang pengendalian mutu
laboratorium
kebijakan penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
Kebijakan/Panduan pelayanan farmasi, yang didalamnya memuat metoda
untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan obat
Kebijakan Pelayanan farmasi yang didalamnya memuat kebijakan untuk
menjamin ketersediaan obat.
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat ketentuan
tentang petugas yang berhak memberi resep
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat tentang petugas
yang berhak menyediakan obat
Kebijakan pelayanan faramasi yang didalamnya memuat ketentuan
tentang petugas yang diberi kewenangan dalam penyediaan obat jika
petugas yang memenuhi persyaratan tidak ada, dan kewajiban untuk
mengikuti pelatihan khusus
Kebijakan pelayanan farmasi memuat ketentuan tentang peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat tentang
larangan memberikan obat kadaluwarsa, dan upaya untuk meminalkan
adanya obat kadaluwarsa dengan system FIFO dan FEFO.
Kebijakan pelayanan faramasi yang didalamnya memuat ketentuan yang
berhak meresepkan obat-obat psikotropika dan narkotika.
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat ketentuan
tentang rekonsiliasi obat
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat tenteng
persyaratan penyimpanan obat
Kebijakan pelayanan faramasi didalamnya memuat penanganan obat
yang kadaluwarsa
Kebijakan pelayanan farmasi yang didalamnya memuat ketentuan
tentang pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, dan
KTD.
SK Penanggung jawab tindak lanjut terhadap pelaporan insiden
kesalahan pemberian obat
Kebijakan pelayanan farmasi didalamnya memuat ketentuan tentang
penyediaan obat emergensi
SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi yang
digunakan
Keputusan tentang pembakuan singkatan
Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya berisi tentang
ketentuan akses terhadap rekam medis
Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya berisi ketentuan
tentang keharus tiap pasien mempunyai satu rekam medis dan metode
identifikasi pasien
Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya berisi entang
sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis
No BAB NAMA SK
1 8 Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya berisi tentang
ketentuan penyimpanan rekam medis
Kebijakan pengelolaan rekam medis yang didalamnya terdapat ketentuan
tentang isi rekam medis
pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan peralatan
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya
pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
penanggung jawab pengelolaan keamanan lingkungan fisik Puskesmas
Kebijakan pengelolaan alat yang habis digunakan, yang didalamnya
berisi ketentuan tentang pemilahan alat yang bersih dan kotor, sterilisasi
alat, peralatan yang membutuhkan penanganan khusus, dan penempatan
alat
penanggung jawab pengelolaan peralatan dan kalibrasi
Kebijakan pemeliharaan alat yang didalamnya berisi ketentuan sesuai
dengan yang ada pada pokok pikiran antara lain termasuk ketentuan
penggantian dan perbaikan alat yang rusak.
SK Pembentukan tim kredensial tenaga klinis
Kebijakan mutu yang didalamnya memuat kewajiban tenaga klinis
untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu pelayanan klinis
SK tentang pemberian kewenangan khusus jika tidak tersedia tenaga
kesehatan yang memenuhai persyaratan

9 Kebijakan kepala puskesmas yang mewajibkan semua praktisi klinis


berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu mulai dari perencanaan
pelaksanaan, monitorin dan evaluasi
SK penetapan indicator-indikator mutu/kinerja klinis
SK penanganan KTD, KTC, KPC, KNC
Kebijakan tentang penerapan manajemen risiko klinis
Kebijakan yang menetapkan tata nilai budaya mutu dan keselamatan
pasien
Kebijakan penetapan area prirotias dengan mempertimbangkan 3 H + 1
P
SK tentang indikator mutu layanan klinis
SK tentang sasaran-sasaran keselamatan pasien
SK Penetapan target yang akan dicapai dari tiap indikator mutu klinis
dan keselamatan pasien
SK penentapan indicator mutu dengan target yang jelas
SK pembentukan tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien. Uraian tugas, program kerja tim.
SK tentang petugas yang berkewajiban melakukan pemantauan
pelaksanaan kegiatan
penyampai informasi hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai