Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak tiga kesempatan yang berbeda.Secara umum seorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mm
Hg. Elizabeth J Corwin, 2009 dikutip dari Medikal Bedah, 2012). Hipertensi
juga sering diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih
dari 120 mm Hg dan tekanan diastolic lebih dari 80 mm Hg (Arif Muttaqin,
2009, dikutip dari Medikal Bedah, 2012).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2011 menunjukkan satu
milyar orang di dunia menderita Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di Negara
berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang.Prevalensi Hipertensi
akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025 sebanyak 29%
orang dewasa di seluruh dunia terkena hipertensi. Hipertensi telah
mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun, dimana 1,5 juta
kematian terjadi di Asia Tenggara yang 1/3 populasinya menderita hipertensi
sehingga dapat menyebabkan peningkatan beban biaya kesehatan (Depkes, R.I
2017), dengan makin meningkatnya harapan hidup penduduk Indonesia, maka
dapat diperkirakan bahwa insidensi penyakit degeneratif akan meningkat pula.
Salah satu penyakit degeneratif yang mempunyai tingkat morbiditas dan
mortalitas tinggi adalah hipertensi.Hipertensi pada lanjut usia menjadi lebih
penting lagi mengingat bahwa patogenesis, perjalanan penyakit dan
penatalaksanaannya tidak seluruhnya sama dengan hipertensi pada usia dewasa
muda. Prevalensi Hipertensinasional berdasarkan Riskesdas 2013 sebesar
25,8%, tertinggi di Kepulauan Bangka Belitung (30,9%), sedangkan terendah
di Papua sebesar (16,8%). Berdasarkan data tersebutdari 25,8% orang yang
mengalamihipertensihanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3 tidak
terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan
darah tinggi minum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
2

besar penderita hipertensi tidak menyadari menderita hipertensi ataupun


mendapatkan pengobatan. Hipertensi yang tidakmendapatpenanganan yang
baik menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner,
diabetes, gagal ginjal dan kebutaan. Stroke (51%) dan penyakit jantung koroner
(45%) merupakan penyebab kematian tertinggi (Depkes, R.I 2017).
Kerusakan organ target akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung
kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan
darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang
menjadi target antaralainotak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat
kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.Selain itu Hipertensi banyak
terjadi pada umur 35-44 tahun (6,3%), umur 45-54 tahun (11,9%), dan umur
55-64 tahun (17,2%). Sedangkan menurut status ekonominya, proporsi
Hipertensi terbanyak pada tingkat menengah bawah (27,2%) dan menengah
(25,9%).Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun
2014, Hipertensi dengankomplikasi (5,3%) merupakan penyebab kematian
nomor 5 (lima) pada semua umur.
Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam pencegahan dan
pengendalian hipertensi di antaranya, pertama meningkatkan promosi
kesehatan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam
pengendalian hipertensi dengan perilaku 'CERDIK'.Kedua meningkatkan
pencegahan dan pengendalian hipertensi berbasis masyarakat dengan 'Self
Awareness' melalui pengukuran tekanan darah secara rutin.Ketiga, penguatan
pelayanan kesehatan khususnya hipertensi, pemerintah telah melakukan
berbagai upaya seperti: meningkatkan akses ke Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP), optimalisasi system rujukan, dan peningkatan mutu
pelayanan. Ke empat salah satu upaya pencegahan komplikasi hipertensi
khususnya penyakit jantung dan pembuluh darah di FKTP menggunakan Carta
Prediksi Risiko yang di adopsi dari WHO.
Kementerian Kesehatan menghimbauan agar semua pihak baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat agar dapat berpartisipasi dan
mendukung upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi, menerapkan
3

Hidup Sehat yang dimulai dari keluarga, mengendalikan factor risiko hipertensi
dengan deteksi dini dan pengobatan segera, menerapkan perilaku CERDIK
yaitu: Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas
fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress dari waktu ke
waktu.
Banyaknya angka kejadian hipertensi dimasyarakat harus mendapatkan
perhatian yang serius terutama dari pelayanan kesehatan. Sesuai dengan misi
dan keyakinan perawat yaitu membantu klien untuk memenuhi kebutuhannya
secara holistik yang mencangkup aspek bio-psiko-sosial-spiritual, maka
perawat harus memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang komprehensif
melalui pendekatan proses keperawatan agar klien dan lingkungannya dapat
memandang dirinya sebagai individu yang berharga dan dapat melakukan
fungsi normal sebagai individu yang memiliki konsep diri yang positif
sehingga kebutuhannya akan terpenuhi secara optimal (Nurarif, A. H, &Hardhi
K. (2015) Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC.
Berdasarkan data yang didapat dari RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang
kejadian hipertensi pada tahun 2016 sebanyak 114 kasus dan pada tahun 2017
sebanyak 141 kasus, dimana kasus terbanyak terjadi pada umur 45 tahun keatas
yaitu sebanyak 118 kasus.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas penulis tertarik untuk membuat
Karya Tulis dengan Judul : “Gambaran Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Pada Sistem Kardiovaskuler (Studi Kasus Pada Klien Ny. F
Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang penyakit
Dalam RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang Tahun 2017)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan
yang ingin di ketahui adalah “Bagaimanakah Gambaran Asuhan Keperawatan
Pada Klien Dengan Gangguan Pada Sistem Kardiovaskuler ( Studi Kasus Pada
Klien Ny. F Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang
penyakit Dalam RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang Tahun 2017
4

C. TujuanPenulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu mendiskripsikan dan melaporkan asuhan keperawatan
pada klien Ny. F Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi,
Di Ruang penyakit Dalam RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang dengan
pendekatan proses keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
2. TujuanKhusus
Adapun tujuan khususnya adalah memberikan asuhan keperawatan pada
Ny, F dengan hipertensi terutama dalam hal :
1) Memaparkan hasil pengkajian pada klien Ny.F Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di RSUD Ade Muhammad
DjoenSintang. Ruang penyakit Dalam
2) Memaparkan diagnose keperawatan pada klien Ny.F Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang penyakit
Dalam RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang
3) Menyusun rencana keperawatan pada klien Ny.F Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang penyakit Dalam RSUD
Ade Muhammad DjoenSintang
4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien Ny.F Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang penyakit
Dalam RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
5) Melakukan evaluasi keperawatan pada klien Ny.F Dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskuler: Hipertensi, Di Ruang penyakit Dalam RSUD
Ade Muhammad Djoen Sintang Ny, F dengan Hipertensi di Ruangan
Penyakit Dalam kelas 2a di RSUD Muhammad Djoen Sintang.

D. Ruang Lingkup Penulisan


Penulisan laporan studi kasus ini ditekankan pada melaksanakan asuhan
keperawatan pada Ny. F dengan Hipertensi di Ruangan Penyakit Dalam
kelas 2a RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang tahun 2018.
5

E. Manfaat Penulisan
1. ManfaatTeoritis
Menambah wawasani lmupengetahuan dalambidang keperawatan
khususnya asuhan keperawatan pada klien dengan Hipertensi di Ruangan
Penyakit Dalam kelas 2a RSUD Ade Muhammad Djoen Sintang.
2. ManfaatPraktis
1) Perawat
Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya melalui penerapan asuhan keperawatan pada (Ny. F) yang
mengalami Hipertensi di Ruangan Penyakit Dalam kelas 2a di Rumah
SakitUmum Daerah Ade Muhammad Djoen Sintang.
2) InstitusiPendidikan
Sebagai bahan masukan bagi institusi untuk pengembangan pendidikan
di masa yang akan datang, memfasilitasi pengajaran tentang perawatan
pada klien yang mengalami hipertensi.
3) Klien dan keluarga Meningkatkan pengetahuan, pemahaman,
pencegahan dan penatalaksanaan pada klien terkait dengan penyakit
hipertensi.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penyelesaian dari laporan studi kasus ini maka
penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
1. Bab I, Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penulisan (umum dan khusus), ruang lingkup penulisan,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan.
2. Bab II, Tinjauan Pustaka membahas tentang konsep asuhan
keperawatan, tinjauan teori (pengertian, penyebab, patofisiologi
terjadinya penyakit, masalah keperawatan yang dapat terjadi akibat
proses penyakit) asuhan keperawatan pada penyakit hipertensi
(pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi)
6

3. Bab III, Laporan Studi kasus membahas tentang gambaran lokasi studi
kasus, prinsif etika, pelaksanaan asuhan keperawatan (pengkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi)
4. Bab IV, Pembahasan, membahas tentang pembahasan dan keterbatasan
dan kelemahan studi kasus.
5. Bab V, Kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai